Transformasi Digital Dorong Kolaborasi Startup dan Korporasi

Perkembangan teknologi memiliki banyak pengaruh terhadap dunia bisnis. Mulai dari usaha kecil dan menengah (UKM) hingga korporasi besar terus terdorong untuk melakukan transformasi digital dalam menjalankan usaha. Transformasi digital menjadi sesuatu yang tak terhindarkan apabila perusahaan ingin terus bertahan dalam era ekonomi digital. Kompetisi untuk memenangkan masing-masing pasar juga dapat menjadi semakin ketat dengan pemanfaatan teknologi yang dilakukan.

Adaptasi terhadap perkembangan teknologi tersebut dapat dilakukan dalam bentuk digitalisasi operasional internal perusahaan ataupun produk akhir yang bersentuhan langsung dengan konsumen. Transformasi digital yang dilakukan juga dapat membuat perusahaan menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat memberikan dampak terhadap keberhasilan usahanya.

Perubahan Korporasi di Era Digital

Dorongan untuk melakukan transformasi digital ini juga terus diterima oleh korporasi bila tidak ingin kehilangan daya saing dan ingin mempertahankan relevansinya. Hal ini juga didukung oleh perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih untuk melakukan transaksi digital. Sehingga, korporasi yang masih mengutamakan pelayanan dan produk secara konvensional akan mengalami kesulitan untuk terus bertahan.

Transformasi digital juga dapat memberi banyak keuntungan lain untuk korporasi selain dalam persaingan pasar. Melalui adaptasi teknologi tersebut, korporasi juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, penghematan biaya, dan pelayanan terhadap konsumen yang lebih baik. Selain itu, korporasi juga dapat menemukan peluang untuk menciptakan produk atau layanan baru untuk terus menjaga kelangsungan bisnisnya

Meningkatnya Pertumbuhan Startup Baru

Transformasi digital juga tidak hanya mendorong korporasi untuk mengubah operasional perusahaannya, tetapi juga ikut berperan dalam meningkatnya pertumbuhan startup-startup baru di Indonesia. Startup-startup ini muncul dengan kategori bisnis yang bervariasi seperti agrotech, edutech, healthtech, fintech, dan lain-lain. Hal ini juga membuktikan bahwa dengan adaptasi teknologi, kita bisa melihat banyak peluang untuk menciptakan produk-produk baru sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Peningkatan pertumbuhan ini juga dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah investasi terhadap startup-startup baru. Menurut DailySocial Startup Report 2019, ada peningkatan jumlah investasi yang dilakukan terhadap startup early stage dan pre-series A dari tahun sebelumnya. Hal ini juga dapat memperlihatkan kepercayaan investor terhadap produk atau layanan baru yang terus dihadirkan oleh startup-startup baru yang menghadirkan inovasi dari pemanfaatan kemajuan teknologi untuk masing-masing industrinya.

Peluang Kolaborasi Startup dan Korporasi

Pertumbuhan startup yang terus meningkat serta transformasi digital yang dilakukan oleh korporasi juga dapat mempertemukan keduanya untuk mencari peluang kolaborasi dalam menciptakan inovasi-inovasi baru yang saling menguntungkan. Bagi korporasi, berkolaborasi dengan startup membuat mereka dapat melihat potensi-potensi ruang bisnis baru bagi perusahaan. Selain itu, mereka juga dapat melakukan penghematan biaya bila dapat mengintegrasikan produk-produk startup tersebut untuk memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal perusahaan.

Bagi startup sendiri, berkolaborasi dengan perusahaan juga dapat mendatangkan keuntungan dalam operasional perusahaan. Kolaborasi ini dapat membantu startup mendapatkan modal untuk mengembangkan bisnisnya serta bantuan dalam memasuki pasar yang sesuai dengan keduanya. Dengan begitu, integrasi produk melalui kolaborasi ini dapat menjadi sarana untuk saling mengatasi kebutuhan masing-masing dan menemukan peluang-peluang bisnis baru bagi startup dan korporasi.

Salah satu korporasi yang telah melihat pentingnya kolaborasi dengan startup dalam menciptakan inovasi produk baru adalah Pegadaian. Melalui kolaborasinya dengan Tokopedia, mereka dapat memberikan kemudahan bagi calon konsumen yang ingin melakukan investasi emas melalui platform online. Bagi Pegadaian sendiri, hal ini juga dapat membantu mereka memperluas segmen baru sebagai upaya menjangkau masyarakat dalam melakukan investasi emas melalui Pegadaian. Sedangkan bagi Tokopedia, kolaborasi ini juga membantu mereka meningkatkan kualitas fitur dan peningkatan jumlah pengguna.

Upaya Pegadaian dalam melakukan transformasi dengan kolaborasi ini juga diakui oleh VP of Digital Business Partnership & Development Pegadaian, Herdi Sularko. Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa produk Pegadaian yang dapat diintegrasikan dengan startup seperti tabungan emas, pembiayaan kendaraan bermotor, dan produk cash-in cash-out yang memudahkan top-up serta penarikan uang dari dan ke e-wallet.

Saat ini Pegadaian sedang melakukan transformasi bisnis, terutama dari sisi digital capacity untuk bisa berkolaborasi dengan para startup” ujar Herdi dalam sesi Super Mentor DSLaunchpad DailySocial.

Selain itu, salah satu upaya Pegadaian dalam berkolaborasi untuk mendukung ekosistem startup teknologi juga dapat dilihat dari dukungan mereka terhadap program inkubasi startup secara online terbesar di Indonesia, DSLaunchpad. Melalui dukungan ini, Pegadaian membuka kesempatan bagi startup yang mengikuti program inkubasi tersebut untuk berkolaborasi dengan platform mereka. Hal ini juga dapat memperlihatkan bahwa pemanfaatan integrasi produk korporasi dan startup sangat terbuka luas dan dapat saling menguntungkan.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Pegadaian

Application Information Will Show Up Here

Dropbox Permudah Sesi Kolaborasi Video dan Audio dengan Fitur Time-Based Comments

Dua pertiga dari total film yang sedang dipertontonkan di event Sundance Film Festival dibuat dengan melibatkan sesi kolaborasi via Dropbox, demikian klaim sang platform cloud storage tersebut. Anda boleh percaya atau tidak, akan tetapi kolaborasi langsung via cloud memang jauh lebih efisien ketimbang harus berbagi file video berukuran masif lewat email.

Pola penggunaan seperti ini memicu Dropbox untuk menggagaskan fitur baru yang cukup menarik. Dinamai Time-Based Comments, fitur ini dimaksudkan agar mereka yang terlibat dalam pembuatan video dapat saling berbagi masukan atau kritik secara lebih terfokus ketimbang sebelumnya.

Sekarang, komentar yang diberikan seorang kolaborator dapat langsung di-link dengan titik spesifik pada file video atau audio yang tengah dikerjakan. Ini tentu lebih efektif dan akurat ketimbang harus mencantumkan menit dan detiknya pada komentar, semisal “Tolong bagian 00:12 – 00:20 dipotong saja karena kurang begitu relevan dengan topik yang hendak diangkat.”

Di samping itu, Dropbox juga sudah menyempurnakan fungsi preview video pada platform-nya. Sekarang, pengguna bisa mengatur kecepatan playback maupun lompat ke titik tertentu pada video beresolusi 1080p yang disertai thumbnail, atau dalam wujud waveform kalau pada file audio.

Dropbox sebenarnya bukan yang pertama kali mengimplementasikan fitur komentar berbasis waktu spesifik semacam ini. Vimeo sudah lebih dulu menerapkannya, akan tetapi sifat Dropbox yang platform-agnostic tentu bisa menjangkau lebih banyak kreator.

Time-Based Comments saat ini sudah bisa digunakan lewat situs Dropbox.com maupun aplikasi iOS-nya, sedangkan versi Android-nya masih akan menyusul. Perlu dicatat, fitur ini hanya bisa digunakan untuk video yang dibagikan oleh pelanggan Dropbox Professional atau Dropbox Enterprise, namun komentarnya sendiri bisa ditambahkan oleh pengguna Dropbox dengan plan apapun.

Sumber: VentureBeat.

Anchor Hadirkan Fitur Cohosts, Permudah Kolaborasi dalam Pembuatan Podcast

Dua bulan lalu, saya sempat menulis artikel mengenai suatu aplikasi yang sangat menarik bagi para podcaster. Namanya Anchor, dan versi terbarunya menawarkan kemudahan untuk membuat podcast dari tahap awal sampai akhir, yakni publikasi podcast itu sendiri.

Baru-baru ini, pengembang Anchor memperkenalkan fitur yang tidak kalah menarik. Dinamai Cohosts, fitur ini bertujuan untuk memudahkan proses kolaborasi dalam dunia podcasting. Kolaborasi yang dimaksud bukan sebatas dengan teman sendiri saja, melainkan dengan orang asing yang baru Anda kenal saat itu juga.

Namun jangan khawatir, sebab orang asing itu punya minat dan ketertarikan yang sama dengan Anda. Pasalnya, setiap kali mengaktifkan fitur Cohosts, Anda bakal lebih dulu ditanyai topik yang hendak diangkat. Barulah setelah itu Anchor akan mencarikan partner yang pas secara otomatis.

Sesudahnya, Anda dan partner Anda bakal diberi waktu 30 detik untuk saling berkenalan dan merencakan alur percakapan, sebelum akhirnya perekaman langsung berjalan secara otomatis. Waktu perekaman maksimum adalah 15 menit, dan masing-masing (Anda dan partner) bakal menerima file rekamannya untuk dipublikasikan di channel-nya sendiri-sendiri.

Kalau ternyata chemistry antara Anda dan partner terbukti bagus, Anda bisa menjadikannya teman dan berkolaborasi lagi di lain waktu. Selain bisa memberikan variasi konten, Cohosts pada dasarnya juga bisa membantu Anda menemukan teman ngobrol baru.

Bagian terbaiknya, pengembang Anchor masih tidak menarik tarif sepeser pun untuk fitur baru ini. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meng-update aplikasi Android atau iOS-nya ke versi 3.2.

Sumber: Anchor.

Belajar Berkolaborasi

Teknologi digital telah mengubah industri bisnis di tanah air. Tak hanya dari segi transformasi teknologinya tetapi juga dari kolaborasi yang terjalin. Kini kolaborasi antar bisnis bisa semakin dipermudah. Tak jarang kita melihat sebuah layanan dibangun oleh beberapa bisnis berbeda yang menggabungkan layanannya. Intinya sekarang kolaborasi menjadi satu perhatian khusus di kalangan bisnis, tentu tujuannya untuk memberikan solusi baru dan saling memperkuat satu sama lain.

Berikut beberapa hal yang bisa dicoba untuk bisa lebih terbuka dan terhubung dengan bisnis yang lain.

Kerja dan kolaborasi secara remote

Banyaknya layanan yang memungkinkan untuk bekerja remote ternyata tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk membangun tim, tetapi juga berkolaborasi, bekerja dengan tim lain. Kolaborasi yang mula banyak didengungkan di banyak bisnis karena dianggap bisa membawa sejumlah keuntungan mulai menjadi tren tersendiri. Untuk bisa memaksimalkan kolaborasi dengan berbagai pihak cobalah untuk mulai membuka diri dengan memungkinkan bekerja dan berkolaborasi secara online, secara remote.

Memanfaatkan layanan kolaborasi online yang tersedia ini bisa memangkas banyak hal salah satunya adalah waktu, baik waktu untuk perjalanan maupun waktu untuk berkolaborasi.

Mulai mendengarkan

Untuk menjadi terbuka dan bisa berkolaborasi dengan bisnis lainnya usahakan untuk mengenali dengan pasti setiap orang yang terlibat dalam tim. Berikan kesempatan mereka untuk memberikan masukan, ide, atau gagasan mereka. Hal tersebut bisa menjadi praktek terbaik untuk melatih usaha mendengarkan kemauan pihak lain, utamanya pihak luar yang sedang kita ajak untuk bekerja sama.

Mendengarkan pada umumnya bukan hal yang mudah. Karena dengan mendengar kita belajar untuk memahami orang lain, belajar untuk melihat dari sudut pandang orang lain yang sangat mungkin berbeda dengan kita. Itu mengapa praktek mendengarkan bisa dicoba di dalam tim terlebih dahulu.

Belajar dari pihak lain

Menjalin kerja sama atau kolaborasi tentu membawa sebuah misi tersendiri, entah bisnis atau yang lainnya. Yang jelas dalam setiap kolaborasi usahakan untuk belajar. Mulai dari belajar menjalin komunikasi yang baik hingga belajar untuk hal lain yang belum dimengerti. Hal ini termasuk salah satu yang terpenting dalam konsep kolaborasi.

Polycom RealPresence Trio Bermisi Mempermudah Kolaborasi Jarak Jauh

Kolaborasi adalah salah satu kunci sukses sebuah perusahaan atau startup, tidak peduli seberapa besar atau kecil skalanya. Kolaborasi sendiri bisa berlangsung dalam berbagai wujud; bisa sekadar sesi brainstorming kecil-kecilan di jam makan siang, atau video conferencing dengan tim yang berada ratusan kilometer jauhnya.

Seringkali komunikasi jarak jauh ini harus berlangsung di setting yang kurang ideal. Bayangkan betapa menjengkelkannya mengikuti rapat di ruangan yang AC-nya cukup berisik, sekarang bayangkan kalau Anda harus mengikutinya via video call dimana suara bising tersebut masih terdengar dan percakapan yang berlangsung jadi kurang jelas.

Seandainya suara AC tersebut bisa diblokir, semuanya akan jadi lebih baik. Itulah yang coba ditawarkan oleh perangkat bernama Polycom RealPresence Trio ini. Ia pada dasarnya merupakan sebuah smart hub untuk menjembatani kolaborasi jarak jauh via suara, video maupun konten multimedia.

Teknologi NoiseBlock akan memblokir suara pengganggu dan memastikan percakapan terdengar jernih / Polycom
Teknologi NoiseBlock akan memblokir suara pengganggu dan memastikan percakapan terdengar jernih / Polycom

Fitur utama perangkat ini adalah teknologi NoiseBlock yang telah dipatenkan oleh Polycom, yang sederhananya akan memblokir semua suara yang tidak relevan sehingga peserta rapat bisa terus berfokus pada percakapan. Mikrofon yang tertanam juga mempunyai cakupan 360 derajat sejauh 6 meter, memastikan suara masing-masing peserta bisa terdengar dengan baik.

RealPresence Trio kompatibel dengan software macam Skype for Business, dan pengguna bisa membagikan konten yang berasal dari smartphone, tablet atau laptop-nya dengan mudah. Navigasinya sendiri mengandalkan layar 5 inci yang responsif terhadap sentuhan.

Tentu saja Polycom menargetkan perangkat ini ke kalangan enterprise, dan saat ini mereka sudah siap untuk memasuki pasar Indonesia. Kalau tim atau perusahaan Anda tertarik, silakan kunjungi situs resmi Polycom untuk mengetahui detail lebih lanjut.

Huawei Gandeng Leica Demi Tingkatkan Kualitas Kamera Smartphone-nya

Di tahun 2016 ini, kita sudah tidak perlu heran melihat pabrikan smartphone menjadikan kamera sebagai salah satu prioritas utama mereka. Hampir semua smartphone flagship baru yang diumumkan di event MWC 2016 kemarin punya kamera jagoan, sebut saja LG G5, Samsung Galaxy S7, Sony Xperia X dan Xiaomi Mi 5.

Sebagai produsen smartphone terbesar ketiga sejagat, Huawei sudah menyiapkan taktik jitu guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di bidang fotografi smartphone ini. Pabrikan asal Tiongkok tersebut baru saja mengumumkan kerja samanya dengan dedengkot kamera asal Jerman, Leica.

Nama Leica sendiri sudah sangat melekat dengan industri fotografi selama puluhan tahun. Kolaborasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kamera smartphone besutan Huawei ke depannya. Jadi pada dasarnya rival-rival Huawei patut merasa cemas dengan apa yang sedang disiapkan Huawei bersama Leica.

Sejauh ini belum ada rencana mendetail dari kedua pihak. Apakah Leica hanya akan memasok lensa untuk smartphone buatan Huawei, seperti yang sudah cukup lama dilakukan oleh Zeiss dan Nokia? Untuk sekarang jawabannya masih misteri. Namun bisa dipastikan keduanya akan bersama-sama menjalani tahap riset dan pengembangan secara langsung.

Dalam siaran persnya, CEO Leica, Oliver Kaltner, mengungkapkan bahwa mereka akan mengusung pengalaman panjangnya di bidang pengembangan teknologi optik dalam kemitraan ini. Tujuan akhirnya tentu saja untuk membawa fotografi smartphone ke tingkat yang lebih tinggi lagi, dan dalam kasus ini melalui smartphone besutan Huawei.

Jadi sekali lagi, pemain-pemain besar di industri smartphone haruslah ikut bersiap. Kemungkinan besar smartphone flagship Huawei selanjutnya akan mengusung kamera fenomenal yang dirancang oleh Leica.

Sumber: Engadget.

Smartfren Gandeng Lenovo, Luncurkan Paket Bundling A6010 4G LTE Advanced

Lenovo meninggalkan prestasi membanggakan di tahun lalu. Berdasarkan data IDC, brand Tiongkok itu menjadi produsen smartphone 4G dengan penjualan tertinggi di Indonesia selama periode triwulan satu sampai tiga 2015. Di antara beragam model, keluarga A6000 ialah andalan mereka. Mungkin karena alasan ini, satu operator lokal tertarik menggandeng Lenovo dan memulai program menarik.

Pada tanggal 13 Januari 2016, Smartfren mengumumkan kerjasama dengan Lenovo Indonesia buat meluncurkan bundling smartphone A6010 bersama layanan 4G LTE Advanced. Dari penjelasan Smartfren, langkah ini merupakan sebuah upaya memperluas jaringan 4G mereka yang dikabarkan sudah menjangkau 85 kota di nusantara.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 03

Presiden direktur Merza Fachys menuturkan visi di belakang strategi itu: lewat makin banyaknya jumlah device pendukung 4G LTE, proses adopsi standard konektivitas mobile tersebut jadi bertambah cepat. Bermitra bersama Lenovo juga memberikan keunggulan, karena artinya Smartfren lagi-lagi menggaet brand global, setelah kolaborasi dengan Samsung di tahun lalu.

Tentu saja program kerjasama itu akan memicu pertanyaan terkait lini produk handset Smartfren sendiri: bagaimana nasib Andromax? Apakah ia masih jadi brand andalan sang operator? Head of smartphone Smartfren, Sukoco Purwokardjono bilang bahwa A6010 4G LTE Advanced ditujukan bagi segmen pasar berbeda. Andromax disiapkan untuk konsumen pemula yang ingin beralih dari feature phone ke smartphone.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 05

Jadi untuk segmen seperti apa bundel A6010? Sukoco menjelaskan pada saya, banyak di antara konsumen yang cukup fanatik terhadap suatu produk. Kadang bagi mereka, merek tidak kalah penting dari kapabilitas device. Dan di nusantara, fans Lenovo terhitung sangat banyak. Program bundling dimaksudkan buat mendongkrak jumlah pelanggan 4G LTE Smartfren, terutama ditargetkan pada konsumen yang sensitif terhadap brand.

Dengan merangkul Lenovo, Smartfren tak perlu bersusah payah berusaha meningkatkan brand awareness. Nama Lenovo melambangkan reputasi. Smartfren merasa yakin bundel tersebut tidak akan menyakiti penjualan Andromax, mengingat harga A6010 berada di atas produk handset milik perusahaan pionir network CDMA EVDO Rev. B di tanah air itu, meskipun smartphone tetap masuk dalam kategori entry-level.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 06

Ciri khas dari keluarga Lenovo A6000 adalah mereka mempunyai layar lima-inci, dirancang buat fungsi hiburan multimedia, dan ditawarkan di harga ekonomis. Untuk device sekelasnya, A6010 menyuguhkan beragam fitur. Banyak orang menyukai penampilan simpel smartphone ini. Display IPS 720×1280-pixel dibingkai frame hitam dengan pinggiran glossy. Di belakang, tekstur pada back cover memastikan handset tidak mudah tergelincir dari tangan kita.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 07

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 08

Mungkin Anda sudah tidak asing dengan rangkaian hardware di dalam Lenovo A6010. Ia mengusung system-on-chip Qualcomm Snapdragon 410. Terdapat prosesor 64-bit quad-core Cortex-A53 1,2GHz dan GPU Adreno 306. Sistem ditopang RAM sebesar 2GB dan flash memory 16GB (bisa diperluas via microSD sampai 32GB). Device turut dibekali kamera utama 13-Mp dan kamera depan 5-Mp.  A6010 mendukung jaringan 4G LTE Cat. 4 150/50 Mbps, 3G HSDPA, dan 2G GSM; beroperasi di band 5 850.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 09

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 10

Di acara pers tersebut, seorang jurnalis bertanya, apakah dengan adanya program bundel Smartfren 4G LTE Advanced maka unit A6010 dikunci dan tidak bisa kompatibel ke operator lain? Ternyata tidak. Pendekatannya hampir sama seperti kolaborasi Bolt dan Samsung, di mana kartu SIM sudah disertakan bersama paket pembelian, dan Anda dapat langsung menikmati gesitnya 4G begitu mengeluarkan produk dari packaging.

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 04

“Merupakan sebuah kehormatan bagi Lenovo dapat bermitra bersama Smartfren,” ungkap country lead for smartphone Lenovo Indonesia Adrie R. Suhandi secara tertulis, “Kombininasi koneksi 4G LTE Advanced yang super-cepat dan stabil dari Smartfren dan Lenovo A6010, smartphone 4G berspesifikasi mumpuni dengan harga terjangkau, bisa membantu mempercepat penetrasi jaringan 4G berkualitas di tanah air.”

Smartfren 4G LTE Advanced Lenovo A6010 02

Dengan membeli paket bundling, Anda memperoleh sebuah kartu perdana Smartfren 4G LTE Advanced plus bonus data 2GB selama lima hari setelah melakukan aktivasi. Pelanggan juga disuguhkan bonus top up sebesar 500MB lagi buat setiap isi ulang minimal Rp 20 ribu (maksimal 12 kali dalam jangka waktu 12 bulan).

Jika Anda berminat, Lenovo A6010 tersedia di jaringan penjualan produk Lenovo, Sentra Ponsel, dan Smartfren Gallery. Device dibanderol seharga Rp 2 juta.

Razer dan Lenovo Kolaborasi Untuk Ciptakan Jajaran Gaming PC Baru

Meski saat ini Lenovo boleh berbangga karena menempati posisi teratas dalam pejualan PC, gaming bukanlah ranah terkuat mereka. Beberapa model IdeaPad Y memang diklaim sanggup menangani permainan, namun nama mereka masih beberapa langkah di belakang RoG atau MSI. Ingin bermanuver di lini tersebut secara lebih leluasa, sebuah strategi menarik diambil oleh produsen asal Beijing itu.

Memanfaatkan momen DreamHack Winter 2015 di Swedia sebagai batu lompatannya, Lenovo mengumumkan kolaborasi bersama Razer untuk menggarap jajaran gaming PC desktop anyar. Keputusan itu didorong oleh visi buat ‘merevolusi perangkat gaming‘, di mana proses branding dan marketing dilakukan oleh kedua tim. Menariknya lagi, program kooperatif ini kemungkinan tak cuma melahirkan perangkat komputer, tapi juga produk periferal baru.

Razer menjelaskan bahwa kerja sama tersebut meliputi penggabungan produksi, distribusi, serta mengombinasikan channel partner kedua perusahaan. Lenovo berperan mendesain sistem berbekal kemahiran mereka di bidang teknis, lalu Razer bertugas ‘menyempurnakan pengalaman gaming‘. Nantinya, penampilan PC Lenovo yang berada di bawah co-branding akan berkiblat pada desain Razer.

Lenovo Razer 03

Di website, Razer menampilkan PC desktop tower IdeaCentre Y900 dengan kondisi yang sudah dimodifikasi. LED merah huruf Y maupun lampu mirip mata robot di bawahnya diganti warna hijau khas Razer. Kemudian terdapat sistem pencahayaan Chroma di sisi bawah, dan tentu saja kita dipersilakan mengkustomisasinya. Buat sekarang, Y series Lenovo terdiri dari dua PC desktop dan enam gaming notebook. Pertanyaannya kini, akankah semua model terpengaruh efek kolaborasi tersebut?

Razer belum memberikan informasi lebih rinci selain pengumuman sepanjang tiga paragraf yang mereka publikasi di situs resmi. Di Lenovo.com, Lenovo Y900/700 menjanjikan kapabilitas olah data dan grafis istimewa berbekal GPU Nvidia GeForce GTX, kapasitas memori dan penyimpanan yang besar, ruang luas untuk kustomisasi, dan akses mudah ke komponen hardware.

Razer dan Lenovo menjelaskan, mereka mempunyai agenda untuk menawarkan Y series Razer Edition secara ekstensif ke pasar internasional serta komunitas-komunitas gamer core. Saya berasumsi, Razer akan turut membubuhkan perangkat dengan bundel software pelengkap kreasi mereka, semisal Comms, Synapse, Surround, Cortex, Arena sampai Switchblade UI.

Untuk waktu peluncuran global Lenovo Y series Razer Edition, Razer hanya bilang akan mengeksekusinya di tahun 2016.

Lenovo Razer 02

Dropbox Team Permudah Kolaborasi Seluruh Pengguna Tanpa Terkecuali

Apa fungsi Dropbox buat Anda? Buat saya, Dropbox bermula sebagai tempat backup berbagai file skripsi saya. Dari situ Dropbox lanjut menjadi tempat saya menyimpan foto-foto jepretan kamera maupun smartphone. Sekarang, Dropbox menjadi gudang seluruh artikel yang saya tulis untuk TRL. Continue reading Dropbox Team Permudah Kolaborasi Seluruh Pengguna Tanpa Terkecuali

Mondopad 2.0 Satukan Konsep Monitor dan Fungsi Presentasi

Walaupun banyak digunakan di perkantoran, proyektor konvensional memiliki sejumlah kelemahan. Salah satunya, ia harus tersambung ke device utama. Produsen berupaya mengatasi masalah ini dengan memperkecil ukuran, ataupun menggabungkan proyektor ke PC. InFocus punyai ide lain. Sejak tahun 2011, mereka telah mengenalkan alternatif bernama Mondopad. Continue reading Mondopad 2.0 Satukan Konsep Monitor dan Fungsi Presentasi