IT Luncurkan Produk AIoT Smart Home: dari Lampu hingga Air Purifier

Mungkin selama ini konsumen di indonesia mengenal produk IT sebagai aksesoris smartphone. Akan tetapi pada tanggal 25 Oktober 2021, IT meluncurkan produk AIoT yang bakal digunakan didalam rumah, sehingga menjadikannya sebuah Smart Home. Ada beberapa produk yang ditawarkan oleh IT pada peluncurannya kali ini yang disiarkan secara streaming melalui Zoom.

Produk AIoT yang diluncurkan oleh IT merupakan hasil kerjasama antara Erajaya dengan Tuya. Tuya sendiri saat ini juga sudah dikenal dengan berbagai macam produk AIoT-nya. Semua produk AIoT tersebut nantinya bakal dapat dioperasikan langsung melalui sebuah perangkat Android maupun iOS. Semua produk tersebut juga bisa terkoneksi melalui WiFi.

“Pasar smart home dunia di prediksikan akan mencapai nilai USD$174milyar di tahun 2025. IT: Immersive Tech hadir dengan portfolio smart home-nya di waktu yang tepat. Teknologi yang makin user friendly, interoperability dan konektifitas yang membaik akan mempercepat adopsi perangkat seperti ini di Indonesia. Peluncuran portfolio IT Smart Home ini adalah fase awal bukti kesungguhan dan komitmen kami untuk menghadirkan produk-produk IoT yang relevan, dengan teknologi terkini, untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban. Terhubung dengan aplikasi IT Smart yang dikembangkan berkolaborasi dengan Tuya Smart, seluruh perangkat IT Smart Home dapat dikontrol secara mudah lewat 1 aplikasi saja, menjadikannya suatu ekosistem produk yang integrated,” ungkap Andre Tanudjaja, Project Director, IT: Immersive Tech.

“IT: Immersive Tech dan Erajaya Active Lifestyle adalah partner penting untuk Tuya. Kami bangga dapat menyediakan layanan kami untuk mendampingi IT Smart Home hadir ke pasar dengan cepat di level harga yang menarik. Kami berharap di kemudian hari dapat bersama-sama mengembangkan produk smart home yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang kian meningkat. Semoga pasar smart home menjadi lebih bergairah dan terinspirasi dengan kesuksesan IT Smart Home,” ujar Ross Luo, General Manager of Asia Pacific Region, Tuya Smart.

Ada beberapa produk yang diperkenalkan pada acara peluncuran kali ini. Yang pertama adalah kelompok lampu pintar yang terdiri dari Smart LED, Filament,  dan Disco Bulb. Selain itu, IT juga memperkenalkan LED Light Strip yang bisa digunting maupun diperpanjang hingga 14 meter. Dua produk selanjutnya merupakan Air Purifier S130 dan Smart CCTV Camera.

Smart LED bulb yang diperkenalkan IT menggunakan daya 9 watt dan dapat diubah warnanya melalui aplikasi mereka. Untuk Smart Filament Bulb merupakan bohlam konvensional yang bisa diterang-redupkan melalui aplikasi. Smart Disco Bulb akan berubah warna saat sebuah musik dimainkan dan akan mengikuti iramanya.

Smart Air Purifier yang merupakan alat untuk memurnikan udara yang diluncurkan kali ini memiliki 3 tahapan penyaringan. 3 Tahapan tersebut adalah Pre-filter, HEPA filter untuk menyaring partikel hingga 0,3 micron, dan Active Carbon untuk menyerap bau. Terakhir, alat ini juga menggunakan sinar UV-C sehingga virus dan bakteri bisa benar-benar dibunuh.

Terakhir, IT memperkenalkan produk CCTV-nya yang bisa dikendalikan melalui koneksi internet. CCTV ini menggunakan kamera dengan resolusi 1080p sehingga dapat menangkap detail gambar lebih baik lagi. CCTV ini juga memiliki speaker dan microphone sehingga bisa berbicara dua arah. Tentunya, semua bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi bawaan IT.

Semua produk dari IT ini dijual mulai tanggal 25 Oktober 2021 pada toko resmi IT di Tokopedia dan setelah tanggal 7 November 2021 akan ada pada semua toko resmi dari Erajaya. Harga dari produk-produk itu adalah sebagai berikut

  • IT Smart LED Bulb 9W Rp. 179.000
  • IT Smart Filament Bulb Rp. 279.000
  • IT Smart Disco Bulb Rp. 299.000
  • IT Smart CCTV Camera Rp. 499.000
  • IT Smart Air Purifier S130 Rp. 1.499.000
  • IT Smart LED Light strip Rp. 329.000

Air Purifier bisa untuk virus Covid?

Semua sistem pemurnian udara saat ini selalu dikaitkan dengan virus yang menjadi pandemi, yaitu COVID-19. Seperti kita ketahui, virus Covid-19 sendiri memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu 0,125 mikrometer. Lalu apakah produk yang ditawarkan oleh IT bisa menanggulangi virus penyebab pandemi tersebut?

Saya pun menanyakan hal ini kepada pihak Erajaya. Jawaban yang diberikan mengatakan bahwa alat ini sudah diuji coba dengan partikel-partikel hingga 0,3 micron. Spesifikasi ini pun juga sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) Amerika. Standar ini sendiri ditetapkan untuk membantu mengurangi resiko penularan virus COVID-19 secara airborne.

Alat ini juga sudah menggunakan sinar UV-C yang juga membunuh virus serta kuman. Fitur ini juga membantu memastikan standar dari CDC tersebut untuk bisa membantu resiko penularan lebih rendah jika airborne. Erajaya juga mengatakan bahwa untuk hasil yang maksimal, filternya harus diganti setiap 6 bulan sekali.

Rotolight NEO 3 & AEOS 2 Adalah Continuous dan Sekaligus Flash Lighting RGBWW dengan Kontrol Layar Sentuh

Rotolight adalah perusahaan peralatan LED lighting asal Inggris. Mereka telah mengumumkan continuous/flash lighting generasi terbarunya, NEO 3 dan AEOS 2 yang dilengkapi dengan LED RGBWW dan kontrol layar sentuh untuk photographer, videographer, dan filmmaker.

Baik Rotolight NEO 3 dan AEOS 2 menggunakan LED lima warna yang menawarkan banyak opsi warna custom dan 2500 efek filter digital. Keduanya memiliki rentang warna yang mencakup 3.000-10.000 Kelvin.

Untuk Rotolight NEO 3, output maksimumnya mencapai 4.541 lux atau naik dari 1.652 lux dari NEO 2 dan menjadikannya sebagai lampu LED kamera paling terang yang pernah mereka produksi. Sementara AEOS 2 mendukung sampai 9.230 lux, meningkat dari 5.750 lux dari model sebelumnya.

Selain dapat berfungsi continuous lighting atau lampu video, keduanya juga memiliki mode flash untuk pemotretan. NEO 3 dan AEOS 2 dapat menyinkronkan dengan kecepatan rana hingga 1/8.000 detik dan output maksimum 10.700 lux (17.800 lux untuk AEOS 2) dengan pengaturan aperture f/10 (f/13 untuk AEOS 2), ISO 100, dan jarak tiga kaki.

NEO-3-2
Rotolight NEO 3
AEOS-2
Rotolight AEOS 2

Keduanya didukung sistem Elinchrome Skyport bawaan untuk wireless triggering yang dapat menghasilkan 100.000 full-power burst dalam sekali pengisian daya dan diklaim punya recycle time 0 detik. Layar sentuh baru di bagian belakang membuat pengoperasian lebih mudah, juga didukung aplikasi baru untuk menyesuaikan pengaturan lebih lengkap, pembaruan firmware lewat koneksi WiFi dan Bluetooth.

Rotolight meluncurkan NEO 3 dan AEOS 2 melalui kampanye di Kickstarter dan rencananya akan dikirimkan pada bulan Maret tahun depan. Harga NEO 3 dibanderol mulai dari US$479 atau sekitar Rp6,7 jutaan, sedangkan AEOS 2 mulai dari US$1.119 atau Rp15,7 jutaan.

Sumber: DPreview

[Review] Corsair K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire, ‘Ratu’ di Kelas Gaming Keyboard Premium

Di ranah gaming gear, inovasi dan eksperimen tak selamanya memperoleh respons positif. Bayangkan saat kita sudah terbiasa menggunakan sebuah periferal, namun versi barunya punya rasa berbeda. Boleh jadi, hal tersebut hanya akan memancing keluhan user. Mungkin inilah mengapa Corsair K70 RGB Mk. 2 Rapidfire lebih terasa seperti penyempurnaan sekaligus alternatif, bukan pengganti.

Dalam meracik versi Mark 2 ini, upgrade diterapkan secara minor atas dasar pemikiran, ‘untuk apa memperbaiki sesuatu yang tak rusak’. Lewat K70 RGB Mk.2 SE, perusahaan hardware asal Fremont ini menawarkan lebih banyak variasi opsi switch mekanis. Huruf SE ialah kependekan dari Special Edition, menandai penggunaan warna berbeda. Ketika gaming gear Corsair identik dengan hitam, K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire didominasi tubuh cerah.

Corsair Indonesia sebetulnya telah lama meminjamkan K70 RGB Mk.2 SE pada DailySocial, bersama set PC ‘iCUE Ready’, namun baru beberapa waktu lalu saya punya kesempatan buat bercengkerama bersamanya secara lebih personal. Sejatinya, K70 RGB Mk.2 SE tidak terlalu berbeda dari sang pendahulu, dan membawa segala kelebihan serta kekurangannya.

K70 2

Seperti biasa, selama sesi pengujian saya gunakan periferal ini untuk mengetik dan bermain, khususnya game-game action. Simak ulasan lengkapnya di sini.

 

Presentasi produk

Penyajian K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire berkiblat pada desain keyboard tradisional yang terpercaya. Begitu dikeluarkan dari bungkusnya, Anda akan segera berjumpa dengan papan ketik full size tebal berbobot. Perangkat tersambung ke kabel braided tebal sepanjang 1,8-meter bercabang dua. Anda perlu mencolokkan kedua connector USB-nya ke port agar keyboard bisa bekerja sempurna.

K70 6

Sesuai namanya, K70 Mk.2 edisi spesial ini punya perbedaan distingtif dari sisi estetika dari versi standar. Di sana, produsen memilih untuk mengimplementasikan pemakaian warna putih, abu-abu cerah dan perak. Tuts-nya putih, pelat aluminium di bawahnya tidak dicat dan menampilkan warna keperakan asli dengan finishing brushed, lalu chassis dan wrist rest detachable-nya mengusung warna abu-abu cerah.

K70 16

Bagi saya, penampilan K70 RGB Mk.2 SE merupakan kombinasi dari tema futuristis dengan konsep utilitarian. Desainnya menarik, dihias lengkungan-lengkungan stylish, tapi tak berlebihan. Warna-warna cerah juga membuatnya lebih ‘netral’. Ia bisa lebih mudah disandingkan bersama PC minimalis di ruang kerja, serta berpeluang menarik hati kaum Hawa – terlepas dari apakah mereka gamer atau bukan.

K70 5

Begitu disambungkan ke PC, kita akan segera sadar bahwa pemakaian warna cerah lebih efektif dalam menonjolkan pencahayaan RGB. Warna hitam punya sifat menyerap cahaya, membuat kecerahan LED jadi teredam. Sebaliknya, tubuh abu-abu metalik K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire sangat baik dalam memantulkan cahaya. Sehingga ketika backlight menyala, permukaan aluminium tersebut seolah-olah turut berpendar.

K70 29

Pertunjukan 16,8 juta warna yang ditampilkan K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire dengan memuaskan. RGB-nya terang, cerah serta jelas – dan Anda bisa mengatur tingkat brightness-nya secara langsung. Di mode rainbow, tidak ada warna yang tampak pudar. Selain pada tuts, LED juga dibubuhkan pada tombol-tombol pengaturan, fungsi multimedia, dan serta sebagai indikator.

K70 15

K70 RGB Mk.2 SE mempunyai dimensi 43,8×16,6×3,9-sentimeter dan berat 1,25-kilogram, termasuk kabel minus wrist rest. Dengan bobot yang cukup tinggi dan volume besarnya, berkuranglah faktor portabilitas produk. Menyebabkannya kurang praktis untuk dibawa-bawa setiap hari.

K70 17

 

Aspek teknis pada desain

Corsair sama sekali tidak mengambil jalan pintas dalam memproduksi K70 edisi spesial ini. Pengguna disuguhkan set tombol lengkap (totalnya ada 104). Dan silakan perhatikan lebih teliti. Keycap di sana terbuat dari bahan plastik PBT (Polybutylene terephthalate) yang lebih superior dari ABS (Acrylonitrile butadiene styrene). Beberapa hobiis keyboard bahkan berpendapat bahwa PBT mengeluarkan suara lebih rendah ketika ditekan dibanding ABS yang ‘nyaring’.

K70 7

Tentu saja saya tak akan membahas sampai sejauh itu. Buat saya, PBT lebih keras dan kuat dibanding ABS. Teksturnya mungkin tak sehalus ABS, tetapi material ini tidak mudah mengilap. Apalagi, saya punya permukaan jari berjenis ‘ampelas’ dan korban sudah banyak berjatuhan. Penggunaan PBT juga ideal buat keycap warna putih, menjaganya agar tidak cepat kotor. Cukup bersihkan dengan lap lembap begitu selesai memakainya.

K70 27

Desainer Corsair menempatkan bagian stem dan base tombol di atas pelat datar tanpa area-area cekung, sehingga debu dan kotoran lebih mudah dibersihkan (dibanding model K63). Jika ingin membersihkannya secara menyeluruh, Anda hanya tinggal melepas keycap-nya saja.

K70 9

Sempat sedikit dibahas di atas, K70 RGB Mk.2 SE dibekali tombol pengaturan dedicated, baik untuk fungsi multimedia, kendali volume, microphoneswitch kontrol brightness LED, serta tombol untuk menonaktifkan tuts shortcut menu Start. Pengguna kasual umumnya kurang mengapresiasi fitur ini, namun ia sangat esensial bagi gamer yang tak mau terganggu karena masalah-masalah kecil. Rangkaian dedicated button itu memungkinkan kita mengakses fungsi-fungsi esensial tanpa perlu menggunakan kombinasi dua tombol konvensional.

K70 8

Produsen juga tetap mempertahankan pemakaian volume wheel di area kanan atas, sehingga proses pengaturannya sangat simpel dan cuma memakan sedikit tenaga. Di dekatnya, terdapat tombol mute dan multimedia (stop/prev/pause/play/next).

K70 4

Silakan lihat bagian depan, dan Anda akan menemukan sebuah port USB pass-through. Dengannya, Anda bisa langsung menyambungkan mouse atau headphone, atau menggunakannya untuk mengisi ulang baterai smartphone.

K70 20

 

iCUE

iCUE adalah versi lebih canggih dari Corsair Utility Engine. Dengannya, sistem mampu membaca seluruh komponen Corsair yang tersambung di PC, serta memungkinkan pengguna untuk mengonfigurasi segala macam fitur di sana melalui interface simpel dan mudah dimengerti oleh pengguna awam. Di PC yang saya gunakan, iCUE segera mendeteksi mouse Glaive RGB, mouse mat MM800 RGB Polaris, termasuk node lighting Pro dan RAM Vengeance RGB Pro.

K70 32

Software ini memang tak wajib diinstal, tapi hanya melaluinya Anda bisa mengutak-atik macro, men-setup profil berbeda, dan mengustomisasi RGB serta menentukan efek pecahayaan. Anda juga dipersilakan mematikan fungsi dari kombinasi tombol di keyboard tertentu, misalnya Shift-Tab, Alt-F4 atau Alt-Tab.

K70 33

Bagi saya, iCUE mempunyai sebuah pesona (dan keajaiban) tersendiri, apalagi jika K70 RGB MK.2 SE bukan satu-satunya produk Corsair yang terpasang di komputer. Saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam cuma untuk bermain-main dengan RGB, mencoba mencari setting yang bisa merepresentasikan mood saat itu.

K70 34

 

Pernak-pernik di dalam dan pengalaman menggunakan

Corsair memilih switch mekanis Cherry Mx ‘Silver’ Speed sebagai jantung dari K70 RGB Mk.2 SE. Kemampuan tuts membaca dorongan jari secara responsif ialah asal kata ‘Rapidfire’. Cherry MX Speed ialah switch berprofil liner. Karakteristiknya mirip Cherry MX Red, namun titik actuation serta jarak key travel-nya lebih pendek. Tombol akan meregistrasi tekanan jari di jarak 1,2mm (versus 2mm untuk MX Red) dan berjalan sejauh 3,4mm (MX Red punya key travel 4mm).

K70 14

Selain itu, baik MX Speed maupun MX Red memiliki actuation force serupa di 45-gram dan menjanjikan daya tahan sampai 50 juta kali tekan. Di atas kertas, ia cocok untuk menemani Anda bermain game-game bertempo cepat seperti shooter. Cherry MX Speed juga  merupakan satu-satunya switch yang tidak diindentifikasi dengan warna stem-nya. Walaupun MX Speed punya nama panggilan ‘silver‘, bagian stem sebetulnya berwarna abu-abu.

K70 11

Melengkapi switch MX Speed, Corsair mencantumkan kemampuan anti-ghosting N-key rollover ‘full key‘. Itu artinya, seberapa pun jumlah tombol yang Anda tekan, K70 RGB Mk.2 SE tetap mampu meregistrasi input. Kemudian berkat pemanfaatan konektivitas kabel, perangkat mampu menyampaikan informasi segesit mungkin, dengan frekuensi 1.000Hz.

K70 18

Dihitung dari durasi pemakaian,  K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire sebetulnya lebih sering saya gunakan untuk bekerja ketimbang bermain. Mayoritas orang lebih menyukai papan ketik jenis clicky (dengan switch MX Blue) untuk mengetik dan mereka yang berdompet tebal boleh jadi akan memilih varian high-end seperti Topre Type Heaven. Saya sendiri menggunakan keyboard ber-switch Cherry MX Red buat bekerja dan pengalamannya tidak istimewa.

K70 21

Karena itulah, untuk fungsi produktif, saya tidak berharap terlalu banyak dari K70 RGB Mk.2 SE. Namun performa produk ini ternyata  mengejutkan saya. Berkat key travel dan actuation point yang lebih pendek, ia lebih nyaman dipakai mengetik. Keyboard tidak membuat jari cepat lelah karena resistansi yang rendah, mampu merespons tekanan dengan baik tanpa ada double typing, dan saya juga jarang salah ketik karena penempatan tiap-tiap tuts-nya familier.

K70 31

Di sesi gaming, K70 RGB Mk.2 SE menemani saya dalam menikmati judul battle royale yang belakang sedang naik daun, Apex Legends. Dan sesuai tradisi, saya tak lupa mengujinya dengan Titanfall 2 buat mencari tahu efektivitas periferal dalam menangani first-person shooter bertempo super-cepat. Kedua permainan ini pada dasarnya masih kerabat tetapi punya karakteristik yang bertolak belakang.

K70 22

Saya sama sekali tidak menemui kendala saat bermain Apex Legends. Respawn  memastikan fungsi-fungsi kendali penting berada di jangkauan tangan kiri Anda, dan saya tak kesulitan buat mengaksesnya: mengelola isi tas via Tab, mengeluarkan granat (G), mengisi ulang senjata (R), hingga melompat (spasi) atau menunduk (Ctrl). Jari kelingking bahkan tidak terasa lelah ketika situasi mengharuskan saya untuk menunduk selama beberapa belas menit.

K70 10

K70 RGB Mk.2 SE juga lulus tes Titanfall 2. Keyboard punya andil besar dalam membantu saya mendapatkan gelar MVP, atau setidaknya mengamankan posisi runner-up. Dengan K70 RGB Mk.2 SE, tidak sulit bagi saya untuk bermanuver di udara, lari dan lompat dari tembok ke tembok, serta hinggap di punggung Titan lawan untuk mencuri baterai perisainya. Selain itu, tidak susah buat menggapai tombol krusial di area bawah seperti Z (push to talk), X (memulai tahap ejection), dan V (menurunkan Titan atau mengaktifkan Titan Core).

K70 12

Faktor kenyamanan saat bermain sangat terbantu oleh wrist rest plastik berpermukaan rubberized-nya.  Bagian ini terasa lembut ketika bersentuhan dengan kulit tangan, dan punya sedikit celah untuk bergerak mengikuti keyboard ketika kedua kakinya dinaikkan. Kemudian seandainya meja kerja/bermain Anda tak memiliki banyak ruang, wrist rest dapat dilepas.

K70 1

Satu kendala kecil yang berpotensi mengejutkan Anda adalah listrik statis. Anda akan merasakan sengatannya jika menyentuh bagian pojok pelat aluminium tanpa mengenakan alas kaki.

K70 23

 

Konklusi

K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire masuk dalam kategori keyboard premium Corsair, hanya berada satu tier di bawah varian top-end K95 RGB Platinum. Tidak heran jika segala macam teknologi dan material terbaik dapat ditemukan di sana. Efek negatifnya, konsumen dibebani dengan harga tinggi. Untuk meminang satu unit keyboard, Anda harus rela mengeluarkan uang Rp 2,5 juta. Di antara model K70 ber-RGB, edisi spesial ini merupakan yang termahal.

K70 13

Bagi saya, K70 RGB Mk.2 SE ialah salah satu keyboard berprofil linier paling fleksibel yang pernah saya gunakan. Shooter memang jadi spesialisasinya, tapi tak ada keluhan pula saat ia dipakai menekel genre lain, misalnya action adventure atau racing. Kemudian dengan sedikit adaptasi, papan ketik siap jadi rekan kerja sehari-hari.

K70 3

Meski demikian, saya tidak melihat adanya alasan kuat untuk beralih ke K70 RGB Mk.2 SE jika Anda sudah memiliki varian K70 lawas, kecuali jika Anda memang mengincar switch Cherry MX Speed atau tengah melengkapi satu set PC berwarna putih. Dengan kapabilitas mutakhir dan tubuh cerah, perkenankanlah saya menyebut K70 RGB Mk.2 SE Rapidfire sebagai ratu keyboard gaming premium.

Sparks

  • Responsif, akurat dan nyaman
  • Ideal untuk menikmati shooter, tapi siap juga menangani  action adventure dan racing
  • Terbuat dari material-material premium
  • Penuh fitur
  • Didukung penuh iCUE
  • Cukup fleksibel buat jadi rekan kerja

 

Slacks

  • Mahal
  • Berat dan besar, mengurangi faktor portabilitasnya
  • Tidak banyak perbedaan dari anggota keluar K70 lain kecuali pada switch
  • Warna putih mungkin bukan favorit semua orang

Lume Cube Air Adalah Solusi Lighting Portable bagi Kreator Konten

Membeli kamera baru adalah cara termudah untuk meningkatkan kualitas foto atau video yang dihasilkan oleh seorang kreator konten, tapi juga sekaligus cara yang termahal. Alternatifnya, para kreator bisa mencoba berbenah dalam hal lighting, sebab sering kali yang salah sebenarnya bukanlah kamera yang digunakan, melainkan kondisi pencahayaan pada saat pengambilan gambar.

Sebagian besar mungkin tidak membutuhkan perlengkapan lighting profesional yang harganya mencapai jutaan. Mereka mungkin hanya sebatas butuh sumber cahaya tambahan yang fleksibel dan bisa disesuaikan dengan gaya bekerja mereka masing-masing. Kalau itu yang dicari, mungkin perangkat bernama Lume Cube Air ini bisa dilirik.

Perangkat ini pada dasarnya merupakan sebuah kubus kecil berisi lampu LED. Dari jarak 1 meter, lampunya bisa menyala dengan tingkat kecerahan 400 lumen, sedangkan suhu warnanya berada di kisaran 5700K. Tentu saja tingkat kecerahannya ini bisa diatur sesuai kebutuhan.

Lume Cube Air

Pengoperasiannya mengandalkan aplikasi Android atau iOS yang menyambung via Bluetooth, tapi yang menarik adalah bagaimana pengguna bisa menghubungkan beberapa unit Lume Cube Air sekaligus, ibarat memiliki studio mini yang dapat dibawa ke mana-mana.

Semini apa memangnya? Dimensi Lume Cube Air hanyalah 41 x 41 x 29 mm, dengan bobot sekitar 57 gram. Menggunakannya di kala hujan bukan masalah mengingat ia tahan air sampai kedalaman 10 meter. Bagian belakangnya dilengkapi magnet sehingga ia mudah sekali dipasangkan ke permukaan logam, namun dudukan tripod standar juga tersedia bila diperlukan.

Charging-nya mengandalkan micro USB, tapi sayang pengembangnya tidak menyebutkan seberapa lama Lume Cube Air bisa bertahan dalam satu kali pengisian. Saat ini ia telah dipasarkan seharga $70, dan paket penjualannya mencakup diffuser berwarna putih maupun oranye.

Sumber: DPReview.

Lewat iCUE, Corsair Tunjukkan Bahwa RGB Bukanlah Sekadar Pemanis Mata

Kepopuleran RGB di gaming gear merupakan hal yang dipuji sekaligus dicemooh. Di satu sisi, kehadirannya membuat periferal jadi terlihat jauh lebih menarik, terutama untuk kalangan casual, sangat cocok bagi mereka yang gemar memamerkan perangkat gaming kesayangannya. Tapi di sisi lain, gamer hardcore berpendapat bahwa RGB tidak banyak membantu meningkatkan performa bermain.

Namun apakah benar begitu? Beberapa brand seperti SteelSeries dan MSI mulai memanfaatkan warna-warni RGB untuk menyampaikan informasi dalam permainan. Contohnya, LED bisa menampilkan tingkat health atau jumlah amunisi yang tersisa, atau dapat pula menyampaikan notifikasi voice chat. Fitur ini belakangan juga diadopsi oleh perusahaan hardware PC asal Fremont, Corsair Components.

Corsair 4

Langkah Corsair dalam mengintegrasikan fungsi notifikasi gaming ke sistem RGB dimulai lewat kolaborasi bersama Ubisoft belum lama ini: gamer Far Cry 5 yang bermain menggunakan periferal Corsair dapat menikmati pertunjukan LED serta memperoleh notifikasi status game via pencahayaan. Sejauh ini, kapabilitas tersebut baru hadir di Far Cry 5, tapi Corsair sempat mengungkap rencana untuk mengekspansinya ke game shooter survival Metro Exodus.

Corsair 8

Bagi saya, integrasi antara LED dan game merupakan suatu arahan menarik yang membuat kehadirannya memberikan dampak positif bagi gamer dan bukan sekadar pemanis mata. Sejumlah pertanyaan saya ajukan pada tim Corsair Indonesia tentang kolaborasi mereka dengan publisher serta implementasi sistem tersebut. Sebagai respons mereka, Corsair malah meminjamkan satu set PC lengkap dan mempersilakan saya dan tim DailySocial menjajalnya langsung.

 

iCUE

Namun sebelum saya membahas pengalaman menikmati Far Cry 5 dengan sistem RGB Corsair, kita perlu tahu satu teknologi yang memungkinkan hadirnya kapabilitas tersebut. Dahulu, perusahaan menyediakan aplikasi Corsair Utility Engine sebagai medium untuk mengonfigurasi periferal serta mengutak-atik pola LED. Fungsi ini diperluas lagi via iCUE, memungkinkan software membaca seluruh produk Corsair yang terpasang di PC dan menyinkronkan mereka.

Dengan iCUE, sistem tak hanya bisa membaca periferal semisal headset atau mouse saja, tapi juga solusi pendingin, RAM, hingga LED strip di casing. Kabarnya, Corsair mengeluarkan banyak biaya riset dan pengembangan untuk menggarap iCUE. Dan begitu revolusioner-nya iCUE, teknologi ini bahkan diadopsi oleh Lenovo di notebook gaming Legion mereka.

Corsair 7

iCUE memungkinkan pengguna memilih pola pencahayaan menyeluruh atau malah mengustomisasinya secara berbeda satu per satu. Misalnya, Anda dapat menerapkan pola pelangi atau menggunakan efek riak yang dipicu oleh sentuhan di tombol keyboard, menyambung hingga ke RAM, kipas dan water cooling. Proses kustomisasi disuguhkan secara sederhana, via UI yang mudah dipahami. Anda bisa mengimplementasikan dua atau lebih efek pencahayaan di gaming gear, menghapusnya, serta menyimpan profil itu jika sudah puas dengan hasilnya.

Corsair 1

PC yang Corsair pinjamkan mempunyai spesifikasi hardware sebagai berikut:

  • Case Corsair Crystal 460X RGB
  • Power supply unit Corsair RM750X
  • Cooler Corsair Hyrdro Series H150i Pro
  • RAM Corsair Vengeance RGB Pro DDR4-3200 32GB
  • SSD Corsair Force LE200 480GB

Dan ini merupakan daftar gaming gear-nya:

  • Keyboard Corsair K70 RGB MK.2 Special Edition
  • Mouse Corsair Glaive RGB
  • Mousepad Corsair MM800 RGB Polaris
  • Headset Corsair HS70 Wireless
  • Headset stand Corsair ST1000

 

Far Cry 5

Tak ada langkah rumit yang harus dilakukan untuk menikmati fitur integrasi Corsair iCUE di game shooter Ubisoft ini. Setelah semua hardware terpasang dan tersambung dengan baik, Anda hanya perlu menginstal software iCUE di PC. Selanjutnya, ia secara otomatis akan mendeteksi seluruh komponen Corsair, mencantumkan daftarnya, dan mempersilakan Anda mengaksesnya dari software.

Corsair 2

Corsair 12

Sistem iCUE segera membaca Far Cry 5 di PC terlepas dari versi yang Anda gunakan, baik Steam ataupun Uplay. Begitu permainan dimulai, seluruh pola RGB yang Anda gunakan akan digantikan oleh setting default Far Cry 5, dan mengubah pencahayaan jadi menyerupai bendera Amerika. Dominasi warna merah, putih dan biru di sana benar-benar mengekspos tema satir permainan ini.

Corsair 6

Corsair 13

RGB kembali bertransformasi ketika Anda memulai petulangan di Hope County, kali ini transisinya lebih dinamis. Dalam keadaan normal, LED di casing akan menampilkan warna biru muda, namun akan berubah jadi merah saat musuh mengetahui posisi Anda. Ketika berjalan di atas rumput di siang hari, LED pada keyboard menyuguhkan warna hijau dan kuning, dan segera beralih jadi biru tua sewaktu Anda berenang atau jadi merah menyala jika karakter Anda terbakar.

Corsair 3

Corsair 5

Kemampuan Corsair iCUE mengingatkan saya pada light bar di controller DualShock 4. Di sejumlah permainan PS4 (contohnya God of War), light bar bisa menunjukkan status atau kondisi karakter, menjadi biru saat Anda sedang mengarungi danau menggunakan sampan atau berubah merah jika karakter mendekati ajalnya. Bedanya, efek iCUE jelas lebih terasa karena cahaya RGB berada di sekeliling Anda.

Corsair 9

Corsair 14

iCUE bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin menikmati Far Cry tanpa HUD – apalagi game menyediakan fitur untuk menonaktifkan elemen-elemen interface; dari mulai crosshair, indikator amunisi, kompas, sampai peringatan jika ada bahan peledak aktif di dekat Anda. Kombinasi setting tanpa head-up display dan iCUE membuat konten permainan tersaji lebih realistis sekaligus ‘immersive‘.

 

Harapan saya

Berkat penyajian yang menyeluruh dan dinamis, kehadiran iCUE dan RGB tersinkronisasi bisa membuat perbedaan pada game yang kita mainkan. Saya berharap akan ada lebih banyak permainan mendukungnya, dan sebagai penggemar berat genre action dan kompetitif, saya pribadi sangat ingin agar judul-judul multiplayer turut menggunakannya.

Corsair iCUE memberikan kesempatan bagi developer untuk meminimalkan penyajian HUD yang sering kali membingungkan karena memenuhi tampilan in-game, contohnya Monster Hunter: World, Warframe, hingga Titanfall 2. Dan bayangkan apiknya iCUE seandainya ia diintegrasikan dengan game simulasi seperti Project CARS 2. Bermain tanpa HUD, Anda tetap bisa mengetahui jika ada bagian mobil yang tidak sehat, ditunjukkan oleh perubahan warna LED.

Catatan: Corsair meminjamkan satu unit PC lengkap beserta segala gaming gear-nya sebagai bagian dari program kolaborasi antara Corsair dengan DailySocial.

Ilmuwan Kembangkan Bohlam yang Bisa Menghubungkan Anda ke Internet

Komputer, console game, smartphone, audio player sampai kamera, mereka semua tidak akan lengkap tanpa fitur Wi-Fi. Dengan tersambung ke access point, kita dapat menikmati ‘keajaiban’ internet. Tapi karena keterbatasan gelombang radio, tak semua lokasi bisa dijangkau Wi-Fi. Dan solusi dari satu tim peneliti mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Continue reading Ilmuwan Kembangkan Bohlam yang Bisa Menghubungkan Anda ke Internet

Dua Seniman Temukan Cara Baru Melukis Cahaya di Udara

Sewaktu bicara soal melukis cahaya, biasanya kita langsung teringat pada teknik fotografi berbekal setting slow shutter di ruang temaram, baik dengan menggerakan sumber sinar ataupun kamera. Para inventor mencoba menterjemahkan ide tersebut lewat device kreasinya, tapi ciptaan dua seniman ini boleh dibilang sebagai lompatan berikutnya di ilmu light painting. Continue reading Dua Seniman Temukan Cara Baru Melukis Cahaya di Udara

Mousepad Razer Firefly Bisa ‘Menari’ Dengan Belasan Juta Warna

Memuaskan gamer hardcore bukanlah perkara mudah. Di satu sisi, mereka menginginkan perlengkapan berperforma tinggi. Di sisi lain, penampilan juga harus selalu terjaga. Salah satu nama sepuh yang selalu dijadikan barometer periferal adalah Razer Inc. Reputasi Razer sangat tinggi, dan mereka terkenal tidak gentar melakukan eksperimen radikal dalam peracikan produk. Continue reading Mousepad Razer Firefly Bisa ‘Menari’ Dengan Belasan Juta Warna

Bukan Lampu Ajaib, Tapi Flyte Bisa Terbang di Atas Sumber Listrik

Mengapa bentuk ‘lampu ajaib’ di film Aladdin lebih menyerupai teko? Sebenarnya itulah rupa lampu minyak zaman dulu, dengan api keluar di ujungnya. Tapi penasarankah Anda seperti apa bentuk sistem penerangan di masa depan? Seorang desainer Swedia berhasil menciptakan device berpijar yang boleh jadi adalah cara penyajian lampu futuristik. Continue reading Bukan Lampu Ajaib, Tapi Flyte Bisa Terbang di Atas Sumber Listrik

Zedcon Dapat Mengontrol Lampu LED Berdasarkan Musik

Tahukah Anda bahwa cahaya dan warna dapat mempengaruhi mood atau suasana hati seseorang? Jika Anda tidak percaya, ketahuilah bahwa sejumlah studi telah mengamini korelasinya. Continue reading Zedcon Dapat Mengontrol Lampu LED Berdasarkan Musik