Dropbox Paper Kini Bisa Dicoba untuk Umum, Plus Meluncur Sebagai Aplikasi Android dan iOS

Oktober tahun lalu, Dropbox mengungkap proyek barunya yang ditujukan untuk menjegal Google Docs. Proyek bernama Dropbox Paper tersebut pada dasarnya merupakan sebuah tool kolaborasi online. Setelah menjalani tahap private beta selama beberapa bulan, Dropbox kini sudah siap membuka akses beta Paper ke publik.

Dalam kurun waktu sekitar 10 bulan, Dropbox sudah menerapkan banyak pembaruan terhadap Paper berdasarkan masukan dari para pengujinya. Fitur tabel kini semakin disempurnakan, dan pengguna sekarang bisa menumpahkan idenya dalam wujud gambar ataupun video yang dikemas dalam sebuah galeri berpenampilan menarik.

Fitur mention sangat berguna untuk membagi tugas dalam tim / Dropbox
Fitur mention sangat berguna untuk membagi tugas dalam tim / Dropbox

Fitur mention ikut diperbarui, dimana pengguna kini bisa membagi tugas dengan mudah di antara timnya. Cukup tambahkan “@” di depan nama rekan kerja, maka orang tersebut akan menerima notifikasinya.

Notifikasi ini sendiri akan muncul di web, desktop maupun mobile. Bicara soal mobile, Dropbox juga merilis aplikasi Paper untuk Android dan iOS sehingga pengguna bisa mengaksesnya dari mana saja.

Tampilan aplikasi mobile Dropbox Paper / Dropbox
Tampilan aplikasi mobile Dropbox Paper / Dropbox

Terakhir, Paper juga bisa disambungkan dengan Google Calendar. Jadi ketika pengguna membuat catatan mengenai poin-poin yang akan dibahas pada meeting berikutnya, catatan tersebut akan otomatis dibagikan ke rekan-rekan satu timnya.

Kalau Anda bersama tim Anda tertarik mencoba Paper, silakan langsung mendaftar pada situsnya dan langsung mulai menggunakannya. Jangan lupa juga untuk mengunduh aplikasinya dari App Store maupun Google Play.

Sumber: Dropbox Blog.

Application Information Will Show Up Here

Dijatah Update, Dropbox Versi iOS Kini Bisa Memindai Dokumen

Aplikasi penyimpanan berbasis awan, Dropbox kembali merilis sejumlah pembaruan untuk pengguna mobile dan desktop. Menghadirkan sederet tool baru pendukung produktivitas dan fitur tambahan untuk layanan utamanya.

Salah satu penambahan paling signifikan adalah kemampun memindai dokumen menggunakan kamera smartphone kemudian mendapatkan salinan digital yang dapat disimpan di Dropbox. Tim pengembang Dropbox bahkan menanamkan dukungan optical character recognition (OCR) untuk pengguna premium Dropbox Business. Artinya, tak hanya sekadar memindai, aplikasi juga dapat mengubah hasil pindaian menjadi format teks yang dapat dengan mudah dicari saat diperlukan.

Di versi terbarunya, Dropbox juga menambahkan sebuah tombol “plus” yang dapat dipergunakan untuk membuat dokumen baru di aplikasi Microsoft Word, Excel atau Powerpoint. Setelah dokumen dibuat, ia dapat disimpan kembali ke Dropbox.

Sayangnya kini bagi pengguna level Basic, diwajibkan untuk memasang aplikasi Dropbox di komputer untuk dapat terus menggunakan fitur upload dari kamera smartphone. Jika tidak, pengguna disuguhi opsi lain untuk upgrade ke versi pro.

Dalam rilis resminya Dropbox mengatakan bahwa pengguna yang menggunakan fitur kamera upload cenderung lebih cepat kehabisan ruang simpan yang dapat mengakibatkan terhentinya layanan. Dengan memasang aplikasi desktop, mereka dapat menyalin foto dari Dropbox untuk melegakan kembali ruang simpan.

Sementara itu untuk platform Mac dan Windows, kini Dropbox memberikan kemudahan kepada pengguna yang ingin berbagi menggunakan Finder dan Windows Explorer.

Di samping sejumlah fitur dan tool baru, Dropbox juga memberlakukan prosedur baru untuk pengguna yang bekerja dalam tim. Kini, aplikasi tidak hanya akan memberikan opsi tautan untuk dibagikan ke kolega. Melainkan dengan menambahkan fitur undangan yang digunakan untuk memberi akses ke pengguna tertentu yang diharuskan untuk login ke akun terlebih dahulu. Opsi lainnya, pengguna kini juga dapat mengatur agar folder publik hanya “dapat dilihat”, tapi tidak untuk diunduh atau dimodifikasi.

Fitur berbagi baru di Dropbox dibuat lebih aman

Fitur-fitur terbaru untuk mobile di atas untuk saat ini baru digulirkan untuk perangkat iOS. Dropbox berjanji akan segera menghadirkan fitur yang sama untuk perangkat Android dalam waktu dekat.

Sumber berita Dropbox.

Dropbox Education Permudah Kolaborasi di Institusi Pendidikan Tanpa Menguras Anggaran

Kemudahan menyimpan dan berbagi file yang ditawarkan Dropbox selama ini membuatnya populer di kalangan bisnis. Namun pada kenyataannya, Dropbox juga banyak dimanfaatkan di bidang pendidikan. Buktinya, berdasarkan pengakuan Dropbox sendiri, sudah ada lebih dari 4.000 institusi pendidikan yang mengandalkan layanannya untuk berbagai keperluan.

Berkaca dari situ, Dropbox pun memperkenalkan layanan baru bernama Dropbox Education. Layanan ini terlahir demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik institusi pendidikan. Utamanya adalah biaya berlangganan yang lebih terjangkau ketimbang Dropbox Business, yaitu $49 per user per tahun.

Secara fitur Dropbox Education hampir sama seperti Dropbox Business. Hanya saja, kapasitas penyimpanan yang tersedia terbatas di angka 15 GB per user saja, bukan unlimited seperti Dropbox Business. Namun kalau ditotal, semisal di satu institusi ada 300 user, berarti jumlah kapasitas penyimpanannya mencapai 4,5 TB.

Meski yang menjadi target utama Dropbox Education adalah universitas beserta karyawan-karyawannya, Dropbox tetap akan mempertimbangkan apabila misalnya ada seorang dosen yang hendak memanfaatkan Dropbox Education untuk keperluan kelas kecil di laboratorium, bukan untuk seisi kampus.

Dropbox Education sudah tersedia saat ini juga. Institusi pendidikan yang tertarik wajib mengisi formulir di situsnya terlebih dulu sebagai langkah awal registrasi.

Sumber: Engadget dan Dropbox Blog.

Dropbox Siapkan Fitur Baru Agar Semua File Bisa Diakses di Desktop, Tanpa Browser dan Tanpa Sync

Layanan cloud storage terkemuka Dropbox baru-baru ini mengumumkan sebuah fitur baru yang sangat menarik. Bertajuk Project Infinite, tujuannya adalah menampilkan semua file di PC atau Mac tanpa mewajibkan Anda untuk mengunduhnya terlebih dahulu.

Sebelum ini, Dropbox hanya akan menampilkan file yang telah di-sync terlebih dulu di Windows Explorer maupun Finder. Dengan demikian, pengguna pun memiliki dua kopi file, satu di desktop yang ditandai dengan centang hijau, dan satu lagi di cloud.

Namun berkat Project Infinite, pengguna nantinya bisa melihat semua file yang belum disimpan secara lokal. Filefile ini ibaratnya sebuah shortcut ke file asli yang tersimpan di cloud – ditandai oleh simbol cloud berwarna abu-abu – yang berarti mereka sama sekali tidak memakan tempat di storage milik PC ataupun Mac.

Centang hijau untuk file yang tersimpan secara lokal, dan simbol cloud untuk file yang tersimpan di server / TheNextWeb
Centang hijau untuk file yang tersimpan secara lokal, dan simbol cloud untuk file yang tersimpan di server / TheNextWeb

Meski tidak tersimpan secara lokal, pengguna masih bisa melihat informasi umum terkait file tersebut, seperti misalnya ukuran atau tanggal pembuatannya. Pengguna juga bisa memindahkan filefile tersebut dari atau ke dalam folder, dan semuanya akan otomatis di-sync dengan server.

Saat file Anda buka, barulah Dropbox akan mengunduhnya. Usai file Anda tutup, sinkronisasi dengan server akan berjalan secara otomatis, dan file tersebut langsung sirna dari hard disk.

Fitur ini akan sangat berguna bagi pengguna yang tergabung dalam tim, dimana perangkat desktop mereka kemungkinan besar tak bisa menampung seluruh file yang tersimpan dalam akun tim. Ketimbang harus membuka browser untuk mengakses filefile tertentu, mereka bisa mengaksesnya langsung dari Explorer atau Finder berkat Project Infinite.

Sejauh ini Project Infinite baru diuji bersama sejumlah pengguna terpilih. Belum ada keterangan terkait kapan Dropbox akan merilisnya untuk publik secara luas.

Sumber: Dropbox dan TheNextWeb.

Kirim File Dropbox Kini Bisa Lewat Facebook Messenger

Lewat Facebook Messenger, media sosial terbesar sejagat itu ingin semua komunikasi harian kita berlangsung di satu tempat yang terpusat. Mulai dari sekadar menyapa kawan lama sampai berbagi kenangan manis dengan anggota keluarga, Facebook Messenger siap bertugas kapan saja.

Dalam konteks berbagi kenangan, baik yang berwujud foto, video ataupun file lainnya, Facebook Messenger baru-baru ini kedatangan fitur yang akan disambut positif oleh banyak konsumen: integrasi dengan layanan cloud storage Dropbox.

Jadi sekarang saat Anda menekan tombol More yang berlambang tiga titik di Messenger untuk iOS maupun Android, Dropbox akan muncul sebagai salah satu opsi. Asalkan Anda sudah meng-install aplikasi Dropbox di perangkat, Anda bisa langsung berbagi file apapun yang tersimpan dalam akun Anda tanpa harus meninggalkan Messenger sama sekali.

Foto, video sekaligus GIF akan langsung muncul dan bisa diamati di kolom chat. Untuk filefile lainnya, sang penerima tinggal menyentuh tombol “Open” guna membukanya di aplikasi Dropbox dan menyimpannya jika perlu.

Saat saya coba di iPhone, menyentuh opsi Dropbox pada menu More tadi ternyata masih membawa saya berpindah ke aplikasi Dropbox untuk memilih file yang hendak dibagikan. Namun setelah file dipilih, ternyata saya otomatis dikembalikan lagi ke aplikasi Messenger. Jadi klaimnya paling tidak bisa dikonfirmasi.

Fitur ini sekarang sudah tersedia di Messenger versi iOS maupun Android. Jangan lupa update juga aplikasi Dropbox ke versi yang terbaru.

Sumber: Dropbox Blog.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Dropbox untuk Windows 10 Kini Sudah Tersedia

Dropbox memang sudah punya desktop client untuk Windows. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, layanan cloud storage tersebut berevolusi telah menjadi sebuah sarana kolaborasi bagi banyak kalangan. Untuk itu, dibutuhkan aplikasi khusus supaya pengguna bisa mendapatkan pengalaman yang lebih baik daripada memakai browser.

Bermitra langsung dengan Microsoft, Dropbox pun merilis aplikasi native untuk Windows 10. Ini bukan pertama kalinya kedua pihak tersebut bekerja sama. Di tahun 2014, Dropbox sempat menghadirkan integrasi Microsoft Office ke dalam layanannya, memudahkan pengguna untuk mengedit file Office dari bermacam perangkat yang ia miliki.

Aplikasi Dropbox untuk Windows 10 ini punya sejumlah fitur yang tak dimiliki desktop client-nya. Utamanya adalah integrasi fitur Windows Hello, dimana pengguna bisa mengganti peran kata sandi dengan sidik jari, wajah maupun iris mata untuk membuka aplikasi Dropbox. Tentunya fitur ini membutuhkan perangkat dengan hardware yang kompatibel.

Dropbox for Windows 10

Ketika menerima undangan untuk mengakses sebuah folder dari pengguna lain, notifikasi akan muncul sehingga pengguna bisa menerimanya tanpa harus membuka aplikasi maupun browser. Pencarian file dapat dilakukan hanya dengan mengetikkan kata kunci, tidak perlu menekan tombol Search terlebih dulu.

Dropbox for Windows 10

Berbagi komentar pada sebuah file juga bisa dilakukan lewat aplikasi Dropbox untuk Windows 10 ini. Dan tentu saja, aplikasi ini juga mendukung fitur drag and drop sehingga pengguna bisa mengunggah dan mengunduh file dari dan menuju komputer dengan mudah.

Aplikasi Dropbox ini sudah bisa diunduh oleh pengguna Windows 10 melalui Windows Store. Versi Windows 10 Mobile-nya tidak lama lagi akan menyusul, karena aplikasi ini telah dirancang dengan basis Universal Windows Platform, yang berarti satu aplikasi untuk semua perangkat Windows 10.

Sumber: Dropbox Blog.

Dropbox Pensiunkan Aplikasi Carousel dan Mailbox

Dropbox boleh memiliki lebih dari 400 juta pengguna, akan tetapi hal itu bukan berarti semua produk yang diluncurkannya bakal laku di pasaran. Buktinya, mereka mengumumkan bahwa aplikasi Carousel dan Mailbox akan dipensiunkan dalam waktu dekat.

Carousel, seperti yang kita tahu, adalah inisiatif Dropbox dalam menyederhanakan proses menyimpan sekaligus berbagi foto. Aplikasi ini punya tampilan dan fitur yang menarik. Sayang, sejak diluncurkan pada bulan April 2014, pertumbuhan jumlah penggunanya tidak sesuai ekspektasi.

Malahan, mayoritas penggunanya lebih memilih berinteraksi dengan foto langsung di dalam Dropbox. Alhasil, mulai tanggal 31 Maret 2016 mendatang, aplikasi Carousel bakal bernasib sama seperti burung Dodo.

Kalau Anda merupakan pengguna Carousel, Anda tak perlu terlalu khawatir karena semua foto-foto Anda masih akan tersimpan dengan baik di Dropbox. Hanya saja, Anda dihimbau untuk mengikuti instruksi yang ada di Help Center terkait foto-foto yang diterima melalui shared album atau percakapan. Dropbox juga berencana mengintegrasikan sejumlah fitur utama Carousel ke dalam aplikasi Dropbox dalam beberapa bulan ke depan.

mailbox

Beralih ke Mailbox, ini merupakan aplikasi email yang diakuisisi Dropbox pada tahun 2013. Di masa itu, Mailbox bisa dibilang sangat populer berkat tampilannya yang apik dan sejumlah fitur menarik yang tidak ada di aplikasi email lain.

Namun seiring berjalannya waktu, perlahan aplikasi-aplikasi email lain pun ikut mengadopsi fitur-fitur unggulan Mailbox. Dropbox juga beranggapan bahwa apa yang ditawarkan Mailbox sejauh ini masih kurang efektif dalam membendung banjir email yang dialami pengguna.

Maka dari itu, per 26 Februari 2016, Mailbox pun akan resmi pensiun. Pengguna tak perlu bingung soal data-datanya karena aplikasi ini mengandalkan layanan Gmail. Meski demikian, pengguna mau tidak mau harus mencari aplikasi email lain sebagai penggantinya.

Ini jelas merupakan keputusan yang sangat berat bagi Dropbox. Menurut CEO Dropbox, Drew Houston, alasan utamanya adalah mereka harus meningkatkan fokus terhadap aspek kolaborasi dan bagaimana cara menyederhanakan pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama.

Dropbox sendiri memang sempat merilis layanan baru bernama Paper yang berfokus pada aspek kolaborasi. Menurut Dropbox, ini merupakan contoh bagaimana mereka memraktekkan apa yang dipelajari dari Mailbox menjadi cara-cara baru berkomunikasi dan berkolaborasi yang lebih efektif.

Sumber: Dropbox Blog.

Fitur Edit Dokumen PDF di Dropbox Kini Hadir untuk Perangkat iOS

Dropbox tampaknya tak ingin hanya menjadi tempat terdamparnya berbagai berkas. Perlahan namun pasti mereka mulai menjelma menjadi aplikasi kolaborasi yang menyuguhkan kemampuan tambahan. Diawali dengan kerjasamanya dengan Microsoft, kemudian peluncuran Paper dan kerjasama baru dengan Adobe bulan lalu.

Berkat kerjasamanya dengan Adobe itu, pengguna Dropbox desktop dapat meng-edit dokumen PDF yang tersimpan di layanan cloud. Dan sekarang kemampuan yang sama pun dihadirkan oleh Dropbox untuk pengguna mobile, khususnya iOS.

Integrasi baru ini memungkinkan pengguna perangkat iOS untuk menambahkan anotasi atau komentar pada dokumen PDF yang tersimpan di Dropbox. Atau memberikan tanda tangan digital menggunakan aplikasi Acrobat Reader lalu perubahannya akan disimpan kembali ke layanan cloud.

Dan apabila dokumen tersebut ternyata merupakan dokumen yang dikerjakan bersama dalam sebuah tim. Maka, perubahan juga akan langsung diterapkan, sehingga anggota tim lainnya dapat melihat perubahan yang sudah dibuat.

Penggunaannya pun sangat mudah, pemilik perangkat iOS cukup membuka dokumen PDF mereka melalui Dropbox kemudian memilih menu Edit. Dari sana aplikasi akan menjalankan Adobe Acrobat Reader di mana pengguna dapat mulai bekerja menambahkan tanda tangan, anotasi atau komentar. Sayangnya bagi pengguna Android fitur ini baru akan dijumpai paling cepat tahun depan.

Dengan hadirnya fitur editing baru ini, maka kini Dropbox mempunyai kemampuan yang hampir komplet untuk bersaing dengan aplikasi office serupa lainnya. Sebagaimana diketahui, sebelum fitur editing PDF ini diluncurkan, Dropbox sudah lebih dahulu menyajikan fitur edit untuk dokumen word dan spreadsheet (excel).

Sumber berita Dropbox.

Paper, Garapan Baru Dropbox untuk Menjegal Google Docs

Dropbox dikabarkan sedang melakukan sebuah pekerjaan besar yang disebut-sebut akan menjadikannya sebagai salah satu kandidat pesaing Google Docs jika proyeknya ini dirilis. Diberi nama Paper, proyek baru Dropbox ini sudah memasuki tahapan beta dengan perubahan yang signifikan.

Continue reading Paper, Garapan Baru Dropbox untuk Menjegal Google Docs

Dropbox Team Permudah Kolaborasi Seluruh Pengguna Tanpa Terkecuali

Apa fungsi Dropbox buat Anda? Buat saya, Dropbox bermula sebagai tempat backup berbagai file skripsi saya. Dari situ Dropbox lanjut menjadi tempat saya menyimpan foto-foto jepretan kamera maupun smartphone. Sekarang, Dropbox menjadi gudang seluruh artikel yang saya tulis untuk TRL. Continue reading Dropbox Team Permudah Kolaborasi Seluruh Pengguna Tanpa Terkecuali