GPU Baru Nvidia di Notebook Gaming MSI Membuatnya Lebih Mumpuni dan Terjangkau

Menyambut prosesor Intel generasi ke-7 merupakan salah satu tema utama yang diangkat para produsen hardware dan PC di CES 2017, termasuk MSI. Di sana, mereka memamerkan versi refresh notebook gaming bersenjata Kaby Lake serta sederetan motherboard pendukungnya. Tapi yang tak kalah menarik adalah penyingkapan info ketersediaan GPU baru Nvidia di laptop MSI.

Dalam ajang di Las Vegas kemarin, MSI mendemonstrasikan beberapa laptop gaming berkartu grafis GeForce GTX 1050 dan 1050 Ti pertama mereka. Saat itu, variannya masih belum banyak, baru model GE62 7RE Apache Pro yang telah dikonfirmasi. Perwakilan dari perusahaan Taiwan bilang pada saya bahwa kehadiran GPU tersebut membuat kinerja device lebih tinggi dari tipe mid-range generasi sebelumnya dengan harga lebih terjangkau.

MSI GM GTX 1050 2

Selepas CES 2017, MSI akhirnya mengumumkan deretan notebook ber-GTX 1050 dan 1050 Ti lebih rinci. Upgrade diterapkan pada laptop gaming kelas menengah hingga entry-level, dibubuhkan pada keluarga GE, GL dan GP. Saat ini GPU tersedia di seri GL72, GL62, GE72, GE62, GS73 (7RE Stealth Pro), GP62, GS63 (7RE Stealth Pro) GP62M, GL62M, GP72, hingga sejumlah versi Prestige (PE70 7RD, PE60 7RD dan PL60 7RD).

Angka tujuh menandai penggunaan Intel Core Kaby Lake, RD merupakan kode untuk notebook dengan GTX 1050, sedangkan RE artinya unit tersebut memanfaatkan GeForce GTX 1050 Ti.

MSI GM GTX 1050 3

Dari hasil tes 3DMark 11 yang dilakukan MSI, GeForce GTX 1050 Ti mencetak skor 15 persen lebih tinggi dari GTX 965M, bahkan mampu melampaui GTX 970M lewat overclock. GeForce GTX 1050 sendiri disiapkan untuk menggantikan kartu grafis GTX 960M yang dahulu mempersenjatai notebook level ‘performance‘. Melalui upgrade ini, MSI percaya pengalaman gaming jadi lebih mulus, serta lebih hemat dalam pemakaian listrik.

Di produk-produk itu, MSI mengandalkan teknologi Cooler Boost 4 buat meredam panas CPU dan GPU. Sistem tersebut menggunakan desain kipas ganda, dibantu pipa tembaga yang lebih tebal agar pembuangan panas lebih optimal. Selain itu, pengguna juga dapat mengaktifkan fitur turbo fan boost seandainya mereka belum puas dengan performa setting standar.

MSI GM GTX 1050 4

Keberadaan Intel Core generasi ke-7 i7 sendiri menyumbang peningkatan performa hingga 15 persen pada penyajian video 4K, 10 persen untuk fungsi multimedia, dengan peningkatan kinerja core CPU sampai 8 persen dibanding Skylake.

Detail dari masing-masing varian GE, GP, dan GL sudah bisa Anda simak di website MSI, menandai dimulainya periode pemasaran. Namun saat artikel ini ditulis, MSI belum mengabari berapa harga tiap-tiap produk di Indonesia.

MSI GM GTX 1050 1

Sumber: MSI.

Versi Baru LG Gram Masih Berbobot 1 Kg, Tapi Kini dengan Daya Tahan Baterai 24 Jam

Masih ingat dengan LG Gram, laptop 15 inci yang bobotnya tidak sampai 1 kg dan bahkan lebih ringan ketimbang MacBook Air yang punya ukuran layar lebih kecil? LG tampaknya belum menyerah dengan ide ini. Pada ajang CES 2017 kemarin, mereka memperkenalkan versi baru LG Gram yang lebih mencengangkan lagi.

Versi barunya ini hadir dalam tiga ukuran: 13,3 inci, 14 inci dan 15,6 inci. Ketiganya sama-sama mengemas panel layar IPS beresolusi full-HD, sedangkan dapur pacunya dihuni oleh prosesor Intel Core i3, i5 atau i7 generasi ketujuh (Kaby Lake), serta RAM DDR4 berkapasitas 4 GB, 8 GB atau 16 GB, tergantung pilihan konfigurasinya. Storage-nya mengandalkan SSD, dengan kapasitas maksimum 512 GB.

Mempertahankan tradisinya, ketiga laptop ini punya bobot tidak sampai 1 kg: varian 13 inci berbobot 830 gram, 14 inci 860 gram dan 15 inci 980 gram. Semua itu selagi mempertahankan desain bodi yang ramping, tapi di saat yang sama masih mengemas konektivitas yang cukup lengkap, termasuk port USB-C, USB 3.0 dan HDMI.

Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG
Versi baru LG Gram kini hadir dalam tiga ukuran yang berbeda, dengan daya tahan baterai seharian / LG

Lalu di mana bagian yang bisa membuat kita jadi tercengang? Jawabannya ada pada sektor baterai. Untuk tahun ini, LG akan menawarkan konfigurasi lain buat masing-masing model, dimana baterai yang tertanam memiliki kapasitas hampir dua kali lebih besar dari konfigurasi standar, tepatnya 60 Wh.

Berbekal baterai masif ini, varian 13 incinya dapat beroperasi selama 24 jam dalam satu kali charge, 14 inci selama 23 jam dan 15 inci selama 22 jam. Meski semua ini cuma estimasi berdasarkan benchmark, pada prakteknya konsumen masih akan mendapatkan daya tahan baterai seharian.

Pembaruan lain yang cukup menonjol adalah pemakaian layar sentuh, serta sensor sidik jari terintegrasi yang kompatibel dengan fitur Windows Hello. Sayang LG belum memberikan detail soal banderol harga maupun ketersediaannya.

Sumber: PCMag dan Windows Blog.

Samsung Luncurkan Laptop Gaming Perdananya, Notebook Odyssey

Lenovo rupanya bukan satu-satunya pabrikan yang mulai menunjukkan keseriusannya di ranah gaming pada ajang CES tahun ini. Tanpa ada yang menduga, Samsung baru-baru ini juga mengungkap laptop perdananya yang didedikasikan untuk para gamer.

Bernama Samsung Notebook Odyssey, laptop ini hadir dalam dua varian ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci, dengan desain yang banyak terinspirasi lini laptop buatan Samsung selama ini. Meski tidak sekeren Razer Blade Pro, Odyssey setidaknya masih tergolong ringkas jika mempertimbangkan spesifikasi yang diusungnya.

Samsung Notebook Odyssey mengusung spesifikasi kelas mainstream / Samsung
Samsung Notebook Odyssey mengusung spesifikasi kelas mainstream / Samsung

Spesifikasinya tersebut mencakup prosesor quad-core Intel Core i7 generasi ketujuh, GPU Nvidia GeForce GTX 1050 untuk varian 15,6 inci – varian 17,3 incinya belum disebutkan, tapi saya duga GTX 1060 – RAM DDR4 32 GB untuk varian 15,6 inci dan 64 GB untuk varian 17,3 inci, serta kombo SSD + HDD untuk kedua varian.

Keduanya menggunakan layar beresolusi 1920 x 1080 pixel. Sayang sekali belum 4K, tapi setidaknya daya tahan baterainya jadi lebih terjamin. Perihal konektivitas, varian 17,3 inci sedikit lebih unggul dengan kehadiran port Thunderbolt 3 dalam wujud USB-C.

Perbedaan kedua varian juga terpusat di keyboard-nya, dimana Odyssey 17,3 inci mengemas tuts yang sedikit lebih tebal, sedangkan Odyssey 15,6 inci akan mengompensasinya dengan tuts berpermukaan melengkung. Kedua varian juga punya tebal bodi dan bobot yang berbeda; Odyssey 17,3 inci setebal 37,7 mm dan berbobot 3,79 kg, sedangkan 15,6 inci setebal 28,2 mm dan berbobot 2,53 kg.

Varian 15,3 incinya juga hadir dalam balutan warna putih / Samsung
Varian 15,3 incinya juga hadir dalam balutan warna putih / Samsung

Yang unik dari Samsung Notebook Odyssey adalah sistem ventilasi sekaligus pendingin bertajuk HexaFlow Vent, yang diposisikan di bawah laptop. Tak cuma memastikan perangkat tidak kepanasan, komponen ini juga bisa dibuka tutupnya sehingga konsumen dapat meng-upgrade RAM dan media penyimpanan dengan mudah.

Samsung sejauh ini masih bungkam soal ketersediaan dan banderol harga dari Notebook Odyssey. Spesifikasinya memang bukan yang paling istimewa, tapi masih cukup oke untuk kalangan gamer mainstream. Bagaimanapun juga, ini merupakan awal yang bagus bagi Samsung untuk terjun ke pasar yang selama ini dikuasai nama-nama seperti Alienware dan Asus ROG.

Sumber: Samsung.

Di CES 2017, MSI Pamerkan Sederetan Upgrade Canggih di Notebook Gaming Mereka

CES adalah ajang para pemain di ranah teknologi buat memamerkan teknologi-teknologi canggih, dan sudah cukup lama MSI menjadi partisipan setianya. Di kesempatan kali ini, perusahaan asal Taiwan spesialis gaming itu fokus pada upgrade yang diterapkan ke notebook maupun hardware, sembari mengenalkan sejumlah perangkat baru penunjang kegiatan gaming.

Tak lama setelah peluncuran resmi prosesor Intel generasi ke-7 yang dilangsungkan sehari sebelumnya, MSI segera mengumumkan dukungan komponen-komponennya terhadap Kaby Lake dan mengabarkan bahwa chip tersebut sudah tersedia di laptop laptop gaming versi terkini. Dan tak cuma itu, Micro-Star International juga menyertai perangkat mereka bersama GPU baru racikan Nvidia serta sederetan upgrade.

CES MSI Notebook 5

Kombinasi tersebut MSI angkat dalam tema ‘best meets best‘ demi ‘mencapai ketinggian baru’. Meski keberadaan chip Intel Core generasi ke-7 dan GPU berbasis Nvidia Pascal di laptop memang bukan hal baru, MSI mengklaim menjadi perusahaan pertama yang menyediakan notebook gaming bertenaga kombinasi dari keduanya di pasar. Kehadiran Kaby Lake sendiri dijanjikan akan mendongkrak performa virtual reality lebih jauh lagi.

CES MSI Notebook 1

Mengulik lebih rinci tanpa berbicara terlalu tekniks, proses Intel Core generasi ke-7 meningkatkan kinerja device dalam menangani konten VR sejauh 15 persen – atau sampai 25 persen lewat overclock. Namun komponen ini bukanlah satu-satunya kartu As MSI. Melalui konferensi pers di CES 2017, sang produsen resmi memperkenalkan notebook-notebook dengan kartu grafis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pertama.

CES MSI Notebook 3

Dari bincang-bincang bersama marketing manager Green Lin, eksistensi GPU GTX 1050 dan 1050 Ti di notebook punya dampak besar: berkatnya, laptop gaming bisa ditawarkan di harga lebih terjangkau dengan kinerja di atas produk kelas ‘mid-high‘ generasi terdahulu. Hal paling menarik di acara ini adalah MSI berkali-kali mengucapkan kata overclock dalam presentasi notebook, mengindikasikan betapa pentingnya konfigurasi ini di produk mereka.

CES MSI Notebook 11

Lewat proses overclock sederhana via software MSI Dragon Center, ‘Turbo Mode’ GTX 1050 Ti (dipadu CPU Intel i7-770HQ) mampu melampaui performa GTX 970M di uji coba 3D Mark 11P, masing-masing menghasilkan skor 10000 dan 9400. Setup ini sangat ideal untuk menghidangkan game-game blockbuster populer. GTX 1050 Ti versi laptop kabarnya tak kesulitan menjalankan Overwatch di setting ultra dengan frame rate lebih dari 60 per detik.

Keluarga notebook GE-lah yang segera memperoleh update GTX 1050 dan 1050 Ti – satu yang sudah dikonfirmasi ialah GE62 7RE Apache Pro.

CES MSI Notebook 14

Pengalaman MSI dalam merangkai komponen turut diadaptasi di notebook, contohnya untuk menggarap sistem pendingin Cooler Boost Trinity dan Titan. Mereka memanfaatkan rancangan kipas Whirlwind Blade, mempunyai jumlah beserta kepadatan bilah kipas yang lebih tinggi – menghasilkan aliran udara 30 persen lebih besar dari model sebelumnya tapi beroperasi lebih hening.

CES MSI Notebook 12

Hi-Res Audio & Nahimic VR pertama

Selain sisi performa grafis dan olah data, tentu saja beberapa aspek lain jadi atensi MSI, di antaranya visual (ada panel 120Hz dengan AdobeRGB 100 persen), streaming (bundel XSplit dibantu network Killer), akses kendali (app MSI Dragon Center), hingga audio.

Sesudah mengamankan gelar notebook gaming VR ready pertama, mereka selanjutnya memerhatikan segi penyajian suara. Di sejumlah varian high-end, MSI membubuhkan teknologi Nahimic VR: sebuah solusi software buat menyuguhkan output 7.1 lebih optimal sehingga keberadaan Anda di alam virtual terasa lebih nyata dan immersive.

CES MSI Notebook 2

Dan tak hanya VR, upgrade audio juga diimplamentasikan secara umum. Chip hi-fi ESS Sabre belum lama mendapatkan sertifikasi Hi-Res Audio. Mulai sekarang, model GT83VR, GT73VR, GS73VR, GS63VR, serta GS43VR mendukung format suara beresolusi tinggi – dari 192KHz/24bit sampai 384KHz/32bit (eksklusif GT83VR).

CES MSI Notebook 6

MSI GT83VR

Notebook monster ber-keyboard mekanik ini tetap jadi salah satu primadona MSI di CES 2017. Di tipe paling anyar, produsen juga menerapkan berbagai update, dan yang sangat mencolok adalah pada papan ketiknya. Hilang sudah switch Cherry MX Brown, MSI menggantinya dengan Cherry MX RGB Silver Speed. Selain dimaksudkan agar bisa menyajikan keyboard berwarna-warni (terlihat sangat apik berkat efek pencahayaan yang cerah dan terang), switch perak menjanjikan jarak key travel yang lebih pendek sehingga lebih cepat dan responsif.

CES MSI Notebook 9

CES MSI Notebook 10

CES MSI Notebook 8

Menariknya lagi, MSI lagi-lagi kembali meng-update aspek branding mereka. Jangan kaget bila logo tameng naga di model GS dan GT baru sedikit berbeda dari model lama. MSI telah menghilangkan tulisan Gaming G Series berlatar belakang hitam, kemudian melapisinya dengan Corning Gorilla Glass. Perubahan rancangan tersebut juga diimplementasikan di logo resmi MSI.

Lenovo Legion Siap Tantang Alienware, Asus ROG dan Lainnya di Ranah Gaming

Setelah bertahun-tahun sukses berjualan laptop, Lenovo akhirnya memutuskan sudah waktunya bagi mereka untuk menyeriusi ranah gaming. Seperti halnya Dell Alienware, HP Omen, Asus ROG dan Acer Predator, Lenovo memilih untuk menggunakan branding baru bernama Legion untuk semua perangkat gaming-nya ke depan.

Dua anggota pertama Lenovo Legion adalah sepasang laptop 15,6 inci, yaitu Y720 dan Y520. Keduanya punya desain tipikal laptop gaming; Y720 yang dibanderol lebih mahal dihiasi oleh backlight RGB pada keyboard-nya, sedangkan Y520 hanya backlight berwarna merah.

Lenovo Legion Y720 / Lenovo
Lenovo Legion Y720 / Lenovo

Soal spesifikasi, keduanya mengusung prosesor Intel generasi ketujuh yang dikenal dengan nama Kaby Lake, dimana varian teratas Y720 mengemas proesor quad-core i7-7700HQ. Di sektor grafik, konsumen bisa memilih opsi tertinggi Nvidia GeForce GTX 1060 untuk Y720, dan GTX 1050 untuk Y520.

Meski ukuran layar keduanya sama persis, Y720 dapat dikonfigurasikan dengan resolusi 4K, sedangkan Y520 hanya mentok di 1080p. Keduanya memang bukan laptop gaming dengan spesifikasi terganas yang ada di pasaran saat ini, namun setidaknya bisa memikat perhatian kalangan gamer mainstream.

Lenovo Legion Y520 / Lenovo
Lenovo Legion Y520 / Lenovo

Baik Y720 dan Y520 juga disebut-sebut sebagai laptop pertama yang membawa dukungan audio Dolby Atmos, dimana suara dalam game akan terdengar sesuai dengan posisi asalnya ketika menggunakan headphone. Pun begitu, sejauh ini belum banyak game yang juga mendukung Dolby Atmos, satu-satunya barulah Overwatch.

Spesifikasinya bukan yang terbaik, desainnya juga bukan yang paling premium, lalu apa yang bisa menjadi daya tarik terkuat dari kedua laptop Lenovo Legion ini? Jawabannya adalah harga, seperti yang bisa kita prediksi dari Lenovo. Y520 akan dilepas lebih dulu pada bulan Februari dengan harga mulai $900, sedangkan Y720 menyusul di bulan April dengan banderol mulai $1.400.

Bersamaan dengan itu, Lenovo juga memanfaatkan panggung CES 2017 untuk mengungkap prototipe VR headset-nya yang dirancang untuk platform Windows Holographic. Headset ini bukan bertipe wireless, namun dimensinya lebih ringkas ketimbang Oculus Rift maupun HTC Vive, dengan bobot berkisar 350 gram pada versi finalnya nanti.

Prototipe VR headset Lenovo untuk platform Windows Holographic / The Verge
Prototipe VR headset Lenovo untuk platform Windows Holographic / The Verge

Walaupun berukuran lebih kecil, VR headset yang belum diberi nama ini mengusung display yang lebih superior, mengandalkan sepasang panel OLED yang masing-masing beresolusi 1440 x 1440 pixel. Sistem tracking secara penuh juga terintegrasi ke dalam headset, sehingga konsumen nantinya tidak perlu mengandalkan aksesori tamabahan seperti kamera eksternal.

Perangkat ini rencananya akan dirilis tahun ini juga, meski belum ada kepastian kapan. Harganya diperkirakan berada di kisaran $300 – $400.

Sumber: 1, 2, 3.

MSI Luncurkan Mini PC Cubi Baru, Kini Modular dan Ditenagai Intel Kaby Lake

Di antara gerombolan PC desktop, notebook dan hardware-hardware yang disiapkan untuk mendukung kegiatan gaming, MSI tentu saja tidak melupakan perangkat-perangkat penunjang aktivitas produktif. Portfolio mereka meliputi mobile workstation, AiO, dan tahun lalu produsen dari Taiwan itu memperkenalkan keluarga baru mini PC buat end-user.

Device bernama Cubi itu dipamerkan perdana pada khalayak internasional di ajang Computex 2015. Permintaan akan perangkat komputasi berukuran mungil tampaknya meningkat, mendorong MSI untuk menyiapkan varian yang lebih mumpuni dibekali Intel Skylake, yaitu Cubi 2 Plus. Dan perjalanan Cubi masih belum berakhir. Di awal minggu ini, MSI resmi menyingkap mini PC anyar bernama Cubi 2.

Antara Cubi 2 Plus dan Cubi 2, nama produknya memang sedikit membingungkan. Pada dasarnya, Cubi 2 merupakan penerus dari Cubi generasi pertama, mempunyai wujud yang hampir identik. Tubuhnya berbentuk boks bertekstur halus dengan ujung membundar. Dimensinya hanya 115,3×147,9×58,6-milimeter – lebih kecil dari kotak makan siang – dan ber-volume 0,45-liter. MSI memang tidak menginformasikannya, tapi saya menerka, Cubi 2 masih memanfaatkan sistem pendingin berbasis kipas.

MSI Cubi 2 1

Seperti Cubi, tombol power diletakkan menyerong di pojok kiri device, lalu MSI memposisikan lubang-lubang ventilasi di belakang serta bawah. Konektivitas fisiknya tergolong lengkap, ada tiga USB 3.0 (salah satunya Super Charger), HDMI, port LAN, mini DisplayPort, sepasang port audio 3.5mm in/out, serta USB type-C yang tidak ada di model Cubi sebelumnya.

MSI juga membenamkan prosesor Intel Core terbaru, yakni Kaby Lake U (tersedia pilihan i3-7100U, i5-7200U, atau i7-7500U), dijanjikan lebih ampuh dalam mengolah data tapi tetap hemat listrik. Mini PC turut menyimpan kartu grafis integrated Intel HD 500, dikombinasi memori RAM DD4 2133MHz dual channel (maksimal sebesar 32GB), serta konfigurasi penyimpanan SSD M.2 atau hard disk SATA 2,5-inci. Listrik dipasok dari unit adapter 65-Watt.

MSI Cubi 2 2

Menariknya lagi, Cubi 2 mengusung struktur tubuh modular, memungkinkan Anda menambah penyimpanan. Pengguna dapat mudah menggonta-ganti modul ekspansi di bawah, lalu ia juga kompatibel dengan mount VESA sehingga mini PC bisa disembunyikan di belakang monitor. Karena fleksibel, Cubi 2 dapat dimanfaatkan sebagai ‘rekan kerja’ di kantor ataupun dijadikan pusat hiburan (home theater PC) di rumah, berkat dukungan output display ganda (HDMI dan mini DisplayPort).

Di press release, MSI belum menginformasikan berapa harga Cubi 2, namun sepertinya produk sudah mulai dipasarkan di sejumlah negara semenjak bulan September 2016 kemarin.

Dell Hadirkan XPS 13 Varian Baru dengan Prosesor Kaby Lake

Gempuran prosesor Kaby Lake tampaknya sudah mulai marak merambah ranah komputer. Dell baru saja melakukan penyegaran laptop Windowsnya XPS 13 dengan prosesor generasi ketujuh tersebut dengan konfigurasi meliputi Core i3, Core i5 dan Core i7 sesuai dengan budget dan kebutuhan masing-masing pengguna.

Soal profil laptop, Dell masih mempertahankan desain khas dari iterasi terdahulu XPS 13 meskipun yap, Dell membalutnya dengan pilihan warna Rose Gold yang menampilkan tampilan elegan dan segar. Tapi jika Anda tak menyukai warna ini, Dell tetap menawarkan pilihan warna Silver yang memberi kesan mewah lagi kokoh.

516339-dell-xps-13-news
Dell XPS 13 memiliki layar 13,3 inci dan resolusi Quad HD+

Demi memberikan kenyamanan optimal, Dell menghadirkan XPS 13 terbaru dengan layar 13,3 inci beresolusi Quad HD+ (3200 x 1800 piksel) dengan desain nyaris tanpa bezel. Dalam banyak ulasan, varian XPS 13 sebelumnya, mendapatkan banyak sanjungan. Sehingga di iterasi terbaru ini, ada banyak ekspektasi yang tertuju pada Dell.

Kembali mengulas komponen prosesornya, di mana Intel mengklaim CPU Kaby Lake dapat bangun dari mode sleep hanya dalam waktu 0,5 detik, mempu membuat dan men-edit video 4K 8x lebih cepat dan juga lebih hemat daya. Dell XPS 13 sendiri diklaim mampu bekerja selama 22 jam dalam sekali charge.

Konfiguras jeroan XPS 13 terdiri dari Core i3-7100U CPU, Core i5-7200U CPU dan Core i7-7500U CPU dengan pilihan RAM 4, 8 dan 18GB. Opsi penyimpanan internalnya bervariasi antara 128GB hingga 1TB SSD. Sayangnya, notebook tipis ini tak memadai untuk melahap grafis diskrit, sehingga Dell hanya membenamkan Intel HD Graphic 620.

Dell Xps 13 Kaby Lake_1
Dell XPS ditenagai prosesor Intel Kaby Lake yang diklaim lebih powerful dan hemat daya

Dell XPS 13 dengan prosesor Kaby Lake ditawarkan mulai dari $799 untuk varian silver, dan $1,499 untuk varian Rose Gold. Keduanya dijadwalkan mulai dikapalkan pada tanggal 4 Oktober mendatang.

Sumber berita Theverge.

Razer Blade Stealth Kini Sajikan Intel Kaby Lake, SSD 1TB dan Mendapatkan Upgrade Baterai

Di antara beragam produk Razer, Blade Stealth merupakan salah satu yang paling unik karena esensinya ia tidak disiapkan hanya untuk gamer saja. Blade Stealth mengusung desain super-tipis dan memanfaatkan pendekatan docking, sehingga Anda dapat membawa-bawanya dengan mudah, tapi tetap dapat menikmati beragam permainan blockbuster saat tiba di rumah.

Dengan konsep atraktif itu, Blade Stealth memperoleh banyak pujian terutama pada sisi desain dan performa berkat dukungan GPU desktop. Masalahnya, penyajian produk sedikit kurang sempurna karena keterbatasan penyimpanan dan kurang maksimalnya daya tahan baterai. Namun pengungkapan Intel Kaby Lake menandai langkah upgrade besar-besaran yang Razer terapkan pada Blade Stealth, disingkap di ajang PAX West 2016.

Razer Blade Stealth 4

Meski demikian, Anda mungkin tidak akan melihat update di sisi penampilan. Versi baru Blade Stealth serupa pendahulunya, termasuk ukuran dan spesifikasi layar. Notebook mempunyai ketebalan hanya 1,32-sentimeter dan berbobot kurang dari 1,3kg – dibentuk dari bongkahan aluminium kelas pesawat terbang, serta didukung sistem pencahayaan Razer Chroma.

Razer Blade Stealth 5

Laptop menghidangkan layar seluas 12,5-inci dengan pilihan resolusi QHD 2560×1440 atau 4K 3840×2160, keduanya menggunakan tipe indium gallium zinc oxide (IGZO). Para pekerja kreatif akan sangat mengapresiasi tipe 4K karena panel memiliki Adobe RGB 100 persen, menjanjikan kualitas warna jempolan dan saturasi ‘high-color‘. Viewing angle-nya sendiri mencapai 170 derajat, sehingga konten tetap dapat terlihat jelas hampir dari semua arah, cocok buat presentasi maupun bekerja.

Razer Blade Stealth 2

Upgrade terbesar yang Razer implementasikan adalah mengganti chip Skylake i7-6500U dengan prosesor Intel Core generasi ketujuh i7-7500U, memberinya kekuatan komputasi 2,7Ghz sampai 3,5Ghz via Turbo Boost. Lalu kehadiran GPU integrated Intel HD Graphics 620 diklaim mampu mendongkrak performa visualnya. Selain itu, Razer menyematkan RAM sampai 16GB serta storage SSD 1TB di dalam ‘new‘ Blade Stealth.

Untuk sumber tenaganya, device ditopang baterai 53,6Wh, diisi ulang dengan power adapter USB type-C. Unit baterai tersebut menjaga Blade Stealth tetap beroperasi selama sembilan jam, kapasitasnya 15 persen lebih tinggi dibanding model terdahulu.

Razer Blade Stealth 1

Untuk unit docking Razer Core, Razer tak lupa menyediakan beragam pilihan GPU anyar dari Nvidia (Pascal) maupun AMD (Polaris); yaitu Radeon RX 480, RX 470, dan RX 460, serta GeForce GTX 1080, GTX 1070 dan RX 1060 – memastikannya sudah ‘VR Ready’.

Harganya sudah pasti tidak murah. Blade Stealth dibanderol mulai dari US$ 1.000, dan Razer Core dijual terpisah, yakni US$ 500 (US$ 400 dengan pembelian Blade Stealth). Gerbang pre-order telah dibuka, dan produk akan mulai didistribusikan di bulan Oktober 2016.

Sumber: Razer Zone.