5 Cara untuk Memperbaiki Flashdisk Tidak Terbaca

Flashdisk adalah benda yang sangat berguna untuk membagikan dokumen dari satu komputer atau laptop ke komputer lainnya. Melalui flashdisk, kamu dapat mentransfer dokumen seperti video, musik, berkas, aplikasi, serta banyak file lainnya.

Sayang sekali, flashdisk seringkali memiliki masalah. Perangkat berukuran kecil ini rentan terkena virus maupun eror akibat gesekan serta kerusakan lain. Flashdisk kadang dapat tidak terbaca atau bahkan ada masalah yang membuat kita perlu untuk memformat dokumen di dalamnya.

Hal ini tentunya sangat merepotkan dan meresahkan, terlebih lagi apabila flashdisk tersebut berisi dokumen penting. Apakah kamu sedang mencari cara untuk memperbaiki flashdisk yang tidak terbaca? Simak artikel berikut ini untuk mengetahui cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca!

Memperbaiki Flashdisk dengan Disk Management Tool

Langkah memperbaiki flashdisk pertama yang dapat kamu coba adalah dengan melakukan proses pemindaian dengan Disk Management Tool. Cara ini dilakukan untuk perbaikan pada flashdisk, jika terdeteksi kerusakan atau virus, Windows akan melakukan pemulihan pada device. Ini adalah beberapa cara untuk memperbaiki flashdisk yang tidak terbaca melalui Disk Management Tool:

  • Sambungkan flashdisk pada port USB laptop atau komputer
  • Klik kanan ikon Windows pada laman utama komputer atau laptop kamu dan pilih opsi Disk Management
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Menu Disk Management Tool
  • Klik kanan pada device flashdisk kamu, pilih opsi “Properties” kemudian tunggu hingga muncul jendela menu Properties.
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Disk Management Tool
  • Pilih tab “Tools” kemudian coba pilih fitur “Check”.
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Disk Management Tool
  • Pilih “Scan and repair drive”  tunggu hingga proses pemindaian selesai.
  • Coba untuk cabut dan hubungkan kembali flashdisk kamu setelahnya.
  •  

Memperbaiki Flashdisk dengan Menginstall Ulang Driver USB

Cara untuk memperbaiki flashdisk lain yang dapat kamu coba ialah dengan melakukan install ulang atas driver dari USB. Kiat-kiat ini dapat kamu gunakan apabila menemui masalah flashdisk yang tidak dapat terbaca. Langkah dari cara ini di antaranya adalah berikut ini:

  • Sambungkan flashdisk pada laptop maupun komputer kamu
  • Akses menu “Control Panel” dan pilih opsi “Hardware and Sound”
  • Pilih menu “Drive Manager”
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Menu device manager
  • Cari menu “Universal Serial Bus Controller”
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Menu device manager
  • Buka menu drop down dan cari perangkat flashdisk kamu (biasanya ada tanda peringatan berwarna kuning)
  • Klik kanan pada nama perangkat tersebut dan klik opsi “Uninstall”
  • Coba untuk cabut dan masukkan kembali flashdisk pada port USB pada laptop atau komputer kamu
  • Kamu seharusnya dapat menggunakan lagi flashdisk kamu jika tidak terdapat masalah lainnya.

Memperbaiki Flashdisk yang Basah karena Terkena Air

Ilustrasi cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
Ilustrasi cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca | Agefis Unsplash

Flashdisk kamu ikut tercuci dengan pakaian yang kamu gunakan? Atau mungkin flashdisk kamu terkena basah air hujan? Tidak perlu panik! Apabila kamu menghadapi masalah di mana flashdisk kamu terkena air, kamu hanya perlu untuk mengeringkan flashdisk kamu saja.

Pastikan bahwa perangkat flashdisk kamu telah sepenuhnya kering untuk menghindari konslet aliran listrik. Pengeringan flashdisk dapat dilakukan dengan menjemur flashdisk. Biasanya, flashdisk yang terkena air kemudian telah kering dapat langsung digunakan lagi.

Memformat Flashdisk dengan Menggunakan Disk Management

Perlu kamu ketahui bahwa biasanya flashdisk yang tidak terbaca akibat virus akan dapat digunakan kembali dengan cara diformat. Perlu kamu ketahui juga bahwa fungsi format akan menghapus seluruh dokumen yang ada pada flashdisk, sehingga tentunya cara ini lebih baik dilakukan sebagai pilihan terakhir.

Walaupun begitu, fungsi format ini dinilai juga sebagai cara yang efektif karena format dapat menghilangkan semua file, termasuk itu virus yang bersarang pada flashdisk. Ini adalah beberapa cara yang dapat kamu gunakan untuk memformat flashdisk kamu dengan menggunakan menu Disk Management:

  • Klik kanan pada ikon Windows dan temukan Disk Management
  • Klik lokasi flashdisk yang ingin diformat dan klik kanan
  • Pilih opsi format
Cara memperbaiki flashdisk tidak terbaca
fungsi format melalui disk management
  • Kamu akan diarahkan pada jendela diskusi mengenai apakah kamu yakin ingin benar-benar melakukan fungsi format pada perangkat flashdisk
  • Klik pilihan “Yes” atau “OK” kemudian tunggu proses formatting berjalan
  • Coba untuk cabut kemudian sambungkan kembali flashdisk kamu
  • Cek apakah kamu sudah dapat menggunakan kembali 

Memformat Flashdisk dengan Menggunakan Command Prompt

Fungsi format selain dapat dilakukan dengan Disk Management juga dapat dilakukan dengan Command Prompt. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk memformat flashdisk dengan Command Prompt:

  • Cari Command Prompt pada search bar Windows
  • Ketikkan FORMAT E:/FS:FAT pada jendela CMD itu
  • Penting diperhatikan bahwa Huruf E pada format tersebut menunjukkan lokasi flashdisk ya! Kamu dapat menyesuaikan lokasi flashdisk sesuai dengan lokasi pada komputer kamu. Jangan sampai keliru ya! karena bisa-bisa kamu melakukan fungsi format pada perangkat lain.
  • Klik enter pada keyboard kamu
  • Tunggu hingga proses selesai dan flashdisk kamu seharusnya telah diformat oleh Windows.

Nah, Itu tadi adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki flashdisk kamu yang tidak terbaca oleh sistem. Kamu dapat mencoba beberapa tersebut menyesuaikan dengan situasi yang kamu alami ya!

Untuk menghindari hilangnya dokumen penting, kamu dapat melakukan backup –pencadangan– berkas. Backup dokumen dewasa ini dapat dilakukan dengan mudah lho! Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan cloud pada misalnya Google Drive, Dropbox, OneDrive, dan situs cloud lainnya.

Cara-cara ini sekiranya dapat membantu kamu untuk tidak perlu merogoh kocek untuk membeli flashdisk baru. Semoga artikel ini memberikan solusi untuk  masalah flashdisk yang kamu alami! 

4 Cara Mudah Mengaktifkan Bluetooh pada Laptop dan Komputer

Bluetooth merupakan salah satu aplikasi yang memiliki fungsi yang begitu canggih untuk memudahkan kegiatan transfer dokumen kamu. Jika kamu ingin menge-print dokumen ke toko fotocopy dan printing, salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk mentransfer berkas kamu adalah dengan Bluetooth.

Pada awal eksistensinya, Bluetooth mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Bluetooth digunakan untuk mengirimkan berkas hiburan seperti musik, video, dan banyak dokumen lainnya. Dewasa ini, Bluetooth masih sering digunakan sebagai aplikasi yang digunakan untuk menggantikan teknologi kabel.

Bluetooth banyak digunakan untuk menghubungkan komputer dengan berbagai perangkat seperti ponsel, earphone, printer, keyboard, mouse, speaker, dan banyak perangkat lainnya. Kamu mungkin sudah sangat familier dengan bagaimana cara untuk mengaktifkan Bluetooth pada perangkat handphone (HP). Akan tetapi, mungkin ada beberapa dari kamu yang belum mengetahui cara mengaktifkan Bluetooth pada komputer maupun laptop. 

Ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan Bluetooth pada laptop atau komputer kamu sesuai dengan situasi dan kondisi yang kamu miliki.

Cara Mengaktifkan Bluetooth pada Laptop pada Laptop Windows 7 dan 8

Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer
Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer | Jack B Unsplash

Menyambungkan Bluetooth pada perangkat Laptop dengan sistem operasi Windows 7 dan 8 itu cukup mudah, lho.Berikut adalah beberapa langkah untuk mengaktifkan Bluetooth serta menyambungkan perangkat Bluetooth pada laptop yang menggunakan Windows 7 dan 8:

  • Klik menu Windows atau Start
  • Pilih menu “Devices and Printers
  • Klik “Bluetooth
  • Klik kanan pada perangkat Bluetooth
  • Pilih opsi “Bluetooth Settings”
  • Isi kolom “Allow Bluetooth Device to Find This Computer
  • Pilih OK.
  • Klik “Add a Device
  • Tunggu loading yang nantinya akan menampilkan perangkat yang ingin disambungkan
  • Klik dua kali pada nama perangkat yang tersambung tersebut
  • Perangkat akan terhubung pada laptop atau komputer dengan Bluetooth

Cara Mengaktifkan Bluetooth pada Laptop atau Komputer dengan Windows 10

Untuk mengaktifkan Bluetooth pada laptop atau komputer, cara yang dilakukan cukup mudah dan hampir mirip dengan langkah yang dilakukan untuk mengaktifkan Bluetooth pada Windows 7 dan 8. Ini adalah langkah untuk menghidupkan Bluetooth dan menyambungkan perangkat Bluetooth pada Windows 10:

  • Klik pada menu Start atau menu Windows yang ada pada halaman utama komputer kamu
  • Klik menu “Settings”
  • Pilih “Devices”
  • Klik “Bluetooth & Other Devices”
  • Pastikan bahwa Bluetooth dalam menu ini dalam posisi On.
Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer
Bluetooth dalam posisi On pada laptop dengan sistem operasi Windows 10
  • Nama perangkat yang akan kamu sambungkan akan muncul pada menu ini
  • Kliik pada perangkat tersebut
  • Klik opsi “Pair”
  • Ketika nama perangkat tidak muncul, klik tombol “Add Bluetooth or Other Device” 
Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer
Menu Add Device Bluetooth pada Windows 10
  • Kamu akan diarahkan pada jendela untuk memindai perangkat Bluetooth kamu
  • Sambungkan perangkat kamu melalui jendela tersebut secara manual.

Cara Mengaktifkan Bluetooth melalui Fn

Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer
Cara mengaktifkan bluetooth pada laptop dan komputer | James Owen Unsplash

Kamu juga dapat dengan mudah menggunakan tombol Fn untuk mengaktifkan dan menyambungkan perangkat Bluetooth pada laptop maupun Personal Computer (PC) kamu. Hanya saja, fungsi ini mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua perangkat komputer.

Untuk mengaktifkan Bluetooth dengan fungsi Fn, perangkat kamu harus memiliki ikon Bluetooth pada F row keyboard. Berikut ini adalah cara untuk mengaktifkan Bluetooth melalui tombol Fn keyboard:

  • Tekan kombinasi tombol Fn + dan ikon Bluetooth pada keyboard kamu
  • Tunggu proses loading yang pada taskbar yang akan memuat ikon Bluetooth
  • Klik dua kali untuk mengatur sambungan ke perangkat Bluetooth yang ingin disambungkan
  • Cari perangkat kemudian sambungkan perangkat tersebut

Cara Mengaktifkan Bluetooth dengan Dongle USB

Ada beberapa perangkat laptop yang mungkin tidak memiliki built in Bluetooth sehingga pengguna harus menggunakan perangkat tambahan untuk dapat menyambungkan perangkat dengan Bluetooth. Perangkat tambahan ini dapat disebut sebagai dongle Bluetooth atau adaptor Bluetooth eksternal.

Sebelum membeli perangkat ini ada baiknya kamu mengecek dahulu apakah perangkat komputer kamu memiliki Bluetooth atau belum. Cara pengecekannya adalah kamu hanya perlu masuk ke menu control panel, klik “Network and Internet”, kemudian lihat pada menu “Network Connection”. Jika Bluetooth sudah ada pada laptop kamu, kamu dapat menemukan notifikasi “Bluetooth Network Connection” bersama dengan jaringan lain seperti WiFi dan Ethernet.

Ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan Bluetooth dengan dongle Bluetooth:

  • Sambungkan dongle Bluetooth pada port USB laptop atau komputer kamu
  • Laptop maupun komputer dengan sistem operasi Windows 8 dan 10 biasanya dapat mendeteksi dongle Bluetooth secara otomatis.
  • Jika laptop kamu tidak dapat mendeteksi dongle Bluetooth tersebut, kamu dapat melakukan instalasi driver dongle Bluetooth terlebih dahulu.
  • Hal selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah menyambungkan perangkat Bluetooth kamu.
  • Klik ikon Bluetooth pada panel sistem Windows. 
  • Klik kanan ikon tersebut dan pilih “Add a Bluetooth Device

Nah, itu tadi adalah berbagai cara yang dapat kamu lakukan untuk mengaktifkan dan menyambungkan perangkat Bluetooth pada laptop maupun komputer kamu. Saat ini, kiat-kiat untuk transfer berkas maupun dokumen dapat dilakukan dengan banyak media. Kamu dapat menggunakan Bluetooth, flashdisk, maupun layanan cloud yang saat ini lebih sering digunakan banyak kalangan.

Layanan cloud memungkinkan kamu untuk menyimpan berbagai media dengan penyimpanan yang lumayan besar dan tentunya gratis. Layanan cloud yang banyak digunakan di antaranya adalah Google Drive, DropBox, serta OneDrive.

Bluetooth sendiri juga masih sangat sering digunakan untuk menyambungkan berbagai perangkat seperti wireless mouse, speaker, dan perangkat keras lainnya. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk dapat menyambungkan berbagai perangkat pada komputer kamu ya!

Sumber gambar header: Unsplash

Lenovo Umumkan 3 Laptop Premium Seri ThinkPad X1, Dengan Intel Core Generasi Ke-12 Untuk Pekerja Hybrid Dan Profesional

Lenovo telah meluncurkan laptop premium seri ThinkPad X1 yang dirancang untuk pekerja hybrid dan profesional. Mereka adalah ThinkPad X1 Carbon 10th Gen, X1 Yoga 7th Gen, dan X1 Nano 2nd Gen.

Ketiganya telah menjalankan sistem operasi Windows 11 dan didukung oleh Intel vPro U15 dan P28 terbaru dengan prosesor Intel Core generasi ke-12 yang menawarkan lompatan signifikan dalam kinerja. Bersama chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe, RAM hingga 32GB LPDDR5, dan penyimpanan internal hingga 2TB Gen 4 Performance PCIe NVMe SSD.

Laptop seri ThinkPad X1 terbaru juga sudah tersertifikasi Intel EVO Platform yang menghadirkan pengalaman utama meliputi daya tanggap, bangun instan, masa pakai baterai panjang, pengisian cepat, dan kolaborasi cerdas. Serta, dilengkapi fitur keamanan ThinkShield dengan teknologi Computer Vision (CV).

Teknologi Computer Vision baru ini menggunakan Neural Processing Unit (NPU) yang menghasilkan metadata dari kamera terintegrasi berdasarkan pengenalan dan pemodelan algoritma AI3. Teknologi ini menawarkan Deteksi Human Presence Detection yang lebih cerdas dalam mengenali manusia dan tujuan mereka untuk menggunakan PC, serta dapat mengenali apakah ada rekan kerja yang lewat atau hanya seekor kucing di rumah, dan perangkat hanya akan membuka kunci untuk pemilik.

CV juga berfungsi saat pengguna mengenakan masker pelindung wajah. Untuk menghemat daya, dapat mematikan atau meredupkan layar saat pengguna memalingkan muka, meningkatkan efisiensi energi dan menambahkan lapisan privasi ekstra saat bekerja di tempat umum.

Untuk kolaborasi yang lebih mendalam dan lebih aman, mereka dibekali kemampuan kamera superior dan audio yang lebih baik. Bar komunikasi yang mengintegrasikan opsi webcam FHD yang ditingkatkan dan dilengkapi privacy shutter.

Desain bar memungkinkan kamera dengan sensor yang lebih besar daripada yang biasanya ditemukan di laptop. Sensor 1,4µm meningkatkan kualitas gambar terutama dalam kondisi kurang cahaya. Sementara, aspek audio-nya mengandalkan mikrofon quad-array medan jauh 360 derajat, dan dilengkapi Dolby Atmos Speaker System dengan Dolby Voice.

ThinkPad X1 Carbon Gen 10
Lenovo ThinkPad X1 Carbon 10th Gen

ThinkPad X1 Carbon telah mencapai tonggak sejarah generasi ke-10 dan terus menawarkan semua yang dibutuhkan para profesional di era modern. Ia mengusung layar 14 inci narrow bezel dengan resolusi hingga WQUXGA (ada opsi Touch AOFT dan panel OLED 2.8K). Dimensi bodinya 315.6×222.5×14.95 mm dan bobotnya 1,12 kg.

Lenovo ThinkPad X1 Yoga 7th Gen

Sementara, ThinkPad X1 Yoga 7th Gen dengan desain mesin aluminium premium yang stylish dan bertenaga. Ia juga memiliki layar 14 inci narror bezel dengan panel OLED beresolusi hingga WQUXGA 4K dan tersedia opsi AOFT Touch. Dimensinya 314.4×222.3×15.53 mm dengan berat 1,38 kg.

Lenovo ThinkPad X1 Nano 2nd Gen

ThinkPad X1 Nano 2nd Gen masih menjadi ThinkPad teringan dengan berat kurang dari 1 kg dengan dimensi 293.2x208x14.47 mm. Ia merupakan laptop 13 inci dengan desain narrow bezel dan didukung resolusi hingga 2K serta tersedia opsi AOFT Touch.

Untuk harga dan ketersediaan, ThinkPad X1 Carbon Gen 10 akan tersedia mulai Maret 2022 dengan harga mulai dari $1.639. Sementara, ThinkPad X1 Yoga Gen 7 akan tersedia mulai Maret 2022 dengan harga mulai dari $1749 dan ThinkPad X1 Nano Gen 2 akan tersedia mulai April 2022 dengan harga mulai dari $1659.

7 Laptop Paling Unik yang Akan Meluncur di Tahun 2022

2022 baru berjalan beberapa hari, namun sudah ada indikasi kalau tahun ini bakal menjadi tahun yang penting untuk industri laptop. Di event CES 2022, kita sudah melihat deretan prosesor dan kartu grafis laptop baru yang diumumkan oleh AMD, Intel, dan juga Nvidia, dan para produsen laptop pun turut memanfaatkan acara tahunan ini untuk memperkenalkan sejumlah produk yang tak kalah menarik.

Tak hanya mengemas komponen-komponen terbaru dari trio produsen chip tadi, laptop-laptop baru ini rupanya juga menghadirkan berbagai inovasi memikat yang tidak terpikirkan sebelumnya. Berikut adalah 7 laptop terunik yang akan datang di tahun 2022.

Dell XPS 13 Plus

Dari luar, tidak ada yang kelihatan aneh pada laptop ini. Namun begitu dibuka, tampak bahwa ada yang tidak biasa pada bagian keyboard-nya. Seperti yang bisa kita lihat, Dell XPS 13 Plus tidak memiliki baris tombol function (F1 sampai F12) seperti pada umumnya. Sebagai gantinya, porsi teratas keyboard-nya dihuni oleh sederet tombol kapasitif.

Pemandangan yang tidak kalah aneh juga bisa kita lihat pada area di bawah keyboard-nya. Sepintas, XPS 13 Plus kelihatan seperti tidak memiliki trackpad sama sekali. Namun Dell sebenarnya sudah menyembunyikan haptic touchpad yang akan merespons setiap klik di balik palm rest berbahan kacanya.

Keyboard-nya sendiri juga kelihatan unik, sebab semua tombolnya tampak rata dengan permukaan bodinya. Kendati demikian, Dell mengklaim bahwa tiap-tiap tombolnya masih menawarkan key travel hingga sedalam 1 mm. Tertarik membelinya? XPS 13 Plus kabarnya akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.199.

Lenovo ThinkBook Plus Gen 3

Apa jadinya ketika seseorang menyelipkan sebuah tablet ke dalam sasis laptop? Tidak perlu berandai-andai, sebab ide liar itu sudah direalisasikan oleh Lenovo lewat ThinkBook Plus Gen 3. Jadi selain mengemas sebuah layar 17,3 inci (yang lebih lebar dari biasanya), ia juga punya layar kedua berukuran 8 inci yang ditempatkan di sebelah kanan keyboard.

Lenovo membayangkan layar kedua itu bisa digunakan untuk corat-coret, atau bahkan untuk me-mirror layar smartphone sehingga pengguna tak perlu mengeluarkannya dari saku. Tentu saja, ini bukan pertama kalinya kita melihat laptop berlayar ganda. Sebelum ini, Asus sudah mengeksekusi ide serupa dengan cara yang berbeda lewat lini ROG Zephyrus Duo.

ThinkBook Plus Gen 3 merupakan perubahan drastis dari dua generasi sebelumnya (yang mengemas layar E Ink pada bagian cover penutupnya). Entah kenapa fitur tersebut tak lagi dipertahankan di sini. Padahal bakal sangat keren jadinya seandainya laptop ini bisa mengemas tiga layar sekaligus. Rencananya, ThinkBook Plus Gen 3 akan dijual di bulan Mei 2022 dengan banderol mulai $1.399.

Lenovo ThinkPad Z13

Pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan mengajarkan kita akan pentingnya peran webcam dan mikrofon, dan sudah waktunya bagi pabrikan untuk menaruh perhatian ekstra pada dua komponen tersebut. ThinkPad Z13 adalah contoh laptop yang didapat ketika pabrikan memikirkan soal itu.

Pada bezel atasnya, tampak ada bagian yang agak menjorok ke luar, yang sepintas kelihatan seperti kebalikan dari notch pada layar MacBook Pro. Ruang ekstra tersebut Lenovo manfaatkan untuk menjejalkan sensor kamera FHD yang lebih besar (dengan ukuran piksel individual 1,4 µm), tidak ketinggalan pula mikrofon dual-array.

Tujuannya tidak lain untuk memberikan pengalaman yang lebih baik selama pengguna menjalani sesi video conference. Itulah mengapa Lenovo menamai bagian tersebut dengan istilah Communications Bar. Di Amerika Serikat, Lenovo berencana melepas laptop ini ke pasaran pada bulan Mei 2022 dengan harga mulai $1.549.

Lenovo Yoga 9i

Keunikan yang dibawa Yoga 9i memang tidak seradikal ThinkBook Plus Gen 3 tadi, tapi masih cukup mencuri perhatian jika dibandingkan laptop pada umumnya. Kalau kita perhatikan bagian keyboard-nya, tampak ada satu kolom berisikan tombol-tombol shortcut yang menghuni sisi paling kanannya.

Shortcut-nya pun disesuaikan dengan skenario penggunaan konsumen modern, misalnya shortcut untuk mengaktifkan fitur Background Blur di Microsoft Teams maupun aplikasi video conference lainnya. Jauh lebih mudah dan praktis ketimbang harus mengutak-atik menu pengaturan video di masing-masing aplikasi. Sepele, tapi krusial untuk masa-masa seperti sekarang.

Selanjutnya, ada shortcut untuk memilih mode performa laptop, sehingga pengguna bisa mengoptimalkan konsumsi baterai perangkat hanya dengan satu klik tombol. Shortcut lainnya berfungsi untuk mengganti tampilan Windows antara dark mode atau light mode, kemudian ada pula yang berfungsi untuk mengoptimalkan audio berdasarkan jenis konten yang diputar. Rencananya, Yoga 9i akan tersedia pada kuartal kedua 2022 dengan harga mulai $1.399.

Asus Zenbook 14 OLED Space Edition

 

Tahukah Anda bahwa di tahun 1997, Asus mengirimkan dua macam laptop ke orbit di dalam stasiun luar angkasa bikinan Uni Soviet bernama Mir? Asus mengklaim laptopnya mampu bertahan di sepanjang misi tanpa cacat, dan Asus pun ingin momen tersebut dikenang dengan cara yang istimewa.

Zenbook 14X OLED Space Edition sepenuhnya diciptakan untuk itu. Edisi spesial ini mengusung desain yang sangat unik, dengan titik-titik pada cover penutupnya yang merupakan kode morse untuk frasa Latin “ad astra per aspera” (yang berarti “menuju bintang dengan perjuangan”), ditambah ukiran-ukiran yang melambangkan stasiun Mir itu sendiri.

Tak hanya itu, cover penutupnya turut dilengkapi layar OLED mini berukuran 3,5 inci yang bisa dipakai untuk menampilkan teks atau gambar yang customizable (mirip seperti fitur AniMe Matrix milik seri ROG Zephyrus G14). Sejalan dengan tema luar angkasanya, fisik laptop ini telah lulus standar uji U.S. Space Systems Command Standard SMC-S-016A, yang diklaim empat kali lebih ketat daripada standar MIL-STD yang umum dipakai produsen laptop.

Asus sejauh ini belum mengumumkan harga jual laptop edisi khusus ini, akan tetapi pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai kuartal kedua tahun ini juga.

Asus Zenbook 17 Fold OLED

Salah satu kejutan terbesar yang Asus ungkap di CES 2022 (baik secara harfiah maupun secara kiasan) adalah Zenbook 17 Fold OLED. Sesuai namanya, ini merupakan laptop dengan layar yang bisa dilipat layaknya Lenovo ThinkPad X1 Fold. Bedanya, Zenbook 17 Fold OLED mengemas layar yang berukuran jauh lebih besar.

Dalam posisi terbuka lebar, pengguna akan disambut oleh layar OLED 17,3 inci dengan resolusi 2560 x 1920. Layar tersebut kemudian bisa dilipat hingga menjadi sepasang layar dengan ukuran 12,5 inci dan resolusi 1920 x 1280. Menemani laptop ini, Asus juga menyediakan sebuah keyboard Bluetooth yang bisa ditempatkan di atas porsi bawah layarnya.

Dari segi spesifikasi, Asus memastikan Zenbook 17 Fold OLED telah memenuhi standar baru Intel Evo yang secara khusus ditetapkan untuk laptop dengan layar foldable. Asus sejauh ini masih enggan mengungkap harganya, akan tetapi mereka sudah punya niatan untuk memasarkannya mulai pertengahan tahun ini.

Asus ROG Flow Z13

Tahun lalu, Asus meluncurkan laptop gaming 2-in-1 dengan bodi yang amat ringkas. Tahun ini, Asus punya penawaran serupa yang bahkan lebih ringkas lagi. Ketimbang menganut desain 2-in-1, perangkat bernama ROG Flow Z13 ini sepenuhnya mengadopsi desain detachable ala Microsoft Surface Pro, menjadikannya sebagai salah satu tablet dengan spesifikasi paling beringas di dunia saat ini.

Entah bagaimana caranya, namun yang pasti Asus berhasil menyelipkan komponen-komponen kelas gaming seperti prosesor Intel Core i9-12900H dan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 3050 Ti ke dalam bodi setebal 12 mm saja, tidak ketinggalan pula baterai berkapasitas 56 Wh, serta opsi layar 4K 60 Hz atau FHD 120 Hz. Secara total, bobotnya hanya berkisar 1,1 kg saja.

Seandainya perlu dorongan performa ekstra, ROG Flow Z13 juga dapat disambungkan ke aksesori bernama ROG XG Mobile yang dijual terpisah, yang mengemas GPU Nvidia GeForce RTX 3080 atau AMD Radeon RX 6850M XT. Terkait ketersediannya, Asus berencana memasarkan ROG Flow Z13 pada kuartal pertama atau kedua tahun ini, akan tetapi harganya masih belum diketahui. Sudah pasti mahal, apalagi kalau ditambah aksesori GPU eksternalnya tadi.

CES 2022: Razer Umumkan Konsep Meja Gaming Radikal dan Sejumlah Produk Baru Lainnya

Event teknologi tahunan CES terasa kurang afdal tanpa konsep gadget liar dari Razer. Brand periferal tersebut bahkan sudah memulai tradisi ini sejak tahun 2014, tepatnya ketika mereka memperkenalkan sebuah konsep PC modular bernama Project Christine.

Konsep tersebut memang tidak pernah terealisasi, namun itu tidak mencegah Razer untuk terus mengeksplorasi ide-ide liarnya. Di CES 2022, mereka kembali memperkenalkan sebuah konsep PC modular yang tidak kalah ambisius. Menurut saya, Project Christine bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan konsep baru bernama Project Sophia ini.

Bukan, gambar di atas bukanlah sebuah laptop gaming berukuran jumbo yang dibekali dua pasang kaki. Secara sederhana, Project Sophia dapat dideskripsikan sebagai meja gaming futuristis yang mendukung kustomisasi tingkat ekstrem berkat rancangan modularnya.

Secara total, Project Sophia bisa diisi dengan 13 modul yang berbeda. Modul utamanya adalah sebuah custom PCB yang mengemas komponen-komponen inti seperti prosesor dan kartu grafis. Modul tersebut menancap ke bagian bawah meja secara magnetis, dan saat tiba waktunya untuk upgrade, pengguna bisa melepasnya dengan mudah, lalu mencopot komponen-komponennya untuk diganti dengan yang lebih baru.

Modul-modul lainnya sangat bervariasi dan sengaja dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna yang berbeda-beda. Anda seorang desainer grafis? Pasang saja modul pen tablet di ujung kanan bawah. Anda bekerja di bidang produksi musik? Ada modul audio mixer yang menanti untuk dipasang. Ya, skenario-skenario yang saya sebutkan ini memang tidak ada sangkut-pautnya dengan gaming sama sekali, tapi justru itulah nilai praktis yang Project Sophia tawarkan: satu meja untuk memenuhi segala macam aktivitas yang melibatkan komputer.

Seperti halnya konsep-konsep rancangan Razer lain, tidak ada jaminan Project Sophia bakal terus dikembangkan hingga menjadi produk yang siap rilis. Ide akan sebuah meja yang bisa dijejali komponen-komponen PC sendiri bukanlah hal baru, dan siapa tahu ke depannya eksekusinya bisa selevel Project Sophia.

Razer Enki Pro HyperSense

Project Sophia bukan satu-satunya perangkat konsep yang Razer umumkan di CES 2022. Konsep lainnya adalah kursi gaming Enki Pro HyperSense, yang lebih mungkin untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Kursi ini pada dasarnya sama seperti yang Razer perkenalkan Oktober lalu, tapi yang sudah ditandemkan dengan teknologi haptic feedback bikinan D-BOX demi menyajikan sensasi immersive selama bermain. Unit aktuatornya diposisikan di bagian dasar kursi, akan tetapi sensasi getarannya dapat dirasakan di bagian bokong sekaligus punggung. Selain bergetar, bagian dudukannya juga bisa miring ke empat arah yang berbeda.

Semuanya berlangsung secara real-time, dengan tingkat respons sampai secepat 5 milidetik kalau kata Razer. Agar bisa bekerja dengan baik, tentu saja game yang dimainkan harus dibuat jadi kompatibel lebih dulu. Namun seandainya memainkan game yang tidak kompatibel, pengguna masih bisa merasakan feedback berdasarkan input dari controller, mouse, ataupun keyboard.

Selain game, aktuatornya juga dirancang untuk bereaksi selagi pengguna menonton film atau mendengarkan musik. Razer bilang ada lebih dari 2.200 judul game, film, dan lagu yang kompatibel dengan sistem haptic feedback milik Enki Pro HyperSense.

Razer X Fossil Gen 6

Konsep sudah, saatnya membahas produk-produk baru yang akan segera Razer pasarkan dalam beberapa bulan ke depan. Kita mulai dari Razer X Fossil Gen 6 terlebih dulu. Bukan, ini bukan smartwatch gaming, melainkan kolaborasi antara Razer dan Fossil untuk menciptakan edisi spesial dari smartwatch Fossil Gen 6.

Spesifikasinya identik dengan Fossil Gen 6 versi standar: diameter 44 mm, layar AMOLED 1,28 inci beresolusi 416 x 416, serta diotaki chipset Snapdragon Wear 4100+. Bodinya terbuat dari bahan stainless steel, dan perangkat secara keseluruhan tahan air hingga kedalaman 30 meter. Yang berbeda, edisi spesial ini dibekali tiga watch face eksklusif Razer, serta dua opsi warna strap khas Razer.

Rencananya, Razer X Fossil Gen 6 akan segera dijual dengan harga $329, tapi dalam jumlah yang terbatas saja, persisnya 1.337 unit.

Versi baru Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17

Sehubungan dengan diluncurkannya prosesor-prosesor laptop baru dari AMD dan Intel sekaligus, belum lagi kartu grafis laptop anyar besutan Nvidia, Razer pun dengan sigap mengumumkan versi baru dari trio laptop gaming-nya yang sudah menerima penyegaran spesifikasi dan sejumlah penyempurnaan lain.

Pada versi terbarunya, Razer Blade 14, Blade 15, dan Blade 17 kini menawarkan RTX 3070 Ti maupun RTX 3080 Ti sebagai opsi GPU-nya. Untuk prosesor, Blade 14 mengandalkan Ryzen 9 6900HX, sementara Blade 15 dan Blade 17 mengandalkan penawaran dari kubu Intel, spesifiknya Core i9-12900H pada konfigurasi termahalnya. Ketiga laptop ini juga mengemas RAM DDR5, tapi khusus untuk Blade 14, RAM-nya tidak upgradeable.

Selain mengunggulkan komponen-komponen terbaru, trio Razer Blade anyar ini juga hadir dengan beberapa penyempurnaan seperti keyboard yang berukuran lebih besar, laser-cut speaker, rancangan engsel yang lebih tipis, serta ventilasi ekstra guna semakin mengoptimalkan sirkulasi udaranya.

Di pasar Amerika Serikat, ketiga laptop baru ini akan dipasarkan pada kuartal pertama 2022. Untuk harganya, Blade 14 dibanderol mulai $2.000, Blade 15 mulai $2.500, dan Blade 17 mulai $2.700.

Sumber: Razer.

CES 2022: Alienware Umumkan Empat Laptop dan Tiga Periferal Gaming Baru

Kita sudah melihat deretan prosesor laptop baru dari AMD sekaligus Intel. Bersamaan dengan itu, ada antrean panjang laptop-laptop baru yang menanti untuk diluncurkan. Spesifik di kategori laptop gaming, ada Alienware yang menyingkap empat model anyar.

Satu di antaranya adalah model yang sepenuhnya baru, bukan penyegaran dari generasi sebelumnya. Selain laptop, Alienware juga memperkenalkan sejumlah periferal baru, mulai dari monitor sampai mouse. Berikut rangkuman produk-produk baru yang Alienware perkenalkan di CES 2022.

Alienware x14, Alienware x15 R2, dan Alienware x17 R2

Alienware x14 / Alienware

Alienware X-Series adalah lini laptop gaming anyar yang diperkenalkan tahun lalu. Lewat seri ini, Alienware pada dasarnya ingin membuktikan ke dunia bahwa mereka juga bisa menciptakan laptop gaming berbodi tipis tanpa harus berkompromi terlalu banyak perihal performa. Awalnya cuma ada dua model (x15 dan x17), keluarga X-Series kini ketambahan anggota baru, yakni Alienware x14.

Alienware mengklaim x14 sebagai laptop gaming berlayar 14 inci yang paling tipis di dunia, dengan tebal sasis cuma 14,5 mm saat ditutup. Ini akan terdengar semakin mengesankan setelah mengetahui spesifikasi lengkapnya. Terkait baterai misalnya, x14 mengemas modul berkapasitas 80 Wh, paling besar di antara laptop-laptop gaming 14 inci lain kalau kata Alienware. Bodinya paling tipis, tapi baterainya paling masif. Good job, Alienware!

Dibanding kedua kakaknya yang lebih besar, x14 juga unik karena memanfaatkan port USB-C untuk charging (pertama kalinya buat Alienware). Dukungan teknologi G-Sync dan Nvidia Advanced Optimus turut tersedia. Yang terakhir ini punya fungsi supaya perangkat bisa menggunakan kartu grafis diskret dan kartu grafis terintegrasi secara bergantian, sehingga pada akhirnya efisiensi dayanya bisa lebih dimaksimalkan.

Soal performa, konfigurasi termahalnya dibekali prosesor Intel Core i7-12900H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3060 dengan TGP (total graphics power) sebesar 85 W. x14 mendukung RAM DDR5 dengan kecepatan maksimum 5.200 MHz, tapi tanpa opsi ekspansi karena modulnya disolder. Untuk storage, x14 punya satu slot SSD NVMe yang bisa dijejali dengan kapasitas maksimum 2 TB.

Rencananya, Alienware juga bakal menawarkan varian yang mengemas kartu grafis Intel Arc, akan tetapi detail lengkapnya masih belum diketahui. Satu hal yang pasti, x14 juga mengadopsi sistem pendingin Cryo-Tech seperti kedua kakaknya, lengkap dengan thermal compound eksklusif Element 31 rancangan Alienware sendiri.

Keluarga laptop Alienware X-Series / Alienware

Di samping x14, Alienware turut memperkenalkan x15 R2 dan x17 R2, versi refresh dari tahun kemarin dengan pembaruan yang tergolong minor. Yang paling utama tentu saja adalah opsi prosesor 12th Gen Intel, serta dukungan memory DDR5 dengan kecepatan hingga 6.400 MHz.

Ketiga laptop ini dijadwalkan meluncur ke pasaran di bulan-bulan pertama tahun 2022 ini. Untuk harganya, x14 dibanderol mulai $1.799, x15 R2 mulai $2.199, dan x17 R2 mulai $2.299.

Alienware m17 R5 dan Alienware m15 R7

Alienware m17 R5 AMD / Alienware

Bagi yang tidak mementingkan mobilitas dan menuntut performa paling mentok, ada Alienware m17 R5 yang diklaim sebagai laptop AMD Advantage berlayar 17 inci paling perkasa saat ini. Branding AMD Advantage mengindikasikan bahwa ia mengandalkan prosesor sekaligus kartu grafis bikinan AMD, yang berarti pengguna bakal memiliki akses ke fitur-fitur eksklusif seperti AMD Smart Access Memory, AMD SmartShift Max, maupun AMD SmartAccess Graphics.

Pada konfigurasi tertingginya, m17 R5 ditenagai prosesor Ryzen 9 6980HX dan GPU Radeon RX 6850M XT 12 GB dengan TGP 175 W — dua-duanya menduduki kasta tertinggi lini prosesor dan kartu grafis laptop terbaru AMD. Seperti sebelumnya, Alienware turut menawarkan mechanical keyboard besutan Cherry MX sebagai fitur opsional untuk m17 R5.

Alienware m15 R7 / Alienware

Lanjut ke m15 R7, ini merupakan penerus langsung dari laptop yang Alienware luncurkan di Indonesia pada bulan September lalu. Pembaruannya tidak begitu banyak, dan pada dasarnya hanya melibatkan pilihan prosesor terbaru AMD dan Intel.

Perihal ketersediaan, Alienware m17 R5 akan dijual pada musim semi 2022 dengan harga mulai $1.599, demikian pula m15 R7 versi AMD dengan banderol mulai $1.499. Sementara itu, m15 R7 versi Intel akan lebih dulu meluncur ke pasaran dalam waktu dekat dengan harga mulai $2.099.

Monitor Quantum Dot OLED, headset dan mouse wireless

Alienware 34 Curved QD-OLED Gaming Monitor / Alienware

Di sektor periferal, Alienware punya kejutan dalam bentuk monitor Quantum Dot OLED (QD-OLED) pertama di dunia. Dibandingkan panel OLED tradisional, panel QD-OLED menjanjikan cakupan warna yang lebih luas, keseragaman warna yang lebih baik, dan tingkat kecerahan yang lebih tinggi. Spesifiknya, monitor ini menjanjikan cakupan warna 99,3% DCI-P3 dengan akurasi Delta E<2, serta tingkat kecerahan maksimum 1.000 nit.

Panel tersebut dikemas dalam bentuk melengkung dengan kurvatur 1800R dan bentang diagonal 34 inci. Resolusinya berada di angka 3440 x 1400 (aspect ratio 21:9), sedangkan refresh rate maksimumnya adalah 175 Hz. Alienware juga mengklaim waktu respon serendah 0,1 milidetik GtG, dan perangkat juga sudah lulus sertifikasi Nvidia G-Sync Ultimate.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Headset / Alienware

Beralih ke headset-nya, perangkat ini cukup unik dibanding headset gaming nirkabel pada umumnya karena satu hal: ia dibekali active noise cancellation (ANC), fitur yang lebih mudah kita jumpai pada segmen headphone wireless dan TWS ketimbang headset gaming. Kenapa harus ada ANC? Karena produk ini sebenarnya juga siap digunakan sebagai headphone Bluetooth biasa ketika diperlukan.

Dalam sekali pengisian, baterainya diyakini cukup untuk 55 jam pemakaian. Alienware pun tidak lupa menyematkan teknologi fast charging; pengisian selama 15 menit saja sudah bisa memberikan daya yang cukup untuk penggunaan selama 6 jam.

Alienware Tri-Mode Wireless Gaming Mouse / Alienware

Terakhir, ada mouse gaming nirkabel berdesain ambidextrous yang dibekali spesifikasi kelas atas, utamanya sensor dengan sensitivitas maksimum 26.000 DPI. Seperti headset-nya, Alienware juga memakai penamaan “Tri-Mode” untuk mouse terbarunya, dan itu merujuk pada tiga mode konektivitas yang ditawarkan: wireless 2,4 GHz via bantuan dongle USB, Bluetooth, dan kabel.

Dalam sekali charge, mouse seberat 89 gram ini dipercaya mampu beroperasi hingga 140 jam nonstop. Itu kalau menggunakan sambungan wireless standar. Kalau memakai Bluetooth, daya tahan baterainya tentu bisa jauh lebih awet lagi.

Di Amerika Serikat, trio periferal baru ini akan segera dipasarkan sebelum musim semi tiba. Headset-nya dihargai $200, sedangkan mouse-nya dihargai $150. Untuk monitornya, Alienware sejauh ini masih enggan merincikan harganya.

Sumber: Alienware.

ASUS VivoBook Pro 14 OLED (K3400) Hadir Dengan Bekal Layar ASUS OLED Dan Intel Core Generasi Ke-11, Tunjang Kebutuhan Kreator Muda

ASUS telah mengumumkan VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Sebuah laptop yang dirancang untuk para kreator muda dengan layar ASUS OLED dan telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11.

Layar ASUS OLED pada VivoBook Pro 14 OLED (K3400) membentang 14 inci, ditopang resolusi tinggi 2,8K (2880×1800 piksel). Aspek rasio yang digunakan sudah 16:10 yang menghadirkan ruang kerja ekstra ketimbang layar dengan rasio 16:9.

ASUS OLED memang menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari tingkat reproduksi warna tinggi yaitu 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% sRGB. Layarnya juga telah dikalibrasi secara presisi dan mengantongi sertifikasi PANTONE Validated.

Untuk memanjakan para video editor dan animator, ASUS melengkapinya dengan refresh rate 90 Hz dan response time hanya 0,2 ms. Mendukung teknologi HDR dengan contrast ratio hingga 1.000.000:1 dengan sertifikasi VESA HDR True Black. Juga memiliki paparan radiasi cahaya biru hingga 70% lebih rendah dengan sertifikasi low-blue light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland.

Dari segi desain, perangkat ini mengedepankan konsep mobilitas, minimalis, dan fungsionalitas. Bobotnya hanya 1,45 kg dengan ketebalan 17,9 mm. VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga tampil dengan kesan premium dengan opsi warna comet grey dan cool silver.

Untuk mendukung kegiatan para kreator sehari-hari, ASUS juga menyematkan beragam opsi konektivitas di VivoBook Pro 14 OLED (K3400). Mulai dari port Thunderbolt 4 (USB Type-C) yang mendukung fitur USB Power Delivery hingga 100W dan DisplayPort. Terdapat pula USB Type-A, HDMI, MicroSD card reader, dan 3.5mm combo audio jack untuk menghubungkannya ke berbagai perangkat eksternal lainnya. Serta, WiFi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5.0 untuk konektivitas nirkabelnya.

VivoBook Pro 14 OLED (K3400) juga dirancang dengan mengedepankan keamanan dan privasi. Tombol power pada keyboard di laptop ini telah terintegrasi dengan sensor pembaca sidik jari yang juga mendukung fitur Windows Hello. Webcam yang terdapat di bezel layar atas juga dilengkapi dengan penutup fisik.

Ditenagai Prosesor Intel Core Generasi Ke-11

Untuk memenuhi kebutuhan para kreator, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) telah ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11, yaitu Intel Core i5-11300H dan i7-11370H. CPU ini lebih hemat daya namun tetap memiliki performa kencang dan dipadukan dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650. GPU tersebut biasanya hadir di laptop gaming dan kini menjadi mesin pengolah grafis utama di VivoBook Pro 14 OLED (K3400).

Untuk mendinginkan berbagai komponen penting yang ada di dalam laptop ini, VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibekali dengan sistem pendingin ASUS IceCool Plus terbaru yang memanfaatkan dua kipas. Melalui aplikasi MyASUS, pengguna dapat memilih tiga mode penggunaan yang meliputi silent, standard, dan performance.

ASUS juga memberikan dukungan tambahan berupa fasilitas berlangganan Adobe Creative Cloud selama tiga bulan secara cuma-cuma. Adobe Creative Cloud merupakan platform yang menopang berbagai aplikasi kreatif paling populer seperti Photoshop, Premiere Pro, Lightroom, dan After Effect. Selama masa langganan, pengguna VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dapat menggunakan seluruh layanan dan aplikasi Adobe Creative Cloud.

Harga VivoBook Pro 14 OLED (K3400) dibanderol mulai dari Rp14.599.000 untuk konfigurasi prosesor Intel Core i5-11300H, RAM 8GB DDR4 3200MHz, dan penyimpanan 512GB PCIe Gen3 x4 SSD. Model tertingginya dijual Rp19.799.000 dengan prosesor Intel Core i7-11370H dan RAM 16GB DDR4 3200MHz.

CES 2022: Acer Luncurkan Tiga Chromebook Baru, Salah Satunya dengan Prosesor ARM MediaTek

Popularitas Chromebook meningkat pesat dalam dua tahun terakhir seiring kita menjalani rutinitas secara online. Salah satu pabrikan yang konsisten menggarap Chromebook adalah Acer. Pabrikan asal Taiwan ini bahkan sudah menggeluti segmen Chromebook sejak dunia belum mengenal COVID-19.

Di CES 2022, Acer memperkenalkan tiga Chromebook baru, yakni Chromebook Spin 513, Chromebook 315 dan Chromebook 314. Masing-masing datang membawa sejumlah penyempurnaan dibanding model yang sama dari generasi sebelumnya.

Acer Chromebook Spin 513 (CP513-2H)

Dibandingkan pendahulunya, generasi terbaru dari Chromebook Spin 513 ini hadir dengan beberapa perubahan yang cukup signifikan. Dari segi fisik misalnya, sasis aluminiumnya kini lebih panjang secara vertikal karena aspect ratio layar sentuhnya yang berubah menjadi 3:2, mengikuti tren terkini yang dipercaya bisa membantu meningkatkan produktivitas.

Layarnya bukan cuma lebih besar dengan bentang diagonal 13,5 inci, tapi juga lebih tajam dengan resolusi 2256 x 1504. Meski layarnya membesar, bodi perangkat tetap bisa dibuat cukup ringkas berkat bezel setipis 7,7 mm yang mengapit sisi kiri dan kanan layarnya. Fisiknya pun tangguh dan sudah memenuhi standar militer MIL-STD 810H.

Perubahan drastis lainnya terdapat di dalam. Di versi terbarunya ini, prosesor Qualcomm Snapdragon 7c telah digantikan oleh MediaTek Kompanio 1380 yang sama-sama berinti delapan. Soal baterai, Acer mengklaim perangkat ini bisa beroperasi hingga 10 jam nonstop — kalah awet dibanding pendahulunya, tapi bisa jadi karena layarnya punya resolusi lebih tinggi.

Acer sejauh ini belum punya informasi soal ketersediaannya di kawasan Asia, namun yang pasti perangkat ini bakal dipasarkan di Amerika Serikat pada bulan Juni 2022 dengan harga mulai $600.

Acer Chromebook 315 (CB315-4H/T) dan Chromebook 314 (CB314-3H/T)

Untuk Chromebook 315, perubahannya tergolong cukup minor. Versi anyarnya tak lagi memakai prosesor AMD, melainkan opsi terbaru dari Intel, yakni Celeron N4500, Celeron N5100, atau Pentium Silver N600. Layar yang tersematkan masih sama, dengan ukuran 15,6 inci dan resolusi FHD, serta lapisan anti-glare sebagai pelengkap. Konsumen nantinya juga dapat memilih antara varian touchscreen atau non-touchscreen.

Meluncur di masa pandemi, webcam dan mikrofon yang mumpuni tentu menjadi poin yang perlu diperhatikan, dan Chromebook 315 pun tidak luput dari itu. Yang cukup unik adalah touchpad-nya, yang terbuat dari sampah-sampah plastik yang berasal dari laut dan sudah didaur ulang menjadi bertekstur seperti kaca.

Alternatifnya, Acer turut menawarkan Chromebook 314 yang mengusung spesifikasi dan fitur serupa, tapi dengan layar 14 inci ketimbang 15,6 inci. Berhubung lebih kecil, model yang satu ini otomatis tidak memiliki numpad di keyboard-nya. Selebihnya, Chromebook 314 cukup identik dengan Chromebook 315.

Di AS, Acer kabarnya bakal memasarkan Chromebook 315 di bulan Januari ini juga dengan banderol mulai $300, sementara Chromebook 314 baru akan menyusul di bulan Juni, juga dengan harga mulai $300.

Sumber: Acer.

Gadget Champions 2021: Acer Swift 3 Infinity 4 Gaet Gelar Best for Work

Menjelang pergantian tahun, DailySocial.id/Gadget kembali menggelar kegiatan rutin Gadget Champions, kali ini bekerja sama dengan Yangcanggih.com dan Gizmologi.id.

Untuk edisi tahun ini, ada empat kategori utama pada Gadget Champions 2021, yakni Best for Work, Best for School, Best for Content Creation, dan Best for Gaming.

Kategori Best for Work kami hadirkan untuk menyoroti perangkat canggih pendukung produktivitas yang siap membantu pengguna menghadapi rutinitas modern yang semakin menantang.

Salah satu laptop yang pantas menerima gelar Best for Work adalah Acer Swift 3 Infinity 4. Perangkat ini bukan cuma mengandalkan desain yang ringkas sekaligus trendi, melainkan juga performa yang mumpuni untuk berbagai kegiatan produktivitas — dua aspek yang esensial buat laptop yang sehari-harinya rutin dipakai bekerja.

Secara fisik, Acer Swift 3 Infinity 4 hadir membawa sasis serba logam dengan tebal cuma 15,9 mm dan bobot sekitar 1,2 kg. Kombinasi tersebut sangat ideal buat para pekerja milenial yang memiliki gaya hidup mobile. Saat perangkat dibuka, bagian keyboard-nya akan sedikit terangkat dan menumpu pada engsel layarnya, memberikan kenyamanan ekstra selagi bekerja.

Layarnya sendiri menggunakan panel IPS 14 inci dengan resolusi FHD (1920 x 1080) yang dikemas dalam bingkai tipis dengan rasio layar ke bodi sebesar 85,73%. Akurasi warnanya pun cukup bisa diandalkan berkat color gamut 100% sRGB, ditambah tingkat kecerahan maksimum 300 nit.

Performa mumpuni dan sertifikasi Intel EVO

Meski tipis dan ringan, performa Acer Swift 3 Infinity 4 sama sekali tidak boleh diremehkan. Ia datang mengusung prosesor Intel generasi ke-11, spesifiknya Core i7-1165G7 dengan 4-core dan 8-thread, yang menjanjikan peningkatan performa 20% lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

Bukan cuma itu, perangkat juga siap mendukung kegiatan berkreasi berkat dukungan chip grafis terintegrasi Intel Iris Xe dengan 96 Execution Unit (EU). Saat diperlukan, laptop ini bahkan sanggup menjalankan beberapa game modern secara lancar, sehingga prinsip work-life balance pun dapat terwujud dengan baik. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM LPDDR4 16 GB dan SSD NVMe PCIe Gen 4 berkapasitas 512 GB.

Performa yang mumpuni ini juga didukung oleh sistem manajemen panas yang efektif. Ruang ventilasi ekstra yang tercipta berkat desain keyboard yang terangkat itu tadi juga berkontribusi terhadap sirkulasi udara yang lebih baik. Kecepatan kipasnya pun dapat diatur berdasarkan tiga mode yang berbeda — Silent, Balance, dan Performance — cukup dengan menekan kombinasi tombol Fn + F.

Acer Swift 3 Infinity 4 juga sudah lolos sertifikasi Intel EVO, dan itu berarti ia telah memenuhi sejumlah persyaratan yang Intel tetapkan, di antaranya daya tahan baterai hingga 14 jam dan disertai dukungan fast charging, serta kecepatan menyala dari mode Sleep di bawah 1 detik.

Sertifikasi ini pada dasarnya merupakan jaminan akan sebuah laptop yang bisa diandalkan kapan saja dan di mana saja, baik dari segi kinerja, daya tahan baterai, audio, layar, portabilitas, maupun konektivitas.

Bicara soal konektivitas, Acer Swift 3 Infinity 4 telah dibekali chip Wi-Fi 6 terbaru beserta Bluetooth 5.1. Port di sekitaran bodinya mencakup dua port USB 3.2 Gen 1, Thunderbolt 4 (USB-C), dan HDMI.

Guna semakin memudahkan dalam penggunaan sehari-hari, Acer tak lupa menyematkan sensor sidik jari yang kompatibel dengan fitur Windows Hello, tidak ketinggalan pula fitur Modern Standy dan Wake on Voice.

Menimbang segala keunggulannya itu, Acer Swift 3 Infinity 4 sangat layak untuk menjadi laptop penunjang kegiatan bekerja, produktivitas dan bisnis.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh Acer.

[Review] Dell Precision 3561: Workstation Entry Level dengan Kinerja Tinggi dan NVIDIA Quadro

Membeli sebuah komputer dan laptop yang digunakan untuk sebuah pekerjaan profesional memang tidak bisa sembarangan. Hal tersebut dikarenakan untuk pekerjaan berat tentu saja membutuhkan spesifikasi yang berbeda pula, seperti pada sisi GPU-nya. Untuk pekerjaan tersebut, seseorang akan membutuhkan sebuah laptop workstation yang memang memiliki kinerja tinggi dan tentu saja harga yang tinggi pula. Seperti halnya Dell memperkenalkan laptop workstation Dell Precision 3561 yang baru-baru ini datang ke Dailysocial.

Dell Precision 3561 merupakan sebuah laptop workstation yang sudah menggunakan Intel Tiger Lake H. Saat ini, masih banyak laptop workstation yang masih menggunakan Tiger Lake U, seperti saudaranya Precision 3560. Pada sisi grafisnya, Dell Precision 3561 ternyata sudah menggunakan GPU dari NVIDIA yang memang khusus dipakai oleh para developer dan desainer, yaitu NVIDIA Quadro T1200. Kemampuan Quadro sendiri cukup berbeda dengan GeForce yang khusus dibuat untuk gaming.

Sebuah workstation juga membutuhkan ruang untuk melakukan upgrade. Hal tersebut juga diusung oleh Dell pada Precision 3561-nya yang mudah untuk menambahkan storage serta RAM yang ada. Laptop ini bahkan sudah menyediakan sebuah tambahan slot NVMe PCI-e x4 Gen 4 yang sepertinya masih tidak banyak dimiliki oleh laptop lainnya.

Spesifikasi lengkap dari Dell Precision 3561 yang saya dapatkan dapat dilihat pada tabel berikut ini

Prosesor Intel Core i7 11800H (8C16T) 2,3 GHz, Turbo 4,6 GHz
GPU Intel UHD + NVIDIA Quadro T1200
RAM 16 GB LPDDR4 3200 MHz Dual Channel
Storage Western Digital SN530 M.2 NVMe PCI-e 256 GB
Layar IPS 15,6 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 2,15 kg
Sistem operasi Windows 10 Pro
Dimensi 357.80 x 233.30 x 22.67 mm
Baterai 97 Wh

Spesifikasi dari CPU-Z dan GPU-Z bisa dilihat dari gambar berikut ini:

Unboxing: Charger

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya menggunakan standar Power Delivery. Kabelnya sendiri adalah USB-C to USB-C yang bisa digunakan pada semua perangkat yang menggunakan port ini. Charger-nya sendiri dapat mengisi daya hingga 130 watt.

Desain

Dell Precision 3561 memiliki warna seperti kebanyakan laptop yang beredar selama ini, yaitu abu-abu perak. Agar bobotnya tidak tambah berat, Dell juga menggunakan body berbahan plastik polikarbonat pada laptop ini. Walaupun begitu, Dell Precision 3561 masih terasa kokoh saat dipegang yang juga menandakan bahwa kualitas produksinya yang sangat baik. Finishing matte-nya juga membuat minyak bekas sidik jari sulit menempel pada permukaannya.

Precision 3561 menggunakan layar dengan jenis IPS yang memiliki resolusi tinggi, yaitu 1920 x 1080 atau 1080p. Layar ini juga memiliki dimensi 15,6 inci dengan rasio 16:9 yang memang cocok digunakan untuk bekerja. Dell mendesain bingkai kanan dan kirinya cukup kecil untuk sebuah workstation, namun bingkai atas dan bawahnya masih terasa cukup tebal.

Laptop untuk bekerja menandakan pula bahwa layout keyboard-nya juga harus mendukung. Hal tersebut pula yang membuat Dell Precision 3561 memiliki desain Full Keyboard lengkap dengan NumPad. Keyboard ini sendiri nyaman digunakan untuk mengetik karena ruangnya yang lebar dan juga memiliki LED backlit yang otomatis menyala saat ditekan salah satu tombolnya. Satu-satunya yang cukup tidak saya sukai adalah tombol panah atas dan bawah yang sangat kecil dan cukup menyulitkan untuk ditekan.

Di sisi kanan atas dari keyboard ini terdapat sebuah tombol Power yang juga sekaligus sebagai pemindai sidik jari. Lalu pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif dan juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya. Uniknya, pada sisi sebelah kanan touchpad tersebut terdapat sensor NFC multifungsi.

Dell Precision 3561 juga memiliki 2×2 watt speaker yang terletak pada bagian bawahnya. Uniknya suara yang keluar dari laptop ini, entah dari speaker maupun earphone, menjadi lebih baik karena Audio Enhancement yang bisa diakses pada aplikasi Dell Optimizer dan sudah menyala secara default. Selain itu, laptop ini juga memiliki 2 microphone yang dapat menghalau noise.

Port yang ada pada laptop ini juga tergolong lengkap. Pada sisi kanannya dapat ditemukan slot microSD, port audio 3,5 mm, 2 x USB 3.2 Gen 1, HDMI 2.0, RJ-45, dan lock slot. Pada bagian kirinya terdapat 2 x USB-C 4 / Thunderbolt 4 dan slot Smart Card.

Sistem operasi yang terpasang pada laptop Dell Precision 3561 adalah Windows 10 Pro. Tentunya dengan cip TPM 2.0 yang terpasang pada laptop ini membuatnya bisa di-upgrade ke Windows 11 Pro. Dell juga sudah memasangkan software Dell Optimizer yang akan mendeteksi segala update yang dibutuhkan pada laptop ini.

Pengujian

Dell Precision 3561 menggunakan prosesor Core i7-11800H atau sering dikenal dengan Tiger Lake H dan memiliki kartu grafis terintegrasi Intel UHD Gen 11. Intel UHD ini sendiri memiliki 32 Execution Unit yang kencang. Prosesornya sendiri memiliki 8 core dengan 16 threads dengan kecepatan 2,3 GHz dan memiliki Turbo hingga 4.6 GHz yang beroperasi pada TDP 35 watt hingga 45 watt. Tiger Lake sendiri sudah menggunakan litografi 10 nm SuperFin.

Laptop ini juga datang dengan discrete graphics card didalamnya. GPU tersebut adalah NVIDIA Quadro T1200. GPU ini memiliki memori GDDR6 sebesar 4 GB dengan 1024 unified shaders. Sebagai informasi, Quadro lebih ditujukan kepada rendering 3D dan bukan untuk bermain game.

RAM yang terpasang pada perangkat ini juga sudah menggunakan mode dual channel. RAM tersebut juga dapat dengan mudah diganti karena tidak tersolder pada motherboard-nya. Dell mempercayakan penyimpanan SSD NVMe pada Western Digital dengan SN530 yang memiliki form factor 2230. Untuk menambah kapasitasnya, Dell juga sudah menyediakan sebuah port NVMe PCIe x4 Gen 4 pada board-nya.

Oleh karena pangsa pasar dari laptop ini bukan lah gamer, saya langsung skip pengujian untuk bermain game. Walaupun begitu, sesekali saya mencoba bermain beberapa game seperti Valorant Dan CS:Go yang bisa disetting maksimum dan dapat mencapai 60 fps. Tentunya para pekerja ju akan sesekali bermain game untuk mengurangi kepenatan.

Dalam bekerja, laptop yang satu ini memang sudah tidak perlu lagi diragukan keandalannya. Terus terang, artikel ini sebagian besar ditulis langsung pada Dell Precision 3561. Namun, sepertinya Dell harus lebih memperhatikan dari sisi software, karena laptop ini beberapa kali mengalami lag saat melakukan browsing saat memakai Microsoft Edge. Hal tersebut pun berlaku pada saat saya melakukan reset.

Sayangnya, saya tidak memiliki kemampuan dalam melakukan desain 3D. Namun saat melakukan editing pada Adobe Photoshop dan sedikit menggunakan Filmora untuk editing video, saya tidak menemukan masalah sama sekali. Laptop ini sangat nyaman untuk digunakan dalam mengerjakan pekerjaan yang saya lakukan.

Untuk mengukur kinerjanya, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark. Dan untuk mengukur kinerjanya, saya kembali menghadirkan laptop dengan prosesor Intel Core i7 1165G7 dan 10850H, sang pendahulunya. Berikut adalah hasil benchmarking-nya

Dapat dilihat bahwa kinerja dari laptop dari Dell ini sangat baik. Tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan sang pendahulunya. Dengan kinerja tersebut, maka seluruh pekerjaan akan dapat terselesaikan dengan baik. Namun, kinerja dari GPU-nya memang belum cukup untuk melakukan desain 3D dengan yang lebih intensif.

Uji Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 10 jam 11 menit. Namun saat menggunakan laptop ini untuk melakukan rendering dan editing, seharusnya hasilnya akan lebih pendek. Saat mengisi baterainya, dengan menggunakan charger bawaan yang memakai 130 watt, laptop ini akan terisi secara penuh dalam waktu sekitar 1,5 jam lebih.

Saya juga mencoba mengisi baterai dengan menggunakan charger 65 watt. Hasilnya, laptop ini akan mengeluarkan notifikasi slow charging. BIOS-nya pun juga akan mengeluarkan notifikasi bahwa baterai akan terisi secara pelan.

Verdict

Dalam mencari laptop workstation yang memiliki kinerja tinggi memang cukup sulit untuk saat ini. Apalagi, beberapa pekerjaan memang tidak dapat dilakukan dengan laptop consumer biasa. Untuk mendapatkan laptop yang memiliki kinerja tinggi, Dell pun memiliki solusinya. Salah satunya dengan Dell Precision 3561.

Kinerja yang dimiliki oleh laptop ini memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan menggunakan Intel Core i7 11800H dengan 8 core dan 16 thread, dapat menangani segala pekerjaan dengan sangat baik. Memiliki NVIDIA Quadro T1200 juga akan membuat segala pembuatan desain dengan lebih nyaman. Hal tersebut didukung dengan daya tahan baterai yang cukup panjang.

Dell menjual Precision 3561 dengan harga mulai dari Rp. 25.750.000 dan sudah termasuk pajak. Dengan harga tersebut, konsumen bisnis sudah bisa mendapatkan laptop workstation sekelas PC dengan kinerja dan keamanan yang tinggi. Sama seperti sebuah desktop, laptop ini juga bisa di-upgrade dengan mudah karena terdapat slot NVMe PCIe x4 Gen 4 ke 2, RAM, SATA, dan beberapa port lainnya.

Sparks

  • Spesifikasi serba tinggi membuat laptop ini memiliki kinerja yang kencang
  • Tersedia slot microSD, NFC, serta 2 buah Thunderbolt 4
  • Tersedia slot PCIe NVMe x4 Gen 4 kosong
  • Mudah di-upgrade untuk RAM dan penyimpanan internal
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Bobotnya terasa cukup berat untuk sebuah laptop
  • Material body-nya masih menggunakan plastik