Bang Joni Umumkan Pembaruan Fitur di Acara “Meat Up” Freeware Space

Beberapa waktu lalu, Grupara Venture Capital bekerja sama dengan BJtech mengadakan sebuah sesi community gathering dua tahunan bertajuk “Meat Up”. Acara yang diselenggarakan di Freeware Labs Kemang tersebut berhasil menghadirkan ratusan tamu dari kalangan pimpinan dan eksekutif bisnis, termasuk dari  Google, Golden Gate Venture, Tokopedia, Gojek, Stellar Kapital, Ismaya, dan Amazon Web Service.

Selain acara non-formal, dalam kegiatan komunitas ini turut disematkan beberapa agenda. Salah satunya ialah peluncuran BJtech, merupakan produk terbaru dari PT Jualan Online Indonesia (atau dikenal dengan Bang Joni). Platform chatbot tersebut diklaim telah disempurnakan dengan algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang canggih untuk membuat layanan menjadi lebih personal.

“Membawa semangat ‘Bot for Everyone’, kami ingin menunjukkan bahwa chatbot dapat dibuat oleh siapa saja di Indonesia dari berbagai latar belakang mulai dari Unit Bisnis Mikro (UKM), selebriti, hingga karyawan,” ujar CEO Bang Joni, Diatce Harahap (Ache)

Menjadi sebuah layanan berbasis Platform as a Services (PaaS), Ache mendemokan bahwa pembuatan bot kini hanya memerlukan waktu 15 menit saja. Christa Sabathaly selaku LINE@ Senior Business Development Manager turut hadir dalam acara peluncuran ini. LINE@ sendiri menjadi salah satu aplikasi alternatif yang saat ini banyak digunakan oleh pengembang layanan berbasis chatbot seperti Bang Joni.

Founder & CEO Freeware Spaces Group Aryo Ariotedjo selaku tuan rumah turut menyampaikan apresiasinya terhadap anggota komunitas yang telah mendukung acara tersebut. Ia mengatakan, “Sangat menyenangkan melihat berbagai kalangan, mulai dari pengusaha, profesional, investor, dan korporasi bergabung di acara ini dalam suasana santai. Saya berharap acara ini dapat membuka kesempatan untuk memperluas jaringan dan menguatkan bisnis satu sama lain.”

Disclosure: DailySocial merupakan media partner acara “Meat Up” yang diselenggarakan oleh Grupara Venture Capital

BLOCK71 Akan Hadirkan “Kopi Chat” di Bandung, Bahas Seputar Model Bisnis Startup

BLOCK71 Jakarta akan menyelenggarakan acara bertajuk “Kopi Chat” di Kota Bandung pada tanggal 12 April 2018 mendatang. Acara ini diadakan untuk menambah pengetahuan kepada ekosistem startup di kota tersebut. Inisiatif BLOCK71 dilakukan lantaran pemerintah Bandung begitu bersemangat menjadikan wilayahnya sebagai “Silicon Valley-nya Indonesia”. Acara diskusi rutin diharapkan dapat menguatkan pemahaman tentang startup itu sendiri.

Untuk Kopi Chat pertama, BLOCK71 akan mengundang CEO Tinker.id Ajie Santika dan CEO Ruangreka Panji Prabowo. Kedua pemateri tersebut akan membahas materi dengan tema “How to choose the best business model“. Setidaknya ada enam fokus area yang akan dijelaskan, yakni seputar model bisnis, tipe-tipe model bisnis dan cara untuk memilih model bisnis yang benar, waktu yang tepat untuk memilih model bisnis, akibat dan konsekuensi dari pemilihan model bisnis tertentu.

“Dari hasil diskusi kami dengan komunitas startup di Bandung, banyak yang menyampaikan bahwa mereka berharap ada lebih banyak acara startup berkualitas dan juga akses ke investor. Kami menampung masukan itu dan telah mengeksekusi apa yang bisa kami lakukan,” ujar Merrya Nawati, Community Manager BLOCK71 Jakarta.

Merrya menambahkan, sebagai ecosystem builder bagi startup, BLOCK71 berupaya untuk mengadakan acara rutin dengan tujuan untuk menyajikan konten dan kesempatan networking bagi pelaku startup Bandung. Salah satu caranya adalah dengan mengundang para speaker berpengalaman dan investor untuk datang dan bertemu langsung dengan startup Bandung.

Untuk detail pelaksanaannya, acara akan dilaksanakan di Eduplex Bandung, dimulai pukul 18.00 – 21.00 WIB. Di akhir acara, para peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk pitching di depan pembicara mengenai startup mereka. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan pertukaran ide dan penyelesaian masalah yang dihadapi startup, serta sebagai sarana latihan untuk melakukan pitching di depan investor.

Peminat acara ini dapat mengunjungi tautan berikut untuk informasi dan pendataran: http://bit.ly/kopichatbusinessmodel.


Disclosure: DailySocial adalah media partner untuk acara Kopi Chat Bandung

Asia Pacific Media Forum 2018 Invites Startups to Create Marketing and Advertising Automation Solution

BIG BREAK competition will be held as part of Asia Pacific Media Forum (APMF) 2018, inviting Asia-Pacific startups to propose a solution for advertising, marketing, and consumer engagement in anticipating industrial revolution. The five select startups will be pitching in front of 1000 delegates of APMF 2018 in Bali, 2-4 May 2018.

It’s part of APMF contribution in building a creative ecosystem to support innovation. This initiative in line with Presiden Joko Widodo’s priority to build an entrepreneurial ecosystem, for the industry to explore the digital economy potential.

To participate in BIG BREAK 2018, startup may submit its proposal before April 14, 2018 through http://apmf.com/bigbreak. Submitted proposals will be evaluated by the panel of experts that include Eka Sugiarto (Unilever’s Head of Media for Indonesia and SEA), Andy Budiman (Kompas Group’s Director of Radio and Digital), Ajay Gupte (Wavemaker Indonesia’s CEO), Sunilkumar Suvvaru (Capella Digital’s Director), andAndi Boediman (Ideosource’s Managing Partner).

The delegates of companies, innovators, trend makers, and media will be discussing on how industry stay relevant among ongoing revolution. Andi Sadha, Head of APMF said, “Among the rapid implementation of automation and artificial intelligence, the existing business model and skill are threatened.”

McKinsey predicts there will be transition on entire workforce starting in 2030. The rapid growth of automation will affect all disciplines and replace up to 60% of the active workers.

“Therefore, industry players need new ways and solutions in re-writing its business model to stay relevant in the new era. This is an opportunity for startups to innovate,” he continued.

Rama Mamuaya, CEO & Founder of DailySocial.id, who also serves as Head of BIG BREAK selection committee said, “Startup companies play an important role in managing hidden potential in the digital economy. We are excited in welcoming the solutions offered in response to the recent industry challenge.”

Startups will be able to pitch their solution and the select five will receive a platinum ticket for all sessions of APMF 2018, two exhibition tickets, and networking session with five well-known curators.

Since initially held in 2005, APMF has become biennale event in three main format: Conference, involving all delegates with many speakers in short sessions; Advanced Class, intensive classes, each led by top-tier speakers with limited seats, participants can learn directly from the experts and develop plans for business; and Expo, an exhibition of the latest solutions in technology, communication, and digital.

AMPF 2018 will introduce Braindates, a new format where limited participants can directly meet the speakers for further discussion.

This year, several top speakers will be presenting, including Nielsen Global’s Vice President of Digital Audience Measurement Marissa McArdle, Universal Music Group Global’s SVP for Brand Partnership Manuel Hubault, Frame A Trip’s Founder Dian Sastrowardoyo, and BEKRAF’s Vice Chairman Ricky Pesik. Speakers will be displaying their latest findings and insights on consumer’s behavior, disruptive technology applications (big data, blockchain, and machine learning), along with shifting in media landscape.


Disclosure: DailySocial is a media partner of Asia Pacific Media Forum 2018. Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

GVS 2018 Hadir Kembali, Bawa Investor dari Silicon Valley untuk Startup Lokal

Global Ventures Summit (GVS) 2018 akan diadakan di Jakarta. Ini adalah kali kedua GVS singgah di sini, setelah kesuksesannya di tahun 2017 lalu di Bali, acara ini diprakarsai oleh Parkpine Capital. GVS merupakan rangkaian kegiatan tur untuk mempertemukan startup potensial dengan investor pilihan dari Silicon Valley. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 25-27 April 2018, bertempat di JW Marriott Jakarta.

Acara terbagi ke dalam dua agenda utama, yakni pemaparan workshop oleh pemateri ternama, dari kalangan investor, dan pitch battle yang memperebutkan total hadiah US$50.000 dan kunjungan ke Silicon Valley untuk bertemu dengan investor potensial. Acara ini turut menghadirkan pemateri dari dalam negeri untuk memberikan insight kondisi bisnis startup terkini, baik dari sudut pandang investasi, bisnis, dan regulasi.

Tahun ini GVS membawa tema besar “Empowering Scalable Technologies in High Growth Markets”, menghubungkan 100+ venture capital dan 200+ angle investor di empat kota yang disinggahi, yakni Meksiko, Los Angeles, Dubai, dan Jakarta. Beberapa lineup investor yang akan hadir termasuk Lo Toney (Google Ventures), Joshua Slayton (AngelList), Jay Eum (TransLink Capital), dan beberapa pemateri lainnya.

GVS Pitch Battle

Rangkaian acara pitch battle di GVS dapat diikuti oleh tim yang terdiri minimal dua orang. Pitching yang dikumpulkan berupa business plan yang berhubungan dengan teknologi. Masing-masing kota akan dipilih satu pemenang. Dalam sesi ini akan ada lima juri yang terdiri dari investor, pelaku startup dan figur bisnis lainnya. Setiap tim akan diberikan waktu 6 menit untuk mempresentasikan idenya, dan 3 menit untuk sesi tanya jawab dengan juri.

​Selain itu peserta juga dapat mengikuti workshop khusus bertajuk “Silicon Valley Deck Workshop: Perfect Your Pitch” yang akan membahas hal-hal apa saja yang perlu dipersiapkan dalam sebuah kegiatan pitching, mulai dari materi presentasi sampai dengan cara menyampaikannya.

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran untuk acara Global Ventures Summit 2018 dapat disimak melalui situs resminya: http://www.gvsummit.co/tickets.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Global Ventures Summit 2018

Asia Pacific Media Forum 2018 Tantang Startup Hadirkan Solusi Otomasi Pemasaran dan Periklanan

Ajang kompetisi BIG BREAK diadakan sebagai bagian dari Asia Pacific Media Forum (APMF) 2018, mengajak perusahaan startup di Asia Pasifik untuk mengajukan solusi di bidang consumer engagement, pemasaran, dan periklanan dalam mengantisipasi revolusi industri yang tengah terjadi. Lima startup terpilih akan berkesempatan mempresentasikan proposalnya di hadapan sekitar 1000 orang delegasi APMF 2018 di Bali pada 2-4 Mei 2018 mendatang.

BIG BREAK merupakan kontribusi APMF dalam menciptakan ekosistem kreatif yang mendukung inovasi. Hal ini sejalan pula dengan salah satu prioritas Presiden Joko Widodo untuk membangun sebuah ekosistem kewirausahaan, industri dapat bergerak lincah dalam memanfaatkan potensi model baru ekonomi digital.

Startup yang tertantang untuk berpartisipasi dalam BIG BREAK 2018 dapat mengajukan proposalnya hingga 14 April 2018 melalui tautan http://apmf.com/bigbreak. Proposal yang masuk akan diseleksi oleh komite seleksi yang mencakup nama-nama terkemuka di bidangnya, antara lain Head of Media Indonesia and SEA Unilever Eka Sugiarto, Direktur Grup Radio dan Digital Kompas Group Andy Budiman, CEO Wavemaker Indonesia Ajay Gupte, Direktur Capella Digital Sunilkumar Suvvaru dan Managing Partner Ideosource Andi Boediman.

Di forum tahun ini para delegasi yang terdiri atas perusahaan, inovator, pencetak tren digital, dan media dari Asia Pasifik akan membahas bagaimana industri dapat tetap relevan di tengah revolusi yang tengah terjadi. Ketua APMF Andi Sadha mengungkapkan, “Di tengah pesatnya penerapan otomasi dan kecerdasan buatan, model bisnis dan keahlian-keahlian yang selama ini kita kenal terancam segera usang.”

McKinsey memprediksikan bahwa seluruh angkatan kerja dunia akan memasuki masa transisi pada tahun 2030. Hal ini seiring dengan semakin maraknya otomatisasi yang akan mempengaruhi seluruh disiplin dan bahkan menghapus hingga 60% dari angkatan kerja aktif saat ini.

“Oleh karena itu, pelaku industri membutuhkan cara dan solusi baru dalam menulis ulang model bisnisnya sehingga dapat tetap relevan di era baru ini. Di sinilah terdapat peluang bagi para perusahaan startup untuk berinovasi menjawab kebutuhan tersebut,” sambung Andi Sadha.

Founder & CEO DailySocial.id Rama Mamuaya yang tahun ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Seleksi BIG BREAK mengungkapkan, “Perusahaan startup memainkan peran penting dalam memanfaatkan potensi yang tersimpan dalam ekonomi digital. Kami amat antusias menyambut solusi-solusi yang dapat mereka tawarkan bagi para pelaku industri untuk menjawab tantangan revolusi industri terkini.”

Selain berkesempatan untuk memberikan presentasi tentang solusi mereka, kelima startup terpilih juga akan mendapatkan satu tiket platinum untuk mengikuti seluruh sesi APMF 2018, dua tiket pameran, dan sesi berjejaring dengan lima kurator ternama.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2005, APMF kini hadir setiap dua tahun sekali dalam tiga format utama: Konferensi, yang melibatkan seluruh delegasi dan dipandu oleh puluhan pembicara dalam sejumlah sesi pendek; Advance Class, yaitu kelas-kelas intensif yang masing-masing dipandu oleh satu pembicara terkemuka dan memiliki jumlah peserta terbatas, sehingga peserta dapat langsung belajar dari ahlinya dan menyusun rencana aksi untuk bisnisnya; serta Expo, yaitu sebuah pameran beragam solusi terkini di bidang teknologi, komunikasi, dan digital.

Tahun ini, APMF 2018 juga menghadirkan satu format baru, yaitu Braindates, peserta dalam jumlah terbatas berkesempatan bertemu secara 1-on-1 dengan pembicara untuk berdiskusi lebih lanjut setelah sesi Konferensi.

APMF 2018 juga akan menghadirkan puluhan pembicara terkemuka di bidangnya, termasuk Nielsen Global Vice President Digital Audience Measurement Marissa McArdle, Universal Music Group Global Senior Vice President Brand Partnership Manuel Hubault, pendiri Frame A Trip Dian Sastrowardoyo, dan Wakil Ketua BEKRAF Ricky Pesik. Para pembicara akan menyampaikan temuan dan masukan terkini mengenai perilaku konsumen, aplikasi teknologi disruptif seperti big data, blockchain, dan machine learning, serta pergeseran lanskap media.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner Asia Pacific Media Forum 2018

IDEC Kembali Adakan Workshop Kewirausahaan, Bahas “Pitch Deck” dan Layanan POS

Indonesia Entrepreneur Center (IDEC) akan kembali mengadakan acara bertajuk workshop dan seminar kewirausahaan. Kali ini memfokuskan untuk memberikan pengetahuan bagi wirausahawan digital yang tengah merintis bisnis di bidang ritel. Acara workshop bulan ini akan dilaksanakan pada 31 Maret 2018 mendatang bertempat di Wisma Barito Pacific, Jakarta Barat. Dalam acara ini akan dibahas tentang bagaimana seorang pemilik usaha dapat memberikan presentasi atau pitch yang baik ke investor.

Maredith Peng selaku direktur Connector.ID dan konsultan senior ANGIN akan menjadi pemateri dalam workshop ini. Meredith akan berbagi ilmu mengenai seperti apa yang baik, apa saja yang harus ada dalam sebuah pitch deck, dan apakah ada pitch deck berbeda untuk jenis investor yang berbeda. Meredith juga akan secara langsung mengajak peserta untuk membuat pitch deck dan akan memberikan tanggapan kepada pitch deck yang telah dibuat.

Selain acara workshop, IDEC juga akan menyelenggarakan seminar mengangkat tema peranan layanan berbasis Point of Sales (POS) untuk membantu akselerasi bisnis ritel. Pemateri yang dihadirkan adalah Bayu Ramadhan, VP Brand & Marketing MOKA. Secara khusus seminar ini mengangkat judul besar “Secret Suce to Increase Your Retail Business”. Seminar akan berlangsung pada 10 April 2018 mendatang, dimulai pukul 14.00 bertempat di Centennial Tower, Jakarta Selatan.

Dua acara tersebut di atas merupakan bagian dari komitmen IDEC untuk membantu peningkatan kualitas wirausahawan lokal. Sejak mengawali debut di tahun 2017, IDEC telah berhasil menyelenggarakan 23 kegiatan seminar/workshop dan 5 kegiatan bertema expert dating. Pendekatan berbasis event seperti ini dinilai menjadi langkah yang sesuai, karena dengan mempertemukan peserta dengan pelaku bisnis, berbagai pemahaman dapat ditanamkan secara efisien. Terlebih IDEC membatasi jumlah peserta di setiap acara, rata-rata berbentuk kelas kecil.

IDEC mengharapkan, dengan inisiatif yang digalakkan wirausahawan Indonesia tidak perlu mencari jauh-jauh kesempatan untuk belajar dari dan bertemu dengan mentor andal serta pakar dalam dunia bisnis. IDEC hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk memfasilitasi wirausahawan Indonesia dengan seminar, workshop dan program kewirausahaan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran ke acara, silakan kunjungi tautan berikut: workshop dan seminar.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Indonesia Entrepreneur Center (IDEC).

Eksplorasi Perancangan Digital Modern Berbasis Kebutuhan Manusia di CHIuXiD 2018

Di era digital seperti saat ini, banyak investasi masuk baik dari internasional maupun lokal untuk dapat menjajaki pasar melalui berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi. Khususnya di Indonesia, masyarakat Indonesia yang semakin akrab dengan gadget dan internet dinilai menjadi peluang besar bagi investor untuk menciptakan inovasi bisnis. Bisnis baru dengan pemanfaatan teknologi atau yang dikenal dengan startup tentu saja tidak pernah lepas dari bidang User Experience (UX) dan Human-Computer Interaction (HCI).

UX dan HCI merupakan bidang ilmu perancangan sebuah produk dan layanan digital, manusia sebagai seorang pengguna ditempatkan di posisi utama dari sebuah alur perancangan sehingga dapat menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi penggunanya. Bidang ilmu UX dan HCI terus berkembang karena dapat digunakan untuk mengoptimalkan nilai dari suatu bisnis, contohnya kemudahan seseorang menggunakan suatu aplikasi cenderung membuat pengguna tersebut dapat berinteraksi dan mempengaruhi keputusan dari pengguna, misalnya pembelian sesuatu.

Perkembangan ilmu UX dan HCI cukup pesat di Indonesia, dikarenakan manfaatnya serta kebutuhannya di pasar semakin tinggi. Maka dari itu, terbentuklah Indonesia ACM SIGCHI Chapter, sebuah Chapter profesional di Indonesia yang berkantor pusat di New York, Amerika Serikat, Asosiasi Mesin Komputasi dengan Kelompok Kepentingan Khusus di bidang Interaksi Manusia Komputer pada tahun 2014 yang kemudian berkembang menjadi berbadan hukum di Indonesia: Perkumpulan Interaksi Desain Indonesia (PIDI).

Organisasi ini selalu menyelenggarakan acara konferensi CHIuXiD (Computer Human Interaction and User Experience Indonesia) sejak 2015. CHIuXiD merupakan suatu acara konferensi internasional rutin tahunan di bawah ACM SIGCHI yang diadakan pertama kali di tahun 2015 di Bandung untuk para akademisi, profesional, dan para pengembang HCI dan UX lainnya. Tahun 2016 dan 2017, konferensi CHIuXiD diadakan di Jakarta. Tidak hanya itu, acara yang pernah mendatangkan pembicara dari perusahaan berbasis ternama, seperti Google, eBay, Intel, Salestock, Blibli juga menyelipkan beberapa kegiatan menarik lainnya seperti workshop, business stories, student design challenge, community outreach, serta academic presentation

Dengan berhasilnya acara-acara tersebut, pada tahun 2018 ini PIDI kembali menggelar acara CHIuXiD 2018 dengan tema Designing for Intelligence. Banyak sekali area fokus mengenai desain intelijen tersebut yang akan dibahas pada konferensi ini. Salah satunya adalah penggunaan cryptocurrency, cloud computing, smart technologies dan sebagainya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

Menariknya, tahun ini acara CHIuXiD 2018 akan diselenggarakan di tiga kota selama 8 hari, yaitu Yogyakarta, Jakarta, dan Malang pada tanggal 23-29 Maret 2018. Perbedaannya, pada tahun ini, program student design challenge dikembangkan menjadi hacksprint yang dibuka untuk setiap kalangan, tidak hanya mahasiswa tetapi juga pelajar SMA. Tahun ini, CHIuXiD mendatangkan 10 pembicara dari berbagai negara dan berbagai latar belakang, baik akademisi, maupun praktisi.

Program acara baru yang akan dipresentasikan pada acara tahun ini adalah outreach workshop dan UX Clinic. Sebagai pembicara utama dari acara ini di antaranya Dr Daria Loi yang merupakan Senior Principal Engineer Intel, Prof Geraldine Fitzpatrick (TU Wien, Austria), Dr Dharani Perera-Schulz (Design Lead, Grab), Prof Janet Read (University of Central Lancashire, United Kingdom), dan masih banyak lagi.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi situs resminya: http://2018.chiuxid.org.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner CHIuXiD 2018

Purwadhika Tech Wave 2018 Akan Segera Digelar

Tingginya antusiasme para pelaku bisnis dan investor dalam mengembangkan startup berbasis teknologi di Indonesia membuat Purwadhika Startup and Coding School bekerja sama dengan Sinarmas Land dan Plug and Play Indonesia akan menyelenggaraka Purwadhika Tech Wave. Acara yang akan digelar pada tanggal 14-15 Maret 2018, di ICE BSD City ini ingin memberikan kesempatan bagi para pelaku startup mendapatkan wawasan dan pengalaman seputar tren teknologi terkini dari para ahli di bidangnya.

Maraknya produk berbasis Virtual Reality (VR), Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan Crypotcurrency membuat pangsa pasar bisnis digital semakin beragam. Purwadhika Tech Wave 2018 bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam seputar empat tren teknologi tadi. Acara akan dibagi ke dalam beberapa rangkaian, mulai dari Technology & Startup Conference, Startup Exhibition, Venture Capital Speed Dating , dan Virtual Reality Experience.

Konferensi akan menghadirkan 29 pemateri yang telah berkecimpung lama di bidang VR, AI, IoT, dan Cryptocurrency. Beberapa nama pemateri yang akan hadir termasuk Purwa Hartono (Purwadhika), Pandu Sastrowardoyo (Blockchain Zoo), Nayoko Wicaksono (Algoritma), Andy Zain (Kejora Ventures), Norman Sasono (Bizzy), dan masih banyak lagi. Sementara itu dalam acara pameran akan hadir lebih dari 40 startup untuk memamerkan lini produk dan layanan mereka.

Acara bertajuk “Speed Dating” turut dihadirkan dalam Purwadhika Tech Wave 2018, diharapkan dapat memfasilitasi para startup lokal yang hadir untuk bertemu langsung dengan Venture Capital. Beberapa yang akan dihadirkan termasuk Sinar Mas Digital Venture, East Ventures, Convergence Ventures, Merah Putih Inc, ANGIN, Indogen Capital, Skystar Ventures, dan Cyber Agent Ventures.

Selain itu, rangkaian acara akan turut diramaikan VR Showcase oleh Zona Reality, penyedia jasa permainan Virtual Reality yang didirikan oleh ahli visual Indonesia, Patrick Effendy, dan Ivan Handojo.

Untuk informasi lebih lanjut seputar acara ini, kunjungi laman resminya melalui https://www.purwadhika-techwave.com.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner Purwadhika Tech Wave 2018

Komunitas TIK TNI AD Adakan Kompetisi Online tentang Keamanan Informasi

Pada tanggal 2-5 Maret 2018 lalu, Komunitas Teknologi Informasi Komputer TNI AD (TIK-AD) menyelenggarakan kompetisi online keamanan informasi Capture The Flag (CTF) yang pertama. Kompetisi ini memperebutkan piala Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Kadisinfolahta) TNI AD. Dari rilis yang kami terima, acara ini berhasil diikuti oleh 297 tim yang terdiri dari kategori TNI (36 tim), pelajar dan mahasiswa (165 tim), dan kategori umum (96 tim).

“Di era informasi ini kemanunggalan TNI AD dengan rakyat dalam bidang TIK, khususnya yang berkaitan dengan sistem dan teknologi keamanan informasi, sudah seharusnya terjadi dan dikelola secara profesional dan berkelanjutan,” sambut Kepala Dinas Infolahta TNI AD Nugraha Gumilar yang juga Ketua Umum Komunitas TIK-AD.

Kompetisi ini mengusung tema “Bersama Rakyat, TNI AD Memperkuat Keamanan Informasi”. Masalah keamanan informasi menjadi salah satu perhatian pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga secara resmi dibentuk Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) di akhir tahun 2017. Sebagai satuan yang bertanggungjawab terhadap kegiatan pengembangan sistem informasi di lingkungan TNI AD, Dinas Infolahta TNI AD bekerwajiban turut serta membantu pemerintah mencari solusi untuk meningkatkan keamanan informasi tidak hanya bagi kepentingan TNI AD, tetapi juga kepentingan nasional.

Staf Ahli Kasad Bidang TIK sekaligus Ketua Harian Komunitas TIK-AD Benny Ranti mengatakan, dampak positif event kompetisi TIK yang melibatkan masyarakat ini, komunitas TIK-AD akan terus menyelenggarakan event CTF dan hackathon di masa mendatang dengan topik-topik TIK yang menantang dan terkini serta melibatkan penyedia produk dan jasa TIK yang lebih luas.

Komunitas TIK-AD sendiri terbentuk sebagai hasil penyelenggaraan Hackathon Piala Kasad I tahun 2016. Anggotanya termasuk masyarakat sipil profesional di bidang TIK. Ini menunjukkan keseriusan TNI AD melalui Dinas Infolahta TNI AD untuk melibatkan masyarakat dalam membantu tugas pokok TNI AD, yaitu meningkatkan pertahanan dan keamanan negara, dalam hal ini keamanan informasi.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk acara kompetisi Capture The Flag yang diadakan TNI AD

OWOX Business Intelligence akan Selenggarakan Diskusi Bahas Analisis Data untuk Iklan Digital

Ketika startup melakukan pemasaran digital, perlu ada sebuah model pengukuran yang pas, agar dapat menyelaraskan investasi yang digelontorkan dengan tujuan akhir yang diharapkan. Performace Marketing, Analytics, dan Business Intelligence menjadi beberapa pendekatan dalam pemasaran digital yang dapat dimanfaatkan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja sebuah pemasaran digital. Terlebih saat ini brand tidak cukup hanya dengan berkreasi dan mempublikasikannya secara cuma-cuma, perlu adanya pertumbuhan engagement yang didukung dengan iklan, sehingga Return on Advertising Spend (ROAS) harus menjadi pertimbangan utama.

Melihat kebutuhan tersebut, OWOX BI sebuah perusahaan teknologi Eropa yang memiliki spesialisasi di Business Intelligence akan mengadakan sebuah sharing session bertajuk “Online Analytics Meetup Vol. 1”. Dalam kesempatan pertama ini diskusi akan mengangkat topik “How to Maximize The ROI of Your Ad Campaigns Using Analytics Data”. Acara akan diselenggarakan pada hari Rabu, 28 Februari 2018 pukul 18.00 WIB di Kaffeine SCBD, Jakarta.

Beberapa pemateri yang akan hadir di antaranya Gerald Logor (Marketing Intelligence Lead Shopee), Fanie Fikri (VP Marketing Fabelio), Arvy Este (Head of Marketing aCommerce), dan Dimas Kurniantoro Aji (Customer Success Manager OWOX BI).

Selain strategi mencapai ROAS, beberapa tips yang akan dipresentasikan termasuk seputar menurunkan biaya akuisisi konsumen baru atau menghitung conversion funnel melalui pendekatan Business Intelligence. Diharapkan diskusi ini dapat menjawab beberapa pertanyaan yang masih membingungkan banyak pemasar di kalangan startup, seperti:

  • Bagaimana cara memulai performance marketing?
  • Bagaimana menghadapi banyak data points?
  • Bagaimana cara mengukur marketing campaign?
  • Apa itu attribution?
  • Apa direct & non-direct impact dari attribution yang digunakan kepada revenue perusahaan?
  • Bagaimana mengelola marketing channel dan budget iklan?

Acara ini diharapkan dapat mengedukasi dan memperdalam pengetahuan analytics dalam bisnis. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran bisa melalui tautan berikut ini klik di sini.

How to Maximize the ROI of Ad Campaigns using Analytics Data
How to Maximize the ROI of Ad Campaigns using Analytics Data


Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Online Analytics Meetup Vol. 1