AI Buatan Facebook, M, Resmi Menyapa Pengguna Messenger

Pada bulan Agustus 2015, Facebook memperkenalkan M, asisten virtual bertenaga AI yang kurang lebih memiliki fungsi serupa seperti Siri atau Cortana. Awalnya cuma berupa eksperimen kecil, Facebook kini sudah siap meluncurkannya untuk pengguna di Amerika Serikat.

M menyapa pengguna Messenger secara tidak langsung, tidak seperti Siri atau Cortana yang blak-blakan memberikan pertanyaan kepada kita. M bekerja secara proaktif di balik layar, merekomendasikan konten dan fitur-fitur yang relevan selagi pengguna sedang berkomunikasi satu sama lain.

Contoh yang paling sederhana, saat Anda sedang berpamitan dengan lawan bicara, M akan menampilkan deretan sticker berpesan “Thank you” atau “Bye-bye”. Kalau Anda merasa itu kurang relevan, abaikan saja. Facebook juga membebaskan pengguna untuk menonaktifkan M secara total lewat menu pengaturan Messenger.

Sejatinya ada banyak skenario dimana M bisa menyodorkan bantuannya. Saat Anda sedang mendiskusikan rencana ketemuan misalnya, akan muncul logo M diikuti oleh tombol “Start Plan”. Dari situ Anda bisa melengkapi detailnya, dan M akan membuatkan reminder secara otomatis buat Anda dan lawan bicara Anda.

Dalam konteks percakapan grup, M dapat membantu Anda membuatkan polling sehingga semua bisa memberikan input terkait rencana ketemuan tadi. Selanjutnya, M juga dapat memberikan rekomendasi “Get A Ride” via layanan seperti Uber atau Lyft.

M juga bisa memahami ketika Anda sedang membicarakan mengenai pembayaran, lalu memberikan opsi untuk mengirim atau meminta uang dengan mudah. Terakhir, Anda juga bisa memanfaatkan M untuk membagikan lokasi Anda dalam percakapan.

Meski untuk sementara baru tersedia di AS saja, Facebook berjanji untuk menghadirkan M ke hadapan pengguna di negara-negara lainnya. Prosesnya mungkin cukup lama, mengingat M harus bisa mengakses database konten lokal supaya bisa berfungsi dengan baik.

Sumber: Facebook.

BBM Polls dari BBM Hadirkan Kesempatan Tingkatkan Keterlibatan Pengguna

BBM (BlackBerry Messenger) terus berusaha memperkaya layanannya dengan berbagai fitur untuk melengkapi transformasi mereka menuju platform all in one. Setelah menambah layanannya dengan sejumlah fitur kini BBM juga memperkenalkan fitur baru yang diklaim bisa meningkatkan keterlibatan pengguna yakni fitur BBM Polls. Kali ini BBM Polls akan digunakan sebagai salah satu media voting untuk ajang Putri Indonesia dalam menentukan Puteri Favorit pilihan masyarakat.

Dalam ajang yang diikuti 38 finalis dari provinsi-provinsi di Indonesia ini BBM akan menyediakan sebuah platform untuk meningkatkan keterlibatan penonton. Disebutkan dalam rilisnya BBM akan menyediakan pengalaman “layar kedua” bagi seluruh penonton Puteri Indonesia dengan menyatukan aplikasi mobile dengan televisi. Penonton bisa menikmati tayangan televisi tanpa harus duduk di depan televisi.

Siaran akan bisa ditonton langsung melalui BBM Video dengan terlebih dahulu menambahkan saluran resmi BBM Indosiar dengan channel PIN C0049b721. Selain itu pengguna juga bisa langsung memilih finalis untuk beberapa nominasi. Kabarnya sampai saat ini sudah ada sekitar 35000 suara yang masuk di BBM Polls ini.

Selain memberikan kesempatan pengguna untuk memilih, disebutkan juga fitur BBM Polls juga dilengkapi dengan kolom komentar. Setelah melakukan pilihan, pengguna bisa memberikan komentar apa pun mengenai sesuatu yang dijadikan pemilihan. Fitur ini sedikit banyak akan mendorong keterlibatan pengguna, tidak hanya soal keikutsertaan tetapi juga untuk memberikan tanggapan berupa komentar.

Upaya BBM dalam memperkaya layanan mereka ini tampaknya tidak main-main. Sebut saja BBM Game, BBM Video, dan lain-lain. Fitur-fitur ini tampaknya benar-benar disiapkan untuk membawa BBM menuju platform all in one yang dicita-citakan.

Application Information Will Show Up Here

Tombol Reactions dan Mentions Akhirnya Sambangi Facebook Messenger

Facebook baru saja mewujudkan apa yang sudah dinantikan oleh banyak orang dengan merilis dua fitur baru, Mention dan Reaction untuk aplikasi Messenger. Dengan dua tambahan fitur ini, Messenger kini semakin mirip dengan layanan utama Facebook.

Tombol Reactions atau reaksi mempunyai fungsi dan cara kerja yang hampir sama dengan Reactions di Facebook. Pengguna dapat memberikan respon pesan tertentu dalam bentuk emoticon yang terdiri dari 7 pilihan reaksi termasuk tombol tidak suka yang diwakilkan dengan emoticon jempol ke bawah. Emoticon ini hanya ada di Messenger, Anda tidak akan jumpai tombol tidak suka di Facebook.

reactions-6

Fitur Reactions dapat digunakan dengan sangat mudah. Pengguna cukup menekan lama di sebuah pesan, kemudian memilih satu dari 7 tombol yang muncul. Sebaliknya, pengirim pesan juga memperoleh informasi siapa yang meninggalkan reaksi dan bagaimana reaksi orang terhadap pesan yang dikirimkan. Untuk melihat informasi ini, pengguna tidak harus memeriksa pesannya satu per satu karena Messenger akan memberikan notifikasi ketika reaksi diberikan. Fitur ini bekerja di percakapan perorangan dan juga obrolan grup.

04-mention-composer-framed-1

Sedangkan fitur Mentions berguna saat pengguna ingin menunjuk seseorang di dalam obrolan grup. Untuk melakukannya, pengguna cukup menambahkan karakter @ di depan nama pengguna. Selanjutnya, pengguna yang dimention akan memperoleh notifikasi dan dapat memberikan respon secepatnya.

Kedua fitur ini digulirkan ke pengguna global secara bertahap mulai kemarin waktu setempat.

Sumber berita FB.

Facebook Messenger Day Akhirnya Digulirkan Secara Global

Setelah menguji fitur Stories yang bertahan singkat seperti halnya kepunyaan Snapchat di beberapa negara, Facebook akhirnya cukup yakin untuk menggulirkan fitur bernama Messenger Day ke lingkungan yang lebih luas. Kini, seluruh pengguna Messenger berbasis Android dan iOS yang melakukan pembaruan sudah bisa menjumpai fitur baru Messenger Day dan membagian cerita menarik apa yang mereka lalui dalam bentuk foto dan video.

Facebook tak melakukan banyak perubahan sejak terakhir kali fitur tersebut diujikan di Polandia tahun lalu. Via Messenger Day, pengguna dapat membuat sebuah cerita berupa foto dan video yang diputar secara perlahan sampai dihapus secara otomatis 24 jam kemudian. Jika Anda merasa bahwa fitur ini mirip dengan apa yang ada di Snapchat dan Instagram, tak salah lagi, karena yap memang benar adanya.

Sebagai pemanis, pengguna dapat menambahkan filter, stiker dan juga teks. Satu-satunya perbedaan yang bisa ditemukan adalah adanya fungsi saran, yang pada dasarnya akan memberikan opsi tipe postingan ketika hendak dibagikan, seperti “I’m Feeling”, “Who’s Up For?” dan “Im’ Doing.” Apapun pilihannya, pengguna akan menemukan filter terkait dengan emosi ataupun kejadian tertentu.

newsroom-post-22

Untuk mulai menggunakan Messenger Day, pengguna cukup menyentuh ikon baru di Messenger atau tap tombol Add to your day di dalam inbox. Dari sana mereka tinggal memilih ingin menggunakan foto atau video, memilih stiker yang hendak disematkan atau menyertainya dengan teks pilihan.

newsroom-post-32

Menyoal kebiasaan Facebook “menjiplak” Snapchat, ini bukan kali pertama dilakukan. Setelah gagal dengan beragam aplikasi untuk menjegal Snapchat, Facebook mulai menerapkan cara menyomot fitur sang rival dan membenamkannya ke portofolio yang sudah kadung populer, seperti Instagram, WhatsApp dan layanan utamanya, Facebook dan Messenger. Terkesan kurang kreatif memang, tapi suka tidak suka rencana Facebook tampaknya sejauh ini berjalan dengan sangat baik. Snapchat harus segera melupakan gegap gempita keberhasilan mereka di lantai bursa dan kembali fokus ke meja kerja.

Sumber berita FB.

Facebook Uji Tombol Dislike di Messenger

Ketika tombol reaksi (Reactions) resmi dihadirkan di layanan utama Facebook Februari tahun lalu, ada satu tombol yang tidak jadi dibawa, yaitu tombol dislike. Padahal spekulasi kedatangan tombol kebalikan dari like itu sudah berkeliaran sejak jauh hari sebelumnya. Tapi tampaknya spekulasi itu layak untuk dipertimbangkan kembali menyusul munculnya laporan terbaru dari Techcrunch yang mengonfirmasi bahwa benar Facebook sedang menguji tombol reaksi – termasuk dislike tapi bukan untuk Facebook, melainkan untuk Messenger, aplikasi chat kepunyaan Facebook.

Menurut laporan Techcrunch, penerapan tombol reaksi di Messenger sangat mirip dengan yang digunakan oleh iMessage dan juga Slack yang menawarkan respon untuk pesan-pesan spesifik. Bekerja seperti tombol di news feed Facebook, tombol akan muncul di atas pesan dan pengguna dapat memilih satu dari tujuh pilihan emoji yang disediakan meliputi cinta, tertawa, sedih, terkejut, kecewa dan jempol. Tapi ada satu tambahan yang menarik perhatian, yakni emoji jempol menghadap ke bawah yang mewakili reaksi dislike seperti yang banyak dispekulasikan selama ini.

facebook-messenger-reactions

Tapi untuk mendeskripsikan tombol baru ini, Facebook menolak menggunakan istilah dislike, melainkan lebih ke reaksi “tidak”. Dijelaskan sebagai tombol pilihan untuk menyatakan respon penolakan, misalnya ketika diminta memilih tempat pertemuan di akhir pekan, pilihan tempat nongkrong atau proposal ide tertentu.

Kendati Facebook tak menampik kabar pengujian fitur ini, namun belum ada jaminan bahwa jejaring sosial terbesar di dunia itu benar-benar akan menggulirkannya secara global. Kalaupun dipastikan hadir, saat ini kita belum tahu kapan akan terlaksana mengingat saat ini masih dalam fase pengujian di kalangan terbatas.

Chatbot Akan Menjadi Fokus Inovasi yang Signifikan

Chatbot adalah program komputer yang dapat bekerja di dalam aplikasi pesan, berinteraksi dengan pengguna dengan cara menirukan percakapan manusia. Beberapa waktu belakang popularitasnya makin meningkat, seiring dengan kemajuan algoritma yang menopangnya. Fungsionalitasnya juga mulai beragam, mulai memberikan jawaban otomatis untuk layanan konsumen, sebagai layanan pemesanan, hingga asisten virtual pribadi.

Beberapa startup lokal juga mulai mengimplementasikan ke dalam sistem produksi, sebut saja SaleStock yang beberapa waktu lalu dikabarkan mulai menggantikan peran manusia dengan chatboot untuk melayani konsumennya. Secara khusus YesBoss juga belum lama ini melakukan pivot, dari menyediakan layanan ke konsumen beralih ke layanan korporasi. Diprediksikan layanan berbasis chatbot akan semakin besar popularitasnya di tahun 2017. Hal tersebut juga yang diyakini CEO BBM Matthew Talbot.

Menurut Matthew, bot akan mendorong kemajuan besar dalam industri teknologi di tahun ini. Alasan yang paling mendasar karena aplikasi pesan telah menjadi “pembunuh” yang membuat orang menghabiskan sebagian besar waktu di ponsel mereka. Dari sisi konsumen bisnis, korporasi mulai beralih beralih dari aplikasi milik mereka sendiri, karena membangun dan memelihara aplikasi terlalu rumit dan membutuhkan biaya besar.

Layanan messenger seperti Facebook Messenger, Telegram dan kini BBM mulai merilis API (Application Programming Interface) yang dapat digunakan pengembang untuk membuat sebuah sistem chatbot melalui aplikasi tersebut.

Kapabilitas chatbot yang semakin meningkat

Chatbot berhasil menciptakan interaksi baru, hal ini tak lain karena fungsionalitas layanan chatting yang semakin meningkat. Transformasi ini pun menghadirkan berbagai kemungkinan tentang bagaimana bisnis dapat berinteraksi dengan pelanggan mereka. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Chief Product Officer eBay ketika perusahaannya meluncurkan ShopBot pada Oktober lalu, “Kami akan mendatangi pengguna ketimbang membuat mereka mengunjungi situs eBay.com atau aplikasi ponsel kami.”

ShopBot dikembangkan untuk membantu pengguna mencari hal yang mereka inginkan dalam sebuah pasar besar dengan menggunakan foto, teks (diketik ataupun via pengenalan suara). Bot juga akan menanyakan beragam pertanyaan untuk membantu menyaring pencarian, bertindak lebih seperti asisten pribadi ketimbang sebuah fitur pencarian. Banyak situs e-commerce dapat memanfaatkan bot serupa, membantu pelanggan mencari apa yang mereka butuhkan lebih cepat.

Menargetkan untuk melayani konsumen millennial

Seperti sifat teknologi pada umumnya, chatbot akan bertambah baik seiring dengan berjalannya waktu. Versi pertama melakukan tugas-tugas relatif sederhana, tetapi mereka didorong oleh kapabilitas machine learning yang sedikit banyak seperti pelatihan on-the-job. Semakin sering chatbot berinteraksi dengan manusia, semakin besar kemungkinannya untuk menjadi lebih baik lagi. Setidaknya ada lima tipe chatbot yang akan merangkul banyak konsumen digital di tahun ini, yakni Utility Bot, Character Bot, Shopping Bot, User Generated Content Bot, dan News & Entertainment Bot.

Menurut hasil survei Pingup, 50% pengguna chatbot (dan 55% dari millennial pengguna chatbot) mengatakan bahwa menggunakan chatbot milik sebuah perusahaan meningkatkan persepsi mereka terhadap bisnis perusahaan tersebut. Di saat sama, saat chatbot hadir di pasar, pengembang akan belajar dari sesama pengembang dan mampu membangun fitur lebih canggih. Saat ini raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, dan IBM telah mengucurkan investasi besar di bidang ini.

Aplikasi pesan penjadi pusat perhatian baru dalam inovasi

Aplikasi pesan dewasa ini makin gencar menghadirkan fitur di luar esensi dari fungsionalitasnya sebagai aplikasi percakapan. Belum lama ini BBM bekerja sama dengan Reservasi meluncurkan layanan pemesanan tiket melalui chatting, sebelumnya BBM Shopping juga gandeng Bukalapak untuk berbelanja melalui aplikasi. Sebelumnya LINE yang paling gencar memaksimalkan fitur di luar chatting, yakni dengan layanan permainan dan berita. Namun secara garis besar saat ini arah transformasinya menjadi platform mobile commerce besar dan kemungkinan akan melampaui perusahaan e-commerce tradisional.

Aplikasi pesan pada umumnya memiliki sifat mobile-centric dan real-time, memanjakan pengguna untuk mendapatkan update kapan saja dan di mana saja. Pun demikian dari sisi pengembang bisnis, aplikasi pesan dapat menyediakan informasi demografis pengguna secara komprehensif, untuk dihubungkan bagi pengembangan brand, kebutuhan iklan, hingga memberikan informasi mengenai siapa pelanggan dan calon pelanggan mereka sebenarnya.

[Panduan Pemula] Cara Memblokir Kontak di Facebook Messenger Android

Setiap orang tentunya punya alasan kuat ketika memblokir seseorang dari kontaknya. Kebanyakan dikarenakan adanya aktivitas spamming, atau hal lain yang menimbulkan ketidak-nyamanan baginya. Di banyak aplikasi mobile, sudah disediakan fitur blokir untuk jadi solusi cepat atas masalah seperti itu. Termasuk di Facebook Messenger. Caranya pun mudah.

  • Jalankan aplikasi Facebook Messenger seperti biasa, kemudian tap pengguna yang ingin diblokir di daftar kontak Anda. Berikutnya, tap ikon (i) di kanan atas, lalu tap Block.

Screenshot_2017-01-05-11-14-21

  • Selanjutnya sentuh opsi Block all message untuk memblokir kontak. Untuk membukanya kembali, tap di tempat yang sama.

Screenshot_2017-01-05-11-14-38

  • Setelah prosedur di atas dilakukan, maka kontak terkait tidak akan dapat mengirimkan pesan ke Anda.
  • Jika suatu saat Anda berkeinginan membuka blokir, selain dengan cara di atas, Anda juga bisa menemukan daftar kontak yang pernah diblokir lalu membukanya dari sana.
  • Caranya, tap menu tab profil di Messenger dan menu People. Setelah itu tap menu Blocked People dan cari kontak yang Anda perlukan dari daftar yang ada lalu tap Unblock.
    Screenshot_2017-01-05-11-15-01

Sebagai catatan penutup, daftar kontak yang diblokir tersebut juga akan muncul di aplikasi utama Facebook. Begitu juga sebaliknya, jika seorang pengguna diblokir dari sana, maka nama bersangkutan juga akan muncul di daftar kontak yang diblokir di aplikasi Messenger.

Messenger Versi Web Kedatangan Fitur Pencarian Teks

Selain rajin menghadirkan pembaruan untuk platform mobile, Facebook tampaknya mulai mengalihkan perhatiannya ke sektor desktop dengan memberikan fitur baru untuk Messenger versi web. Update fitur baru yang memungkinkan pengguna mencari pesan tertentu di jendela obrolan dengan seseorang.

Fitur pencarian ini sebenarnya bukanlah fitur baru, ketika Messenger belum dipecah dari layanan utamanya, fitur ini sudah mejeng di sana selama beberapa tahun. Tapi saat dipisahkan, fitur yang sama hilang dari Messenger untuk beberapa saat. Baru sekarang fitur ini kembali dihadirkan untuk seluruh pengguna.

Untuk menggunakan fitur pencarian ini, pengguna dapat melakukan dengan dua cara.

Pertama, ketika mengakses Messenger dari web, pengguna dapat langsung menemukan sebuah kolom pencarian dengan label Search Messager di sisi kiri aplikasi. Dari sana pengguna dapat mengetikkan kata kunci yang berkaitan dengan pesan yang ingin dicari.

search in conversations

Kedua, fitur dapat dijumpai dengan cara mengklik ikon “i” di sebelah kanan atas layar mereka. Dari sana akan dijumpai beberapa menu baru di sisi sebelah kanan salah satunya menu Search in Conversation. Ketika diklik, maka akan muncul lagi sebuah kolom pencarian tepat di atas layar utama Messenger. Dari sana, pengguna tinggal mengetikkan kata kunci yang dikehendaki.

Bagi pengguna yang mempunyai rekam percakapan super panjang dan penting, fitur ini tentu akan sangat membantu. Tapi sayang Facebook belum mau membeberkan apakah punya rencana untuk memboyong fitur yang sama ke platform Android dan iOS.

Sumber berita Venturebeat.

Facebook Messenger Kini Dibekali Fitur Group Video Chat

Facebook sedang sibuk menyiapkan Messenger guna menyambut kemeriahan musim liburan dan pergantian tahun. Setelah menyuguhkan sederet fitur kamera baru, mereka kini mendatangkan fitur yang sudah dinanti-nanti oleh banyak penggunanya sejak lama: group video chat.

Yup, bertambah lagi alternatif untuk melakukan panggilan video secara berkelompok. Group video chat dalam Facebook Messenger bisa mengakomodasi hingga 50 orang sekaligus, akan tetapi yang bisa berbicara dalam waktu yang sama – yang wajahnya tampak di layar – hanyalah 6 orang, meski tentu saja ini bisa dilakukan secara bergantian.

Satu keunggulan group video chat dalam Messenger adalah integrasi fitur topeng 3D yang bisa ditambatkan ke wajah dan mengikuti gerakannya secara otomatis. Untuk sementara fitur ini baru tersedia di versi iOS-nya, tapi Facebook berjanji versi Android-nya akan segera menyusul.

Untuk mengaktifkan fitur group video chat, pengguna cukup mengklik icon video di ujung kanan atas, dan semua pengguna lain yang tergabung dalam grup akan menerima notifikasinya. Masing-masing anggota grup bisa bergabung kapan pun mereka telah siap.

Group video chat saat ini sudah bisa dinikmati dengan meng-update aplikasi Messenger di iOS atau Android ke versi yang terbaru, atau dengan menggunakan Messenger versi desktop.

Sumber: Facebook.

Facebook Hadirkan Seabrek Fitur Kamera Baru pada Aplikasi Messenger

Pengaruh besar Snapchat telah memberikan foto dan video peran yang lebih besar dalam komunikasi kita sehari-hari. Itulah mengapa pengembang aplikasi pesan instan terus berlomba menyematkan fitur-fitur kamera baru sehingga para penggunanya bisa saling berekspresi dengan lebih bebas.

Facebook adalah salah satu yang getol menyikapi tren ini. Mereka baru saja merilis update aplikasi Messenger yang dilengkapi sederet fitur kamera baru. Mereka menilai kamera kini tidak kalah perannya dibanding keyboard kalau merujuk pada banyaknya jumlah emoji, sticker, foto dan video yang dikirim melalui Messenger setiap harinya – lebih dari 2,5 miliar tepatnya.

Dalam versi baru Messenger, tombol shutter kini bisa diakses dari mana saja; dari ketika baru membuka aplikasi sampai saat sudah berada di dalam percakapan. Belajar dari Instagram Stories, menyentuh tombol shutter akan mengambil foto, sedangkan menyentuh dan menahannya akan mengambil video.

Facebook mengklaim ada ribuan topeng 3D, animasi, filter beserta sticker baru dalam update Messenger ini / Facebook
Facebook mengklaim ada ribuan topeng 3D, animasi, filter beserta sticker baru dalam update Messenger ini / Facebook

Facebook juga telah menambahkan segudang topeng 3D dan animasi beserta filter ala Prisma ke dalam fungsi kamera di Messenger. Saya kira sebentar lagi fitur-fitur semacam ini akan menjadi standar di mayoritas aplikasi pesan instan.

Selebihnya, Facebook juga telah menambahkan seabrek sticker dan frame baru yang bisa ditambatkan pada foto maupun video. Pengguna pun dapat menciptakan sticker-nya sendiri dengan mengakses icon bergambar palet di sebelah tombol shutter.

Sumber: Facebook.