Microsoft Resmi Jadi Pemilik Bethesda, Beberapa Game Baru Nantinya Bakal Dijadikan Penawaran Eksklusif

September 2020 lalu, industri gaming sempat dibuat geger oleh rencana Microsoft untuk mengakuisisi induk perusahaan Bethesda, ZeniMax Media, dengan dana sebesar $7,5 miliar. Usai mendapatkan persetujuan dari United States Securities and Exchange Commission dan European Union Commission selaku badan yang mengawasi baru-baru ini, akuisisi tersebut akhirnya resmi selesai.

Microsoft mengumumkan kabarnya lewat blog resmi Xbox, menyambut kedatangan total delapan studio di bawah naungan ZeniMax Media ke keluarga besar Xbox Game Studios. Sebagai pengingat, delapan studio yang dimaksud adalah Bethesda Game Studios, id Software, ZeniMax Online Studios, Arkane, MachineGames, Tango Gameworks, Alpha Dog, dan Roundhouse Studios.

Tentu saja ini berarti Microsoft sekarang memiliki akses langsung ke sederet franchise game populer milik ZeniMax, di antaranya The Elder Scrolls, Fallout, Doom, Dishonored, Wolfenstein, The Evil Within, dan masih banyak lagi. Jadi tidak heran apabila Microsoft rela mengucurkan dana dengan nilai setara 108 triliun rupiah.

Satu catatan penting yang perlu digarisbawahi dari pengumuman ini adalah terkait rencana ke depan Microsoft. Dalam blog post-nya, Phil Spencer selaku orang nomor satu di divisi Xbox menyebutkan bahwa ke depannya akan ada sejumlah judul baru garapan Bethesda yang hanya akan dirilis secara eksklusif di platform Xbox dan PC.

Kata “baru” semestinya merujuk pada gamegame yang memang belum pernah diumumkan sama sekali. Namun di saat yang sama, judul-judul blockbuster yang sudah diumumkan, macam Starfield atau The Elder Scrolls 6, juga sama sekali belum ada kejelasan, sehingga menurut saya masih ada kemungkinan keduanya nanti bakal dijadikan penawaran eksklusif.

Rencana ini jelas kontras dengan yang disampaikan oleh Phil pada bulan Oktober 2020, yang pada dasarnya bisa diartikan bahwa Microsoft tidak punya niatan menjadikan game bikinan Bethesda eksklusif untuk platform Xbox. Namun seperti yang kita tahu, Xbox sekarang bukan cuma console saja, melainkan juga layanan cloud gaming (Xbox Game Pass) yang dapat diakses dari banyak perangkat.

Jadi seandainya nanti Starfield dan The Elder Scrolls 6 benar-benar dijadikan eksklusif, Microsoft menurut saya masih tetap bisa menjangkau banyak konsumen lewat Xbox Game Pass. Konsumen dari kubu kompetitor (Sony) pun tidak perlu berkecil hati, sebab mereka hanya perlu menyiapkan biaya berlangganan Xbox Game Pass — yang tentu jauh lebih terjangkau ketimbang harus membeli console Xbox — agar bisa ikut memainkannya.

Sumber: Xbox.

Kontras Strategi Bisnis Tencent dan Microsoft

Tencent dan Microsoft tetap aktif dan malah agresif dalam melakukan akuisisi atau menanamkan modal di perusahaan-perusahaan game meski di kondisi pandemi. Keduanya sama-sama raksasa namun, jika Tencent raksasa dari timur, Microsoft adalah raksasa dari barat. Menariknya lagi, kedua perusahaan raksasa itu memiliki strategi yang jauh berbeda.

 

Investasi Tencent Sepanjang 2020

Tencent merupakan investor yang agresif. Hal ini sudah menjadi rahasia umum. Di tengah pandemi sekalipun, Tencent tidak berhenti berinvestasi. Pada 2020, Tencent ikut serta dalam 170 ronde pendanaan, menurut database milik startup Tiongkok, ITJuzi. Secara total, Tencent telah berinvestasi di 800 perusahaan. Lebih dari 70 perusahaan yang dimodali oleh Tencent telah menjadi perusahaan publik dan lebih dari 160 perusahaan memiliki valuasi melewati US$100 juta, menurut laporan TechCrunch.

Sebagai konglomerasi, Tencent memiliki bisnis di berbagai bidang, termasuk game. Di dunia game, Tencent berhasil menjadi publisher game terbesar di dunia dengan mengakuisisi atau membeli saham dari perusahaan-perusahaan game besar. Dua perusahaan yang masuk dalam portofolio investasi Tencent antara lain Riot Games, developer League of Legends dan Epic Games, developer Fortnite.

Sepanjang 2020, Tencent telah menanamkan investasi di 31 perusahaan game. Sebagian besar investasi ini melibatkan perusahaan Tiongkok. Berdasarkan data Niko Partners, 23 dari 31 perusahaan game yang mendapatkan kucuran dana dari Tencent merupakan perusahaan Tiongkok. Meskipun begitu, Tencent juga mendukung sejumlah perusahaan game dari Barat, seperti Roblox.

Daftar investasi Tencent sepanjang 2020. | Sumber: Niko Partners
Daftar investasi Tencent sepanjang 2020. | Sumber: Niko Partners

Seperti yang bisa Anda lihat pada tabel di atas, jenis investasi yang Tencent lakukan sepanjang tahun 2020 beragam, mulai dari akuisisi, merger, sampai pembelian saham, baik saham minoritas maupun mayoritas. Selain itu, mereka juga ikut dalam beberapa ronde pendanaan yang diadakan oleh sejumlah perusahaan game. Jumlah transaksi di dunia game yang Tencent lakukan pada 2020 naik hingga 3 kali lipat jika dibandingkan dengan total investasi yang mereka buat pada 2019 dan naik 4 kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah transaksi mereka pada 2017.

Besar uang yang Tencent keluarkan untuk setiap transaksi pada 2020 juga beragam. Misalnya, mereka mengeluarkan lebih dari US$70 ribu untuk mendapatkan 31,25% saham FanPass. Sementara untuk mendorong merger antara dua platform streaming game terbesar di Tiongkok, Huya dan DouYu, Tencent rela menanamkan investasi lagi sebesar US$810 juta di Huya. Transaksi terbesar Tencent pada 2020 adalah ketika mereka membeli Leyou Technology seharga US$1,5 miliar.

“Soal Merger & Acquisition (M&A), Tencent cenderung konservatif. Biasanya, mereka menanamkan modal di perusahaan-perusahaan game yang sudah terbukti sukses atau berhasil merilis game populer,” kata Niko Partners dalam laporan mereka. “Sementara pada 2020, mereka lebih proaktif dalam menanamkan investasi di segmen gaming.”

Memang, dari portofolio investasi Tencent, terlihat bahwa mereka punya kecenderungan untuk membeli saham dari perusahaan-perusahaan game besar, seperti Riot Games. Namun, pada 2020, mereka mulai menunjukkan ketertarikan untuk memberikan modal pada perusahaan game yang lebih kecil. Mereka juga mulai menanamkan investasi ketika perusahaan masih muda. Walau dikenal dengan game-game mobile seperti PUBG Mobile dan Arena of Valor, Tencent juga mulai memberikan modal untuk perusahaan-perusahaan yang berpengalaman dalam membuat game untuk konsol dan PC.

PUBG Mobile jadi salah satu game populer dari Tencent.
PUBG Mobile jadi salah satu game populer dari Tencent.

Menurut Niko Partners, salah satu alasan mengapa Tencent mengubah strategi investasi mereka adalah karena semakin ketatnya persaingan di industri game Tiongkok. Pasalnya, para saingan Tencent — seperti ByteDance dan Alibaba — juga mulai semakin memerhatikan industri game. Pada awal 2020, ByteDance, pemilik TikTok, dikabarkan akan membuat divisi gaming yang akan fokus untuk membuat game bagi para gamer hardcore, lapor GamesIndustry.

Hal lain yang mendorong Tencent untuk mengubah strategi investasi mereka adalah kesuksesan MiHoYo dengan Genshin Impact dan Lilith Games dengan AFK Arena. Kedua game itu menawarkan sesuatu yang sama sekali berbeda dari game-game Tencent. Meskipun begitu, Niko menyebutkan, posisi Tencent sebagai perusahaan game nomor satu tidak akan tergantikan dalam waktu dekat. Hanya saja, mereka tidak boleh lengah jika mereka ingin agar game-game mereka tetap menjadi game favorit di kalangan gamer.

 

Microsoft Akuisisi Zenimax

Tencent bukan satu-satunya perusahaan yang aktif berinvestasi pada 2020. Microsoft juga masih melakukan akuisisi di tengah pandemi. Hanya saja, strategi Microsoft bertolak belakang dengan strategi Tencent. Jika Tencent lebih memilih untuk menyebar modal di puluhan perusahaan game, Microsoft justru fokus pada satu transaksi, yaitu akuisisi ZeniMax Media. Untuk itu, mereka bahkan rela mengeluarkan US$7,5 miliar.

ZeniMax dikenal sebagai perusahaan induk dari Bethesda. Namun, mereka juga membawahi sejumlah game studio lain, yaitu:

  • Alpha Dog – Wraithborne, Montrocity: Rampage
  • Arkane Studios – Dishonored, Prey, Deathloop
  • Bethesda Game Studio – The Elder Scrolls, Fallout, Starfield
  • id Software – Doom, Quake, Rage
  • MachineGames – Wolfenstein
  • Rondhouse Studios
  • Tango Gameworks – The Evil Within, Ghostwire: Tokyo
  • ZeniMax Online Studios – The Elder Scrolls Online, Fallout 76

“Dengan mengakuisisi Bethesda, kami menggandakan kapasitas kami untuk membuat konten gaming,” kata CEO Microsoft, Satya Nadella, seperti dikutip dari Bloomberg. Pertanyaannya, bagaimana akuisisi ZeniMax akan memengaruhi strategi tim Xbox?

Microsoft bakal memasukkan game-game Bethesda ke Xbox Game Pass.
Microsoft bakal memasukkan game-game Bethesda ke Xbox Game Pass.

Seperti yang disebutkan oleh The Verge, game eksklusif menjadi salah satu taktik Sony untuk mendorong penjualan PlayStation. Mereka mengakuisisi developer mumpuni untuk membuat game berbasis franchise, seperti Spider-Man dan Horizon Zero Dawn. Selain itu, mereka juga menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan game Jepang, seperti From Software dan Square Enix. Dengan begitu, mereka bisa menjamin bahwa game-game buatan developer itu — seperti Final Fantasy atau Demon’s Souls — akan diluncurkan untuk PlayStation terlebih dulu.

Namun, sejak meluncurkan Xbox Game Pass pada 2017, Microsoft tampaknya tak lagi terlalu tertarik untuk merilis game eksklusif di Xbox. Pasalnya, game-game yang masuk dalam katalog Xbox Game Pass bisa dimainkan melalui PC berbasis Windows atau bahkan Android melalui xCloud. Dengan mengakuisisi ZeniMax, Microsoft akan bisa memasukkan game-game buatan Bethesda dan studio-studio lain di bawah ZeniMax.

“Bethesda mengambil langkah berani ketika mereka merilis seri The Elder Scrolls untuk Xbox pertama. Tak hanya itu, mereka juga mendukung Xbox Game Pass sejak awal peluncurannya. Dengan begitu, game-game mereka bisa dimainkan oleh banyak orang di berbagai perangkat. Mereka juga sangat memerhatikan teknologi gaming baru, seperti cloud streaming,” kata Xbox Head, Phil Spencer. Lebih lanjut dia menyebutkan, mereka akan memasukkan game-game legendaris Bethesda ke Xbox Game Pass untuk konsol dan PC.

Versi Anyar Microsoft Edge Hadirkan Sinkronisasi Tab dan History Beserta Password Manager

Tidak terasa sudah satu tahun berlalu semenjak Microsoft merombak total browser-nya, Edge, menggunakan teknologi yang sama seperti Chrome. Dalam kurun waktu tersebut, Microsoft tidak hentinya menghadirkan fitur-fitur baru buat Edge, dan tren itu masih mereka pertahankan di tahun 2021 ini.

Versi terbaru Microsoft Edge datang membawa seabrek fitur anyar, akan tetapi satu yang paling krusial adalah fitur sinkronisasi tab dan history. Sebelum ini, Microsoft Edge hanya bisa menyinkronisasikan bookmark, password, dan informasi autofill. Sekarang, tab dan history di Microsoft Edge versi desktop maupun mobile akan selalu tersinkronisasi satu sama lain, dengan catatan Anda login menggunakan satu akun yang sama.

Bicara soal password, versi anyar Edge nantinya juga akan dibekali fitur password generator, yang akan merekomendasikan kata sandi yang aman setiap kali Anda mendaftarkan akun online baru, atau setiap Anda mengganti password dari suatu akun yang Anda punyai. Tentu saja semua informasi tersebut juga akan disimpan dan disinkronisasikan secara otomatis.

Juga menarik adalah fitur sidebar search, yang memungkinkan kita untuk menyeleksi teks, lalu melakukan pencarian dengan teks yang diseleksi sebagai kata kuncinya. Yang istimewa, hasil pencariannya akan ditampilkan di sebuah side panel, bukan di tab baru, sehingga kita masih bisa tetap berfokus pada tab yang sedang dibuka selagi mencari referensi tambahan.

Buat yang menggunakan layanan email Outlook, Anda sekarang juga bisa mengintip isi inbox secara cepat hanya dengan membuka tab baru di Edge. Versi baru Edge ini turut memperkenalkan fitur sleeping tab, yang secara otomatis akan ‘menidurkan’ deretan tab yang sudah lama tidak dibuka sehingga tidak terus mengonsumsi RAM dan daya CPU.

Durasi waktu sebelum fitur sleeping tab ini aktif bisa Anda tentukan sendiri di menu pengaturan. Tujuan akhirnya tentu untuk mencegah kinerja perangkat jadi melambat akibat terlalu banyak tab di Edge.

Terakhir, Microsoft juga tidak lupa membenahi sejumlah aspek visual dari Edge. Beberapa icon-nya sudah diperbarui agar konsisten dengan filosofi Fluent Design System, dan Microsoft juga telah merancang 24 tema baru untuk Edge yang terinspirasi oleh sejumlah franchise populer.

Sumber: Microsoft.

[Panduan Pemula] Cara Membuat Kop Surat di Microsoft Excel 2010

Sebelumnya redaksi sudah pernah menghadirkan tutorial serupa, tapi kop surat dibuat menggunakan aplikasi Microsoft Word. Selain dari Word, Anda sejatinya juga bisa membuat kop surat menggunakan saudara dekatnya, Microsoft Excel. Biasanya, format Excel dipilih untuk membuat kop surat yang melampirkan data atau laporan yang banyak berhubungan dengan angka-angka.
Tanpa panjang lebar, yuk kita coba langsung tutorialnya.

  • Seperti biasa, jalankan dahulu aplikasi Microsoft Excel di komputer Anda.
  • Kemudian klik menu View – Page Layout.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_1

  • Di layar, sekarang Anda akan mendapati tiga buah kolom besar yang berlabelkan Add header. Yang perlu dilakukan pertama kali adalah mengisi kolom tengah terlebih dahulu.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_2

  • Seperti ini, kemudian sesuaikan ukuran dan ketebalan header sesuai dengan kebutuhan.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_3

  • Setelah header tengah diisi dengan benar, kita butuh logo yang biasanya diletakkan di sebelah kiri. Jadi, klik kolom paling kiri kemudian klik menu Design – Picture.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_4

  • Setelah gambar dimasukkan, ukurannya perlu diatur agar terlihat proporsional. Klik kolom gambar, kemudian klik menu Design – Format Picture. Kemudian sesuaikan ukurannya melalui jendela yang muncul di layar seperti gambar di bawah ini.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_7

  • Nah, sekarang terlihat lebih baik. Tapi, header ternyata tertutup baris cell. Jalan keluarnya, arahkan kursor tepat di angka 1 kemudian tarik ke bawah sesuai kebutuhan.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_5

  • Begitu sudah rapi, tandai seluruh cell 1 atau sesuaikan dengan kebutuhan, usahakan lurus dengan batas kanan dan kiri kop Anda. Selanjutnya tekan tombol ctrl + 1. Saat muncul jendela Format Cells, klik menu Border, pilih ukuran border dan border atas, lalu klik OK.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_6

  • Beginilah hasil akhirnya.

cara membuat kop surat di microsoft excel 2010_8
Tentu, Anda masih bisa melakukan penyesuaian lebih lanjut misalnya dengan menambahkan watermark, membuat logo kedua di sisi kanan atau membuat tambahan barus di bagian kop surat utama. Silahkan disesuaikan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat kop surat di Microsoft Excel, adalah:

  • Pilihlah huruf yang tepat, atau yang sesuai dengan ketetapan di perusahaan Anda.
  • Ketika memilih gambar untuk logo, usahakan ukurannya tidak terlalu besar karena nanti Anda akan repot melakukan format. Ukuran simetris atau kubus adalah opsi terbaik, meskipun secara teknis ukuran apapun boleh digunakan.
  • Tips ini tidak hanya untuk Microsoft Excel keluaran 2010. Untuk tahun 2007 juga bisa diterapkan.

Sumber gambar header Pixabay.

Lima Prediksi Tren Gaming 2021

Berkat pandemi, pemasukan industri game naik pada 2020. Tren ini diperkirakan akan terus bertahan pada tahun depan. Sayangnya, pandemi juga menyebabkan masalah untuk sebagian pelaku industri game, seperti Sony dan Microsoft, yang baru saja meluncurkan konsol baru mereka. Pandemi membuat kedua perusahaan kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen akan PlayStation 5 dan Xbox Series X. Pada 2021, masalah ini tampaknya masih akan bertahan.

Berikut tren di dunia gaming pada 2021.

1. Pemasukan Industri Game Masih akan Terus Naik

Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona menguntungkan para kreator game. Lockdown membuat banyak orang bermain game lebih lama, yang berarti, mereka bersedia untuk menghabiskan uang lebih banyak demi game. Newzoo memperkirakan, tren ini masih akan bertahan bahkan setelah pandemi usai. Hanya saja, tingkat pertumbuhan industri game pada 2021 diduga tidak akan sepesat pertumbuhan pada 2020.

Mobile menjadi platform game yang mendapatkan untung paling besar. Jika dibandingkan dengan PC dan konsol, mobile memang merupakan platform dengan barrier-to-entry yang paling rendah. Jadi, tidak heran jika jumlah pemain mobile game jauh lebih banyak daripada pemain PC atau konsol. Hanya saja, para mobile gamer adalah tipe yang mudah datang, mudah pergi. Pada 2021, salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh developer mobile game adalah mempertahankan para pemain baru yang mereka dapatkan pada tahun ini.

2. Keterbatasan Suplai PlayStation 5 dan Xbox Series X

Pandemi mungkin menguntungkan para developer dan publisher game, tapi, pandemi juga menyebabkan masalah bagi perusahaan pembuat konsol, seperti Sony dan Microsoft. Kedua perusahaan itu bersikukuh untuk meluncurkan konsol baru pada 2020. Meskipun peluncuran itu sukses, baik Sony maupun Microsoft kesulitan untuk memenuhi permintaan konsumen. Dan tren ini akan terbawa hingga awal 2021. Sony dan Microsoft akan memerlukan waktu untuk menggenjot produksi konsol baru mereka agar mereka bisa memenuhi tingginya permintaan konsumen.

Tahun depan, masalah lain yang akan muncul di industri game adalah tertundanya sejumlah peluncuran game AAA. Pasalnya, para developer kesulitan untuk menyesuaikan ritme kerja mereka dengan perubahan yang muncul selama pandemi.

Horizon Forbidden West jadi salah satu game yang paling ditunggu tahun depan.
Horizon Forbidden West jadi salah satu game yang paling ditunggu tahun depan.

Kabar baiknya, sejumlah game yang ditunggu-tunggu, seperti Horizon Forbidden West, akan dapat dimainkan di konsol baru dan konsol lama, yaitu PlayStation 4 dan Xbox One. Jika digabung, jumlah pengguna PS4 dan Xbox One mencapai lebih dari 200 juta orang. Dan para pemilik PS5 serta Xbox One ini masih aktif untuk bermain dan berbelanja. Semua ini akan mendorong pemasukan industri game konsol pada tahun depan. Hal lain yang akan menaikkan pemasukan industri game konsol adalah keberadaan game free-to-play, yang memiliki sumber pemasukan tetap dari pembelian in-game.

3. Cloud Gaming akan Semakin Populer

Tahun 2020 merupakan tahun penting bagi industri cloud gaming. Di tahun ini, beberapa penyedia layanan cloud gaming — seperti Amazon, Google, Microsoft, dan Tencent — meluncurkan layanan mereka. Tak hanya itu, ada platform gaming yang sudah bisa diakses melalui iOS, seperti Stadia yang memiliki aplikasi berbasis Safari. Sementara itu, Microsoft akan meluncurkan aplikasi xCloud di PC dan iOS pada musim semi tahun depan. Bos Xbox, Phil Spencer juga mengungkap, aplikasi itu akan bisa digunakan di smart TV.

Pada 2020, jumlah pengguna cloud gaming juga terus naik berkat lockdown. Selain itu, sepanjang 2020, semakin banyak developer yang menggunakan cloud gaming untuk mendemonstrasikan game buatannya. Contohnya, Ubisoft yang memamerkan Immortals Fenyx Rising melalui Stadia. Ke depan, tampaknya tren ini masih akan berlanjut.

Berkat semakin populernya cloud gaming, pemasukan industri cloud gaming diperkirakan akan mencapai US$1 miliar untuk pertama kalinya pada tahun 2021. Selain itu, jumlah konsumen yang bisa ditarget oleh para penyedia cloud gaming juga diperkirakan akan naik.

4. Berkembangnya Tren Game Sebagai Tempat Hangout

Game kini juga menjadi tempat virtual bagi para pemain untuk berkumpul. Tren ini sudah muncul sejak lebih dari 10 tahun lalu. Namun, lockdown membuat tren tersebut menjadi semakin populer. Dalam beberapa tahun ke depan, tren ini akan memberikan dampak besar pada industri game.

Seiring dengan perkembangan teknologi, grafik game juga menjadi semakin realistis. Tak hanya itu, dunia game kini juga bisa dijadikan sebagai tempat virtual untuk menggelar berbagai kegiatan, mulai dari konser musik hingga fashion show. Salah satu musisi yang pernah melakukan konser virtual adalah Travis Scott. Konser yang diadakan di Fortnite itu dihadiri oleh 12 juta orang. Sementara videonya di YouTube telah ditonton lebih dari 140 juta kali. Untuk tampil di Fortnite, Scott mendapatkan bayaran sekitar US$20 juta.

Konser virtual Travis Scott di Fortnite.
Konser virtual Travis Scott di Fortnite.

Game tak hanya dimanfaatkan oleh musisi atau selebitas. Faktanya, banyak orang yang menggelar pernikahan, pesta kelulusan, atau bahkan pemakaman virtual di Animal Crossing pada tahun ini. Tren ini akan mendorong non-gamer untuk ikut bermain game, yang akan memudahkan publisher untuk mengakuisisi pemain baru.

5. Industri Game akan Semakin Inklusif

Budaya toxic merupakan salah satu masalah di industri game. Namun, ke depan, para pelaku industri game tampaknya akan semakin serius dalam menangani masalah itu. Belum lama ini, Sony, Nintendo, dan Microsoft mengumumkan kerja sama mereka dalam menghadapi masalah budaya toxic di dunia game. Selain itu, Riot juga menyiapkan langkah untuk meminimalisir pemain toxic di Valorant ketika mereka baru meluncurkan game itu.

Selain itu, pada 2021, para developer juga akan semakin peduli pada penyandang disabilitas. Tahun ini, ada sejumlah game yang dibuat agar ramah pada orang-orang yang memiliki disabilitas, seperti The Last of Us Part 2, Apex Legends, dan Tell Me Why. Pada tahun depan, tren ini akan terus berlanjut.

Sumber: Newzoo

Berkat Fitur Together Mode, Sesi Video Conference di Skype Kini Bisa Lebih Interaktif

Juli lalu, Microsoft Teams kedatangan sebuah fitur yang sangat menarik bernama Together Mode. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, fitur tersebut mengandalkan AI untuk memisahkan subjek dari background, lalu memindahkan mereka menuju ke sebuah auditorium virtual sehingga semuanya seakan-akan terlihat sedang bersama.

Harapannya tentu adalah supaya pengguna Teams dapat saling berinteraksi dengan lebih baik dan tidak bosan dengan format video conference tradisional yang ada selama pandemi masih berlangsung. Begitu apiknya fitur ini, NBA pun menggunakannya untuk memunculkan sensasi tribun penonton yang sedang penuh saat sebuah pertandingan sedang berjalan dan disiarkan secara langsung.

Kabar baiknya, Microsoft memutuskan untuk menghadirkan fitur Together Mode ini di Skype. Selama ada setidaknya lima orang yang menyalakan tampilan kameranya dalam suatu sesi video conference di Skype, sang host dapat langsung mengaktifkan fitur ini dengan memilih opsi “Together Mode” di menu Switch View, dan semua partisipan pun akan langsung ditempatkan di sebuah lokasi virtual bersama-sama.

Together Mode awalnya cuma memiliki auditorium sebagai satu-satunya lokasi virtual yang tersedia, akan tetapi sekarang opsinya sudah bertambah dan mencakup alternatif macam kedai kopi untuk sesi video conference yang jumlah partisipannya tidak terlalu banyak.

Yang istimewa, sesuai dengan gagasan bahwa Skype sekarang dapat digunakan tanpa ribet dan tanpa aplikasi, fitur Together Mode ini rupanya juga tersedia meski pengguna mengakses Skype dari browser. Mereka juga sama sekali tidak membutuhkan akun, dan sesi video conference-nya dapat diikuti oleh siapa saja yang menerima tautannya.

Dalam kesempatan yang sama, Microsoft tidak lupa menambahkan format Large Grid sehingga Skype dapat menampilkan total 49 orang (7×7) dalam satu kesempatan yang sama. Kalau memang belum terbiasa dengan Together Mode, tampilan Large Grid ini tentunya dapat menjadi alternatif yang tak kalah efektif dalam mewadahi interaksi seluruh partisipan sesi video conference.

Sumber: The Verge.

Sony dan Microsoft Tawarkan Refund Cyberpunk 2077, Discord Dapat Investasi

Belum sebulan sejak Cyberpunk 2077 dirilis, muncul banyak protes tentang game itu, khususnya dari pemilik konsol lama, seperti PlayStation 4 dan Xbox One. Hal ini mendorong Sony dan Microsoft untuk menawarkan refund bagi orang-orang yang telah membeli game tersebut di PlayStation Store atau Microsoft Store. Selain itu, pada minggu lalu, Discord juga baru saja mendapatkan investasi.

Sony Tarik Cyberpunk 2077 dari PlayStation 4, Tawarkan Refund

Sony Interactive Entertainment menarik Cyberpunk 2077 dari PlayStation Store. Mereka mengumumkan hal ini melalui situs PlayStation. Walau mereka tidak menjelaskan alasan mereka, banyak orang menduga, Sony melakukan hal itu karena banyak pemain PlayStation 4 yang memprotes performa dari game tersebut.

refund cyberpunk 2077
Cyberpunk 2077 akhirnya ditarik oleh Sony karena banyak protes dari pemain.

“SIE ingin memastikan pelanggan kami puas. Karena itu, kami menawarkan refund untuk semua pemain yang telah membeli Cyberpunk 2077 melalui PlayStation Store,” kata Sony, seperti dikutip dari GamesIndustry. “SIE juga akan menarik Cyberpunk 2077 dari PlayStation Store untuk saat ini.”

Microsoft Tawarkan Refund untuk Cyberpunk 2077

Sony bukan satu-satunya pihak yang memutuskan untuk menawarkan refund. Tak lama setelah Sony membuat pengumuman tentang penarikan Cyberpunk 2077, Microsoft mengumumkan, mereka akan menawarkan refund untuk Cyberpunk 2077 yang dibeli melalui Microsoft Store.

“Kami tahu bahwa para developer di CD Projekt Red telah bekerja keras untuk merilis Cyberpunk di tengah keadaan yang sulit,” kata juru bicara Microsoft dalam pernyataan resmi pada GamesIndustry. “Namun, kami juga sadar bahwa sejumlah pemain merasa tidak puas dengan performa game ini ketika mereka bermain di konsol lama.”

Lebih lanjut, dia berkata, “Sampai saat ini, kami telah memberikan refund pada sebagian besar pelanggan yang memang ingin uang mereka kembali. Untuk memastikan bahwa semua orang bisa mendapatkan pengalaman bermain yang memuaskan di Xbox, kami menawarkan refund penuh untuk semua orang yang telah membeli Cyberpunk 2077 melalui Microsoft Store.”

Discord Dapat Investasi US$100 Juta

Sementara itu, ada kabar baik untuk Discord. Platform chatting itu baru saja mendapatkan kucuran dana sebesar US$100 juta. Dengan ini, valuasi Discord mencapai US$7 miliar. Dalam waktu enam bulan, valuasi Discord sebagai perusahaan naik dua kali lipat. Tidak heran, mengingat jumlah pengguna Discord juga terus bertambah. Saat ini, jumlah pengguna Discord mencapai 140 juta orang.

Investasi ini merupakan bagian dari pendanaan ronde H untuk Discord. Ronde pendanaan ini dipimpin oleh perusahana investasi Greenoaks Capital. Perusahaan lain yang ikut menanamkan modal kali ini adalah perusahaan venture capital, Index Ventures, lapor GamesIndustry.

Total Jam Ditonton Twitch Pada November Capai 1,7 Miliar Jam

Pada November 2020, total hours watched di Twitch mencapai 1,7 miliar jam, menurut data dari Stream Elements. Angka ini naik sedikit jika dibandingkan dengan total hours watched pada Oktober 2020. Saat ini, Just Chatting menjadi kategori paling populer. Pada November 2020, total hours watched dari kategori itu mencapai 228 juta jam, naik 246% dari tahun lalu.

Just Chatting jadi kategori paling populer di Twitch saat ini. | Sumber: The Esports Observer
Just Chatting jadi kategori paling populer di Twitch saat ini. | Sumber: The Esports Observer

Sampai saat ini, gaming memang masih jadi konten utama Twitch. Namun, platform streaming game milik Amazon itu juga berusaha untuk memperkaya konten mereka. Pada Juli 2020 lalu, mereka membuat kategori khusus untuk olahraga tradisional, seperti sepak bola. Selain itu, Twitch juga mempromosikan konten untuk perempuan, seperti kosmetik.

“Sebanyak 40 persen audiens gaming merupakan perempuan,” kata CEO StreamElements, Doron Nir, lapor VentureBeat. “Hal itu berarti, merek kosmetik akan tertarik untuk masuk ke platform livestreaming. Dalam 12 bulan belakangan, kami melihat, total hours watched kategori kecantikan di Twitch naik 260%. Beberapa merek kosmetik, seperti L’Oréal, MAC, Em, Hero, dan e.l.f. juga telah membuat kolaborasi di platform streaming game.”

Aplikasi Microsoft Authenticator Kini Dilengkapi Fitur Password Manager

Di titik ini, saya yakin sebagian besar dari kita sudah cukup familier dengan yang namanya password manager. Aplikasi semacam ini sangat berguna dalam membantu mengamankan berbagai akun digital kita secara mudah, sebab yang perlu kita ingat-ingat hanyalah satu kata sandi utama (master password) saja.

Tidak seperti beberapa tahun yang lalu, pilihan aplikasi password manager sekarang sudah sangat melimpah. Bahkan layanan populer seperti Dropbox pun kini punya password manager-nya sendiri. Yang terbaru, Anda bisa memanfaatkan password manager dari Microsoft.

Password manager ini datang dalam wujud sebuah fitur baru untuk aplikasi Microsoft Authenticator di iOS maupun Android Jadi selain untuk keperluan two factor authentication, aplikasi tersebut sekarang juga dapat dipakai untuk menyimpan beragam kata sandi dari akun-akun digital Anda.

Untuk menggunakannya, Anda perlu memiliki akun Microsoft. Setelahnya, Anda dapat langsung menggunakan aplikasi Microsoft Authenticator untuk mengisi informasi akun sekaligus kata sandinya (autofill) di beragam aplikasi maupun situs secara otomatis. Jangan lupa jadikan Microsoft Authenticator sebagai opsi default untuk autofill. Berikut langkah-langkahnya:

  • iOS: Buka Settings –> Cari “Autofill Passwords” –> Klik “Autofill Passwords” –> Pilih “Authenticator”
  • Android: Buka Settings –> Cari “Autofill” –> Pilih “Auto-fill service” –> Klik “Auto-fill service” di halaman berikutnya –> Pilih “Authenticator”

Dari situ Authenticator akan mencantumkan kata sandi yang telah Anda simpan secara otomatis. Lalu ketika Anda mengunjungi situs yang informasi akun beserta kata sandinya belum tersimpan, Authenticator bakal menawarkan diri untuk menyimpannya.

Sejauh ini fitur password manager pada Microsoft Authenticator ini masih berstatus beta, akan tetapi kita sudah bisa menggunakannya pada perangkat yang menjalankan minimal sistem operasi iOS 12 atau Android 6. Sinkronisasi antar perangkat juga didukung, yang berarti Anda bisa menggunakan password manager ini di PC atau laptop via browser Microsoft Edge maupun Google Chrome (dengan bantuan extension).

Sumber: XDA Developers.

GeForce Now Hadir di iOS via Browser, Stadia dan xCloud Bakal Menyusul

Premis di balik layanan cloud gaming sebenarnya cukup simpel: dengan hanya bermodalkan koneksi internet yang cepat dan stabil, pelanggan dapat memainkan berbagai game AAA yang dibuat untuk PC maupun console melalui bermacam perangkat, termasuk halnya smartphone dan tablet.

Namun kalau kita mampir ke situs milik tiga layanan cloud gaming terbesar yang ada sekarang – GeForce Now, Stadia, dan xCloud (Xbox Game Pass) – ternyata yang dimaksud smartphone dan tablet tidak mencakup platform iOS sama sekali. Bukan, ini bukan berarti ketiganya pro-Android, tapi justru karena kebijakan yang Apple tetapkan untuk App Store, yang pada dasarnya tidak mengizinkan eksistensi aplikasi cloud gaming.

Agar bisa merambah pengguna iOS, penyedia layanan cloud gaming sejatinya cuma punya dua opsi: 1) mencantumkan satu per satu game yang ditawarkan ke App Store, yang berarti masing-masing game harus melalui prosedur review standar App Store, atau 2) menawarkan layanannya dalam bentuk web app yang dapat diakses lewat browser (Safari).

xCloud / Microsoft
xCloud / Microsoft

Ketiga layanan tadi rupanya memutuskan untuk mengambil opsi yang kedua, terlepas dari perbedaan model bisnis yang diterapkan oleh masing-masing layanan. Nvidia jadi pertama yang memulai; per 19 November 2020 kemarin, pengguna iPhone dan iPad (di negara-negara yang didukung) dapat mengakses GeForce Now dengan mengunjungi situs play.geforcenow.com di Safari.

Ini sebenarnya bukan pertama kali GeForce Now tersedia sebagai web app, sebab sebelumnya layanan ini sudah tersedia buat Chromebook dengan memanfaatkan teknologi serupa.

Kalau memang bisa diakses dari browser, lalu kenapa harus ada aplikasi terpisah? Well, web app ini bukanlah tanpa kekurangan. Kelemahan terbesarnya sejauh ini adalah tidak adanya dukungan untuk menyambungkan mouse dan keyboard dikarenakan keterbatasan framework WebRTC yang digunakan. Alhasil, sejumlah game yang dirancang secara spesifik untuk dimainkan dengan mouse dan keyboard harus dihapus dari katalog GeForce Now untuk iOS.

Menariknya, kehadiran GeForce Now di Safari ini juga berarti Fornite akan kembali hadir di iOS melalui layanan tersebut setelah resmi didepak sejak Agustus lalu. Nvidia bahkan sedang menyiapkan versi khusus agar pengguna GeForce Now dapat memainkan Fortnite di perangkat iOS tanpa bantuan controller maupun gamepad.

Controller Stadia / Unsplash
Controller Stadia / Unsplash

Dari kubu Google, mereka mengonfirmasi bahwa mereka sedang sibuk menggodok Stadia versi web app untuk dinikmati oleh para pengguna perangkat iOS. Kalau semuanya berjalan sesuai rencana, Google berniat merilisnya beberapa minggu dari sekarang.

Beralih ke Microsoft, mereka sejauh ini belum punya pernyataan resmi terkait ketersediaan xCloud di iOS, akan tetapi di bulan Oktober lalu, Business Insider melaporkan bahwa Microsoft sudah punya niatan untuk menawarkan xCloud juga dalam wujud web app. Bahkan pendatang baru Amazon Luna pun dari jauh-jauh hari sudah memastikan bahwa layanannya bakal tersedia di iOS via browser.

Luna / Amazon
Luna / Amazon

Apakah ini berarti pengguna perangkat iOS bakal mendapat pengalaman cloud gaming yang berbeda dari pengguna Android? Sepertinya begitu, sebab secara kinerja aplikasi native sering kali lebih unggul daripada web app, belum lagi soal keterbatasan-keterbatasan seperti misalnya absennya kompatibilitas mouse dan keyboard itu tadi.

Kesannya memang seperti memaksakan, akan tetapi kenyataannya memang pangsa pasar perangkat iOS cukup besar, terutama di negara-negara tempat layanan-layanan ini tersedia. Apakah seterusnya bakal seperti ini? Akankah ke depannya Apple berubah pikiran dan mengizinkan aplikasi cloud gaming di App Store? Kita lihat saja perkembangannya nanti.

Sumber: Engadget dan Nvidia.

Microsoft Teams Kini Tawarkan Video Chat Gratis Selama 24 Jam via Browser

Pandemi masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat, dan itu artinya Zoom masih menjadi salah satu aplikasi terlaris yang digunakan oleh seisi Bumi setiap harinya. Juga masih relevan adalah fakta bahwa sejumlah aplikasi video chat lain masih terus mencoba untuk ‘mencuri’ sebagian dari pengguna Zoom.

Salah satunya adalah Microsoft Teams, yang sekarang bisa kita pakai untuk video conference dengan 299 orang lainnya melalui aplikasi desktop maupun web app-nya. Ya, total bisa ada 300 partisipan dalam satu sesi, dan Teams sendiri bisa menampilkan sebanyak 49 orang sekaligus di satu layar, baik dalam format gallery view maupun format unik yang dinamai Together Mode.

Yang istimewa, satu sesi dengan orang sekampung itu bisa berlangsung sampai 24 jam nonstop, tidak harus berhenti dulu dan disambung lagi setelah 40 atau 60 menit seperti ketika menggunakan Zoom maupun Google Meet. Yang perlu menggunakan akun Microsoft juga cuma sang pembuat room, dan sisanya bisa bergabung secara langsung lewat browser tanpa harus mengunduh apa-apa terlebih dulu.

Kalau fasilitas yang ditawarkan terdengar familier, mungkin itu dikarenakan sebelumnya Anda sudah pernah tahu tentang Skype Meet Now, yang notabene juga merupakan produk milik Microsoft. Kendati demikian, pamor Skype mungkin sudah tidak setenar dulu, dan lagi Microsoft Teams juga sudah bisa digunakan untuk kebutuhan personal sejak bulan Juni lalu. Apakah ini termasuk kanibalisasi produk? Saya rasa tidak salah apabila Anda berpikir begitu.

Terlepas dari itu, langkah berani ini Microsoft ambil demi menyambut hari raya Thanksgiving yang akan berlangsung pada tanggal 26 November 2020, sebab di hari tersebut bisa dipastikan bakal ada banyak keluarga di negara-negara barat yang saling bertatap muka via video chat. Zoom sendiri sudah mengumumkan bahwa mereka bakal meniadakan batasan durasi 40 menit khusus di hari Thanksgiving.

Dalam kesempatan yang sama, Microsoft juga mengumumkan sejumlah fitur baru untuk aplikasi Teams di smartphone, dan salah satu yang paling menarik adalah kemampuan untuk mengirim dan menerima pesan sebagai SMS, berguna saat hendak menghubungi daftar kontak yang bukan merupakan pengguna Teams. Sayangnya fitur ini untuk sementara baru tersedia di Amerika Serikat dan Kanada saja.

Sumber: The Verge dan Microsoft.