Grab Hadirkan “Kitchen by GrabFood”, Konsep Food Court Khusus Pengantaran

Grab mengumumkan konsep terbaru untuk mendorong transaksi GrabFood dengan menghadirkan “Kitchen by GrabFood”. Konsep ini seperti layaknya food court yang sengaja dibangun Grab untuk merchant terpilih namun tidak menerima makan di tempat (dine in) maupun take away, tetapi khusus melalui GrabFood.

“Sekarang Grab sudah lebih dari sekadar layanan mengantarkan orang dengan mengedepankan safety, tapi sudah sampai ke layanan yang mendekatkan kami dengan para pengguna. Kitchen by GrabFood ini adalah konsep baru yang memudahkan baik dari sisi merchant, pengguna, dan mitra pengemudi,” terang Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Selasa (18/9).

Ridzki melanjutkan, konsep baru ini hadir karena berdasarkan riset Grab, terjadi kekosongan untuk sisi demand yang tinggi dibandingkan sisi suplai, terutama beberapa kategori makanan di beberapa wilayah. Kekosongan ini akhirnya yang diambil sebagai peluang menjadi Kitchen by GrabFood.

Dari sekian wilayah yang dianalisis Grab, yang mengalami kekosongan suplai yang tertinggi adalah Jakarta Barat. Wilayah ini diambil untuk pilot project untuk dianalisis lebih jauh sebelum akhirnya ekspansi ke kota lainnya. Lokasi tepatnya berada di Jalan Panjang No 77, Kedoya Selatan.

Pengiriman hanya bisa dilakukan sampai radius 7 km dari lokasi dapur. Tujuannya agar durasi pengiriman bisa lebih singkat, juga efisien bagi mitra. Pada akhirnya menguntungkan merchant, pelanggan, dan mitra pengemudi itu sendiri. Waktu operasionalnya setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam.

“Biasanya merchant suka kesulitan saat harus ekspansi ke wilayah baru. Banyak yang harus dipertimbangkan. Ini logis terjadi. Kami mau meminimalisir risiko tersebut dengan menyediakan tempat khusus mereka, enggak butuh tempat fisik karena hanya melayani order dari GrabFood sehingga produktivitas bisa tinggi.”

Bagi mitra pengemudim langkah ini memudahkan pengantaran karena lebih dekat dan prosesnya yang tidak terlalu panjang. Sementara bagi pelanggan, mereka bisa memilih berbagai menu favorit di dalam satu lokasi dengan tanpa harus dibebani dengan tambahan ongkos kirim.

Merchant yang dihadirkan dalam Kitchen by GrabFood itu disaring berdasarkan demand dari konsumen di lokasi tersebut. Karena masih berbentuk pilot project, Grab memilih merchant unggulan yang sama sekali tidak memiliki gerai di Jakarta dan sudah memiliki gerai.

Mereka adalah Gudeg Yu Djum (Yogyakarta), Warung Anugrah Bawakaraeng (Makassar), Pondok Sate Pak Heri (Jakarta), Sop Buntut Ibu Samino (Jakarta), Calais Bubble Tea (gerai sudah tersebar di seluruh Indonesia), dan Warung Bhakti (Jakarta). Grab akan terus menambah jumlah merchant untuk menempati lokasi perdana tersebut.

“Untuk lokasi sekarang bisa ditempati lebih dari enam merchant. Namun sekarang baru ada enam merchant yang bergabung. Kami sediakan tempat, peralatan memasak standar bisa langsung dipakai tanpa harus sewa dan platform Grab. Nanti merchant yang sediakan sendiri karyawan dan tambahan lainnya.”

Sebelum ekspansi ke lokasi lainnya, Ridzki mengaku pihaknya akan melihat perkembangan Kitchen by GrabFood terlebih dahulu.

Perkembangan GrabFood sendiri sepanjang kuartal pertama 2018 diklaim telah tumbuh empat kali lipat secara GMV sejak pertama kali hadir di Jakarta pada 2017. Kini GrabFood telah tersedia di 30 kota dan direncanakan bakal menyebar ke seluruh kota di mana layanan GrabBike beroperasi.

Application Information Will Show Up Here

GrabFood is Now Available in Semarang, Yogyakarta, and Palembang

Grab announces to expand one of its service network, GrabFood. The service is currently available in three new cities, namely Yogyakarta, Semarang and Palembang Those three completed the previous list namely Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar and Medan.

A food ordering service in Indonesia has proven to be a business line that may be developed by on-demand transportation working with the bike’s drivers. Along with the announcement of new cities, Grab also declares partnership with more than 30,000 merchants in Indonesia. Grab is getting more serious in food ordering service, facing a competition with Go-Food.

GrabFood is to serve customers ordering food from nearby restaurant within 3km. Grab drivers will deliver directly to the destination, either a home or an office.

Web

“GrabFood is a convenient and reliable way to get customer’s favorite food at night by only one click away. It also provides new economic opportunity for delivery partners and allows local restaurants to connect with more customers in each cities,” Mediko Azwar, Grab Indonesia’s Marketing Director, explained.

Grab was started GrabFood in Jakarta, in 2016. GrabFood keeps reaching for the new cities and partners with more merchants. As to attract public’s interest, GrabFood set the delivery cost starts from Rp3,000 for those who live outside the Jakarta’s area. In addition, GrabFood also offers easy communication with GrabChat feature includes in the application.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

GrabFood Kini Hadir di Semarang, Yogyakarta, dan Palembang

Grab mengumumkan telah memperluas jangkauan salah satu layanan mereka GrabFood. Kini layanan pengantaran makanan tersebut hadir di tiga kota baru, yakni Yogyakarta, Semarang, dan Palembang. Ketiga kota tersebut melengkapi kota-kota sebelumnya, seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, dan Medan.

Layanan pengantaran makanan di Indonesia terbukti menjadi salah satu lini bisnis yang bisa dikembangkan oleh layanan transportasi on demand memanfaatkan mitra pengemudi sepeda motor. Kini bersamaan dengan diumumkannya kota-kota baru Grab juga mengumumkan telah berhasil bekerja sama dengan lebih dari 30.000 merchant di seluruh Indonesia. Grab terlihat makin serius untuk pasar pengantaran makanan Indonesia, menghadapi persaingan dengan Go-Food.

GrabFood bisa melayani pelanggan yang memesan makanan dari restoran terdekat dalam rentang jarak 3km. Mitra pengemudi Grab akan langsung mengantarkan ke tempat yang dituju, seperti rumah atau kantor.

Web

“GrabFood merupakan cara yang nyaman dan dapat diandalkan untuk mendapatkan makanan favorit para pelanggan saat malam hari hanya dengan menekan satu tombol. Hal ini juga memberikan peluang ekonomi baru bagi para delivery partner dan memungkinkan restoran-restoran lokal untuk terhubung dengan lebih banyak pelanggan di masing-masing kota,” jelas Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Grab memulai GrabFood pada tahun 2016 di Jakarta. Seiring dengan berjalannya waktu, GrabFood terus menjangkau kota-kota baru dan menjalin kerja sama dengan banyak mitra. Untuk menarik minat masyarakat GrabFood mematok biaya pengiriman mulai dari Rp3.000 untuk mereka yang tinggal di luar wilayah Jakarta. Selain itu, GrabFood juga menawarkan kemudahan komunikasi dengan fitur GrabChat yang sudah tersemat di dalam aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

Eatever Hadirkan Peluang Wirausaha untuk Koki Rumahan di Jakarta

Berdasarkan laporan dari Kementrian Perindustrian RI, industri makanan dan minuman nasional terus menunjukkan kinerja positif dengan tumbuh mencapai 9,82 persen atau sebesar Rp 192,69 triliun pada triwulan III 2016. Pertumbuhan industri ini terutama didorong kecenderungan masyarakat khususnya kelas menengah ke atas yang mengutamakan konsumsi produk-produk makanan dan minuman yang higienis dan alami.

Melihat potensi tersebut, sudah banyak hadir startup yang berbasis teknologi mencoba menjadi enabler dari industri tersebut. Mulai dari food delivery, katering makanan premium dengan menu pilihan dari chef ternama, hingga yang terbaru yaitu Eatever, platform berbasis teknologi yang menghubungkan koki-koki rumahan dengan para pecinta kuliner atau orang-orang sekitar.

Membantu ibu rumah tangga menjadi wirausaha

Eatever didirikan pada bulan November 2016 oleh CEO Dian Widayanti. Pada Februari 2017, Debrina Puspitarini bergabung sebagai Co-Founder dan COO. Eatever melakukan soft launching dan mulai beroperasi pada 17 Juli 2017.

“Eatever ingin memberi solusi kepada semua orang yang memiliki keahlian memasak (karena kebanyakan ibu rumah tangga sangat pandai memasak), untuk dapat menjual makanannya di platform Eatever, dan mendapat penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah,” kata Dian.

Untuk mendukung perekonomian keluarga, Eatever ingin mendorong lebih banyak lagi ibu rumah tangga, yang pada umumnya gemar memasak, memanfaatkan kemampuannya untuk menjalankan usaha koki rumahan.

Eatever nanti akan mengurusi soal packaging, pemasaran, dan pengantaran makanan ke konsumen. Secara tidak langsung, Eatever akan bersaing dengan layanan katering online yang lebih dulu hadir, seperti BerryKitchen, Kulina, atau Gorry Gourmet.

“Dengan adanya Eatever, semua rumah dapat menjadi restoran tanpa harus memiliki modal yang besar, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat, merekrut staf, dekorasi resto, dan lain sebagainya. Para ibu rumah tangga tetap dapat menjaga anak-anak atau keluarganya dan juga mendapat penghasilan untuk membantu perekonomian keluarganya.”

Segera merilis aplikasi dan perluas wilayah layanan

Dengan bergabung menjadi koki rumahan Eatever, para koki rumahan mendapatkan akses bahan baku dan packaging yang lebih murah dari pasaran. Eatever juga membantu menyediakan fotografer handal untuk mendapatkan gambar berkualitas.

“Sampai saat ini sudah ada 107 koki rumahan yang mendaftar di Eatever. Koki rumahan tersebut hanya perlu mendaftar melalui situs dan klik tombol ‘Gabung’ atau menu bar ‘Bergabung Menjadi Homechef’. Kemudian tim Eatever akan melakukan kurasi koki rumahan untuk dapat berjualan di Eatever,” kata Dian.

Masih menyediakan layanan di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat saja, Eatever saat ini masih micro-focused untuk memastikan kualitas dari para koki rumahan tetap terjaga dan selalu segar. Dalam waktu dekat Eatever akan melakukan ekspansi ke seluruh area Jakarta.

“Konsep kami adalah membantu para homechef untuk fokus pada memasak saja, segala urusan operasional dan marketing akan ditanggung oleh Eatever. Dengan berbagai kemudahan yang diberikan Eatever, terdapat profit sharing sebesar 90% untuk koki rumahan serta 10% untuk Eatever,” kata Dian.

Target dan rencana Eatever

Untuk menambah pilihan menu dan koki rumahan yang bergabung, Eatever masih mencoba untuk merekrut sebanyak mungkin koki rumahan yang berkualitas di daerah Jakarta. Selanjutnya untuk memudahkan pengguna, Eatever juga akan merilis aplikasi pada awal tahun 2018 mendatang.

“Selain itu, tentunya kami juga memiliki target untuk dapat beroperasi di kota-kota lainnya di Indonesia,” kata Dian.

DScussion #75: Black Garlic dan Komitmen Sebagai Layanan On Demand Bahan Siap Masak

Berangkat dari konsep subscription dan bahan makanan siap masak untuk ibu rumah tangga, Michael Saputra dan mitranya mendirikan Black Garlic. Menyasar target pasar di kawasan Jabodetabek, Black Garlic terus menerima feedback pelanggan untuk menambah dan memperbaiki layanan yang diberikan.

Simak wawancara DailySocial dengan Michael Saputra selengkapnya berikut ini.

DeliverKong Layani Permintaan Pengiriman di Jambi

Bisnis startup di Indonesia terlihat mulai merata. Banyak para pebisnis daerah yang mengubah solusi digital menjadi bisnis. Tentu dengan keragaman permasalahan di masing-masing daerah. Jambi adalah salah satu kota yang memiliki perusahaan startup yang melayani masyarakat kotanya. Salah satu bisnis startup yang tumbuh di Jambi adalah DeliverKong, layanan on demand delivery yang melayani pengiriman mulai dari barang, makanan, hingga pembelian ke merchant-merchant yang ada.

DeliverKong dengan jalinan merchant yang ada juga berfungsi sebagai marketplace yang melayani penjualan online barang-barang lokal dengan harapan bisa terdongkrak berkat pendekatan offline to online yang dilakukan.

Salah satu penggagas DeliverKong, Ronald Rusli, bercerita bahwa sejak beroperasi pada 2016 silam DeliverKong aktif menjalin kerja sama dengan mitra driver, mitra presto, dan seller untuk menambah kekuatan layanannya. Selain itu DeliverKong juga memiliki driver tetap untuk menjamin ketersediaan driver pada waktu-waktu tertentu dan lokasi yang mungkin tidak terjangkau. Perlahan tapi pasti DeliverKong mencoba menjadi salah satu layanan paling diandalkan di Jambi.

Fitur-fitur DeliverKong

Selain fitur pemesanan seperti pada umumnya pada sisi pengguna DeliverKong memberikan keleluasaan bagi para mitra restosan dan merchant mereka untuk melakukan perubahan menu, harga, maupun promo sehingga para merchant dapat memanfaatkannya untuk memberikan penawaran terbaik bagi para pelanggan.

DeliverKong saat ini disebut memiliki jaringan luas dalam hal teknologi ke beberapa perguruan tinggi di Jambi. Ronald menjelaskan:

“Dalam hal operasionalnya, DeliverKong melibatkan para Mahasiswa dari STIKOM DINAMIKA BANGSA baik sebagai konseptor, developer sistem. maupun kurir. Diharapkan dengan memiliki seluruh tim sendiri dari hulu sampai hilir, DeliverKong dapat mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal.”

Jambi dan harapan-harapan DeliverKong

Tumbuh dan berkembang di Jambi, kota yang belum banyak bisnis startup membuat DeliverKong tidak banyak menemui persaingan. Hanya saja DeliverKong tetap berupaya untuk terus meningkatkan kualitas teknologi dan layanannya untuk bisa menjadi pilihan utama masyarakat Jambi dalam hal kirim-mengirim.

Visi DeliverKong tidak hanya menjadikannya sebagai bisnis digital yang sukses tetapi juga membantu bisnis lain untuk berkembang dengan cara bekerja sama dengan pendekatan offline to online. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan keuntungan bagi semua pihak, baik pengguna maupun merchant, baik restoran atau yang lainnya.

“Target kita saat ini adalah terus menambah jumlah driver, restoran, merchant sehingga para stakeholder di dalam DeliverKong dapat merasakan manfaat berdasarkan tujuan awal kita yaitu menciptakan dunia yang lebih baik dengan kemudahan dalam berbelanja,” ungkap Ronald.

Selain itu Ronald juga menjelaskan saat ini pihak DeliverKong masih berupaya untuk mengedukasi masyarakat, baik pengguna maupun merchant untuk lebih melek tentang pemanfaatan teknologi digital, dalam hal ini aplikasi mobile.

“Untuk kendala yang dihadapi adalah diperlukannya usaha untuk melakukan edukasi kepada masyarakat Jambi mengenai kemudahan bertransaksi melalui aplikasi. Kebanyakan masyarakat kita masih melakukan komunikasi dengan cara melalui chat yang sebenarnya tidak begitu efektif. Edukasi ini terus kami lakukan untuk para driver, Pemilik restoran dan merchant serta khususnya untuk para customer kami,” ungkap Ronald.

Application Information Will Show Up Here

Startup Surabaya PuasMakan Hadirkan Layanan Pengantaran Makanan

Layanan on demand hingga kini masih menjadi favorit pelaku startup di Indonesia. Kesuksesan yang telah diraih Go-Jek dengan beragam layanannya menjadi inspirasi dari startup lokal untuk kemudian menghadirkan layanan yang serupa dengan beberapa layanan tambahan untuk pengguna. Salah satu startup Surabaya yang mencoba untuk memberikan layanan on demand food delivery berbasis online adalah PuasMakan.

Startup yang didirikan Raymond Sugiarto ini berencana untuk melancarkan bisnisnya hanya di Surabaya, Jawa Timur. Dengan merangkul lebih banyak pihak restoran untuk memanfaatkan layanan pesan antar melalui aplikasi, diaharapkan PuasMakan bisa menjadi aplikasi pilihan bagi pecinta kuliner di Surabaya, Jawa Timur.

Meskipun memiliki irisan dengan layanan yang ditawarkan Go-Food, Raymond mengklaim PuasMakan memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam layanannya.

“Perbedaan PuasMakan dengan Go-Food dan GrabFood, PuasMakan.com saat ini fokus menggunakan armada sendiri tanpa menggunakan pihak ketiga atau mitra. Dengan menggunakan armada sendiri, kita dapat lebih fokus untuk pengantaran yang memang khusus untuk makanan sehingga makanan yang diterima masih tetap utuh dan higienis,” kata Founder PuasMakan Raymond Sugiarto kepada DailySocial.

Selain tim pengantar internal, PuasMakan juga menghadirkan alternatif lain, yaitu Dine In dan Pick Up serta produk voucher yang tentunya masih dalam lingkup F&B. PuasMakan juga dapat dijadwalkan dengan memanfaatkan fitur schedule order.

“Cara kerjanya adalah apabila pengguna ingin memesan menu makan malam, orang tersebut dapat memesan di siang hari dan tim dari PuasMakan akan mengantarkan pada waktu yang di inginkan,” kata Raymond.

Saat ini PuasMakan masih berupaya untuk menambah jumlah restoran yang ingin bergabung dan memanfaatkan layanan delivery di PuasMakan. Diharapkan dengan biaya delivery yang dibebankan yaitu sebesar Rp.15 ribu kepada pengguna, juga dapat meningkatkan jumlah pengguna yang memanfaatkan PuasMakan untuk layanan pesan antar makanan.

“Jumlah merchant PuasMakan saat ini masih jauh jumlahnya dibanding dengan kompetitor yang ada, yaitu masih diangka puluhan. Sementara untuk jumlah pelanggan dan anggota kita masih diangka sekitar 600 orang dalam waktu 2-3 bulan terakhir,” kata Raymond.

Layanan white label dan pilihan pembayaran

Saat ini PuasMakan masih menjalankan bisnisnya secara bootstrap dan mengundang para investor yang tertarik untuk berinvestasi di model bisnis yang ditawarkan oleh PuasMakan. Selain bisa diakses di desktop, PuasMakan juga sudah tersedia di aplikasi mobile platform Android. Sementara untuk versi iOS rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun 2017.

Untuk memudahkan pelanggan, PuasMakan juga menawarkan pilihan pembayaran yang cukup beragam, mulai dari menggunakan saldo, Bank Transfer, ATM BCA, Indomaret, Alfamart dan rencananya pilihan pembayaran masih akan ditambahkan lagi. Sementara untuk pilihan pembayaran Cash on Delivery (COD) belum didukung.

“PuasMakan masih menutup sistem COD sampai waktu yg belum ditentukan, karena masih terlalu dini untuk kita dengan sistem yang memang baru,” kata Raymond.

Layanan lainnya yang dihadirkan oleh PuasMakan untuk meng-cater pasar B2B adalah konsep white label. Dalam hal ini PuasMakan menawarkan kepada pihak restoran untuk memiliki aplikasi sendiri di Google Play. Layanan ini bernama CIA System (Culinary Integrated Application).

“Sebagai contoh misalnya restoran A bergabung dalam CIA System maka pelanggan atau pengguna dapat mengunggah aplikasi restoran A di Google Play dengan mencari “restoran A”. Selain low price, banyak hal yang bisa dilakukan di dalam CIA, seperti  digital member card  (point system atau pun sistem diskon), digital menu, company profile. Pelanggan dapat bertransaksi langsung (delivery, dine in, pick up) sesuai dengan sistem yang terdapat dalam PuasMakan,” tutup Raymond.

Application Information Will Show Up Here

Kumpulan Layanan Startup Khusus untuk Ibu

Akhir tahun ini semakin banyak layanan e-commerce dengan jalur bisnis vertikal atau “niche” berkembang di Tanah Air. Tak sedikit diantaranya yang menyediakan produk khusus menyasar kalangan perempuan, atau laki-laki mulai dari fesyen hingga aksesorinya.

Dalam rangka merayakan Hari Ibu yang jatuh pada hari Kamis (22/12), DailySocial menyajikan beberapa rekomendasi situs e-commerce “niche” yang cocok untuk kalangan ibu. Atau bisa juga jadi referensi kado yang bisa Anda berikan untuk sang ibunda. Berikut laporannya:

Produk fesyen

Mungkin dari ratusan layanan e-commerce di Indonesia hampir separuhnya menjual produk fesyen. Ada yang menyasar produk fesyen khusus muslimah, merek premium, hanya menjual produk dari Tiongkok atau Korea saja, dan sebagainya. Khusus kali ini, ada beberapa rekomendasi situs e-commerce khusus fesyen perempuan yang layak dicoba.

Saqina, situs ini menyediakan model busana muslim dan perlengkapan muslim terkini. Mulai dari tasbih, buku islami, Al Quran, peci, oleh-oleh haji, dekorasi hingga perlengkapan shalat.

Wokuwoku, menyediakan produk fesyen dan aksesoris berasal dari brand artis dan selebritis Indonesia. Seperti, Zaskia Sungkar, Natashar Rizki, Nagita Slavina, Teuku Wisnu, hingga Barli Asmara. Dalam situsnya diterangkan, target Wokowoku adalah menjadi situs e-commerce pertama dan terbesar tempat berkumpulnya para fans selebriti di Indonesia. Jutaan fans akan jadi magnet tersendiri untuk mengunjungi situs Wokuwoku.

MuslimMarket, dari nama situsnya sangat identik hanya menjual produk berlabel halal dan menyasar kalangan muslim. Produk yang disediakan agak mirip dengan Saqina, seperti peralatan solat, ibadah haji, jilbab, baju muslim, gamis, produk kecantikan hingga perabotan rumah tangga. Mungkin yang sedikit berbeda, MuslimMarket juga menjual produk makanan dan minuman halal berkemasan.

Mamaway, berbeda dengan situs e-commerce lainnya. Mamaway hanya menyediakan produk fesyen untuk ibu hamil dan menyusui. Tidak hanya menjual barang, Mamaway juga memberi informasi seputar ibu hamil dan menyusui, misalnya bagaimana mengasuh anak, hingga tutorial menggendong bayi yang dihimpun dari berbagai sumber.

Produk peralatan rumah tangga

Tidak hanya memberikan kado berupa fesyen saja kepada ibunda, tapi juga produk perlengkapan rumah tangga. Mungkin tanpa Anda sadari, mereka lebih membutuhkan hal itu daripada baju atau tas baru.

Kreasi2Shop, situs ini menyediakan berbagai produk spesialis elektronik dan non elektronik untuk rumah tangga hingga peralatan bayi dari berbagai merek. Sesuai dengan jenis produk yang dijualnya, Kreasi2Shop membidik ibu rumah tangga sebagai konsumen utamanya.

Orami adalah salah satu pemain lama yang khusus menyediakan produk untuk perempuan sebagai konsumen utamanya. Orami menyediakan keperluan bayi, perlengkapan rumah, kebutuhan harian, hingga perlengkapan hewan peliharaan.

Sevva, berawal dari usaha permulaan yang tidak terlalu sukses mendapatkan keuntungan, yakni membuat layanan penyewaan perlengkapan bayi, Co-Founder dan CEO Sevva Erik Hormein kemudian memikirkan ulang sebuah strategi bisnis yang dapat mencakup pangsa pasar yang lebih luas. Akhirnya diputuskan Sevva menjadi layanan marketplace perantara kegiatan penyewaan barang. Meskipun memiliki banyak pilihan produk, namun produk yang paling sering disewa adalah baby stroller dan perlengkapan bayi lainnya.

Perkakasku, meski situs ini tidak spesifik menjadikan perempuan sebagai konsumen utama. Namun situs ini, juga menjual peralatan rumah tangga, terbanyak kebutuhan dapur seperti pemanggang roti, blender, mixer, penggiling daging manual, teko, hingga pembuat kopi.

GoMaid, mengklaim sebagai layanan asisten rumah tangga berbasis aplikasi yang pertama di Indonesia, saat ini GoMaid telah memiliki mitra asisten rumah tangga sebanyak 70 orang dan pelanggan lebih dari 1500 orang. Selain rumah pribadi dan apartemen, GoMaid juga melayani pertokoan juga kost-kostan.

Seekmi dan Beres.id, kedua layanan ini menghadirkan layanan asisten rumah tangga hingga laundry secara online. Layanan yang bisa dimanfaatkan oleh ibu rumah tangga.

Produk kecantikan dan kesehatan

Hampir semua situs e-commerce menjual produk kecantikan, seperti skin care, hair care, peralatan kosmetik, dan sebagainya. Bersolek tidak hanya berlaku untuk perempuan yang bekerja di luar rumah saja, tapi juga yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Memberi kado berupa produk kecantikan, juga layak untuk dipertimbangkan.

Gogobli, menyediakan kebutuhan kesehatan sekaligus kecantikan untuk perempuan beserta keluarga. Mulai dari menjual produk jamu, vitamin, suplemen, hingga chinese herbal. Gogobli mengklaim telah bekerja sama dengan 200 prinsipals ternama dengan lebih dari 10 ribu produk.

Halodoc, startup teknologi kesehatan HaloDoc ingin membantu masyarakat Indonesia mendapatkan konsultasi hingga pembelian obat secara cepat dan mudah. layanan ini tentunya sangat cocok dimanfaatkan untuk ibu rumah tangga yang kerap membutuhkan tenaga dokter dan obat dalam waktu cepat untuk buah hati tercinta.

Konsula, bukan hanya sekedar platform konsultasi kesehatan kini Konsula juga menyediakan produk kecantikan dan kesehatan. Fitur e-Store Konsula yang bisa dinikmati di aplikasi Konsula ini mengusung konsep marketplace untuk menjual ragam paket kesehatan dan kecantikan.

E-voucher

Sesekali mengajak ibu keluar rumah ke tempat keramaian, mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan. Toh, berkumpul dengan keluarga jadi lebih bernilai daripada memberi barang fisik.

Lakupon, layanan daily deals ini menyediakan berbagai voucher mulai dari wisata, restoran, hotel, paket tour dan travel dalam negeri serta luar negeri.

Groupon Indonesia, sama halnya dengan Lakupon, layanan e-commerce ini juga menyediakan berbagai voucher untuk restoran, dessert, snack, beauty & spa, fun & events, bayi & anak, hingga travel.

Evoucher, juga menyediakan berbagai daily deals untuk konsumennya. Seperti peralatan rumah tangga, fesyen, beauty, leisure, gadget, elektronik, dan lainnya.

Eazyspadeals, beda dengan ketiga pemain sebelumnya. Layanan e-commerce ini hanya menyediakan perawatan kecantikan dan spa. Saat ini pihak Eazyspadeals mengklaim sudah bekerja sama dengan 2 ribu penyedia spa untuk booking instan dengan harga yang kompetitif.

Grivy, sebagai layanan yang menyediakan fasilitas terpadu untuk penawaran, voucher/deals serta teknologi terkini, Grivy mengklaim mampu menjadi layanan terlengkap bagi perusahaan yang membutuhkan satu platform untuk membantu mendongkrak penjualan mereka.

Pesan antar makanan/minuman dan katering

Mungkin yang terbaik dari sebuah hadiah adalah dapat menghabiskan waktu bersama keluarga di dalam rumah. Barangkali itu yang selalu ada di setiap benak seorang ibu. Anda bisa memberikan kado spesial kepada ibu berupa masakan spesial ala restoran yang dibuat oleh Anda sendiri.

BlackGarlic, menyediakan layanan preplan home meal kit delivery atau pengantaran bahan-bahan makanan siap masak. Resep masak dan menu yang disediakan dari Olivia Wongso, anak ahli kuliner Wiliam Wongso. Semua resep yang diberikan diklaim sesuai takaran jadinya tidak ada bahan sisa dan ada instruksi memasak yang mudah dilakukan oleh siapapun.

BerryKitchen, agak berbeda dengan BlackGarlic, layanan ini menyediakan tiga layanan untuk konsumen, daily catering, ready to eat, dan ready to cook. Berbagai jenis makanan siap dipilih, mulai dari karbo, daging, veggie, sides, sambal, hingga dessert.

ButuhBelanja, lebih mengarah ke layanan e-commerce khusus pesan antar barang belanjaan dapur atau sesuatu yang bisa dibeli di pasar tradisional. Sementara ini, ButuhBelanja hanya melayani transaksi untuk kota Malang saja. ButuhBelanja menyediakan beberapa kategori khusus, seperti kategori paket makanan, minuman, atau kue yang berisi satu komplit bahan dari resep-resep tersebut.

Kulina, platform marketplace ini mempertemukan antara catering dan home chef dengan pelanggan lewat aplikasi dan situs Kulina. Lebih dari 50 dapur katering yang sudah bekerja sama dengan Kulina. Kulina menyediakan jasa katering untuk kebutuhan diet, indian food, chinese food, dan japanese food.

Go-Food, layanan yang terdapat dalam aplikasi Go-Jek ini ternyata banyak digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memesan makanan untuk keluarga dirumah. Kesibukan yang kerap dialami di tempat kerja, bisa dipermudah untuk ibu-ibu muda dengan memanfaatkan layanan pembelian makanan melalui Go-Food.

Gordi, mengklaim sebagai layanan berlangganan biji kopi online pertama di Indonesia, Gordi hadir untuk memenuhi rasa penasaran para pencinta kopi Indonesia akan variasi biji kopi. Startup teranyar yang baru dirilis pertengahan tahun 2016 ini, memberikan layanan pengiriman kopi pilihan lokal hingga mancanegara.

HappyFresh, belanja bulanan menjadi lebih praktis dengan menggunakan aplikasi HappyFresh. Dengan memanfaatkan layanan personal shopper, Anda sebagai ibu rumah tangga bisa dengan mudah menggunakan aplikasi ini untuk membeli keperluan rumah tangga.

Gorry Gourmet, layanan katering online di Indonesia saat ini semakin marak ditawarkan, mulai dari layanan ready to cook hingga menu sehat yang menghadirkan menu lezat sesuai untuk masyarakat ibukota. Gorry Gourmet, didukung oleh tim chef dan dokter gizi, Gorry Gourmet mencoba menyusun berbagai menu sehat yang bercita rasa tinggi. Kebutuhan asupan makan unik untuk setiap anggota keluarga juga tersedia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dalam berbagai kondisi.


Marsya Nabila berkontribusi untuk pembuatan artikel ini

Menyusuri Perang Sengit Jasa Kurir Makanan di Indonesia

Seminggu ini banyak berita besar di bisnis pengantaran makanan di Indonesia. Uber mengumumkan salah satu layanannya UberEats akan hadir di 24 negara, salah satunya Indonesia. Foodpanda sendiri resmi menutup layanannya di Indonesia dan mengalihkan fokusnya ke pasar Eropa Timur dan Timur Tengah.

Tutupnya Foodpanda, kemungkinan besar tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap persaingan bisnis jasa kurir makanan di Tanah Air. Namun, kita tidak bisa meremehkan kekuatan Uber.

[Baca juga: foodpanda Indonesia Resmi Tutup Layanan]

Perlahan tapi pasti, menginjak usia dua tahun di Indonesia, Uber mulai melengkapi layanannya. Dengan hadirnya UberEats, otomatis posisi Uber semakin head-to-head dengan kompetitor terbesarnya di Indonesia, Go-Jek dan Grab.

Di Amerika Serikat, UberEats merupakan pemain dominan. UberEats diluncurkan pertama kali di Los Angeles di 2014, kemudian berkembang hingga 36 kota di 6 negara.

Go-Food sebagai pemimpin jasa kurir makanan on-demand

Go-Food mengklaim telah bekerja sama dengan lebih dari 37.000 restoran di seluruh Indonesia / DailySocial
Go-Food mengklaim telah bekerja sama dengan lebih dari 37.000 restoran di seluruh Indonesia / DailySocial

Seperti kita ketahui, Go-Food merupakan pelopor jasa on-demand yang mengembangkan layanan kurir makanan. Go-Food diperkenalkan pertama kali pada April 2015. Saat itu, Go-Food sudah dapat dilayani oleh ratusan ribu armada Go-Jek terdaftar dan telah terintegrasi dengan lebih dari 15 ribu tempat makanan di Jabodetabek dalam 23 kategori, mulai dari warung kaki lima hingga restoran mewah.

Strategi ini diungkapkan Alamanda Shantika, mantan VP Product Technology Go-Jek. Beberapa waktu yang lalu, sebagai pembicara untuk peluncuran program inkubator di Jakarta, Alamanda mengungkapkan awalnya tujuan Go-Jek tidak ingin menjadi head-to-head dengan Foodpanda. Pasalnya, Foodpanda adalah pemain utama untuk segmen tersebut.

Pendekatan yang dipilih pihak Go-Jek, sambungnya, terbilang cukup berbeda. Daripada mengunjungi satu per satu pemilik restoran untuk diakuisisi, Go-Jek lebih memilih memiliki database restoran di Jabodetabek untuk dimasukkan ke dalam sistem dan aplikasi Go-Jek.

“Kami memandang cara Foodpanda mengakuisisi restoran terbilang cukup lama. Harus satu per satu mengunjungi restoran. Makanya kami coba cara akuisisi yang berbeda. Jujur waktu itu tidak ada sama sekali rencana membuat Foodpanda jadi saingan utama Go-Jek. Kami hanya melihat listing restoran di Foodpanda terbatas, sedangkan kami ingin membantu konsumen menemukan tempat makan favorit mereka,” ujarnya.

Alhasil upaya ini berhasil membuat Go-Food sebagai salah satu fitur terfavorit Go-Jek. Dari situ, Go-Jek mendapat sumber pendapatan baru lewat kerja sama dengan restoran yang sudah mencantumkan label free delivery di aplikasi.

“Awalnya kami cuma berpikir sumber pendapatan Go-Jek hanya dari konsumen saja. Kini dengan kerja sama dengan restoran lewat Go-Food Partner, kami mendapat penghasilan tambahan.”

Dalam kesempatan lain, Nadiem Makarim, CEO dan Founder Go-Jek, pernah menyebut pihaknya mempelajari lewat Go-Food ada ciri khas dari orang Indonesia. Bahwa mereka lebih senang dengan makanan kaki lima, meski lokasinya harus masuk ke gang pedalaman.

“Lewat Go-Food, kami jadi tahu kebanyakan pengguna senang menggunakannya karena dapat menjangkau tempat makan kaki lima yang mereka sukai, meski lokasinya harus masuk ke pedalaman gang.”

Seiringnya waktu, Go-Food kian mendapat hati di masyarakat Indonesia. Terbukti, saat ini layanan tersebut sudah hadir di 10 kota dan bermitra dengan lebih dari 7.000 partner dari 35.000 restoran yang telah terdaftar.

Geliat Go-Food yang terbilang cukup sukses membuat Grab akhirnya ikut mencoba meraih peluang di segmen ini dengan membuat layanan serupa bernama GrabFood pada Mei 2016 untuk penggunanya di Jakarta. Versi beta GrabFood sementara ini baru bisa beroperasi di area Senayan, SCBD, Semanggi, dan Kuningan.

Uber perlu langkah pintar

UberEats akan hadir di 24 negara, salah satunya Indonesia / DailySocial
UberEats akan hadir di 24 negara, salah satunya Indonesia / DailySocial

Kepada DailySocial, Adrian Li, Managing Partner Convergence Ventures, mengatakan tidak ada yang bisa menyangkal potensi pengiriman jasa antar makanan on-demand di kota besar Indonesia tumbuh sangat pesat. Kombinasi keduanya membuat tingkat kemakmuran masyarakat kelas menengah, juga jumlah industri food and beverages (F&B), tumbuh pesat. Hal ini telah memicu simbiosis yang sehat antara permintaan dan penawaran untuk menawarkan makanan siap saji.

Go-Food, menurut Li, telah berhasil mengambil keuntungan dari faktor fundamental tersebut dengan tepat dan membuat jutaan penggunanya merasa nyaman. Kendati demikian, sambungnya, pasar Indonesia terlalu besar bila hanya dinikmati oleh Go-Food saja. UberEats perlu mengambil langkah yang cerdas, jangan sampai mengambil jalan yang sebelumnya telah dilakukan oleh Foodpanda.

Sebagai penantang baru, Li sarankan agar UberEats tidak mengambil posisi head-to-head dengan Go-Food, kecuali kalau pihak Uber punya dana yang besar untuk mengambil alih perhatian pengguna. Uber perlu mengambil beberapa strategi alternatif yang lebih murah dan lebih efektif untuk menyerang kelemahan Go-Food.

“Misalnya, saat jam sibuk dan cuaca buruk biasanya pengguna gagal memesan lewat Go-Food karena kurangnya pasokan pengemudi Go-Jek yang bersedia. Padahal momen seperti ini jadi terpenting bagi orang yang benar-benar ingin memesan makanan karena berbagai alasan, entah itu hujan atau terjebak di kantor. Penyedia layanan seperti itu dapat mengisi kesenjangan, sehingga akhirnya dapat memenangkan hati pelanggan.”

Li melanjutkan, Uber juga perlu menemukan cara untuk membedakan dengan perusahaan petahana. Contohnya mengumpulkan berbagai variasi restoran yang terhubung dengan platform direktori makanan dan menjadi mitra, misalnya dengan Qraved atau MokaPOS.

Uber dapat terus mengkhususkan diri dengan mengoptimalkan logistik makanan sebagaimana mereka mengefisienkan pengguna lewat sistem sharing dari layanan UberPool.

“Pada akhirnya keberhasilan Uber itu karena pengalaman pengguna yang baik dan pendekatan data yang tepat dalam mengukur pasokan ketersediaan pengemudi. Jika Uber dapat melakukan hal yang sama untuk UberEats, ini bisa jadi faktor kunci sukses. Uber akan memiliki kesempatan yang sangat baik untuk bermain di segmen jasa kurir makanan.”

foodpanda Indonesia Resmi Tutup Layanan

Sempat ditawarkan untuk dijual senilai kurang dari $1 juta dan tampaknya tidak berhasil, foodpanda Indonesia akhirnya resmi menutup layanannya. foodpanda mengumumkan hari ini, 3 Oktober 2016 jam 22.00, adalah hari terakhir mereka menerima layanan. Semua perjanjian kerja sama yang telah dijalin dengan para mitra bisnisnya akan diputuskan saat itu juga.

Menurut notifikasi penutupan yang ditandatangani langsung oleh Managing Director foodpanda Indonesia Victor Delannoy, penutupan layanannya akan berupa penutupan situs dan aplikasi mobile, pemutusan kerja sama dengan semua mitra restoran, dan penutusan perjanjian dengan semua mitra pemasaran.

Surat resmi penutupan foodpanda Indonesia
Surat resmi penutupan foodpanda Indonesia

foodpanda Indonesia sendiri berdiri sejak tahun 2012 dan sempat berjaya sebelum masuknya generasi baru layanan on-demand yang kini didominasi Go-Jek dan Grab. foodpanda kini tak berdaya menghadapi armada transportasi yang puluhan, bahkan ratusan ribu, jumlahnya dan mampu menjangkau jauh lebih banyak mitra secara agresif.

foodpanda sendiri, yang didukung Rocket Internet, mengalihkan perhatiannya ke pasar Eropa Timur dan Timur Tengah yang memberikan traksi dan keuntungan bagi perusahaan. Sebelumnya mereka juga telah menutup layanan di Vietnam tahun lalu.

Tak mampu bertahan

Survei kecil-kecilan yang dilakukan DailySocial tepat kemarin menunjukkan tidak berdayanya layanan pesan antar terdedikasi generasi awal, seperti foodpanda dan Klik-eat, menghadapi terjangan layanan on-demand.

foodpanda yang didesain khusus hanya untuk mitra dan melayani pengantaran jarak dekat, untuk menjaga kualitas, tak bisa bersaing melawan armada yang berbekal kantong plastik biasa dan tidak menggunakan kotak penyimpanan khusus selama perjalanan.

Kami sempat membahas tentang bagaimana pemahaman terhadap bisnis lokal membantu Go-Food (dan GrabFood) membentuk pasar pengantaran makanan di Indonesia dan foodpanda terlambat mengantisipasinya.

Penutupan foodpanda tidak akan berpengaruh banyak terhadap industri. Kekosongannya akan cepat digantikan oleh pemimpin pasar. Pesaing awalnya, Klik-eat sejauh ini masih bertahan, meskipun aplikasinya sudah tidak diperbarui sejak akhir tahun 2014.

Terima kasih foodpanda telah membuka jalan bagi hadirnya layanan pesan antar makanan yang telah menjadi bagian budaya masyarakat kota besar Indonesia hari ini.