Pendaftaran Ideabox Batch Ketiga Telah Dibuka, Siapkan Dirimu!

Ideabox putaran ketiga sudah membuka pintu pendaftaran / Ideabox

Inkubator startup Ideabox baru saja membuka pintu pendaftaran untuk putaran ketiga. Rangkaian roadshow program pembangunan startup ini akan dimulai pada 21 Agustus 2015 hingga 3 September 2015 mendatang di beberapa kota besar Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Medan dan Makassar. Ideabox merupakan sebuah rangkaian acara akselerasi startup hasil kerja sama Indosat dan Mountain Kejora. Continue reading Pendaftaran Ideabox Batch Ketiga Telah Dibuka, Siapkan Dirimu!

D-Tap Jadi Ambisi Indosat Akomodir Segala Jenis Transaksi Non-Tunai

Dompetku Development & Management Manager Muhammad Syaiful Anam

Berbasiskan teknologi NFC (Near Field Communication), Indosat memperkaya layanan mobile money mereka yakni Dompetku sebagai sebuah solusi yang akan melengkapi layanan mobile payment untuk masyarakat Indonesia. Dengan nama D-Tap, layanan ini akan segera beroperasi untuk mengakomodir segala jenis transaksi non-tunai di beberapa pelayanan umum seperti transportasi, ritel, dan lain sebagainya.

Continue reading D-Tap Jadi Ambisi Indosat Akomodir Segala Jenis Transaksi Non-Tunai

Indosat Luncurkan Instant Office Untuk Pelaku Startup dan UKM

Demi mendukung pertumbuhan startup yang saat ini sedang menjamur di tanah air, Indosat menawarkan solusi Instant Office yang menyasar startup dan UKM. Produk ini diklaim memiliki kemudahan instalasi perangkat, koneksi Internet, dan telepon secara bersamaan.

Continue reading Indosat Luncurkan Instant Office Untuk Pelaku Startup dan UKM

Indosat and DoCoMo to Present eSIM Solution

Recently, Indosat officially ratified an MoU with Japan-based DoCoMo to conduct a trial for international M2M (machine to machine) using DoCoMo’s eSIM device (3/8). The partnership will enable users to use only one SIM Card while traveling internationally. Continue reading Indosat and DoCoMo to Present eSIM Solution

Indosat dan DoCoMo Sepakat Jalin Kemitraan Hadirkan Solusi eSIM

 

eSIM memungkinkan proses bisnis menjadi optimal / Shutterstock

Hari ini (3/8), Indosat secara resmi telah sepakat dengan salah satu operator dari Jepang DoCoMo guna melakukan ujicoba layanan M2M (machine to machine) lintas negara menggunakan perangkat eSIM milik DoCoMo. Nantinya kerja sama ini akan mengintegrasikan satu SIM Card mampu beroperasi dalam koneksi jaringan seluler di lintas negara tanpa perlu menggantinya.

Continue reading Indosat dan DoCoMo Sepakat Jalin Kemitraan Hadirkan Solusi eSIM

Setahun Beroperasi, Internet.org Kini Terbuka untuk Semua Operator Jaringan Seluler

Tidak terasa setahun telah berselang sejak Facebook pertama kali mengoperasikan program Internet.org di Zambia, Afrika. Selama setahun ini, Internet.org sudah merambah 17 negara di tiga benua, dan berhasil menyediakan akses internet gratis ke lebih dari satu miliar orang. Continue reading Setahun Beroperasi, Internet.org Kini Terbuka untuk Semua Operator Jaringan Seluler

Identifying the Potential of M2M Market in Indonesia

As the fourth most populated country on earth, Indonesia possesses the fastest mobile user ecosystem growth in the world. Based on that fact, the potential of M2M (Machine-to-Machine) market in Indonesia is very vast, with around 40 to 50 percent of growth a year, Indosat’s Head of M2M Hendra Sumiarsa stated. Continue reading Identifying the Potential of M2M Market in Indonesia

Mengidentifikasi Potensi Pasar M2M di Indonesia

Pemanfaatan perangkat M2M terus bertumbuh di Indonesia / Shutterstock

Berpredikat negara dengan populasi penduduk terbesar ke-4 dunia, Indonesia memiliki pertumbuhan ekosistem pengguna perangkat mobile tercepat. Didasari fakta tersebut, potensi pasar M2M (Machine-to-Machine) di Indonesia sangatlah besar. Diperkirakan pertumbuhannya antara 40 hingga 50 persen per tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh Head of M2M Indosat Hendra Sumiarsa dalam sebuah kesempatan wawancara. Continue reading Mengidentifikasi Potensi Pasar M2M di Indonesia

Kerja Sama dengan Standard Chartered Bank, Indosat Luncurkan Straight2Bank Wallet

Isat - SCB 1

Indosat kembali memperkenalkan produk terbarunya. Bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia, Indosat meluncurkan layanan Straight2Bank Wallet yang ditujukan untuk menyasar segmen korporat di Indonesia. Dapat dikatakan layanan Straight2Bank Wallet ini merupakan salah satu jalan yang ditempuh Indosat dalam mengembangkan produk Dompetku terkait dengan pelayanan pengiriman uangnya.

Continue reading Kerja Sama dengan Standard Chartered Bank, Indosat Luncurkan Straight2Bank Wallet

Apa Kabar 4G/LTE di Indonesia?

4G/LTE, bagaimana kabarnya di Indonesia? Seperti yang kita ketahui, teknologi jaringan seluler berkecepatan tinggi ini masih belum lama hijrah di tanah air, dan cakupannya pun masih belum seluas jaringan 3G. Namun apakah pertumbuhannya akan terus berjalan lambat seperti itu?

Sama sekali tidak. Buat yang sudah lebih dulu pesimis, ketahuilah bahwa seminggu ini saja ada begitu banyak kabar seputar perkembangan jaringan 4G/LTE di Indonesia. Tanpa perlu berbasa-basi, simak ringkasan yang kami ambil dari beberapa sumber berikut ini.

4G/LTE 1800 MHz menggantikan 900 MHz

Mulai awal bulan Juli kemarin, sejumlah operator telah melangsungkan uji coba jaringan 4G/LTE di frekuensi 1800 MHz. Menkominfo Rudiantara sendiri menegaskan bahwa ekosistem di band (pita) 1800 MHz ini lebih optimal ketimbang 900 MHz. Pada kesempatan lain, perwakilan XL Axiata juga sempat memaparkan bahwa implementasi jaringan 4G/LTE di frekuensi 1800 MHz ini memungkinkan pelanggan untuk mencapai kecepatan akses data hingga 100 Mbps.

Pertanyaan yang terpenting, kapan kita bisa menikmatinya? Sang Menkominfo sendiri memastikan bahwa pembangunan infrastruktur 4G/LTE 1800 MHz akan selesai akhir tahun ini juga. Dengan kata lain, awal tahun 2016 semua kawasan Indonesia sudah bisa dijangkau oleh jaringan 4G/LTE dalam frekuensi tersebut.

Selagi membahas soal implementasi teknologi 4G/LTE, silakan Anda simak survei pendapat masyarakat terkait hal tersebut. Versi singkatnya: hampir semua responden melihat implementasi 4G/LTE sebagai hal yang positif, meski baru seperempat dari mereka yang sudah menjajalnya.

Info menarik: Perkembangan Pasar Smartphone di Indonesia: Samsung Masih Memimpin, Android One ‘Loyo’

Gerak cepat tiga besar operator GSM

Sumber: Telkomsel
Sumber: Telkomsel

Menyambung soal jaringan 4G/LTE 1800 MHz di atas, rupanya ada keputusan menarik yang diambil Telkomsel dan XL. Keduanya memilih menguji layanannya di kawasan Indonesia Timur; Telkomsel di Makassar, sedangkan XL di Lombok. Tentu saja ada pertimbangan khusus terkait tingkat penggunaan dan semacamnya, namun saya melihat langkah ini bisa jadi merupakan cara mereka menunjukkan bahwa tidak cuma Indonesia bagian barat saja yang ‘diperlakukan seperti raja,’ mengingat performanya di bagian barat sudah cukup oke, seperti yang sempat TRL coba langsung awal bulan Juni kemarin.

Di saat yang sama, XL rupanya juga punya ‘jurus’ untuk menggaet lebih banyak konsumen layanan 4G/LTE-nya. Di kawasan-kawasan yang masih didominasi perangkat 2G, XL menawarkan program bundling handset 4G. Intinya, mengarahkan konsumen agar beralih dari 2G langsung ke 4G LTE.

Bagaimana dengan Indosat? Selain berupaya untuk terus memperluas jaringan 4G/LTE-nya, Indosat juga punya cara tersendiri untuk menarik minat konsumen. Caranya adalah dengan menyediakan berbagai macam konten yang bisa di-stream dengan maksimal menggunakan layanan 4G/LTE. Konten-konten tersebut dikemas dalam tiga fasilitas khusus yang mereka namai Arena Musik, Arena Video dan Arena Game.

Lain halnya dengan Tri. Operator bermaskot robot tersebut hingga kini belum menawarkan layanan 4G/LTE. Kendati demikian, petinggi Tri menjelaskan bahwa mereka lebih memilih menunggu proses penataan frekuensi 1800 MHz rampung secara menyeluruh di akhir tahun 2015. Barulah setelah itu, mereka akan segera menjalankan komersialisasi layanan 4G/LTE secara bertahap di sejumlah kota.

Beralih ke pemain yang dulunya menjalankan layanan CDMA, Smartfren akan beralih dari CDMA dengan menghadirkan layanan 4G/LTE, memanfaatkan dua frekuensi yaitu 2300 MHz dan 850 MHz. Pelanggan CDMA akan tetap dilayani sampai beralih ke 4G/LTE. Meski berbeda sendiri, performanya tidak kalah, terbukti dari hasil pengujian TRL beberapa minggu yang lalu. Menurut rencana layanan 4G/LTE Smartfren ini akan rilis komersil pada semester 2 2015 di 22 kota.

Info menarik: [Weekly Info] Kumpulan Berita Hangat Dalam Sepekan, 29 Juni – 5 Juli 2015

Bangkitnya operator non-mainstream

berca-hinet
Sumber: Berca

Nama-nama besar operator di atas memang selangkah lebih awal, tapi bukan berarti monopoli pasar bisa diterapkan begitu saja. Sekedar mengingatkan, layanan 4G/LTE pertama di Indonesia justru berasal dari operator non-mainstream, yakni Bolt, pada akhir tahun 2013 kemarin.

Nah, kesuksesan Bolt ini mungkin saja memicu sosok-sosok baru lain untuk mengikuti jejaknya. Yang terbaru adalah PT Berca Hardayaperkasa. Mereka baru saja memperkenalkan layanan 4G/LTE yang mereka beri nama Hinet. Sebelum ini, perusahaan yang sama telah memiliki layanan berteknologi WiMAX, akan tetapi pada akhirnya mereka harus mengikuti tren dan mengadopsi teknologi 4G/LTE yang memang dinilai jauh lebih baik ketimbang WiMAX.

Hinet sendiri memanfaatkan teknologi 4G/LTE berbasis time-division duplex (TDD) di frekuensi 2,3 GHz, lain daripada yang lain. Terlepas dari itu, Hinet menawarkan kecepatan internet maksimum 125 Mbps dalam harga yang kompetitif. Satu catatan tambahan, Hinet hanya menawarkan layanan 4G/LTE dalam bentuk data saja, tanpa fungsi seluler, sama seperti yang diterapkan Bolt.

Kalau Hinet menyasar konsumen perangkat mobile, tidak demikian dengan MyRepublic. Perusahaan asal Singapura ini sudah resmi beroperasi di tanah air dan menawarkan layanan internet rumahan dengan harga yang amat sangat berani. Yang paling murah, ada paket 10 Mbps dengan harga Rp 200 ribu – tidak terlalu istimewa – namun Anda akan terkejut melihat paket termahalnya, yaitu 300 Mbps seharga Rp 900 ribu saja!

Info menarik: Daftar Promo Gadget Jelang Lebaran, Diskon Hingga 71%

Regulasi TKDN disahkan

Diwacanakan pada awal tahun ini, regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) akhirnya disahkan. Apa artinya? Gampangnya, mulai 1 Januari 2017, smartphone 4G/LTE berbasis frequency-division duplex (FDD) yang ingin masuk ke pasar Indonesia haruslah memiliki nilai TKDN sebesar 30%.

Masih bingung? Well, pada dasarnya, smartphonesmartphone tersebut haruslah mengemas komponen-komponen buatan dalam negeri. Meski demikian, komponen-komponen yang dimaksud tidak harus berupa hardware, tetapi juga software. Dengan demikian, langkah yang diambil vendor pun bisa bermacam-macam.

Jadi, kalau memang membangun pabrik perakitan di sini tidak memungkinkan, suatu vendor bisa saja berfokus pada pengembangan software dengan cara menanamkan investasi atau menuntun dan membimbing para developer lokal sehingga ekosistem aplikasi buatan dalam negeri bisa semakin berkembang.

Smartphone 4G/LTE tidak lagi mahal

Bolt! Powerphone E1

Kalau beberapa tahun yang lalu 4G/LTE adalah salah satu fitur unggulan smartphone kelas atas, sekarang anggapan itu sudah tidak berlaku lagi. Tidak percaya? Coba lihat Bolt Powerphone E1. Spesifikasinya lumayan, dan sistem operasi Android yang dijalankan pun sudah merupakan versi terbaru. Namun yang terpenting, dukungan 4G/LTE ia kemas dalam harga hanya Rp 1 juta.

Oke, Bolt mungkin bisa melakukannya karena memiliki layanan internet sendiri, bagaimana dengan vendor lainnya? Well, Anda bisa melirik Himax, yang baru saja menggebrak pasar dengan smartphone 4G/LTE berharga amat terjangkau. Himax Pure 3S namanya, dan pemasarannya baru saja dimulai pada tanggal 8 Juli 2015 ini. Berapa harganya? Rp 1,4 juta, dan saya yakin Anda akan sedikit tidak percaya melihat spesifikasi hebatnya.

Gambar header: LTE via Shutterstock.

Update: Ada koreksi untuk penjelasan layanan 4G/LTE dari Smartfren.