Tap Strap Sulap Tangan Anda Menjadi Keyboard Bluetooth

Di tahun 2016 ini, tentunya sebagian besar dari populasi manusia sudah terbiasa mengetik menggunakan layar sentuh. Namun metode seperti itu pastinya kurang efektif saat diterapkan pada perangkat dengan layar berukuran kecil, smartwatch misalnya. Maka dari itu, kita pun beralih ke metode mengetik menggunakan perintah suara.

Akan tetapi perintah suara bukanlah satu-satunya alternatif, masih ada solusi lain yang tidak kalah simpel sekaligus efektif digunakan pada semua perangkat dalam berbagai ukuran. Namanya Tap Strap, dan ia merupakan sebuah wearable keyboard yang akan mengubah tangan Anda menjadi sebuah keyboard Bluetooth.

Tap Strap memiliki wujud seperti brass knuckle atau roti kalung, dengan lubang untuk tiap-tiap jari pengguna. Ia terbuat dari material kain yang fleksibel yang telah ditanami sejumlah sensor untuk mendeteksi pergerakan jari-jari penggunanya.

Setelah dikenakan dan di-pair dengan smartphone, tablet atau smartwatch, Tap Strap siap digunakan selama tangan Anda berada pada suatu permukaan. Permukaan tersebut tak harus datar, bahkan paha Anda sendiri pun bisa dijadikan alas mengetik.

Tap Strap terbuat dari material kain yang fleksibel / Tap Systems Inc.
Tap Strap terbuat dari material kain yang fleksibel / Tap Systems Inc.

Cara kerja Tap Strap sebenarnya cukup simpel, dengan catatan pengguna mau mempelajarinya. Tiap-tiap jari mewakili huruf hidup, sedangkan konsonan diwakili oleh kombinasi sejumlah jari. Contohnya: sentuhkan jempol kanan ke paha, maka huruf “A” akan muncul di layar perangkat, sentuhkan jempol dan telunjuk secara bersamaan, maka huruf “N” yang muncul.

Pengguna memang perlu sedikit menghafalkan pola dan kombinasi jari yang diperlukan untuk tiap-tiap huruf. Tap Strap sendiri datang bersama sebuah aplikasi pendamping yang akan mengajari semua ini dengan cara yang menyenangkan, memadukan panduan visual dan musikal.

Untuk sekarang Tap Strap masih dalam fase pengujian bersama sejumlah pengguna terpilih, akan tetapi pengembangnya berharap bisa segera memasarkan Tap Strap ke publik sebelum akhir tahun 2016 ini juga. Sayang sejauh ini masih belum ada yang bisa memperkirakan banderol harganya.

Sumber: The Verge dan PR Newswire.

Razer Turret Adalah Peripheral Unik untuk Kebutuhan Gaming di Ruang Tamu

Setelah diumumkan pada event CES 2015, peripheral unik Razer Turret akhirnya siap dipasarkan secara luas. Perangkat ini pada dasarnya dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan PC gaming pengguna di ruang tamu.

Razer Turret terdiri dari tiga bagian: keyboard bergaya chiclet, mousepad berlapis magnet dan mouse berjenis ambidextrous dengan sensor 3.500 DPI. Ketiganya dimaksudkan untuk dipakai secara bersamaan di atas pangkuan pengguna yang sedang duduk santai di atas sofa menghadap ke TV.

Razer Turret terdiri dari keyboard, mousepad dan mouse / Razer
Razer Turret terdiri dari keyboard, mousepad dan mouse / Razer

Meski mouse-nya ideal untuk dipakai dengan tangan kiri atau kanan, mousepad-nya hanya bisa menancap di sisi kanan keyboard karena ia tersambung oleh sebuah engsel yang bisa dilipat. Terlepas dari itu, lapisan magnet yang ada pada mousepad berfungsi untuk mencegah mouse tergelincir jatuh, bahkan saat Anda sedang begitu intensnya bermain.

Turret menyambung ke PC secara nirkabel via adapter USB, namun ia turut dibekali koneksi Bluetooth untuk dihubungkan ke perangkat Android. Bahkan di keyboard-nya tertanam tombol Back dan Home yang secara khusus dirancang untuk digunakan dengan perangkat Android – utamanya adalah Razer Forge TV yang memang berjalan pada platform Android.

Wujud Razer Turret ketika diberdirikan di atas docking charger-nya / Razer
Wujud Razer Turret ketika diberdirikan di atas docking charger-nya / Razer

Nama Turret sendiri datang dari wujudnya ketika dipasang di atas docking charger. Keyboard-nya diklaim sanggup beroperasi hingga 4 bulan sebelum perlu di-charge kembali, sedangkan mouse-nya punya daya tahan 40 jam nonstop.

Kalau Anda gemar bermain game PC selagi bersantai di depan TV, Razer Turret bisa Anda dapatkan seharga $160.

Sumber: Razer.

Pipo KB2 Merupakan Sebuah Komputer dalam Wujud Keyboard Lipat

Keyboard PC, atau unit komputer yang berwujud keyboard, sama sekali bukan barang baru. Perangkat ini bahkan sudah populer sejak zaman Commodore 64, namun tentu saja perangkat itu tidak se-portable penawaran dari Pipo ini.

Dalam sebuah event di Hong Kong, pabrikan asal Tiongkok tersebut belum lama ini memperkenalkan Pipo KB2, sebuah keyboard PC yang sangat berbeda dari yang lain. Berbeda karena ia sejatinya merupakan keyboard lipat, dengan mekanisme lipat seperti milik Microsoft Universal Foldable Keyboard.

Pipo KB2 saat dilipat / Notebook Italia
Pipo KB2 saat dilipat / Notebook Italia

Jadi ketika sedang tidak digunakan, wujudnya menyerupai buku catatan yang cukup tebal. Namun saat dibuka, ia merupakan sebuah komputer ber-OS Windows 10 yang benar-benar fungsional. Pengguna hanya perlu menyambungkannya ke layar via HDMI – atau bisa juga menggunakan teknologi Intel Wireless Display (WiDi) – lalu tancapkan mouse jika diperlukan.

Pipo KB2 ditenagai oleh prosesor Intel Atom X5-Z8300 Cherry Trail, RAM 4 GB dan storage internal 64 GB (plus slot microSD). Konektivitasnya mencakup Wi-Fi AC, Bluetooth, USB 3.0 dan 2.0, micro USB, HDMI dan jack audio. Menariknya lagi, ia turut mengemas baterai berkapasitas 2.500 mAh, yang berarti pengguna bisa memakainya selama beberapa jam tanpa harus tercolok listrik.

Pipo KB2 dalam keadaan terbuka / Notebook Italia
Pipo KB2 dalam keadaan terbuka / Notebook Italia

Menurut pengembangnya, Pipo KB2 bakal mulai dipasarkan pada bulan Mei. Harganya masih belum diketahui, sebab sepertinya mereka berencana untuk menawarkannya lewat metode crowdfunding.

Sumber: Liliputing dan Notebook Italia.

LG Luncurkan Versi Kedua dari Keyboard Gulungnya, Rolly Keyboard 2

Masih ingat dengan LG Rolly Keyboard, keyboard Bluetooth unik yang bisa digulung? Rupanya produk ini cukup populer di kampung halamannya, hingga akhirnya LG merilis versi keduanya.

LG Rolly Keyboard 2 membawa sejumlah perbaikan dari pendahulunya. Yang paling utama adalah, deret tombolnya kini ada lima baris ketimbang empat, dimana baris kelimanya merupakan deretan tombol angka beserta tombol fungsi seperti Esc dan F1 – F12.

Konsekuensi dari penambahan deret tombol baru ini adalah dimensinya sedikit membesar ketika digulung. Kalau pendahulunya bisa digulung hingga menjadi balok tipis, versi keduanya kini berbentuk segi lima ketika digulung.

LG Rolly Keyboard 2 kini berbentuk pentagon saat digulung / LG
LG Rolly Keyboard 2 kini berbentuk pentagon saat digulung / LG

Penyempurnaan lainnya mencakup peningkatan jumlah maksimum perangkat yang tersambung menjadi tiga sekaligus, dan pengguna hanya perlu menekan satu tombol untuk berganti dari satu perangkat ke yang lain tanpa harus melakukan pairing ulang.

Ia dilengkapi dengan sepasang penyangga kecil yang berfungsi sebagai dock untuk smartphone dengan ukuran layar minimal 4 inci. Tidak ada charger yang menemaninya, satu baterai AAA saja sudah bisa menghidupi Rolly Keyboard selama sekitar 3,5 bulan menurut LG.

Meski terdengar menjanjikan, khususnya buat para pengguna yang hampir setiap saat selalu mobile, sayangnya belum ada keterangan terkait ketersediaan LG Rolly Keyboard 2 di negara lain selain Korea Selatan, dimana LG berencana memasarkannya seharga 129 ribu won, atau sekitar 1,5 juta rupiah.

Sumber: SlashGear.

Microsoft Hadirkan Hub Keyboard untuk Perangkat iOS

Microsoft Garage, divisi eksperimen khusus Microsoft baru saja merilis Hub Keyboard untuk iOS menyusul peluncuran untuk platform  Android pada bulan Februari lalu. Bagi Anda pengguna Android tentu sedikit banyak sudah mengetahui seperti apa rupa dan kelebihan Hub Keyboard. Aplikasi ini mengombinasikan antara tampilan rapi minimalis dengan sejumlah polesan fitur multitasking yang powerful dan tombol pencarian di bagian atas.

Tombol pencarian ini memungkinkan Anda untuk melakukan beberapa pekerjaan secara instan, misalnya mencari berkas di OneDrive, menyalin teks dan membagikan kontak dengan mudah serta beberapa kemampuan lainnya.

Salah satu fitur menarik yang juga dihadirkan adalah integrasi aplikasi ke layanan Office 365 sehingga memungkinkan pengguna untuk membagikan berkas ke kontak dengan cepat lagi mudah. Keyboard juga menampilkan teks clipboard di baris teratas, memangkas proses penyalinan teks menjadi satu kali tap saja.

Tetapi perlu diketahui bahwa ini bukanlah aplikasi keyboard WordFlow yang menurut kabar juga sedang digarap oleh Microsoft. Hub keyboard juga tidak sepenuhnya mengadopsi teknologi yang dipunyai SwiftKey, aplikasi keyboard yang dibeli oleh Microsoft beberapa saat lalu. Salah satunya, Hub Keyboard tidak menawarkan fitur pengetikan satu tangan yang menjadi andalan SwiftKey. Tapi Anda pengguna iOS cukup beruntung karena hampir pasti Hub Keybord punya “kecerdasan” menebak kata a la SwiftKey.

Hub Keybord dapat diunduh di App Store oleh iPhone atau iPod yang menggunakan sistem operasi iOS 9.1.

Sumber berita 9to5mac.

Keyboard Mekanik Ini Tawarkan Tingkat Presisi ala Controller Analog

Secanggih apapun suatu keyboard mekanik, ia masih belum bisa menyaingi tingkat presisi yang diberikan controller analog milik PlayStation atau Xbox. Contoh yang paling gampang adalah dalam suatu game RPG, dimana pemain PS atau Xbox bisa menyesuaikan kecepatan gerakan sang lakon dengan seberapa keras mereka mendorong atau menarik stik analognya.

Namun semua ini bakal berubah jika produk buatan perusahaan asal Belanda ini bisa terealisasi. Namanya Wooting One, dan ia diklaim sebagai keyboard mekanik pertama yang mempunyai input analog. Maksud dari input analog ya itu tadi, dimana Anda bisa mengontrol gerakan karakter dalam game dengan lebih presisi.

Kalau dengan keyboard biasa, saat Anda menekan tombol W untuk bergerak maju, karakter Anda akan maju dalam kecepatan yang konstan, tidak peduli seberapa lembut atau keras Anda menekan tombolnya. Berbeda dengan Wooting One, yang cara kerjanya bisa diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.

Wooting One

Wooting One sangat ideal untuk game racing, stealth, platformer maupun jenis lain yang membutuhkan kontrol yang presisi. Dalam game stealth seperti Dishonored misalnya, pemain tinggal menyesuaikan seberapa keras ia menekan tombol ketika hendak membuat karakternya berlari, berjalan atau mengendap-endap.

Selebihnya, Wooting One dirancang sebagai keyboard mekanik yang bermutu. Absennya bagian numpad semakin menjelaskan posisinya sebagai keyboard gaming. Tiap-tiap tombolnya dihuni oleh switch Cherry MX Red, namun tim pengembangnya juga berencana menawarkan varian yang lain. Sederet tombol fungsi multimedia turut hadir, dan Wooting tak lupa menjejalkan LED berwarna RGB.

Sejauh ini belum ada informasi mengenai harganya, namun tim pengembangnya menegaskan bahwa Wooting One bakal dirilis tahun ini juga. Buat yang sedang mengincar keyboard mekanik baru, mungkin ada baiknya menunggu kehadiran Wooting One.

Sumber: SlashGear dan Wooting.

Keyboard Gaming Terbaru Asus Berwajah Sangar, Berbodi Tangguh dan Berfitur Lengkap

Nama Asus ROG sudah begitu melekat dengan industri gaming berkat deretan laptop-nya yang gagah perkasa. Kendati demikian, namanya mungkin belum seharum Razer atau Steelseries kalau berbicara di ranah peripheral PC secara spesifik. Untuk itu, Asus masih harus membuktikan bahwa dirinya sanggup menyuguhkan peripheral unggulan yang bisa merebut perhatian banyak gamer.

Tanpa harus menunggu lama, Asus pun memperkenalkan keyboard gaming terbarunya, Horus GK2000. Dinamai berdasarkan dewa perang Mesir, Asus mengaku keyboard ini ditujukan buat para gamer yang mengutamakan kecepatan dan tingkat presisi guna memenangkan peperangan virtual-nya.

Keseluruhan sasisnya dibentuk dari lempeng aluminium setebal 3 mm. Ia tangguh, tapi di saat yang sama juga elegan berkat finish matte di sekujur tubuhnya. Penampilannya sendiri cukup unik, menyerupai seekor burung rajawali yang memang seringkali digunakan untuk melambangkan sang dewa Horus.

Asus ROG Horus GK2000

Setiap tombolnya dihuni oleh switch mekanik Cherry MX Red yang sudah sangat terbukti keandalannya. Di sebelah kiri, terdapat empat tombol macro yang bisa diprogram hingga tiga layer, memberikan kombinasi 12 fungsi ekstra tepat di ujung jari pengguna. Untuk berpindah dari satu layer ke yang lain, cukup tekan tombol “ML” di paling atas.

Sebuah keyboard gaming tak akan lengkap tanpa deretan tombol multimedia. Horus GK2000 turut mengemas sepasang kenop putar di sisi kanan untuk mengatur volume dan tingkat kecerahan lampu LED merahnya – sayang bukan RGB. LED ini bisa menyala dalam lima mode yang berbeda, atau pengguna juga bebas mengaturnya sesuka hati menggunakan software pendampingnya.

Asus ROG Horus GK2000

Di bagian bawah, Anda bisa melihat sebuah palm rest berukuran besar yang mudah dilepas-pasang. Tak cuma itu, Asus turut melengkapinya dengan aksesori lepas-pasang lain berupa sebuah dudukan untuk smartphone – atau bisa juga untuk menggantungkan headphone. Dudukan ini bebas ditempatkan di atas kanan maupun kiri.

Kehadiran dudukan smartphone ini akan terasa semakin efektif ketika mengetahui bahwa Horus GK2000 turut mengemas sepasang port USB serta sebuah jack headphone. Jadi Anda bisa menancapkan flashdisk di satu port, dan satu lagi bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai smartphone.

Asus ROG Horus GK2000 tentunya berpotensi menjadi penantang tangguh di persaingan keyboard gaming yang makin memanas. Sayangnya Asus masih belum mengungkapkan jadwal pemasaran maupun banderol harganya.

Sumber: Asus.

Keyboard Gaming Logitech G810 Orion Spectrum Manjakan Gamer Lewat Rupa dan Kinerja

Walaupun namanya tidak sepopuler SteelSeries dan Razer, masuknya Logitech di ranah periferal gaming membuat kompetisi semakin seru. Pasalnya, produk-produk besutan mereka itu mempunyai kualitas tinggi namun ditawarkan di harga yang sangat bersaing. Dan belum lama, Logitech memperkuat lini keyboard gaming dengan mengumumkan papan ketik mekanik teranyar.

Produsen periferal PC sepuh asal Swiss tersebut memperkenalkan gaming keyboard G810 Orion Spectrum. Berdasarkan deskripsi, ia didesain sedemikian rupa demi menyajikan performa tinggi dalam kegiatan gaming. Logitech mengklaim mencantumkan teknologi paling mutakhir ke G810, dan aspek primadona dari papan ketik ini adalah switch mekanik Romer-G hasil racikan Logitech sendiri.

G810 Orion Spectrum dirancang dengan sangat apik untuk memanjakan gamer, dari mulai penggunaan lapisan matte buat meminimalisir noda sidik jari hingga kabel yang dikepang – memastikan bagian tersebut tidak gampang terbelit dan rusak. Kemudian buat mendukung sisi penampilan, G810 dibekali sistem pencahayaan RGB canggih: tersedia bermacam-macam mode dan keleluasaan kustomisasi.

Logitech G810 Orion Spectrum 02

Lewat software Logitech Gaming, Anda dipersilakan mengkonfigurasi warna lampu tuts satu per satu, menyajikan pilihan lebih dari 16,8 juta warna. Lalu warna dapat disinkronisasi ke periferal Logitech lain. App juga sudah di-pre-load bersama 300 lebih profile game. Ia bisa disesuaikan dengan genre permainan, sehingga pola dan warna lampu akan berbeda-beda saat Anda sedang menikmati Counter-Strike, Dota, atau FPS, MMO, RTS dan MOBA pada umumnya.

Backlight LED diramu sedemikian lupa demi memfokuskan cahaya di sisi atas tombol dan meminimalisir kebocoran warna. Selain membuat wujudnya lebih cantik, teknik ini berguna dalam menjaga agar huruf gampang terbaca. Melalui tombol-tombol media control di area kanan atas, Anda bisa langsung mengendalikan musik tanpa perlu keluar dari permainan.

Jantung dari kapabilitas G810 Orion Spectrum terletak pada switch Romer-G. Switch menyuguhkan key-travel berjarak 1,5mm, 25 persen lebih pendek dibanding punya kompetitor. Lalu berkat actuation 45-gram (dan waktu respons hanya 5ms), keyboard dapat membaca input secara instan serta mengurangi rasa lelah ketika Anda bermain game di waktu yang lama. G810 Orion Spectrum juga lulus uji coba tekan sebanyak 70 juta kali – lebih tinggi 40 persen dari switch mekanik standar.

Keyboard G810 Orion Spectrum kompatibel ke PC ber-platform Windows 10, 8.1, 8 serta 7; terkoneksi via port USB 2.0 dan memerlukan sambungan internet untuk download aplikasi tambahan. Masa pre-order telah dibuka di Logitech.com, G810 dibanderol seharga US$ 160.

Sumber: Logitech.com.

Tiga Periferal Baru Asus ROG Ini Sempurnakan Kegiatan Gaming Anda

Republic of Gamers Asus ciptakan setelah sang produsen dari Taiwan itu menyadari signifikansi ranah gaming pada perkembangan teknologi hardware. Meski ROG segera mengingatkan kita pada produk notebook dan komponen high-end, Asus juga tidak melupakan aspek esensial penopang gaming seperti menyediakan beragam aksesori serta periferal.

Ketika kompetitor umumnya menggaet tim spesialis buat menyuguhkan periferal pendukung, Asus memutuskan untuk meramunya sendiri. Dan di CES 2016 silam, Asus mengungkap tiga aksesori gaming baru. Mereka adalah keyboard ROG Claymore, mouse ROG Spatha, dan headset ROG 7.1. Dari penjelasan Asus, periferal dirancang sedemikian rupa agar serasi dengan produk hardware, contohnya motherboard 970 Pro Gaming/Aura.

ROG Claymore

Merupakan keyboard mekanik dengan switch Cherry MX RGB, disuguhkan dalam opsi hitam, coklat, biru dan merah. Bagian keypad dapat dilepas, memberikan gamer keleluasaan buat menentukan sendiri posisinya. Numpad tak lupa dibekali fitur macro. Papan ketik memanfaatkan frame aluminium plus detail ala kuil suku Maya.

Claymore menyajikan LED backlight RGB 16,8-juta warna, masing-masing tuts dapat dikustomisasi. Ada teknologi N-key Rollover, di mana tiap tombol dibaca secara terpisah oleh keyboard, sehingga tiap tekanan terdeteksi akurat meski tombol lain sedang ditekan. LED dapat disinkronisasi ke motherboard. Kemudian via hotkey, Anda bisa langsung mengakses fungsi overclock, BIOS sampai setting kecepatan kipas.

ROG Spatha

Spatha ialah laser gaming mouse dengan 8200dpi, dispesialisasikan untuk permainan MMO. Periferal menggunakan jenis chassis berbahan logam magnesium, menawarkan 12 tombol programmable – enam di antaranya ditempatkan di sisi jempol. Rancangan soket tombol kiri dan kanan memungkinkannya untuk di-upgrade dan dikonfigurasi. Berbekal switch Omron, Asus mengklaim mouse tetap bekerja otimal sampai 20 juta kali klik.

Uniknya lagi, Anda dibebaskan untuk memakainya secara wireless atau tersambung via kabel. Di mode wired, polling rate (tinggi rendahnya informasi yang dapat terkirim dari mouse ke komputer) mencapai 2.000Hz. Dan hampir sama seperti Claymore, kita bisa mengkustomisasi lighting LED RGB di tiga zona mouse.

ROG 7.1

New Asus ROG Peripherals 01

Asus memberikan nama sederhana bagi sang penerus Strix 7.1 ini: ROG 7.1. Produsen bilang, berbagai penyempurnaan telah diimplementasikan agar efek surround sound terdengar lebih baik lagi, serta menjanjikan ‘atmosfer suara 3D sesungguhnya’.

Headset ditenagai driver discrete bermagnet neodymium kelas audiophile, ditambah audio station plug-and-play USB khusus. Unit tersebut menyimpan soundcard, juga menyediakan akses langsung ke setting suara in-game. Teknologi noise-cancellation di sana kabarnya sanggup mengurangi 90 persen bunyi-bunyian eksternal yang tak diinginkan.

Sumber: Asus.com.

Emoji Keyboard Ajak Anda Perluas Kosa Kata Selagi Bercengkerama di Dunia Maya

Emoji Keyboard / EmojiWorks

Berkat internet, kosa kata kita bertambah dalam wujud emoji. Seperti yang kita alami sehari-hari, percakapan kita di dunia maya pasti sempat diselipi oleh emoji. Begitu pentingnya peran emoji, salah satu fitur penting pada update iOS 9.1 baru-baru ini adalah, apalagi kalau bukan penambahan koleksi emoji.

Sayangnya cara kita mengekspresikan emoji masih bisa dikatakan tidak sempurna. Scrolling dari kiri ke kanan atau atas ke bawah untuk mencari emoji yang tepat terasa sangat tidak efisien. Alhasil, banyak waktu tersia-siakan hanya untuk mengekspresikan sesuatu dalam sebuah percakapan – yang seharusnya tidak demikian kalau kita tidak menggunakan emoji, tapi siapa juga yang bisa menahan hasrat berekspresi via emoji?

Kalau emoji merupakan bagian penting dari keseharian Anda, mungkin Anda mau melirik produk bernama Emoji Keyboard persembahan EmojiWorks ini. Perangkat ini tak lain merupakan sebuah keyboard Bluetooth yang mengemas emoji di hampir setiap tuts ber-layout tradisional miliknya.

Emoji Keyboard Pro dan iPad

Secara total ada 47 emoji paling umum yang bisa Anda ekspresikan dengan cepat menggunakan keyboard ini. Tapi kalau itu masih kurang, tersedia varian Emoji Keyboard Plus yang mengemas dua emoji di masing-masing tuts – 94 emoji totalnya. Lalu bagi mereka yang lebih sering menggunakan emoji ketimbang alfabet, hadir varian Emoji Keyboard Pro yang sebagian besar tuts-nya mengemas tiga emoji, menyediakan total 120 emoji di ujung jemari mereka.

EmojiWorks mengklaim ketiga varian keyboard-nya telah dibekali koleksi emoji terbaru yang tersedia saat ini – bahkan varian Plus dan Pro-nya bisa dipakai untuk mengubah warna kulit emoji, memberikan kombinasi yang lebih beragam lagi. Emoji Keyboard kompatibel dengan perangkat iOS, Windows dan OS X; Anda harus meng-install aplikasi pendampingnya terlebih dulu sebelum menggunakannya.

Saat ini EmojiWorks sudah menerima pre-order untuk ketiga varian Emoji Keyboard. Varian standarnya dihargai $80, varian Plus $90 dan varian Pro $100. Ketiganya mengandalkan daya dari dua baterai AAA. Kalau Anda ingin mengekspresikan emoji 10 kali lebih cepat dari rekan-rekan Anda, sepertinya tidak ada alternatif yang lebih baik dari Emoji Keyboard.

Sumber: The Verge.