Grab Hadirkan GrabCar Ellite+ di Medan

Grab kembali menghadirkan program GrabCar Ellite+, kali ini di Kota Medan. Sebelum hadir di Medan, program GrabCar Ellite+ sudah terlebih dulu hadir di Jakarta, Surabaya, Makassar, Bali, Lampung, Palembang, Manado, Yogyakarta dan Semarang. Program ini memungkinkan mitra pengemudi Grab yang memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan beberapa keuntungan berupa tambahan pendapatan dan akses prioritas.

Beberapa kriteria bagi mitra untuk kualifikasi GrabCar Ellite+ adalah (1) sudah memenuhi target minimum dalam satu bulan, (2) tidak melakukan kecurangan, (3) tidak melanggar kode etik, (4) tidak menerima komentar negatif dari penumpang, dan (5) memiliki performa baik.

Dengan program GrabCar Ellite+ ini mitra pengemudi akan mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain (1) Order Turbo, memungkinkan mitra pengemudi mendapat prioritas pemesanan, (2) atribut khusus GrabCar Ellite+, dan (3) prioritas layanan di Grab Driver Center Medan.

City Manager Medan untuk Grab Indonesia, Angeline Jus, menjelaskan bahwa perusahaan percaya bahwa mitra pengemudi memegang peran penting dalam proses bisnis. GrabCar Ellite+ pun muncul dari aspirasi para mitra, demi meningkatkan kerja sama dan kualitas layanan.

“[…] kami sangat antusias mengumumkan peluncuran program GrabCar Ellite+ bagi mitra terbaik kami untuk berkesempatan meningkatkan pendapatannya serta berbagai manfaat finansial dan layanan yang lebih unggul. Hal ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk meningkatkan kualitas pelayanan, serta memberikan pengalaman yang baik bagi mitra pengemudi,” terang Angeline.

“Berdasarkan survei mitra pengemudi yang kami lakukan di Medan beberapa waktu lalu, sebanyak 89% mitra pengemudi mendukung untuk diadakannya program GrabCar Ellite+. Peluncuran program ini merupakan bentuk apresiasi kami bagi mereka, sekaligus menunjukkan komitmen jangka panjang kami untuk terus berusaha menyejahterakan para mitra pengemudi kami di kota Medan dan sekitarnya,” terang Angeline.

Application Information Will Show Up Here

Usaha PetaRumah Jadi “Property Listing” Unggulan di Medan

Industri startup di tanah air mulai berkembang di kota-kota di Indoensia, salah satunya Medan. Sebagai salah satu kota besar, mulai banyak bermunculan startup di berbagai kategori di kota ini. Salah satu yang muncul adalah PetaRumah. Berbekal teknologi digital, PetaRumah ingin menjadi agensi properti unggulan di kota Medan.

PetaRumah sendiri menyebut diri sebagai agensi modern untuk properti dan real estate yang bekerja layaknya agensi properti lain namun memanfatkan teknologi, desain, dan transparansi informasi sehingga bisa mempermudah dan memberikan manfaat bagi penggunanya. Dengan menargetkan mereka yang ingin menjual / menyewakan dan membeli, PetaRumah berusaha dikenal luas di kota Medan.

Sejauh ini PetaRumah berhasil mengumpulkan 800 listing rumah dengan total unduhan aplikasi (Android & iOS) mencapai 8000 lebih. Sejak pertama dijalankan di bulan April 2017 sampai saat ini, mereka menyebutkan telah berhasil menyelesaikan transaksi untuk 60 unit.

Kuasai Medan dulu

“Ada rencana untuk ekspansi di luar Medan tapi hanya setelah kami menjadi agensi unggulan di kota Medan,” ujar Co-Founder PetaRumah Frendy Lee.

Meski berasal dari Medan, PetaRumah masih menemui beberapa kendala untuk bisa menguasai pasar dan menjadi agensi unggulan di Medan. Beberapa permasalahan yang dijabarkan Frendy antara lain adalah masalah data dan informasi yang terkadang harus divalidasi secara personal. Untuk mengatasi hal ini, PetaRumah melakukan survei ke setiap listing properti.

“Solusinya, kami dari Petarumah melakukan survei secara individual ke setiap listing properti, survei termasuk standarisasi informasi listing, foto yang profesional, dan validasi ke owner listing secara berkala Setelah semua sesuai dan profesional, baru kami tayangkan,” imbuhnya.

Di tahun kedua beroperasi, PetaRumah terus berbenah dan mencoba berinovasi di beberapa sektor. Beberapa di antaranya adalah meningkatkan jumlah listing dengan bekerja sama dengan agen freelance lain yang ada di Medan.

“Target utamanya itu lebih ke meningkatkan jumlah pengguna sistem, meningkatkan jumlah penjualan lebih besar dari tahun sebelumnya, dan untuk bisa ekspansi ke kota lain,” tutup Frendy.

Application Information Will Show Up Here

Clapham Startupfest 2018 Segera Hadir Kembali di Medan

Guna memperluas akses serta kesempatan bagi pelaku usaha digital di Medan, Clapham Startupfest 2018 akan kembali diadakan. Agenda tahunan ini sudah berlangsung sejak tahun 2016 lalu, tujuan utamanya usaha untuk saling memperluas wawasan dan jaringan di bidang startup. Bekerja sama dengan Bukalapak, Clapham Startupfest 2018 akan diselenggarakan pada 2-3 Februari mendatang di EV Hive at Clapham, mulai pukul 10.00 – 18.00 WIB.

Tahun ini, Clapham Startupfest hadir dengan agenda seperti keynote dan panel session dengan pembicara dari berbagai komponen industri startup seperti Willix Halim (COO Bukalapak), Willson Cuaca (Co-founder East Ventures), Crsytal Widjaja (SVP Business Intelligence GO-JEK), Andy Zain (Managing Partner Kejora Ventures), Yukka Harlanda (CEO Brodo), Wilton Halim (Founder Mobilkamu), Jourdan Kamal (Founder Maubelajarapa), Faye Alund (Presiden Coworking Indonesia), William Utomo (COO IDN Media), dan Ronny W. Sugiadha (CMO KASKUS).

Beberapa Investor juga akan turut hadir untuk memberikan pelatihan dan masukan kepada startup yang mengikuti sesi Startup Pitch Floor dan Investor Speed Dating seperti East Ventures, Coffee Venture, ANGIN (Angel Investment Network Indonesia), dan Medan Tech Valley.

Akan ada pula sesi pelatihan dengan topik-topik untuk memberikan panduan bagi wirausaha muda di bidang bisnis, media sosial, teknologi & digital, serta hukum seperti business model generation, skema investasi startup yang dibawakan langsung oleh Ivan Lalamentik (Startup Legal Clinic), Dennis Alund (Google Developer Exper for Firebase), serta tim dari Maubelajarapa, East Ventures, dan ANGIN.

Informasi selengkapnya mengenai Clapham Startupfest 2018 serta pembelian tiket bisa dilakukan dengan mengakses www.invita.id/claphamstartupfest.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Clapham Startupfest 2018

Menguatkan Ekosistem Pengembang di Kota Medan untuk Penuhi Kebutuhan Aplikasi Lokal

Samsung masih terus berupaya dalam mendorong pertumbuhan ekosistem aplikasi lokal di Indonesia. Oleh karena itu, melalui gelaran Indonesia Next Apps (INA) 4.0, Samsung merangkul komunitas developer Tanah Air demi melahirkan inovasi-inovasi di platform terbaru. Pada puncaknya, 20 aplikasi terbaik akan berlaga pada acara final di Jakarta dan berlomba meraih total hadiah lebih dari 600 juta rupiah.

Sebelum mendapatkan 20 aplikasi tersebut, INA 4.0 terlebih dahulu akan melakukan rangkaian roadshow di delapan kota Indonesia termasuk Medan. Melalui kegiatan workshop, para inovator IT Medan berkesempatan untuk mencari tahu secara mendalam mengenai teknologi Samsung dan implementasinya pada hari Senin, 7 Agustus 2017 di Hotel Santika Premier.

Dengan perkembangan teknologi dan digital di kota Medan, pantas rasanya jika Samsung merangkul para developer untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam ranah teknologi. Apalagi dengan maraknya ekosistem startup di Medan yang didukung dengan talenta dan jiwa startup yang cukup bagus. Bahkan beberapa startup asal Medan mampu unjuk gigi dalam gelaran Clapham StartupFest 2017, seperti Bibitnomic (aplikasi yang memudahkan untuk menabung sekaligus berinvestasi), Simplidots (layanan berbasis cloud yang bisa membantu sebuah perusahaan mengawasi stok barang di gudang hingga memantau proses distribusi).

Ada juga OnanOnan (e-commerce yang menyediakan produk fashion, aksesori hingga makanan asal Medan), Unclekick (situs berita yang menghadirkan berbagai informasi untuk masyarakat urban di kota Medan), Avokado (aplikasi mobile yang bisa memberi rekomendasi tempat makan terbaik di Medan) dan ValvoOnline (situs e-commrece yang menyediakan berbagai produk, voucher serta informasi diskon di kota Medan).

Ditambah lagi, Medan kini telah mulai mengembangkan program Medan Smart City sebagai bentuk penerapan konsep kota cerdas dengan pemanfaatan teknologi dan komunikasi. Tentu saja perkembangan teknologi dan digital di kota Medan tak terlepas dari andil para pelaku digital Medan, termasuk IT Developer.

Oleh karena itu, Samsung ingin bertemu langsung dengan para developer Medan di workshop INA 4.0. Melalui workshop tersebut, para pelaku digital Medan akan mendapatkan insight yang berkaitan dengan pengenalan INA 4.0, pemaparan terkait permasalahan di industri, cerita dari local heroes Medan yang telah sukses membangun startup aplikasi, serta kelas-kelas yang membahas teknologi yang dikembangkan Samsung.

Samsung membuka lima sesi utama dalam Workshop INA 4.0 yaitu: Tizen Apps Development, Tizen Wearable Development, Gear VR, Samsung Galaxy SDK dan Samsung DeX. Yang seru dari Workshop tersebut adalah, di setiap sesi tadi, kamu bisa memilih di antara dua kelas: yakni Kelas Fundamental (fokus pada pemaparan dasar) dan Kelas Knowledge (lebih menguak sisi teknis dari sebuah teknologi).

Melalui Workshop INA 4.0, kesempatan bagi para developer terbuka besar untuk berkenalan dan mendapatkan insight berharga dari IT dan industry expert. Pendaftaran Workshop INA 4.0 masih terbuka di www.indonesianextapps.com.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Samsung dan DailySocial, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia Next Apps 4.0.

ANGIN Ekspansi ke Medan, Tempatkan Edy Tan Sebagai Partner Regional

Dalam rangka memperluas peluang startup dan menggaet angel investor baru, ANGIN, jaringan angel investor Indonesia, mengumumkan rencana ekspansi perdananya ke Medan. Untuk dukung strategi tersebut, ANGIN menempatkan Edy Tan sebagai partner regional dengan posisi Managing Head.

Edy Tan bergabung di ANGIN sejak tahun lalu sebagai investor, bersama beberapa nama lainnya. Edy juga masih tercatat sebagai Managing Director di Medan Inovasi Bersama, sebuah inkubator startup digital di Medan yang menyediakan keterampilan kewirausahaan, pelatihan, pendampingan, dan pendanaan. Edy juga tercatat sebagai Strategic Regional Head di Go-Jek.

ANGIN Medan diharapkan dapat membantu jaringan angel investor dapat lebih aktif dalam mengakses pasar yang belum tersentuh seperti di Medan. Kota ini menyimpan potensi calon investor dan startup untuk tumbuh berkembang.

Nantinya kantor ANGIN Medan berada di coworking space Clapham Collective dan akan mulai beroperasi pada Juni 2017 mendatang.

“Kami berharap dapat meraih lebih banyak peluang investasi dan memberikan bantuan investasi end-to-end yang lebih efektif untuk startup dan investor di luar Jakarta,” terang pihak ANGIN dikutip dari situs resminya, Senin (8/5).

Pihak ANGIN menerangkan bahwa Medan adalah rumah bagi banyak pengusaha sukses. Secara geografis, letaknya juga strategis dekat dengan Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Dengan menggabung seluruh wilayah tersebut, kurang lebih ada 30 juta orang yang terus bergerak sebagai roda ekonomi.

Menurut ANGIN, Medan sebagai kota terbesar keempat di Indonesia sedikit tertinggal dibandingkan kota lainnya ketika berbicara mengenai dunia startup digital. Terlihat dari kondisi banyak talenta lokal yang “lari” ke Jakarta.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Medan Tech Valley dibentuk. Medan Tech Valley membawa semangat untuk pengusaha muda agar dapat berkembang di era digital dengan pembekalan ilmu, bimbingan, jaringan, dan pendanaan.

“Kami sangat tertarik dari tingginya animo pengusaha startup muda untuk kembali menetap di Medan dan berusaha membuat perubahan untuk rumah mereka. ANGIN Medan akan memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan ke arah positif,” ucap Edy.

Setelah Medan, pihak ANGIN berencana untuk melakukan ekspansi berikutnya di kota lainnya, seiring upaya ANGIN dalam rangka memperkuat eksistensinya sebagai jaringan angel investor di Indonesia.

ANGIN termasuk salah satu jaringan angel investor yang cukup aktif dalam menanamkan investasinya ke startup lokal. Beberapa nama startup yang baru mendapatkan dana segar di antaranya Gandeng Tangan, Worktrees, Kargo, Landmapp, Qontak, dan Summit Healthcare

UberX Hadir di Kota Yogyakarta dan Medan

Setelah sebelumnya baru menghadirkan layanan UberMOTOR di wilayah kota Yogyakarta dan Medan, kemarin Uber mengumumkan bahwa layanan UberX kini turut ditambahkan di dua wilayah tersebut. Artinya kini pengguna Uber di kedua wilayah tersebut dapat memesan layanan transportasi mobil dengan aplikasinya.

Bagi pengguna yang sebelumnya telah memanfaatkan ojek online dengan aplikasi Uber, untuk mencoba layanan UberX hanya cukup memilih opsi UberX di aplikasi yang kini telah diaktifkan di dua Yogyakarta dan Medan.

Selain menggunakan aplikasi Uber secara langsung, pilihan berkendara menggunakan UberX di wilayah Yogyakarta dan Medan kini juga sudah bisa diakses melalui Google Maps. Improvisasi ini sejalan dengan pembaruan yang dilakukan Uber beberapa waktu lalu, yakni mengintegrasikan sistem pemesanan secara penuh di aplikasi Google Maps.

Pemesanan layanan UberX melalui Google Maps
Pemesanan layanan UberX melalui Google Maps

Layanan UberX sendiri telah hadir terlebih dulu di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Improvisasi di kota utama sasaran Uber tersebut bahkan sudah lebih kencang, contohnya tiga bulan lalu UberXL diluncurkan di Jakarta, yakni pemesanan mobil dengan ukuran yang lebih besar. Ini melengkapi pilihan yag sudah ada sebelumnya di Jakarta yakni UberBlack, UberX, dan UberPool.

Sebelumnya bulan lalu banyak diberitakan tentang penolakan layanan transportasi on-demand, termasuk yang paling keras di dua wilayah tersebut. Khususnya di Yogyakarta bahwa regulator setempat tengah merencanakan untuk membuat aturan yang lebih ketat terkait transportasi berbasis aplikasi, khususnya taksi online seperti yang diluncurkan Uber ini.

Application Information Will Show Up Here

Startup Medan Perlu Penekanan pada “Capacity Building”

Minggu lalu, tepatnya pada tanggal 17 dan 18 Februari 2017, pagelaran Clapham Startupfest 2017 diadakan di Kota Medan. Beberapa pemateri keynote dihadirkan dalam acara tersebut untuk memberikan insight tentang pengembangan startup untuk para inovator di ibu kota provinsi Sumatera Utara tersebut. Di sela-sela sesi keynote, tim DailySocial mencoba menggali pendapat pemateri tentang ekosistem startup di Kota Medan.

“Ekosistem startup di Medan saat ini seperti perkembangan startup di Jakarta lima tahun lalu, tapi Medan mempunyai talenta dan jiwa startup yang cukup bagus. (Pesan saya) tingkatkan lagi capacity buliding. Jangan terlalu banyak memfokuskan pada fitur, tapi lebih baik fokus di produk dan market [terlebih dahulu],” ujar Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengomentari keadaan startup di Medan saat ini.

Wilson melanjutkan, dari percakapannya dengan beberapa founder startup yang turut hadir dalam acara, kesannya mereka sangat takut idenya disalin oleh pihak lain. Ia menekankan bahwa kecakapan startup akan terukur ketika ide-ide tersebut berhasil diterapkan dengan baik dalam proses eksekusi.

Terkait perkembangan ekosistem startup yang cepat, Managing Director Kejora Ventures Andy Zain memiliki pendapat yang sama. “Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu, di mana tahun lalu masih banyak startup yang belum fokus dan masih belum matang di Medan.”

Kuncinya pada perubahan pola pikir

Startupfest 2017 berhasil mengumpulkan 20 startup yang siap melakukan pitching di hadapan investor. Setelah diseleksi melalui beberapa tahapan, terdapat 14 startup yang layak memamerkan konsep bisnisnya. Kendati beberapa masih ada yang perlu diperbaiki, dari sisi market fit dan kematangan produk, tak sedikit yang tampak siap untuk diakselerasi dengan pendanaan. Begitu dipaparkan Community & Space Manager Clapham Cindy Lailani selaku penyelenggara acara Startupfest 2017.

Cindy memaparkan bahwa Medan memiliki potensi sebagai pusat pengembangan startup. Sudah ada startup yang berhasil mendapatkan pendanaan, contohnya Otten Coffee. Dari interaksinya dengan startup di sana, Cindy menyimpulkan hal yang sama dengan Willson. Salah satu pola pikir yang harus diubah adalah kemauan untuk membagikan ide yang mereka miliki karena ide yang telah dipilih juga perlu divalidasi. Jangan khawatir dicuri, karena kuncinya pada eksekusi.

Networking juga menjadi salah satu hal yang digarisbawahi. Jika dibandingkan dengan Jakarta atau Bandung, akses para startup ke kanal inkubasi atau pendanaan lebih minim. Acara seperti Startupfest ini perlu menjadi agenda rutin untuk terus menjaga pertumbuhan startup di kota Medan, sekaligus menjadi pembuktian bahwa di luar Jawa pun startup tetap bisa bermanuver dengan baik.


DailySocial adalah media partner Clapham Startupfest 2017

Clapham Startupfest 2017 Segera Dihelat, Hadirkan Rangkaian Acara Menarik Bagi Startup di Medan

Clapham Collective pada tanggal 17 dan 18 Februari 2017 mendatang akan kembali menyelenggarakan pagelaran untuk startup di kota Medan, Clapham Startupfest 2017. Acara ini ditujukan kepada para peminat dan pelaku bisnis startup untuk berdiskusi dan belajar dalam berbagai rangkaian acara. Setidaknya ada empat acara utama yang akan disuguhkan yakni keynote session, pitch floor, workshop dan startup booth.

Selama dua hari waktu penyelenggaraan Clapham Startupfest 2017, rangkaian acara akan dimulai pukul 10.00 hingga 18.00 WIB. Guna membuka wawasan tentang startup dan tren bisnis yang mengikuti, beberapa pembicara untuk sesi keynote dihadirkan, mulai pembicara berlatar belakang pelaku startup hingga investor di bidang startup. Selain itu bagi para pemilik startup akan ada sesi investor speed dating, yakni untuk mempertemukan para founder startup dengan investor.

Daftar pembicara Clapham Startupfest 2017 di sesi keynote
Daftar pembicara Clapham Startupfest 2017 di sesi keynote

Ada tiga kelompok panelis juga yang akan berpartisipasi dalam acara ini, terbagi menjadi panelis investor, panelis founder dan panelis media. Masing-masing akan memberikan pemahaman sesuai keahliannya masing-masing. Pada panelis investor akan dipaparkan tentang skema pendanaan dan bagaimana tips untuk memperolehnya bagi startup, pada panelis founder dihadirkan beberapa founder sukses yang telah membawa bisnisnya scale up, dan di panelis media akan dihadirkan rekan-rekan media yang dapat membantu startup memberikan pengetahuan tentang tren terkini dalam bisnis.

Sesi workshop teknis juga dihadirkan, mengusung tema yang sangat kental dengan perkembangan startup saat ini, yaitu (1) Angel Investment Workshop, (2) Building e-Commerce and Chat Commerce in the 2017, (3) How to Pitch Effectively, (4) Activating your Social Media dan (5) How to Engage Influencers for Startup. Acara ini gratis, bagi penggiat startup di Kota Medan yang tertarik untuk hadir bisa segera mendaftarkan diri melalui tautan registrasi berikut: claphamstartupfest2017.splashthat.com.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Clapham Startupfest 2017.

Pendaftaran Festival StartUpLokal Medan 2016 Telah Dibuka

Tren berkembangnya startup digital di Indonesia belum banyak terasa di luar kota-kota besar di Jawa, termasuk di Medan yang dikenal dengan jiwa kewirausahaannya. Kendati demikian, banyak potensi yang sebenarnya bisa dikembangkan ke arah bisnis digital di Medan, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun pangsa pasar. Untuk itu Clapham Collective bersama Komunitas StartupLokal berinisiatif untuk mengadakan “Festival StartupLokal Medan 2016”.

Pagelaran tersebut akan berlangsung selama dua hari, pada tanggal 12-13 Februari 2016 di Clapham Collective Co-Working Space Medan. Beberapa pemateri akan dihadirkan dalam acara ini, di antaranya:

  • Darwis Taniwan – Aplaus
  • Andy Zain – Kejora
  • David Soukhasing – ANGIN
  • Herry Budiman – Gorry Gourmet
  • Melisa Irene – East Venture
  • Lily Suriani – BerryBenka
  • Anwar Yunus – Deal Medan
  • Chris Angkasa – Clapham Collective

Para pematri akan membawakan diskusi seputar ekosistem startup, m-commerce, tren dan kultur startup masa kini, layanan on-demand, serta mengulas tuntas berbagai kesempatan startup digital untuk berkembang di Kota Medan.

Poster Clapham Print File_A3_result

Selain mendengarkan dan berdiskusi mengenai paparan dari pemateri, para pelaku startup yang hadir juga diberikan kesempatan untuk melakukan pitching serta berinteraksi langsung dengan para investor yang didatangkan dalam acara tersebut, melalui sesi Community Presentation dan Investor Speed Dating. Ini akan menjadi peluang yang baik juga bagi startup untuk memperkenalkan bisnisnya dan bertemu pelanggan, komunitas, hingga co-founder jika dibutuhkan.

Beberapa nama investor yang akan meramaikan acara ini di antaranya ANGIN Indonesia, Crystal Horse Investments, East Ventures, GEPI, Ideosource, dan Little Lights Capital. Sedangkan komunitas startup yang akan berpartisipasi termasuk BerryBenka, Brodo, Coniolabs, Deal Medan, Dilo dan beberapa nama lainnya.

Pendaftaran saat ini telah dibuka melalui formulir online berikut. Disarankan pelaku startup di Medan yang hendak hadir di acara ini bisa menggunakan atribut startup yang dimiliki (misalnya t-shirt dengan logo startup).

Menjadi kesempatan emas karena ini menjadi kesempatan terbaik bagi startup lokal di Medan untuk memulai basis bisnis dengan persaingan yang masih cenderung lengang.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Festival StartUp Lokal Medan 2016

WAZ8 Hadirkan Layanan Laundry On-Demand Di Kota Medan

Memanfaatkan tiga cabang yang telah dimiliki di kota Medan, lengkap dengan fasilitas mesin cuci, WAZ8 siap menghadirkan layanan on-demand untuk jasa laundry. Berbeda dengan Taptopick yang bermitra dengan pengusaha laundry serta kurir di Jakarta, WAZ8 memanfaatkan kios laundry milik mereka yang saat ini sudah tersebar di penjuru kota Medan.

Secara resmi kios laundry WAZ8 didirikan sejak tahun 2010 oleh Wirna Ade dan Zaki Nasution, dan telah berhasil mengumpulkan sejumlah pelanggan setia yang secara rutin menggunakan layanan laundry WAZ8 di kota Medan. Saat ini WAZ8 telah memiliki jumlah pelanggan terdaftar sebanyak 1078 orang, jumlah pelanggan yang tidak terdaftar sebanyak 2506 orang.

“Bisnis laundry kami pilih karena mencuci baju adalah kebutuhan masyarakat sehari-hari, terutama masyarakat perkotaan yang rata-rata suami-istrinya bekerja dan desain ukuran rumah masa kini yang sangat minim area untuk menjemur pakaian, begitu kira-kira pola pikir kami saat memilih jenis usaha yang akan dibangun,” kata Zaki.

Tahun 2016 ini Zaki bersama dengan rekan bisnisnya memutuskan untuk menambah pilihan baru untuk pelanggan, dengan menghadirkan layanan pesan jasa laundry online yang bisa diakses di komputer serta mobile site. Dengan mengembangkan fitur-fitur andalan, WAZ8 ingin mengadopsi teknologi untuk layanan laundry tradisional.

“Untuk pelanggan yang ingin menggunakan layanan WAZ8 online cukup mengakses situs kami, kemudian pelanggan dapat bebas memilih lokasi penjemputan dan pengantaran di rumah atau di kantor, gratis biayanya dan harganya lebih murah dibandingkan pelanggan harus datang sendiri ke outlet kami,” ujar Zaki.

Kemudahan pembayaran dan ketepatan waktu

Saat ini sistem pembayaran yang ditetapkan oleh WAZ8 adalah transfer bank dan bayar di tempat saat proses penjemputan pakaian di lokasi yang ditentukan oleh pelanggan. Untuk bisa memberikan layanan yang terbaik dan tepat waktu, WAZ8 juga memfokuskan kepada sistem work flow laundry, yakni dengan menyusun serapi mungkin urutan eksekusi pelayanan cuci baju.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat Medan untuk mulai menggunakan teknologi untuk mempermudah proses pencucian pakaian setiap harinya, cukup dengan mengakses situs dan melakukan pemesanan semua sudah bisa dilakukan,” kata Zaki.

Dengan memotong aktivitas rutin, yaitu malakukan pengantaran pakaian ke konter laundry, WAZ8 berharap bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat, dan ke depan dapat memperluas usahanya di luar kota Medan sembari menawarkan bisnis model yang baru dengan sentuhan teknologi.

“Saat ini kita sedang mencoba fokus di digital marketing sesuai dengan layanan terbaru kami di situs WAZ8, di antaranya melalui blog-blog lokal Medan, digital newspaper dan memanfaatkan media sosial seperti Facebook dan Instagram sebagai media promosi WAZ8,” tuntas Zaki.