V-MODA Luncurkan Headphone Noise-Cancelling Pertamanya, M-200 ANC

V-MODA, produsen headphone asal Amerika Serikat yang diakuisisi oleh Roland di tahun 2016, punya logo baru guna menyambut tahun 2021 ini. Bersamaan dengan itu, mereka turut menyingkap headphone wireless anyar yang cukup memikat, yakni V-MODA M-200 ANC.

Ya, dari namanya saja sudah bisa langsung ditebak bahwa headphone ini mengunggulkan fitur active noise cancellation (ANC) untuk mengeliminasi suara-suara di sekitar penggunanya. Di saat pabrikan lain seperti Bose dan Sony sudah mematangkan teknologi ANC-nya selama beberapa tahun, V-MODA justru baru merambah kategori ini sekarang. Namun seperti biasa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Intensitas ANC di headphone ini bisa diatur dalam 10 tingkatan yang berbeda menggunakan aplikasi pendampingnya di smartphone. V-MODA pun tidak lupa menyematkan mode ambient yang akan mengecilkan volume secara otomatis sekaligus menonaktifkan fitur ANC setiap kali pengguna menutupi earcup sebelah kiri menggunakan tangannya.

Untuk urusan estetika, M-200 ANC rupanya masih mempertahankan gaya desain yang sudah V-MODA terapkan sejak sepuluh tahun lalu, dengan konstruksi serba logam dan earcup berbentuk segi enam yang sudah sangat khas. Juga sudah menjadi tradisi V-MODA selama ini adalah lapisan penutup earcup-nya yang dapat dilepas-pasang dan dikustomisasi sesuka hati.

Saat sedang tidak digunakan, kedua earcup-nya dapat dilipat ke dalam sehingga menempel dengan headband dan mudah disimpan di dalam hard case. Satu sentuhan desain manis pada M-200 ANC adalah bantalan telinga yang dapat dilepas dan dipasang secara magnetis, sangat memudahkan ketika perlu dibersihkan atau diganti dengan yang baru.

Dalam sekali pengisian, baterai M-200 ANC disebut dapat bertahan selama 20 jam nonstop meski fitur ANC-nya menyala terus. Charging-nya sudah mengandalkan kabel USB-C, dan pengisian selama 10 menit saja sudah bisa menyuplai daya yang cukup untuk sekitar 1,5 jam pemakaian. Lalu kalau memang dibutuhkan, M-200 ANC juga masih bisa digunakan dengan kabel audio 3,5 mm standar.

Yang cukup mengejutkan dari V-MODA M-200 ANC adalah harganya: $500. Kalau soal kualitas suara, V-MODA sebenarnya sudah tidak perlu diragukan, terutama bagi konsumen yang menyukai karakter suara yang warm dengan bass yang empuk. Yang masih perlu pembuktian adalah kinerja fitur ANC-nya, dan di sinilah headphone ini harus mampu bersaing dengan dua raja di kategori ini, yaitu Sony WH-1000XM4 dan Bose Noise Cancelling Headphones 700, yang keduanya sama-sama dibanderol lebih terjangkau.

Sumber: Engadget.

Apple Singkap AirPods Max, Headphone Wireless ANC Seharga $549

Saat pertama kali diumumkan di bulan September 2016, AirPods tidak lebih dari sebatas earphone wireless berwujud aneh yang merupakan justifikasi Apple atas keputusannya mengeliminasi headphone jack dari iPhone 7. Tiga tahun berselang, Apple menyingkap AirPods Pro yang dibekali active noise cancellation (ANC), dan sekarang, Apple sudah punya model baru lagi yang paling berbeda, yakni AirPods Max.

Seperti yang bisa Anda lihat, perangkat ini punya wujud seperti headphone wireless standar ketimbang true wireless earphone. Desainnya minimalis khas Apple, dengan rangka headband yang terbuat dari stainless steel, serta kain bermotif jaring-jaring yang breathable yang membalut bantalan telinga sekaligus kepalanya. Pilihan warnanya ada lima: putih, hitam, biru, pink, dan hijau.

Pada earcup sebelah kanannya, Anda akan menjumpai dua buah tombol. Satu untuk berganti antara mode ANC atau mode transparan (untuk membiarkan suara dari sekitar masuk), satu lagi berupa digital crown yang dipinjam langsung dari Apple Watch. Sesuai dugaan, digital crown ini berfungsi untuk menyesuaikan volume, mengatur playback, menerima panggilan telepon, sekaligus memanggil Siri.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung unit driver bertipe dynamic dengan diameter 40 mm yang dirancang oleh Apple sendiri. Ditandemkan dengan chip Apple H1, kualitas suara yang dihasilkan akan selalu konsisten di mana pun pengguna berada. Apple juga tidak lupa menanamkan gyroscope dan accelerometer pada AirPods Max sehingga perangkat dapat mendeteksi pergerakan kepala pengguna, lalu menerapkan efek spatial audio secara dinamis.

Sebagai bagian dari keluarga AirPods, tentu saja perangkat ini masih menjanjikan proses pairing yang seamless bagi para pengguna iPhone, iPad maupun Mac. Saat perangkat dilepas, audio akan otomatis di-pause, dan sebaliknya saat perangkat kembali dikenakan, audio pun juga akan kembali diputar.

Berhubung ini bukan TWS, tentunya tidak ada charging case yang menemani. Dalam sekali pengisian, AirPods Max diklaim bisa beroperasi sampai 20 jam nonstop, dan ini dengan fitur ANC sekaligus spatial audio aktif. Tanpa harus terkejut, charging-nya mengandalkan konektor Lightning, dan 5 menit charging diyakini cukup untuk menenagai perangkat selama 1,5 jam pemakaian.

Yang mungkin bakal membuat terkejut adalah harganya: $549, alias jauh lebih mahal daripada headphone wireless terbaik besutan Bose maupun Sony yang berada di kisaran harga $349, yang sejauh ini kerap menjadi pilihan terbaik bagi konsumen yang mencari headphone premium. Kendati demikian, AirPods Max tetap bukan headphone wireless ANC yang paling mahal, sebab predikat tersebut sejauh ini masih dipegang oleh Bang & Olufsen Beoplay H95 dengan banderol $800.

Sumber: Apple.

Nokia Essential Wireless Headphones Diumumkan, Minimalis dengan Baterai yang Awet di Harga Satu Jutaan

HMD Global terus memperluas portofolio Nokia di ranah audio. Setelah menyingkap TWS baru dan speaker Bluetooth berukuran mini pada bulan September lalu, HMD kini memperkenalkan Nokia Essential Wireless Headphones, headphone jenis over-ear dengan desain yang minimalis dan daya tahan baterai yang sangat awet.

Sebelumnya, perangkat ini sudah hadir lebih dulu tapi khusus di pasar Tiongkok, dan sekarang HMD siap membawanya ke pasar global. Secara estetika, desainnya kelihatan sangat simpel sekaligus elegan. Bantalan yang tebal di bagian telinga dan kepala merupakan jaminan akan kenyamanannya, ditambah lagi bobotnya yang sangat ringan di angka 197 gram.

Supaya tetap terasa kokoh, HMD tidak lupa menambahkan material aluminium pada rangka terluar perangkat. Saat sedang tidak digunakan, perangkat juga dapat dilipat sehingga mudah dibawa-bawa.

Nokia Essential Wireless Headphones

Di balik masing-masing earcup-nya, tertanam unit dynamic driver berdiameter 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Kalau berdasarkan penjelasan HMD sendiri, sepertinya driver ini di-tune agar lebih fokus ke bass, cukup wajar mengingat ini memang yang diinginkan oleh sebagian besar konsumen.

Urusan konektivitas, headphone ini sudah mengandalkan Bluetooth versi 5.0. Tentu saja pengguna juga dapat memakainya untuk berinteraksi dengan Google Assistant atau Siri via perintah suara. Pengoperasiannya sendiri mengandalkan beberapa tombol yang ditambatkan ke bagian pinggir earcup sebelah kanan.

Nokia Essential Wireless Headphones

Namun yang paling mengesankan dari headphone ini adalah daya tahan baterainya. Dalam sekalian pengisian, ia sanggup memutar musik sampai 40 jam nonstop. Sayang sekali charging-nya masih mengandalkan sambungan micro USB, dan lama waktu pengisiannya diperkirakan mencapai tiga jam. Andai diperlukan, perangkat masih bisa digunakan selagi tersambung via kabel audio 3,5 mm standar.

Nokia Essential Wireless Headphones dijadwalkan hadir di pasaran mulai bulan November ini juga dengan harga 59 euro, atau kurang lebih sekitar 1 jutaan rupiah. Belum diketahui apakah HMD juga berniat membawanya ke Indonesia, akan tetapi baru-baru ini mereka sudah menghadirkan TWS barunya di sini.

Sumber: HMD Global.

Berkat Satu Aksesori, Nuraphone Langsung Menjelma Menjadi Headset Gaming

Diperkenalkan pertama kali lewat Kickstarter sekitar empat tahun silam, Nuraphone merupakan headphone wireless seharga $399 yang sangat unik karena dua hal. Yang pertama, desainnya sangat nyeleneh karena di dalam masing-masing earcup-nya terdapat sebuah earbud. Kedua, ia sangat fleksibel karena dapat beradaptasi secara otomatis dengan pendengaran tiap-tiap pengguna.

Fleksibilitas rupanya selalu menjadi tema utama yang diusung Nuraphone, dan itu dibuktikan lebih lanjut lewat kehadiran sebuah aksesori baru untuknya, yakni sebuah mikrofon untuk keperluan gaming. Nuraphone sendiri sejatinya tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi headset gaming, dan itulah mengapa saya menyebutnya sebagai perangkat yang sangat fleksibel.

Nuraphone sebenarnya sudah punya mikrofon terintegrasi, yang juga berfungsi untuk mewujudkan fitur active noise cancellation (ANC) miliknya. Namun berhubung Nuraphone mengandalkan konektivitas Bluetooth, ia jelas tidak cocok untuk mendampingi pengguna ketika sedang bermain game di PC atau console.

Nuraphone sebenarnya bisa saja disambungkan ke perangkat-perangkat tersebut menggunakan kabel audio 3,5 mm standar, tapi dalam skenario ini mikrofonnya otomatis tidak berfungsi. Itulah mengapa pengembangnya pada akhirnya menciptakan aksesori mikrofon baru ini.

Dihargai $50, mikrofon ini menyambung lewat konektor khusus yang terletak di earcup sebelah kanan Nuraphone. Unit mikrofonnya sendiri menjadi satu dengan kabel audio 3,5 mm, menjamin kompatibilitasnya dengan PC, PS4, Xbox One, atau perangkat apapun yang memiliki jack 3,5 mm. Di tengah kabelnya, ada tuas mute beserta volume slider.

Idenya adalah, Anda cuma butuh satu perangkat saja untuk semua kegiatan. Ketika hendak keluar dari rumah, Nuraphone siap menemani sebagai headphone wireless yang dilengkapi ANC. Lalu ketika hendak bermain FIFA 21 bersama kawan-kawan, tinggal tancapkan mikrofonnya, dan sambungkan kabelnya ke PC atau console.

Pengembang Nuraphone tentu bukan yang pertama kali mengeksekusi ide seperti ini. Belum lama ini, Bose meluncurkan headset gaming pertamanya, dan perangkat itu sejatinya tidak lebih dari headphone QuietComfort 35 II versi Bluetooth yang dibundel bersama boom mic yang dapat dilepas-pasang.

Sumber: Tom’s Hardware.

Headphone Wireless Marshall Major IV Dapat Beroperasi Sampai 80 Jam Per Charge

Seberapa lama headphone wireless kesayangan Anda bisa beroperasi sebelum akhirnya baterainya kehabisan daya? 20 jam? 40 jam? Kalau boleh menebak, kemungkinan besar tidak selama headphone terbaru dari Marshall berikut ini.

Dijuluki Marshall Major IV, ia merupakan penerus langsung dari Marshall Major III yang dirilis lebih dari dua tahun silam. Daya tarik utamanya, seperti yang saya bilang, adalah baterai yang sangat awet; sampai 80 jam nonstop dalam sekali pengisian. Anggap saja Anda mendengarkan musik selama 5 jam setiap harinya, maka baterai headphone ini masih belum habis meski sudah Anda pakai selama dua minggu.

Sepintas mungkin headphone ini terkesan mengemas modul baterai yang sangat besar sehingga bobotnya jadi lumayan. Namun kenyataannya tidak demikian. Berat Major IV cuma 165 gram, dan yang lebih berperan penting terhadap efisiensi dayanya menurut saya adalah penggunaan konektivitas Bluetooth 5.0.

Proses charging perangkat ini juga tidak perlu waktu lama. 15 menit charging saja sudah cukup untuk menenagainya selama 15 jam pemakaian. Selain via sambungan USB-C, Major IV rupanya juga dapat di-charge secara nirkabel dengan meletakkan sisi luar salah satu earcup-nya di atas Qi wireless charger. Kalaupun tidak sempat di-charge, Major IV tetap dapat digunakan bersama kabel 3,5 mm standar.

Secara fisik, Major IV tidak kelihatan terlalu berbeda dari pendahulunya dan masih mengadopsi bentuk on-ear. Kendati demikian, Marshall bilang wujud bantalan telinganya sudah dirombak agar lebih pas di telinga, dan material yang melapisinya pun juga sudah diganti dengan yang lebih lembut.

Di balik masing-masing earcup-nya, tersimpan driver 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Selebihnya, Major IV tergolong identik dengan versi sebelumnya; ia dapat dilipat ketika sedang tidak digunakan, dan salah satu earcup-nya juga dilengkapi kenop multifungsi berwarna emas yang sangat memudahkan pengoperasian.

Yang paling menarik, Marshall Major IV tetap dibanderol $150 seperti pendahulunya saat mulai dipasarkan pada tanggal 14 Oktober mendatang.

Sumber: Digital Trends.

Bang & Olufsen Ungkap Beoplay H95, Headphone Wireless Noise Cancelling Seharga $800

Bang & Olufsen punya headphone wireless baru, dan mengingat ini tahun 2020, active noise cancellation (ANC) tentu menjadi salah satu suguhan utama perangkat bernama Beoplay H95 ini. Bukan sembarang ANC, melainkan yang bersifat adaptif dan dapat menyesuaikan sendiri intensitasnya berdasarkan tingkat kebisingan di sekitar.

Alternatifnya, intensitas ANC-nya juga bisa disesuaikan secara manual, dan cara mengaturnya pun juga menjadi daya tarik tersendiri, sebab sisi luar kedua earcup-nya dikitari oleh kenop yang dapat diputar; kiri untuk membesar-kecilkan volume, kanan untuk mengontrol seberapa agresif perangkat mengeliminasi suara-suara dari sekitar.

B&O bilang inspirasinya berasal dari focus ring pada lensa kamera, dan kita bisa lihat itu dari tekstur bergerigi pada kenopnya. Meski demikian, kalau Anda rutin mengikuti perkembangan produk-produk audio, Anda pasti tahu bahwa B&O bukan yang pertama menerapkannya. Sebelum ini, Microsoft sudah lebih dulu mengimplementasikan mekanisme yang sama persis pada dua generasi Surface Headphones.

Nama Beoplay H95 sendiri dipilih dalam rangka merayakan hari jadi B&O yang ke-95, dan dari situ kita tidak perlu terkejut kalau desainnya benar-benar dibuat sepremium mungkin. Material mewah macam kulit domba asli dipercaya membalut bantalan telinganya, dan bantalan yang gemuk ini bisa dilepas/dipasang secara magnetis.

Di balik masing-masing earcup-nya, bernaung driver titanium berdiameter 40 mm dengan respon frekuensi 20 – 22.000 Hz. Kualitas suaranya semestinya tidak perlu diragukan lagi jika melihat pengalaman panjang B&O di industri audio, apalagi saat dipadukan dengan noise cancelling yang efektif.

Perangkat mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.1, dan baterainya diklaim bisa tahan sampai 38 jam pemakaian nonstop. Kalau sedang sendirian di rumah dan tidak perlu menyalakan ANC, baterainya malah bisa terus bertahan sampai 50 jam.

Terlepas dari semua kelebihannya, Beoplay H95 bukan untuk semua orang. Pasalnya, harganya kelewat mahal di angka $800. Bandingkan dengan Sony WH-1000XM4 – yang sendirinya sudah termasuk cukup premium – yang dibanderol $350 (Rp 5 juta di Indonesia). Jadi kalau Anda punya modal $800, Anda pilih satu unit Beoplay H95, atau dua unit Sony WH-1000XM4 plus mungkin satu TWS kelas menengah?

Sumber: The Verge.

Headphone Wireless Sony WH-1000XM4 Kini Sudah Tersedia di Indonesia

Hanya seminggu setelah diluncurkan di panggung internasional, Sony WH-1000XM4 kini langsung tersedia secara resmi di tanah air. Sony mematok harga Rp 4.999.000 untuk headphone wireless terbarunya tersebut, lebih terjangkau daripada kurs rupiahnya ($350 = ± Rp 5,2 juta).

Namun yang lebih menarik adalah, banderolnya ini satu juta rupiah lebih murah daripada harga pendahulunya saat diluncurkan di Indonesia dua tahun lalu. Sebagai suksesor, 1000XM4 tentu menawarkan sejumlah pembaruan, meski memang penyempurnaan-penyempurnaannya ini tidak terlihat secara kasat mata.

Peningkatan yang paling terasa adalah seputar kinerja noise cancelling-nya. Prosesor khusus QN1 kembali digunakan, tapi sekarang juga sudah ditandemkan dengan chip Bluetooth lain pada 1000XM4. Chip tambahan ini diklaim mampu menganalisa musik dan suara di sekitar pengguna sebanyak 700 kali per detik, dan hasil akhirnya adalah pemblokiran suara yang lebih efektif.

Perwakilan Sony Indonesia bilang, 1000XM4 mampu meredam suara pesawat terbang hingga 15% lebih baik, atau 20% lebih efektif untuk sumber-sumber kebisingan lain yang konsumen jumpai sehari-hari. Singkatnya, 1000XM3 sebenarnya sudah sangat cekatan dalam mengeliminasi suara-suara pengganggu di sekitar, dan 1000XM4 malah lebih jago lagi.

Saat saya tanyakan mengenai kualitas suaranya – apakah identik dengan pendahulunya – pihak Sony Indonesia mengiyakan mengingat unit driver yang terdapat pada kedua perangkat memang sama. Kendati demikian, Sony yakin masih ada sedikit peningkatan yang bakal konsumen rasakan berkat penggantian versi Bluetooth (dari 4.2 menjadi 5.0 pada 1000XM4).

Sayang berhubung acara peluncurannya diselenggarakan secara online, saya tidak punya kesempatan untuk mendengar langsung suara yang dihasilkan headphone ini seperti apa.

Fitur-fitur pintar yang sudah ada sebelumnya kini turut disempurnakan, semisal fitur Adaptive Sound Control. Pada 1000XM4, fitur ini juga bisa mengingat-ingat lokasi yang sering pengguna kunjungi, sehingga saat pengguna datang ke tempat itu lagi di kemudian hari, perangkat bisa langsung mengatur tingkatan kinerja noise cancelling-nya secara otomatis sesuai kebutuhan di tiap lokasi.

Jadi saat berada di stasiun MRT misalnya, karakteristik kinerja noise cancelling-nya akan langsung disesuaikan sehingga dapat memblokir semua suara di sekitar kecuali suara pengumuman. Juga unik adalah fitur baru bernama Speak-to-Chat, yang akan menghentikan jalannya musik secara otomatis ketika pengguna sedang berbicara, sehingga ia bisa berbincang sebentar dengan orang lain tanpa perlu melepaskan headphone.

Tentu saja fitur ini bisa dimatikan jika tidak perlu, atau jika pengguna ternyata hobi bernyanyi sendiri selagi mendengarkan lagu-lagu favoritnya. Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Sony WH-1000XM4 memiliki daya tahan baterai hingga 30 jam dalam sekali charge, serta turut mendukung fitur pengisian daya cepat – 10 menit charging cukup untuk pemakaian selama 5 jam.

Melihat pandemi yang tak kunjung berakhir, sebagian dari kita mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa Sony harus berusaha menghadirkan 1000XM4 dengan cepat ke tanah air. Toh konsumennya masih harus sebisa mungkin mendekam di kediaman sendiri-sendiri, sehingga sebagian besar mungkin belum membutuhkan headphone dengan fitur noise cancelling sebagai salah satu gadget andalan selagi berada di tempat umum.

Well, Sony justru optimis produk seperti 1000XM4 masih punya tempat di hati konsumen selama pandemi. Mereka pada dasarnya ingin bilang kalau noise cancelling masih sangat relevan meski kita semua sedang bekerja dari rumah. Kalau Anda setiap harinya harus bekerja sambil mendengarkan teriakan dua orang anak seperti saya, Anda semestinya bakal langsung paham dengan maksud Sony.

Bagi yang tertarik, Sony sudah menerima pre-order 1000XM4, dan jika Anda memesannya sebelum 24 Agustus, Anda akan menerima bonus berupa speaker Bluetooth Sony SRS-XB01 senilai Rp 499.000 (selama persediaannya masih ada). Pilihan warnanya sendiri ada dua, yakni hitam atau silver.

Sony WH-1000XM4 Hadirkan Kinerja Noise Cancelling yang Lebih Baik dalam Kemasan yang Identik

Sony punya headphone wireless andalan baru. Perangkat bernama WH-1000XM4 ini merupakan penerus langsung dari WH-1000XM3 yang dirilis dua tahun lalu. Meski selisih umurnya cukup jauh, rupanya desain keduanya cukup identik satu sama lain.

Sony memang sepertinya tidak menerapkan perubahan yang berarti dari segi desain dan ergonomi terhadap 1000XM4, tapi toh desain 1000XM3 sendiri sudah jauh lebih sempurna ketimbang pendahulunya. Penampilannya masih kelihatan premium dan elegan, sedangkan kenyamanannya juga terjamin berkat bantalan telinga dan kepala yang gemuk.

Juga masih dipertahankan sebagai nilai jual utamanya adalah prosesor QN1 yang bertugas mewujudkan segala trik noise cancelling yang diperlukan untuk mengeliminasi suara-suara yang mengganggu di sekitar pengguna. Yang berbeda, pada 1000XM4 prosesor tersebut sudah ditandemkan dengan chip Bluetooth lain yang mampu menganalisa musik dan suara di sekitar sebanyak 700 kali setiap detiknya. Hasil akhirnya tentu adalah kinerja noise cancelling yang kian sempurna lagi.

Sony tidak lupa menyempurnakan fitur upscaling yang ditawarkan menggunakan AI hasil kolaborasinya dengan divisi Sony Music, akan tetapi kualitas suara 1000XM4 sendiri semestinya sama seperti yang dihasilkan oleh pendahulunya, sebab driver 40 mm yang digunakan memang identik.

Selain performa fitur noise cancelling yang lebih baik, 1000XM4 juga hadir membawa fitur multi pairing, yang berarti ia dapat disambungkan ke dua perangkat secara bersamaan, semisal smartphone dan laptop. Jadi ketika pengguna sedang mendengarkan musik di laptop lalu ada panggilan telepon yang masuk di smartphone, pengguna bisa langsung menerimanya dan berbicara tanpa perlu menjalani proses pairing ulang.

Fitur baru lainnya yang tidak kalah menarik adalah Speak-to-Chat. Berkat fitur ini, perangkat bisa menyetop jalannya musik secara otomatis ketika mendeteksi pengguna sedang berbicara. Sangat berguna ketika pengguna hendak berbincang-bincang sebentar dengan seseorang tanpa perlu melepas headphone-nya.

30 detik setelah mereka selesai bercakap-cakap, musik akan diputar kembali dengan sendirinya. Speak-to-Chat semestinya bisa diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai kebutuhan, karena saya membayangkan fitur ini bisa jadi menyebalkan bagi pengguna yang hobi bernyanyi sendiri selagi menikmati lagu-lagu favoritnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sony tidak lupa menyempurnakan kualitas lima mikrofon yang tertanam pada 1000XM4 menggunakan teknologi Precise Voice Pickup. Fitur Speak-to-Chat tadi juga tidak akan eksis tanpa pembaruan di sektor mikrofon ini.

Selebihnya, Sony WH-1000XM4 tidak terlalu berbeda dari pendahulunya. Daya tahan baterainya pun sama persis, hingga 30 jam dalam sekali pengisian, dan tetap mendukung fitur quick charging. Di Amerika Serikat, perangkat ini akan segera dipasarkan seharga $350, lagi-lagi sama seperti harga jual pendahulunya saat pertama diluncurkan.

Sumber: The Verge dan Sony.

Sony Luncurkan True Wireless Earphone dan Headphone Noise Cancelling Baru

Sony mengumumkan dua perangkat audio baru: WF-XB700 di kategori true wireless earphone, dan WH-CH710N di segmen closed-back headphone. Keduanya sama-sama mengadopsi desain yang minimalis sekaligus elegan.

Untuk WF-XB700, perangkat ini bisa dilihat sebagai alternatif yang lebih terjangkau dari Sony WF-1000XM3. Berhubung lebih murah, tentu saja ada fitur yang dipangkas; WF-XB700 tidak dilengkapi active noise cancelling (ANC) seperti kakaknya yang lebih premium itu.

Kendati demikian, WF-XB700 masih menyimpan keunikan tersendiri, utamanya buat konsumen yang masuk kategori basshead mengingat ia merupakan bagian dari lini “Extra Bass” Sony. Desainnya pun unik, dan diklaim sangat ergonomis sekaligus stabil karena menyentuh telinga di tiga titik yang berbeda.

Terkait ketahanan air, WF-XB700 hadir membawa sertifikasi IPX4. Pengoperasiannya tidak mengandalkan kontrol sentuh, melainkan tombol kecil di kedua unit earpiece-nya. Perangkat ini mengandalkan konektivitas Bluetooth 5.0, dan masing-masing unitnya akan terhubung ke sumber audio secara terpisah (kiri dan kanan).

Dalam sekali pengisian, WF-XB700 mampu bertahan sampai 9 jam pemakaian, sedangkan charging case-nya siap menyuplai 9 jam daya ekstra (total 18 jam). Fast charging turut menjadi fitur unggulan perangkat ini; pengisian selama 10 menit cukup untuk penggunaan selama 1 jam.

Sony WH-CH710N

Untuk WH-CH710N, perangkat ini justru berfokus pada kapabilitas noise cancelling-nya, spesifiknya yang bersifat adaptif dan mengandalkan kecerdasan buatan (AI). Sony bilang perangkat ini akan menganalisis kondisi di sekitar pengguna secara konstan, lalu memilih sendiri mode noise cancelling yang paling efektif.

Sony tidak menyebutkan apakah teknologi noise cancelling-nya sama seperti yang terdapat pada Sony WH-1000XM3, yang merupakan salah satu yang terbaik saat ini. Namun yang pasti perangkat ini tetap menawarkan mode transparan/ambient, yang berarti pengguna dapat dengan mudah membiarkan suara dari luar masuk ketika dibutuhkan.

WH-CH710N mengusung driver berdiameter 30 mm. Baterainya sangat irit dengan klaim daya tahan selama 35 jam pemakaian per charge, dan ia turut mendukung fitur fast charging yang sama seperti WF-XB700 tadi.

Sony belum menetapkan jadwal pemasaran yang pasti untuk kedua perangkat ini, namun harganya sudah diungkap: $130 untuk WF-XB700, dan $200 untuk WH-CH710N.

Sumber: The Verge.

Montblanc Perkenalkan Headphone Wireless dengan Active Noise Cancelling

Sejak 2017, Montblanc telah resmi berkiprah di industri teknologi. Portofolio gadget brand asal Jerman tersebut sejauh ini mencakup dua smartwatch, yakni Summit dan Summit 2. Namun sekarang Montblanc rupanya sudah siap menyasar kategori lain, yaitu headphone.

Produk pertama mereka di ranah ini adalah Montblanc Smart Headphones. Seperti yang bisa kita lihat dari gambarnya, penampilannya terkesan mewah dan elegan, pantas untuk mengusung logo bintang khas Montblanc. Konstruksinya banyak mengandalkan bahan logam dan kulit, sedangkan kombinasi warnanya ada tiga macam.

Montblanc Smart Headphones

Tidak kalah penting untuk disoroti adalah fakta bahwa Montblanc mengaku merancang headphone ini bersama seorang ahli audio. Sosok tersebut adalah Alex Rosson, pendiri produsen headphone Audeze yang cukup populer di kalangan audiophile.

Beliau rupanya juga cukup populer di kalangan produsen jam tangan premium yang tertarik untuk terjun ke bisnis headphone, sebab Montblanc bukanlah klien pertamanya. Sebelum ini, Shinola sudah lebih dulu memercayakan keahlian Rosson perihal audio engineering. Dan selama sekitar dua tahun memimpin divisi audio Shinola, Rosson bersama timnya melahirkan beragam produk audio, mulai dari turntable, headphone sampai earphone wireless.

Montblanc Smart Headphones

Label “Smart” pada namanya merujuk pada sejumlah hal. Yang pertama adalah konektivitas wireless dan dukungan Google Assistant – perangkat bahkan dilengkapi tombol khusus untuk memanggil sang asisten pintar tersebut tanpa mengharuskan pengguna membuka ponselnya terlebih dulu.

Yang kedua, seperti halnya headphone wireless lain yang dirilis dalam satu hingga dua tahun terakhir, adalah active noise cancelling (ANC) di samping isolasi pasif yang ditawarkan earcup besarnya. Dalam satu kali pengisian via USB-C, perangkat disebut mampu beroperasi selama 20 jam nonstop.

Nama Montblanc pada dasarnya merupakan jaminan bahwa harganya sudah pasti mahal. Perangkat ini rencananya bakal dijual seharga $600, hampir dua kali lipat headphone ANC dari brandbrand audio kenamaan seperti Bose, Sony maupun Sennheiser.

Sumber: HypeBeast dan Engadget.