Starlink Diresmikan di Indonesia, Gandeng Kemenkes untuk Beri Akses ke Puskesmas Terpencil

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi bekerja sama dengan Starlink, layanan internet dari SpaceX milik Elon Musk, untuk menyediakan akses internet cepat di puskesmas-puskesmas di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) di Indonesia.

Kerja sama ini diresmikan melalui uji coba di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod Denpasar dan Pustu Bungbungan Klungkung yang memiliki keterbatasan akses internet. Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru Maluku juga menjadi lokasi uji coba dengan sambungan daring menggunakan jaringan Starlink.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa dari 10.000 puskesmas di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan akses internet layak sehingga layanan kesehatan di puskesmas terpencil setara dengan yang ada di perkotaan.

Elon Musk, mengenakan Batik Bali, menambahkan bahwa Starlink akan membantu masyarakat Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai. Peluncuran ini juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Uji coba ini akan menguji pencatatan data imunisasi, skrining penyakit tidak menular (PTM), dan penimbangan balita secara digital oleh tenaga kesehatan melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), dengan data yang ditampilkan secara real time melalui dasbor ASIK. Infrastruktur ini juga diharapkan mendukung layanan telemedisin, telekonsultasi, dan pemantauan pasien daring.

Biaya berlangganan dan pengadaan infrastruktur Starlink oleh puskesmas menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer pemerintah pusat ke pemerintah daerah setiap tahunnya.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Siapa Elon Musk? Karir, Bisnis dan Pasangannya

Elon Musk dinobatkan oleh Forbes sebagai orang terkaya pada tahun 2022 ini. Pendiri perusahaan mobil listrik terbesar di dunia, Tesla Inc sekaligus pendiri SpaceX itu memiliki kekayaan sebesar 219 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 3.175 triliun.

Selain mengenai kekayaannya, apakah kamu sudah tau lebih detail mengenai Elon Musk? Jika belum berikut profil singkat mengenai Elon Musk yang bisa menjadi inspirasi bagimu.

Elon Musk lahir pada 28 Juni 1971 di Afrika Selatan. Ayahnya Errol Musk adalah seorang insinyur elektromekanis, sementara ibunya bernama Myae Musk berprofesi sebagai model.

Dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di dunia, Elon Musk juga dianggap inovator yang berhasil menciptakan berbagai temuan kontemporer. Di dunia teknologi, Elon Musk diketahui sebagai pendiri beberapa perusahaan sebut saja PayPal, SpaceX, hingga Tesla.

Cerdas Sejak Dini

Mulai mempelajari dasar-dasar pemrograman komputer sejak berusia 9 tahun, membuktikan kecerdasannya Elon sejak kecil. Tiga tahun kemudian atau ketika usianya mencapai 12 tahun, Musk membangun game PC bertema luar angkasa bernama lastar.

Dia kemudian menjual kode untuk Blastar seharga 500 dolar ke majalah komputer. Game yang memuat unsur pesawat ruang angkasa ini masih bisa dimainkan secara online saat ini, sebagaimana dilaporkan Clean Technica.

Elon Musk juga merupakan anak bertipe introvert dan seorang kutu buku. Saat setingkat SMA ia menojol di dua bidang yaitu fisika dan ilmu komputer.

Tahun 1990, Elon Musk masuk ke Queen’s Unversity di Ontario, Kanada. Dua tahun kemudian ia pindah ke University of Pennsylvaia dan mengejar gelar ganda. Elon Musk lulus tahun 1997 dengan gelar sarjana ekonomi dan fisika.

Awal Karir Elon Musk

Sebagai anak yang selalu tertarik dengan sains, komputer, dan hal-hal yang berkaitan dengan ruang angkasa. Elon bercita-cita menekuni bidang tersebut dan benar-benar mewujudkannya pasca kuliah.

Tahun 1995, ketika era internet mulai meningkat, Elon Musk bersama dengan adiknya yang bernama Kimbal mendirikan perusahaan Zip2. Pada 1999, perusahaan ini dijual pada perusahaan komputer Compaq dengan harga sekitar 300 juta dolar.

Elon Musk kemudian beralih mendirikan sebuah layanan keuangan online bernama X.com. Tahun 2000, X.com merger dengan perusahaan rivalnya, confinity dan berubah menjadi PayPal.

PayPal yang dikenal sebagai lyanan transfer uang digital ini kemudian dibeli oleh eBay pada tahun 2002. Elon Musk yang saat itu berusia 31 tahun tercatat sebagai pemegang saham terbesar di PayPal. Setelah PayPal diberli oleh eBay, ia pun memiliki saham eBay sebesar 165 juta dolar.

Kecemerlangan Lahirkan Terobosan Teknologi

Dikutip dari situs DW, Elon Musk memiliki tiga misi utama dalam menjalani kariernya. Ketiga misi itu berhubungan dengan resiko perubahan iklim, risiko ketergantungan pada satu planet, serta risiko usangnya umat manusia.

Atas dasar itulah ia kemudian menciptakan beberapa temuan salah satunya Tesla. Tesla Motors adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, khususnya memproduksi mobil listrik yang ramah lingkungan.

Tak hanya Tesla, Elon Musk juga memimpin perusahaan SolarCity yang bergerak di bidang teknologi tenaga surya. Semuanya merupakan perwujudan dari ambisi Elon Musk untuk mengurangi resiko perubahan iklim.

Tahun 2002, Elon Musk mendirikan SpaceX yang merupukan perusahaan transportasi khusus luar angkasa dan bekerja sama dengan NASA. Hal Ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa umat manusia mungkin akan terancam punah apabila hanya bergantung pada satu planet.

Elon Musk tak hanya duduk sebagai CEO dan mengurusi hal-hal korporat perusahaan, tapi ia juga terjun langsung dalam berbagai proyek SpaceX. Dengan ilmu fisika dan berbagai kemampuannya, Elon Musk ikut mendesain dan membangun roket sekaligus pesawat ruang angkasa.

Tak hanya itu, Elon Musk memiliki memliki sejumlah perusahaan besar lainnya termasuk The Boring Company. Perusahaan yang berfokus pada pembuatan terowong bawah tanak yang bisa digunakan untuk pejalan kaki, barang, ytilitas, atau kendaraan listrik otonom demi menghindari kemacetan.

Perusahaan yang lahir akibat rasa frustasi yang menimpanya melihat kondisi jaringan transportasi di Los Angeles.

Adapula, Neuralink Corporation, perusahaan pembuat chip untuk ditanamkan ke otak dan sebagai laboratorium penelitian kecerdasan buatan bernama OpenAI.

Inspirasi bagi Iron Man

Karakter superhero Tony Stark dan Iron Man terinspirasi oleh Elon Musk. Bahkan ada rumor bahwa aktor yang memerankannya, Robert Downey Jr., ingin bertemu Mask dan duduk bersamanya untuk inspirasi karakter. Beberapa cuplikan untuk Iron Man 2 juga diambil di SpaceX, dengan Musk menjadi cameo dalam film tersebut.

Musk yang masih lekat dengan dunia perfilman ternyata adalah pemilik Wet Nellie. The Wet Nellie adalah mobil sport merangkap kapal selam Lotus yang muncul di film James Bond tahun 1970-an The Spy Who Loved Me. Musk bahkan dikabarkan berencana membuatnya menjadi mobil sungguhan yang bisa berubah wujud menjadi kapal selam.

Kehidupan Pribadi Elon Musk

Elon Musk adalah seorang ayah dari sebuah keluarga besar. Ia memiliki tujuh anak. Anak terakhirnya lahir pada awal Mei 2020, seorang anak laki-laki dari pacarnya, musisi Kanada Grimes.

Ketujuh anak Musk tersebut adalah Nevada Alexander, anak laki-laki kembar Griffin dan Xavier, anak laki-laki kembar tiga Kai, Saxon dan Damian, dan yang bungsu baru lahir bernama X Æ A-12.

Pasangan Elon Musk beberapa kali berganti, Istrinya yang pertama adalah Justine Musk, yang sekarang lebih dikenal sebagai Justine Wilson, Keduanya menikah pada 2000. Setelah itu, Musk melabuhkan hatinya pada aktris Talulah Riley. Elon Musk kemudian pindah ke Amber Heard, Mereka dilaporkan berkencan pada akhir 2016. pada 2018 Elon Musk dilaporkan berkencan dengan Grimes dan memiliki putra bernama X A-XII. yang terbaru pendiri Tesla ini dikabarkan behubungan dengan Shivon Zilis yang merupakan direktur proyek di perusahaan Neuralink.

Elon Musk adalah seorang pekerja keras, tetapi ia juga dikenal tidak sabaran, sering memecat karyawan yang dianggapnya tidak kompeten. Elon Musk sering membuat tweet kontroversial yang akhirnya berujung pada permintaan maaf. Elon Musk di Twitter sangat aktiv, bahkan karena begitu menyukai twitter Elon Musk berencana untuk membeli twitter.

Salah satunya adalah ketika dia men-tweet dan berkomentar tentang menyelamatkan korban dalam gua di Thailand. Penyelamatan dilakukan oleh penyelam komersial Inggris Vernon Unsworth. Saat itu, Elon Musk menuduh Vernon Unsworth sebagai seorang pedofil.

Setelah Vernon mengajukan gugatan terhadap Elon Musk, kasus tersebut dibawa ke pengadilan. Kontroversi lain yang juga sempat membuat Elon Musk jadi sorotan publik adalah saat ia tersandung kasus ganja.

Pada tahun 2020, Elon Musk kembali menjadi pusat perhatian dengan keputusannya untuk membuka kembali pabrik Tesla Motors di Fremont, California.

Hal ini menimbulkan kontroversi karena Elon Musk diduga melanggar peraturan pemerintah daerah. Saat itu, pabrik Tesla Motors belum dianggap sebagai pabrik/bisnis yang esensial untuk beroperasi di masa pandemi Covid-19. Pabrik ditutup selama dua bulan selama penguncian.

Referensi:

DW

Dapatkan Berita dan Artikel lain di Google News

Produk Sukses Mendukung Keberhasilan Startup

Great companies are built on great products

– Elon Musk, CEO Tesla Motors

Salah satu faktor kesuksesan startup adalah ketika menghadirkan produk yang berfungsi dengan baik dan digunakan orang banyak. Apakah itu untuk mempermudah komunikasi, melancarkan bisnis, hingga mengelola finansial.

Memang tidak mudah untuk membuat produk yang lansung bisa diterima oleh target pengguna. Dibutuhkan jalan yang panjang dan proses trial and error.

Ketika ide sudah ditemukan dan sudah divalidasi dengan dukungan data dan riset, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah membuat prototype. Jangan lupa untuk melakukan tes sebelum produk diluncurkan ke publik.

Kenali siapa target pengguna yang ingin disasar, seperti apa kesukaan mereka dan di mana mereka berada. Seberapa penting produk yang ditawarkan akan digunakan konsumen. Ini adalah pilar penting untuk mengenal pelanggan Anda dan cara terbaik menjangkau mereka.

Elon Musk Ikut Kritik Kasus Apple Store, Tunjukkan Dukungan ke Epic Games

Perseteruan antara Epic Games melawan Apple memang telah berjalan beberapa saat. Meskipun masih belum ada hasil final dalam persidangan ini namun ternyata topik ini masih kerap diperbincangkan oleh banyak orang di dunia maya.

Salah satunya adalah bos dari Tesla dan SpaceX, Elon Musk yang akhirnya mengutarakan sudut pandangnya atas perseteruan Epic dan Apple ini. Lewat cuitan singkatnya Elon menunjukkan ketidaksetujuannya atas apa yang Apple Store lakukan dan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Epic Games benar.

Elon menyebut Apple App Store sebagai bukti dari keberadaan pajak global di internet. Hal ini merujuk kepada biaya yang harus diberikan oleh para pengembang game, seperti Epic Games kepada Apple selama game battle-royale mereka, Fortnite, berada di dalam Apple Store.

Pengusaha yang juga berkecimpung di dunia crypto ini menjelaskan bahwa dirinya sebenarnya menyukai produk Apple dan menggunakannya. Namun dirinya memang merasa bahwa pajak sebesar 30% tanpa ada benefit apapun tidak masuk akal.

Tidak hanya berhenti di situ, keesokan harinya Elon juga melanjutkan cuitannya membahas Android dengan Google Play Store-nya. Uniknya, Epic sebelumnya telah membuat gugatan serupa dengan Apple kepada Google.

Dirinya menjelaskan bahwa harusnya keberadaan Android dapat memberikan tekanan kompetitif yang membuat Apple menurunkan biaya yang dibebankan. Namun Android malah melakukan praktek yang sama yang membuat keduanya memonopoli pasar aplikasi mobile bersama-sama.

Beberapa pengikut Elon Musk bahkan menyarankan agar Elon membuat ‘app store’ sendiri dan bahkan Tesla Phone yang nantinya akan memiliki peraturan dan regulasinya sendiri yang berbeda dari Apple dan Google.

Salah seorang fans bahkan punya ide yang lebih gila dengan mengatakan bahwa cara terbaik untuk melampaui Apple dan Google adalah menciptakan infrastruktur mobile terbuka yang mengintegrasikan mata uang crypto dalam tingkatan sistem operasinya.

Hal tersebut memang bukan tidak mungkin dilakukan oleh sang bilionaire eksentrik satu ini. Elon Musk sering mencoba berbagai hal baru untuk memperluas bisnisnya, termasuk yang terakhir adalah masuk ke dalam dunia cryptocurrency. Mungkin saja Tesla Phone akan menjadi nyata di masa depan.

Virgin Galactic Sukses Terbangkan Pendirinya ke Luar Angkasa, Indikasi Prospek Cerah Space Tourism

Wacana akan sebuah industri wisata luar angkasa alias space tourism kian mendekati kenyataan. Pada tanggal 11 Juli kemarin, Virgin Galactic berhasil menerbangkan pendirinya, Sir Richard Branson, bersama lima orang lainnya keluar dari lapisan mesosfer. Momen tersebut disiarkan secara langsung, dan Anda bisa menonton replay-nya di channel YouTube Virgin Galactic.

Sebelum melejit sendiri hingga menembus kecepatan Mach 3 (± 3.704 km/jam), pesawat roket VSS Unity yang ditumpangi Branson dkk lebih dulu digotong oleh pesawat induk VMS Eve. Saat mencapai ketinggian sekitar 46.000 kaki (± 14.020 meter), barulah VSS Unity dilepaskan dan terbang dengan sendirinya hingga mencapai ketinggian 86 kilometer.

Di titik itu, mesin roket VSS Unity dimatikan, dan penumpang mengalami microgravity — belum sampai zero gravity, tapi sudah bisa memberikan sensasi tanpa beban — selama beberapa menit selagi menikmati pemandangan panoramik Bumi, sebelum akhirnya pesawat kembali meluncur dan mendarat. Secara total, penerbangannya berlangsung selama sekitar satu jam.

Menurut Branson, momen pengujian perdana bersama satu kru kabin penuh (2 kru, 4 penumpang) itu sangat penting buat Virgin Galactic karena dapat memberikan gambaran seperti apa pengalaman wisata luar angkasa yang bakal ditawarkan kepada calon konsumennya. Dalam beberapa bulan ke depan, Virgin Galactic berencana menjalani dua pengujian lagi sebelum akhirnya memulai operasi komersialnya di tahun 2022.

Dikatakan bahwa sejauh ini sudah ada 600 orang yang bersedia membeli tiket penerbangan perdana Virgin Galactic tahun depan. Harganya jelas tidak murah — kurang lebih $250.000 per tiket — akan tetapi visi jangka panjangnya adalah menekan tarif tersebut sampai serendah $40.000 per tiket, serta mengeksekusi sekitar 400 penerbangan setiap tahunnya.

Namun Virgin Galactic bukanlah satu-satunya perusahaan yang sibuk mewujudkan wacana space tourism ini menjadi kenyataan. Blue Origin, perusahaan pesaing yang didirikan oleh Jeff Bezos, juga akan menjalankan pengujian penerbangan pada tanggal 20 Juli mendatang. Sama seperti Branson, Bezos selaku sang pendiri perusahaan juga bakal ikut menjadi penumpang.

Yang berbeda, Blue Origin mengklaim bakal menghadirkan pengalaman wisata luar angkasa yang lebih autentik, sebab pesawatnya yang bernama New Shepard bakal terbang sampai ketinggian 100 kilometer sebelum akhirnya meluncur kembali ke Bumi. Titik ketinggian 100 km, kalau menurut Fédération Aéronautique Internationale, adalah Garis Kármán, alias garis yang memisahkan atmosfer Bumi dengan luar angkasa.

Virgin Galactic di sisi lain menggunakan standar yang ditetapkan oleh NASA, yang menganggap siapapun yang berhasil menembus ketinggian 80 km sebagai seorang astronot. Terlepas dari soal ketinggian, pengalaman yang ditawarkan kedua perusahaan kurang lebih sama.

Bicara soal misi luar angkasa yang dijalankan perusahaan swasta, kita tentu tidak boleh melupakan SpaceX. September nanti, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk tersebut berniat menerbangkan empat orang menuju ke orbit (sekitar 540 km) selama beberapa hari. Menurut UBS, nilai industri space tourism diperkirakan bisa mencapai $3 miliar per tahunnya pada tahun 2030.

Sumber: Reuters.

Game Stardew Valley Akan Hadir di Mobil Tesla

Dirancang seorang diri oleh Eric ‘ConcernedApe’ Barone, Stardew Valley sudah berevolusi dari sekadar alternatif Harvest Moon di menjadi game multi-platform adiktif berfitur lengkap. Tiga tahun sembilan bulan setelah tersedia di Steam, ConcernedApe melepas update raksasa yang dimaksudkan buat memperluas serta memoles aspek gameplay. Kini, Stardew Valley juga bisa dinikmati dari console dan perangkat bergerak.

Meski Stardew Valley telah tersedia di mana-mana, upaya untuk menghadirkan permainan role-playing sekaligus simulasi pertanian ini di lebih banyak platform belum berakhir. Elon Musk selaku bos Tesla Inc. mengumumkan rencana buat meluncurkan Stardew Valley di tiap kendaraan Tesla melalui update software di periode liburan. Selain Stardew Valley, pembaruan juga membawa sejumlah fitur serta game Lost Backgammon.

Perlu Anda ketahui bahwa Stardew Valley bukanlah game pertama yang Tesla hadirkan di produk otomotifnya. Di awal tahun ini, perusahaan sempat meluncurkan Cuphead di mobil-mobilnya. Cuphead ialah permainan run and gun dengan visual 2D unik ala film kartun tahun 1930-an kreasi StudioMDHR. Saya melihat pola menarik di sini. Tesla Inc. sepertinya sengaja memilih judul-judul indie populer.

SV 2

Sedikit sulit membayangkan seperti apa sensasi bermain game via layar di dalam mobil. Untuk mengisi waktu selama perjalanan, umumnya orang menikmati permainan di smartphone atau Nintendo Switch. Saya juga penasaran mengenai versi Stardew Valley yang Tesla sajikan di kendaraannya: apakah versi terbaru yang sudah tiba di PC dan console, atau setara versi Android tanpa dukungan mode multiplayer?

SV 3

Lewat update 1.4, ConcernedApe bermaksud buat menyempurnakan kreasinya dengan beragam konten dan fitur anyar – beberapa di antaranya sudah lama diminta oleh gamer. Selain itu, pembaruan juga ditujukan untuk memoles game serta menumpas bug. Barone bilang, “Saya harap update ini akan meningkatkan pengalaman bermain Stardew Valley, sehingga membuat waktu yang Anda habiskan di lembah jadi lebih mulus dan menyenangkan.”

SV 4

Beberapa konten yang disajikan oleh update 1.4 meliputi kesempatan untuk bekerja jadi penjahit, tambahan 60 item, 24 gaya rambut, 181 baju, 35 topi, 14 celana dan 2 sepatu bot baru, kolam ikan, tipe peta anyar bernama Four Corners dan lain-lain. Daftar lengkapnya bisa Anda baca di laman Steam Stardew Valley.

Tak butuh sistem berspesifikasi tinggi agar bisa menikmati Stardew Valley. Game ini dapat berjalan di hampir seluruh PC ber-OS Windows 10, bahkan saya tidak pernah menemui masalah ketika menjalankannya dari smartphone Android seharga Rp 2 jutaan. Permainan dijajakan secara premium namun bebas dari in-app purchase, di kisaran harga Rp 120 ribu untuk seluruh versi.

Via DualShockers.

Tesla Akan Luncurkan Fitur Dash Cam 360 Derajat Sebagai Software Update

Meski sudah dianggap banyak orang sebagai barang wajib, dash cam masih belum menjadi fitur bawaan pada mayoritas mobil. Ini mengecewakan mengingat mobil-mobil terkini dilengkapi banyak kamera, baik untuk fitur driver assistance maupun kamera parkir.

Namun kalau yang dibahas adalah Tesla, pionir mobil elektrik itu seakan tidak pernah kehabisan akal, dan mereka seakan dapat mengatasi segalanya melalui software. Buktinya, beberapa bulan lalu Tesla merilis software update yang memungkinkan kamera Autopilot pada mobil-mobil buatannya untuk berfungsi sebagai dash cam.

Namun Elon Musk dkk rupanya masih belum puas. Mereka telah menyiapkan penyempurnaan dari fitur dash cam-nya, dan seperti biasa Tesla sudah menyiapkan nama yang cukup keren, yaitu Sentry Mode.

Jadi ketimbang hanya menggunakan satu kamera Autopilot saja dengan sudut pandang ke depan yang terbatas, Sentry Mode bakal mengambil gambar yang ditangkap beberapa kamera Autopilot yang tersebar di sekujur bodi mobil, secara efektif berperan sebagai dash cam 360 derajat.

Berhubung banyak mengandalkan software, wajar apabila fitur ini memiliki sejumlah keterbatasan, apalagi jika dibandingkan dengan hardware dash cam terpisah. Kendati demikian, pemilik Tesla berhak tersenyum melihat mobilnya kedatangan fitur baru yang cukup signifikan pengaruhnya secara cuma-cuma.

Jadwal perilisan fitur Sentry Mode ini belum diketahui, dan Elon hanya menyebut kata “segera” dalam Tweet pengumumannya. Terkait kompatibilitas, Sentry Mode hanya bisa didapat oleh mobil-mobil Tesla yang mengemas hardware Autopilot 2.0+.

Sumber: Electrek.

Fitur Summon Diperbarui, Mobil Tesla Bisa Dikemudikan Menggunakan Ponsel Layaknya Mobil R/C

Pemilik mobil buatan Tesla tentunya sudah tidak asing dengan kebiasaan sang pabrikan merilis fitur baru melalui software update. Fitur barunya sendiri sering terkesan sepele, tapi terkadang juga bisa sangat berpengaruh, seperti misalnya fitur Autopilot di tahun 2015.

Di samping Autopilot, Tesla juga sempat meluncurkan fitur bernama Summon yang memungkinkan mobil untuk keluar-masuk garasi sendiri. Sepele seperti yang saya bilang, tapi dalam waktu enam minggu lagi, fitur ini bakal berubah drastis menjadi seperti sihir.

Seperti biasa melalui Twitter, Elon Musk mengungkapkan secuil detail mengenai pembaruan fitur Summon ini. Yang paling keren, Summon memungkinkan mobil untuk mengemudi sendiri menuju pemiliknya layaknya seorang petugas valet. Dari mana mobil mengetahui pemiliknya? Dari ponsel dan aplikasi yang terhubung.

Kalau tombol “Summon” di aplikasinya ditekan terus, mobil dapat mengikuti ke mana pun sang pemiliknya pergi. Seperti hewan peliharaan, kalau kata Elon. Saya membayangkan penyempurnaan fitur Summon ini bakal sangat berguna ketika pemilik mobil selesai berbelanja. Ketimbang harus berjalan sambil membawa belanjaan menuju mobil, tunggu saja di area lobi dan panggil mobilnya lewat aplikasinya.

Di samping itu, Elon juga bilang bahwa Summon memungkinkan pengguna untuk mengontrol mobil lewat ponsel, ibarat mobil R/C katanya. Syaratnya, mobil masih harus berada dalam jarak pandang orang yang memegang ponsel, demi keselamatan tentunya.

Syarat terakhir yang harus dipenuhi untuk bisa menikmati semua fitur ini adalah, mobil harus mengemas hardware Autopilot versi kedua, alias yang baru diproduksi minimal dua tahun lalu. Lebih tua dari itu, hardware-nya tidak cukup kapabel untuk fitur-fitur yang lebih advanced seperti ini.

Via: Reuters.

Demi Kebaikan Bersama, Tesla Akan Rilis Source Code Software Keamanannya

Elon Musk bukan sosok jenius (plus kaya) yang paling ramah yang bisa Anda temui, apalagi setelah kontroversi pernyataannya seputar aksi penyelamatan korban yang terjebak di dalam gua di Thailand beberapa waktu lalu. Kendati demikian, dunia masih perlu banyak berterima kasih kepadanya.

Ambil contoh Hyperloop. Konsep transportasi masa depan itu berawal dari pemikiran Elon Musk, namun ketimbang mematenkan teknologinya, beliau memutuskan untuk merilis blueprint-nya ke publik, dan dari situ akhirnya bermunculan sederet perusahaan yang mengembangkan sistem Hyperloop-nya sendiri-sendiri.

Baru-baru ini, Elon kembali membuktikan bahwa dirinya jauh dari kata egois jika menyangkut kebaikan generasi masa depan. Lewat sebuah Tweet (seperti biasa), Elon mengungkap rencananya untuk merilis source code dari software keamanan yang digunakan mobil-mobil Tesla, sehingga pabrikan lain bisa memakai source code tersebut tanpa mengeluarkan biaya lisensi (open-source).

Elon menilai bahwa langkah ini penting demi menjaga keselamatan mobil kemudi otomatis di masa yang akan datang. Padahal, kalau mau Elon sebenarnya bisa mengabaikan rencana ini, lalu ke depannya memasarkan mobil kemudi otomatisnya sebagai yang paling aman dibanding produk kompetitor.

Tampilan panel instrumen Tesla saat Autopilot aktif / Tesla
Tampilan panel instrumen Tesla saat Autopilot aktif / Tesla

Kasusnya mungkin kurang lebih mirip seperti ketika Volvo menciptakan sabuk pengaman tiga titik untuk pertama kalinya di tahun 1959. Awalnya Volvo mematenkan teknologi tersebut, namun tak lama setelahnya Volvo merelakan paten tersebut supaya pabrikan lain juga bisa memproduksi mobil dengan desain sabuk pengaman yang sama demi keselamatan orang banyak.

Buat Tesla, jiwa mulianya ini memang belum terbukti, dan lagi masih ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan mereka: Tesla dari awal memang menggunakan platform open-source macam Linux sebagai basis berbagai fiturnya, sehingga pada akhirnya mereka juga dituntut untuk membalas kebaikan komunitas dengan merilis source code rancangannya.

Tesla pun perlahan memenuhi tuntutan tersebut. Bulan Mei lalu, mereka merilis source code untuk software Autopilot-nya. Sekarang kita tinggal menunggu Tesla memenuhi rencananya mengenai perilisan source code untuk software keamanannya ini, demikian pula softwaresoftware lain ke depannya demi prospek industri otomotif yang lebih cerah.

Sumber: Engadget.

The International 2018 Bakal Dimeriahkan Pertandingan Tim AI Melawan Tim Profesional

Mengembangkan AI (artificial intelligence) yang dapat bermain catur mungkin sudah terdengar begitu kompleks, tapi itu terkesan tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan salah satu proyek yang dikerjakan OpenAI, organisasi nirlaba yang salah satu pendirinya adalah bos Tesla, Elon Musk.

Setahun lalu mereka menciptakan AI atau bot yang mampu mengalahkan sejumlah pemain Dota 2 profesional dalam pertandingan satu lawan satu, termasuk Dendi dan SumaiL. Menjelang perhelatan turnamen akbar The International tahun ini, OpenAI menyiapkan bot-nya untuk kembali menantang para pemain pro, kali ini dalam pertandingan tim.

Dota 2 adalah game yang sangat rumit, saya kira semuanya setuju soal itu. Tingkat kesulitan bermainnya bahkan semakin meningkat ketika kita harus berkoordinasi dengan empat pemain lain. Singkat cerita, mengajari AI untuk bermain Dota 2 sudah sulit, apalagi ditambah mengajari mereka untuk berkoordinasi satu sama lain.

OpenAI menerapkan metode trial-and-error untuk mengajari AI-nya, sehingga seiring berjalannya waktu sang AI bisa menyempurnakan sendiri gaya bermainnya. Tidak tanggung-tanggung, tim OpenAI menjalankan Dota 2 di lebih dari 100.000 CPU, dan setiap harinya sang AI dapat memainkan Dota 2 dengan durasi setara 180 tahun.

Jadi dalam kurun waktu beberapa jam saja, AI pada dasarnya bisa bermain jauh lebih sering ketimbang manusia di sepanjang hidupnya. Namun perlu diingat, cara belajar AI dan manusia sangatlah berbeda, jadi ini bukan berarti AI bisa langsung jadi lebih jago karena punya jam terbang yang jauh lebih lama.

Juga perlu diperhatikan adalah sejumlah batasan yang diterapkan OpenAI selama melatih AI-nya. Yang paling utama adalah penggunaan konfigurasi hero yang sama persis pada kedua tim. Selain itu, beberapa elemen penting seperti warding juga dihilangkan, dan beberapa keputusan, seperti misalnya memilih skill yang hendak dinaikkan levelnya, masih mengandalkan bantuan manusia.

Rencananya pertandingan antara OpenAI melawan tim profesional bakal dilangsungkan pada tanggal 28 Juli mendatang, dan akan disiarkan secara langsung melalui channel Twitch OpenAI.

Sumber: Engadget.