Menilik Pendekatan Microsoft Indonesia untuk Mendorong Kultur Startup

Dalam beberapa tahun belakangan Indonesia menyaksikan pesatnya pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) di bidang teknologi. Para pemangku kepentingan dan pemain besar pun kini berbondong-bondong ikut mendorong industrinya terus tumbuh. Satu yang cukup aktif adalah raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, yang telah hadir sejak kurang lebih 20 tahun di Indonesia.

Microsoft selama ini jauh lebih dikenal sebagai perusahaan teknologi yang membuat, membangun, dan memeberi lisensi perangkat lunak. Namun dengan perkembangan industri teknologi yang dinamis dan geliat perusahaan rintisan yang menjamur, termasuk di Indonesia, perusahaan ini menjadi semakin terdiversifikasi dari sistem operasi yang menjadi produk unggulannya.

Director of Developer Experience and Evangelism Microsoft Indonesia Anthonius Henricus (Anton) ketika ditemui di kantornya mengatakan, “Saya melihat startup yang bergerak di bidang teknologi, khususnya di Indonesia, saat ini kelihatan sekali meningkat. Mulai dari aplikasi di bidang jasa, teknologi finansial, dan lainnya. […] Ini terkait dengan besarnya pengguna internet di Indonesia, dukungan dari pemerintah, dan juga potensi [bisnis] yang besar.”

Tren Cloud dan Teknologi Big Data untuk membidik target pasar tepat sasaran bagi startup

Tak jauh berbeda juga dengan yang sudah pernah kami ungkap dalam Laporan Startup 2015, Anton percaya bahwa ke depannya startup yang bergerak di sektor finansial, on-demand, hingga IoT akan menjadi ramai. Namun, ditekankan Anton bahwa yang menjadi perhatian Microsoft adalah teknologi untuk mendukung pemasaran dari berbagai startup tersebut.

Anton mengatakan, “Yang menarik bagi kami adalah pemanfaatan dari sisi teknologinya, contohnya Big Data. […] Orang mungkin bikin layanan [berbasis teknologi] itu tidak profitable, tapi objektif utamanya adalah mengumpulkan data.”

“Data itu yang mereka manfaatkan untuk macam-macam, seperti iklan, promosi, […] [sampai] memasarkan produk lebih tertarget. Jadi [sebuah] layanan itu seperti teaser-nya. Di belakangnya, mereka itu sebenarnya mengumpulkan data untuk melakukan transaksi yang lebih targeted,” tambah Anton.

Lebih jauh, Anton juga melihat bahwa adopsi teknologi cloud akan semakin meluas ke depannya. Hal tersebut akan dimanfaatkan secara optimal nantinya oleh para penggiat IoT. Di sini, data juga akan kembali dikumpulkan untuk dapat melihat pola pemakaian para pengguna perangkat IoT.

“Jadi, tren yang berkembang ujung-ujungnya adalah untuk generate data agar mereka [pelaku bisnis teeknologi] bisa melakukan targeted marketing [monetisasi]. Kemudian memanfaatkan IoT untuk melihat pola penggunaannya seperti apa,” kata anton.

Pendekatan Microsoft Indonesia untuk mendorong kultur startup

Melihat perkembangan dan juga adopsi teknologi yang kian meluas tersebut, Microsoft Indonesia pun tak diam di tempat. Berbagai pendekatan melalui program-progam yang dianggap dapat mendorong kultur startup teknologi terus tumbuh pun digalakkan oleh Microsoft Indonesia. Bukan hanya untuk mereka yang sudah mengeksekusi ide startupnya saja, tetapi juga sejak usia dini.

Disebutkan oleh Anton, beberapa program yang dapat diikuti oleh para penggiat teknologi di Indonesia di antaranya yaitu Bizspark, DreamSpark, YouthSpark, Imagine Cup, hingga program pengenalan pemrograman yang bisa diikuti usia dini bernama Hour of Code. Selain itu masih ada program Microsoft Innovation Center, hub untuk para siswa, komunitas, entrepreneur.

“Jadi, ini adalah salah satu proses kami untuk membantu menumbuhkan ide-ide kreatif [di bidang teknologi] mulai dari usia sekolah dan universitas. […] Kami siapkan juga wadahnya untuk kompetisi, baik itu Imagine Cup atau Hackathon, nah dari situ kalau mereka ingin buat startup kami dukung kembali [lewat program Bizspark],” jelas Anton.

Bizspark sendiri adalah program global dari Microsoft untuk membantu startup meraih sukses dengan memberikan dukungan akses ke layanan Microsoft cloud (Azure), perangkat lunak, dan tech support selama tiga tahun. Persyaratan untuk mengikuti program ini adalah, usia startup kurang dari lima tahun, swasta, dan menghasilkan kurang dari satu juta dollar per tahunnya. Anton mengklaim, di Indonesia saat ini ada lebih dari 360 startup yang berada di bawah program Bizspark.

Bila Bizspark adalah program untuk penggiat startup  yang sudah mengeksekusi ide, di ranah pendidikan ada program DreamSpark untuk mahasiswa, YouthSpark untuk pelajar, dan juga Microsoft Innovation Center. Beberapa universitas terkemuka di Indonesia yang ada dalam program Microsoft ini adalah UI, ITB, dan UGM.

Selain menjalankan program bimbingan atau kompetisi, Microsoft Indonesia juga menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk melengkapi ekosistem yang dibangun, seperti akselerator, inkubator, hingga ke venture capital di Indonesia. Salah satu rekanan yang disebutkan adalah Bank Mandiri melalui program Wirausaha Muda Mandiri.

Microsoft sendiri sudah hadir di Indonesia sejak 20 tahun silam dan menurut Anton selalu berupaya untuk konsisten dalam mendukung perkembangan teknologi lokal. Program-program seperti Bizspark dan lainnya yang telah berjalan sejak 2011 kini ingin diangkat kembali untuk meningkatkan awareness masyarakat mengingat ekosistem industri teknologi di Indonesia kini sedang menggairahkan.

Gandeng INOV, Microsoft Bidik Skype For Business untuk UKM dan Startup

Bertempat di The Hook, Jakarta, Kamis (14/4), Microsoft Indonesia mencoba menyegarkan kembali keunggulan dari Skype for Business. Kali ini dengan menggandeng INOV, Microsoft mulai membidik pasar perusahaan rintisan dan usaha kecil menengah sebagai penggunanya. Skype for Business sendiri sebenarnya telah hadir di pasar Indonesia sejak setahun silam.

Pesatnya laju pertumbuhan teknologi telah berhasil merubah perilaku dalam dunia kerja dan menuntut mobilitas yang tinggi. Indonesia sendiri, menurut Microsoft, adalah negara dengan tingkat mobilitas tertinggi di Asia Pasifik, sekitar 40 persen – 50 persen waktu pekerja dihabiskan untuk meeting di tempat-tempat berbeda. Masalahnya adalah rangkaian meeting ini dapat menghabiskan waktu di jalan, apalagi di kot-kota besar seperti Jakarta yang identik dengan kemacetan.

Microsoft coba menjawab kebutuhan tersebut lewat produk Skype for Business yang merupakan solusi komunikasi bisnis lengkap dengan menyediakan fitur voice call, business video conference, cloud PABX, remote desktop control, dan sharing files. Hal ini diklaim Microsoft dapat mengefisiensikan kebutuhan meeting, seperti mengurangi biaya, fleksibilitas waktu, dan menciptakan iklim kolaborasi.

Office Business Group Head Microsoft Indonesia Lucky Gani mengungkapkan bahwa solusi enterprise ini sebenarnya sudah tersedia sejak tahun lalu di Indonesia dengan nama berbeda, Microsoft Lync. Namun sejak April 2015, Microsoft merubah namanya menjadi Skype for Business dengan alasan nama Skype sudah lebih dikenal.

Menariknya, khusus untuk pasar Indonesia, kini Microsoft menyediakan paket Small Medium Business lewat kemitraan dengan PT INOV Perdana Teknologi (INOV).

Melalui kemitraan ini, INOV akan membantu menyediakan layanan kebutuhan Skype for Business di sisi konsumen mulai dari pelatihan, support, hingga integrasi Skype for Business Environment dengan sistem yang sudah ada di perusahaan. INOV sendiri adalah perusahaan yang fokus dalam memberikan solusi ICT untuk Indonesia sejak 18 tahun silam.

Paket harga Skype for Business yang ditawarkan INOV / DailySocial

Marketing Manager INOV Febbie Cyntia mengatakan, “Pesatnya pertumbuhan bisnis dan perkembangan teknologi di era serba digital saat ini mendorong INOV untuk bekerja sama dengan Microsoft dalam menghadirkan Skype for Business kepada lebih banyak pengguna. Kami memiliki paket-paket Skype for Business yang disesuaikan dengan kebutuhan usaha kecil dan menengah maupun perusahaan besar. Pengguna dapat memilih sendiri paket yang sesuai dengan kegiatan usaha mereka.”

Febbie sendiri optimis bahwa paket yang disediakan akan dapat diterima oleh pasar Indonesia yang sedang bergairah dengan pertumbuhan startup. Pada umumnya, menurut Febbie, pekerja startup sangat dituntut dengan mobilitas kerja yang tinggi.

Harga yang ditawarkan untuk small medium business ini dimulai dari Rp 74.999 per bulan. Untuk fitur yang lebih kaya lagi, konsumen dapat menghubungi pihak INOV secara langsung.

Gandeng Microsoft Indonesia, Ruangguru Gelar Teachers Development Program

Startup teknologi lokal yang menyediakan layanan pendidikan dan konten belajar Ruangguru berusaha terus meningkatkan kualitas dan (termasuk) kesejahteraan para pengajar. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menggelar Teachers Development Program, bersama Microsoft Indonesia, yang rencananya secara rutin akan dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas ajar para guru, seperti ditegaskan Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia.

“Pelaksanaan Teachers Development Program oleh Ruangguru sejalan dengan komitmen Microsoft untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Memasuki pendidikan abad ke-21 saat ini, kemampuan guru dalam menguasai teknologi yang dapat mendukung produktivitas mengajar dan belajar akan menjadi kompetensi berarti bagi mereka. Microsoft berharap dapat terus mendampingi para guru di Indonesia untuk memiliki kompetensi tersebut,” kata Benny.

Pelatihan dan materi yang diberikan di antaranya berisi pemanfaatan teknologi terkini untuk mendukung proses mengajar dan belajar menjadi lebih efektif dan produktif. Ruangguru mencatat sudah lebih dari 100 orang pengajar telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Selain itu, kami juga meningkatkan kualitas para guru melalui berbagai inisiatif, seperti pelatihan berkala bagi guru, program apresiasi prestasi, serta melengkapi para guru dengan berbagai tools yang memudahkan aktivitas mengajar dan pengembangan profesi mereka. Misalnya, lewat platform tes.ruangguru.com dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membantu guru-guru di sekolah mempersiapkan diri menghadapi Uji Kompetensi Guru (UKG) Nasional yang berlangsung selama November ini,” ungkap Product Manager Ruangguru Rosmiyana.

Sejak diresmikan bulan April 2014, Ruangguru telah menjadi wadah bagi lebih dari 22.000 pengajar privat yang terdiri dari guru-guru berpengalaman, para mahasiswa berprestasi dari universitas ternama, serta kaum profesional dengan rekam jejak terpercaya yang senang mengajar dan ingin mencari penghasilan tambahan.

Jenis pelajaran  yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari pelajaran sekolah, persiapan ujian yang terstandarisasi (TOEFL, IELTS, SAT), musik, olahraga, bahasa asing, dan masih banyak lagi.

Memanfaatkan momentum Hari Guru Nasional

Salah satu visi utama Ruangguru adalah meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, termasuk meningkatkan kesejahteraan para pengajar. Mereka membuka akses kepada lebih banyak masyarakat umum maupun pendidik profesional agar bisa lebih terlibat aktif dalam mencerdaskan bangsa.

Diharapkan upaya tersebut dapat mengubah persepsi seputar kompensasi profesi pengajar yang dianggap relatif tidak semenarik profesi lainnya.  Ruangguru memunculkan berbagai mekanisme sumber penghasilan lain yang lebih adil dan juga menarik melalui marketplace guru privat.

Bertepatan dengan momentum Hari Guru Nasional, Ruangguru mempertegas ambisinya untuk terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para pengajar di Indonesia. Ambisi tersebut diwujudkan melalui berbagai inisiatif, baik berupa program pelatihan maupun program apresiasi yang telah dirancang khusus bagi para pengajar yang tergabung di platform Ruangguru.

Bandung IoT Developer Day Episode 1 Ajak Pengembang Muda Indonesia Mengenal IoT Lebih Dalam

Sabtu kemarin (14/11), DyCodeEdu bersama dengan komunitas IoT4Bandung menggelar kegiatan Bandung IoT Developer Day. Di kegiatan pertamanya ini, yang mereka sebut Episode 1, tema yang diangkat adalah “Developing for IoT with Web Technologies”. Melalui acara ini, para peserta diharapkan mendapat insight yang lebih mendalam tentang Internet of Things (IoT), pengembangan IoT, dan juga peluangnya.

Bertempat di Bale Motekar, Bandung IoT Developer Day ini berhasil menarik perhatian 60 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Bukan hanya Bandung saja, tetapi ada pula yang berasal dari Bogor dan Purwokerto. Kegiatan dengan konsep seminar ini sendiri mendapat dukungan penuh dari DyCode, Geeknesia, dan DiLo Bandung.

Sebagai pembicara, hadir Senior Technical Evangelist Microsoft Indonesia Norman Sasono, CEO DyCode Andri Yadi, CEO Geeknesia Martin Kurnadi, dan para pengurus Komunitas IoT4Bandung. Para pembicara tersebut membawakan beragam topik seperti, pengenalan IoT, pengembangan IoT (menggunakan Rasperberry Pi 2, Windows 10 IoT Core, dan Node.js), penggunaan Espruino pada microcontroller, sharing bersama komunitas IoT4Bandung, dan pengenalan beberapa perangkat IoT yang telah berfungsi dengan cloud platform.

P51114-163003

Terkait dengan latar belakang digelarnya kegiatan ini, Andri menjelaskan, “Ekosistem Industri IoT di Indonesia masih sangat awal, tidak banyak support yang bisa didapatkan. […] Melihat kondisi tersebut, DyCode melalui DycodeEdu berniat untuk sedikit berkontribusi melalui aktivitas-aktivitas yang bersifat grassroots dan langsung menyentuh hal-hal fundamental, yaitu sumber daya manusia. Harapannya, sedikit kontribusi tersebut [dapat] bersifat nyata dan langsung berdampak baik pada ekosistem.”

Peluang pengembangan bisnis IoT

Bersama dengan istilah lainnya seperti Big Data dan Cloud Computing, Internet of Things juga digadang-gadang sebagai adopsi teknologi masa depan sejak dua puluh tahun lalu. Namun, adopsinya kini masih berada pada tahap awal di Indonesia, meski sudah mulai terlihat. Paling kentara terkait adopsi IoT ini bisa kita lihat dari konsep smart city yang sedang digodok di mana-mana.

(Baca juga: Kesiapan Indonesia Mengadopsi Internet of Things)

Dengan kondisi seperti ini, artinya masih banyak peluang bagi IoT untuk tumbuh. Menurut Norman, IoT ini memiliki potensi sebesar 70 persen untuk bisnis dengan model B2B dan 30 persen sisanya adalah untuk model B2C.

Norman mengatakan:

IoT bukan hanya meliputi alat atau benda saja, melainkan meliputi perpaduan dari alat atau benda, konektivitas, data, dan analisis. […] IoT memiliki potensi sebesar 70 persen untuk bisnis secara B2B (Business To Business) dan 30 persen B2C (Business To Consumer). Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan bagi para pelaku industri untuk mengefisiensikan inventaris mereka.”

P51114-121426

Setali tiga uang, Andri dan Martin mengemukakan hal yang tidak jauh berbeda. Menurut Andri, bagaimana IoT berkembang akan bergantung pada pendekatan yang dilakukan. Contoh yang diberikan Andri adalah perangkat Allegra yang dikembangkan oleh Dycode yang diklaim sudah mendapatkan klien dan revenue.

(Baca juga: Masih Banyak PR Untuk Sukseskan Adopsi Internet of Things di Tanah Air)

Sementara itu Martin menyebutkan bahwa IoT bisa juga sebagai tools, bukan tampak muka produk atau layanannya. “Jadi tampak muka di depannya bisa apa saja, namun ‘alat’ untuk menjalankan atau mendukungnya dengan IoT,” ujarnya.

Menurut Andri, acara dan kegiatan seperti  Bandung IoT Developer Day ini direncanakan untuk menjadi kegiatan rutin dan lebih terstruktur dari sisi tema, bila dibandingkan dengan acara lain dengan tema sama. Tak menutup kemungkinan juga tema yang diangkat pun akan lebih spesifik dan berbeda dengan tema-tema sebelumnya yang sudah diangkat.

(Baca juga: Memasyarakatkan Perangkat Wearable dan Internet of Things di Indonesia)

Penetrasi IoT di Indonesia memang belum begitu terasa layaknya penetrasi internet dan mobile itu sendiri. Pun demikian, kegiatan-kegiatan seperti Bandung IoT Developer Day dan pendekatan komunitas bisa dijadiakan sebagai saluran untuk dapat bantu meningkatkan penetrasi IoT . Setidaknya, di tahap awal yang sedang dialami oleh Indonesia.


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Bandung IoT Developer Day 

Coca Cola Amatil Indonesia Bermitra dengan Microsoft Indonesia Kembangkan Aplikasi e-Coaching

Aplikasi e-Coaching yang dikembangkan CCAI dan Microsoft Indonesia diharapkan dapat bantu meningkatkan produktivitas tim sales CCAI / DailySocial

Hari ini (8/10), Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) secara resmi mengumumkan kehadiran aplikasi e-Coaching. Aplikasi e-Coaching tersebut dikembangkan bersama dengan Microsoft Indonesia dengan tujuan untuk bantu meningkatkan berbagai macam aspek usaha CCAI, seperti penjualan, secara signifikan. Pada akhir 2015 nanti, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) berencana untuk memberdayakan 3.000 anggota tim penjualan mereka melalui akses pada aplikasi e-Coaching.

Continue reading Coca Cola Amatil Indonesia Bermitra dengan Microsoft Indonesia Kembangkan Aplikasi e-Coaching

Microsoft Berharap Office 365 Dorong Produktivitas Pekerja Secara Remote

IMG_0893

Mengikuti tren remote working, Microsoft menyempurnakan produk Office 2016 mereka dengan beberapa fitur unggulan yang dapat dimanfaatkan oleh penggunanya. Dalam peluncurannya siang ini (23/9) di Jakarta, Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro menyuarakan dukungannya untuk para penggunanya yang ingin bekerja secara remote agar bisa mempercepat kinerja, menghemat waktu, dan mendongkrak produktivitas.

Continue reading Microsoft Berharap Office 365 Dorong Produktivitas Pekerja Secara Remote

Microsoft Innovation Center UGM Kembangkan Aplikasi Pengelolaan Sekolah EduRubric

Menghadirkan konsep digital juga mampu menambah kepercayaan diri guru sebagai metode pembelajaran alternatif / Shutterstock

EduRubric (Education Rubric) ialah aplikasi yang mengelola siswa, guru, pelajaran, dan kelas di atas platform SharePoint. Dikembangkan oleh Microsoft Innovation Center (MIC) UGM atas kerjasama dengan Microsoft Indonesia, EduRubric diharapkan mampu menggeser paradigma kesulitan dalam menyusun rapor menjadi sesuatu yang lebih produktif dan juga rendah resiko.

Continue reading Microsoft Innovation Center UGM Kembangkan Aplikasi Pengelolaan Sekolah EduRubric

Masih Banyak PR untuk Sukseskan Adopsi Internet of Things di Tanah Air

Masih Banyak PR Yang Harus Dipersiapkan Untuk Memaksimalkan Potensi IoT / Shutterstock

Beberapa waktu lalu, saat kita membicarakan IoT (Internet of Things) khususnya di Indonesia, mungkin masih sebatas terkait dengan definisi atau konsep implementasi yang memungkinkan untuk dilakukan di lingkungan kita. Saat ini teknologi yang terus bertumbuh dan merata mau tak mau memaksa kita untuk mampu beradaptasi dengannya. Begitu juga dengan teknologi berbasis IoT yang sudah mulai ramai diproduksi dan diimplementasikan. Continue reading Masih Banyak PR untuk Sukseskan Adopsi Internet of Things di Tanah Air

Microsoft Indonesia Promotes #WeSpeakCode

IT innovators all over the world believe that coding or computer programming can be set as a ‘culture’ or routine which serves so many changes on how people live their daily life. Microsoft, one of code.org’s supporters, partners with Coding (Indonesia) in socializing the code.org in Indonesia through the #WeSpeakCode campaign. Continue reading Microsoft Indonesia Promotes #WeSpeakCode

Windows 9 ‘Threshold’ Akan Tersaji Gratis?

Mendekati waktu pengumumannya, kita sudah mendapatkan berbagai macam informasi cukup detail mengenai Windows 9. Kita telah melihat penampilan sekaligus fitur baru dalam sistem operasi anyar Microsoft yang juga dikenal dengan codename Threshold. Tetapi berita terbaru mengenai Threshold mengejutkan banyak pihak. Continue reading Windows 9 ‘Threshold’ Akan Tersaji Gratis?