PC Kecil Anda Butuh Tenaga Tambahan Untuk Tangani Game? EVGA Punya Solusinya

Terlepas dari potensi menjanjikan sebuah PC home theater – desain efisien, hemat listrik, dan kemudahan pengoperasian; perangkat di kelas ini mempunyai satu kelemahan besar dibanding sepupu besarnya: tenaga. Di rumah, PC berukuran kecil biasanya digunakan untuk kebutuhan hiburan multimedia, namun tak aneh jika ia masih belum bisa menangani game blockbuster.

Buat masalah itu, EVGA punya pemecahannya. Perusahaan hardware komputer asal Amerika tersebut meluncurkan varian terkini dari kartu grafis Nvidia GeForce GTX 950. Umumnya GPU kelas GTX memerlukan pasokan listrik dari unit power supply, tapi kabar baiknya: empat dari delapan varian GTX 950 ‘low power‘ EVGA itu tidak membutuhkan PSU. Mereka bisa langsung berfungsi saat Anda memasangnya di motherboard.

Berbeda dari vendor lain, GPU GTX entry-level itu tidak menggunakan connector enam-pin, sepenuhnya mengambil tenaga melalui port PCIe x16 di motherboard. Mereka adalah solusi upgrade praktis bagi PC-PC tua serta HTPC (mini-ITX) yang memerlukan dongkrakan performa grafis. Dan ketiadaan connector juga membuat pengelolaan kabel jadi lebih simpel.

EVGA GTX 950 02

Berbicara lebih teknis, dua model EVGA GTX 950 berjalan di-setting standar Nvidia, 1025/1190MHz; sedangkan dua lagi beroperasi lebih cepat di 1076/1253MHz. Dua tipe mempunyai satu port DVI-I sedangkan dua saudarinya memiliki connector DVI-I dan DVI-D. Semua board menyuguhkan memori GDDR5 6,6Gbps, dan mengusung pendingin berupa kipas EVGA ACX 2.0.

EVGA GTX 950 03

Sederhananya, walaupun mereka bukanlah pilihan gamer hardcore untuk membangun PC gaming high-end, EVGA GTX 950 masih sanggup menyajikan video game di resolusi full-HD. Di website-nya, EVGA mengklaim bahwa GPU-GPU ini ‘lebih mumpuni dari console, dan mampu menawarkan pengalaman sinematik serta interaktif dalam permainan-permainan terbaru berkat dukungan Nvidia GameWorks dan DirectX 12.

Via tabel, EVGA memperlihatkan kinerja GTX 950 dibandingkan GTX 650: frame rate per detik di Heroes of the Storm melewati 120, World of Warcraft: Warlords of Draenor di lebih dari 60, dan The Witcher 3 berada di kisaran 50. Komponen ini turut ditemani software Precision X 16 (buat mengutak-atik setting GPU, berguna bagi kalangan antusias) serta OC Scanner X (menampilkan informasi vital hardware, juga berfungsi sebagai tool benchmark).

Sayang sekali, EVGA tidak menandai GeForce GTX 950 Low Power tersebut dengan label khusus. Jadi mereka hanya bisa dibedakan dari nomor produknya saja: 02G-P4-0952, 02G-P4-0956, 02G-P4-0954 dan 02G-P4-0958. Buat sekarang, harga dan waktu ketersediaannya masih belum diumumkan.

Via PC Gamer & Anandtech. Sumber: EVGA.

Nvidia GeForce GT 710 Beri Tenaga Baru di Mini PC dan Komputer Tua Anda

Perkembangan teknologi kartu grafis integrated Intel dan AMD yang begitu pesat pada dasarnya hampir menyapu keberadaan GPU discrete low-end. Namun Nvidia mengetahui bahwa pasar tersebut belum betul-betul sirna. Para pengguna PC entry-level ternyata masih memerlukan komponen olah grafis baru di kelas ini untuk mengganti hardware lawas mereka.

Demi memenuhi permintaan tersebut, Nvidia meluncurkan kartu grafis low-end teranyar melalui partner-partnernya, memperkenalkan GeForce GT 710. Ia diramu untuk menghidupkan kembali PC-PC tua yang hampir terlupakan – mengubahnya jadi unit home theatre, atau memberi dongkrakan tenaga di komputer-komputer berukuran kecil. Sang produsennya bilang, GT 710 dapat ‘meningkatkan pengalaman pemakaian PC’.

Jangan biarkan wujud padat dan desain tanpa kipasnya mengelabui penilaian Anda. GPU ini menyimpan kekuatan cukup besar untuk menopang tiga monitor HD, diklaim 10 kali lebih kuat dari kartu grafis on-board, dan menyuguhkan performa gaming lebih besar 80 persen. Dibanding varian terdahulu (GT 610), GeForce GT 710 juga lebih gesit 70 persen dalam sejumlah skenario.

GeForce GTX 710 01

GeForce GT 710 masih memanfaatkan arsitektur last-gen Kepler, dengan 192 CUDA-core dan di-set di kecepatan 954MHz. Meskipun teknologi di belakangnya tidak baru, GPU menyimpan kapabilitas yang tak dimiliki oleh GT 610. Ia menawarkan mode anti-aliasing FXAA buat menghaluskan ujung objek-objek virtual, dibekali PhysX dan Adaptive Vertical Sync untuk meminimalisir efek screen tearing serta stuttering.

Dan untuk keperluan penyajian video sendiri, tersedia teknologi PureVideo HD. Fitur mengombinasikan proses decoding video HD terakselerasi dan post-processing. Output jadi lebih jelas, mulus, dengan image-scaling dan reproduksi warna akurat. Dari segi suara, GT 710 mendukung penuh TrueHD dan codec audio high definition lossless multi-channel.

GeForce GTX 710 02

Kartu grafis memberikan konsumen resolusi maksimal 2560×1600-pixel di 60Hz. Jika Anda bersedia turun ke 24Hz, GT 710 sanggup menangani 4096×2160, lebih tinggi dari 4K. Tapi bagaimana dengan ultra-HD sendiri? 3840×2160-pixel tercapai di output 30Hz.

Sedikit fakta menarik: sebenarnya GPU integrated Intel sudah bisa menghidangkan 4K di 60Hz, namun ia memerlukan perombakan total pada sistem. Dengan begitu, GeForce GT 710 merupakan solusi optimal untuk meng-upgrade PC tua.

Sejumlah vendor telah mengumumkan iterasi GeForce GT 710 mereka, antara lain Asus, EVGA, Galax, Gigabyte, Inno3D, Palit Multimedia, Manli, MSI, serta ZOTAC. Harganya berkisar antara US$ 30 sampai US$ 50 di Amerika Serikat.

Edit: sebelumnya ada kesalahan penulisan model, telah diperbaiki.

Via Digital Trends. Sumber: GeForce.com.

Ini Dia Kartu Grafis Terfavorit Para Gamer di Steam

Jika prosesor diibaratkan sebagai otaknya, maka kartu grafis ialah jantung penopang kapabilitas olah visual dalam sebuah gaming PC. Tidak sedikit orang menggunakan GPU untuk menjadi takaran sebelum mereka menentukan komponen krusial lain – misalnya prosesor atau motherboard. Penasarankah Anda, kartu grafis apa yang paling disukai para gamer?

Mencari jawaban dari pertanyaan tersebut tidaklah sulit. Valve sudah melengkapi platform distribusi digital populer mereka dengan tool hardware survey, dan di sana Anda dapat melihat daftar lengkap model GPU favorit gamer. Berdasarkan data survei yang dikumpulkan hingga bulan Desember 2015, Nvidia GeForce GTX 970 menempati urutan teratas, sukses menyingkirkan Intel HD Graphics 4000.

Steam GPU Survey 01

Dari list, kita juga bisa menyaksikan sebuah transisi. Adopsi GPU Nvidia berarsitektur Maxwell teranyar memperoleh angka peningkatan tertinggi dibanding varian lain. GTX 970 memang berada di posisi podium, namun GeForce GTX 960 terpantau memiliki kenaikan tertinggi dengan 0,39 persen. GTX 960 cuma berbeda dua persen dari GTX 750 Ti. Dan dari daftar 20 GPU pilihan gamer Steam, hanya ada lima tipe AMD Radeon.

Tren lain yang bisa kita lihat adalah menurunnya penggunaan kartu grafis integrated. Di empat bulan sebelumnya, Intel HD Graphics selalu berada di peringkat pertama, di atas lima persen. Baru pada bulan Desember silam ia turun ke 4,82 persen, memberikan kesempatan bagi GTX 970 buat menyusul. Intel HD Graphics 4400 turut mengalami penurunan, sedangkan HD Graphics 2500 tidak berubah.

Sebagai perwakilan dari varian top-end, hanya Nvidia GeForce GTX 980 yang masuk dalam list (di urutan ke-26) – terpantau ada penurunan 0,02 persen. AMD Radeon R9 200 Series sendiri berhasil masuk di 20 besar.

Steam GPU Survey

Sedikit membahas GeForce GTX 970, Nvidia menyampaikan bahwa ia didesain untuk ‘kegiatan gaming serius’, sudah masuk ke kategori GPU kelas antusias. Namun mungkin Anda ingat, di peluncurannya, GTX 970 dilanda kontroversi. Nvidia memasarkannya dengan klaim memori sebesar 4GB, tapi user tampak kesulitan mengakses batasan 3,5GB.

Selepas investigasi lebih lanjut, Nvidia mengungkap mereka ternyata mengubah spesifikasi sebelum GPU tersedia secara komersial. Tapi sepertinya GeForce GTX 970 cukup populer. Ia bahkan menjadi kartu grafis ‘resmi’ pendukung headset virtual reality Oculus Rift.

Secara keseluruhan, Nvidia mendominasi hasil survei dengan 54,61 persen, diikuti AMD di posisi runner-up di 26,33 persen, lalu Intel berada di urutan ketiga dengan 18,66 persen.

Via Tech Times.

AMD Singkap Polaris, GPU Graphics Core Next Generasi Keempat

Selama beberapa waktu ke belakang, tim Radeon Technology Group terlihat begitu sibuk. Mereka mencoba mengeksplorasi kapabilitas FreeSync dan HDR dalam teknologi monitor, lalu memprakarsai GPUOpen Initiative untuk menandingi Nvidia GameWorks. Dan kompetisi di ranah grafis akan mulai kembali memanas berkat kabar yang diumumkan oleh tim asal Sunnyvale itu.

AMD mengajak kita menyapa GPU 14-nanometer FinFET dengan panggilan Polaris. Ia menyimpan bermacam-macam teknologi baru, termasuk desain Graphics Core Next generasi keempat sebagai jantungnya. Sejumlah aspek lain yang AMD perbarui ialah controller memori, core multimedia, serta prosesor geometri. Premisnya, Polaris tak kalah gesit dibanding kartu grafis Nvidia, tetapi mengonsumsi listrik jauh lebih hemat.

Dalam presentasi, AMD mendemonstrasikan kemampuan Polaris dengan membenamkannya di PC dan menjalankan permainan Star Wars Battlefront. Di resolusi 1080p 60fps dan setting grafis medium, Polaris hanya membutuhkan daya 86-Watt. Sedangkan di level serupa, Nvidia GeForce GTX 950 menghabiskan 140-Watt. Itu artinya komparasi menunjukkan penghematan listrik sampai 61 persen. Polaris sendiri tidak memanfaatkan interface High Bandwith Memory, ia mengusung varian GDDR5+.

Menariknya, Polaris sengaja dispesialisasikan untuk mentenagai laptop serta PC dekstop kelas mainstream. Buat demo, AMD menggunakan desktop karena saat ini belum ada laptop dengan komponen hardware yang kompatibel. Chip mendukung HDMI 2.0a dan DisplayPort 1.3, serta sanggup melakukan encode/decode video H.265 hingga resolusi 4K. AMD turut menjanjikan peningkatan efisiensi shader, kompresi memori, dan sebagainya.

AMD menerangkan bahwa di awal kelahirannya ini, Polaris ditargetkan buat mempersenjatai notebook-notebook berdesain ringan dan tipis. Produsen mengambil contoh GeForce GTX 940M dalam unit Microsoft Surface Book. Di tingkatan GPU integrated, 940M memang cepat, namun masih jauh dibanding GPU discrete. Polaris dapat ditanamkan ke device-device super-ramping sejenis serta PC-PC small form factor.

Ternyata ada alasan mengapa AMD memilih nama Polaris. Chief architect Radeon Technology Group Raja Koduri mengakui market share AMD tidak terlihat begitu baik, situasinya hampir menyerupai kendala yang ATI hadapi di tahun 2001, di mana produk mereka hanya menjadi alternatif dari GPU kompetitor. Polaris artinya adalah Bintang Utara, bintang paling cerah di konstelasi Ursa Minor, biasa digunakan pelaut sebagai pentunjuk ketika menyeberangi perairan berbahaya – tak jauh berbeda dari keadaan AMD sekarang.

GPU AMD Polaris diperkirakan akan mendarat di pertengahan tahun 2016.

Sumber: PC World & Anandtech. Header: Wikipedia.

 

AMD Perluas Jajaran Kartu Grafis Embedded Radeon

Melalui ketersediaan kartu grafis R7 300 hingga R9 Fury X, Advanced Micro Devices masih terus berupaya ‘menumbangkan’ dominasi Nvidia. Bagaimanapun juga, berkat merekalah Xbox One dan PS4 bisa sampai ke tangan kita. Ketika sang rival sibuk mengoprek GPU notebook, pengembangan Radeon selanjutnya difokuskan ke segmen yang cukup unik: system embedded. Continue reading AMD Perluas Jajaran Kartu Grafis Embedded Radeon

Nvidia Bawa GPU Versi Desktop ke Gaming Notebook

Sampai detik ini, performa gaming notebook masih belum bisa menyamai PC desktop. Mengapa? Sederhana saja, karena tidak ada cukup ruang di dalam rangka notebook untuk menjejalkan semua komponen yang dibutuhkan guna mendongkrak performa. Continue reading Nvidia Bawa GPU Versi Desktop ke Gaming Notebook

Gaming Berkualitas di 1080p Tapi Dana Terbatas? Nvidia GeForce GTX 950 Sudah Hadir

Perusahaan teknologi spesialis komponen grafis, Nvidia Corporation, mempunyai satu kebiasaan terpola dalam melepas produk. Pertama mereka merilis varian top-end, lalu disusul tier-tier selanjutnya. GeForce GTX 960 memang merupakan pilihan terbaik buat konsumen yang menginginkan kegiatan gaming mulus di 1080p. Tapi bagaimana jika modal kita pas-pasan? Continue reading Gaming Berkualitas di 1080p Tapi Dana Terbatas? Nvidia GeForce GTX 950 Sudah Hadir

MSI Pamerkan Jajaran Kartu Grafis AMD Radeon Teranyar

Ketika berbicara soal gaming di era modern, aspek visual akan selalu diperbincangkan. Di sisi gamer, satu faktor penentu mutu grafis adalah kualitas komponen pengolahnya. Setelah bersiap-siap cukup lama, AMD membawa keluarga GPU Radeon seri R9 dan R7 300 ke Indonesia. Dan satu perusahaan IT Taiwan memadu teknologi baru itu dengan fitur canggih mereka. Continue reading MSI Pamerkan Jajaran Kartu Grafis AMD Radeon Teranyar

PC Mungil AMD Project Quantum Ditenagai Dua GPU High-End

Sudah cukup lama Nvidia mengumumkan ketersediaan GeForce GTX seri 900 sampai Titan X, namun Kubu Merah terdengar sunyi. Faktanya, AMD sedang menyiapkan jajaran produk baru buat menyusul rival besarnya itu. Di acara PC Gaming Show dalam momentum E3 2015, diungkaplah Radeon R9 Fury dan Fury X, lalu diikuti oleh PC unik bernama Project Quantum. Continue reading PC Mungil AMD Project Quantum Ditenagai Dua GPU High-End

[Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka

Tahun demi tahun MSI ingin nama mereka selalu membekas di ranah gaming, ajang Computex-pun dimanfaatkan sebaik-baiknya. Kita tahu sang produsen PC asal Taiwan tersebut mempunyai jajaran produk sangat banyak, dan di momentum pembukaan pameran ICT terbesar se-Asia itu, MSI mengajak Trenologi menilik beragam komponen canggih di booth mereka. Continue reading [Computex 2015] MSI Benamkan Teknologi Unik dan Canggih Dalam Hardware Mereka