Catat Penguatan Kinerja di Kuartal III 2022, GoTo Optimistis Menuju Kondisi Profitabilitas

Grup GoTo, hasil peleburan dua entitas (Gojek dan Tokopedia) yang membentuk ekosistem digital terbesar di Indonesia pada hari ini (22/11) mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal ketiga tahun 2022 (3Q22). Laporan ini menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan dan penggerusan rugi EBITDA yang disesuaikan.

Pada kuartal III ini, GoTo secara konsisten mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan terus mendorong monetisasi, melakukan efisiensi terhadap belanja insentif, serta mengoptimalkan beban usaha.

Perusahaan baru saja mengumumkan PHK pada 12% atau sekitar 1300 orang karyawannya.

Total nilai transaksi (GTV) di kuartal ketiga tumbuh 33% (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai 161 triliun Rupiah. Hal ini disebut telah melampaui target pencapaian perusahaan di kuartal tersebut.

Di samping itu, perusahaan juga membukukan pendapatan bersih senilai 4,5 triliun Rupiah, tumbuh 206% dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya senilai 1,4 triliun Rupiah. Angka ini mencakup kontribusi dari tiga layanan utama perusahaan, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen on-demand services tumbuh mencapai 15,7 triliun pada 3Q22, dipicu  peningkatan layanan mobilitas, termasuk kegiatan sektor konvensional yang berangsur normal, seperti kembali ke sekolah dan bekerja dari kantor.

Upaya monetisasi terus berkembang seiring pertumbuhan layanan premium. Hal ini bersamaan dengan peningkatan biaya platform untuk layanan mobilitas dan take rate dari skema komisi merchant serta biaya platform pada bisnis pesan antar makanan.

Di segmen e-commerce, peningkatan mobilitas masyarakat menuju aktivitas sosial secara fisik tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan GTV. Tercatat pertumbuhan pendapatan bruto segmen ini pada 3Q22 melampaui pertumbuhan GTV, meningkat 27% YoY di angka 2,2 triliun Rupiah.

Hal ini didukung take rate bisnis konsumen-ke-konsumen (C2C) melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Pada segmen fintech (financial technology), GoTo masih konsisten mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% YoY. Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Ke depannya, pihak GoTo mengungkap akan terus meningkatkan margin kontribusi melalui optimalisasi beban promosi, bersamaan dengan pergeseran sumber pendapatan dengan produk yang memiliki margin lebih tinggi khususnya pinjaman, di mana Perseroan secara aktif melakukan uji coba terhadap produk baru, seperti pinjaman tunai yang sudah mulai diuji coba pada Oktober 2022.

Masih merugi

Tidak bisa dimungkiri bahwa perusahaan hingga saat ini masih belum mencetak laba. Dengan meningkatnya beban-beban perusahaan, rugi bersih GoTo makin membengkak. Hingga kuartal III 2022, rugi bersih perusahaan 20,9 triliun Rupiah, melonjak 32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai 15,8 triliun Rupiah.

Rincian beban termasuk beban penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp11,27 triliun, meningkat dua kali lipat lebih dari tahun lalu. Beban pokok pendapatannya juga meningkat sebesar 52,43% (yoy) menjadi Rp3,85 triliun.

Lalu beban umum dan administrasi GoTo meningkat 67,45% (yoy) menjadi Rp8,62 triliun, beban pengembangan produk naik menjadi Rp3,33 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp2,27 triliun, serta beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp1,36 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan tetap optimistis menargetkan margin kontribusi positif pada kuartal I 2024, disokong margin positif dari on-demand service (kuartal I 2023) dan e-commerce (kuartal IV 2023).

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengungkapkan, “Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja
keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia.”

Alasan GOTO Rumahkan 12% Karyawan, Ingin Lebih Efisien dan Fokus di Layanan Inti

Setelah ramai pemberitaan terkait isu pemutusan hubungan kerja, Grup GoTo akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait strategi efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hal itu disampaikan pada hari ini (18/11) melalui townhall yang melibatkan seluruh karyawan dan dipimpin langsung oleh Grup CEO GoTo Andre Soelistyo.

Sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo akan segera dirumahkan atas dasar efisiensi. Perusahaan mengungkapkan bahwa hal ini merupakan langkah strategis yang harus diambil dalam upaya mendorong percepatan kemandirian finansial perusahaan.

Seperti diketahui dalam laporan keuangan grup GoTo per semester I (H1) 2022, perseroan disebut masih mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% yoy. Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Tantangan makro ekonomi global juga berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. Keputusan efisiensi ini diambil supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan positif bagi semua stakeholder dalam ekosistemnya.

Pihaknya mengakui bahwa efisiensi ini merupakan keputusan sulit namun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi mengingat kontribusi para karyawan pada perusahaan selama ini.

Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara tempat GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial seperti tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice-in-lieu).

Selain itu, perusahaan juga memberi dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo dan mendapat rekomendasi untuk bekerja dalam jaringan rekanan bisnis grup GoTo. Fasilitas ini akan tersedia hingga akhir bulan Mei 2023.

Sepanjang 2022, sejumlah startup terpantau melakukan efisiensi bisnis dengan merumahkan karyawannya, antara lain Xendit, JD.ID, LinkAja, Shopee, HappyFresh, serta Tokocrypto.

Fokus selanjutnya

Dalam pemaparan sebelumnya, manajemen GoTo sendiri menyebutkan bahwa perseroan saat ini tengah memiliki prioritas untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengarahkan fokus pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen bisnis on-demand GoTo akan terus berkembang, seiring berangsur kembalinya mobilitas masyarakat, utamanya di sisi online food delivery (OFD). Layanan GoFood kini telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat. Akselerasi layanan ini menjadi signifikan salah satunya berkat pandemi.

Di samping itu, GoTo disebut telah mencatatkan kenaikan kinerja pada segmen bisnis e-commerce dan fintech. Secara rinci, bisnis ini mencatatkan performa baik dengan kenaikan pendapatan bruto sebesar 57 persen menjadi Rp4,01 triliun dari Rp2,56 triliun untuk e-commerce. Lalu, disusul fintech naik 52 persen menjadi Rp759,43 miliar dari sebelumnya Rp501,22 miliar.

Andre turut menjelaskan, strategi perusahaan yang bergeser dari bisnis berbasis subsidi menuju diferensiasi produk bekerja dengan baik, sebagaimana ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan lintas platform, serta memberikan ruang bagi perusahaan untuk menajamkan fokus dan meningkatkan jumlah pelanggan loyal yang menghasilkan monetisasi bernilai tinggi.

Kuartal kedua tahun 2022 menampilkan pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, didukung peningkatan monetisasi, belanja insentif yang lebih efektif, dan pemanfaatan beban operasional secara lebih optimal. GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% secara yoy dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Sejak awal tahun, pihaknya mengaku telah melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, serta negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama. Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan tercatat menghemat biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek, termasuk teknologi, pemasaran dan outsourcing.

Application Information Will Show Up Here

GoTo akan PHK 10% Karyawan Demi Kejar Profitabilitas

GoTo Group akan melakukan PHK sebanyak 10% karyawan atau setara dengan pemangkasan lebih dari 1.000 pekerjaan dalam waktu dekat. Dilaporkan Bloomberg, perusahaan tengah membatasi biaya sebagai upaya untuk mengejar profitabilitas.

Menurut sumber, pemangkasan sebanyak 10% karyawan GoTo akan berdampak terhadap seluruh divisi perusahaan. Beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam, GoTo telah memiliki 9.630 pegawai tetap per akhir Juni 2022. GoTo dikabarkan memiliki sekitar 455 pegawai tidak tetap pada akhir tahun 2021.

Rencana PHK yang akan dilakukan oleh GoTo menambah daftar perusahaan teknologi yang juga telah melakukan kegiatan serupa tahun ini. Mulai dari Meta yangg dikabarkan melakukan PHK terhadap pegawai, hingga Twitter dan Apple Inc.

DailySocial mencatat sepanjang 2022, sejumlah startup melakukan PHK. Di antaranya, Carsome dikabarkan PHK 10% karyawan regional, Koinworks merumahkan sebanyak 70 orang atau 8% dari total karyawannya, Xendit melakukan rightsizing tim sebanyak 5% di Indonesia dan Filipina, hingga Tokocrypto sebanyak 45 pegawai dari total 227 karyawan.

Sebelumnya, induk perusahaan marketplace Shopee, Sea Ltd juga telah merumahkan sekitar 3% dari karyawannya di Indonesia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan secara regional untuk memangkas kerugian dan memperbaiki reputasi di mata investor.

Fokus kepada profitabilitas

Dalam laporan keuangan GoTo H1 2022 tercatat bisnis Gojek dan Tokopedia berjalan cukup bagus sepanjang tahun ini. GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% (YoY) dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Rinciannya, penghasilan dari imbalan jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp7,99 triliun. Kemudian, imbalan iklan naik 417,77% menjadi Rp1,16 triliun, jasa pengiriman naik 24,33% menjadi Rp907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran kini tercatat Rp424,39 miliar.

Dalam menuju posisi profitabilitas, sebagai konsekuensinya perseroan harus mengucurkan banyak investasi di awal. Menurut laporan keuangan yang dipaparkan per semester I 2022, perseroan mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% (YoY). Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Dalam artikel Bloomberg juga disebutkan, pada bulan Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi melebar menjadi Rp4,14 triliun ($264 juta) dari Rp3,9 triliun tahun sebelumnya.

Sejak IPO pada April lalu, saham GoTo turun hingga 40%. GoTo mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemiliknya untuk penjualan terkontrol saham mereka, berusaha menghindari potensi penurunan saham ketika penguncian kepemilikan mereka berakhir pada 30 November mendatang.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Kuatkan Literasi Digital dan Keuangan UMKM Kuliner, Gojek Adakan Kelas Bincang Biznis

Pada Sabtu lalu (29/10), Gojek dan GoTo Financial menggelar Bincang Biznis di Solo untuk membantu para pelaku UMKM kuliner setempat bertahan di tengah tantangan akibat pandemi Covid-19.

Menurut riset dari Bank Dunia, sekitar 80% UMKM yang telah masuk ke ekosistem digital memiliki kemampuan untuk bangkit dan pulih yang lebih baik di tengah pandemi Covid-19.

Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM Indonesia dan membantu mereka mengembangkan usahanya secara digital, GoBiz by Gojek mempersembahkan program edukasi Bincang Biznis. Program ini berisi berbagai topik bisnis yang menarik dan relevan untuk membantu peserta dari UMKM mengembangkan usaha mereka.

Bincang Biznis pertama kali diselenggaran secara online dengan 10 ribu peserta UMKM kuliner dan 57 penyelenggaraan kelas di 2021. Dan kali ini, kelas Bincang Biznis diadakan dengan tujuan meningkatkan literasi keuangan UMKM selama Bulan Inklusi Keuangan, serta membantu para pelaku UMKM mengenal lebih jauh platform digital GoBiz sebagai solusi go digital.

“Kami memahami bahwa transformasi digital bagi UMKM juga perlu disertai peningkatan literasi digital dan keuangan, serta pengetahuan akan produk digital itu sendiri. Oleh karena itu, pada kelas Bincang Biznis di Solo ini, para pelaku UMKM kuliner tidak hanya mendapat pelatihan seputar topik bisnis yang menarik dan relevan, namun juga mengenal lebih jauh GoBiz sebagai satu aplikasi digital yang memudahkan operasional bisnis UMKM dengan beragam solusi bisnis online yang mampu menjangkau jutaan pengguna Gojek dan Tokopedia,” jelas Bayu Ramadhan, selaku Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial.

Pada kelas Bincang Bisniz bertemakan ‘Kiat Atur Harga dan Keuangan Agar Bisnis Laris Manis’ yang diadakan di Solo Techno Park ini, UMKM kuliner dipersiapkan untuk menghadapi prediksi kenaikan harga bahan baku melalui rangkaian kegiatan menarik, mulai dari workshop, panel diskusi, pameran produk, dan presentasi dimana salah satu pembicaranya merupakan perwakilan perencana keuangan dari Finansialku.com.

Kegiatan ini disambut baik oleh para pelaku UMKM kuliner dan pejabat setempat karena acara ini menjadi bentuk nyata bantuan terhadap UMKM kuliner untuk menambah relasi dan mengembangkan bisnis secara digital melalui aplikasi GoBiz.

“Pengusaha UMKM kuliner harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada. Pemasaran digital dan keuangan digital menjadi hal yang wajib digunakan pelaku usaha saat ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada Gojek dan GoTo Financial yang menggelar kegiatan diskusi Bincang Biznis hari ini. Kegiatan seperti ini menjadi salah satu hal penting untuk menambah pengetahuan pelaku usaha kuliner yang diharapkan dapat mendukung pengembangan wisata kuliner, meningkatkan kesejahteraan masyarakat bahkan menumbuhkan rantai usaha secara berkelanjutan,” ujar Wahyu Kristina, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, dan Perindustrian Kota Surakarta.

Selanjutnya, Gojek berencana kembali menyelenggarakan kelas Bincang Biznis offline di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung dan Jakarta sebagai bagian dari kampanye #JalanPinterJualan oleh GoBiz by Gojek.

Cara Mengajukan Bantuan Dana Usaha di GoModal Cepat dan Mudah

Ketika Anda memulai suatu usaha yang sering menjadi permasalahan utama adalah modal. Bagi Anda yang memiliki usaha makanan dan sudah menjadi mitra GoFood Anda bisa mengajukan modal di GoBiz melalui fitur GoModal.

Sebelum masuk ke dalam tatacara mengajukan pembiayaan di GoModal, Anda harus memastikan bahwa akun GoBiz Anda harus dengan peran pemilik. Jadi yang mengajukan haruslah pemilik usaha yang bersangkutan. Berikut adalah tata cara untuk mengajukan pembiayaan dalam platform GoModal.

  • Pilih Menu ‘GoModal by Findaya’ di halaman Lainnya aplikasi GoBiz

  • Hubungkan akun GoBiz dengan Findaya dengan klik lanjut
  • Klik ‘Ajukan pinjaman’, lalu pelajari dan setujui Syarat dan Ketentuan jika Anda tidak menemukan tombol Ajukan pinjaman artinya Anda bukan Mitra Usaha terpilih yang dapat mengajukan pinjaman GoModal

  • Masukkan jumlah pinjaman yang Anda inginkan dan pilih jangka waktu cicilan

  • Pahami rincian cicilan dan pencairan

  • Pastikan data penerima pinjaman sudah benar

  • Lengkapi data KTP, data pribadi, dan data pekerjaan Pemilik

  • Jika sudah, klik ‘Lanjut’ untuk mengajukan pinjaman GoModal.

  • Pengajuan pinjaman Anda akan ditinjau dalam waktu 1 x 24 jam, Anda dapat memeriksa status pengajuan pinjaman di halaman utama GoModal

Lapkeu GOTO H1 2022: Catatkan Kenaikan Pendapatan dan Kerugian

Senjata GoTo untuk terus mengejar posisi profitabilitas adalah memanfaatkan integrasi antarekosistem grup yang terus dikebut. Perseroan mengedepankan diferensiasi produk, bergeser dari bisnis berbasis insentif, dan hasilnya penggunaan lintas platform meningkat. Perseroan pun mendapat ruang untuk menajamkan fokus, dan pada akhirnya jumlah pelanggan setia meningkat dengan monetisasi bernilai tinggi.

Dalam menuju posisi profitabilitas, sebagai konsekuensinya perseroan harus mengucurkan banyak investasi di awal. Menurut laporan keuangan yang dipaparkan per semester I (H1) 2022, perseroan mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% yoy. Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Laporan Keuangan GoTo H1 2022 / DailySocial.id

Sebenarnya, bisnis Gojek dan Tokopedia berjalan cukup bagus sepanjang tahun ini. GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% secara yoy dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Rinciannya, penghasilan dari imbalan jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp7,99 triliun. Kemudian, imbalan iklan naik 417,77% menjadi Rp1,16 triliun, jasa pengiriman naik 24,33% menjadi Rp907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran kini tercatat Rp424,39 miliar.

Pendapatan Bruto GoTo / DailySocial.id

Namun, pendapatan ini tergerus dari biaya promosi kepada pelanggan yang makin membengkak sebesar 115,27% menjadi Rp7,34 triliun. Sebagai perbandingan, biaya promosi pada pelanggan sebesar Rp3,41 triliun. Kemudian, beban umum dan administrasi naik dari Rp3,84 triliun menjadi Rp5,76 triliun. Beban pengembangan produk naik jadi Rp2,13 triliun dari Rp649,78 miliar.

Beban lainnya, yakni beban penyusutan dan amortisasi sebesar Rp1,54 triliun dari Rp838,82 miliar. Terakhir, beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp937,9 miliar dari Rp628,57 miliar.

Target EBITDA disesuaikan dan margin kontribusi breakeven

Manajemen GOTO menyebutkan bahwa perseroan saat ini tengah memiliki prioritas untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, yang mana kelanjutan peningkatan secara bertahap dalam margin kontribusi dan EBITDA disesuaikan yang akan terjadi pada kuartal-kuartal mendatang.

“Hal ini akan diupayakan dengan oleh tingkat take rate yang membaik, rasionalisasi beban pemasaran, serta identifikasi dan retensi konsumen setia,” ucap Direktur Utama Grup GOTO Andre Soelistyo dalam keterangan resmi.

Untuk kuartal III 2022, perseroan menetapkan pedoman kerja sebagai berikut:

  • GTV kuartalan dalam rentang Rp151 triliun hingga Rp156 triliun
  • Pendapatan bruto kuartalan dalam rentang Rp5,7 triliun hingga Rp6,0 triliun
  • Margin kontribusi sebagai persentase GTV kuartalan dalam rentang -1,3% hingga -1,2%
Nilai Transaksi Bruto (GTV) / DailySocial.id

Sementara untuk target pencapaian impas (breakeven) margin kontribusi, perseroan menetapkan pedoman kerja sebagai berikut:

  • Margin kontribusi Grup GOTO menjadi positif mulai pada kuartal I 2024
  • Margin kontribusi segmen on-demand service menjadi positif pada kuartal I 2023
  • Margin kontribusi segmen e-commerce menjadi positif pada kuartal IV 2023
Nilai Transaksi Bruto unit bisnis GoTo / DailySocial.id

“Pedoman di atas ditetapkan berdasarkan kondisi pasar pada saat ini dan mencerminkan estimasi pendahuluan perseroan, yang keseluruhannya bergantung pada berbagai ketidakpastian, termasuk yang terkait dengan dampak dari pandemi COVID-19.”

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Lakukan “Cross-Selling Platform”, Layanan GoFood Kini Tersedia di Tokopedia

GOTO mengumumkan tersedianya layanan GoFood di dalam aplikasi Tokopedia. Pada tahap awal peluncuran, GoFood baru dapat dinikmati oleh pelanggan Tokopedia di wilayah Jabodetabek, kemudian digulir ke kota-kota lainnya secara bertahap.

Strategi cross-selling ini merupakan langkah lanjutan yang dilakukan antara Gojek dan Tokopedia, sebelumnya kedua perusahaan mengintegrasikan layanan loyalitas Gopay Coins, setelah sukses menghadirkan ekosistem finansial dan logistik ke dalam aplikasi Tokopedia.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan GOTO hari ini (11/8), pelanggan Tokopedia dapat menikmati beragam menu kuliner favorit dari merchant GoFood pilihan dengan mudah. Pun bagi merchant GoFood, mereka dapat meningkatkan jumlah transaksinya sejalan dengan semakin luasnya akses kepada konsumen melalui Tokopedia.

Mengutip dari riset Tenggara Strategics yang diterbitkan Juni 2022 menyebutkan, GoFood adalah penyedia layanan pesan antar makanan online yang paling diingat (top of mind) konsumen. Di sisi lain, berdasarkan hasil riset LD FEB UI, yang diumumkan pada akhir tahun lalu menyatakan bahwa pendapatan mitra UMKM GoFood pada 2021 rata-rata meningkat sebesar 66% dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur sekaligus Head of Food and Indonesia Sales & Ops GoTo Cathrine Hindra Sutjahyo mengatakan, inovasi ini adalah langkah awal dari salah satu strategi sinergi di ekosistem GoTo, dengan memperluas akses pelanggan, mitra, dan merchant di platform-platform yang tergabung ke dalam ekosistem.

“Pengembangan layanan GoFood di Tokopedia ini menjadi tahap pertama dalam menghadirkan pengalaman lebih menyenangkan bagi konsumen dalam menjelajah ragam kuliner GoFood melalui Tokopedia. Harapan kami, kehadiran GoFood di Tokopedia dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam mengakses berbagai layanan terbaik dari Grup GoTo [..],” kata Cathrine.

Direktur sekaligus Head of Marketplace GoTo dan CEO of Marketplace Tokopedia Anthony Wijaya turut memberikan pernyataannya. Dia bilang, kategori Makanan dan Minuman terus menjadi salah satu kategori yang paling laris di Tokopedia selama pandemi. Kehadiran layanan GoFood di Tokopedia dapat memperkaya pilihan pengguna dalam memenuhi kebutuhan kuliner, tanpa perlu berpindah aplikasi.

“Dengan layanan ini, Tokopedia berharap sinergi dalam ekosistem Grup GoTo bisa semakin memberdayakan UMKM lokal di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.

Pada tahap peluncuran ini, layanan GoFood di Tokopedia dapat dinikmati oleh pelanggan Tokopedia di wilayah Jabodetabek. Selanjutnya, layanan ini akan dikembangkan lebih lanjut dan diperluas untuk menjangkau pelanggan di berbagai wilayah.

Layanan GoFood di Tokopedia dapat diakses melalui widget yang ditampilkan di laman utama aplikasi Tokopedia (versi 2.188 dan selanjutnya untuk iOS, versi 3.182 dan selanjutnya untuk Android) yang dapat diperbarui atau diunduh.

Pengalaman yang ditawarkan tak jauh berbeda, seperti kalanya konsumen memesan makanan melalui aplikasi Gojek. Konsumen cukup mengunjungi halaman restoran melalui halaman utama layanan GoFood di Tokopedia dan mencari makanan yang diinginkan.

Lalu, konsumen klik “Pesan” pada makanan yang diinginkan dan atur pelengkap pada makanan yang diinginkan. Selanjutnya masuk ke halaman checkout dan memilih metode pembayaran sesuai keinginan, selayaknya belanja di marketplace Tokopedia. Pesanan akan diproses ketika pembayaran diterima.

Investasi GoTo di cross-selling platform

Sebelumnya, Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo menyampaikan ada tiga prioritas yang menjadi fokus utama perusahaan ke depan, yakni pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan, fokus pada percepatan, dan profitabilitas perusahaan, serta meningkatkan sinergi platform dalam ekosistem.

Untuk mencapai profitabilitas, Andre menyebutkan perusahaan akan terus melakukan efisiensi operasional dan meningkatkan monetisasi sebagai sumber pendapatan. Sinergi ekosistem yang ia maksud, menggabungkan ketiga platform (on-demand, e-commerce, dan fintech) untuk memberikan nilai tambah bagi mitra dan konsumen.

Lebih lanjut, strategi cross-selling antar platform ini merupakan bentuk sinergi ekosistem, mencakup GoPay dan produk pembiayaan konsumen ke platform Tokopedia, peluncuran sistem poin penghargaan tunggal GoPay Coins, dan peningkatan pengalaman hyperlocal dengan mengintegrasikan Tokopedia dengan armada logistik on-demand Gojek.

Dengan strategi ini, menurut Andre, GoTo mampu membukukan kinerja yang cemerlang pada kuartal I 2022. Pertumbuhan pendapatan bruto kuartal I 2022 mencapai 53% secara yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nilai transaksi bruto (gross transaction value atau GTV) sebesar 46%.

Rugi EBITDA yang disesuaikan turun 14 basis poin menjadi Rp5,4 triliun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q4 2021) sebesar Rp 6,2 triliun. Angka tersebut mencerminkan adanya tren penurunan kerugian berkat upaya monetisasi perusahaan yang lebih baik serta optimalisasi biaya pengeluaran.

“Di Gopay Coins kami akan banyak berinvestasi agar nantinya menjadi one unified loyality karena sekarang pengguna Gojek dan Tokopedia itu adalah pengguna dari GOTO. Langkah ini akan jadi bentuk investasi kami terhadap produk-produk yang bisa bantu kami percepat misi jadi multi platform users. Jadi dampaknya, semakin banyak pengguna Gopay, maka berdampak percepatan cross-selling platform. Kami akan terus tambah tools-tools pendukungnya,” tutup Andre.

Application Information Will Show Up Here

Mapan Tak Sekadar Platform “Social Commerce” untuk Ibu Pedesaan

Sektor e-commerce adalah mesin utama penggerak berbagai inovasi digital, mulai dari pembayaran, logistik, hingga pemberdayaan UMKM. Namun, isu pemerataan masih melekat bagi negara berkembang, seperti Indonesia yang memiliki ribuan pulau, menjadi cikal bakal lahirnya konsep social commerce.

Menurut Research and Markets (2021) dan Alpha JWC Ventures & Kearney (2021) seperti yang disusun DSInnovate dalam laporan “Social Commerce Report: Digitizing the Second-Tier Cities”, pangsa pasar di segmen ini mencapai $8,6 miliar pada 2022 dengan pertumbuhan CAGR per tahunnya sebesar 55%. Diprediksi segmen ini akan tumbuh $86,7 miliar pada 2028 mendatang dengan CAGR 47,9%.

Segmen social commerce yang menargetkan pengguna di kota tier dua dan tiga ini diprediksi pertumbuhan ekonomi digitalnya akan meningkat hingga lima kali lipat pada 2025 mendatang. Kota-kota di luar kota metropolitan juga akan menjadi kontributor GDP dengan angka 3-5% pada 2030, atau senilai $46-77 miliar.

Pasar yang besar inilah yang menjadikan banyak bermunculannya para pemain social commerce. Masih mengutip dari laporan yang sama, setidaknya ada 16 startup yang terdeteksi beroperasi di Indonesia. Mapan bisa dikatakan sebagai pemain tertua, dengan nama sebelumnya RUMA yang sudah beroperasi sejak 2009.

Startup yang didirikan Aldi Haryopratomo ini mengawali perjalanannya dengan menjadi salah satu pionir agen layanan pulsa dan PPOB (payment point online bank) yang beroperasi di Jawa dan Bali. Kemudian pada 2015, meluncurkan Mapan Arisan, terobosan untuk memenuhi kebutuhan produk dasar rumah tangga melalui aplikasi arisan digital. Produk tersebut akhirnya menjadi flagship dan pembeda di antara pemain social commerce kebanyakan.

Pemetaan posisi Mapan terhadap pemain social commerce lain, bila mengacu dari laporan DSInnovate, tidak ada yang menjadi kompetitor langsung, baik itu dari sisi produk maupun model bisnis. Dari sisi produk, Mapan bersanding dengan Berkahi, IbuSibuk, dan Selleri untuk menyajikan rangkaian produk lainnya dan fesyen. Sementara dari model bisnis, Mapan dengan posisi sebagai group buy, bersanding bersama dengan Grupin, Kitabeli, dan Credimart.

 

Perjalanan Mapan Arisan

Aplikasi ini memiliki cara kerja mirip dengan konsep arisan konvensional pada umumnya, yakni menggunakan kocokan untuk menentukan siapa yang mendapatkan giliran di periode tertentu. Bedanya, anggota arisan dimotivasi untuk mencicil barang yang diinginkan, seperti peralatan dapur, rumah tangga, dan furnitur, dan dibeli melalui katalog yang sudah disediakan Mapan.

Seiring berjalannya waktu, katalog Arisan Mapan terus ditambah. Kini tersedia pilihan produk elektronik, gadget, hingga mainan anak, yang disediakan oleh lebih dari 200 brand prinsipal yang telah bermitra.

Anggota dapat memilih barang yang berbeda-beda dalam satu grup. Kemudian, aplikasi akan menentukan dan menyesuaikan jumlah setoran sesuai dengan jenis dan harga barang yang diinginkan. Celah ini bisa dilihat sebagai cara untuk meningkatkan daya beli rumah tangga di kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Ketua arisan akan mendaftarkan kelompok arisannya dengan minimal lima orang ini, dengan masukkan nama, nomor ponsel, alamat, dan pesanan anggota arisan. Kemudian mengisi alamat pengiriman, untuk nantinya dikirim langsung ke alamat anggota arisan. Secara bersama-sama tiap kelompok juga menentukan tanggal kocokan sebagai batas akhir pembayaran setoran. Pemenang arisan tiap bulannya akan diumumkan setelah setoran kelompok berhasil dibayar.

Ketua arisan, yang menjadi perpanjangan tangan dari Mapan, menjadi channel pembayaran tagihan dari para anggotanya. Anggota itu sendiri dapat menyetor uang arisannya berbentuk tunai, atau transfer melalui Gopay. Sebelum arisan selesai dikocok, ketua yang akan menyetorkan seluruh dana ke Mapan, melalui Gopay atau transfer rekening bank.

Konsep Mapan Arisan yang begitu dekat dengan target pengguna Gojek ini akhirnya menginisiasi masuknya Mapan ke dalam ekosistem Gojek sampai resmi diakuisisi penuh pada 2017. Setahun sebelumnya, kedua perusahaan melakukan kerja sama bisnis menyasar pasangan dari mitra Gojek menjadi ketua arisan.

Katalog Mapan Arisan / Mapan

Arisan = social commerce

Dalam wawancara bersama DailySocial.id, CEO Mapan Ardelia Apti menyampaikan konsep arisan ini dapat menjadi pintu masuk menuju akses keuangan yang lebih layak. Isu dari kelas menengah ke bawah adalah belum adanya akses ke layanan perbankan karena nihilnya histori kredit, sehingga banyak yang lari ke pinjaman berbunga besar.

Kondisi ini membuat kelompok masyarakat ini tidak punya banyak pilihan ketika ingin membeli barang dengan harga mahal. Menurut Ardel, panggilan akrab Ardelia, konsep arisan yang diadopsi Mapan ini masyarakat diperkenalkan dengan cara menabung untuk membeli barang yang diinginkan, dengan tetap mengedepankan prinsip kedisiplinan.

“Kami mengawinkan jiwa masyarakat Indonesia yang erat dengan komunitas yang memiliki banyak faktor, yakni mereka senang punya hubungan sosial, tapi level kepercayaannya rendah terhadap perusahaan atau metode pembayaran baru yang tidak dikenal. Komunitas diperlukan sebagai channel untuk mendapatkan informasi baru,” ujar dia.

Selain menggabungkan konsep arisan dengan menabung, Mapan mengurasikan barang-barang pilihan yang cocok dan dibutuhkan anggota arisan agar semakin dipermudah saat memilih barang. Juga, permudah aspek pembayarannya, tidak perlu ada KYC untuk jadi anggota arisan karena ini semua dilakukan dengan berdikari. Akses terhadap kualitas barang yang bagus ternyata adalah isu yang cukup sering dialami oleh masyarakat di luar kota besar.

“Buat grup arisan sendiri karena ini bukan untuk kredit atau menabung, sehingga enggak ada risiko finansial. Kalau ada anggota yang gagal bayar, akan diatur secara kekeluargaan oleh grupnya. Kita pegang ketua arisan sebagai agen kami untuk bantu proses perkenalan pasar.”

Dia melanjutkan, “Kita buat produk arisan di Mapan ini relevan, mulai dari cara pembayaran dan bentuk komunitas, tujuannya agar masyarakat bisa lebih percaya dengan ekosistem yang kita buat.”

Selain Mapan Arisan, perusahaan juga mengembangkan solusi lainnya, yakni Mapan Pulsa (PPOB) dan Mapan Mart (platform berjualan sembako dan kebutuhan rumah tangga). Keduanya adalah channel tambahan bagi ketua arisan (disebut agen) untuk memperoleh penghasilan di luar penghasilan utama dari suami demi menyokong keluarga.

Mapan menargetkan pengguna dari kalangan perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga atau pemilik warung, ingin berkontribusi buat keluarganya. Ardel menceritakan, kondisi nyata yang dialami oleh seorang agen Mapan bahwa ia berhasil memberikan performa terbaik hingga penghasilan yang diterima akhirnya menjadi penghasilan utama di keluarganya.

“Rentang usia pengguna kami dari usia 35-50 tahun. Yang kami rekrut sebagai agen itu adalah ibu-ibu yang sudah tech-savvy, early adopter, dan menjadi key opinion leader (KOL) di lingkungannya. Jadi minimal mereka sudah punya digital wallet dan bank payment, sebab mereka jadi perpanjangan tangan kami dan agen untuk mengedukasi teman-temannya.”

Tim Mapan / Mapan

Menjadi perusahaan berkelanjutan

Sebagai startup, Mapan juga dihadapkan pada tuntutan untuk menjadi perusahaan berkelanjutan. Ardel menuturkan, pendapatan perusahaan pada saat ini bersumber dari kemitraan dengan brand prinsipal yang menyuplai barang-barang di katalog Mapan Arisan. Ada sejumlah komisi yang diterima perusahaan apabila berhasil menjualnya ke anggota arisan.

Mapan memberikan akses kepada mereka ke komunitas terdalam yang sebelumnya belum bisa di rambah dengan cara yang unik. Sebelumnya, untuk masuk ke daerah diperlukan faktor pemengaruh langsung yang punya peranan penting agar dilirik masyarakat. “Dengan konsep arisan dan menghubungkan brand prinsipal, kami ada di tengah-tengah. Kami bisa profitable dengan generate profit dari B2B. Kita tidak charge interest sama sekali dari arisan.”

Tak hanya didorong dari B2B, operasional di internal Mapan sejak tiga tahun terakhir mulai menerapkan konsep light asset. Maksudnya, seluruh rantai pasok menggunakan kemitraan dengan pihak ketiga, baik dari pengadaan hingga pengiriman, termasuk pengadaan produk di Mapan Mart menggunakan kemitraan dengan Blibli. Mapan hanya menjadi channel penjualan bagi brand prinsipal untuk bertemu dengan target pembelinya.

“Karena kita hanya ambil behaviour existing, jadi enggak perlu ubah hal yang baru, apalagi burning banyak uang. Kebiasaan arisan ini sudah common, hanya perlu digitalisasi saja. Kami bisa naikin level profit dan growth jadi lebih baik dengan memanfaatkan partner karena ini penting buat scalability.”

Karena kecepatan pengiriman bukan jadi sesuatu yang didorong perusahaan, maka setiap barang yang dibeli anggota arisan paling lama sampai 7-14 hari sesuai dengan SLA dari Mapan dan tergantung kondisi di lapangan. Tapi tak jarang kalau di kota-kota besar, durasi pengiriman bisa memakan waktu kurang dari tujuh hari.

Meski tidak dirinci posisi perusahaan terhadap profitabilitas saat ini, Ardel memastikan ada beberapa metriks yang menunjukkan pertumbuhan yang lebih sehat. “Adanya likuiditas tambahan [fundraising] bisa mempercepat posisi kami bergerak menuju profitabilitas.”

Terkait agen Mapan sejauh ini diklaim telah tembus 250 ribu orang melayani lebih dari 3 juta pengguna, tidak disebutkan berapa orang yang aktif dari angka tersebut. Para agen ini tersebar di 250 kota lapis dua dan tiga di Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan kota Kupang. Sayangnya tidak disebutkan pula kota-kota mayoritas agen Mapan.

Tak hanya ingin dikenal dengan arisan digitalnya, Mapan ke depannya ingin menjadi aplikasi yang memiliki berbagai produk untuk penghasilan tambahan bagi para agen , sekaligus aplikasi untuk belanja berbagai kebutuhan bagi konsumen akhir.

“Dari sisi commerce dan financial kami ingin lebih menyeluruh karena ke depannya Mapan harus jadi ekosistem dari berbagai produk dan layanan.”

Investasi tersebut akan didukung dari perolehan pendanaan Seri A senilai $15 juta yang beberapa lalu diumumkan perusahaan. Dengan demikian, target perusahaan untuk dapat menjangkau 10 juta keluarga Indonesia pada 2026 dapat terealisasi.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Perkuat Bisnis Pemasaran Digital Lewat GoGAN

Terinspirasi dari kesuksesan Amazon Marketing Services (AMS) dalam menjadi platform manajemen kampanye digital, GoGAN (Gojek Ads Network) menghadirkan sebuah platform menyinergikan alat dan data akurat untuk memudahkan brand menjalankan program mereka dengan budget yang disesuaikan. GoGAN merupakan inisiatif hasil kerja sama antara TenMax dan Gojek, misinya ingin memberikan opsi lebih kepada brand dalam melancarkan kegiatan pemasaran.

TenMax sebelumnya telah bekerja sama dengan Gojek sejak Q3 2020, kemudian merilis GoGAN bulan Agustus 2021 untuk mengakomodasi kebutuhan merchant GoFood dan GoMart. Versi baru ini diharapkan bisa menambahkan lebih banyak insight untuk pebisnis di ekosistem Gojek secara lebih luas. Termasuk membuka peluang bagi agensi periklanan untuk mengajukan akun mereka sendiri guna mengoperasikan GoGAN secara langsung.

“Yang perlu dilakukan semua agensi adalah memasukkan satu visual utama, memutuskan anggaran kampanye, dan memilih segmen target. Lalu AI kami dapat menempatkan iklan di semua saluran mereka, dan kemudian menerima pelaporan real-time yang komprehensif,” kata Head of Commercial TenMax Jeremy Lin.

Sehingga mereka tidak hanya akan mendapatkan kinerja pemasaran yang lebih baik, tetapi juga dapat menghemat waktu yang dihabiskan untuk mengumpulkan dan menganalisis metrik pemasaran.

Bagi perusahaan yang memiliki budget terbatas, bisa melakukan kegiatan secara mandiri atau self services. Namun bagi perusahaan yang memiliki budget cukup besar, GoGAN menyediakan tim yang bisa membantu mereka memonitor dan mengelola semua kegiatan kampanye pemasaran.

Menurut Head of Out-App Ads Gojek Lydia Setiawan, portal GoGAN saat ini dapat diakses oleh para pemasar dan agensi, sehingga memungkinkan mereka membuat akun sendiri untuk menjalankan sebuah kampanye promosi dan memasang iklan. Solusi ini dapat menghilangkan beberapa friksi pada saat pemasangan iklan dan memudahkan Marketer untuk menjalankan kampanye di berbagai media yang berbeda.

Sebelumnya GoGAN telah digunakan Gojek untuk mendorong kegiatan pemasaran di aplikasi GoMart. Kampanye pemasaran tersebut muncul banner utama laman GoMart, menawarkan visibilitas premium bagi para pengiklan. Banner ini akan membantu menarik perhatian serta meningkatkan minat beli pengguna.

Ke depannya, Gojek menargetkan GoGAN dapat menjadi platform penyedia solusi untuk berbagai kebutuhan periklanan, baik untuk merencanakan, mengukur, dan mengoptimalkan upaya pemasaran digital bagi brand — termasuk di luar aplikasi konsumen Gojek.

“Kami juga akan terus mengikutsertakan lebih banyak media di GoGAN. Dengan demikian, brand dan marketer di Indonesia dapat memiliki lebih banyak pilihan untuk menentukan strategi dan platform terbaik yang sesuai dengan tujuan mereka, dan memperluas iklan ke segmentasi audiens yang ditargetkan,” kata Lydia.

Selain memiliki opsi untuk memasarkan kegiatan pemasaran melalui Facebook Instagram, dan Google, melalui GoGAN harapannya dalam waktu dekat bisa ditambah opsi lainnya seperti TikTok hingga Digital out-of-home (DOOH) ke dalam platform.

Contoh tampilan pelaporan hasil performa pemasaran GoGAN / Gojek

Inisiatif adtech di Gojek

Ini bukan kali pertama Gojek mengembangkan bisnis periklanannya. Sebelumnya mereka sempat memperkenalkan layanan influencer marketing bekerja sama dengan Allstars, ditujukan untuk UMKM di jaringan mereka agar dapat melakukan pemasaran secara efisien. Lewat platform tersebut, pebisnis dapat memilih dan menemukan influencer yang memiliki dampak positif bagi bisnis. Ada analitik yang dapat dipantau brand untuk mempelajari langsung pencapaian target hingga performa engagement per post.

Selain itu, Gojek juga telah menjalin kerja sama dengan The Trade Desk untuk menghadirkan layanan programmatic ads. Salah satu fokusnya juga untuk mengoptimalkan layanan pemasaran online-to-offline. Cara kerjanya, Gojek akan mengukur dampak iklan online menggunakan transaksi aktual di dalam gerai. Lalu mengaitkan transaksi online maupun offline dalam aplikasi Gojek dengan solusi iklan yang disediakan The Trade Desk.

Inisiatif ini dihadirkan untuk mengoptimalkan kanal-kanal yang dimiliki Gojek, baik di aplikasi konsumer maupun bisnis. Terlebih saat ini, setelah merger dengan Tokopedia, solusi adtech yang dihadirkan berpotensi untuk bisa mengakomodasi kebutuhan secara lebih luas.

Langkah ekspansi TenMax

Bertujuan bisa menghadirkan teknologi secara end-to-end untuk kampanye pemasaran, TenMax perusahaan adtech yang berbasis di Taiwan meresmikan kehadiran mereka di Indonesia dengan menggandeng Gojek.

Kepada DailySocial.id, Managing Director TrenMax Brian Yang menyebutkan, melalui GoGAN diharapkan bisa memudahkan brand marketer untuk melakukan kampanye marketing di berbagai kanal secara efektif dan efisien. Tenmax merupakan bagian dari funP Group (BVI). Perusahaan ini didukung oleh pemodal ventura asal Tiongkok seperti CDIB (China Development Investment Bank) Capital Group.

“Setelah meluncur di negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Vietnam, kami ingin memperluas pasar ke Indonesia. Melalui kerja sama dengan Gojek, diharapkan bisa memperkuat kehadiran kita di Indonesia, melayani perusahaan yang ingin melancarkan kegiatan kampanye pemasaran secara efisien,” kata Brian.

Saat ini TenMax telah menjalin kerja sama strategis dengan beberapa media seperti Kompas, Antara, hingga perusahaan Metrodata.

GoTo Tambah Modal ke Sejumlah Anak Usaha

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengumumkan pengambilalihan saham pada sejumlah anak usaha untuk melakukan penambahan modal.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, PT Tokopedia mengambil alih sebanyak 58.400 saham baru milik PT Semangat Bambu Runcing (SBR) sebanyak 58.400 dengan nilai Rp58,4 miliar.

Kemudian, Semangat Bambu Runcing menyerap 18.400 saham baru dari PT Roda Bangun Selaras (RBS) senilai Rp18,4 miliar. Dan, Roda Bangun Selaras melakukan aksi serupa terhadap 18.400 saham baru atau Rp18,4 miliar milik PT Adi Sarana Logistik (ASL).

Corporate Secretary GoTo R. A Koesoemohadiani mengatakan bahwa seluruh aksi korporasi ini bertujuan untuk meningkatkan modal untuk anak usaha.

Sementara dalam keterbukaan informasi secara terpisah, Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto Sekar Pantjawati mengatakan bahwa penambahan modal ini diperlukan agar Adi Sarana Logistik dapat memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan.

Sekadar informasi Adi Sarana Logistik merupakan anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (IDX: ASSA) dengan kepemilikan 40% saham. Perlu diketahui, saham anak usaha Adi Sarana Armada, yakni Anteraja dan Autopedia, dimiliki oleh Komisaris Utama GoTo Garibaldi ‘Boy’ Thohir.

Modal usaha di Vietnam

Selain itu, GoTo juga mengumumkan telah menyuntik modal tambahan ke anak usahanya di Vietnam, yakni Go Car Technology Company Limited (GoCar Ltd) melalui Viet Lotus International Joint Stock Company (Viet Lotus) senilai VND140,6 miliar atau setara $6,2 juta.

Saat ini, GoCar Ltd dimiliki sepenuhnya melalui perusahaan induk Viet Lotus sebesar 100%, sedangkan 49% kepemilikan saham Viet Lotus dipegang oleh GoTo.

Kilas balik singkat, tahun lalu Gojek melakukan divestasi bisnisnya di Thailand ke AirAsia agar dapat fokus di pasar Vietnam dan Singapura. Kala itu, Kevin Aluwi yang masih menjabat sebagai CEO Gojek mengatakan pihaknya tidak dapat berkomitmen penuh dengan resource yang dimiliki di sana.

Berdasarkan laporan tahunan GoTo, layanan GoCar telah meluncur di Vietnam pada Agustus 2021, sedangkan layanan GoTaxi dan GoCar XL tersedia di Singapura pada Mei dan November 2021.

Adapun data OECD mencatat perekonomian Singapura memimpin pertumbuhan di Asia Tenggara dengan pertumbuhan PDB sebesar 7,6% di 2021, sedangkan Vietnam sebesar 2,6% di periode yang sama.

Sebagaimana diketahui, GoTo sejak awal berambisi untuk memperkuat infrastruktur dan ekosistem hyperlocal di Asia Tenggara melalui tiga anak usahanya, yaitu Gojek (ride-hailing), Tokopedia (e-commerce), dan GoTo Financial (fintech).

Dengan strategi ini, GoTo berupaya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dengan biaya ekonomis berkat supply dan demand yang berdekatan satu sama lain. Ini menjadi salah satu kekuatan GoTo dengan mengoptimalkan jaringan mitra pengemudi, merchant, dan logistiknya.

Application Information Will Show Up Here