Razer Luncurkan True Wireless Earphone dengan Charging Case Berbentuk Poke Ball

Charging case merupakan bagian yang tak terpisahkan dari true wireless earphone. Tidak jarang charging case menjadi salah satu nilai jual utama yang ditawarkan, seperti ketika Apple merilis AirPods generasi kedua yang charging case-nya sudah mendukung wireless charging.

Untuk true wireless earphone terbaru Razer berikut ini, charging case-nya malah bisa dibilang merupakan daya tarik utamanya, terutama buat para penggemar Pokemon. Ya, sesuai tebakan, replika Poke Ball tersebut adalah charging case-nya.

Wujud earphone-nya sendiri mirip Razer Hammerhead True Wireless, tapi tentu saja dengan balutan tema Pokemon, spesifiknya Pikachu. Di dalamnya tersimpan driver berdiameter 13 mm, dan secara keseluruhan unitnya tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Razer Pokemon Pikachu True Wireless

Pengoperasiannya mengandalkan panel sentuh di sisi luar masing-masing earpiece, sedangkan konektivitasnya sudah menggunakan Bluetooth 5.0. Sayang daya tahan baterainya jauh dari kata istimewa: 3 jam per charge, sedangkan charging case-nya sanggup menyuplai 12 jam daya baterai ekstra (total 15 jam).

Seperti yang saya bilang, charging case berbentuk Poke Ball itulah yang bakal memikat para konsumen, bukan spesifikasi maupun performa earphone itu sendiri. Satu hal lagi yang sangat disayangkan, belum ada informasi mengenai ketersediaannya di luar Tiongkok. Di Tiongkok, Razer bakal segera menjualnya seharga 999 yuan (± Rp 2,2 juta).

Sumber: Zing Gadget via Gizmodo.

Sony Luncurkan True Wireless Earphone dan Headphone Noise Cancelling Baru

Sony mengumumkan dua perangkat audio baru: WF-XB700 di kategori true wireless earphone, dan WH-CH710N di segmen closed-back headphone. Keduanya sama-sama mengadopsi desain yang minimalis sekaligus elegan.

Untuk WF-XB700, perangkat ini bisa dilihat sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari Sony WF-1000XM3. Berhubung lebih murah, tentu saja ada fitur yang dipangkas; WF-XB700 tidak dilengkapi active noise cancelling (ANC) seperti kakaknya yang lebih premium itu.

Kendati demikian, WF-XB700 masih menyimpan keunikan tersendiri, utamanya buat konsumen yang masuk kategori basshead mengingat ia merupakan bagian dari lini “Extra Bass” Sony. Desainnya pun unik, dan diklaim sangat ergonomis sekaligus stabil karena menyentuh telinga di tiga titik yang berbeda.

Terkait ketahanan air, WF-XB700 hadir membawa sertifikasi IPX4. Pengoperasiannya tidak mengandalkan kontrol sentuh, melainkan tombol kecil di kedua unit earpiece-nya. Perangkat ini mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.0, dan masing-masing unitnya akan terhubung ke sumber audio secara terpisah (kiri dan kanan).

Dalam sekali pengisian, WF-XB700 mampu bertahan sampai 9 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 9 jam daya ekstra (total 18 jam). Fast charging turut menjadi fitur unggulan perangkat ini; pengisian selama 10 menit cukup untuk penggunaan selama 1 jam.

Sony WH-CH710N

Untuk WH-CH710N, perangkat ini justru berfokus pada kapabilitas noise cancelling-nya, spesifiknya yang bersifat adaptif dan mengandalkan kecerdasan buatan (AI). Sony bilang perangkat ini akan menganalisis kondisi di sekitar pengguna secara konstan, lalu memilih sendiri mode noise cancelling yang paling efektif.

Sony tidak menyebutkan apakah teknologi noise cancelling-nya sama seperti yang terdapat pada Sony WH-1000XM3, yang merupakan salah satu yang terbaik saat ini. Namun yang pasti perangkat ini tetap menawarkan mode transparan/ambient, yang berarti pengguna dapat dengan mudah membiarkan suara dari luar masuk ketika dibutuhkan.

WH-CH710N mengusung driver berdiameter 30 mm. Baterainya sangat irit dengan klaim daya tahan selama 35 jam pemakaian per charge, dan ia turut mendukung fitur fast charging yang sama seperti WF-XB700 tadi.

Sony belum menetapkan jadwal pemasaran yang pasti untuk kedua perangkat ini, namun harganya sudah diungkap: $130 untuk WF-XB700, dan $200 untuk WH-CH710N.

Sumber: The Verge.

AKG N400 Adalah Sepupu Samsung Galaxy Buds+ yang Dibekali Active Noise Cancelling

Samsung Galaxy Buds+ yang diluncurkan bersamaan dengan seri Galaxy S20 dan Z Flip belum lama ini kelihatan begitu sleek. Bukan hanya itu, true wireless earphone tersebut juga menjanjikan kualitas suara yang memuaskan berkat keterlibatan AKG.

Sayang sekali fitur yang dinantikan banyak orang malah absen, yakni active noise cancelling (ANC). Kalau memang ANC yang Anda cari, mungkin Anda bisa menunggu kedatangan true wireless earphone baru besutan AKG berikut ini.

Dibanding Galaxy Buds+, perangkat bernama AKG N400 ini unggul dalam dua hal: noise cancelling dan ketahanan air. AKG N400 tercatat mengusung sertifikasi IPX7, yang berarti menyelam hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit bukan masalah baginya. Bandingkan dengan Galaxy Buds+ yang cuma bersertifikasi IPX3.

AKG N400

Kendati demikian, Galaxy Buds+ lebih superior perihal daya tahan baterai. AKG N400 diklaim bisa beroperasi sampai 6 jam (5 jam kalau fitur ANC-nya dinyalakan), dan charging case-nya cuma bisa mengisi penuh satu kali (total 12 jam). Galaxy Buds+ di sisi lain menawarkan daya baterai hingga 11 jam pemakaian, ditambah 11 jam lagi dari charging case-nya (total 22 jam).

Selebihnya, AKG N400 cukup mirip dengan Galaxy Buds+. Kedua perangkat sama-sama mengandalkan panel sentuh kapasitif sebagai metode pengoperasiannya, dan case-nya sama-sama mendukung wireless charging.

AKG N400 sejauh ini baru tersedia di Korea Selatan. Di sana, Samsung menjualnya seharga 230.000 won, hampir satu juta lebih mahal ketimbang Galaxy Buds+ jika dikurskan rupiah (± Rp 3,1 juta).

Sumber: Android Central dan The Verge.

Powerbeats Generasi Keempat Hadir dengan Desain yang Lebih Nyaman dan Chip Apple H1

Apple meluncurkan earphone wireless baru di bawah brand Beats by Dre, yaitu Powerbeats generasi keempat. Namanya tak lagi diikuti angka di belakangnya seperti sebelum-sebelumnya, dan ia bukanlah pengganti Powerbeats Pro yang diluncurkan tahun lalu.

Berbeda dari Powerbeats Pro yang bertipe true wireless (benar-benar tanpa kabel), Powerbeats mengadopsi model neckband dengan seuntai kabel yang menghubungkan kedua earpiece-nya. Dibandingkan generasi sebelumnya, desain barunya lebih apik sekaligus lebih nyaman, sebab kabelnya yang menyatu dengan earhook diposisikan di belakang daun telinga.

Powerbeats 4

Secara estetika, perangkat ini sebenarnya sangat mirip dengan Powerbeats Pro. Ketahanan airnya pun sama-sama bersertifikasi IPX4, dan earpiece sebelah kanannya turut dilengkapi sebuah tombol multi-fungsi (pada logo “b”). Tersedia pula tombol untuk mengatur volume, dan perangkat juga mendukung aktivasi Siri via instruksi suara “Hey Siri”.

Dukungan “Hey Siri” ini tak akan terwujud tanpa partisipasi chip Apple H1 warisan dari AirPods, yang sendirinya juga mewujudkan fitur pairing cepat dengan perangkat iOS. Dalam sekali pengisian, Powerbeats bisa beroperasi sampai 15 jam pemakaian. Charging-nya pun cepat; 5 menit pengisian sudah cukup untuk menenagai perangkat hingga 1 jam penggunaan.

Powerbeats 4

Dibanderol $150, Powerbeats merupakan alternatif yang lebih terjangkau ketimbang Powerbeats Pro. Kebetulan baterainya lebih tahan lama, dan ia tentu lebih cocok buat konsumen teledor seperti saya yang berpeluang besar menghilangkan true wireless earphone.

Sumber: The Verge.

Sennheiser Momentum True Wireless 2 Suguhkan ANC dan Baterai yang Lebih Awet

Dengan banderol $300, Sennheiser Momentum True Wireless jelas masuk di kategori premium. Kualitas suaranya mungkin tak perlu diragukan jika melihat reputasi Sennheiser selama ini, akan tetapi konsumen mungkin juga mendambakan kelengkapan fitur di rentang harga tersebut.

Sayangnya Momentum True Wireless tergolong pelit fitur. Satu fitur esensial yang absen dari perangkat tersebut adalah active noise cancelling (ANC), meski publik mungkin masih bisa maklum untuk produk generasi pertama. Kabar baiknya, Sennheiser baru saja meluncurkan suksesor Momentum True Wireless, dan ANC merupakan salah satu fitur unggulannya.

Sennheiser mengklaim ANC akan sangat efektif ditandemkan dengan isolasi pasif yang terealisasi berkat bentuk eartip-nya. Istimewanya, meski mengemas ANC, Momentum True Wireless 2 justru lebih ringkas ketimbang pendahulunya. Kendati demikian, kualitas suaranya tidak dikorbankan; perangkat masih mengandalkan driver 7 mm yang sama seperti sebelumnya.

Sennheiser Momentum True Wireless 2

Lebih kecil dan dilengkapi ANC, semestinya baterainya lebih boros ketimbang generasi sebelumnya. Well, kenyataannya tidak demikian. Perangkat ini justru lebih unggul jauh soal daya tahan baterai. Yang tadinya cuma mampu bertahan hingga 4 jam pemakaian, generasi keduanya malah bisa sampai 7 jam pemakaian.

Juga mengesankan adalah charging case-nya, yang mampu mengisi penuh perangkat sampai tiga kali. Secara total, Momentum True Wireless 2 menawarkan daya tahan baterai total selama 28 jam. Bandingkan dengan generasi pertamanya yang cuma memberikan daya total selama 12 jam.

Sennheiser Momentum True Wireless 2

Selebihnya, Momentum True Wireless 2 masih mempertahankan sejumlah kelebihan pendahulunya, mulai dari sertifikasi ketahanan air IPX4, sampai dukungan Google Assistant dan Siri, tidak ketinggalan pula pengoperasian via panel sentuh yang tertanam pada sisi luar masing-masing earpiece.

Semua itu tanpa mengubah banderol harganya. Seperti sebelumnya, Sennheiser Momentum True Wireless 2 tetap dipasarkan seharga $300. Masih premium memang, tapi setidaknya kini jauh lebih lengkap fitur-fiturnya.

Sumber: Sennheiser.

Soul Sync Pro Adalah True Wireless Earphone dengan Daya Tahan Baterai Total 150 Jam

Salah besar jika Anda mengincar kualitas suara dari sebuah true wireless earphone. Bukan berarti perangkat yang masuk dalam kategori ini pasti jelek kualitas suaranya, akan tetapi yang nilai yang diunggulkan sebenarnya adalah kepraktisan.

Sayang sekali beberapa true wireless earphone malah terkesan kurang praktis akibat daya tahan baterainya yang lemah. Secara umum, sebagian besar pabrikan menyuplai true wireless earphone bikinannya dengan charging case yang mampu mengisi ulang baterai perangkat hingga 3 – 5 kali, sebelum akhirnya case itu sendiri yang perlu di-charge.

Soul Sync Pro

Kasusnya tidak demikian pada true wireless earphone besutan Soul Electronics berikut ini. Dinamai Soul Sync Pro, baterainya diperkirakan bisa bertahan sampai 6,5 jam pemakaian, tapi yang istimewa sebenarnya adalah charging case-nya. Berbekal kapasitas 3.000 mAh, case ini diyakini mampu mengisi ulang baterai perangkat sampai 22 kali, sehingga jika ditotal daya tahan baterai Soul Sync Pro pun mencapai angka 150 jam.

Secara teknis, Soul Sync Pro mengemas driver berdiameter 6 mm pada masing-masing unitnya, dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Konektivitasnya sudah mengandalkan Bluetooth 5.0, dan perangkat turut dibekali sepasang mikrofon dengan teknologi noise cancelling rancangan Qualcomm yang menjanjikan kejernihan output suara selagi dipakai untuk menelepon.

Soul Sync Pro

Seperti mayoritas true wireless earphone lain, pengoperasiannya mengandalkan kontrol sentuh di tiap unit, termasuk untuk memanggil Google Assistant ataupun Siri. Juga sudah dianggap sebagai standar adalah ketahanan air, dan Soul Sync Pro mencatatkan ketahanan IPX5.

Di Amerika Serikat, Soul Sync Pro saat ini sudah dipasarkan seharga $130. Tidak bisa dianggap murah, tapi setidaknya charging case-nya cukup perkasa sampai-sampai bisa dijadikan power bank dadakan untuk smartphone.

Sumber: SlashGear.

Beoplay E8 3rd Gen Lebih Kecil tapi Baterainya Lebih Awet dari Pendahulunya

CES 2020 belum lama ini menjadi saksi atas lahirnya seabrek true wireless earphone baru. Meski sedikit terlambat dibanding yang lain, bukan berarti Bang & Olufsen tidak punya penawaran baru untuk tahun ini. Dedengkot audio asal Denmark itu baru saja memperkenalkan generasi ketiga dari true wireless earphone-nya, Beoplay E8.

Dibandingkan iterasi keduanya yang dirilis tahun lalu, Beoplay E8 3rd Gen menyuguhkan peningkatan dramatis di sektor baterai. Dalam sekali pengisian, ia bisa beroperasi hingga 7 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai daya ekstra setara 28 jam pemakaian (nyaris dua kali lipat sebelumnya).

Beoplay E8 3rd Gen

Hebatnya lagi, ini dapat dicapai lewat dimensi perangkat yang lebih ringkas. Ya, dilihat dari gambarnya saja, Beoplay E8 3rd Gen sudah tampak lebih mungil ketimbang dua pendahulunya; hingga 17 persen lebih kecil kalau kata B&O, dengan bobot masing-masing earpiece cuma 5,8 gram. Bentuk kedua earpiece-nya kini benar-benar membulat, tidak lagi menyerupai telur seperti sebelumnya.

Bagaimana bisa lebih kecil tapi baterainya lebih awet? Itu dikarenakan Beoplay E8 3rd Gen sudah mengandalkan Bluetooth 5.1 sebagai konektivitasnya, yang memang lebih irit daya dibanding Bluetooth 5.0, serta dapat tersambung secara lebih cepat. Dukungan codec aptX pun tak lupa B&O sematkan pada perangkat ini.

Beoplay E8 3rd Gen

Satu fitur yang masih absen adalah active noise cancellation (ANC), fitur yang menjadi andalan AirPods Pro dan sejumlah true wireless earphone lain. Meski begitu, Beoplay E8 3rd Gen dapat menangkap suara dengan lebih jernih berkat empat buah mikrofon (sebelumnya cuma dua), dan ini diklaim juga menyempurnakan kinerja Transparency Mode, fitur untuk membiarkan suara luar masuk dengan menyentuh earpiece.

Selebihnya, Beoplay E8 3rd Gen tetap mempertahankan keunggulan pendahulunya, termasuk charging case yang kompatibel dengan Qi wireless charger (dijual terpisah) di samping sambungan USB-C. Harganya juga masih sama persis, $350 saat dipasarkan mulai pertengahan Februari nanti.

Via: SlashGear.

Semua True Wireless Earphone yang Dirilis di CES 2020

Tanpa harus terkejut, event teknologi sebesar CES pasti dibanjiri dengan beragam perangkat audio baru. CES tahun ini pun tidak luput dari serbuan beragam headphone dan earphone, dari yang murah sampai dengan yang mahal.

Sebagian besar dari produk-produk baru yang diumumkan adalah true wireless earphone, sesuai dengan tren terkini yang dimulai oleh Apple AirPods. Berikut adalahsh ringkasan dari semua true wireless earphone yang diluncurkan di CES 2020.

Shure Aonic 215

Shure Aonic 215

Sedikit terlambat memang, akan tetapi salah satu pemain lama di industri audio ini akhirnya punya true wireless earphone. Melihat namanya, tidak salah apabila Anda berpikiran bahwa perangkat ini mengambil earphone termurah Shure, SE215, sebagai basisnya.

Kenyataannya memang demikian, dan tentu saja kabelnya telah digantikan oleh pengait telinga. Modul baterai yang tertanam di ujung pengait telinga itu siap menyuplai daya yang cukup hingga 8 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap mengisi penuh baterainya sampai tiga kali.

Spesifikasi lengkapnya belum disebutkan, namun saya menduga jeroannya identik dengan Shure SE215, dengan tambahan chip Bluetooth 5.0. Aonic 215 hanya dibekali noise cancelling pasif dari eartip silikonnya, akan tetapi ia mengemas Environment Mode yang adjustable sehingga pengguna dapat mempersilakan suara dari luar masuk. Shure Aonic 215 akan dijual pada musim semi mendatang seharga $279.

Harman Kardon Fly TWS

Harman Kardon Fly TWS

Untuk pertama kalinya setelah enam tahun, Harman Kardon merilis seri headphone dan earphone baru. Dari tiga perangkat di seri ini, tentu saja salah satunya merupakan true wireless earphone.

FLY TWS mengemas fitur-fitur yang sudah dianggap standar di kategori ini: kontrol sentuh, dukungan voice assistant, ketahanan terhadap cipratan air (IPX5), dan fitur untuk membiarkan suara dari luar jadi terdengar yang mereka sebut dengan istilah TalkThru.

Baterainya cukup untuk lima jam pemakaian, atau total 15 jam jika digabungkan dengan charging case-nya. Memang bukan yang paling istimewa, akan tetapi harganya cukup terjangkau di angka $150. Sayang pemasarannya masih harus menunggu sampai musim dingin nanti.

JBL Live 300TWS dan Tune 220TWS

JBL Live 300TWS / JBL
JBL Live 300TWS / JBL

Masih satu keluarga besar dengan Harman Kardon Fly TWS, JBL Live 300TWS mengemas gaya desain yang serupa, lengkap dengan sertifikasi IPX5, sekaligus fitur TalkThru yang sama. Meski begitu, ia sedikit lebih unggul di sektor baterai: tahan sampai 6 jam pemakaian, atau total 20 jam bersama charging case-nya. Charging case-nya ini dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja via sambungan USB-C.

Tune 220TWS di sisi lain mengandalkan desain ala AirPods dengan tangkai yang memanjang. Faktor yang ia unggulkan adalah driver sebesar 12,5 mm, akan tetapi baterainya cuma bisa bertahan selama tiga jam pemakaian, meski untungnya charging case-nya siap menyuplai 16 jam daya ekstra.

JBL Tune 220TWS / JBL
JBL Tune 220TWS / JBL

Sedikit berbeda di antara keduanya adalah dukungan voice assistant. Live 300TWS mengemas Alexa dan Google Assistant terintegrasi, sedangkan Tune 220TWS hanya bisa menyambungkan asisten bawaan smartphone. Live 300TWS dan Tune 220TWS bakal dipasarkan mulai musim semi mendatang, masing-masing seharga $150 dan $100.

Audio-Technica ATH-ANC300TW

Audio-Technica ATH-ANC300TW

ATH-ANC300TW bukanlah true wireless earphone pertama dari sang perusahaan Jepang, akan tetapi ia merupakan yang pertama mengemas active noise cancelling (ANC), lengkap beserta mode ‘transparan’ untuk membiarkan suara luar masuk. Agresivitas fitur ANC-nya dapat diatur berkat tiga pilihan preset yang tersedia di aplikasi pendampingnya.

Secara teknis, perangkat ini mengemas driver 5,8 mm, akan tetapi yang lebih menarik adalah fitur TrueWireless Stereo Plus rancangan Qualcomm yang diusungnya. Berkat fitur ini, audio dapat diteruskan ke kedua unit earpiece sekaligus, bukan ke salah satu saja yang bertindak sebagai perantara seperti pada umumnya.

Audio-Technica mengklaim fitur ini bisa membantu menurunkan latency sekaligus meningkatkan daya tahan baterai. Dengan fitur ANC yang terus menyala, ATH-ANC300TW bisa beroperasi hingga 4,5 jam nonstop, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 13,5 jam daya ekstra. Perangkat ini bakal dijual mulai bulan Mei seharga $249.

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 75t

Jabra Elite Active 65t selama ini banyak disebut sebagai salah satu alternatif terbaik AirPods, dan Jabra sekarang sudah punya sekuelnya. Fisiknya diklaim 22 persen lebih ringkas dari pendahulunya, akan tetapi daya tahan baterainya justru meningkat hingga 89 persen (sampai 7,5 jam dalam sekali charge, atau total 28 jam jika digabungkan dengan daya milik charging case-nya).

Juga ikut disempurnakan adalah ketahanan airnya, naik sedikit dari IP56 menjadi IP57. Mode transparan, atau HearThrough kalau dalam kamus Jabra, tentunya sudah tersedia, tapi yang lebih menarik adalah, konsumen dapat menggunakan satu earpiece Elite Active 75t saja jika perlu. Perangkat ini akan dijual mulai Februari seharga $199.

Klipsch T10

Klipsch T10

Total ada empat true wireless earphone yang Klipsch pamerkan di panggung CES 2020, akan tetapi yang paling mencuri perhatian adalah Klipsch T10. Bentuknya, terutama ketika disandingkan bersama charging case-nya yang begitu tipis, tampak sangat tidak umum sekaligus keren.

Juga tidak umum adalah spesifikasinya, yang mengandalkan driver jenis balanced armature ketimbang dynamic. Terlepas dari fisiknya yang begitu ringkas, T10 disebut bisa beroperasi selama 6 jam pemakaian. Sayang Klipsch tidak menyebutkan berapa jam daya ekstra yang bisa disediakan charging case-nya.

Fakta menarik lainnya adalah, T10 mengemas microcomputer yang menjalankan sistem BragiOS – ya, Bragi sang pelopor segmen true wireless itu. Klipsch bilang ini memungkinkan T10 untuk dioperasikan dengan beragam gesture; tidak harus menggunakan tangan, tapi juga kepala, atau bisa juga dengan perintah suara.

Namun yang lebih mencengangkan justru adalah harganya: $649 saat dipasarkan mulai musim gugur nanti.

Technics EAH-AZ70W

Technics EAH-AZ70W

Sub-brand Panasonic yang dikenal lewat sederet perlengkapan DJ-nya ini merilis true wireless earphone berpenampilan minimalis tapi kaya fitur, termasuk halnya active noise cancelling. Lebih lanjut, konektivitas Bluetooth-nya juga dijamin stabil berkat sistem transmisi sinyal yang terpisah antara earpiece kiri dan kanan.

Rangka tahan air dengan sertifikasi IPX4-nya mengemas driver 10 mm, lengkap beserta panel sentuh untuk mengaktifkan Ambient Sound Mode, lagi-lagi nama lain untuk mode transparan. Dalam sekali pengisian, baterainya bisa tahan sampai 6 jam pemakaian (dengan ANC menyala), sedangkan charging case-nya siap menyuplai 18 jam daya ekstra. Perangkat akan dijual mulai Juni seharga $249.

JLab Go Air

JLab Go Air

Tanpa perlu basa-basi, nilai jual utama perangkat ini adalah harganya. JLab Go Air dihargai cuma $29 saat mulai dipasarkan pada bulan Maret nanti. Istimewanya, harga yang begitu terjangkau bukan berarti ia miskin fitur, meski memang mustahil mendapatkan ANC di rentang harga semurah ini.

Go Air yang ditenagai driver 8 mm ini dapat digunakan secara terpisah jika perlu, tidak harus melulu sepasang. Fisiknya yang tahan air dengan sertifikasi IPX4 diyakini 20 persen lebih kecil ketimbang true wireless earphone JLab sebelumnya, akan tetapi baterainya masih bisa bertahan sampai 5 jam pemakaian (20 jam jika digabung dengan charging case-nya). Charging case-nya pun cukup spesial karena dilengkapi kabel terintegrasi.

1More True Wireless ANC

1More True Wireless ANC

Sesuai namanya, active noise cancling merupakan salah satu nilai jual utama dari perangkat ini. Kendati demikian, 1More masih menyimpan kejutan yang lain, yakni dua macam driver yang tertanam di masing-masing earpiece; satu berjenis dynamic seperti biasa, dan satu lagi balanced armature, dengan kualitas suara yang memenuhi sertifikasi dari THX.

Dalam satu kali pengisian, 1More True Wireless ANC dapat digunakan sampai 5 jam pemakaian (6 jam kalau ANC-nya dimatikan), sedangkan charging case-nya siap memberikan 16 jam daya ekstra. Layaknya AirPods generasi kedua, charging case-nya ini bisa diisi ulang menggunakan Qi wireless charging pad.

Perangkat ini akan terkesan lebih menarik lagi setelah mengetahui harganya, yang amat bersaing di angka $200.

Nuheara IQbuds2 Max

Nuheara IQbuds2 Max

Dideskripsikan sebagai perangkat hearables, daya tarik utama perangkat ini adalah teknologi bernama EarID, yang memungkinkannya untuk mengevaluasi kemampuan pendengaran pengguna lalu mengoptimalkan karakter suara yang dihasilkannya. Kinerja reproduksi suaranya sendiri ditunjang oleh driver berdiameter 9,2 mm.

ANC turut menjadi penawaran IQbuds2 Max, lengkap dengan mode transparan yang dapat diaktifkan kapan saja diperlukan. Daya tahan baterainya sendiri diklaim mencapai angka 20 jam, tapi itu tentu ditotal bersama charging case-nya. Nuheara akan menjualnya mulai bulan Maret seharga $399.

Razer Hammerhead True Wireless Janjikan Audio yang Selalu Sinkron Selama Sesi Gaming Berlangsung

Praktis adalah nilai jual utama yang ditawarkan sebuah earphone wireless. Namun absennya kabel sering kali berujung pada ketidakcocokannya dipakai untuk sesi gaming. Pasalnya, audio yang tersaji kerap tidak sinkron dengan apa yang tampil di layar.

Problem inilah yang hendak dijegal oleh Razer lewat Hammerhead True Wireless. Perangkat ini hadir membawa konektivitas Bluetooth 5.0 yang telah dimodifikasi. Dipadukan dengan fitur bernama Gaming Mode, Hammerhead True Wireless sanggup menyuguhkan latency sekecil 60 milidetik, sehingga audio tidak akan terdengar terlambat dari apa yang tampak di layar.

Bukan cuma untuk bermain game, Gaming Mode juga bakal sangat berguna ketika pengguna sedang menonton film. Singkat cerita, latency yang tergolong sangat minim ini akan selalu memastikan audio berjalan secara sinkron dengan video.

Razer Hammerhead True Wireless

Secara desain, Hammerhead True Wireless punya banyak kemiripan dengan AirPods versi standar – kebetulan Apple juga baru saja merilis AirPods Pro yang mengusung desain anyar – namun ia sedikit lebih unggul karena telah mengantongi sertifikasi ketahanan air IPX4. Di dalamnya bernaung driver 13 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz.

Seperti halnya AirPods, pengoperasiannya juga mengandalkan kontrol sentuh di sisi luar masing-masing unit, dan ia juga dapat dipakai untuk memanggil voice assistant di ponsel. Yang agak mengecewakan, baterainya rupanya tidak seawet AirPods.

Razer Hammerhead True Wireless

Dalam sekali pengisian, Hammerhead True Wireless cuma bisa bertahan selama 3 jam pemakaian, dan charging case-nya hanya mampu menyuplai 12 jam daya ekstra. Bandingkan dengan AirPods yang bisa tahan sampai 5 jam, dan charging case-nya bisa menyimpan daya dua kali lebih besar.

Kabar baiknya, Razer Hammerhead True Wireless punya banderol yang cukup terjangkau di angka $100. Fitur-fitur yang ditawarkannya memang tergolong standar, namun tetap saja ia cukup unik berkat kehadiran Gaming Mode itu tadi.

Sumber: Razer.

AirPods Pro Hadir Mengusung Desain yang Lebih Nyaman dan Active Noise Cancellation

Apple diam-diam meluncurkan true wireless earphone baru. Dinamai AirPods Pro, sebenarnya tidak ada sesuatu yang terkesan profesional darinya, akan tetapi ia menawarkan sejumlah keunggulan yang tidak bisa kita dapat dari AirPods versi standar.

Keunggulan yang pertama adalah terkait desainnya. Seperti yang bisa kita lihat, masing-masing unitnya dilengkapi eartip silikon. Selain membantu menyempurnakan isolasi suara secara pasif, kehadiran eartip silikon ini juga memastikan perangkat tidak mudah terlepas dari telinga – salah satu ‘penyakit’ yang menjangkiti versi standarnya.

‘Tangkai’ yang menjulur ke luar juga tidak sepanjang versi biasanya, membuatnya kelihatan lebih low profile saat sedang digunakan. Apple mengklaim AirPods Pro telah mengantongi sertifikasi IPX4, yang berarti ia tetap bisa beroperasi dengan baik meski terguyur keringat atau dipakai saat hujan gerimis.

Apple AirPods Pro

Keunggulan lain yang absen dari versi standarnya adalah active noise cancellation (ANC), yang akan mengeliminasi suara luar secara lebih efektif berkat keterlibatan sepasang mikrofon di masing-masing unitnya. Agar tidak membuahkan sensasi seperti berada di ruang hampa udara, Apple turut menyematkan ventilasi udara kecil (garis hitam di sisi luar perangkat) pada AirPods Pro.

Fitur ANC ini bisa diaktifkan atau dinonaktifkan dengan mudah kapan saja pengguna mau, baik melalui Control Center di iPhone/iPad atau dengan menjepit dan menekan tangkainya yang pressure sensitive. Pengguna bahkan bisa memilih mode “Transparency”, yang justru akan menyelipkan sejumlah suara dari luar sehingga mereka tetap bisa mendengar suara dari sekitarnya – berguna semisal pengguna sedang menunggu pengumuman atau sejenisnya.

Apple AirPods Pro

Selebihnya, AirPods Pro tetap mempertahankan segala kelebihan versi standarnya, mulai dari proses pairing yang amat simpel, dukungan fitur “Hey Siri”, sampai daya tahan baterai hingga 5 jam pemakaian (4,5 jam kalau fitur ANC-nya aktif). Charging case-nya pun juga bisa menyuplai lebih dari 24 jam daya baterai ekstra meski bentuknya agak sedikit berbeda.

AirPods Pro saat ini sudah dipasarkan di lebih dari 25 negara. Di Amerika Serikat, harganya dipatok $249, atau $50 lebih mahal daripada AirPods versi standar yang datang bersama wireless charging case.

Sumber: Apple.