Empat Hal yang Perlu Dicermati Tentang Email Marketing

Email marketing saat ini sudah menjadi salah satu marketing tools paling ampuh untuk mempromosikan dan membina relasi dengan pelanggan. Berawal dari visitor atau pengunjung yang melihat situs kemudian berkembang menjadi subscriber atau pelanggan mailing list yang dimiliki oleh perusahaan, penggunaan email marketing bisa memiliki kekuatan tersendiri.

Untuk bisa melancarkan kegiatan promosi melalui email marketing, ada beberapa hal yang wajib dicermati, agar bisa memberikan hasil yang baik bahkan mendatangkan revenue untuk perusahaan, belajar dari VP Customer Success and Growth Ematic Solutions Saloni Singh.

Lakukan uji coba

Sebelum email marketing dikirimkan kepada target pengguna, jangan lupa untuk melakukan AB Testing atau uji coba terlebih dahulu. Kirimkan email marketing secara acak, kemudian cermati, siapa saja pengguna yang kemudian tertarik dan membuka email tersebut.

Buat jadwal untuk kegiatan email marketing

Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah, untuk selalu membuat jadwal yang tepat saat email marketing akan disebarkan. Hindari terlalu sering mengirimkan email marketing, yang pada akhirnya akan menjadi SPAM saja dan Anda pun akan kehilangan subscriber.

Jadwalkan dengan tepat dan upayakan untuk membuat konten yang padat dan lengkap untuk setiap kegiatan email marketing Anda. Salina menyarankan untuk hanya melakukan kegiatan pemasaran melalui email marketing satu kali saja setiap bulannya. Dengan demikian terhindar dari kegiatan Unsubscribe potensi pelanggan Anda.

Pilih email marketing tools yang sesuai

Saat ini sudah banyak email marketing tools yang bisa digunakan saat kegiatan pemasaran memanfaatkan email marketing akan dilancarkan. Mulai dari yang gratis seperti Mailchimp hingga yang berbayar. Yang perlu diperhatikan saat memilih produk yang tepat, jangan menggunakan lebih dari satu email marketing tools. Selain akan membuang budget saja, kegiatan tersebut dinilai tidak bermanfaat. Pilih produk email marketing tools yang sesuai dan manfaatkan fitur tersebut sebaik mungkin.

Identifikasi target pengguna

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk meminimalkan kegiatan Unsubscribe dari pelanggan mailing list perusahaan adalah, menentukan dengan tepat siapa saja pelanggan yang relevan dengan informasi dari kegiatan pemasaran yang akan perusahaan kirimkan. Dengan demikian informasi tersebut akan diterima dengan baik, dibuka dan Anda pun mendapatkan engagement yang positif dari pelanggan yang relevan.

Empat Cara Tepat Melakukan Kegiatan Pemasaran Memanfaatkan Email

Saat ini masih banyak perusahaan hingga brand besar yang memanfaatkan email sebagai media untuk kegiatan pemasaran dan berkomunikasi dengan pelanggan. Meskipun terbilang cara yang cukup mudah dan lebih menghemat budget, pemanfaatan email marketing idealnya harus diterapkan dengan tepat. Jangan mengirimkan email marketing tanpa dilengkapi konten yang menarik dan menargetkan pengguna yang relevan. Jika tidak diterapkan dengan benar, bakal menjadi spam dan tentunya tidak dilihat dengan baik oleh pengguna.

Sebagai salah satu platform untuk Marketing Automation yang memanfaatkan Email, SMS, Voice, Push Nitification, Browser Notification, Web Messaging, In-app Messaging dan Audience Targeting, Netcore Solution yang berbasis komputasi awan, mengklaim bisa memberikan layanan yang terbaik dan tentunya tepat sasaran untuk perusahaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Senior VP Global Enterprise Sales Netcore Solutions Abithab Bhaskar:

“Jika perusahaan banyak melakukan kesalahan ketika sedang melakukan kegiatan pemasaran melalui email, pasti akan banyak pelanggan yang unsusbcribe layanan mailing list tersebut karena tidak relevan dengan mereka.”

Berikut ini adalah 4 tips melakukan kegiatan pemasaran menggunakan email yang tepat.

Kumpulkan dan olah data yang dimiliki

Saat perusahaan sudah memiliki cukup banyak data dan informasi terkait email dari pelanggan, coba di data dengan baik dan cari tahu latar belakang hingga hal-hal yang disukai oleh pelanggan tersebut. Buat kategori untuk masing-masing pelanggan, agar ketika sedang bersiap membuat konten, bisa disasar dengan benar target pelanggan yang tepat.

Personalisasi

Saat ini sudah banyak situs hingga email marketing dari perusahaan yang menyampaikan sapaan dengan nama langsung dari pelanggan. Hal tersebut menurut Bhaskar sangat ideal untuk dilakukan. Dengan demikian pelanggan yang awalnya merasa terganggu mendapatkan email dari perusahaan soal promo hingga informasi terbaru, bisa lebih menerima email yang masuk karena kata sapaan tadi yang bersifat personal.

Buat konten yang menarik

Konten yang menarik dan secara berkala menyampaikan promo, diskon atau penawaran lainnya tentunya bisa lebih menarik perhatian pengguna, dibandingkan dengan email marketing yang kurang menarik dan tidak memiliki konten yang cukup. Untuk itu buatlah konten yang menarik, dengan informasi yang bermanfaat untuk pelanggan.

Melakukan follow-up kepada pelanggan

Jika email marketing yang dikirimkan tidak dibuka oleh pelanggan Anda, cobalah cara lain untuk menarik perhatian mereka. Bisa memanfaatkan channel lain seperti SMS atau lainnya. Buatlah masing-masing informasi berbeda dan sesingkat mungkin, agar bisa diterima dan tentunya dibaca oleh pelanggan yang diincar.

MDI dan Convergence Ventures Kembali Terlibat dalam Pendanaan Ematic Solutions

MDI dan Convergence Ventures kembali terlibat pada pendanaan startup pengembang SaaS asal Singapura Ematic Solutions (Ematic). Kali ini suntikan pendanaan yang diberikan senilai $2,4 juta atau senilai Rp32.1 miliar. Selain MDI dan Convergence turut berpartisipasi investor lama Ematic WaveMaker Partners dan dukungan investor baru Walden Internasional. Sehingga total investasi yang telah dibukukan mencapai Rp4,4 juta. Pendanaan ini sekaligus menutup putaran pendanaan pra seri A untuk Ematic.

“Pertumbuhan kami mencapai tiga kali lipat dari tahun ke tahun, dan sejak Oktober 2015 monthly recurring revenue (MRR) terus meningkat dua kali lipat per enam bulan. Kami juga telah menyelesaikan ekspansi tahun pertama kami di pasar Asia Tenggara, termasuk di Indonesia Thailand, Vietnam, Malaysia dan Filipina. Saat ini kami memiliki jumlah staf 80 orang,” ujar Founder & CEO Ematic Solutions Paul Tenney.

Ematic menyediakan platform berbasis komputasi awan untuk kebutuhan pemasaran digital melalui sistem email yang dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence (AI). Pendanaan Ematic tersebut rencananya akan digunakan untuk meningkatkan kapabilitas produk terutama di platform mobile sekaligus meningkatkan skalabilitas untuk pengembangan sebuah self-service platform.

“Investasi pra seri A ini menggarisbawahi keyakinan investor kami dengan model bisnis, teknologi dan laju pertumbuhan kami. Pendanaan ini akan mempercepat berbagai hal dan memberikan kekuatan untuk membuat produk yang lebih efisien,” ujar Tenney.

Selain itu penguatan posisi di pasar Asia Tenggara juga akan menjadi fokus utama. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk segera bergegas mendominasi pasar Asia Pasifik. Untuk memulai dominasi di pasar yang lebih luas, Ematic juga telah menghadirkan bisnisnya di Hong Kong. Pembukaan kantor di wilayah tersebut dinilai akan menjadi landasan kuat di wilayah Asia Utara.

Strategi Mendapatkan Umpan Balik Konsumen Melalui Email

Konsumen adalah raja, raja berhak menentukan, konsumen itu menentukan. Silogisme tersebut terkesan sangat klasik, namun masih sangat relevan jika dihubungkan dengan proses bisnis sampai era digital saat ini. Konsumen masih tetap menjadi prioritas, dalam capaian target dan tujuan bisnis. Secara sederhana hal tersebut membawakan sebuah simpulan bahwa bisnis yang ideal harus mampu memberikan solusi atas kebutuhan konsumen melalui produk/layanan yang dikembangkan. Lalu pertanyaannya bagaimana untuk mencapai titik ideal tersebut? Jawabannya dengan mengikuti apa yang diinginkan oleh konsumen.

Untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen, umpan balik menjadi agenda krusial yang harus dilakukan dalam riset bisnis. Ada beragam cara, mulai dari pendekatan langsung ataupun tidak langsung. Salah satu yang efektif digunakan saat ini menggunakan email survei pelanggan, dikemas dalam newsletter periodik. Perlu strategi yang pas untuk mendapatkan value maksimal, karena faktanya sebagian besar (96 persen) pelanggan umumnya tidak menyampaikan apa yang mereka keluhkan. Menjadi kontradiksi, sementara bisnis memerlukan poin-poin tersebut untuk pembenahan.

Umpan balik yang dikirim pun nyatanya tak semulus apa yang ditargetkan, persentasenya sangat sedikit (1,1 persen) dari total pelanggan yang mau melengkapi sebuah survei secara lengkap dan lugas. Sehingga diperlukan kejelian dalam penerapannya. Salah satunya dengan membuat umpan balik menjadi menarik dan efisien untuk menemukan hasil, yakni dengan melakukan improvisasi konten pertanyaan dan timing dalam penyampaian.

Tentukan tujuan rinci dalam mendesain pertanyaan

Pertanyaan survei yang baik tidak boleh berbelit dan multi-tafsir, terlebih saat mengharapkan “keikhlasan” konsumen dalam mengisikan. Buatlah pertanyaan tersebut sesimpel mungkin, namun menjawab pertanyaan besar yang dibutuhkan bisnis. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang cocok diterapkan dalam survei umpan balik sebuah bisnis dengan tujuannya yang spesifik:

(1) Dari mana Anda mendengar tentang produk/layanan kami?

Tujuannya jelas, untuk membantu bisnis menemukan kanal paling efektif dalam pemasaran. Banyak bisnis digital yang menyepelekan hal ini, dengan dalih mereka dapat menemukan tautan referral dari analytic tools yang ditanamkan dalam website. Namun alat analisis tersebut hanya memberikan informasi website terakhir yang mereka kunjungi sebelum beranjak. Kirimkan pertanyaan ini melalui email bersamaan dengan sapaan selamat datang yang didapat setelah pengguna mendaftarkan diri ke layanan tersebut, atau bisa juga dilakukan dua sampai tiga hari setelah mereka berhasil melakukan pendaftaran.

(2) Apa yang ingin Anda capai dengan produk/layanan kami?

Jawaban pertanyaan ini akan membimbing bisnis untuk memberikan prioritas pada pengembangan fitur produk, termasuk membantu bisnis dalam mendapatkan konten pemasaran terbaik. Sama dengan pertanyaan sebelumnya, pertanyaan ini cocok disampaikan di awal ketika pengguna baru selesai melakukan pendaftaran.

(3) Apa tantangan terbesar yang sedang Anda hadapi?

Ini lebih baik ketimbang pertanyaan tentang fitur apa yang mereka inginkan. Karena pada umumnya konsumen tidak bisa membayangkan dengan baik fitur tersebut sebelum mereka mencobanya. Dengan mengetahui permasalahan terbesar mereka, personalisasi dalam pemasaran akan mudah didefinisikan. Memberikan penawaran yang paling tepat untuk kebutuhan konsumen tersebut. Email ini juga cocok dikirimkan di awal kunjungan konsumen.

(4) Mengapa Anda memutuskan untuk tidak membeli/berlangganan?

Penting untuk diketahui alasan mereka tidak membeli atau berlangganan. Hal ini untuk memberikan informasi, apakah di luar sana ada produk lain yang lebih menarik, fiturnya kurang lengkap atau harga terlalu mahal. Dengan informasi ini bisnis dapat melakukan pembenahan untuk memenangkan pelanggan di masa mendatang. Pertanyaan ini bisa dikirimkan 30 – 90 hari setelah masa berlangganan gratis (trial) telah berakhir.

(5) Apa yang akan Anda lewatkan jika tidak menggunakan layanan kami?

Informasi dari pertanyaan ini membantu bisnis menemukan fitur paling dicari di dalam produk/layanan yang disajikan. Tujuannya pada penekanan saat melakukan penawaran produk. Email ini bisa dikirimkan saat pengguna tengah menikmati produk atau layanan, terlebih saat mereka mulai melakukan upgrade atau pembaruan akun yang dilanggan.

(6) Apakah Anda akan merekomendasikan produk/layanan ini kepada kolega?

Pertanyaan ini memiliki tujuan untuk membuat persentase kepuasan pelanggan. Sekaligus untuk mendorong pelanggan mempromosikan produk/layanan atas kepuasannya. Kirimkan email ini secara periodik, setiap tahun atau kuartal di masa berlangganan.

Layanan Email Marketing Lokal MailTarget Fokus Jangkau Kalangan UKM

Email bisa menjadi kanal paling efektif untuk kegiatan pemasaran. Alat-alat email otomatis khusus pemasaran pun bermunculan dan mulai banyak digunakan. Melihat peluang ini Yopie Suryadi, seorang founder yang sebelumnya berada di balik Gnews (akhir tahun 2016 Gnews mengumumkan penutupan layanannya) menggagas sebuah layanan otomatisasi email marketing yang diharapkan bisa menyediakan kualitas maksimal dengan harga lebih terjangkau, diberi nama MailTarget.

MailTarget secara spesifik bisa disebut dengan Software as a Services (SaaS), yang berarti dapat digunakan secara instan (siap terap) dengan model berlangganan. Yopie kepada Dailysocial menjelaskan bahwa dirinya mengembangkan MailTarget ini untuk membantu UKM menjangkau lebih banyak audiens dengan teknologi behavioural analytics yang dimiliki oleh MailTarget.

“Saya percaya bahwa email, terutama email marketing, sedang bergerak kembali menuju ke jaman keemasannya lagi, dikarenakan dunia internet sudah terlalu penuh. Data-data membuktikan bahwa email merupakan salah satu elemen terpenting dalam bisnis sekarang ini,” terang Yopie.

Yoipe melanjutkan, “Rata-rata kita membaca email 6 jam sehari. Ini merupakan peluang tersendiri bagi dunia marketing. Email marketing juga menjadi channel yang paling efektif dan tertua dalam dunia marketing. Kami membangun MailTarget karena produk dan bisnisnya sendiri sudah matang. Terutama juga karena pemain lokal di bidang marketing automation masih sedikit,” terang Yopie.

Untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri ada sejumlah keunggulan yang coba dihadirkan dalam platform MailTarget. Selain harga yang dipastikan lebih murah, contact management dan email automation dengan sistem labeling akan memudahkan pengguna MailTarget dalam melakukan segmentasi pengguna. Ditambah lagi dengan kapabilitas analisis dan fitur laporan kampanye yang mendalam. Dengan ragam fitur tersebut MailTarget percaya diri bisa menjadi salah satu layanan email marketing lokal yang terpercaya.

“Fitur khusus kami adalah label system (contact management), fitur lokasi dan fitur email automation. Kami masih mengembangkan terus fitur-fitur unggulan yang berguna dan akan membantu banyak UKM di Indonesia, yang pasti koridornya ada di dunia marketing dan semua serba automation,” ujar Yopie menjelaskan lebih jauh.

Di tahun pertamanya beroperasi, MailTarget telah menyusun beberapa target yang ingin dikejar, salah satunya adalah mencoba mencari model bisnis lain untuk membantu lebih banyak pihak dan berharap bisa mencapai profit di akhir tahun 2017.

MailUp Bermitra dengan Ydigital Asia untuk Masuki Pasar Indonesia

Layanan pemasaran berbasis email MaiUp masuki pasar Indonesia bersama Ydigital Asia / DailySocial

Layanan pemasaran berbasis email MailUp yang berbasis di Italia mengumumkan kehadirannya di pasar Indonesia dengan situs khusus berbahasa Indonesia. Mereka menggandeng Ydigital Asia sebagai partner eksklusifnya di sini, termasuk jika bakal melanjutkan ekspansi ke negara tetangga.

Continue reading MailUp Bermitra dengan Ydigital Asia untuk Masuki Pasar Indonesia