Telco dan E-commerce, Definisi Baru Telecommerce di Indonesia

Sebagai negara mobile-first dengan jumlah pengguna koneksi mobile lebih banyak dibanding penduduknya, 326 juta pengguna vs. 255 juta penduduk, para penyedia telekomunikasi Indonesia sedang berada di posisi terbaik untuk membentuk masa depan e-commerce dan mobile commerce di Indonesia.

Namun meski sektor telekomunikasi menyumbang 3,14% dari total GDP di Indonesia pada tahun 2014, menempatkan pasar mobile di Indonesia sebagai yang terbesar keempat dan masuk ke dalam 10 besar pasar 3G, bagaimanakah posisi raksasa telekomunikasi  di tengah maraknya belanja online di kawasan ini?

Kondisi masyarakat digital Indonesia 2016
Kondisi masyarakat digital Indonesia 2016

Dari telekomunikasi ke ‘telecommerce’

Secara tradisional, perusahaan telco dulunya adalah satu dari sedikit pihak yang memiliki akses langsung ke pelanggan. Namun seiring dengan booming-nya e-commerce, hal ini perlahan berubah. Sektor telekomunikasi di Indonesia didominasi oleh tiga pemain besar; Telkom, Indosat Ooredoo dan XL Axiata, yang meraup 80% dari total market share di Indonesia.

Tiga perusahaan ini pun tidak melewatkan kesempatan untuk membantu membangun sektor e-commerce di nusantara, baik melalui investasi ataupun strategic partnership. Di bawah ini adalah snapshot landscape perusahaan telco di Indonesia dan partisipasi mereka dalam membangun perusahaan telecommerce.

Telkom x eBay: Blanja.com

Dimiliki negara sebesar 52.6%, Telkom memiliki jaringan dan merupakan penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Telkomsel, subsidiary untuk penyedia layanan mobile, memiliki kontrol sebesar 46% dari total market share di Indonesia dengan lebih dari 152 juta pengguna.

Sejak tahun 2009, perusahaan ini telah menjelajah ke ruang e-commerce lokal dengan menginvestasikan $5 juta di sebuah perusahaan e-commerce bernama Plasa.com. Plasa.com kemudian berubah menjadi proyek di bawah MetraPlasa dan merger dengan Blanja.com, sebuah usaha bersama dari Telkom dan eBay yang diluncurkan pada tahun 2012.

Setelah kerjasama terjalin, eBay menyuntikkan dana sebesar $9.2 juta ke marketplace ini, memberikan eBay kepemilikan sebesar 49% dan 51% untuk Telkom. Sebagai tambahan, partnership ini juga mengizinkan merchant di Blanja bisa dengan mudah memasarkan produk mereka dalam skala global dan dengan harga yang lebih murah melalui koneksi eBay.

Sebagai tanda dari komitmen mereka untuk berpartisipasi di industri ini, bulan April lalu Telkom melalui subsidiary-nya, TelkomMetra, dan eBay menginvestasikan dana segar  sebesar $25 juta ke Blanja. Pendanaan ini akan dipimpin oleh Telkom yang akan berkontribusi sebesar 60% atau sekitar $15 juta. Blanja telah mencatatkan nilai transaksi sebesar $35 juta pada tahun 2015 dan saat ini ada di peringkat #198 untuk web traffic di Indonesia berdasarkan data dari SimilarWeb. Blanja saat ini dipimpin oleh CEO Aulio Marinto.

Namun demikian, bahkan dengan segala sumber daya tersebut di jangkauan mereka, pertumbuhan situs marketplace ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan kompetitornya seperti Tokopedia dan Lazada. Hal ini diperkirakan juga disebabkan oleh pembatasan yang ditetapkan untuk para vendornya seperti keharusan memiliki izin resmi pemerintah untuk mendaftar di website dan larangan menjual barang second-hand.

Indosat Ooredoo: Cipika Store

Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia ini memiliki 69.8 juta pengguna dalam database nya. Berdiri sebagai perusahaan milik negara, Indosat diakuisisi oleh perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Ooredoo Group, pada tahun 2009 dan kemudian berubah nama menjadi Indosat Ooredoo pada tahun 2015. Saat ini pemerintah hanya memegang 14.29% saham di Indosat. Awal tahun ini, perusahaan ini juga mengumumkan kemitraan dengan IBM untuk mengembangkan dan memberikan solusi pada platform IBM, Bluemix.

Melalui anak perusahaannya, IM2, Indosat pernah meluncurkan sebuah marketplace yang disebut TokoOn pada tahun 2012. Di tahun 2014, marketplace ini kemudian berpindah ke sebuah platform e-commerce dengan nama baru, Cipika Store, yang menjual kuliner dan kerajinan lokal Indonesia. Sejak itu, beberapa kategori baru juga telah ditambahkan di marketplace ini; gaya hidup, gadget, rumah dan hiburan, buku, dan permainan. Platform ini juga memungkinkan orang untuk membeli produk grosir dengan harga lebih murah.

Situs ini berada di peringkat #4166 di Indonesia berdasarkan data SimilarWeb, tertinggal jauh dengan dua perusahaan “telecommerce” lainnya. Meskipun tidak menjual produk yang sama persis, situs ini menghadapi persaingan dari Qlapa dan KedaiKuka dalam kategori produk lokal Indonesia dan pemain seperti Lazada dan Tokopedia dalam kategori lain.

XL Axiata x SK Planet: Elevenia

XL adalah perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telepon seluler yang awalnya merupakan sebuah perusahaan perdagangan dan jasa umum. Pada tahun 2009 perusahaan ini dibeli oleh Axiata Group dan sejak saat itu berganti nama dan logo menjadi XL Axiata. Per Maret 2016 XL Axiata memiliki 42.5 juta pengguna, turun 19% dari 52.1 juta pengguna pada Maret 2015.

Pada tahun 2013, Elevenia diluncurkan sebagai perusahaan patungan antara XL Axiata dan SK Planet, operator telekomunikasi Korea. Investasi awal yang dilakukan adalah $18.3 juta, dengan kedua perusahaan berbagi kepemilikan fifty-fifty. Dipimpin oleh James Lee sebagai CEO, total investasi yang telah dikantongi oleh marketplace ini sampai saat ini adalah $110 juta, menempatkannya sebagai salah satu dari lima startups paling didanai di Indonesia.

Sejak awal keberadaannya hampir tiga tahun yang lalu, Elevenia telah berusaha untuk membedakan dirinya dari marketplace yang lain dengan sistem poin dan rewards untuk penjual dan pembelinya. Penjual dapat menggunakan poin yang dikumpulkan untuk meningkatkan penjualan mereka dengan hal-hal seperti penempatan iklan dan memberikan diskon untuk pembeli. Elevenia juga menyediakan fasilitas edukasi untuk penjual di seksi ‘Seller Zone’ mereka.

Dibandingkan dengan perusahaan “telecommerce” yang disebutkan di atas, Elevenia memiliki kinerja terbaik sejauh ini dengan pendapatan sebesar $95 juta (1.3 triliun IDR) di tahun 2015. Situs ini ada di peringkat #21 di Indonesia dan mereka memproyeksikan potensi pertumbuhan penjualan lima kali lipat di tahun 2016.

Statistik perusahaan telecommerce di Indonesia
Statistik perusahaan telecommerce di Indonesia

Membangun ekosistem

Masuk ke ranah e-commerce hanyalah satu cara bagi para perusahaan telekomunikasi ini untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang ada di ujung jari mereka. Terbukti bahwa memiliki akses langsung ke pengguna tidak cukup untuk memastikan keberhasilan mereka dalam dunia ritel online.

Telco perlu memanfaatkan jaringan mereka lebih lagi untuk meningkatkan keberhasilan bisnis e-commerce mereka. Kabar terbaru tentang partisipasi MDI, modal ventura milik Telkom, dalam pendanaan terbaru bagi e-commerce-enabler aCommerce adalah salah satu cara membangun ekosistem e-commerce yang berkelanjutan.

Masih banyak perubahan yang perlu dilaksanakan agar peralihan ke  ‘telecommerce’ dapat berhasil. Mengingat pasar yang ditargetkan Cipika Store adalah niche, akan sulit untuk memperbesar bisnis (scale up) tanpa menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan lebih banyak pengguna. Pembatasan yang dilakukan karena asosiasinya dengan pihak pemerintah menjadi salah satu alasan pertumbuhan Blanja tidak optimal, meskipun Telkom memiliki lebih dari tiga kali lipat pengguna dibanding XL Axiata. XL Axiata sementara itu memiliki portofolio e-commerce yang paling sukses dari tiga e-commerce di atas, kemungkinan karena nilai unik yang ditawarkan marketplace ini kepada para penjual maupun pelanggannya.

E-commerce di Indonesia masih berada pada tahap awal dari sebuah “lomba marathon” yang panjang, dan meskipun sekarang berposisi di belakang pemain besar seperti Lazada dan Tokopedia, masih banyak putaran selanjutnya bagi perusahaan-perusahaan ini untuk meningkatkan posisi mereka sebelum mencapai garis finish.


Disclosure: Tulisan ini dibuat oleh Rara Kinasih setelah melalui penyuntingan. Artikel aslinya bisa diakses di sini.

Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan eCommerceIQ.

Gandeng Kredit Plus, elevenia Hadirkan Pembayaran Cicilan Tanpa Kartu Kredit

elevenia sebagai salah satu marketplace di Indonesia menghadirkan inovasi pembayaran terbaru untuk konsumen. Kali ini berupa pilihan cicilan pembayaran tanpa kartu kredit dengan menggandeng Kredit Plus. Kredit Plus sendiri merupakan brand yang dimiliki oleh PT. Finansia Multi Finance yang tersebar di seluruh Indonesia dan memegang ijin usaha untuk menjalankan roda usaha pembiayaan, anjak piutang dan kartu kredit. Solusi ini serupa dengan yang sudah diterapkan MatahariMall dan AEON.

“Latar belakang kami meluncurkan layanan dengan Kredit Plus ini karena kami ingin memfasilitasi potential buyer yang ingin memiliki barang secara online dang agak mahal namun tanpa uang tunai dan tanpa down payment (DP),” kata GM Partnership dan Promotion elevenia, Anggita Vela Lydia.

Kerja sama yang telah dijajaki selama 6 bulan ini antara elevenia dengan Kredit Plus nantinya akan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mendapatkan proses cicilan yang cepat, tanpa DP dan tanpa biaya administrasi.

Untuk menggunakan pilihan metode pembayaran ini, konsumen cukup mengisi halaman pengajuan yang ada di elevenia. Selanjutnya dalam waktu 2 hari, konsumen akan dihubungi dan disurvei, sehingga dalam waktu kurang dari 5 hari setelah permohonan disetujui, konsumen dapat langsung memiliki barang yang diinginkan.

“Dari sisi platform, elevenia memberikan formulir yang harus diisi oleh konsumen, setelah itu formulir tersebut akan dicek kesesuaiannya dengan dokumen-dokumen yang diperlukan, KreditPlus akan menghubungi konsumen untuk pengecekan kesesuaian data. Apabila diperlukan pihak KreditPlus akan melakukan kunjungan ke pihak pemohon,” kata Vela.

Layanan Kredit Plus elevenia dapat dinikmati oleh konsumen di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi dan akan berkembang ke wilayah lainnya.

Pilihan produk elektronik hingga perabotan rumah tangga

Saat ini terdapat lebih dari 1500 produk yang bisa dicicil dengan menggunakan jasa cicilan Kredit Plus, secara berkala jumlah ini masih akan terus bertambah. Secara keseluruhan 78% dari layanan cicilan ini didominasi oleh kategori ponsel, 13% berasal dari pembelian produk elektronik, 7% dari pembelian komputer dan kamera, dan 2% dari kategori Home Living dan Hobi.

Potensi metode pembayaran baru seperti Kredit Plus diharapkan akan menjadi suatu hal yang menarik bagi konsumen, karena memiliki kesempatan untuk membeli barang yang diinginkan tanpa harus menggunakan kartu kredit atau uang tunai.

“Kami berusaha untuk memberikan langkah paling mudah dan sederhana kepada konsumen. Tidak hanya harga terbaik dan produk berkualitas, namun juga kemudahan layanan pada konsumen menjadi satu nilai penting bagi kami sebagai penyedia layanan marketplace,” tutup Chief Marketing Officer elevenia Madeleine Ong De Guzman.

Application Information Will Show Up Here

OLX Jalin Kerja Sama dengan elevenia Lewat Program #UpgradeJadiHepi

Jumat (10/6) kemarin dua pemain besar industri e-commerce di Indonesia, elevenia dan OLX, secara resmi menjalin kemitraan lewat program #UpgradeJadiHepi. Kerja sama elevenia dan OLX ini bertujuan untuk memperluas pasar masing-masing, baik itu dari sisi transaksi maupun pembeli dan pengguna baru. Program #UpgradeJadiHepi yang menjadi tanda kerja sama elevenia dan OLX ini sendiri akan berlangsung mulai dari tanggal 13 Juni 2016 hingga 25 Juli 2016.

CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa menjelaskan, “Ada yang perlu dipahami dulu, kalau elevenia dan OLX itu beda model bisnisnya. OLX adalah pemain iklan baris, sedangkan elevenia adalah pemain marketplace. Adanya kerja sama ini [melalui program #UpgradeJadiHepi] bisa memperluas pasar masing-masing. Contohnya untuk mendapatkan pembeli baru, karena tidak semua pengguna OLX adalah pengguna elevenia, begitu juga sebaliknya.”

Lebih jauh, Daniel juga berharap kemitraan ini dapat berjalan untuk jangka waktu yang panjang. Sementara itu CEO elevenia James Lee juga optimis kerja sama elevenia dan OLX ini akan membawa dampak baik, mulai dari trafik maupun transaksi, baik untuk OLX ataupun elevenia.

Bagi OLX, program #UpgradeJadiHepi bisa membantu mereka meningkatkan penggunaan fitur premium yang baru diluncurkan pada Oktober 2015 silam. Sedangkan bagi elevenia program tersebut bisa mendatangkan pembeli baru dan memperluas saluran penjualan mereka.

Program #UpgradeJadiHepi yang menjadi tanda kerja sama elevenia dan OLX sendiri akan berlangsung mulai dari 13 Juni 2016 hingga 25 Juli 2016. Mekanismenya sederhana. Tiap pengguna OLX yang menggunakan fitur premium akan mendapat kode potongan harga sebesar Rp 150.000 yang bisa digunakan untuk membeli barang baru di elevenia. Ini berlaku untuk semua kategori.

James mengatakan, “Bagi kami, program #UpgradeJadiHepi menandai dimulainya hubungan yang erat antara elevenia dan OLX. Kami percaya bahwa di bulan penuh berkah ini [Ramadhan] kebutuhkan konsumen akan semakin beragam, dan kami sebagai pemain e-commerce mencoba memberikan fasilitas dalam pemenuhan kebutuhan tersebut.”

Deals@DS Minggu Ini (29 April 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi pembaca terdaftar dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

elevenia Resmikan Fitur Baru MOKADO

Hari ini elevenia meresmikan fitur terbaru yang bisa di akses di desktop, mobile site dan aplikasi mobile MOKADO, yang merupakan singkatan dari Mobile Kado. Layanan yang telah ditawarkan sejak bulan Desember 2015 ini menghadirkan kemudahan kepada pengguna yang ingin mengirimkan hadiah, bonus atau kejutan kepada teman, orang terdekat, keluarga hingga rekan bisnis melalui SMS di semua perangkat telepon seluler hingga smartphone.

Saat ini elevenia telah mengumpulkan sekitar 100 brand dan 500 produk yang telah terdaftar dan suah bisa dipilih oleh pengguna. Mobile Kado ini diperuntukkan untuk memberikan pengalaman menyeluruh yang menyenangkan kepada konsumen dalam membeli produk yang akan diubah dalam bentuk mobile voucher.

“Selama ini Elevenia senantiasa berkomitmen untuk menghadirkan inovasi yang pertama dan terdepan sebagai marketplace di Indonesia. Kehadiran MOKADO merupakan salah satu inovasi terbaru yang dicoba ditawarkan oleh elevenia dengan segala kemudahan dan pilihan yang ditawarkan,” kata Vice President Marketing elevenia Madeleine Ong de Guzman kepada media hari ini (08/04).

Cara mudah memanfaatkan layanan SMS

Bagi pengguna yang ingin memberikan kejutan kepada orang-orang terdekat, bisa memilih brand yang ditawarkan di desktop, mobile site dan aplikasi elevenia. Pilih kanal MOKADO dan kirimkan voucher tersebut langsung ke smartphone pihak yang ingin dituju.

“Terdapat tiga cara mudah yang bisa dilakukan, pertama-tama masukan nomor telpon seluler pihak yang ingin dituju melalui aplikasi atau situs elevenia, nantinya pihak elevenia melalui sistem yang telah dijadwalkan akan mengirimkan pesan terusan (SMS) dilengkapi dengan tautan yang bisa diunduh dan dibuka di smartphone berisikan kode voucher yang dipesan oleh pengirim,” kata General Manager Hobby & Service elevenia Pamkin Pandawan.

Elevenia sendiri berharap MOKADO bisa memberikan kontribusi lebih dalam hal transaksi untuk elevenia, dilihat dari beragam pilihan brand yang bisa dikonsumsi oleh pengguna. MOKADO merupakan pengembangan kategori voucher e-coupon yang termasuk dalam 3 kategori paling populer di elevenia.

Strategi O2O dan pemasaran

Saat ini MOKADO hanya bisa dipesan di kawasan Jabodetabek saja. Selanjutnya elevenia akan mengembangkan layanan ini ke kota besar lainnya seperti Bandung dan memfokuskan pilihan F&B (food and beverage) untuk konsumen Indonesia.

Sebagai salah satu strategi online-to-offline yang dicoba dihadirkan elevenia, dengan hadirnya MOKADO diharapkan dapat mengedukasi lebih banyak pengguna, untuk memanfaatkan pilihan digital dalam hal pemberian hadiah, bonus, dan gift card.

“Sejak diluncurkan pada bulan Desember 2015, transaksi di MOKADO telah mencapai 100 transaksi per harinya, diharapkan dengan diresmikannya MOKADO hari ini, transaksi MOKADO diharapkan bisa mencapai target yaitu 1000 transaksi setiap harinya,” kata Pamkin.

Makna Brand Ambassador Bagi Semangat Baru elevenia

Ada yang baru dari salah satu pemain e-commerce Indonesia, yaitu elevenia. Kemarin (10/2) perusahaan mengumumkan ‘pergantian wajah’ perusahaan dengan menunjuk Raisa Andriana sebagai brand ambassador elevenia. Bersamaan dengan itu, tagline elevenia juga diubah dari ‘Surga Belanja Online Anda’ menjadi ‘Klik, Cari, Hepi’ yang direpresentasikan dalam tiga warna yang sama dengan logo lingkaran di elevenia, yakni Orange, Merah, dan Hijau.

Lalu apa yang menarik dari ‘pergantian wajah’ elevenia ini bagi Anda? Apakah tokoh Raisa sebagai brand ambassador baru? Atau tagline anyar yang lebih segar dengan dipresentasikan lewat warna-warni logo elevenia? Coba jawab ini dengan jujur, karena elevenia menggantungkan sedikit harapan lewat keputusan ‘pergantian wajah’ ini.

Memang pergantian wajah elevenia ini tak menimbulkan keriuhan seperti pergantian logo Uber atau Grab. Apalagi bila mengingat rekan sejawatnya, Tokopedia, pernah melakukan hal yang sama dengan mengganti wajah Chelsea Islan menjadi Isyana Sarasvati sebagai brand ambassador. Begitu juga Blibli yang memutuskan mengganti tagline bersamaan dengan perubahan logo yang sudah dipakai selama tiga tahun sebelumnya.

Pun begitu, dari setiap perubahan akan selalu ada yang menarik untuk disimak. Mulai dari latar belakang pengambilan keputusan, proses, hingga harapan yang digantungkan. Apalagi mengingat elevenia bermain di dunia e-commerce yang dinamis dan berubah cepat.

GM Partnership & Promotion elevenia Anggita Vela Lydia mengatakan, “Kalau ngomong perubahan, ketika berada di industri e-commerce, segala sesuatunya itu sangat dinamis. Harus ada hal-hal yang refresh, hal-hal yang baru, dan kita harus [bisa] berikan kejutan-kejutan yang orang gak duga.”

elevenia, program brand ambassador, dan Raisa Andriana

JQ6A7897 (1)

elevenia adalah e-commerce marketplace lokal yang merupakan hasil dari joint venture SK Planet dan XL Axiata. Usianya pun tergolong masih anak bawang, belum genap dua tahun beroperasi di Indonesia. Tapi elevenia berhasil unjuk gigi sebagai pemain e-commerce yang bertumbuh dengan cepat.

Di masa awalnya, elevenia juga memulai dengan program brand ambassador dan Cinta Laura saat itu dianggap sebagai tokoh yang dapat mewakili elevenia. Tujuan utamanya adalah untuk bantu mempercepat edukasi terhadap produk elevenia.

Program brand ambassador sendiri sebenarnya bukan barang baru di dunia bisnis. Ini adalah salah satu strategi marketing lama yang masih ampuh digunakan untuk meningkatkan awareness produk, komunikasi produk dengan konsumen, hingga membangun kepercayaan. Namun potensi paling menarik adalah konsumen baru yang bisa dibawa oleh brand ambassador.

VP Marketing elevenia Madeleine Ong De Guzman (Mads) menyampaikan, “Ketika kami meluncur, kami memulainya dengan brand ambassador [Cinta Laura] karena kami tahu itu bisa bantu mengedukasi. Dengan alasan yang tidak jauh berbeda, kami memilih Raisa untuk bantu menghubungkan kami dengan semua orang [pengguna dan calon pengguna elevenia].”

“Kami berharap brand ambassador dapat membantu kami dalam mengedukasi, menyederhanakan [komunikasi] bagi semua orang, juga menjangkau orang-orang yang masih offline,[…] untuk go online,” lanjut Mads.

Sebagai salah satu selebriti papan atas tanah air, Raisa sendiri punya basis penggemar yang cukup besar. Dari akun Twitter-nya, Raisa memiliki hampir enam juta pengikut. Sedangkan di Instagram ada sekitar 7,8 juta pengikut untuk akun Raisa.

Sungguh potensi yang menggiurkan untuk diakuisisi sebagai pengguna baru elevenia yang saat ini mengklaim memiliki dua juta anggota. Ini belum dihitung dengan potensi pengguna baru yang bisa dibawa Raisa diluar dari basis penggemarnya.

Melalui program brand ambassador ini, Raisa juga terikat kontrak untuk mengikuti program-program yang akan digelar elevenia ke depannya. Contohnya, TVC (iklan televisi) dan sesi foto. Tujuannya untuk merangkul pengguna baru, meningkatkan awareness produk, dan juga lalu lintas situs.

Proses yang berujung pada pergantian wajah

JQ6A7579 (1)

Tahun 2016 diawali elevenia dengan menancap gas, terutama setelah mendapat suntikan dana segar sebesar Rp 695 Miliar dari SK Planet dan XL Axiata. Dari sana juga ada target baru yang dipasang, yaitu jumlah transaksi sebesar Rp 3,5 triliun. Angka yang baru bisa diraih bila elevenia mampu menunjukkan pertumbuhan signifikan, dibantu dari peningkatan brand awareness produk.

Mads menceritakan, “Di Oktober 2015 kami mengambil keputusan harus ada peningkatan brand awareness. Itu adalah bagian dari goal kami di tahun 2016. Jadi kami taruh target harus mencapai nilai X dan kami berpikir kembali apa yang harus kami lakukan?”

Dari sana akhirnya ada dua keputusan yang diambil. Pertama, elevenia butuh brand ambassador baru dan yang kedua adalah merubah tagline lama. Untuk pemilihan brand ambassador, elevina menangani langsung. Sedangkan untuk urusan tagline, elevenia bekerja sama dengan agensi.

“Kami [elevenia dan agensi] berujung pada kesepakatan untuk menggunakan tiga lingkaran yang sudah ada di logo elevenia untuk merepresentasikan seller, buyer,dan happiness. […] Kemudian kami analisa, proses apa yang dilakukan oleh buyer sebelum berbelanja, mereka mulai dari Klik, mencari barang [Cari], dan berujung dengan membeli yang membawa kebahagiaan [Hepi],” ujar Mads.

Sementara itu untuk brand ambassador, ada tiga angle yang dilihat elevenia dan berujung pada keputusan untuk memilih Raisa sebagai wajah baru elevenia. Mulai dari posisi Raisa sebagai public figure yang mampu menarik berbagai kalangan, popularitasnya yang luas, hingga dianggap mampu merepresentasikan kalangan anak muda yang menginspirasi.

Mads mengatakan, “Bukankah akan lebih menyenangkan bila berbicara dengan seseorang yang merepresentasikan sebuah brand e-commerce ketimbang [merasakan] hanya berbicara dengan sebuah e-commerce?”

Pada akhirnya, dengan wajah baru ini elevenia berharap dapat terjadi peningkatan brand awareness, menyederhanakan segala bentuk komunikasi, hingga merangkul basis pengguna baru. Mads sendiri mengungkap bahwa ia berharap setidaknya ada peningkatan dua kali untuk lalu lintas elevenia dengan wajah baru yang dimiliki. Terutama mulai dari bulan Februari dan setelahnya, ketika program dan kampanye yang melibatkan Raisa mulai berjalan efektif.

Application Information Will Show Up Here

XL Axiata dan SK Planet Kembali Suntik Dana 695 Miliar Rupiah untuk Elevenia

Platform marketplace elevenia awal tahun 2016 ini kembali mendapatkan pendanaan dari pemiliknya, XL Axiata dan SK Planet Korea Selatan sebesar $50 juta (sekitar 695 miliar Rupiah). Secara keseluruhan jumlah total investasi yang didapatkan elevenia sejak awal didirikan, hampir dua tahun yang lalu, adalah sekitar $110 juta (1,5 triliun Rupiah).

Dalam acara temu media hari ini, CEO elevenia James Lee mengungkapkan kesuksesan yang telah diraih oleh tim elevenia selama dua tahun beroperasi merupakan kepercayaan yang diberikan oleh investor dan stakeholder sehingga awal tahun ini elevenia kembali menerima dana segar.

“Tentunya dengan jumlah investasi yang baru dikucurkan target transaksi untuk tahun 2016 harus meningkat jumlahnya, setelah tahun 2015 elevenia berhasil mendapatkan nilai transaksi sebesar Rp 1,3 triliun. Tahun 2016 ini kami menargetkan jumlah transaksi sebesar Rp 3,5 triliun,” kata James.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk aktivitas pemasaran, pengembangan platform, service dan produk, menambah jumlah pegawai, dan memindahkan kantor pusat elevenia ke gedung yang lebih besar.

“Untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen kami juga butuh untuk memaksimalkan seluruh aset yang telah kami miliki,” ungkapnya.

elevenia mengklaim sebagai market innovator di awal tahun ini telah memiliki rata-rata 20 ribu transaksi per hari, 4 juta produk yang tersedia di desktop dan aplikasi, 30 ribu penjual, 2 juta anggota yang terdaftar. Sementara itu hingga bulan Januari 2016 kunjungan di situs serta aplikasi secara keseluruhan berjumlah 40 juta pengunjung.

“Kami tidak pernah berhenti berinovasi untuk terus memberikan yang terbaik bukan hanya bagi konsumen, seller namun juga partner yang selama ini telah memberikan rasa percaya mereka kepada kami sebagai salah satu pemain di dunia e-commerce Indonesia,” kata James.

Mendukung National Payment Gateway

Dalam kesempatan yang sama turut hadir CFO Elevenia Lila Nirmandari. Terkait rencana pemerintah untuk membuat National Payment Gateway, Lila mengungkapkan pihaknya mendukung rencana pemerintah.

“Selama peraturan tersebut tidak menyulitkan dan tentunya melibatkan pihak-pihak yang tepat pada proses pembuatannya kami melihat tidak ada masalah dan akan mendukung semua kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah begitu juga dengan roadmap e-commerce dan perpajakan,” kata Lila.

Selama ini Lila mencatat transaksi terbesar yang dipilih oleh pengguna di elevenia sebagian besar berasal dari bank transfer dengan persentase sebanyak hampir 50%, disusul dengan kartu kredit sebesar 30%. Sementara untuk metode pembayaran lain, seperti e-money, masih sedikit jumlahnya yaitu hanya 1% saja.

“Kami melihat saat ini pengguna masih kesulitan untuk melakukan pembayaran dengan e-money, karena biasanya masing-masing operator memiliki batasan dan tidak memberikan kebebasan kepada penggunanya, mungkin ini bisa juga dijadikan masukan agar bisa dikoreksi oleh operator,” ungkap Lila.

Hal menarik yang juga disampaikan oleh Lila adalah selama ini elevenia tidak pernah menawarkan metode pembayaran dengan Cash on Delivery (COD), pilihan pembayaran yang selama ini cukup populer oleh pembeli e-commerce di Indonesia.

“Kami melihat sejak awal COD cenderung mengalami kegagalan sebanyak 30%, untuk itu elevenia tidak pernah untuk menambah pilihan pembayaran COD sekarang dan seterusnya,” kata Lila.

Hingga kini elevenia mengklaim produk seperti pulsa, token pulsa eletrik dan pln serta voucher lainnya masih menjadi pilihan pengguna ketika menggunakan elevenia. Sementara itu untuk produk lainnya yang juga banyak di incar adalah smartphone, fashion dan produk kecantikan.

Saat ini elevenia juga tengah mempersiapkan layanan baru yang sudah mulai ditawarkan kepada masyarakat yaitu mobile gift card, yaitu fitur yang memudahkan pengguna untuk mengirimkan ragam pilihan gift card untuk teman, keluarga dan lainnya melalui smartphone. Terdapat 35 partner yang saat ini sudah  bermitra dengan elevenia dan jumlahnya akan terus ditambah hingga Maret 2016 mendatang.

“Saat ini fitur gift card sudah bisa diakses oleh pengguna namun masih terbatas jumlahnya. Diharapkan pada bulan Maret mendatang kami sudah bisa meluncurkan secara resmi produk menarik ini,” kata Lila.

Mengajak pelaku UKM bermitra dengan elevenia

Untuk lebih menjangkau pelaku UKM, elevenia juga kerap melakukan kegiatan offline di berbagai kota di Indonesia, diharapkan dengan kegiatan ini dapat mengedukasi para pelaku UKM yang belum terbiasa berjualan dan membeli produk secara online, dan tentunya menarik lebih banyak pelaku UKM untuk menjadi seller di elevenia.

Terkait dengan pembangunan gudang yang saat ini sedang gencar dilakukan oleh pelaku e-commerce lainnya di Indonesia, elevenia seperti yang ditegaskan oleh James Lee tidak berniat untuk membangun gudang penyimpanan di Indonesia.

“elevenia tidak ada rencana untuk membangun gudang, karena kami melihat cukup besar kendalanya jika harus membangun gudang dan menampung barang-barang dari para seller kami untuk dikirimkan kepada pembeli. Untuk itu kami akan terus mengandalkan kemitraan dengan partner logistik kami, seperti JNE, TIKI, First Logistic dalam hal logistik,” kata James.

Di kesempatan tersebut James juga mengungkapkan sebagian besar pengguna terdaftar dan tidak terdaftar di elevenia menggunakan mobile untuk mengakses dan membeli semua produk yang ada di elevenia.

“Kami mencatat hampir 65% pengguna mengakses dan membeli produk elevenia langsung dari smartphone, membuktikan Indonesia memang negara mobile dengan jumlah penggunaan kartu prepaid terbanyak dan platform Android paling populer,” tuntas James.

DStour #6: Menyusuri Warna-Warni Kantor Elevenia

Dalam edisi DStour kali ini kami berkesempatan mengunjungi kantor layanan marketplace hasil joint venture XL Axiata dan SK Planet Korea Selatan, Elevenia. Berada di kawasan Kuningan Jakarta, kantor pusat Elevenia terdiri dari dua lantai dan terletak di dua gedung yang berbeda. Sarat dengan hiasan unik, warna-warni cerah dan ornamen menarik, kantor Elevenia didesain khusus untuk kenyamanan pegawai dan para penjual Elevenia pada khususnya. Seperti apa isi kantor Elevenia? Yuk kita simak bersama.

Elevenia Targetkan Kenaikan Penjualan Tiga Kali Lipat Tahun Depan

Tahun 2015 menjadi salah satu tahun berkesan bagi elevenia. Melangkah menuju tahun kedua, elevenia memasang target GMV (Gross Merchandising Value) sebesar 3 kali lipat dari yang diperoleh tahun ini. Menurut data internal elevenia, hingga akhir 2015 ini elevenia memiliki lebih dari 2 juta anggota dan 26.000 penjual . Selain itu, sepanjang tahun ini Elevenia berhasil membukukan rata-rata 20.000 transaksi per hari dari 2,6 juta produk yang tersedia.

“Kami sangat senang dengan pencapaian elevenia hingga akhir tahun ini. Tentunya, semua inovasi dan program kami tidak akan berhenti di sana. Kami akan terus melakukan inovasi karena kami optimis bisa mencapai target GMV 3,5 triliun Rupiah di tahun 2016,” ujar James Lee, CEO elevenia.

James menambahkan bahwa tahun depan elevenia akan banyak memberikan terobosan dan kejutan bagi konsumen. elevenia sendiri merupakan joint venture XL Axiata dan SK Planet Korea Selatan.

Di tahun 2015 elevenia tercatat menjalin dengan beberapa pihak untuk semakin menjangkau penggunanya. Yang terbaru adalah kerja sama dengan JNE, Woku-woku, dan lainnya. Sebelumya, tepatnya dua bulan lalu pihak elevenia mengklaim telah berhasil meraih total penjualan sebesar 1 triliun rupiah.

“Kami sangat percaya bahwa konsumen kini sudah sangat pintar dan paham mengenai dunia belanja online. Di satu sisi, kami senang mengetahui hal tersebut. Di sisi lain, ini merupakan pecutan bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik bagi mereka. Tahun depan, elevenia menjamin akan menjadi e-commerce yang menyediakan barang-barang dengan harga paling rendah di antara pemain yang lain,” ungkapnya.

Menurut James, tahun depan akan lebih banyak peritel online yang bermunculan. Ini berbanding lurus dengan semakin nyamannya masyarakat dalam berbelanja online, terlebih Indonesia masih menjadi market yang potensial.

“Pasar Indonesia masih sangat hijau dan sangat berpotensial untuk digarap. Para peritel online akan  bermain sangat agresif dengan berbagai aktivitas dan layanan yang dimilikinya,” tutup James.

Kerja Sama Strategis Elevenia dan JNE Idamkan Ekosistem E-Commerce Yang Lebih Baik

Memasuki tahun kedua kemitraan elevenia dan JNE, kedua belah pihak melanjutkan komitmen untuk terus menghadirkan layanan terbaik guna mendorong ekosistem e-commerce yang lebih baik ketimbang kondisi saat ini. CEO elevenia James Lee berharap penetrasi e-commerce Indonesia yang masih 1% ini untuk bisa segera menyusul Korea Selatan dalam waktu dekat.

“Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendukung elevenia dalam dunia e-commerce guna memberikan jasa terbaik untuk seluruh Indonesia. Dukungan juga turut dalam sisi teknologi yang memberikan prioritas tracking pengiriman barang, juga jaringan ke kota ketiga dan keempat di seluruh Indonesia,” ucap CEO JNE Abdul Rahim Tahir yang juga hadir dalam kesempatan yang sama hari ini (18/11).

Keduanya senada dalam memaparkan kendala yang sejauh ini muncul dalam prosesnya yakni edukasi perihal belanja online dan sistem pengiriman yang telah terintegrasi merupakan sebuah investasi yang harus terus berkelanjutan. Marketplace, payment, dan logistik adalah satu kesatuan yang harus terus selaras untuk merealisasikan ekosistem e-commerce yang ideal.

“Kami percaya, dengan kemitraan yang terjalin di tahun depan, bisa leibh meningkatkan awareness elevenia dan menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya elevenia dan JNE, namun juga para penjual dan pembeli yang sudah setia pada elevenia,” kata James.

Dongkrak penetrasi e-commerce nasional

Penetrasi yang cenderung rendah menjadi perhatian James. Di negara asalnya, Korea Selatan, penetrasi e-commerce hingga 14% besarnya. Ia menargetkan setidaknya Indonesia mampu melampaui negara tersebut dalam tiga tahun ke depan. Skema tersebut tentu harus dibarengi dengan terus mengedukasi penjual dan pembeli secara berkelanjutan untuk tumbuh bersama merealisasikannya.

JNE yang dikabarkan telah mengirimkan 60% dari total pemesanan di elevenia memproyeksikan akan menambahkan sekitar 500 titik distribusi lagi dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini pihaknya memiliki 5000 titik yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara, menjadikan pihaknya sebagai market leader di industri logistik.

Sebagai langkah pemerataan akses distribusi, elevenia menerapkan sistem pengiriman barang gratis untuk wilayah Yogyakarta dan Surabaya. Harapannya adalah agar tidak membebani penjual dan pembeli permasalahan ongkos yang cenderung lebih mahal. Berawal di dua kota tersebut, elevenia membuka peluang untuk mengimplementasikan metode ini di kota lain, termasuk di luar Pulau Jawa.