idEA Gencar Promosikan UKM untuk “Go Online”

Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa / DailySocial

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) hari ini (12/5) memaparkan dukungannya bagi penggiat UKM di Tanah Air untuk segera menjajakan produknya secara online. Berdasarkan riset yang dijalani McKinsey Global Institute, UKM yang berjualan online terbukti berkembang dua kali lebih cepat. Ketua Umum idEA Daniel Tumiwa berpendapat bahwa penggiat UKM hanya perlu go online, sementara sektor logistik, metode pembayaran, dan sebagainya akan mengikuti perkembangan bisnis mereka.

Continue reading idEA Gencar Promosikan UKM untuk “Go Online”

Pemerintah Targetkan Kebijakan Pajak E-Commerce Rampung Tahun Ini

Industri e-Commerce di Indonesa yang Sedang Bertumbuh Harus Dipupuk  Agar Terus Bertumbuh / Shutterstock

Pemerintah terus mengkaji kebijakan pajak yang akan diterapkan bagi industri e-commerce dan pemain di bidang Over The Top (OTT). Peraturan yang akan diterbitkan dalam sebuah Peraturan Pemerintah (PP) tersebut ditargetkan rampung di tahun ini. Tak bisa disama ratakan dengan pemungutan pajak bagi UKM atau industri pada umumnya, karena pemain di dunia maya memang memiliki berbagai pendekatan yang berbeda. Continue reading Pemerintah Targetkan Kebijakan Pajak E-Commerce Rampung Tahun Ini

Potensi dan Tantangan E-commerce Indonesia Tahun 2015

shutterstock_168059297

Gelaran Startup Asia minggu lalu dapat dikatakan dipenuhi bahasan tentang e-commerce. Pemberitaan mengenai Tokopedia yang mencetak sejarah sejak perolehan pendanaan dari SoftBank dan Sequoia Capital menepis keraguan tentang investasi di Indonesia. Saat ini dunia juga semakin memerhatikan Indonesia dan mulai membandingkannya dengan India, Brazil, atau Tiongkok. Di tahun 2015, indikator e-commerce Indonesia menunjukkan sinyalemen yang semakin cerah.

Continue reading Potensi dan Tantangan E-commerce Indonesia Tahun 2015

Enam Asosiasi Kompak Tolak Praktik Intrusive Ads, Serukan Pemerintah Untuk Segera Turun Tangan

Polemik praktik penyusupan iklan tanpa izin (intrusive ads) yang dilakukan oleh dua operator telekomunikasi besar, XL Axiata dan Telkomsel terus bergulir. Hari ini (24/9), enam asosiasi terkait pelaku bisnis dan periklanan digital bergabung dalam satu meja menyerukan penolakan keras terhadap praktik intrusive ads yang rencananya jika tak kunjung mendapat respon positif dari pihak operator, bakal berujung pada pengambilan langkah hukum. Continue reading Enam Asosiasi Kompak Tolak Praktik Intrusive Ads, Serukan Pemerintah Untuk Segera Turun Tangan

Asosiasi E-Commerce dan Asosiasi Digital Indonesia Serukan Telkomsel dan XL Axiata untuk Hentikan Praktek Penyusupan Iklan Tanpa Izin

Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan Asosiasi Digital Indonesia (IDA) secara bersama menyerukan dua perusahaan telekomunikasi, Telkomsel dan XL Axiata (XL), untuk menghentikan praktek penyusupan iklan tanpa izin dan tanpa kerja sama. Penyeruan ini digalang melalui petisi online yang mengatasnamakan dua asosiasi yang memayungi 39 anggota idEA dan 21 anggota IDA. Penyusupan iklan ditampilkan di halaman mobile browser yang diakses melalui jaringan seluler kedua operator tersebut.

Continue reading Asosiasi E-Commerce dan Asosiasi Digital Indonesia Serukan Telkomsel dan XL Axiata untuk Hentikan Praktek Penyusupan Iklan Tanpa Izin

idEA dan MasterCard Gelar “Pesta Belanja Online” dan Upayakan Edukasi tentang Transaksi Online

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) hari ini resmi meluncurkan program “Pesta Belanja Online” bersama mitra pembayaran MasterCard Indonesia. Program yang rencananya akan berlangsung mulai dari Agustus 2014 hingga Januari 2015 mendatang ini akan menawarkan ragam potongan diskon dari 14 merchant e-commerce lokal sekaligus sebagai salah satu upaya mengedukasi konsumen Indonesia perihal industri e-commerce.

Dalam acara peluncuran yang diadakan di bilangan Senayan Jakarta Selatan, Country Head Livingsocial Indonesia Johanes Chang mengatakan bahwa Pesta Belanja Online memiliki peranan yang cukup membantu tak hanya dalam upaya mengedukasi pasar, tetapi juga berperan untuk mengenalkan transaksi online yang mungkin masih awam bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Program Pesta Belanja Online melibatkan 14 merchant e-commerce lokal seperti Bhinneka, Saqina, Lazada Indonesia, FlowerAdvisor, Lojai, Livingsocial, Perkakasku, Tiket, Zalora Indonesia, Sukamart, Electronic City, HappyHoliday Travel, Groupon, dan Multipro. Selama enam bulan ke depan, program ini menawarkan beberapa penawaran menarik, seperti diskon hingga 80% dan voucher belanja.

“Program ini adalah program yang sangat membantu sekali bagi para pengusahae-commerce untuk bersama-sama melakukan upaya pengedukasian kembali bagi para pelanggan maupun calon pelanggan mengenai kemudahan, kenyamanan, serta keamanan dalam berbelanja online, termasuk dari segi transaksi online, melalui program ini kami berharap juga bisa secara berkesinambungan mengubah kebiasaan pasar yang selama ini masih akrab dengan transaksi konvensional dalam berbelanja online,” ujar Johanes di sela-sela acara peluncuran Pesta Belanja Online.

Isu lambatnya pertumbuhan transaksi online yang tidak berbarengan dengan pertumbuhan pesat industri e-commerce Indonesia juga menjadi fokus utama bagi penyedia layanan pembayaran MasterCard untuk bermitra dengan idEA mengadakan program Pesta Belanja Online.

Dalam rilisnya, MasterCard mengungkapkan lewat riset studi MasterCard Online Shopping Behaviour Study yang menyebutkan, sistem transaksi konvensional seperti melalui transfer antar rekening dan bahkan dengan uang tunai masih mendominasi sistem pembayaran online shopping di Indonesia dengan 27,5% diikuti dengan transfer tunai antar bank dengan 37,9%.

“Masalahnya, pada saat ini untuk transaksi belanja online masih didominasi oleh uang tunai, baik itu dalam bentuk Cash on Delivery maupun bank transfer. Untuk itu kami coba melakukan upaya edukasi bagi pebelanja untuk memanfaatkan transaksi online yang tentu jauh lebih nyaman dan mudah, terlebih bagi beberapa merchant juga menyediakan beberapa penawaran menarik dari transaksi online, hal ini tentu diminati masyarakat”, papar Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar.

Senada dengan hal yang disampaikan oleh Irni, riset MasterCard Online Shopping Behaviour Study juga mengungkapkan, sebanyak 83,9% masyarakat Indonesia akan tertarik untuk berbelanja online dikarenakan adanya bentuk berbagai penawaran menarik seperti diskon harga, undian berhadiah, dan penawaran menarik lainnya.

Program yang digalang oleh idEA dan MasterCard dalam memajukan ekosistem e-commerce Indonesia tentu patut diapresiasi secara positif. Di sisi lain, saya menilai upaya mengedukasi pasar perihal berbelanja online melalui pendekatan kemudahan transaksi online dengan fasilitas kartu kredit, seperti halnya produk MasterCard, seharusnya juga bisa beriringan dengan pengenalan fasilitas pembayaran online lain, seperti fasilitas mobile money, yang lebih mudah dijangkau oleh kalangan luas. Di Indonesia sendiri kepemilikan kartu kredit kini kian diperketat menyusul banyaknya kasus tunggakan karena ketidakmampuan membayar.

[Foto: Dok. DailySocial]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Avi Tejo Bhaskoro. 

idEA dan MasterCard Gelar “Pesta Belanja Online” dan Upayakan Edukasi tentang Transaksi Online

Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) hari ini resmi meluncurkan program “Pesta Belanja Online” bersama mitra pembayaran MasterCard Indonesia. Program yang rencananya akan berlangsung mulai dari Agustus 2014 hingga Januari 2015 mendatang ini akan menawarkan ragam potongan diskon dari 14 merchant e-commerce lokal sekaligus sebagai salah satu upaya mengedukasi konsumen Indonesia perihal industri e-commerce.

Continue reading idEA dan MasterCard Gelar “Pesta Belanja Online” dan Upayakan Edukasi tentang Transaksi Online

idEA: Nilai Pasar E-commerce Indonesia Diprediksi Capai $25 Miliar di Tahun 2016

Pertumbuhan E-commerce di Indonesia kian menjamur dan dibarengi dengan meningkatnya aktivitas transaksi online oleh masyarakat. Tahun 2013 lalu nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai $8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di tahun 2016 akan tersebut diprediksikan meningkat 3 kali lipat menjadi $25 miliar (Rp 295 triliun). Menurut riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres), produk fashion tetap mendominasi pasar online sebagai produk yang paling sering dibeli.

Continue reading idEA: Nilai Pasar E-commerce Indonesia Diprediksi Capai $25 Miliar di Tahun 2016

Daniel Tumiwa: “Pelaku E-Commerce Indonesia Saat Ini Masih Merugi”

Walau terbilang sedang berada pada iklim industri yang sangat baik dan diperkirakan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang, industri e-commerce Indonesia hingga saat ini rupanya masih memiliki laporan keuangan yang belum memuaskan, alias merah. Lemahnya performa keuangan dari banyak pelaku industri e-commerce di Indonesia salah satunya disebabkan oleh upaya pemasaran yang menyedot banyak biaya hingga akhirnya kerap mengalami kerugian. Continue reading Daniel Tumiwa: “Pelaku E-Commerce Indonesia Saat Ini Masih Merugi”

Mental Pak Ogah Membuat E-commerce Gerah

Ini adalah blog post dari Andi S. Boediman yang sebelumnya diterbitkan di blog pribadinya. Diterbitkan di DailySocial dengan izin.

Melanjutkan tulisan saya tentang Regulasi Tanpa Insentif, belakangan ini beberapa kali saya berhadapan dengan isyu seputar e-commerce yang membuat saya berpikir panjang tentang kebijakan yang seharusnya ada dan bagaimana hal ini memberikan dampak kepada pelaku bisnis e-commerce.
Continue reading Mental Pak Ogah Membuat E-commerce Gerah