Lenovo ThinkPad X1 Fold Siap Memulai Tren Baru Foldable Laptop

Mei tahun lalu, Lenovo memamerkan prototipe foldable laptop di tengah-tengah semaraknya tren foldable phone. Sekarang, di hadapan para pengunjung CES 2020, perangkat tersebut sudah diresmikan sebagai Lenovo ThinkPad X1 Fold.

Tidak seperti Microsoft Surface Neo yang mengemas sepasang layar, ThinkPad X1 Fold mengusung satu panel pOLED fleksibel hasil kolaborasi Lenovo bersama LG Display selama sekitar empat tahun. Di samping desain engsel yang unik, bagian belakang layarnya juga dilengkapi lapisan serat karbon guna semakin menjamin durabilitasnya.

Durabilitas merupakan faktor esensial jika membicarakan perangkat foldable. Berdasarkan estimasi Lenovo, mekanisme rancangannya diyakini bisa tahan sampai 30 ribu kali lipatan, setara dengan pemakaian normal selama sekitar tiga sampai empat tahun. Layarnya sendiri memiliki bentang diagonal 13,3 inci dengan resolusi 2048 x 1536 pixel (aspect ratio 4:3).

Lenovo ThinkPad X1 Fold

Masuk di kategori laptop bisnis, ThinkPad X1 Fold yang berbobot kurang dari 1 kg ini tentu dirancang untuk menunjang produktivitas dengan baik. Pertanyaannya, bagaimana ini bisa maksimal jika konsumen harus terus mengandalkan keyboard virtual? Itulah mengapa Lenovo turut membundel aksesori berupa keyboard dan trackpad Bluetooth.

Aksesori tersebut dapat ditempelkan ke separuh layar perangkat secara magnetis. Menyimpannya juga mudah; biarkan saja keyboard tersebut menempel pada layar, lalu saat perangkat dilipat atau ditutup, baterai keyboard-nya akan otomatis terisi secara wireless. Satu sentuhan desain yang cukup manis adalah, keyboard ini justru akan mengisi celah yang tampak saat perangkat dalam posisi terlipat.

Lenovo ThinkPad X1 Fold

Untuk spesifikasinya, ThinkPad X1 Fold dikabarkan mengusung prosesor terbaru Intel Lakefield yang mengadopsi arsitektur model hybrid. Sistem operasi yang dijalankan adalah Windows 10 Pro dengan sedikit modifikasi, namun ke depannya Lenovo juga akan merilis versi yang ditenagai Windows 10X, yang Microsoft siapkan khusus untuk perangkat berlayar ganda.

Rencananya, Lenovo bakal memasarkan ThinkPad X1 Fold mulai pertengahan tahun nanti dengan banderol mulai $2.499; terkesan mahal, tapi masih rasional untuk ukuran laptop bisnis.

Sumber: Wired dan Lenovo.

Lenovo Luncurkan Dua Laptop Premium Baru di Indonesia, Yoga C940 dan Yoga S740

Lenovo baru saja mendatangkan dua anggota terbaru dari seri laptop Yoga: Yoga C940 dan Yoga S740. Keduanya sama-sama ditenagai oleh prosesor generasi ke-10 Intel, dan itu dikemas dalam desain yang ringkas sekaligus elegan guna memikat kalangan konsumen urban.

Di antara keduanya, Yoga C940 yang mengadopsi model convertible adalah yang mempunyai daya tarik lebih tinggi. Layar sentuh 14 incinya pun cukup istimewa, dengan resolusi 4K sekaligus dukungan penuh atas konten-konten HDR maupun Dolby Vision, menjadikannya ideal bukan cuma untuk bekerja saja.

Melengkapi layar tersebut adalah soundbar mini dengan sertifikasi Dolby Atmos yang disembunyikan di dalam engsel layar, dan posisinya pun dapat diputar guna menyesuaikan ke arah mana layarnya menghadap. Untuk sesi-sesi inspiratif, Yoga C940 mengemas stylus terintegrasi yang punya slot sendiri di sisi kanan perangkat.

Lenovo Yoga C940 / Lenovo
Lenovo Yoga C940 / Lenovo

Yoga S740 di sisi lain memberikan penawaran yang lebih sederhana. Dimensi layarnya sama 14 inci, akan tetapi resolusinya mentok di 1080p saja. Kendati demikian, layarnya ini masih sanggup memutar konten dalam format Dolby Vision andai diperlukan. Speaker-nya, walaupun bukan yang bertipe rotating, juga tetap mengantongi sertifikasi Dolby Atmos.

Urusan performa, kedua laptop ini punya spesifikasi yang cukup identik: prosesor Intel Core i7-1065G7, GPU terintegrasi Intel Iris Plus, dan RAM LPDDR4X 16 GB. Yang berbeda adalah kapasitas SSD-nya; 1 TB pada C940, dan 512 GB pada S740.

Lanjut mengenai baterai, di sinilah giliran S740 yang memimpin. C940 dengan layar 4K-nya diyakini mampu beroperasi sampai 9,5 jam pemakaian, sedangkan S740 bisa sampai 15 jam. Ya, resolusi layar memang merupakan salah satu faktor dengan pengaruh terbesar terhadap daya tahan baterai.

Lenovo Yoga S740 / Lenovo
Lenovo Yoga S740 / Lenovo

Kedua perangkat sama-sama dibekali sistem otentikasi biometrik. C940 dengan sensor sidik jari, sedangkan Yoga S740 dengan kamera infra-merah. Kamera milik S740 ini rupanya cukup cerdas; saat ia tidak mendeteksi adanya orang di hadapannya selama beberapa detik, log-off sistem akan diaktifkan secara otomatis.

Contoh lainnya, selagi memutar video dan penontonnya tiba-tiba pergi meninggalkan perangkat, kamera yang mendeteksinya akan menginstruksikan sistem untuk menghentikan video, lalu melanjutkannya lagi setelah penontonnya kembali.

Semua itu dikemas dalam sasis aluminium yang tipis sekaligus ringan; C940 dengan tebal hanya 14,1 mm dan bobot 1,35 kg, sedangkan S740 dengan tebal 18,1 mm dan bobot 1,45 kg. Keduanya sengaja dirancang untuk menunjang mobilitas tinggi masing-masing konsumen.

Baik Lenovo Yoga C940 maupun Yoga S740 saat ini sudah dipasarkan melalui sejumlah mitra ritel sekaligus e-commerce Lenovo. Yoga C940 dihargai Rp 25,5 juta, sedangkan Yoga S740 lebih terjangkau di angka Rp 18 juta.

Lenovo ThinkBook 14 Hadir untuk Penuhi Kebutuhan Millenials

Generasi bisnis modern saat ini didominasi oleh kalangan Milennial dan Gen Z dengan total lebih 50% dari jumlah angkatan bekerja saat ini. Mereka dikenal memiliki pola pikir, cara pandang serta gaya bekerja yang tidak lepas dari kemudahan yang diberikan oleh teknologi dan juga fleksibilitas tempat bekerja. Apalagi, banyak sekali startup di Indonesia yang memang didirikan dan dipimipin oleh millenial.

Lenovo ThinkBook 14 - Launch

Untuk memenuhi kebutuhan dari millenial dan Gen Z, Lenovo pun meluncurkan ThinkBook 14 yang memang dijual pada pasar kalangan kedua generasi tersebut. Peluncuran tersebut dilaksanakan pada GreenHouse Jakarta pada tanggal 26 November 2019.

Lenovo ThinkBook 14 - Fingerprint

ThinkBook 14 telah disematkan dengan ThinkShield, sebuah solusi keamanan end-to-end Lenovo untuk melindungi hardware, software, serta layanan lainnya memastikan otentikasi yang mudah serta perlindungan yang aman bagi data pengguna. Untuk ketangguhannya, ThinkBook 14 dirancang untuk durabilitas dan sudah melewati tes ketahanan 4 metode MIL-STD-810G yakni high temperature, low temperature, temperature shock dan vibration.

Lenovo ThinkBook 14

Lenovo ThinkBook 14 menggunakan prosesor terbaru dari Intel, yaitu Core i generasi ke 10. Spesifikasinya adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 10th Gen Comet Lake
GPU Intel UHD
RAM Sampai 24 GB DDR 4
Storage SSD 1 TB atau 2 TB HDD
Layar 14” 1080p  IPS
OS Windows 10
Bobot 1,5 KG
Dimensi 326 x 230 x 17.9 mm
Baterai 57 Whr sampai 12 jam pemakaian

Saat mencoba ThinkBook 14 dari Lenovo, laptop ini cukup terasa enak digunakan. Keyboard-nya memiliki feedback yang cukup baik serta terasa cukup responsif. Hanya saja, touch pad nya terasa kurang nyaman untuk digunakan. Entah karena memang posisi saya yang tidak terlalu pas untuk mengoperasikan laptop atau memang seting yang kurang pas. Selain itu, laptop ini cukup baik untuk digunakan walau saya tidak terlalu lama untuk mencobanya.

Lenovo ThinkBook 14 - Sisi Kanan

ThinkBook 14 akan tersedia di Indonesia pada awal Desember 2019 di mitra retail dan e-commerce Lenovo dengan harga mulai dari Rp 7,199,000 dan promosi khusus seperti hadiah backpack ThinkBook dan mini speaker untuk 100 pembeli pertama.

 

Lenovo Upgrade Legion Dengan Hardware Baru, Sediakan Pula Opsi yang Lebih Terjangkau

Perubahan karakter konsumen ialah faktor pendorong utama evolusi produk elektronik. Hal ini terjadi di hampir semua segmen, termasuk kategori yang dianggap niche seperti laptop gaming. Berbeda dari beberapa tahun lalu, sejumlah versi anyar dari perangkat berperforma tinggi itu kini punya penampilan lebih sederhana agar lebih mudah diterima pula oleh khalayak non-gamer.

Pandangan inilah yang mencetus konsep ‘Stylish on the outside, savage on the inside‘ di lini Lenovo Legion. Moto tersebut mungkin sudah sering Anda dengar dan terus dipegang oleh sang produsen hingga hari ini. Di tanggal 9 September 2019 kemarin, Lenovo mengumumkan update hardware dari perangkat Legion yang telah beredar sembari menyediakan varian mainstream jika Anda membutuhkan perangkat gaming di harga lebih terjangkau.

Legion 18

Lenovo menjelaskan bahwa banyak konsumennya yang menggunakan Legion tak hanya untuk bersenang-senang, tapi juga sebagai alat pendukung kegiatan produktif. Para gamer sekaligus profesional itu menyukai Legion karena menawarkan desain ramping dan elegan, tanpa mengorbankan faktor kinerja serta performa. Lenovo pun menyadari, Para ‘gamer Legion’ umumnya lebih mengutamakan kesederhanaan pemakaian. Mereka ingin bisa segera bermain tanpa perlu mengutak-atik setting terlebih dulu.

Legion 16

Ada empat model laptop ‘berkemampuan gaming‘ yang Lenovo presentasikan di acara pers kemarin, dan tiga menjadi primadonanya. Mereka adalah Legion Y740, Y540 dan IdeaPad L340 Gaming (serta Legion Y7000 edisi spesial). Selain itu beberapa periferal juga memeriahkan momen peluncuran notebook, yaitu monitor ultra-premium Legion Y44w dan Legion Y25f-10.

Legion 1

 

Legion Y740

Legion Y740 merupakan notebook gaming paling high-end yang Lenovo miliki di Indonesia. Produk ini telah dipasarkan sejak bulan Mei kemarin, dan kini perusahaan memutuskan untuk memperbaruinya dengan prosesor Intel Core i7 generasi kesembilan. Selain itu, Lenovo tak lupa menyematkan sejumlah fitur pendukung hiburan seperti Dolby Atmos dan Sound Radar. Dan menguliknya lebih jauh, saya juga menemukan kejutan menyenangkan yang uniknya tak banyak Lenovo bahas.

Legion 12

Versi refresh dari Y740 mempunyai wujud identik bertema industrial seperti model sebelumnya. Lenovo menempatkan engsel layar di atas chassis, memungkinkannya diretangkan sejauh 180 derajat, kemudian menaruh port-port fisik di sisi belakang laptop. Anda tetap dihidangkan sistem pencahayaan LED RGB baik pada keyboard, pada logo ‘Y’ Legion di punggung, serta di bagian dalam grille heat sink. Semuanya bisa dikustomisasi via software Corsair iCUE.

Legion 14

Selain Intel Core i7 9th-Gen, Lenovo membekali Y740 dengan kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060, RAM DDR4 2666MHz sampai 32GB, serta penyimpanan berbasis SSD PCIe NVMe sampai 1TB. Namun bagian paling menarik dari laptop terletak pada layar 15,6-inci 1080p berteknologi G-Sync 144Hz di sana. Akhirnya, Lenovo Indonesia tidak malu-malu lagi untuk bilang bahwa panel tersebut telah mengusung teknologi high dynamic range persembahan Dolby Vision.

 

Legion Y540

Meski sama-sama menyuguhkan layar berukuran 15,6-inci di resolusi full-HD, Legion Y540 disiapkan sebagai opsi yang lebih terjangkau dari Y740 – khususnya di Indonesia. Laptop mempunyai arahan desain serupa dari model high-end tersebut, termasuk pemanfaatan engsel di atas chassis dan penempatan port di sisi belakang. Bedanya, di sana tak ada pencahayaan RGB dan komposisi hardware-nya pun tak semutakhir Y740.

Legion 8

Walaupun begitu, tetap ada rentetan upgrade dan fitur anyar yang Lenovo implementasikan di sana. Dibanding tipe Y530, Y540 17 persen lebih ramping, 28 persen lebih ringan, dan 10 persen lebih hening. Lalu bagian keyboard-nya turut mendapat perhatian khusus: menyajikan key travel 1,7mm dengan sensasi tactile dan memiliki jarak antar keycap 4mm demi meminimalkan peluang salah ketik. Keyboard sanggup merespons input di kecepatan kurang dari 1-milidetik dan dibekali kapabilitas anti-ghosting.

Legion 5

Di dalam, kita akan menemukan prosesor Intel Core 9th-Gen, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1650, RAM 16GB dan penyimpanan SSD 512GB. Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Lenovo memanfaatkan solusi Legion Coldfront yang mengandalkan sistem kipas ganda.

 

IdeaPad L340 Gaming

Ketika Legion dirancang sebagai ‘notebook gaming pendukung produktivitas’, IdeaPad L340 Gaming punya konsep yang berkebalikan. Sejatinya, ia adalah laptop mainstream yang bisa pula menangani gaming jika Anda menginginkannya. IdeaPad L340 juga menghidangkan layar kelas IPS seluas 15,6-inci – tapi tidak secanggih Y540 apalagi Y740. Refresh rate-nya masih 60Hz dan color gamut-nya hanya 45 persen NTSC.

Legion 10

Spesifikasi hardware-nya pun berada di level menengah. Laptop diotaki prosesor Intel Core i5 generasi kesembilan, RAM 8GB, penyimpanan berupa SSD 512GB, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 yang memperkenankannya menjalankan permainan-permainan esports populer di PC. Fitur-fitur seperti Dolby Audio tetap ada di sana, dan Lewat software Lenovo Vantage, Anda dipersilakan mengubah mode kipas: quick ketika ingin ber-gaming dan quiet saat mau kembali bekerja.

 

Harga dan ketersediaan

Ketiga model laptop anyar ini sudah hadir resmi di tanah air, bisa Anda beli di situs Lenovo.com atau lewat mitra resmi. PPerlu diketahui bahwa tipe Legion Y7000 cuma tersedia di Lenovo Exclusive Store. Ini dia harga dari masing-masing varian:

  • Legion Y740 – mulai Rp 28,25 juta
  • Legion Y540 – mulai Rp 14,5 juta
  • IdeaPad L340 Gaming – mulai Rp 11 juta
  • Legion Y7000 – mulai Rp 14,5 juta

Legion 17

Lenovo Luncurkan Smart Display Baru dan Dua Tablet dengan Kapabilitas Ambient Mode

Bahkan sebelum Google Home Hub dirilis, Lenovo sudah lebih dulu memasarkan smart display-nya yang ditenagai OS Android Things. Lebih dari setahun berselang, Lenovo akhirnya menyingkap suksesor dari perangkat di kategori baru tersebut.

Dijuluki Lenovo Smart Display 7, desainnya berubah drastis dari sebelumnya. Bezel yang mengapit layarnya menipis, demikian pula ukuran layar sentuhnya yang menyusut menjadi 7 inci, dengan panel IPS beresolusi 1024 x 600 pixel. Satu komponen layar yang absen sebelumnya adalah sensor ambient light, yang berarti perangkat ini sekarang bisa mengatur tingkat kecerahan layarnya sendiri sesuai dengan kondisi pencahayaan di sekitar.

Lenovo Smart Display 7

Meski layarnya mengecil, ruang untuk speaker-nya justru membesar. Perangkat ini dibekali sepasang speaker 1,5 inci berdaya 5 W, lengkap beserta sebuah passive radiator. Menurut Lenovo, separasi stereo-nya jauh lebih bagus di sini ketimbang sebelumnya.

Perihal privasi, Lenovo tidak lupa menambahkan tombol mute untuk serta penutup kamera, yang keduanya dapat diakses kapan saja pengguna merasa perlu. Sama seperti sebelumnya, Lenovo Smart Display 7 yang dibekali integrasi Google Assistant ini siap menjadi hub atas beragam perangkat smart home di kediaman pengguna.

Perangkat ini rencananya bakal dipasarkan mulai bulan Oktober mendatang seharga $130.

Lenovo Smart Tab M8 dan Lenovo Yoga Smart Tab

Lenovo Smart Tab M8 / Lenovo
Lenovo Smart Tab M8 / Lenovo

Di samping Smart Display 7, Lenovo juga mengungkap dua tablet anyar di IFA 2019: Smart Tab M8 dan Yoga Smart Tab. Nilai jual utama keduanya sama, yakni tersedianya fitur Ambient Mode dan mikrofon berteknologi far-field sehingga mereka dapat beroperasi layaknya perangkat smart display, di samping menunaikan tugasnya sebagai tablet multimedia biasa.

Untuk Smart Tab M8, Ambient Mode bakal aktif ketika perangkat dipasangkan pada charging dock-nya. Wujud perangkat ini sepintas mirip iPad Pro generasi terbaru dengan bezel-nya yang cukup tipis, yang mengapit layar IPS 8 inci beresolusi 1280 x 800 pixel.

Spesifikasinya masuk di segmen menengah, dengan prosesor quad-core MediaTek A22, RAM 2 GB dan penyimpanan internal 16 atau 32 GB (plus slot microSD). Kameranya ada dua, 5 megapixel di belakang dan 2 megapixel di depan, sedangkan baterainya memiliki kapasitas 5.000 mAh.

Lenovo Yoga Smart Tab / Lenovo
Lenovo Yoga Smart Tab / Lenovo

Beralih ke Yoga Smart Tab, perangkat ini tak memerlukan aksesori tambahan untuk bisa disulap menjadi sebuah smart display. Pasalnya, ia telah dilengkapi kickstand terintegrasi yang bisa digunakan dalam berbagai mode. Berhubung ada lubang pada kickstand-nya, ia bahkan bisa digantungkan ke sebuah pengait jika perlu.

Layarnya merupakan panel IPS 10,1 inci beresolusi 1920 x 1200 pixel. Lenovo memercayakan chipset Qualcomm Snapdragon 439 untuk Yoga Smart Tab, tidak ketinggalan juga pilihan RAM 3 atau 4 GB, serta storage internal 32 atau 64 GB (plus slot microSD).

Lenovo Yoga Smart Tab

Kameranya lebih unggul ketimbang milik Smart Tab M8: 8 megapixel di belakang, dan 5 megapixel di depan dengan lensa wide-angle. Kapasitas baterainya juga lebih besar di angka 7.000 mAh. Juga menarik adalah kehadiran sepasang speaker racikan JBL yang disokong smart amplifier dan kompatibel dengan Dolby Atmos.

Untuk pemasarannya, Lenovo Smart Tab M8 bakal dijual seharga $120 mulai bulan Oktober mendatang, sedangkan Yoga Smart Tab bakal lebih dulu tersedia bulan ini juga seharga $250.

Sumber: Lenovo.

[Review] Lenovo Ideapad L340 15API: Entry Level Gaming yang Cocok Dipakai Bekerja

Seringkali orang bertanya, seperti apa laptop yang paling baik untuk digunakan sebagai perangkat editing video dan gambar. Tentu saja, laptop gaming akan menjadi pilihan utama. Sayangnya, laptop tersebut memiliki harga yang mahal sehingga tidak semua orang bakal mampu membelinya. Dan sepertinya Lenovo sadar akan hal ini dan meluncurkan laptop baru dengan nama Ideapad L340.

Lenovo L340 at desk

Laptop Lenovo Ideapad L340 sendiri pertama kali saya lihat pada saat acara sneakpeak yang diadakan pada gedung Wisma BNI 46. Saat itu, Lenovo memperkenalkan seri L340 dan C340, yang keduanya memang ditujukan untuk pasar mainstream. Dengan spesifikasi yang cukup tinggi, saya memang menaruh perhatian lebih pada L340 dibandingkan C340.

Ideapad L340 sendiri adalah turunan dari Lenovo Legion yang merupakan lini gaming mereka. Hal ini membuat Lenovo Ideapad L340 menggunakan spesifikasi yang juga mampu digunakan dalam bermain game ringan. Akan tetapi, Lenovo nantinya juga bakal meluncurkan seri L340 yang memang khusus ditujukan untuk para gamer.  Untuk Indonesia, L340 yang satu ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 3700U yang kencang.

Lenovo L340 15API memiliki spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Ryzen 7 2700u
GPU AMD VEGA 10
RAM 16 GB DDR4 2400MHz Single Channel
Storage HDD Toshiba 1 TB
Layar 15,6 inci 1920×1080 TN
OS Windows 10
Bobot 2.2 KG
Dimensi 363 x 254.6 x 22.9 mm
Baterai 3 cell 36 Wh

Satu yang cukup disayangkan pada spesifikasi yang diberikan adalah pemasangan RAM dengan mode single channel. Hal ini tentu saja mengurangi kinerja dari kedua kartu grafis yang ada. Hal tersebut juga mungkin sengaja dilakukan oleh Lenovo mengingat laptop yang satu ini tidak termasuk dalam lini gaming.

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut

Desain

Plasticky… Hal tersebut adalah yang pertama muncul dipikiran saya saat memegang Lenovo Ideapad L340 15API. Desain bagian luar atasnya terkesan minimalis karena tanpa motif dan hanya ada logo Lenovo di bagian pinggirnya. Sayangnya, finishing-nya membuat sidik jari mudah menempel yang membuatnya menjadi cukup kotor.

Lenovo L340 Sisi Kiri

Dengan menggunakan layar berdimensi 15,6 inci, tentu saja layout keyboard dengan desain chiclet ini menjadi penuh. Anda dapat menemukan tombol numerik pada bagian kanannya. Akan tetapi, keyboard-nya tidak memiliki lampu LED penerang sehingga akan menyulitkan Anda saat bekerja dengan lampu yang redup.

Pada bagian tengah dari palm rest tersebut terdapat sebuah touch pad yang digunakan untuk menggantikan mouseTouch pad  ini sendiri juga memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan layaknya menggunakan layar sentuh. Desain dari touch pad ini tidak memiliki garis untuk membedakan antara klik kiri dan klik kanan, sehingga pengguna harus menerka sendiri bagian mana yang tombol mouse kiri dan kanan.

Lenovo L340 Sisi Kanan

Slot ekspansi pada laptop Lenovo Ideapad L340 ada pada sisi sebelah kiri. Paling pojok akan ditemukan port daya, sebuah port RJ45, dua buah port USB 3.1, audio 3.55 mm, dan USB-C. Untuk bagian sebelah kanan ditemukan sebuah DVD Writer dan Kensington Lock.

Kehadiran dari DVD Writer sendiri menurut Lenovo masih sangat dibutuhkan. Saat ditanyakan, ternyata di Indonesia DVD masih lebih populer dibandingkan dengan USB flash disk untuk menyimpan dan mentransfer data. Hal ini masih berlaku untuk daerah-daerah non Jawa.

Pengujian

Dengan menggunakan AMD Ryzen 7 2700U, tentu saja laptop ini tergolong memiliki spesifikasi tinggi. Apalagi dengan VEGA 10 yang merupakan grafis terintegrasi yang paling cepat hingga saat ini. Akan tetapi, hal yang cukup disayangkan adalah penggunaan satu keping RAM yang membuat kinerja menjadi tidak optimal.

Untuk mengetahui seberapa tidak optimalnya kinerja dari Ryzen 7 2700U dengan single channel, Ryzen 5 2500U dan Ryzen 3 2200U dengan dual channel dihadirkan sebagai pembanding. Mari kita lihat kinerja dari keduanya.

Dapat dilihat bahwa dalam beberapa pengujian, Lenovo L340 tertinggal dengan dua perangkat lainnya yang memiliki seting dual channel. Hal ini tentu saja bakal mengganggu kinerja aplikasi yang mirip dengan program sintetis yang diuji. Hal ini termasuk bermain game dan melakukan editing gambar. Akan tetapi untuk software yang membutuhkan kinerja prosesor seperti melakukan encoding video, kinerjanya sangat bisa diandalkan.

Kami pun menguji ketahanan baterai dengan menggunakan sebuah video MP4 dengan resolusi 1080p yang kami putar berulang-ulang. Dan kami mendapatkan daya tahan baterai selama 4 jam 16 menit. Hal ini tentu saja berbeda dengan yang dijanjikan oleh Lenovo yang klaimnya mampu bertahan sampai 8,5 jam.

Verdict

Dalam memilih laptop yang akan dipakai untuk bekerja, tentu saja membutuhkan spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi yang tinggi biasanya dimiliki oleh laptop gaming. Oleh karena itu, Lenovo membuat seri L yang diambil dari seri Legion.

Kinerja dari Lenovo Ideapad L340 memang tidak perlu lagi dipertanyakan. Sayangnya, seting single channel cukup membuat kinerja L340 tidak optimal, seperti kebanyakan platform AMD yang ada jika tidak menggunakan dual channel. Anda harus menambahkan sebuah keping DDR4 agar kinerja sebenarnya dapat terlihat.

Lenovo menjual Ideapad L340 dengan harga yang tergolong cukup tinggi, yaitu Rp. 10.699.000. Walaupun begitu, dengan desain yang ada membuat pengguna lebih nyaman saat menggunakannya karena memiliki layar yang lebar, keyboard penuh dan baterai yang cukup lama.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Kinerja tergolong cukup baik
  • Port ekspansi tergolong lengkap
  • Rapid charge yang mengisi baterai lebih cepat
  • Desain keyboard penuh

Slacks

  • RAM masih single channel
  • Harga cukup tinggi
  • Ramah terhadap minyak sidik jari

Tiba di Indonesia, Laptop Premium Lenovo Yoga S940 Gunakan Wajah Anda Sebagai ‘Kuncinya’

Varian laptop Yoga muncul di sekitar tahun 2012 sebagai jawaban Lenovo atas naik daunnya konsep convertible di segmen perangkat komputasi mobile. Sejak saat itu, muncul-lah begitu banyak variasi Yoga, bahkan konsep ini beberapa kali juga diterapkan pada model ThinkPad dan IdeaPad. Tapi seiring waktu, seri Yoga pelan-pelan berubah. Produknya kini tidak lagi hanya meliputi tipe-tipe ‘hybrid‘ saja.

Satu inkarnasi unik terbaru dari keluarga Lenovo Yoga adalah Yoga S940. Notebook ini diperkenalkan ke publik di ajang CES 2019 Las Vegas, dan dalam perancangannya, sang produsen mencoba mengedepankan kesederhanaan akses ketimbang sekadar fleksibilitas desain. Kemudahan akses itu hadir lewat kombinasi dari kemampuan laptop mengenal wajah sang pemilik serta kapabilitas membaca tanda-tanda biometrik.

Yoga S940 2

Yoga S940 merupakan produk yang Lenovo siapkan buat memperkuat deretan laptop premium. Ia adalah perangkat berkonsep ultra-thin (Lenovo menggunakan istilah ultrasleek), siap mendukung kegiatan kerja serta hiburan. Semua itu jadi lebih mudah berkat kehadiran berbagai fitur pintar berbasis kecerdasan buatan. Anda bahkan tidak perlu menggunakan tangan untuk log-in.

Yoga S940 1

 

Mengenai desain

Lenovo Yoga S940 menyuguhkan layar seluas 13,9-inci beresolusi full-HD yang ditambatkan pada tubuh ramping berdimensi 319,3×197,4×12,2-milimeter. Chassis-nya diolah dari bahan aluminium berkualitas, kemudian permukaan notebook dihaluskan dengan teknik sandblasting. Untuk menonjolkan kesan mewah, Lenovo memilih warna abu-abu gelap ala besi. Selain tipis sehingga mudah diselipkan di tas, laptop juga ringan. Beratnya hanya 1,2-kilogram saja.

Yoga S940 6

Aspek paling menarik di sisi desain Yoga S940 ialah penggunaan layar ‘Contour Glass’ melengkung yang seolah-olah merangkul bezel, menyebabkan bingkai terlihat sangat tipis. Saya juga ingin menggarisbawahi satu hal: Yoga S940 menyuguhkan jenis layar high dynamic range berbasis Dolby Vision dengan tingkat kecerahan maksimal 400-nit. Setup ini memungkinkan detail visual yang ada di area-area gelap serta terang di layar tetap terlihat jelas.

Yoga S940 8

Perlu dicatat bahwa laptop ini mengusung struktur clamshell tradisional. Bagian display tidak bisa diputar sejauh 360 derajat – bahkan tak dapat disejajarkan dengan tubuh. Saya juga belum tahu apakah layarnya mampu mendeteksi sentuhan jari atau tidak.

Yoga S940 9

Terlepas dari kerampingan tubuhnya, Lenovo tidak pelit dalam menyajikan konektivitas fisik. Di sana ada dua buah port USB type-C Thunderbolt, satu lagi USB-C buat memasok tenaga, sebuah USB type-A 3.1, serta port audio combo 3.5-milimeter. Sayangnya, seperti model Yoga terbaru lain, S940 tidak mempunyai slot pembaca kartu SD atau microSD. Untuk sambungan nirkabel, ada Wi-Fi 802.11 AC serta Bluetooth 5.0.

Yoga S940 10

 

Susunan hardware

Yoga S940 memang bukan laptop bertenaga super yang mampu melahap game-game blockbuster 3D, namun susunan hardware-nya sudah lebih dari cukup dalam menangani pekerjaan sehari-hari semisal pengolahan grafis ringan atau render video serta siap pula untuk menghidangkan film – kegiatan ini sangat terbantu oleh fitur HDR-nya. Notebook tampaknya masih diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan (tipe i7-8565U berdasarkan info di website), ditunjang chip grafis Intel HD 620, memori RAM maksimal 16GB dan penyimpanan berbasis SSD hingga 1TB.

Yoga S940 16

Demi mendukung aktivitas produktif di manapun penggunanya berada, Lenovo membekali Yoga S940 dengan baterai berdaya tahan lama. Ketika terisi penuh, laptop dapat Anda gunakan sampai 15 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik.

Yoga S940 12

 

Wajah Anda merupakan kuncinya

Kombinasi antara kamera inframerah, kecerdasan buatan dan sistem Windows 10 memperkenankan Yoga S940 melakukan beragam hal pintar. Pertama-tama, laptop mampu mendeteksi wajah pengguna (yang sah) dan mempersilakannya masuk tanpa perlu repot-repot menuliskan password atau menyentuhkan jari di sensor sidik jari. Selain itu, Yoga S940 bisa mengetahui jika Anda meninggalkan meja. Sistem akan segera meredupkan kecerahan layar dan mengunci akun.

Yoga S940 7

Fitur andalan kedua di Yoga S940 ialah Snap Window. Cara kerjanya sangat unik: cukup berbekal gerakan mata dan kepala, kita bisa memindahkan window aplikasi atau konten dari layar utama di laptop ke monitor eksternal. Teknologi ini dapat tersaji berkat dukungan software Glance yang menjadi bagian dari ekosistem Lenovo Smart Assist.

Yoga S940 17

Lenovo juga paham bagaiamana para profesional di era modern sering kali dituntut buat bekerja di mana saja. Tapi mungkin, banyak di antara kita yang mencemaskan privasi atau kurang efektifnya komunikasi ketika harus melangsungkan teleconference di lokasi-lokasi yang kurang kondusif (cafe atau co-working space yang ramai). Sebagai solusinya, Lenovo melengkapi Yoga S940 dengan fitur AI BackBlur. Sesuai namanya, ia berfungsi untuk mengaburkan latar belakang sembari menyaring suara-suara bising di sekitar kita.

Yoga S940 13

 

Harga dan ketersediaan

Lenovo Yoga S940 kabarnya sudah mulai dijual di Indonesia. Sebagai produk premium dengan fitur canggih, produk dijajakan di harga yang cukup tinggi, yaitu mulai dari Rp 25 juta. Paket penjualan turut disertai Accidental Damage Protection selama dua tahun. Layanan proteksi ini lebih lengkap dari garansi standar, meng-cover kerusakan akibat tak sengaja terjatuh, terkena tumpahan air, lonjakan arus listrik sampai kecelakan yang menyebabkan pecahnya LCD.

Yoga S940 3

Lenovo Luncurkan Laptop Tipis ThinkBook S

Lenovo kembali meluncurkan sebuah laptop yang ditujukan untuk kelas premium. Kelas premium yang mereka tuju kali ini adalah anak-anak muda yang sering bekerja di luar kantor, seperti pada co-working space. Oleh karena itu, Lenovo meluncurkan laptop terbarunya ini pada Kantorkuu di Agro Plaza pada tangga 22 Juli 2019.

thinkbook s launch

Dua laptop yang diluncurkan kali ini bernama Lenovo ThinkBook S, di mana S merupakan kependekan dari Slim atau tipis. Lenovo ThinkBook 13s menggunakan layar berdimensi 13 inci dan 14s menggunakan 14 inci. Keduanya memiliki layar yang dapat dibuka hingga 180 derajat!

Lenovo mengatakan bahwa ThinkBook seri S ini hadir karena hasil riset mereka sendiri. Oleh karena itu, ThinkBook seri S dibuat dengan cukup stylish dan ringan dibawa ke mana saja. Oleh karena kafe sering menjadi tempat bekerja, Lenovo pun juga membuat ThinkBook S memiliki keyboard tahan tumpahan air.

Thinkbook S

Baterai juga menjadi permasalahan saat bekerja di luar kantor dan tidak menemukan stop kontak. Oleh karenanya, Lenovo mengklaim bahwa ThinkBook 13s mampu bertahan sampai 10 jam. Sedangkan ThinkBook 14s memiliki daya tahan baterai yang lebih lama, sekitar 11 jam.

Lenovo menjual ThinkBook 13s dengan harga Rp. 16 jutaan dan tersedia pada bulan Agustus 2019. Thinkbook 14s baru akan tersedia pada bulan September 2019. Penjualannya sendiri akan dilaksanakan pada e-tailer Lenovo pada Lazada, Blibli, JD.ID, Shopee, dan Bhinneka.

Hanya Intel

Jajaran laptop dari Lenovo biasanya terdiri atas varian yang menggunakan Intel dan varian yang menggunakan AMD. Saat ini, AMD sendiri sudah memperlihatkan kemampuannya dalam bertarung kecepatan dengan pesaing abadinya, Intel. Lalu apakah ThinkBook seri S akan hadir dengan prosesor AMD?

Thinkbook S - work

Saat ditanyakan pada sesi tanya jawab, pihak Lenovo mengatakan bahwa hingga saat ini, informasi yang mereka dapatkan dari headquarter masih seputar penggunaan prosesor Intel generasi terbaru. Mereka pun belum mendapatkan arahan apakah ThinkBook seri S sendiri akan hadir dengan menggunakan prosesor AMD Ryzen atau tidak.

Standar Keamanan

Lenovo ThinkBook S memiliki tombol power yang cukup unik untuk sebuah laptop. Tombol ini disatukan dengan sensor sidik jari, sehingga desainnya cukup ringkas. Namun bagaimana dengan tingkat keamanannya dibandingkan dengan seri ThinkPad?

Thinkbook S - Sdik jri

Lenovo juga menyematkan fitur keamanan dari ThinkPad pada ThinkBook S ini. Hal itu seperti chip Trusted Platform Module versi 2, sensor sidik jari, serta Thinkshutter yang membuat kamera pada laptop lebih aman terhadap gangguan para hacker. Jadi, ThinkBook memang dibuat sama seperti ThinkPad pada umumnya.

Lenovo Perkenalkan Lini Laptop Seri IdeaPad 340

Tahun baru menandakan pembaharuan pula pada lini laptop dari Lenovo. Kali ini, Lenovo memperkenalkan tiga varian dari versi IdeaPad. Untuk diketahui, IdeaPad merupakan seri Lenovo yang dijual untuk pasar mainstream.

Menurut Retail Pre Sales Development Team Lenovo Indonesia, Imam Alka, seri IdeaPad merupakan lini yang paling laris. Oleh karenanya, pada tahun ini Lenovo memperkenalkan IdeaPad 340 yang terbagi ke dalam tiga varian, yaitu S340, L340, dan C340. Sayangnya, pada acara yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2019 tersebut tidak membicarakan varian S340 yang terlihat tipis (Slim).

LEnovo S340

Seri C340 merupakan versi Convertible dari lini Ideapad kali ini. Oleh karenanya, desain dari seri C ini mirip dengan Lenovo Yoga yang dapat diputar layarnya hingga 360 derajat. Selain itu, layarnya yang dapat disentuh juga mendukung stylus yang juga menjadi andalan Lenovo Yoga.

Seri L340 merupakan turunan dari seri gaming Lenovo yang dikenal dengan Legion. Oleh karena itu, seri L340 dipersenjatai dengan AMD Ryzen 3700U dan VEGA 10 yang terintegrasi. Namun sayang, L340 tidak dipersenjatai dengan RAM dual channel yang bakal membuat kinerjanya tidak optimal.

Lenovo L340

Lenovo C340 menggunakan prosesor Intel Core i3 8145U, i5 8265U, atau i7 8565U yang merupakan generasi ke 8. Hal yang cukup unik adalah Lenovo juga memasangkan HDD yang memiliki kapasitas hingga 2 TB. Jika dibutuhkan pula, C340 juga memiliki varian yang menggunakan SSD NVMe dengan kapasitas 1 TB.

Lenovo C340 juga menggunakan kartu grafis discrete NVIDIA GeForce MX230, sama dengan Ideapad S340. Untuk versi Intel Core i3 dan i5, C340 menggunakan RAM dengan kapasitas 8 GB. Sedangkan untuk versi dengan prosesor Intel Core i7, C340 dipasangkan RAM dengan kapasitas 16 GB.

Lenovo C340

Harga untuk masing-masing laptop juga sudah diumumkan, kecuali seri S340. Untuk Lenovo IdeaPad L340 dijual dengan harga Rp. 10.6999.000. Sedangkan untuk seri C340 masing-masing dijual dengan harga Rp. 8.699.000 untuk Intel Core i3, Rp. 10.699.000 untuk versi Intel Core i5, dan untuk Core i7 14.999.000

Kesan Pertama

Karena gaming merupakan salah satu kebutuhan saya, tentu saja seri L340 menjadi salah satu yang dicoba kali ini. Tentu saja, saya cukup terkejut pada saat slot RAM yang dimiliki hanya satu saja, membuatnya tidak bisa dipasang pada mode Dual Channel. Hal ini tentu saja menghambat kinerja dari Ryzen 7 3700U yang ada.

LEnovo L340 DVD

L340 tidak memiliki kendala dalam menjalankan aplikasi sehari-hari seperti browser internet, video, musik, dan lain sebagainya. Bahkan Lenovo sudah menyediakan Dolby Audio agar suara dari laptop ini menjadi lebih menggelegar. Oleh karena tidak dapat mencoba dari semua sisi, kami pun mendapatkan pinjaman unitnya. Oleh karena itu, tunggu saja review dari Lenovo IdeaPad L340 ini di Dailysocial.id.

C340 juga menjadi perangkat yang saya coba. Sepertinya untuk mereka yang menginginkan sebuah laptop 2-in-1 yang terjangkau bisa memilih perangkat yang satu ini. Tidak ada perbedaan dari pengalaman menggunakannya jika dibandingkan dengan Lenovo Yoga yang sebelumnya sudah diluncurkan.

Membawa Budaya Inovasi Tangkas ala Startup di Korporasi

Korporasi besar makin mawas diri dengan keberadaan startup. Mereka sadar daripada berlomba-lomba untuk mengejar startup, tapi di saat yang bersamaan tidak ingin terlena dengan terjangan inovasi yang dihadirkan pemain startup. Akhirnya memaksa mereka untuk berinovasi yang dimulai dari internal. Namun bagaimana caranya?

Dalam salah satu diskusi panel yang digelar Echelon Asia Summit 2019 sebulan lalu di Singapura, menghadirkan empat pembicara. Mereka adalah Winston Damarillo (Amihan), Audrey Kuah (Dentsu Aegis Network), Terrence Ng (Lenovo), dan Quentin Vaquette (ENGIE).

Keempat pembicara ini memberikan tips bagaimana mengukur kesuksesan korporasi untuk berinovasi seperti startup, apa saja yang harus dihindari agar tidak mengulang dari pengalaman yang sudah mereka alami sendiri.

Bangun budaya intrapreneurship

Intrapreneurship adalah budaya yang dianut penuh oleh startup. Membebaskan tim untuk bereksperimen dan berani menerima kegagalan. Dua hal ini yang paling ditakuti oleh suatu korporasi di manapun. Akhirnya mengakar dalam budaya kerja yang diterapkan.

Padahal, intrapreneurship itu bahan penting yang perlu selalu ada tidak hanya di startup tapi juga di perusahaan pada umumnya. Sebab menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan inovasi korporasi dapat sukses.

Inovasi adalah proses dinamis yang membutuhkan banyak ide untuk dieksekusi. Lalu disaring satu per satu, disempurnakan, sampai akhirnya sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu biarkan karyawan Anda mencoba cara mereka untuk mewujudkan ide tersebut dan Anda akan mendapat proses inovasi.

“Tantangan skalabilitas di perusahaan saat berinovasi selalu mengenai mindset dan budaya perusahaan,” terang Audrey.

Kegagalan akan terus menghantui dan itu sudah menjadi bagian dari proses inovasi. Anda harus siap dengan hal itu. Yang terpenting setelah gagal adalah berani untuk move on dan memperbaiki kesalahan tersebut. Semakin sering gagal, harus dijadikan peluang untuk lebih baik lagi dalam berinovasi.

Komitmen penuh dari C Level

Mindset tidak akan berpengaruh sama sekali apabila tidak ada dukungan penuh dari C level. Korporasi yang berkomitmen ingin berinovasi, setidaknya memiliki satu direksi yang paham betul semua seluk beluk mengenai dunia inovasi, entrepreneurship, dan startup. Pasalnya, ke depannya semua keputusan yang dia ambil secara tidak langsung berkaitan dengan perspektif inovasi.

Damarillo menyebutkan, kebanyakan C level dilatih untuk berpikir secara jangka pendek, per kuartal, atau tahunan saja. Padahal inovasi itu adalah bentuk investasi jangka panjang yang harus dilakukan secara terus menerus.

Pivot yang menjadi hal lumrah bagi startup, menjadi hal yang begitu menakutkan buat mereka. Dia pun memprediksi setidaknya butuh waktu selama tiga bulan sampai setahun untuk benar-benar mencerna seluruh hal baru tersebut sampai akhirnya siap menjadikannya sebagai prioritas.

“Setiap bisnis yang beroperasi saat ini punya risiko di-disrupt oleh startup. C level harus sadar dengan fakta tersebut,” katanya.

Buat kolaborasi dengan startup

Startup dan korporasi itu saling melengkapi satu sama lain. Ada kelebihan dan kekurangan yang masing-masing dimiliki. Hal inilah yang ditekankan oleh Vaquette. Korporasi besar menurutnya ahli dalam mengoptimalkan bisnis, sementara startup itu lebih ke arah kecepatan atau agile.

Bisa kita sendiri lewat kolaborasi yang kini kian kencang antara startup fintech dengan perbankan. Keduanya saling melengkapi. Bank kini tidak perlu buka cabang untuk mendapatkan nasabah baru, cukup memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh startup.

Solusi lainnya adalah membentuk tim kecil dan menunjuk orang yang bertanggung jawab atas tim tersebut untuk berinovasi. Kepala tim inilah yang akan berhubungan langsung dengan C level untuk koordinasinya. Biarkan tim tersebut bekerja seperti startup, tanpa harus terbentur dengan birokrasi.