[Review] Vivo X70 Pro: Gunakan Mediatek Dimensity 1200 dengan Desain Cantik dan Kamera Zeiss Memukau

Setelah sukses dengan smartphone Vivo X60 Pro, tentu saja produsen smartphone asal Tiongkok ini harus mempertahankan posisinya. Oleh karena itu, Vivo saat ini sudah meluncurkan sang penerus dari perangkat yang menggunakan kamera dengan lensa Zeiss. Smartphone penerus tersebut memiliki nama Vivo X70 Pro, yang saat ini sudah saya gunakan selama hampir 1 bulan penuh.

Dibandingkan dengan perangkat sebelumnya, Vivo menambahkan 1 lapisan lagi pada kamera X70 Pro, Lapisan tersebut bernama Zeiss T*lens coating yang akan mengurangi pantulan atau efek cahaya yang tidak diinginkan dalam foto. Lapisan ini telah digunakan pada Vivo X60 Pro+ yang tidak masuk ke wilayah Indonesia. Pada perangkat yang satu ini, Vivo juga masih mempertahankan fitur yang menstabilkan gambar yang disebut Gimbal.

Vivo juga mengganti produsen SoC pada X70 Pro. Pada X60 Pro, Vivo menggunakan Snapdragon 870 yang digantikan dengan Mediatek Dimensity 1200 pada X70 Pro. Kedua chipset memang sama-sama memiliki kinerja yang tinggi. Untuk spesifikasi lengkap dari X70 Pro yang saya dapatkan bisa dilihat pada tabel berikut ini

SoC Mediatek Dimensity 1200 MT6893
CPU 1 x 3.0 GHz Cortex-A78 + 3 x 2.6 GHz Cortex-A78 + 4 x 2.0 GHz Cortex-A55
GPU Mali-G77 MC9
RAM 12 GB LPDDR4x + 4 GB Memory Expansion
Internal 256 GB UFS 3.1
Layar 6,56 inci 2376 x 1080 120Hz AMOLED
Dimensi 158.3 x 73.2 x 8 mm
Bobot 183 gram
Baterai 4400 mAh 44 watt charger
Kamera 50 MP / 12.5 MP utama, 12 MP Zoom 2x, 8 MP Periscope 5x, 12 MP Ultrawide, 32 MP Selfie
OS Android 11 FunTouch OS 12

Untuk hasil pemindaian dengan menggunakan software CPU-Z serta SensorBox bisa dilihat pada gambar berikut ini.

Baterai yang terpasang pada smartphone ini memiliki kapasitas yang sedikit lebih besar dari sang pendahulunya, yaitu 4400 mAh. Uniknya, pengisian daya dari Vivo memakan daya 44 watt. Hal ini tentunya cukup berbeda dengan standar yang ada seperti 30 watt atau 65 watt. Walaupun begitu, pengisian daya seperti ini tentu saja membuat waktu tunggu menjadi lebih cepat.

Unboxing

Seperti inilah yang akan ditemukan pada paket penjualan dari Vivo X70 Pro. Vivo juga sudah menyertakan charger yang dapat mengisi dengan cepat, yaitu 44 watt.

Desain

Desain bagian belakang dari Vivo X70 Pro memang hampir mirip dengan X60 Pro. Yang membedakan adalah area kamera yang ada di sebelah kiri atasnya. Untuk logo Vivo-nya sendiri, masih terletak pada kiri bawah. Warna yang saya dapatkan memiliki nama Aurora Dawn.

Layar Vivo X70 Pro memiliki resolusi 2376×1080 pada layar dengan dimensi 6,56 inci ini serta memiliki refresh rate 120 Hz yang sangat smooth saat digeser. Smartphone ini sudah menggunakan layar dengan jenis Super AMOLED namun tidak jelas apakah dilindungi dengan Gorilla Glass. Walaupun begitu, Vivo X70 Pro sudah terlapisi dengan lapisan hydrogel sehingga aman dari goresan dan benturan ringan.

Pada sisi belakangnya, terdapat ruang kotak yang berisikan kamera dengan LED Flash. Kamera utama dengan 50 MP berada pada bagian atas, kamera zoom 2x ada dibawahnya, dan kamera periscope ada pada sisi bawah dengan dimensi kotak. Di sebelah kirinya merupakan kamera ultrawide.

Pada bagian atasnya ditemukan sensor inframerah dan microphone. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, microphone utama dan slot nano SIM. Anda tidak akan menemukan slot microSD dan juga port audio 3.5 mm pada perangkat ini.

Perangkat Vivo X70 Pro yang saya uji sudah menggunakan FunTouch OS versi 12. Basis sistem operasi yang digunakan masih memakai Android 11. Antar muka yang digunakan pada Funtouch OS masih memiliki app drawer sehingga Anda akan menemukan semua aplikasi di sana. Homescreen-nya juga memiliki beberapa gesture seperti swipe up untuk membuka app drawer dan swipe down untuk membuka fungsi search.

Fungsi Extended RAM juga sudah terpasang secara default pada perangkat ini. Pada Vivo X70 Pro, fungsi Extended RAM akan menambah ruang cache sebesar 4 GB. Ruang ini diambil langsung dari penyimpanan internal yang sudah menggunakan teknologi UFS 3.1. Hal ini akan mengurangi isi RAM sehingga perangkat terasa memiliki RAM sebesar 16 GB.

Jaringan

Vivo X70 Pro menggunakan chipset Dimensity 1200 yang memang ditujukan untuk perangkat flagship. Oleh karena itu, perangkat ini sudah menggunakan modem yang sudah mendukung teknologi terkini, seperti Carrier Aggregation untuk 4G maupun 5G. Modem yang digunakan oleh Dimensity 1200 juga sudah mendukung semua jaringan yang ada saat ini.

Smartphone ini sudah mendukung bandwidth 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 12, 17, 18, 19, 20, 26, 28, 38, 39, 40, dan 41 untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk jaringan 5G, Vivo X70 Pro sudah mendukung bandwidth n1, n3, n5, n8, n28, n41, n77, n78, dan n79. Di atas kertas, Vivo X70 Pro memang belum mendukung n40. Namun, Vivo berjanji bakal membuka kanal n40 agar dapat terhubung dengan jaringan Telkomsel.

Dimensity 1200 mendukung fungsi Smart 5G Power Saving. Teknologi ini secara cerdas akan mengidentifikasi kekuatan sinyal di sekitarnya dan beralih antara 4G dan 5G tanpa jeda waktu peralihan. Hal tersebut akan menghasilkan konsumsi daya yang 30% lebih rendah dibandingkan dengan smartphone tanpa fitur Smart 5G.

Kamera: 50 MP Sony IMX 766

Biasanya, smartphone dengan kamera 50 MP didominasi dengan sensor buatan Samsung. Akan tetapi berbeda dengan Vivo yang menggunakan Sony IMX 766. Kamera zoom 2x yang terpasang menggunakan sensor Sony IMX 663 dan zoom 5x nya menggunakan sensor OmniVision OV08A10. Untuk kamera wideangle menggunakan sensor buatan Samsung, yaitu S5K3L6.

Kamera utamanya akan menghasilkan gambar 12,5 MP saat algoritma quad bayer digunakan. Kamera ini juga menghasilkan gambar yang cukup memukau, di mana minim noise dan cukup tajam. Warna yang dihasilkan juga kaya dan memiliki dynamic range yang baik. Kamera ini juga terbukti bagus saat digunakan dengan mode malam yang sangat minim cahaya.

Kamera zoom juga memiliki profile yang cukup mirip. Hanya saja, tingkat ketajamannya memang menurun walaupun tidak menjadi masalah yang berarti. Hasil antara 2x dan 5x memang cukup mirip.

Kamera wideangle mungkin merupakan yang memiliki hasil paling bawah, walaupun tidak buruk. Perbandingannya cukup terlihat pada tingkat ketajaman dan warna yang dihasilkan. Akan tetapi, hasilnya memang cukup baik untuk mengambil gambar sehari-hari

Hasil kamera makro pada Vivo X70 Pro patut diacungi jempol. Fungsi makro pada Vivo X70 Pro menggunakan kamera wideangle dan memiliki fungsi AF. Hasil tangkapannya cukup tajam untuk ukuran kamera makro smartphone.

Kamera selfie pada smartphone ini juga dapat mengambil gambar yang bagus. Namun, mungkin untuk Anda yang kurang suka dengan fitur beautify akan cukup terganggu dengan hasil muka yang cukup licin, walaupun sudah mematikan fungsi tersebut. Akan tetapi, hasilnya memang cukup baik dan dapat digunakan untuk mengambil momen sehari-hari.

Pengujian

Vivo X70 Pro menggunakan chipset baru dari Mediatek, yaitu Dimensity 1200. Dengan seri 1xxx, chipset ini memang didesain untuk digunakan pada perangkat high end sehingga akan memiliki kinerja yang cukup tinggi. SoC ini menggunakan 3 buah cluster yaitu Cortex A78 dengan kecepatan 3 GHz pada cluster Prime, 3 inti prosesor Cortex A78 pada cluster performa berkecepatan 2,6 GHz, dan 4 inti prosesor Cortex A55 pada cluster efisiensi berkecepatan 2 GHz. GPU yang digunakan adalah Mali-G77 MC9.

Untuk menguji seberapa kencang Dimensity 1200 dalam penggunaan sehari-hari, saya memakai dua skenario. Skenario pertama tentu saja bermain game-game yang ada pada Google Play. Skenario kedua menggunakan perangkat ini untuk penggunaan sehari-hari. Perangkat ini sudah saya gunakan sekitar 1 bulan penuh.

Bermain game

Jika berbicara mengenai bermain, tentu saja Dimensity 1200 sudah lebih dari cukup. Apalagi dengan hadirnya Prime core membuatnya akan lebih kencang pada aplikasi yang hanya membutuhkan 1 inti prosesor saja. Untuk aplikasi yang membutuhkan resource tinggi, inti prosesor yang memiliki clock tinggi juga sudah sanggup untuk memprosesnya. Hal tersebut terutama untuk bermain game.

Sayangnya, pada pengujian kali ini saya tidak bisa menampilkan framerate dari setiap game. Hal tersebut dikarenakan aplikasi GameBench gagal dijalankan pada Vivo X70 Pro. Activator untuk membuat GameBench bisa terverifikasi akan terhenti.

Saya memainkan beberapa game yang diantaranya adalah Genshin Impact, Battlefield, Pokemon Unite, dan PUBG. Sangat disayangkan bahwa PUBG Mobile hanya mampu dimainkan paling cepat pada smooth extreme. Jadi, perangkat ini belum didukung untuk bermain pada 90 fps.

Untuk game lainnya selain Genshin Impact, saya tidak menemukan lag saat bermain. Hal tersebut bisa berarti bahwa semua game tersebut bisa berjalan pada 60 fps. Genshin Impact pun juga dapat dimainkan tanpa terasa lag pada profile highest 60 fps. Walaupun sepertinya game tidak berjalan seara konstan di 60 fps, tetapi sepertinya game ini tidak pernah kurang dari 50 fps saat dimainkan.

Bekerja dan Hiburan

Trello, Slack, GMail, Whatsapp, Telegram, Facebook, Tiktok, serta Chrome adalah aplikasi yang sudah pasti saya gunakan tiap hari. Tentu saja, perangkat ini tidak memiliki masalah saat menjalankan semuanya. Bahkan beberapa kali saya menemukan bahwa sebagian dari aplikasi tersebut masih tetap terbuka di background saat sudah ditutup dan beralih ke aplikasi lainnya. Mungkin hal tersebut efek dari menggunakan RAM 12 GB ditambah 4 GB extended.

Netflix dan Disney+ pun tidak luput dari aplikasi yang saya gunakan untuk menonton. Tidak ada masalah sama sekali pada saat menggunakan ke 2 aplikasi tersebut untuk menonton. Sayang memang, speaker yang ada di Vivo X70 Pro hanya satu, sehingga mengurangi kenyamanan saat menonton dan mendengarkan musik.

Benchmarking

Oleh karena Vivo X70 Pro menggunakan cip Mediatek tertinggi yang ada saat ini, saya penasaran untuk membandingkannya dengan cip lainnya. Oleh karena itu, Dimensity 1100 serta Snapdragon 870 dan 860 saya hadirkan sebagai pembanding. Berikut adalah hasilnya

Walaupun menggunakan cip dengan performa tinggi, namun sepertinya Vivo memilih untuk sedikit menurunkan kinerjanya. Mungkin hal tersebut dilakukan untuk mengurangi panas yang dihasilkan. Kinerjanya sendiri masih sering tercatat berada di bawah Dimensity 1100.

Uji baterai: 4400 mAh

Untuk menguji baterai dengan kapasitas 4400 mAh memang membutuhkan banyak waktu. Sayangnya, aplikasi yang ada saat ini tidak merepresentasikan pemakaian sehari-hari. Sebuah pengujian menunjukkan bahwa pemakaian smartphone tidak didominasi untuk bermain game, namun untuk hiburan seperti menonton video dan mendengarkan musik serta sosial media.

Saya mengambil patokan dengan menggunakan sebuah file MP4 yang memakai resolusi 1920 x 1080 yang diulang sampai baterai habis. Vivo X70 Pro dapat bertahan hingga 20 jam 5 menit. Setelah habis, saya langsung mengisi kembali baterainya dengan menggunakan charger bawaan 44 watt. Hasilnya, baterai akan terisi penuh dalam waktu kurang lebih 60 menit.

Verdict

Vivo lagi-lagi menawarkan sebuah smartphone flagship yang memiliki kamera bagus serta kinerja yang baik. Setelah sukses dengan seri X60 Pro-nya, mereka kembali hadirkan sang penerus. Dengan nama X70 Pro, Vivo menawarkan fitur-fitur yang lebih baik dari sang pendahulu dan tetap menyasar pada pasar premium.

Kinerja yang ditawarkan oleh Vivo X70 Pro memang bukan yang paling kencang yang ada di pasar saat ini. Namun, dengan Dimensity 1200 sudah sangat mumpuni untuk mengerjakan semua hal dan menjalankan aplikasi serta game yang ada pada Google Play Store. Kinerja ini dibarengi dengan daya tahan baterai yang cukup lama.

Kamera juga menjadi andalan dari X70 Pro untuk bersaing di pasar Indonesia. Dengan Sony IMX 766, membuat smartphone ini bisa menangkap momen dengan baik di segala cuaca. Selain bisa menangkap gambar dengan baik, video yang dihasilkan juga sangat bagus. Apalagi, dengan Gimbal OIS yang terpasang dapat menstabilkan pengambilan gambar tanpa buram.

Vivo menjual X70 Pro dengan RAM 12 GB serta penyimpanan internal 256 GB dengan harga Rp. 10.999.000. Dengan harga tersebut, tentu saja konsumen akan mendapatkan sebuah perangkat yang memiliki kamera apik dan mempunyai kinerja yang sangat baik. Smartphone ini juga cocok untuk mereka yang ingin memiliki kamera yang bisa dibawa setiap hari sebagai pengganti kamera saku.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan Dimensity 1200
  • Hasil kamera yang bagus
  • Pengisian baterai yang cepat dengan charger 44 watt
  • Layar 120 Hz yang cerah
  • Gimbal OIS sangat stabil
  • Walau baterai di bawah 5000 mAh, daya tahannya sangat baik

Slacks

  • Speaker-nya masih mono
  • Masih belum mengadopsi wireless charging
  • Layar tidak menggunakan kaca keras seperti Gorilla Glass

Google Singkap Android 12L, Varian Baru yang Dioptimalkan untuk Perangkat Berlayar Besar

Popularitas tablet Android meningkat pesat dalam dua tahun terakhir ini, terbukti dari semakin banyaknya brand yang ikut bermain di segmen tersebut, belum lagi tren perangkat foldable yang terus naik. Melihat tren seperti itu, Google pun menyingkap Android 12L, semacam varian khusus Android 12 yang secara spesifik dirancang untuk perangkat berlayar besar seperti tablet, foldable, maupun Chromebook.

Tujuan utama yang ingin dicapai Google melalui Android 12L adalah menghadirkan tampilan antarmuka yang lebih optimal di perangkat-perangkat berlayar besar, kurang lebih sama filosofinya seperti ketika Apple memecah iPadOS dari iOS.

Tidak tanggung-tanggung, mulai dari notifikasi, quick setting, lockscreen, home screen, sampai panel recent app dan beberapa bagian user interface (UI) lain di Android 12L telah dirombak supaya tampak lebih apik sekaligus lebih mudah dinavigasikan di layar besar.

Android 12L bahkan juga dibekali tampilan anyar untuk multitasking, dengan sebuah taskbar di bagian bawah guna memudahkan aktivasi mode split-screen via gestur drag and drop. Ya, semua aplikasi di Android 12L dipastikan dapat dibuka dalam tampilan split-screen.

Tentu saja agar Android 12L bisa benar-benar efektif, dibutuhkan partisipasi dari komunitas developer aplikasi pihak ketiga. Itulah mengapa Google juga menghimbau developer untuk memperbarui aplikasinya agar bisa beradaptasi dengan berbagai ukuran layar.

Untuk memudahkan, Google membagi ukurannya berdasarkan tiga kategori: Compact untuk smartphone, Medium untuk tablet kecil dan foldable, dan Expanded untuk tablet besar beserta laptop. Idealnya, aplikasi yang telah diperbarui bisa berubah sendiri tampilannya mengikuti ukuran dan orientasi layar.

Versi preview Android 12L saat ini sudah tersedia buat kalangan developer, tapi versi finalnya sendiri baru akan dirilis di awal tahun 2022, bersamaan dengan deretan tablet dan foldable gelombang berikutnya. Apakah kehadiran Android 12L merupakan pertanda Google akan merilis ponsel foldable-nya sendiri?

Sumber: GSM Arena.

Yang Perlu Diketahui dari Smartphone Google Pixel 6, 6 Pro, dan Chip Tensor

Google akhirnya resmi mengumumkan smartphone Pixel 6 dan Pixel 6 Pro. Keduanya sudah menjalankan sistem operasi Android 12 dan ditenagai oleh chip Tensor yang dikembangkan sendiri oleh Google.

Google Tensor adalah SoC yang dibangun pada teknologi proses 5nm. Ia mengemas CPU octa-core dengan arsitektur tri-cluster yang mencakup dua core berperforma tinggi berbasis ARM Cortex-X1 2.80 GHz, dua core Cortex-A76 2.25 GHz, dan empat core hemat daya Cortex-A55 1.80 GHz.

Google Tensor

Sebagai informasi, chipset paling mutakhir dari Qualcomm yakni Snapdragon 888 series memiliki satu prosesor yang berbasis Cortex-X1 dengan clock speed sedikit lebih tinggi yakni 3 GHz pada Snapdragon 888+. Untuk olah grafis, Tensor mengandalkan GPU ARM Mali-G78.

Google mengatakan bahwa Tensor dirancang bersama Google Research yang memungkinkannya membangun platform AI/ML yang sesuai untuk masa depan. Tensor membuka pengalaman baru yang memerlukan ML canggih seperti Motion Mode, Face Unblur, Speech enhancement mode untuk video, dan menerapkan HDRnet ke video hingga resolus 4K 60 fps.

Google Tensor

Selain itu, Tensor dilengkapi chip keamanan Titan M2 bawaan untuk melindungi data sensitif milik pengguna. Google juga menjanjikan pembaruan keamanan hingga 5 tahun.

Google Pixel 6 Pro

Google Pixel 6 Pro

Pixel 6 tersedia dalam opsi warna cloudy white, sorta sunny, dan stormy black. Ia tampil cukup berbeda, terutama desain bingkai kamera belakangnya – persegi panjang dari tepi ke tepi dengan tiga kamera dan satu LED flash yang disusun secara horizontal.

Kamera utamanya 50 MP f/1.85 menggunakan sensor Samsung ISOCELL GN1 1/1.31 inci dan piksel 1.2 μm. Kedua 12 MP f/2.2 dengan lensa ultrawide 114 derajat dan piksel 1.25 μm.

Ketiga kamera 48 MP f/3.5 menggunakan sensor 1/2 inci dan piksel 0.8 μm dengan lensa telephoto yang memberikan kemampuan 4x optical zoom dan hingga 20x Super Res Zoom.

Berkat image processor khusus pada Tensor, Pixel 6 series membawa fotografi komputasional ke tingkat yang baru. Fitur barunya seperti Magic Eraser yang dapat secara otomatis menghilangkan gangguan pada foto dan Face Unblur yang akan mengambil wajah tajam dari sekumpulan foto dan menempelkannya ke bidikan aksi.

Fitur kamera lain pada Pixel 6 series termasuk Motion Mode, Real Tone, Panorama, Manual white balancing, Locked Folder, Night Sight, Top Shot, Portrait Mode, Portrait Light, Super Res Zoom, Motion autofocus, Frequent Faces, Dual exposure controls, dan Live HDR+.

Beralih ke bagian depan, tersemat kamera 11.1 MP f/2.2 dengan piksel 1.22 μm pada layar LTPO OLED yang punya variable refresh rate hingga 120 Hz. Ukurannya 6,7 inci ditopang resolusi tinggi QHD+ dengan kerapatan piksel mencapai 512 ppi dalam aspek rasio 19.5:9 dan permukaannya diproteksi Corning Gorilla Glass Victus.

Google Pixel 6

Google-Pixel-6

Pixel 6 juga tersedia dalam tiga opsi warna yakni sorta seafoam, kinda coral, dan stormy black. Dibanding saudaranya, ukuran layar Pixel 6 lebih kecil yakni OLED 90Hz 6,4 inci FHD+ (411 ppi) dalam rasio 20:9 dan juga diproteksi Gorilla Glass Victus.

Selan itu, Pixel 6 hanya dibekali dua kamera belakang – kamera utama 50 MP dan kamera dengan lensa ultrawide 12 MP, tanpa kamera dengan lensa telephoto. Kamera depannya juga disesuaikan dengan 8 MP f/2.0 dengan piksel 1.12 μm.

Sekarang berapa harganya? Di pasar Amerika Serikat, Google Pixel 6 dibanderol mulai dari US$599 atau sekitar Rp8,4 jutaan dengan konfigurasi memori 8/128GB dan 8/256GB. Sementara, Pixel 6 Pro dijual mulai dari US$899 atau Rp12,7 jutaan dengan konfigurasi memori 12/128GB, 12/256GB, dan 12/512GB.

Sumber: GSMArena, Google

ASUS Resmi Luncurkan Zenfone 8: Smartphone Android Snapdragon 888 Termurah

ASUS akhirnya meluncurkan generasi terbaru dari smartphone flagship mereka, yaitu Zenfone 8. Smartphone yang satu ini merupakan penerus dari lini Zenfone mereka yang sudah banyak dirilis di Indonesia, seperti Zenfone 7, Zenfone 6, dan lain sebagainya. ASUS meluncurkannya pada tanggal 15 Oktober 2021 yang lalu melalui kanal Youtube resmi mereka.

“Kami sangat senang Zenfone 8 akhirnya bisa hadir di Indonesia dan menjadi perwujudan misi ASUS dalam menghadirkan smartphones berkualitas tinggi. Sesuai dengan sebutannya, The Incredible Mini, dengan luas layar 5,9 inci ASUS ingin memberikan pengalaman baru bagi pasar Indonesia dalam kemudahan berselancar di sosial media & berkomunikasi dengan satu tangan. Dan ditambah dengan performa terbaik yang ada saat ini, Zenfone 8 akan menjadi sebuah terobosan bagi pasar Indonesia,” ungkap Jimmy Lin, ASUS Regional Director Asia Tenggara.

ASUS sendiri membuat Zenfone 8 dengan layar yang lebih kecil dibandingkan dengan kebanyakan smartphone yang beredar saat ini. Layar 5,9 inci tentu saja menjadi primadona bagi mereka yang merasa smartphone 6 inci terlalu besar. Dengan dimensi yang lebih kecil tentu saja berimbas pada pemakaian baterai yang lebih kecil dari yang ada, yaitu hanya 4000 mAh saja. Namun, kapasitas tersebut juga memiliki arti bahwa baterainya bisa diisi cepat dengan charger HyperCharge 30 watt.

Zenfone 8 yang beredar di Indonesia akan hadir dengan dua varian. Varian pertama memiliki RAM dengan kapasitas 8 GB dengan ruang penyimpanan internalnya sebesar 128 GB. Varian berikutnya memiliki kapasitas 16 GB dengan storage internal 256 GB. Jenis RAM yang digunakan sama-sama LPDDR 5.

ASUS Zenfone 8 memiliki spesifikasi sebagai berikut

SoC Qualcomm Snapdragon 888
CPU 1 x 2.84 GHz Kryo 680 + 3 x 2.42 GHz Kryo 680 & 4 x 1.80 GHz Kryo 680
GPU Adreno 680
RAM 8 GB dan 16 GB LPDDR5
Internal 128 GB dan 256 GB
Layar 5,9 inci IPS 2400 x 1080 120Hz Super AMOLED
Dimensi 148 x 68.5 x 8.9 mm
Bobot 169 gram
Baterai 4000 mAh 65 watt charger
Kamera 64 MP / 16 MP utama, 12 MP Ultrawide, 12 MP Selfie
OS Android 11 ZenUI 8

 

Zenfone 8 dengan RAM 8GB / 128GB dijual seharga Rp. 7.999.000. Selain itu, Zenfone 8 dengan RAM 16GB / 256GB memiliki harga Rp. 11.999.000. Kedua varian ini sudah mulai dijual oleh ASUS melalui jalur distribusi online dan offline mereka. ASUS juga menawarkan beberapa promo hingga tanggal 30 Oktober 2021.

Bisa gunakan 5G: Update FOTA

Pada saat acara sneak peek, Advent Jose selaku Product Marketing ASUS Indonesia mengatakan bahwa Zenfone 8 pada saat itu belum terbuka jaringan 5G-nya. Memang cukup disayangkan jika perangkat dengan SoC Snapdragon 888 ini tidak dapat menggunakan jaringan 5G-nya. Sekarang setelah diluncurkan, apakah jaringan 5G tersebut sudah terbuka?

Jose mengatakan saat dihubungi melalui telepon mengatakan bahwa pada saat konsumen menyalakan perangkat ini, nantinya akan langsung mendapatkan update firmware via over the airUpdate ini sendiri juga akan membuka jaringan 5G dari perangkat Zenfone 8 tersebut. Nantinya, hal tersebut bisa dilihat langsung pada pilihan jaringan yang ada pada setting.

Jaringan 5G yang dibuka saat ini sudah mendukung layanan dari operator Indosat yang sudah menggelar internet cepat tersebut di sekitar Monas. Akan tetapi, sampai saat ini Zenfone 8 sendiri belum dicoba pada beberapa operator lainnya. Untuk bandwidth N40 yang dimiliki oleh Telkomsel, sayangnya tidak didukung oleh Zenfone 8 untuk saat ini jika melihat dari daftar dukungan jaringan 5G-nya.

Lalu apakah nantinya Zenfone 8 akan bisa digunakan pada jaringan operator selain Indosat? Jose juga mengatakan bahwa saat ini ASUS Indonesia sedang menjalin komunikasi dengan beberapa operator lainnya. Semoga saja, Zenfone 8 ini nantinya bisa terkoneksi dengan semua jaringan 5G yang digelar oleh operator di Indonesia.

Apple, Google, dan Samsung Bersiap Meluncurkan Perangkat Baru Pada 18-20 Oktober 2021

Apple, Google, dan Samsung – tiga raksasa perusahaan teknologi itu tengah bersiap-siap mengadakan acara peluncuran produk terbaru mereka. Menariknya acara akan berlangsung secara berurutan, masing-masing mulai dari tanggal 18, 19, dan 20 Oktober 2021 nanti.

Apple 18 Oktober

 

Mulai dari yang paling dekat, Apple akan menggelar acara spesial pada 18 Oktober dan disiarkan langsung pada Apple.com pada jam 1PM atau jam 12AM WIB (tengah malam). Dalam video undangannya, Apple menggoda dengan kata “Unleashed“.

Bila menurut rumor yang beredar, kabarnya Apple akan merilis model MacBook Pro 14 dan 16 inci, serta Mac Mini dengan chip Apple M1X. Chip ini memiliki CPU 10 core dengan prosesor grafis 16 atau 32 core, sebagai pembanding chip M1 punya CPU 8 core dengan prosesor grafis 7 atau 8 core dan itu sudah sangat powerful.

Selain itu, Apple juga mungkin akan mengumumkan sepasang AirPod baru yang didesain ulang. Ia diharapkan mengadopsi desain yang mirip dengan AirPod Pro dengan ukuran lebih pendek dan charging case baru.

Google 19 Oktober

Hari berikutnya, kejutan besar bakal datang dari Google yang akan mengungkap secara resmi detail dari smartphone flagship yang sangat dinantikan yakni Pixel 6, Pixel 6 Pro, dan Pixel 5A sebagai tambahan. Acara Google juga akan berlangsung pada jam 1PM ET atau jam 12AM WIB (tengah malam).

Salah satu hal yang bakal berbeda dari Pixel 6 series ialah mereka akan menggunakan chipset buatan Google sendiri bernama Tensor. SoC tersebut dibangun di atas arsitektur ARM 8 core dengan fabrikasi 5 nm dan akan dibekali dengan Tensor Processing Unit (TPU) untuk tugas pemrosesan AI dan ML yang lebih efisien.

Rumor terkait smartphone Pixel dengan layar lipat juga akan terjawab di acara tersebut. Lalu, juga diharapkan Google akan mengumumkan jadwal rilis Android 12.

Samsung 20 Oktober

Untuk menonton acara Samsung Unpacked Part 2 pada 20 Oktober mendatang, untungnya kita tidak perlu bergadang – acaranya dimulai pukul 10AM ET atau jam 9PM WIB. Dalam undangannya Samsung menyebutkan “membuka pengalaman baru untuk ekspresi diri melalui teknologi”.

Kalau menurut rumor yang ada, kemungkinan besar Samsung akan mengumumkan mengenai peluncuran versi stabil One UI berbasis Android 12. Katanya juga bakal hadir opsi warna baru untuk Galaxy Z Flip3 atau mungkin Galaxy S21 FE akan memulai debutnya.

Sumber: TheVerge 1, 2, 3

ASUS Perkenalkan Zenfone 8: Menawarkan Dimensi Kompak 5,9 inci namun Kencang

Seperti biasa sebelum melakukan peluncuran produknya, ASUS selalu mengundang para jurnalis pada acara Sneak Peek. Produk yang kali ini bakal diluncurkan di Indonesia adalah pewaris dari lini ASUS Zenfone. Namun berbeda dari para pesaingnya, smartphone ASUS Zenfone 8 yang bakal diluncurkan ini memiliki desain yang lebih compact. Seperti apa perangkat yang satu ini?

“Zenfone 8 ini merupakan salah satu inovasi yang memang ASUS ingin persembahkan untuk di tahun ini. Desainnya yang ringkas dan sangat pas di kantong menjadikan Zenfone 8 tidak hanya kebanyakan smartphone di pasaran saat ini. Ditambah performa yang luar biasa serta daya tahan baterai yang panjang menjadikan Zenfone 8 ini kemudahan penggunaan yang tidak tertandingi untuk pemakaian sehari-hari,” ungkap Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Di saat semua produsen menawarkan perangkat dengan dimensi layar 6 inci ke atas, ASUS membuat Zenfone 8 hanya sebesar 5,9 inci saja. Dengan dimensi seperti ini, ASUS menanamkan baterai dengan kapasitas 4000 mAh. Dengan baterai berukuran cukup “kecil” tersebut, smartphone ini ternyata menggunakan SoC terbaru dan tercepat di tahun ini dari Qualcomm.

Snapdragon 888 yang terpasang pada smartphone ini ditemani dengan sebuah pendingin heat pipe didalamnya sehingga dapat menurunkan panas yang dihasilkan. SoC kencang ini ternyata juga ditemani dengan RAM LPDDR 5 dengan kapasitas hingga 16 GB. Storage internalnya juga cukup luas dengan 256 GB. Untuk layar Super AMOLED 120 Hz-nya sendiri, Zenfone 8 akan terlindungi oleh Gorilla Glass Victus

Pada bagian kamera, ASUS Zenfone 8 menggunakan tiga buah sensor dari Sony. Pada kamera utamanya, ASUS memasangkan Sony IMX 686 dengan quad bayer 64 MP. Kamera ultrawide-nya menggunakan Sony IMX 363 dengan resolusi 12 MP. Dan pada kamera depannya, ASUS memasangkan sensor Sony IMX 663 dengan resolusi 12 MP juga.

Pada Zenfone 8, ASUS ternyata membuat perangkat yang satu ini tahan terhadap air karena memiliki sertifikasi IP 68. ASUS juga melengkapi perangkat ini dengan charger 30 watt yang akan mengisi baterai dengan mode Quick Charge 4.0. Dan terakhir, untuk kebutuhan perekaman video, Zenfone 8 sudah dilengkapi dengan 3 microphone.

Zenfone 8 yang hadir di Indonesia hanya satu jenis saja. ASUS Indonesia tidak membawa Zenfone 8 Flip. Oleh karena itu, smartphone ASUS yang ada di Indonesia hanya Zenfone 8 dan ASUS RoG Phone 5 saja. Perangkat ini akan diluncurkan pada tanggal 15 Oktober 2021 nanti.

Fungsi 5G?

Dengan menggunakan Snapdragon 888, tentu saja perangkat ini sudah mendukung jaringan 5G. Namun karena jaringan 5G belum tersebar merata di Indonesia, belum tentu para produsen membuka fungsi yang satu ini. Lalu bagaimana dengan ASUS sendiri untuk Zenfone 8 yang akan diluncurkan tersebut? Apakah akan langsung bisa digunakan?

Advent Jose selaku Product Marketing ASUS Indonesia mengatakan bahwa nantinya perangkat ASUS Zenfone 8 belum akan terbuka jaringan 5G-nya saat peluncuran. Hal tersebut dikarenakan ASUS masih mengembangkan dukungan jaringan 5G-nya di Indonesia. Selain itu, ASUS juga bekerja sama dengan Indosat untuk dukungan jaringan 5G untuk Zenfone 8.

Jose mengatakan bahwa nantinya perangkat ini nantinya bakal mendukung jaringan 5G di Indonesia. Nantinya jaringan 5G tersebut akan dibuka melalui sebuah firmware update. Untuk kapan firmware yang satu ini tersedia, belum diketahui informasinya. Oleh karena itu, tunggu saja informasi selanjutnya saat peluncuran Zenfone 8 dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2021 mendatang.

Akhir 2021, Google Bakal Aktifkan 2-Step Verification pada 150 Juta Akun Secara Otomatis

Mei lalu, Google mengumumkan rencananya untuk mengaktifkan two-step verification (2SV) secara default, sebuah fitur yang sudah mereka hadirkan dan promosikan sejak lama demi membantu meningkatkan keamanan akun masing-masing penggunanya.

2SV selama ini bersifat opsional, namun Google secara perlahan ingin menjadikannya sebagai fitur wajib. Menjelang akhir tahun nanti, Google berniat untuk mengaktifkan fitur 2SV pada 150 juta akun pengguna. Menurutnya, proteksi terkuat bisa didapat dengan menandemkan “sesuatu yang kita tahu” (seperti kata sandi) dan “sesuatu yang kita punya” (macam ponsel atau security key).

Lebih lanjut, mulai 1 November 2021, Google juga akan mewajibkan aktivasi 2SV bagi 2 juta kreator yang tergabung dalam YouTube Partner Program. Kalau 2SV belum diaktifkan, maka mereka tidak bisa mengakses YouTube Studio.

Google tidak lupa mengingatkan bahwa mereka juga punya fitur password manager yang terintegrasi ke Chrome. Jadi ketimbang membuat kata sandi yang kelewat simpel agar mudah diingat, kita bisa memanfaatkan fitur ini untuk meracik kata sandi yang kompleks, lalu menyimpannya secara aman.

Password manager bawaan Chrome ini juga tersedia di iOS, dan pengguna dapat memakainya untuk menginput kata sandi yang tersimpan (autofill) di berbagai aplikasi lain. Dalam waktu dekat, pengguna perangkat iOS juga bisa memakai fitur ini untuk meracikkan kata sandi buat berbagai aplikasi, persis seperti cara kerjanya di perangkat Android.

Terakhir, Google turut menyoroti fitur bernama Inactive Account Manager, yang sebenarnya sudah ada sejak tahun 2013. Fitur ini pada dasarnya berguna untuk menentukan nasib dari akun-akun Google yang sudah tidak kita gunakan lagi.

Anda bebas menentukan berapa lama jeda waktu sebelum akhirnya Google menandai akun Anda nonaktif; apakah 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, atau 18 bulan. Setelahnya, Anda bisa memilih hingga 10 orang untuk dinotifikasi ketika akun Google milik Anda sudah nonaktif, dan kalau perlu, mereka juga dapat diberi akses ke sejumlah data yang tersimpan di akun Anda.

Langkah yang terakhir adalah menentukan apakah akun Google yang nonaktif tersebut perlu dihapus secara permanen atau dibiarkan begitu saja. Penghapusan baru akan berlangsung tiga bulan setelah akun ditandai sebagai nonaktif, jadi kontak yang sudah dipilih tadi masih punya waktu untuk mengunduh konten yang tersimpan.

Sumber: 1, 2, 3. Gambar header: Solen Feyissa via Unsplash.

Infinix Berencana Luncurkan Produk AIoT di Indonesia

Nama Infinix tentu saja tidak asing didengar oleh konsumen di Indonesia. Selama ini, kita selalu ditawarkan dengan seri Zero, Hot, S, Note, dan Smart. Infinix juga telah meluncurkan laptop yang memiliki harga murah dan dengan spesifikasi yang mumpuni. Lalu apa saja yang bakal dilakukan oleh Infinix pada dua kuartal akhir tahun 2021 ini?

Sergio Ticoalu selaku Country Manager Marketing Infinix Mobile Indonesia pun membeberkan rencana selanjutnya pada acara temu media secara virtual pada tanggal 16 September 2021. Yang pasti, pada bulan Oktober 2021 nanti Infinix bakal meluncurkan sebuah smartphone dengan nama Zero X. Perangkat flagship yang satu ini nantinya akan memiliki kamera 108 MP dengan OIS dan zoom 60x. Sayangnya, Infinix belum mau membeberkan spesifikasi lengkap dari Zero X.

Selanjutnya, Infinix juga akan mengeluarkan sang penerus dari laptop InBook X1 Pro. Sergio mengatakan bahwa penerus dari seri laptop yang diklaim membuat antusias konsumen Indonesia ini akan hadir pada tahun 2022. Sergio juga mengatakan bahwa kemungkinan besar yang akan hadir nantinya masih menggunakan prosesor dari Intel. Walaupun begitu, Infinix juga memiliki rencana untuk menghadirkan dengan prosesor AMD.

Infinix juga bakal masuk ke dalam ranah AIoT. Hal ini akan dimulai dengan menghadirkan sebuah True Wireless Stereo atau TWS. Sergio juga mengatakan bahwa TWS ini akan hadir pula pada bulan Oktober 2021 bersamaan dengan Infinix Zero X.

Selain TWS, Infinix juga akan menghadirkan produk-produk AIoT lainnya. Hal tersebut dikarenakan Infinix ingin memberikan teknologi yang mumpuni dengan harga yang sangat affordable kepada anak muda di seluruh Indonesia. Salah satu yang disebut oleh Sergio adalah Smart TV. Semuanya akan dihadirkan dalam waktu dekat.

Dengan hadirnya 5G di Indonesia, Infinix pun juga mendapatkan banyak pertanyaan mengenai dukungannya pada jaringan tersebut. Sergio mengatakan bahwa pada tahun 2021 ini mereka sedang memproses dan men-develop smartphone mereka yang bakal diluncurkan dengan menghadirkan 5G. Infinix juga sedang berkoordinasi dengan regulator yang ada di Indonesia dalam menghadirkan perangkat 5G tersebut.

Selain menghadirkan Infinix Zero X pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti, Sergio mengatakan bahwa akan ada 2 perangkat lagi yang akan diluncurkan pada tahun ini. Perangkat yang akan diluncurkan tersebut akan hadir dari seri Note dan Hot. Infinix masih memposisikan kedua seri tersebut sebagai perangkat untuk bermain game. Oleh karena itu, Infinix masih akan berkolaborasi dengan gamer dalam menghadirkan dua perangkat tersebut.

Sebagai bocoran, pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti akan ada 2 perangkat Zero X yang akan dihadirkan di Indonesia. Keduanya adalah Zero X Neo dan Zero X Pro. Nantinya akan ada smartphone berdesain khusus, bekerja sama dengan brand fashion kenamaan. Infinix akan meluncurkan Zero X Pro leather version, sekitar bulan Oktober atau November 2021.

Walaupun Infinix memiliki banyak lini, sebagai mantan pengguna, saya selalu memperhatikan mengenai update sistem operasi mereka. Saya pun menanyakan perihal peningkatan sistem operasi Android yang selama ini cukup jarang dilakukan oleh Infinix. Apakah ada rencana baru oleh Infinix Indonesia terhadap pembaruan software dan sistem operasinya?

Sergio pun mengatakan bahwa pada beberapa tahun kemarin memang Infinix sering terlambat untuk menghadirkan pembaruan. Tapi saat ini Infinix sudah banyak memberikan pembaruan dari sisi software dan sistem Android-nya. Saat ini Infinix Indonesia juga sudah meng-hire orang-orang untuk support mereka untuk menangani masalah ini. Oleh karena itu, Infinix Indonesia sudah memiliki engineer serta orang lapangan yang mumpuni sehingga tidak perlu ragu lagi dalam menggunakan perangkat mereka.

Sergio juga mengaku bahwa selama ini banyak sekali keluhan mengenai peningkatan sistem operasi pada beberapa smartphone Android. Infinix Indonesia selalu mendengarkan keluhan-keluhan dari konsumen smartphone dan akan selalu ditingkatkan lagi. Sergio juga menjamin bahwa update pada perangkat Infinix di Indonesia sudah bukan menjadi sebuah masalah lagi.

Dengan begitu, mari kita tunggu kehadiran perangkat Infinix Zero X pada tanggal 5 Oktober 2021 nanti.

Kedaireka Polatform Provides Funding and Training to 14 Bangkit 2021 Incubation Projects

The Bangkit 2021 career development program officially announced 15 selected teams offering the best ideas. The 15 teams will receive $5,000 funding from Google or Rp71 million each to support product development to market in the fields of health to the environment.

Bangkit is a career development program initiated by Google with the Ministry of Education and Culture, Gojek, Tokopedia, and Traveloka. In the first batch of the Kampus Merdeka, the Bangkit 2021 program has graduated 2,250 participants.

Google Indonesia’s Product Marketing Manager, Dora Songco said to DailySocial that all participants were required to work on a group final project with one of the strategic topics from the National Medium-Term Development Plan (RPJMN) and the National Strategy for Artificial Intelligence.

Furthermore, as many as 483 teams had to complete a final project from the specified theme involving three Bangkit curricula, machine learning, cloud computing, and Android mobile development. Dora said that the final project was designed to explore various problems in Indonesia, from general themes of education, economic defense, health services, to specifically discussing waste management.

“The selected participants have gone through the selection results by a panel of expert judges from academia, technology, and business. Currently, 15 teams are ready to realize three-month achievements and implement projects as planned. Funding support can later help turn the project into a sustainable business initiative,” Dora said.

Although it has not been officially announced, his team plans to continue the second batch program next year with a similar activity structure, in which there are three learning paths that are the same and continue to run as part of the Merdeka Campus.

“We have received feedback from various parties regarding Bangkit, and we have been working to improve this program over the past few months. Soon, the next program will be officially announced at the Google for Indonesia event. With more information and recommendations about the Bangkit program and Merdeka Campus,  next year this program will target around 3,000 students,” he said.

Kedaireka channels matching fund

In additional, this program selected other participants to receive additional funding or matching funds of Rp855,712,788 from Kedaireka. As a result, 14 incubation projects were selected to receive matching funds, including Adil, Artesia, Baca, Bacara, Buangin, Citizen, Jagawana, Naratik, Next Parking, Obuce, Phoodto, Q-Hope, Samapta, and Usahaq.

In genera note, Kedaireka is the official platform launched by the Directorate General of Higher Education, Research, and Technology in 2020. Through this platform, the government seeks to open up opportunities for synergy between universities and industrial commercialization. As for realizing this collaboration, 14 selected projects will be fostered by the Incubation and Entrepreneurship Lab at 12 Mitra Bangkit Campuses.

Platform Kedaireka / Ditjen DIktiristek
Kedaireka Platform / Ditjen DIktiristek

Kedairek’sa Matching Fund Coordinator, Endang Taryono said this funding could help participants to realize their incubation projects into finished products that are ready to compete in the market and open up sustainable business opportunities.

“We hope that matching funds can have a big impact on the Main Performance Indicators (KPI) of universities and solutions for the industrial sector to be more productive and advanced,” Endang said in his official statement.

Some of the selected projects are the OBUCE telenutrition platform and the AI-based application Naratik. OBUCE was developed by eight students from Bogor Agricultural University, Jember University, and Brawijaya University. Meanwhile, Naratik was built by students from Dian Nuswantoro University, Diponegoro University, and the Telkom Purwokerto Institute of Technology.

OBUCE representative said that his team will develop more features, such as object detection of food, nutritional status assistant, to consulting with nutritionists. This funding is also planned to be used to obtain patent rights and realize finished products and launch them to the market.

Meanwhile, Naratik was developed to help classify the authenticity of batik and its motifs through AI technology. This application also provides special buying and selling features for batik by cooperating with MSME partners and home industries.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Kedaireka Beri Pendanaan dan Binaan kepada 14 Proyek Inkubasi Bangkit 2021

Program pengembangan karier Bangkit 2021 resmi mengumumkan 15 tim terpilih dengan ide terbaik. Ke-15 tim ini akan mendapatkan pendanaan dari Google masing-masing senilai $5.000 atau Rp71 juta untuk mendukung pengembangan produk ke pasar di bidang kesehatan hingga lingkungan.

Bangkit merupakan program pengembangan karier yang diinisiasi oleh Google bersama Kemendikbudristek, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Pada angkatan pertama Kampus Merdeka, program Bangkit 2021 telah meluluskan sebanyak 2.250 peserta.

Dihubungi oleh DailySocial.id, Product Marketing Manager Google Indonesia Dora Songco mengatakan bahwa seluruh peserta wajib mengerjakan tugas akhir kelompok dengan salah satu topik strategis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial.

Kemudian, sebanyak 483 tim harus menyelesaikan proyek akhir dari tema yang ditentukan dengan melibatkan tiga kurikulum Bangkit, yaitu machine learning, cloud computing, dan Android mobile development. Dora berujar, tema proyek akhir tersebut dirancang untuk dapat menggali berbagai masalah yang dihadapi Indonesia, mulai dari tema umum pendidikan, pertahanan ekonomi, layanan kesehatan, hingga spesifik membahas pengolahan sampah.

“Peserta terpilih telah melalui hasil seleksi oleh panel juri ahli dari bidang akademis, teknologi, dan bisnis. Saat ini, 15 tim siap untuk merealisasikan capaian tiga bulan dan mengimplementasi proyek sesuai rencana. Dukungan pendanaan nantinya bisa membantu mewujudkan proyek menjadi inisiatif bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Dora.

Meski belum diumumkan secara resmi, pihaknya berencana melanjutkan program angkatan kedua di tahun depan dengan struktur kegiatan serupa, di mana ada tiga jalur pembelajaran yang sama dan tetap berjalan sebagai bagian dari Kampus Merdeka.

“Kami menerima tanggapan dari berbagai pihak mengenai Bangkit, dan kami bekerja untuk meningkatkan program ini selama beberapa bulan terakhir. Sebentar lagi, program selanjutnya akan diumumkan resmi di acara Google for Indonesia. Dengan semakin banyaknya informasi dan rekomendasi tentang program Bangkit dan Kampus Merdeka, kami targetkan tahun depan ada sebanyak 3.000 mahasiswa yang tertarik mendaftar,” ujarnya.

Kedaireka salurkan matching fund

Tak berhenti sampai di situ, program ini kembali menyeleksi peserta di atas yang akan menerima tambahan pendanaan atau matching fund sebesar Rp855.712.788 dari Kedaireka. Hasilnya, sebanyak 14 proyek inkubasi terpilih untuk menerima matching fund, antara lain Adil, Artesia, Baca, Bacara, Buangin, Citizen, Jagawana, Naratik, Next Parking, Obuce, Phoodto, Q-Hope, Samapta, dan Usahaq.

Sebagai informasi, Kedaireka adalah platform resmi yang diluncurkan Ditjen Diktiristek pada 2020. Melalui platform ini, pemerintah berupaya membuka peluang sinergi dari perguruan tinggi dengan komersialisasi industri. Adapun untuk mewujudkan kolaborasi ini, 14 proyek terpilih akan dibina oleh Lab Inkubasi dan Kewirausahaan di 12 Kampus Mitra Bangkit.

Platform Kedaireka / Ditjen DIktiristek
Platform Kedaireka / Ditjen DIktiristek

Koordinator Matching Fund Kedaireka Endang Taryono mengatakan, pendanaan ini dapat membantu peserta untuk merealisasikan proyek inkubasinya menjadi produk jadi yang siap bersaing di pasar serta membuka peluang bisnis berkelanjutan.

“Kami harap matching fund dapat memberikan dampak besar terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dan solusi bagi sektor industri agar lebih produktif dan maju” ungkap Endang dalam keterangan resminya.

Beberapa contoh proyek terpilih adakah platform telenutrisi OBUCE dan aplikasi berbasis AI Naratik. OBUCE dikembangkan oleh delapan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Jember, dan Universitas Brawijaya. Sementara, Naratik dibangun oleh mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Telkom Purwokerto.

Perwakilan OBUCE mengatakan, pihaknya akan mengembangkan lebih banyak fitur, seperti pendeteksi objek makanan, asisten status gizi, hingga konsultasi bersama ahli gizi. Pendanaan ini juga rencananya dimanfaatkan untuk mendapatkan hak paten dan merealisasikannya produk jadi dan meluncurkannya ke pasar.

Adapun, Naratik dikembangkan untuk membantu mengklasifikasi keaslian batik dan motifnya melalui teknologi AI. Aplikasi ini juga menyediakan fitur jual-beli khusus batik dengan menggandeng mitra UMKM dan industri rumah tangga.