“iStore iSend” is Now Available for Integrated Logistics Solutions

The promising e-commerce industry in Indonesia brings out more logistics service, such as iStore iSend (under StoreSend eLogistic Indonesia). The company offers warehousing & order fulfillment business model and shipping logistics for brand & e-commerce, including the small-scale, before last mile delivery.

iStore iSend is built as a joint venture between DNR (Dos Ni Roha) and StoreSend Holding Malaysia, respectively with 75:25 of the shares. Legally, the company has just acquired a license last year, but have been operating since the beginning of the year under DNR Corporation.

DNR is a well-known distribution company engaged in pharmacy, consumer’s product, and medical equipment with more than 55 years of experience.

Founded in Malaysia in 2009, StoreSend has built three warehouses with 20-60,000 sqm in size. In Singapore, it had built 20,000 sqm warehouse in 2016.

Indonesia becomes the third country (as part of its expansion). StoreSend plans the next expansion to China at the beginning of this year.

Fulfillment process

In the fulfillment process, the company uses barcode technology for product labeling for paperless purpose and to minimize the reporting error.

Partners can access the dashboard through a cloud-based system of the company “Odin System”. Inside, partners can monitor the product stock management, shipping status, inbound stock report, consumer information, ordering source, and many others. All of the information is accessible in real-time.

For last mile delivery, partners can choose the operators/couriers based on cost, location, and quality service.

“To all our brand owners, we offer multipoint distribution center in all across Indonesia. It will be the effective and efficient end-to-end solution for the integrated and comprehensive supply chain management and inventory,” Rudy Tanoesoedibjo, Chairman of DNR Corporation, said (4/12).

All the services and technologies in iStore iSend make it prominent among the other competitors. Karel Leonardo, CMO of iStore iSend, said, the technology usage makes the accuracy rate to increase, by up to 100%.

“In making an end-to-end service, it requires a big investment to build network, system, and technology.”

There are already several brand partners, including Levi’s, Garnier, Silky Girl, Maybelline, Dulux, and P&G. Some e-commerce players such as Shopee, Zalora, JD.id, Lazada, Blibli, elevenia, Bukalapak, and Tokopedia. While partners for the last mail delivery are JNE, J&T Express, Pos Indonesia, Go-Jek, Tiki, Lion Parcel, and Grab Parcel.

Business Plan

Leonardo continued, the company will strengthen integration with parent company along this year for warehouse expansion. In addition, there will be more partnerships with e-commerce companies and brands.

The target this year is to add six more warehouses with 29 affiliates potential for distribution support.

Currently, the company has 4 multiple warehouse fulfillment center located in Jakarta, Medan, Makassar, and Surabaya. It’s supported by DNC Corporation’s 39 warehouses, 17 sub-distributor branch, and 42 affiliates.

“We can use assets from DNR to complete the network. We can also use third party warehouses as partner, so the shipping can each the last-mile destination more effectively,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

“iStore iSend” Meluncur, Unggulkan Solusi Logistik Terintegrasi

Potensi industri e-commerce Indonesia yang menjanjikan mendorong hadirnya layanan logistik iStore iSend (di bawah bendera StoreSend eLogistic Indonesia). Perusahaan ini menawarkan model bisnis warehousing & order fulfilment dan shipping logistics untuk brand dan layanan e-commerce, juga usaha skala kecil, sebelum mengirim barang ke last mile delivery.

iStore iSend didirikan sebagai perusahaan patungan antara DNR (Dos Ni Roha) dengan StoreSend Holding Malaysia, masing-masing kepemilikan sahamnya 75:25. Secara badan hukum, iStore iSend baru memperoleh izin legal tahun lalu, namun sudah memulai bisnis operasional sejak awal tahun lalu, di bawah payung DNR Corporation.

DNR adalah perusahaan distribusi terkemuka di bidang farmasi, produk konsumen, dan medical equipment dengan pengalaman lebih dari 55 tahun.

StoreSend sendiri pertama kali hadir di Malaysia pada 2009. Di sana perusahaan membangun tiga gudang dengan luas mulai dari 20 ribu dan 60 ribu meter persegi. Ekspansi berikutnya di Singapura pada 2016 dan menghadirkan gudang seluas 20 ribu meter persegi.

Indonesia menjadi negara ketiga yang disinggahi perusahaan akhir tahun lalu. StoreSend berencana melanjutkan ekspansi berikutnya di Tiongkok sebagai negara keempat pada awal tahun ini.

Proses fulfilment

Untuk proses fulfilment-nya, perusahaan menggunakan teknologi barcode untuk labeling setiap produk sehingga paperless dan meminimalisir terjadinya kesalahan pencatatan.

Mitra dapat memiliki akses dashboard lewat sistem berbasis cloud yang dibangun perusahaan “Odin System”. Di dalamnya, mitra dapat memantau proses manajamen stok barang, status pengiriman, laporan inbound stok, informasi soal konsumen, sumber pemesanan, dan masih banyak lagi. Seluruh informasi tersebut dapat diakses langsung secara real time.

Untuk pengiriman last mile, mitra dapat memilih operator/kurir yang paling hemat biaya, berdasarkan lokasi dan tingkat layanan yang disediakan.

“Kepada pemilk brand kami menawarkan multi point distribution center yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini akan jadi solusi end-to-end yang efektif dan efisien dalam penyimpanan, inventori, dan supply chain management yang terintegrasi dan menyeluruh,” ucap Chairman DNR Corporation Rudy Tanoesoedibjo, kemarin (12/4).

Seluruh layanan dan teknologi yang dihadirkan diklaim membuat iStore iSend lebih menonjol dibandingkan kompetitor yang sudah lebih dahulu hadir. Menurut CMO iStore iSend Karel Leonardo, pemanfaatan teknologi membuat tingkat akurasi jadi lebih tepat guna, mencapai hampir 100%.

“Untuk membangun layanan yang end-to-end, butuh investasi yang tidak murah karena harus membangun jaringan, sistem, dan teknologi.”

Saat ini beberapa brand yang telah menjadi mitra seperti Levi’s, Garnier, Silky Girl, Maybeline, Dulux, dan P&G. Mitranya di antara perusahaan e-commerce seperti Shopee, Zalora, JD.id, Lazada, Blibli, elevenia, Bukalapak, dan Tokopedia. Adapun mitra pengiriman last mile meliputi JNE, J&T Express, Pos Indonesia, Go-Jek, Tiki, Lion Parcel, dan Grab Parcel.

Rencana bisnis

Karel melanjutkan, sepanjang tahun ini perusahaan akan terus memperkuat integrasi dengan induk usaha untuk memperluas jumlah gudang. Tak hanya itu, perusahaan akan perbanyak kemitraan dengan berbagai perusahaan e-commerce dan brand.

Ditargetkan iStore iSend akan menambah enam gudang baru dan 29 affiliate warehouse yang berpotensi akan digunakan sebagai penunjang distribusi.

Terhitung saat ini perusahaan memiliki jangkauan sebanyak 4 multiple warehouse fulfillment center yang terletak di Jakarta seluas 22 ribu meter persegi, Medan, Makassar, dan Surabaya. Lalu, didukung 39 warehouse DNR Corporation, 17 sub distributor branch, dan 42 affiliate warehouse.

“Kami bisa memanfaatkan aset dari DNR untuk memperlengkap jaringan. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan memanfaatkan gudang yang dimiliki pihak individu sebagai mitra, agar pengiriman bisa menjangkau ke titik-titik kota terdalam,” kata Karel.

 

Anterin Wants to Disrupt Go-Jek and Grab’s Domination

Anterin might not be as well recognized as Grab and Go-Jek, but it has been consistent in providing services since 2016. Focus on users’ privilege to choose drivers and bringing various business models (B2C & B2B), Anterin is ready to disrupt Go-Jek and Grab’s domination in Indonesia’s logistics.

Currently, Anterin is available in Jabodetabek, Bandung, and Yogyakarta. There are 130,000 registered drivers or motorcycle owners and 80,000 users. It is predicted to increase as many Uber drivers are claimed to join Anterin.

“Indonesia’s on-demand business competition is still dominated by two big players, Go-Jek and Grab. Anterin is pursuing to be a ‘challenger’ and suppose to offer a new, different, and better option for customers or drivers, if compared to the existing dominant players. Anterin brings up the tagline ‘Bebaskan Pilihanku’ [freedom to choose],” Rachmat Efendi, Anterin’s Co-Founder, said.

Anterin is currently offering a marketplace for city transporting network using auction system that allows customers to determine the decent price, specific vehicle, and favorite driver.

Ready for any kind of delivery

Recently, Anterin has introduced an auction concept. It is to give option for women or mothers by allowing them to choose the vehicle and the driver. This is a new concept since the other players don’t have this feature.

Anterin also offers to deliver goods by truck, not only car and motorcycle. It is part of an effort in competing with the two online transportation behemoths.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Anterin Ingin Ganggu Dominasi Go-Jek dan Grab

Naman Anterin mungkin belum begitu dikenal layaknya Grab dan Go-Jek, namun kehadirannya sejak tahun 2016 membawa konsistensi dalam memberikan layanan yang berbeda. Mengedepankan kebebasan memilih driver dan membawa model bisnis yang beragam (B2C & B2B), Anterin siap mengganggu dominasi Go-Jek dan Grab di segmen logistik Indonesia.

Saat ini Anterin beroperasi dan dapat digunakan dengan baik di wilayah Jabodetabek, Bandung dan Yogyakarta. Dengan total 130.000 mitra pengendara atau pemilik motor yang terdaftar dan 80.000 pengguna, angka tersebut diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan klaim banyak driver Uber yang mendaftar menjadi mitra Anterin.

“Persaingan bisnis on-demand di Indonesia saat ini masih didominasi oleh dua pemain besar, yakni Go-Jek dan Grab. Anterin saat ini menyusul untuk menjadi challanger brand dan harus menawarkan sesuatu yang baru, berbeda dan lebih menguntungkan bagi pengguna maupun pemilik kendaraan dibandingkan dengan apa yang masih ditawarkan oleh pemain dominan yang ada. Aplikasi Anterin sendiri menggangkat tagline Bebaskan Pilihanku,” terang Co-Founder Anterin Rachmat Efendi.

Anterin sendiri saat ini menawarkan konsep marketplace city transporting network yang menggunakan sistem lelang yang memungkinan para pelanggan dapat menentukan harga yang sepantasnya dibawar, memilih spesifik kendaraan yang dibutuhkan, dan memilih pengendara favorit.

Siap mengantarkan apapun

Anterin beberapa waktu lalu mengenalkan konsep lelang. Konsep ini digadang-gadang akan memberikan ruang bagi pengguna wanita atau ibu-ibu untuk mendapatkan kenyamanan dengan memungkinkan memilih kendaraan dan pengemudi yang sesuai. Konsep ini tergolong baru di Indonesia, pasalnya layanan transportasi online lain tidak memiliki fitur ini.

Selain itu Anterin juga menawarkan untuk mengantarkan barang menggunakan truk, tidak hanya motor dan mobil. Ini merupakan wujud usaha Anterin untuk menjadi layanan yang berbeda untuk bisa tetap bersaing dengan dua raksasa layanan transportasi online.

“Tahun ini kami ingin sekali membahagiakan wanita dan ibu Indonesia agar nyaman, aman dan bertambah teman demi Anterin mereka menuju cita-cita ataupun tujuan besar yang diinginkannya. Wanita dan Ibu Indonesia adalah apresiasi utama kami, memohon izin dan doa ibu agar kami selamat sampai tujuan,” tutup Rachmat.

Application Information Will Show Up Here

Mister Kirim Sediakan Solusi “On Demand Logistics”

Industri logistik turut naik daun berkat moncernya pamor belanja online. PT Mister Kirim Indonesia (Mister Kirim) mencoba hadir menawarkan kebutuhan logistik yang terintegrasi, aman dan transparan. Layanan ini tersedia untuk aplikasi Android dan web.

Fokus Mister Kirim adalah sebagai penyedia layanan on demand courier dengan armada utama sepeda motor. Meski demikian Mister Kirim memiliki beberapa pilihan jenis armada pengiriman sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Mister Kirim akan head to head dengan beberapa layanan, seperti Go-Send dari Go-Jek dan Etobee. Keduanya sama-sama menggabungkan layanan logistik dengan sentuhan teknologi.

Sebagai perusahaan logistik dengan sentuhan digital, layanan ini memiliki sejumlah fitur atau layanan meliputi, kurir kembali ke lokasi angkut barang, pengiriman terjadwal, layanan pelanggan, pelanggan prioritas, beberapa lokasi tujuan, dan pengambilan barang dari beberapa lokasi yang berbeda.

“Peluang Mister Kirim masih sangat besar seiring dengan meningkatnya kebutuhan layanan logistik yang dipicu oleh tumbuhnya industri e-commerce dan juga pelaku-pelaku usaha UMKM yang membutuhkan dukungan dalam bidang logistik untuk memperlancar dan mempercepat perkembangan usahanya. Selain itu pembangunan infrastruktur yang semakin baik makin memperluas peluang itu sendiri,” ujar Chief Marketing Officer Mister Kirim Suharti Sadja.

Peluang dan target tahun ini

Mister Kirim resmi didirikan bulan Agustus 2017. Belum genap satu tahun usianya, Mister Kirim sudah beroperasi di Jakarta dan daerah penyangga di sekitarnya dengan jumlah pengguna mencapai 4500 pada bulan Februari kemarin.

“Market logistik Indonesia sangat besar, persaingan layanan logistik saat ini dan ke depannya akan semakin ketat. Hal ini diiringi dengan tumbuhnya kesadaran tentang efektivitas dari faktor pembiayaan layanan logistik itu sendiri. Berdasarkan hal ini, nantinya akan semakin banyak hadir layanan logistik berbasis teknologi untuk mengantisipasi faktor harga pengiriman barang karena layanan logistik via aplikasi, harga kirim akan sangat transparan dan reliable,” imbuh Suharti.

Teknologi Mister Kirim disebut tidak hanya digunakan untuk pemesanan kurir. Mereka menempatkan teknologi untuk membantu pengguna lebih mudah memastikan keamanannya. Aplikasi Mister Kirim dilengkapi dengan QR code dan nomor resi yang unik untuk setiap pemesanan. QR code disediakan sebagai sistem pengenalan kurir bagi pemesan untuk memastikan kurir yang bertugas sesuai dengan identitas yang tertera. Sedangkan nomor resi digunakan untuk memastikan kiriman sampai ke tujuan.

Selain melayani pengguna individu, Mister Kirim juga melayani pelanggan bisnis, di antaranya TandaMata, OJK, IDMARCO, LimaKilo, Klik-Eat dan beberapa lainnya. Dengan tidak terpaku pada satu jenis model bisnis, Mister Kirim berharap bisa lebih banyak menjangkau pengguna. Di tahun 2018 ini Mister Kirim berencana memperluas wilayah operasi di 20 kota besar di Indonesia.

“Mister Kirim ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam layanan logistik melalui transparansi biaya mengutamakan keamanan dalam proses pengiriman barang sampai di tangan penerima dan memberikan pilihan moda angkutan logistik yang ingin digunakan dalam satu aplikasi. Mister Kirim ingin membuka kesempatan peluang kerja bagi setidaknya 15.000 mitra yang bergabung menjadi kurir di Mister Kirim dan memperluas area layanan di luar Jabodetabek,” tutup Suharti.

Application Information Will Show Up Here

Rencana-Rencana PopBox Pasca Perolehan Investasi dari Salim Group

Pasca perolehan investasi dari Salim Group akhir tahun 2017 lalu dengan nilai yang tidak disebutkan, layanan loker pintar PopBox menggandeng elevenia, yang baru diakuisisi Salim Group, menghadirkan fitur baru PopStore.

Fitur ini memudahkan pembeli E-MART, layanan supermarket elevenia dengan harga grosir, mendapatkan barang di hari yang sama (same day delivery). Proses fulfilment ditangani PopStore.

Kepada DailySocial, Co-founder PopBox Greta Bunawan mengungkapkan, kerja sama ini merupakan yang pertama dilancarkan oPopStore dengan layanan e-commerce elevenia.

“PopStore adalah bentuk kerja sama dengan elevenia untuk menjalankan fulfilment dari produk-produk FMCG dengan harga grosir yang dikemas dalam fitur E-MART. Intinya adalah kami membantu mengelola E-MART dengan menyediakan barangnya, pick & pack dan mengirimkan barangnya para pembeli.”

Masih tersedia di Jadetabek, layanan ini diklaim mampu mengatasi masalah pengiriman sekaligus pengemasan agar lebih mudah dan lebih cepat untuk seluruh merchant di elevenia. Disinggung apakah elevenia bakal melancarkan kerja sama dengan layanan e-commerce atau perusahaan lainnya, disebutkan oleh Greta, peluang tersebut masih terbuka.

“Layanan PopStore saat ini masih terbatas di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi, namun ke depannya kami memiliki rencana untuk memperluas area jangkauan,” kata Greta.

Rencana PopBox di tahun 2018

Saat ini PopBox telah tersebar di 350 titik di dua negara, yaitu Malaysia dan Indonesia. Selain di Jakarta, loker pintar PopBox juga telah tersedia di Bandung, Surabaya, Semarang, Jogjakarta, Bali, Medan dan Palembang.

Selain berfungsi sebagai tempat penitipan dan penjemputan barang, loker pintar PopBox saat ini juga sudah bisa digunakan sebagai pembelian pulsa, pembelian berbagai produk memanfaatkan metode pembayaran e-wallet dan NFC (near field communication).

Rencana lain yang bakal diluncurkan PopBox adalah PopExpress, sebuah layanan logistik berbasis kurir yang bisa mengantarkan barang ke alamat atau loket pintar.

“Target kita di tahun 2018 ini adalah terus mengembangkan titik network smart locker PopBox sebagai opsi pengiriman dan pengambilan barang, sekaligus memperluas mitra-mitra PopBox lainnya,” kata Greta.

Application Information Will Show Up Here

Ramaikan Bisnis E-Commerce di Indonesia, Startup Logistik MrSpeedy Usung Pengiriman Ekspres

MrSpeedy meramaikan industri logistik dengan mengusung layanan pengiriman barang sampai di hari sama (same day delivery service) untuk mendukung bisnis e-commerce di Indonesia.

“Kami percaya persaingan yang memanas di layanan e-commerce di Indonesia akan memaksa mereka untuk mengedepankan layanan pengiriman dari pengiriman hari berikutnya ke hari yang sama. Pengiriman logistik barang sampai di hari yang sama adalah fokus utama bisnis kami,” ucap COO MrSpeedy Indonesia Ken Suriafur kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, MrSpeedy sengaja memilih Indonesia sebagai negara pertama yang disinggahi di kawasan Asia Tenggara. Secara global, MrSpeedy sudah hadir di beberapa negara dengan brand yang berbeda.

Misalnya, Dostavista (Mexico dan Rusia), Click Entregas (Brazil), WeFast (India), Quickers (Korea Selatan), dan Tanzhida (Tiongkok). Tahun ini, MrSpeedy akan melanjutkan ekspansi berikutnya ke Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Untuk mendukung fokus perusahaan, sambung Ken, MrSpeedy memastikan klien dapat dengan mudah melacak pengiriman dalam platform dan menghubungkan mereka dengan kurir dalam hitungan menit. Tak hanya itu, perusahaan juga memastikan kualitas kurir yang bergabung memiliki kompetensi yang baik dengan memberikan pelatihan. Sebagai contoh cara menyapa yang konsumen dan cara berpakaian yang sopan.

Enam bulan sejak peluncuran di Indonesia atau kurang lebih pada September 2017, MrSpeedy terhitung telah memiliki 30 ribu tenaga kurir. 70% di antaranya mengendarai sepeda motor dan sisanya city car, pick up, dan van.

Rencananya MrSpeedy akan meluncurkan aplikasi mobile untuk pengguna dalam waktu dekat dan menargetkan dapat menggaet 100 ribu kurir.

Model bisnis MrSpeedy

MrSpeedy menyasar pelaku usaha yang bergerak di skala UKM sebagai pengguna dengan fokus pengiriman di area Jabodetabek. Untuk armada pengirimannya, pengguna dapat memilih lima armada, mulai dari motor, city car, van, pick up, dan small box.

Pengguna dapat melakukan order melalui situs MrSpeedy, menghubungi consumer service, atau pesan singkat via WhatsApp. Dalam pengirimannya, perusahaan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk auto routing mencari rute terbaik agar paket terkirim dengan segera.

Pengguna akan menerima notifikasi via SMS untuk setiap progress yang telah diselesaikan kurir. Konsumen bisa melacak progress pengiriman secara real time. Beberapa pengguna yang telah menggunakan jasa MrSpeedy adalah perusahaan di segmen florist, f&b, dokumen kantor, ritel fesyen, dan printing.

“Ke depannya kami berencana untuk menggandeng perusahaan marketplace dan menyediakan teknologi kami agar bisa mereka pakai,” pungkas Ken.

Bukalapak Integrasi Layanan JNE Trucking untuk Pengiriman Barang Besar

Bukalapak menjadi platform marketplace pertama yang memanfaatkan layanan JNE Trucking (JTR) untuk memudahkan pengiriman barang berukuran di atas 10 kg. Melalui layanan ini, para pelapak dapat mengirim barang seperti mebel, furnitur, barang elektronik, dan lainnya dengan lebih leluasa.

JTR adalah layanan pengiriman yang khusus dihadirkan JNE untuk pengiriman barang dengan berat minimal di atas 10 kilogram. Pengiriman menggunakan armada truk melalui jalur darat dan laut dengan harga yang kompetitif.

Untuk sementara, JTR baru bisa dinikmati oleh pelapak yang berlokasi di wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali. Pada akhir Maret 2018 nanti ditargetkan JTR akan tersedia di seluruh Indonesia. Bila diakumulasi sejak diluncurkan pertama kali tiga tahun lalu, JNE mengklaim telah mengirim paket seberat 500 ton.

“Kami berkomitmen untuk terus perbaiki layanan. Selama ini memang masih lebih banyak pengiriman dalam jumlah kecil, namun pengiriman barang besar terus menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Pelapak banyak yang kurang nyaman karena biaya yang mahal dan tidak bisa di-track, masalah ini dapat diselesaikan lewat JTR,” ujar Co-Founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid, Kamis (22/2).

Menurut Fajrin, secara internal JTR sudah dipromosikan sejak awal Februari 2018. Terdapat sekitar 25 ribu pelapak yang sudah mengaktifkan layanan ini di toko online mereka, namun bila dilihat dari frekuensi pengirimannya belum tinggi. Meski Fajrin tidak memberikan angka detailnya, dia menggambarkan sekitar puluhan paket terkirim lewat JTR setiap harinya.

Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi menambahkan JTR adalah solusi yang dihadirkan perusahaan setelah memperhatikan potensi bisnis e-commerce yang terus berkembang.

Menurut Eri, tren orang mulai mencoba belanja online memang dimulai dari barang kecil terlebih dahulu. Ketika mereka sudah merasa percaya, intensitas belanja online akan terus meningkat. Barang yang dibeli pun makin besar ukurannya.

“Sejak dua tahun lalu, kami lihat di data kami ada pertumbuhan dari pengiriman barang berat. Artinya ada pasar di sini, ditambah lagi infrastruktur logistik yang terus membaik. Tentunya ini sejalan dengan visi kami,” terang Eri.

Dia mengklaim JTR lebih murah dibandingkan pengiriman dengan metode lainnya. Bila diilustrasikan, ketika pelapak ingin mengirim barang seberat 10 kilogram dari Jakarta Selatan ke Bekasi memakai REG atau YES, mereka akan dikenakan biaya sebesar Rp90 ribu dan Rp180 ribu. Sementara dengan JTR, mereka hanya perlu mengeluarkan biaya Rp25 ribu dengan estimasi waktu pengiriman antara 3-7 hari kerja tergantung kota tujuan.

Untuk mendukung JTR, JNE menyiapkan 10 armada truk ukuran besar untuk mengitari seluruh wilayah Sumatera, Jawa, dan Bali setiap harinya. Sedangkan secara total, JNE memiliki sekitar 2 ribu armada berbagai ukuran, 56 kantor cabang, dan sekitar 6 ribu jaringan untuk permudah akses pengiriman.

Eri menuturkan komersialisasi layanan JTR ini memang pertama kali dimulai dengan Bukalapak. Kendati demikian, hal ini bukan kerja sama eksklusif. Pihaknya menerima pemain lain untuk mengintegrasikan platformnya dengan JTR.

“Tapi untuk sementara, bila ada pengusaha yang mau pakai JTR secara individu itu belum bisa. Harus jadi pelapaknya di Bukalapak terlebih dahulu karena cuma baru bisa di sana,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Waresix Secures Seed Funding from East Ventures

On-demand warehouse service Waresix announces seed funding from East Ventures. The service, with a solution to connect businessman and professional warehouse operator, is planned to use the investment in accelerating Waresix’s mission to develop their warehouse network, infrastructure, and cloud-based platforms.

E-commerce marketplace in Indonesia is projected to affect the development of warehouse market industry. The need for on-demand warehouse brings a number of opportunities for Waresix.

“Distribution and logistics have always been a challenge in Indonesia due to its island structure. Waresix provides a solution for dynamic warehouse strategy that allows its customers (retailers, distributors, and manufactures) to adjust quickly with variable demands. Our dynamic warehouse offers flexibility so that customers only need to pay per unit for services they can use, without extra funding,” Andree, Waresix’s CEO, said.

Poor logistics system can affect business operation such as product consolidation in different places, documentation management, and billing for the parties. It makes the business run slower due to the splitting focus. The service is trying to solve this kind of condition.

“Waresix technology is using algorithms that can help users find the best warehouse to store their products. The cloud-based software provides access for clients to manage their bookings, for operation visibility such as inventory & shipping management, as well as warehouse bills and contract management,” Waresix’s CTO Filbert Hansel explained.

Waresix is currently available in some big cities such as Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Lampung, Pekanbaru, Makassar, and Balikpapan.

For Waresix’s CFO Edwin, the company is expected to help customers having difficulty with overflow inventory, product distribution, temporary storage, and cross-docking solutions.

Waresix’s total funding for the initial round is still undisclosed, but the company will use the investment to achieve its mission to develop and expand the existing warehouse network.

“Waresix combines sharing economy and SaaS system to serve modern logistics industry. They help business players to connect with warehouse providers efficiently and help them to maximize the use of their assets. The solution will only work for the marketplace with significant players in digital commerce. We expect that Waresix can dominate Indonesian market real quick,” Willson Cuaca, East Ventures’ Managing Partner, said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Waresix Amankan Pendanaan Tahap Awal dari East Ventures

Perusahaan jasa gudang on-demand Waresix mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dari East Ventures. Layanan yang memiliki solusi untuk menghubungkan pemilik usaha dengan operator gudang profesional tersebut rencananya akan menggunakan investasi tersebut untuk mempercepat misi Waresix dalam mengembangkan jaringan gudang, infrastruktur dan platform berbasis cloud yang mereka miliki.

Perkembangan pasar e-commerce di Indonesia disinyalir menjadi salah satu yang mempengaruhi perkembangan pasar industri pergudangan. Kebutuhan akan pergudangan on-demand membawa sejumlah peluang yang coba ditangkap Waresix.

“Distribusi dan logistik selalu menjadi tantangan di Indonesia dikarenakan struktur kepulauannya. Waresix menyediakan solusi untuk strategi pergudangan dinamis yang memungkinkan pelanggannya (pengecer, distribusi dan manufaktur) untuk segera menyesuaikan diri dengan permintaan variabel. Pergudangan kami yang dinamis menawarkan fleksibilitas, sehingga pelanggan hanya perlu membayar biaya per unit untuk layanan yang mereka gunakan dan dapat, tidak perlu mengeluarkan modal tambahan,” terang CEO Waresix Andree.

Sistem logistik yang buruk bisa berakibat buruk pula pada operasional bisnis seperti konsolidasi persediaan barang di berbagai tempat berbeda, pengelolaan dokumentasi, dan penagihan untuk berbagai pihak. Hal itu kemudian berimbas pada melambatnya bisnis karena fokus akan terpecah. Kondisi semacam ini yang coba diselesaikan layanan ini.

“Teknologi Waresix menggunakan algoritma yang mampu membantu pengguna menemukan gudang terbaik untuk menyimpan produk mereka. Perangkat lunak berbasis cloud tersebut menyediakan akses bagi klien untuk mengelola pemesanan mereka, akses ke visibilitas operasional seperti manajemen persediaan & pengiriman, serta pengelolaan kontrak dan tagihan berbagai gudang,” terang CTO Waresix Filbert Hansel.

Saat ini Waresix sudah beroperasi di area kota besar seperti Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Lampung, Pekanbaru, Makassar dan Balikpapan.

Kehadiran Waresix, menurut penuturan CFO-nya Edwin, diharapkan bisa membantu pelanggan yang mengalami masalah persediaan overflow, distribusi produk, penyimpanan sementara dan solusi untuk cross-docking.

Tidak disebutkan dengan pasti jumlah pendanaan yang diterima Waresix untuk putaran awal ini, namun perusahaan akan memanfaatkan investasi ini untuk mencapai misi mereka mengembangkan dan memperluas jaringan pergudangan yang dimiliki.

“Waresix menggabungkan sistem sharing economy dan SaaS untuk melayani industri logistik modern. Mereka membantu pebisnis untuk terhubung dengan penyedia gudang secara efisien dan membantu pemilik gudang atau properti untuk memaksimalkan penggunaan asset mereka. Solusi ini hanya akan bekerja di pasar dengan pemain yang signifikan di perdagangan digital. Kami berharap Waresix mampu menguasai pasar Indonesia dengan cepat,” ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.