Menteri Transportasi Malaysia Isyaratkan Penjajakan Gojek Masuk Ke Negaranya

Rumor Gojek masuk ke Malaysia kembali berhembus. Kali ini berkat statement yang dikeluarkan Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke. Petinggi Gojek dikabarkan sudah menemui Loke dan menunjukkan ketertarikannya terhadap pasar Malaysia.

“Saya bilang negara kita terbuka untuk investasi asing. Jika mereka ingin membuka perusahaan di sini, mereka boleh melakukannya. Saya dengar mereka sedang dalam proses mendirikan perusahaan di sini,” ujar Loke dikutip dari MalayMail.

Kendati demikian, Loke mengingatkan bahwa Malaysia memiliki peraturan untuk operator ride hailing. Ia tidak melihat adanya masalah untuk Gojek masuk ke Malaysia untuk beroperasi dan meramaikan persaingan. Hanya saja Loke menolak menjelaskan sejauh mana proses atau perkembangan Gojek di Malaysia.

Rumor mengenai ekspansi ke Malaysia sebenarnya sudah tersiar sejak akhir tahun 2018 silam. Gojek kala itu langsung tancap gas ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara, Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina (saat ini masih terganjal regulasi).

Semenjak mengakuisisi Uber di Asia Tenggara beberapa tahun lalu praktis peta persaingan bisnis Grab di Malaysia berkurang. Meski bukan menjadi satu-satunya layanan ride hailing di sana, Grab menunjukkan laju perkembangan yang sulit dikejar para pesaingnya.

Masuknya Gojek tentu akan meramaikan persaingan, tapi sejauh ini Gojek selalu menampik rumor rencana ekspansi ke Malaysia. Yang terakhir, di bulan Februari silam, VP Corporate Affairs Gojek Michael Say menyebutkan bahwa pihaknya masih fokus di empat negara di Asia Tenggara yang sudah diumumkan sebelumnya.

“Belum ada. Fokusnya kita emang kemarin di empat negara yang sudah kita umumkan sebelumnya,” ujar Say.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Announces Online Donation Service Go-Give

Gojek announces an online donation service Go-Give, a collaboration with fundraising platform Kitabisa as exclusive partner. Go-Give allows users to donate, for alms, and calculate directly from Gojek app using Go-Pay.

Sonny Radhityo, Gojek’s Head of Third Party Platform said, Go-Give is a service for easier and simpler donation. The latest feature is part of Gojek’s ambition to become super app, allowing users to do anything through the app.

“We’ve been encouraged from the start to be scientist, through experiment to see user’s interest on the potential feature or service. Then, we decided to make its own tile as Gojek’s official service,” he added (5/8).

Before the launching, Go-Give held its first trial in November 2018 through donation for natural disaster victims with Kitabisa. It was only shuffle card, that needs to be scrolled of the app’s interface.

Within six months, this service is said to facilitate 343 goodwill campaign and collected Rp2.3 billion from 75 thousand contributors.

The tile version of Go-Give will be gradually distributed to all users. It’ll be among 22 Gojek’s official services, such as Go-Food, Go-Car, and Go-Send.

Kitabisa is an exclusive partner to sort all campaigns, to ensure all funds to be well distributed. While making the donation, users are required to provide full name and email or WhatsApp contact. Go-Give set Rp1,000 minimum donation to unlimited.

“The email and WhatsApp contact will be used to notify users of the fundraising progress,” Alfatih Timur, Kitabisa’s CEO said.

Based on Kitabisa report, the online donation trend has increased by two times in 2017-2018. Last Ramadhan, the online donation collected through Gojek’s app has increased by 12 times.

“Our first commitment is to give social impact, regardless its performance, we feel the need to facilitate Gojek’s users to donate. Therefore, Go-Give will sustain,” Radhityo said.

Third party services

The relaunched Gojek's third party services
The relaunched Gojek’s third party services

Radhityo opens to bring this along with other third party as Gojek’s official service in tile version. However, they haven’t decided on the next service.

“We’ll keep making innovation, whether our offering wanted by users, we’ll make it official like Go-Give.”

Gojek is getting enriched as an open platform by partnering with various parties to build up its ecosystem, in a form of shuffle card. Currently, there are Go-Mall (JD.id and Blibli), Go-News (Kumparan), Go-Travel (Tiket and Reddorz), Go-Komik (Comics), and Umma app following Ramadhan moment.

He didn’t explained the total visit from the latest content. It is said all the third party services have gotten positive response from public.

“It receives positive response of our internals, they feel so helped with our service that they can do anything through Gojek’s app,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Resmikan Layanan Donasi Online Go-Give

Gojek meresmikan layanan donasi online Go-Give, hasil kerja sama dengan platform penggalangan dana Kitabisa sebagai mitra eksklusif. Go-Give memungkinkan pengguna untuk berdonasi, zakat, infaq, dan sedekah (ZIS), dan kalkulator zakat langsung dalam aplikasi Gojek dengan metode pembayaran Go-Pay.

Head of Third Party Platform Gojek Sonny Radhityo menerangkan, Go-Give adalah layanan yang menjawab kebutuhan masyarakat akan kemudahan dan kenyamanan dalam berdonasi. Layanan teranyar ini adalah bagian dari ambisi perusahaan menjadi super app, membuat pengguna bisa melakukan apapun lewat aplikasi Gojek.

“Sedari awal kita didorong untuk be scientist, biasanya eksperimen dulu mau lihat animo pengguna dalam menanggapi fitur atau layanan yang berpotensial. Akhirnya oke kita putuskan untuk buat jadi tile sendiri sebagai layanan official dari Gojek,” terang Sonny, kemarin (8/5).

Sebelum diresmikan jadi layanan resmi, Go-Give pertama kali diuji coba pada November 2018 lewat penggalangan dana untuk korban bencana alam bersama Kitabisa. Saat itu bentuknya masih shuffle card, yang harus di-scroll terlebih dahulu dalam tampilan muka aplikasi Gojek.

Dalam waktu enam bulan disebutkan layanan ini telah memfasilitasi 343 kampanye kebaikan dan mengumpulkan dana sejumlah Rp2,3 miliar dari 75 ribu donatur.

Versi tile dari Go-Give secara bertahap akan digulirkan ke seluruh pengguna. Nantinya fitur ini akan bersanding di antara 22 layanan resmi Gojek lainnya, seperti Go-Food, Go-Car, dan Go-Send.

Kitabisa menjadi mitra eksklusif yang akan menyortir seluruh kampanye yang dibuat, sehingga dipastikan seluruh dana masyarakat dapat tersalur dengan baik. Saat berdonasi pengguna akan dimintai nama lengkap dan email atau nomor WhatsApp. Minimal donasi di Go-Give mulai dari Rp1.000 sampai tidak terbatas.

“Email atau nomor WhatsApp itu dimaksudkan untuk memberi pengguna terkait progress dari penggalangan dana yang mereka pilih,” tambah CEO Kitabisa Alfatih Timur yang turut hadir.

Menurut laporan Kitabisa, tren donasi online meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2017-2018. Ramadan tahun lalu, jumlah donasi online yang terhimpun dengan memanfaatkan aplikasi Gojek tumbuh 12 kali lipat.

“Komitmen kita dari awal adalah memberikan social impact, regardless bagaimana performanya kita merasa ada kewajiban untuk permudah pengguna Gojek untuk berbagi. Sehingga Go-Give bakal terus ada ke depannya,” kata Sonny.

Layanan pihak ketiga lainnya

Layanan 3rd party Gojek yang telah dirilis / Gojek
Layanan third party Gojek yang telah dirilis / Gojek

Sonny membuka kemungkinan untuk membawa layanan bersama pihak ketiga lainnya untuk dibawa sebagai layanan resmi Gojek versi tile. Namun pihaknya belum menentukan layanan mana berikutnya yang akan dipilih.

“Kita bakal selalu berinovasi, kalau memang sesuatu yang kita tawarkan ini diinginkan oleh pengguna pasti bakal kita jadikan layanan resmi seperti Go-Give.”

Gojek semakin memperkaya diri sebagai open platform dengan menggandeng berbagai pihak untuk meramaikan ekosistemnya, dalam bentuk shuffle card. Terhitung saat ini ada Go-Mall (bersama JD.id dan Blibli), Go-News (bersama Kumparan), Go-Travel (bersama Tiket dan Reddoorz), Go-Komik (bersama para komika), dan aplikasi Umma dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

Sonny tidak merinci seberapa banyak durasi kunjungan yang dihasilkan dari kehadiran berbagai konten baru tersebut. Diklaim seluruh layanan dengan pihak ketiga ini telah memberikan sentimen yang positif dari masyarakat.

“Sentimennya positif dari data internal kami, mereka terbantu dengan layanan kami sehingga dengan mudah bisa melakukan apapun dalam aplikasi Gojek,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Go-Ventures Involves in Uganda-Based Ride Hailing Platform SafeBoda

Uganda-based ride hailing platform SafeBoda receives Series B funding from Allianz X anf Go-Ventures. This is Gojek’s second time to invest in ride hailing service outside Southeast Asia and the first for Allianz to invest in African based startup.

Not only transportation, SafeBoda also offers logistics and payment services. The series B will be used for service development and expansion.

“Our investment in SafeBoda highlighted our commitment in market growth. We’re glad to participate in ride hailing ecosystem in Africa. SafeBoda has tighten its position in Uganda’s market and we’ll support the company’s expansion plan to other country and services,” Allianz X’s Corporate Development Director, Oliver Ullrich said.

Allianz X is one of Gojek investors. In 2018, they took part in the round that involves Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan, and Temasek resulting up to $1.5 billion.

Few months after that, Gojek announces Go-Ventures, a venture capital actively invest in startup. Their portfolio includes Kumparan, Narasi.tv, and two startups from India, Rebel Foods and MPL.

Go-Ventures investment for SafeBoda adds up to Gojek’s portfolio of ride hailing startup. Gojek was previously invest for Bangladesh ride hailing startup Pathao.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Go-Ventures Terlibat Pendanaan untuk Platform Ride Hailing Uganda SafeBoda (UPDATED)

Startup ride hailing asal Uganda SafeBoda menerima pendanaan Seri B dari Allianz X dan Go-Ventures. Ini adalah kali kedua bagi Gojek terlibat pendanaan untuk layanan ride hailing yang berasal dari luar Asia Tenggara dan kali pertama Allianz berinvestasi untuk startup asal Afrika.

Selain menawarkan layanan transportasi, SafeBoda juga  menawarkan layanan logistik dan pembayaran. Pendanaan Seri B ini akan dimanfaatkan SafeBoda untuk mengembangkan layanannya, termasuk ekspansi.

“Investasi kami di SafeBoda menggarisbawahi komitmen berkelanjutan kami untuk pertumbuhan pasar. Kami sangat senang untuk berpartisipasi dalam pengembangan ride hailing ekosistem di Afrika. SafeBoda telah berhasil memantapkan posisinya dalam pasar ride hailing di Uganda dan kami berharap mendukung ekspansi perusahaan ke layanan dan negara lainnya,” terang Corporate Development Director Allianz X Oliver Ullrich.

Allianz X adalah salah satu investor Gojek. Tahun 2018 silam mereka ambil bagian dalam putaraan pendanaan yang diikuti Blibli, Astra, Google, Tencent, JD, Meituan, dan Temasek dengan total nilai pendanaan mencapai $1,5 miliar.

Beberapa bulan berselang setelah pendanaan tersebut, Gojek meresmikan Go-Ventures, perusahaan modal ventura yang mulai aktif mendanai startup. Startup yang masuk daftar portofolio mereka antara lain startup media Kumparan, Narasi.tv, dan dua startup asal India Rebel Foods dan MPL.

Keterlibatan Go-Ventures di SafeBoda menambah daftar startup ride hailing yang disuntik dananya oleh Gojek. Sebelumnya Gojek berinvestasi untuk startup ride hailing asal Bangladesh Pathao.

Juru bicara Gojek kepada DailySocial menjelaskan bahwa Go-Ventures melakukan investasi finansial di perusahaan-perusahaan yang dapat mengambil manfaat dari keahlian dan ekosistem Gojek. Pihak Gojek juga berharap bisa menjadi mentor yang memberikan arahan kepada Safeboda.

“Kami sendiri tidak memiliki rencana untuk memasuki pasar Afrika. Namun, kami selalu terbuka untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan visi dan misi kami untuk mengurangi friksi dan meningkatkan kualitas hidup pengguna melalui pemanfaatan teknologi,” terang Juru bicara Gojek.

Update : tambahan informasi dari juru bicara Gojek

Gojek Adds Go-Travel Feature for Easier Booking Through Tiket.com

After Shopee’s partnership with Traveloka and Grab with Booking Holdings, Gojek has taken similar step with Tiket.com. It started off with Go-Travel menu to “redirect” consumers to Tiket.com mobile page. Currently, it’s only available for hotel reservation.

Tiket.com is one of the leading local OTA which is fully acquired by GDP Venture through Blibli in 2017. Considering Blibli involved as Gojek’s investor, both are having the same investors.

During this year, Gojek has introduced some features or the third party services in its app, including Go-News which curates content from Kumparan, Go-Mall which partners with Blibli and JD.id, and Go-Komik which collaborates with local comics.

Go travel is here as part of Gojek’s desire to be the super app by partnering with various local services.


Amir Karimuddin contributes in the making of this article.
Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Gojek Sematkan Fitur Go-Travel, Permudah Beli Tiket Melalui Tiket.com

Setelah Shopee menggandeng Traveloka dan Grab bermitra dengan Booking Holdings, Gojek melakukan langkah serupa dengan Tiket.com. Langkah awal adalah menyematkan menu Go-Travel yang bakal “melempar” konsumen ke laman mobile Tiket.com. Untuk saat ini, baru reservasi kamar hotel yang bisa dilakukan melalui menu ini.

Tiket.com adalah salah satu layanan OTA lokal terdepan yang telah diakuisisi penuh GDP Venture melalui Blibli pada tahun 2017 silam. Mengingat Blibli juga merupakan investor Gojek, ini artinya kedua perusahaan memiliki investor yang sama.

Sepanjang tahun ini Gojek sudah memperkenalkan sejumlah fitur atau layanan pihak ketiga di aplikasinya, termasuk Go-News yang mengkurasi berita dari Kumparan, Go-Mall yang bekerja sama dengan Blibli dan JD.id, dan Go-Komik yang bekerja sama dengan para komikus lokal.

Hadirnya Go-Travel menjadi bagian ambisi Gojek untuk menuju super app dengan menjalin kemitraan dengan berbagai layanan lokal.


Amir Karimuddin berkontribusi untuk penulisan artikel ini.

Application Information Will Show Up Here

Pegadaian Manfaatkan Go-Send Hadirkan Layanan “Gadai On Demand”

Pegadaian meresmikan layanan Gadai on Demand dengan memanfaatkan Go-Send dari Gojek sebagai mitra logistiknya. Diharapkan layanan teranyar ini dapat membantu perseroan merealisasikan target 500 ribu nasabah baru dengan nilai transaksi Rp65 miliar di tahun ini.

Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono menjelaskan, kehadiran layanan ini bermula dari kesulitan para nasabah mengakses layanan Pegadaian Digital Service (PDS) saat ingin menggadaikan perhiasannya. Ada sekitar 88% pengguna memilih untuk batal transaksi karena masalah teknis di PDS.

“Memesan PDS lama karena mereka kira layanan ini tidak bisa online, makanya itu hanya 12% nasabah mengikuti layanan ini sampai selesai,” terang Teguh.

Kini dalam pembaruan sistem, nasabah dapat menggadaikan perhiasan atau logam cukup lewat aplikasi PDS. Ketika nasabah memilih layanan gadai, cukup memesan fitur pick up and delivery service. Berikutnya mengisi detail perhiasan atau logam mulia yang akan digadaikan, mulai dari jenis, kadar, dan berat.

Perseroan membatasi layanan ini, barang yang akan digadaikan nilainya tidak boleh melebihi Rp10 juta demi alasan keamanan. Setelah semua informasi diisi, nanti akan keluar perkiraan jumlah pinjaman yang bisa diajukan nasabah.

Berikutnya nasabah menentukan lokasi pengambilan dan pengiriman dan menyelesaikan proses pembayarannya. Nanti aplikasi PDS akan menghubungkan permintaan nasabah ke sistem Go-Send untuk dicarikan mitra kurirnya.

“Nasabah perlu mengikuti tata cara serah terima barang jaminan setelah mitra Go-Send datang. Caranya dengan foto barang jaminan dalam keadaan terbuka, foto barang jaminan tersebut dan dipegang oleh kurir, dan foto barang jaminan yang sudah terbukus dan dipegang oleh kurir. Lalu unggah semua foto tersebut.”

Setelah barang diterima oleh pihak Pegadaian dan diverifikasi ulang, apabila pengajuan nasabah diterima maka akan muncul notifikasi. Nasabah tinggal mengikuti verifikasi ulang dengan memasukkan OTP dan rekening penerima. Tahap terakhir, nasabah akan menerima e-paper kontrak gadai.

Teguh memastikan perseroan menjamin keamanan gadai on demand sudah ter-cover oleh asuransi. Dari seluruh proses verifikasi pun sudah dilakukan secara berlapis untuk tindakan preventifnya.

Untuk sementara layanan ini masih bersifat uji coba di beberapa lokasi di Jakarta. Pasalnya perseroan harus melakukan review berkala dan melihat respons masyarakat sebelum digulirkan ke seluruh area Jakarta dan kota besar lainnya.

“[Untuk review] tergantung respons, antusias nasabah, dan permasalahan yang ada. Namun paling tidak sebulan lah [review-nya].”

Sebagai catatan, gadai on demand baru bisa dinikmati oleh pengguna Android. Untuk versi iOS, menurut Teguh akan segera menyusul dalam waktu dekat.

Kehadiran produk ini dalam rangka upaya perseroan menjawab peran dan era memenuhi kebutuhan konsumen. Ada dua produk lainnya yang dirilis perseroan dalam waktu yang bersamaan, yakni redesign kantor cabang Pegadaian dan produk gadai syariah non emas.

Seluruh inisiatif tersebut diharapkan dapat menambah jumlah nasabah hingga 12 juta orang sampai akhir tahun ini.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Hadirkan Fitur “Chatting” Antar Pengguna, Mungkinkan Transaksi secara “Peer-to-Peer”

Gojek secara bertahap terus melakukan penambahan fitur. Yang teranyar adalah fitur chat dengan sesama pengguna, lengkap dengan kemudahan berbagi saldo Go-Pay. Mekanisme ini dikenal dengan istilah peer-to-peer payment (p2p payment).

“Dengan fitur terbaru ini, para pelanggan bisa bertukar kabar dengan satu teman maupun beberapa teman sekaligus dengan cara membuat grup. Tidak perlu gonta-ganti aplikasi, kini dengan Gojek pengguna bisa pesan layanan transportasi, makanan, bayar di tempat, diskusi bersama hingga membayar secara patungan,” terang VP Corporate Communication Gojek Kristy Nelwan.

Selain bercakap-cakap melalui aplikasi, pengguna yang sudah melakukan verifikasi (mengunggah data diri) akan mendapatkan fasilitas pembayaran melalui aplikasi chat atau p2p payment. Ada dua fitur yakni “Bayar (Pay)” dan “Minta (Request)”. Dua Fitur ini bisa digunakan di dalam laman pesan personal maupun grup.

Sebenarnya sudah ada beberapa aplikasi e-money yang menawarkan kemampuan serupa. Salah satunya Netzme, yang sedari awal memang mengembangkan platform pembayaran berbasis media sosial. Dana juga telah melakukan langkah serupa, dengan melakukan integrasi ke aplikasi BBM.

“Masukan dan kebutuhan pelanggan selalu menjadi bahan pertimbangan penting kami dalam berinovasi. Harapannya, fitur baru ini dapat membuat pengalaman pelanggan semakin mulus dalam menggunakan layanan-layanan Gojek bersama dengan teman, keluarga atau kolega, serta tidak ribet saat patungan,” terang Kristy.

P2P payment untuk tingkatkan transaksi

Sudah menjadi rahasia umum bahwa persaingan e-money di Indonesia cukup ketat. Go-Pay, Ovo, Dana dan beberapa pemain lain mencoba menggenjot pertumbuhan pengguna dengan berbagai penawaran menarik. Peluncuran fitur baru di aplikasi Gojek ini bisa jadi amunisi penting dalam memenangkan persaingan, dengan kemudahan p2p payment yang ditawarkan fungsionalitas Go-Pay semakin lengkap.

Inovasi p2p payment ini mungkin bukan hal baru, tapi bisa jadi memegang peran penting bagi Gojek untuk membawa pengalaman baru bagi penggunanya, utamanya dalam penggunaan Go-Pay. Di luar negeri Venmo dan Zelle menjadi contoh penyedia layanan p2p payment yang cukup berhasil mendapatkan pertumbuhan.

Di Indonesia sendiri berkirim uang melalui chat memang belum menjadi budaya, tapi bukan tidak mungkin menjadi budaya mengingat adopsi teknologi masyarakat perkotaan di Indonesia cukup tinggi.

Application Information Will Show Up Here

Setelah Go-News, Gojek Kenalkan Go-Mall dan Go-Komik

Awal tahun 2019 Gojek meluncurkan fitur-fitur hasil kolaborasi dengan pihak ketiga. Mereka adalah Go-News, Go-Mall, dan Go-Komik. Ketiganya akan melengkapi fitur yang sudah ada di dalam aplikasi Gojek dalam usahanya menjadi super app dengan time spent konsumen yang semakin lama.

Sejauh ini secara keseluruhan Gojek sudah memiliki 21 layanan dan 6 fitur dalam satu aplikasi yang menhubungkan 2 juta mitra dengan puluhan juta pelanggan di seluruh kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data App Annie, Gojek disebut menjadi aplikasi on-demand dengan jumlah pengguna aktif bulanan terbanyak sepanjang tahun 2018.

Head of Third-Party Platform Gojek Sony Radhityo menyatakan, sebagai super app pertama di Indonesia, berbagai inovasi yang berhasil menjawab kebutuhan pengguna merupakan kunci dari pertumbuhan sejauh ini.

“Berbagai data internal dan eksternal kami menyatakan bahwa kebutuhan belanja dan mengakses info terkini menjadi perhatian penting bagi pelanggan Gojek dan lingkungannya. Kedua fitur ini [Go-Mall dan Go-News] menjawab kebutuhan tersebut, sesuai dengan tujuan kami untuk membantu pelanggan menemukan layanan yang mereka cari dalam satu aplikasi,” imbuh Sony.

Go-News merupakan fitur news aggregator yang dikembangkan dengan tujuan menambah alasan pengguna terhubung dengan aplikasi Gojek. Kumparan adalah portal berita pertama yang menjadi mitra.

JD.id dan Blibli menjadi platform e-commerce yang menjadi mitra Go-Mall. Dua platform belanja online ini dipilih karena dianggap bisa membantu visi Gojek membantu pengguna berbelanja berbagai macam kebutuhan.

Kolaborasi dengan JD.id dan Blibli untuk Go-Mall juga diikuti integrasi sistem pembayaran Go-Pay untuk kedua platform tersebut.

“Akan selalu ada tantangan baru. Seperti yang sudah kami buktikan selama ini, misi utama Gojek adalah terus menggunakan teknologi untuk menjadi solusi bagi tantangan-tantangan tersebut. Hal ini kami capai tentunya dengan mengutamakan kerja sama dengan para mitra dan partner bisnis kami untuk terus memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat melalui keberadaan Gojek,” terang Sony.

Startup unicorn asal Indonesia ini juga mengembangkan Go-Komik, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna membaca komik dari para komikus lokal. Menurut pantauan DailySocial, mereka yang sudah berpartisipasi adalah Tahilalats, Sebut Saja Oloy, dan Maghfirare.

Application Information Will Show Up Here