Kontroversi EVO Japan 2020 Membuat Komunitas Smash Meradang

Gelaran EVO Championship Series sudah menjadi tradisi di antara komunitas fighting game. Gelaran tersebut kerap dianggap sebagai kompetisi paling bergengsi di antara yang lain. Salah satu alasannya? Adalah karena budaya adu kemampuan yang bisa diikuti oleh siapapun, entah Anda amatir atau seorang jagoan seperti Daigo Umehara, yang terus dipertahankan di EVO sejak dari zaman fighting game hanya ada di arcade saja sampai zaman konsol seperti sekarang.

Tetapi, bukan berarti perjalanan event seperti EVO selalu melenggang mulus begitu saja. Salah satu yang sempat menjadi masalah adalah hubungan antara EVO dengan komunitas Smash. Karena kesalahan ruleset yang diterapkan panitia EVO 2008, membuat pemain yang hampir tidak diketahui komunitas bisa mengalahkan sosok jagoan komunitas ketika itu, Ken Hoang (SepirothKen).

Dua belas tahun berlalu, masalah dengan komunitas Smash kembali muncul, kali ini di EVO Japan 2020 mendatang. Dengan EVO yang terus semakin berkembang, baik secara jumlah peserta, ataupun penonton, tentunya komunitas dari berbagai game yang diikutsertakan dalam EVO berharap bisa mendapat hadiah yang lebih besar.

Sementara komunitas game lain mendapatkan hadiah utama yang semakin besar, cabang Smash malah mendapat hadiah yang cukup untuk membuat komunitasnya jadi mengamuk. Melihat dari laman resmi EVO Japan 2020, mereka sempat mem-posting hadiah Super Smash Bros yang hanya berupa “Nintendo Switch Pro controller with a gold smash mark”.

Ini tentu menjadi masalah yang besar, apalagi kebanyakan petarung EVO datang dari negara lain demi merebut hadiah uang tunai tersebut. Apalagi, cabang lain mendapat hadiah yang lumayan. Untuk cabang fighting game  terpopuler seperti Street Fighter V atau Tekken 7 misalnya, mereka bisa menerima kurang lebih sekitar US$9000 atau sekitar Rp122 juta untuk hadiah juara satu. Padahal dalam EVO Japan 2020, Nintendo menjadi sponsor untuk cabang Super Smash Bros Ultimate.

https://twitter.com/PracticalTAS/status/1219428549272227841?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1219428549272227841&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.dexerto.com%2Fsmash%2Fevo-japan-2020-prize-pools-smash-ultimate-community-furious-1315933

Entah ada kesalahan input dari penyelenggara EVO, ternyata informasi hadiah Super Smash Bros yang tampil di laman resmi EVO Japan ini berbeda antara laman versi bahasa Inggris dengan versi bahasa Jepang. Pada laman bahasa Inggris, hadiah Super Smash Bros tidak termasuk dalam daftar, namun ada catatan kaki bertuliskan “Prizes for Super Smash Bros Ultimate will be announced later”. Sementara hadiah berupa Nintendo Switch Pro controller hanya muncul jika Anda membuka laman EVO Japan 2020 versi bahasa Jepang.

Isu ini tentu akan menciptakan polemik antara komunitas Smash dengan event EVO itu sendiri. Mengingat EVO sudah sempat memiliki masalah dengan komunitas Smash sebelumnya, akankah hal ini membuat hubungan antara EVO dengan komunitas Smash jadi semakin meruncing?

Sumber header: EVO Japan 2020 Official Site

Presiden Nintendo Jelaskan Kenapa Mereka tak Mau Naikkan Hadiah Turnamen Super Smash Bros.

Menjadi gamer profesional tak lagi bisa dipandang sebelah mata. Salah satu alasannya adalah karena semakin besarnya hadiah yang ditawarkan turnamen esports. Sepanjang tahun 2019 lalu, RRQ berhasil mengumpulkan setidaknya Rp5,7 miliar dari hadiah turnamen yang mereka menangkan. Sementara EVOS mendapatkan setidaknya Rp6 miliar. Di kancah internasional, OG yang memenangkan The International 2019, membawa pulang Rp220 miliar sepanjang 2019. Mereka menjadi tim dengan total hadiah kemenangan terbesar pada tahun lalu. Sayangnya, tidak semua turnamen esports menawarkan hadiah besar. Misalnya, Super Smash Bros.

Pada akhir tahun lalu, Juan “Hungrybox” DeBiedma, salah satu pemain Super Smash Bros. Melee terbaik, menceritakan tentang keadaan pemain profesional Super Smash Bros. “Total hadiah dari Smash Ultimate sangat memalukan. Sangat menyedihkan melihat betapa kecilnya uang yang didapatkan oleh para pemain terbaik jika dibandingkan dengan jumlah penonton dan impresi yang didapatkan oleh game tersebut,” ujarnya pada Nintendo Life. “Ini salah dan ini harus diperbaiki.”

Menurut Esports Earnings, turnamen Super Smash Bros. dengan hadiah terbesar adalah Smash Summit 5 dengan total hadiah US$83.758. Sebagai perbandingan, Epic Games mengeluarkan US$100 juta untuk total hadiah Fortnite World Cup sementara Valve menyediakan US$34 juta untuk total hadiah The International pada tahun lalu. Alasan total hadiah turnamen Super Smash Bros. jauh lebih rendah dari turnamen esports lain adalah karena Nintendo enggan memberikan dukungan finansial untuk turnamen profesional dari game tersebut.

Sumber: The Esports Observer
Sumber: The Esports Observer

Dalam wawancara dengan media Jepang, Nikkei, President Nintendo, Shuntaro Furukawa juga membahas tentang hal ini. “Esports, dimana para pemain bertanding di panggung untuk mendapatkan hadiah dan ditonton oleh penonton, menunjukkan daya tarik dari video game,” kata Furukawa pada Nikkei, seperti diterjemahkan oleh Kotaku. “Kami bukannya tidak mendukung esports. Kami ingin bisa berpartisipasi dalam berbagai acara yang berbeda agar game kami bisa dinikmati oleh banyak orang, terlepas dari gender atau umur orang tersebut. Kekuatan kami, apa yang membedakan kami dari perusahaan lain, adalah pandangan ini dan bukannya total hadiah turnamen.”

Tampaknya, alasan Nintendo enggan untuk mendukung turnamen Super Smash Bros. profesional adalah karena mereka tidak ingin memperdalam jurang antara pemain profesional dan pemain kasual. Selama ini, game Super Smash Bros. memang dilihat sebagai game yang fun dan bukannya game kompetitif yang harus dimainkan dengan serius. Dan meskipun Nintendo tidak memberikan dukungan dalam bentuk uang untuk turnamen Super Smash Bros., mereka memberikan bantuan dalam bentuk lain, seperti logistik.

Sumber header: Dexerto

Pendapat Presiden Nintendo Soal Cloud Gaming

Cloud gaming diperkirakan akan menjadi tren baru dalam industri gaming. Berbagai perusahaan teknologi berlomba-lomba untuk mengembangkan layanan cloud gaming, mulai dari Google, Microsoft, sampai Tencent dan NVIDIA. Bagaimana dengan pendapatan Nintendo? Presiden Nintendo, Shuntaro Furukawa memperkirakan bahwa teknologi cloud gaming masih memerlukan waktu untuk berkembang.

“Ada kemungkinan cloud gaming akan populer dalam waktu 10 tahun dari sekarang. Namun, pada saat ini, saya rasa, konsol gaming masih akan populer,” kata Furukawa dalam wawancara dengan media Jepang, Nikkei, seperti dikutip dari Dot Esports. “Kita masih harus menunggu beberapa tahun lagi sebelum kita tahu apa yang akan terjadi. Meskipun begitu, kita tidak bisa hanya fokus pada permainan di konsol. Ketika para gamer tahu bahwa mereka bisa bermain di konsol lain atau di smartphone, maka bisnis Anda akan tamat.”

Komentar Furukawa tampaknya mengacu pada Project xCloud dari Microsoft, yang nantinya akan memungkinkan para pemain untuk memainkan game Xbox di perangkat mobile selama mereka memiliki jaringan internet yang memadai. Memang, layanan cloud gaming ini akan menarik perhatian gamer dan meningkatkan penjualan software. Pada saat yang sama, keberadaan layanan cloud gaming akan membuat konsumen enggan untuk membeli konsol, yang akan berdampak negatif pada penjualan Xbox.

Ki-ka: Preisen Nintendo ke-6, Shuntaro Furukawa dan Presiden Nintendo ke-5 Tatsumi Kimishima.
Presisen Nintendo ke-6, Shuntaro Furukawa (kiri) dan Presiden Nintendo ke-5 Tatsumi Kimishima (kanan).

Meskipun begitu, tidak tertutup kemungkinan, Nintendo akan mengembangkan layanan cloud gaming sendiri di masa depan. Amazon juga dikabarkan hendak membuat layanan cloud gaming sendiri. Saat ini, Furukawa mengaku, mereka akan fokus untuk menyediakan konsol. “Saya percaya, bisnis utama kami, yaitu memberikan pengalaman bermain yang unik, hanya bisa diberikan dengan pengembangan hardware dan software yang terintegrasi,” ujar Furukawa. “Memberikan pengalaman bermain unik yang hanya bisa diberikan oleh Nintendo, itulah prioritas kami.”

Melihat kesuksesan Switch, tidak heran jika Nintendo masih ingin fokus pada pengembangan konsol dan game. Selain itu, kebanyakan pemilik Switch juga memiliki konsol lain. Jadi, jika Nintendo ingin melihat apa yang akan terjadi sebelum memutuskan untuk mengembangkan cloud gaming sendiri, itu bukanlah masalah. Namun, Furukawa menegaskan bahwa Nintendo tetap berusaha untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat membuat produk mereka menjadi lebih baik lagi.

“Satu hal yang saya ingin masyarakat tahu adalah kami tidak berusaha untuk mengacuhkan teknologi — kami terus melakukan riset dan penelitian,” ungkap Furukawa. “Tim pengembangan hardware kami terus mengevaluasi teknologi baru yang ada saat ini dan berdiskusi dengan tim pengembangan software kami. Jika mereka memutuskan bahwa sebuah teknologi bisa digunakan dalam satu game, mereka akan menggunakan teknologi itu. Kami tidak akan mengubah pendekatan kami ini di masa depan.”

Selama ini, Nintendo juga dikenal dengan berbagai inovasi yang mereka lakukan. Hanya karena apa yang mereka lakukan sekarang terbukti sukses bukan berarti mereka akan berhenti untuk mencoba mencari teknologi baru untuk bermain game. Furukawa mengatakan, mereka tertarik dengan teknologi augmented reality dan tengah mencari cara untuk mengaplikasikan teknologi itu ke proyek mereka sekarang.

Tahun Ini, Budget Iklan Industri Game Turun

Sama seperti perusahaan di industri lain, pelaku industri game juga memiliki budget tersendiri untuk iklan. Menurut data iSpot.tv, industri game diperkirakan menghabiskan US$319,6 juta untuk menayangkan iklan televisi sepanjang tahun 2019. Jika dibandingkan dengan budget tahun lalu, budget iklan industri game tahun ini mengalami penurunan sebesar 14,68 persen. Karena itu, waktu siaran iklan dan impresi iklan juga mengalami penurunan. Tiga entitas yang memiliki budget iklan terbesar adalah PlayStation, Xbox, dan Nintendo.

Dana yang PlayStation siapkan untuk iklan di televisi tahun ini turun hingga 45 persen, menjadi US$108,5 juta. Meskipun begitu, mereka tetap menjadi perusahaan game dengan budget iklan terbesar. Sementara itu, dana iklan yang Xbox keluarkan tahun ini justru meroket naik. Sepanjang 2019, mereka diperkirakan mengeluarkan US$100 juta untuk iklan, naik 232 persen dari tahun lalu. Sementara dari segi impresi iklan, Xbox mendapatkan impresi iklan terbanyak dengan 4,8 miliar impresi, naik 186 persen dari tahun lalu, lapor VentureBeat.

Nintendo menjadi perusahaan game dengan budget iklan televisi terbesar ketiga dengan dana sebesar US$46 juta. Menariknya, meskipun dana iklan perusahaan Jepang ini tidak mencapai setengah budget PlayStation dan Xbox, impresi iklan mereka mencapai 3,07 miliar. Ini menunjukkan bahwa budget dan impresi tak selalu berbanding lurus. Tampaknya, salah satu alasan Nintendo bisa menekan biaya iklan mereka adalah karena siaran yang mereka pilih untuk menayangkan iklan tak menghabiskan dana besar.

Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat
Program televisi favorit dari pelaku industri game. | Sumber: VentureBeat

Umumnya, pelaku industri game memasang iklan pada siaran olahraga, seperti turnamen NFL (National Football League), NBA, dan pertandingan american football tingkat universitas. Siaran american football NFL menjadi program favorit bagi pelaku industri game untuk beriklan. Diperkirakan, dana iklan perusahaan game yang masuk ke NFL mencapai US$61,2 juta, naik 14 persen dari tahun lalu. Uniknya, Spongebob Squarepants menjadi salah satu program favorit untuk pelaku indusri game untuk beriklan. Nintendo menjadi pihak yang menghabiskan dana paling besar untuk memasang iklan di siaran kartun anak-anak itu dengan dana sebesar US$7,08 juta.

Dari semua iklan game tahun ini, iklan untuk Gears 5, yang diiringi oleh lagu Evanescence, merupakan iklan game yang paling sering ditonton. Faktanya, iklan dari Xbox tersebut menjadi satu-satunya iklan game yang ditonton lebih dari satu miliar orang. Memang, iklan ini juga memiliki budget terbesar. Diperkirakan, Xbox menghabiskan US$22,7 juta untuk 2.948 penayangan. Iklan Gears 5 itu paling sering ditayangkan dalam siaran SportsCenter dan MLB Tonight. Namun, program yang menyumbangkan impresi paling banyak justru NFL dengan 362 juta impresi dan pertandingan liga american football tingkat universitas dengan 100 juta impresi.

Sumber header: TechRadar

8BitDo Luncurkan Mouse Wireless yang Terinspirasi Controller Nintendo

Mendengar nama 8BitDo sekarang, otak saya otomatis langsung memikirkan periferal bernuansa retro. Kreasi terbaru mereka semakin memantapkan anggapan tersebut. Perkenalkan 8BitDo N30, yang mungkin adalah satu-satunya mouse yang terinspirasi dari controller NES.

Mulai dari warnanya, siku-siku tajamnya, sampai tombol-tombolnya, semuanya sengaja dibuat menyerupai controller console lawas tersebut. Otak di balik rancangan yang sangat unik ini adalah desainer asal Swedia bernama Daniel Jansson. Sepuluh tahun semenjak ia menyingkap konsep mouse ini pertama kali, 8BitDo akhirnya mengajaknya berkolaborasi demi merealisasikannya.

Saya yakin ada banyak pertanyaan yang muncul di benak kita saat pertama melihat mouse ini. Saya sendiri langsung bertanya dalam hati: “Bagaimana cara scrolling halaman menggunakan mouse ini?” Secara cerdas, 8BitDo dan Daniel telah menyematkan panel 3D Touch di antara sepasang tombol merahnya, dan bagian itulah yang akan menerjemahkan input scrolling.

8BitDo N30 Wireless Mouse

Pertanyaan selanjutnya mungkin adalah seputar tombol D-Pad yang berada di sisi kiri mouse. Fungsinya ternyata mirip seperti fungsi default dua tombol ekstra di sisi gaming mouse pada umumnya, yakni untuk back dan forward, sedangkan dua sisanya untuk menggantikan tombol “Page Up” dan “Page Down” di keyboard.

Terakhir, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya di mana kabelnya. Tanpa harus terkejut, perangkat ini mengemas konektivitas wireless via bantuan dongle. Ini juga berarti baterainya tidak rechargeable, akan tetapi satu baterai AA diperkirakan cukup untuk menenagainya selama 100 – 120 jam pemakaian.

Buat yang jiwa retronya tergerak, 8BitDo N30 Wireless Mouse saat ini sudah bisa dibeli seharga $25.

Sumber: The Verge.

Ring Fit Adventure Untuk Nintendo Switch Padukan Petualangan Digital dan Olahraga

Dibanding raksasa gaming seperti Sony dan Microsoft, Nintendo punya cara unik dalam menjalankan bisnisnya. Di antara trinitas console maker itu, Nintendo ialah brand yang paling berani bereksperimen. Lihat saja Game Boy Camera dan Printer yang diperkenalkan jauh sebelum tren swafoto populer, serta Virtual Boy sebagai salah satu pencetus perangkat head-mounted display virtual reality.

Hingga hari ini, semangat bereksperimen itu tidak hilang dari Nintendo. Lihat saja beragam aksesori unik yang perusahaan sediakan untuk Switch, terutama seri Labo Kits. Dan minggu lalu, tak lama setelah melangsungkan stream Direct, Nintendo men-tease aksesori baru lewat video. Sesuai janji, Nintendo akhirnya resmi mengumumkan produk tersebut, dan perangkat itu ternyata merupakan bagian dari Ring Fit Adventure.

Pada dasarnya, Ring Fit Adventure adalah game petualangan dengan elemen role-playing, namun aspek yang membuatnya unik terletak pada perlengkapan pendukungnya. Di dalam boks, Anda akan menemukan aksesori bundar mirip setir bernama Ring-Con serta Leg Strap. Mereka semua digarap khusus untuk membaca gerakan-gerakan pemain yang kemudian diubah menjadi input di dalam game.

Dikombinasi bersama Joy-Con, dua aksesori tersebut berguna untuk mengendalikan karakter. Kenakan Leg Strap di paha kiri dan jalan ditempat untuk navigasi di dunia permainan, atau tekan Ring-Con untuk mengeluarkan serangan. Tentu saja Ring Fit Adventure bukan permainan biasa. Dari awal, game serta aksesorinya dirancang sebagai alat penunjang olahraga, bahkan ia juga dilengkapi mini-game tambahan dan panduan kegiatan olah fisik.

Ring Fit Adventure 1

Konten Ring Fit Adventure bersahabat bagi pemain di segala usia, juga cocok bagi para pemula maupun penggemar olahraga veteran. Permainan akan membawa Anda bertualangan ke 20 dunia ‘penuh warna’ dalam misi menumbangkan naga jahat Dragaux. Berbagai macam musuh akan menghadang Anda, dan kita bisa menaklukkan mereka berbekal lebih dari 40 Fit Skills – yang sebetulnya merupakan gerakan olahraga.

Ring Fit Adventure 2

Dengan mengeksekusi gerakan secara tepat dan mengalahkan lawan, pemain akan mendapatkan poin experience yang dibutuhkan untuk naik level. Semakin tinggi level karakter Anda, kian banyak pula opsi Fit Skill akan terbuka. Lalu jika Anda tak punya banyak waktu buat bermain, Ring Fit Adventure turut menyediakan mode Quick Play, Simple (langsung menyajikan latihan yang diinginkan), dan Set (latihannya difokuskan ke bagian tertentu di tubuh).

Bundel Ring Fit Adventure akan mulai tersedia pada tanggal 18 Oktober nanti, dibanderol seharga US$ 80.

Ring Fit Adventure 3

Via NintendoEverything. Gambar: NintendoLife.

Genki Covert Dock Memungkinkan Nintendo Switch Dinikmati Secara Portable di Depan TV

Tak lama setelah Switch meluncur, Nintendo mengungkap fakta menarik terkait console hybrid mereka itu. Ternyata sebagian besar gamer lebih suka menggunakan perangkat di mode handheld ketimbang di depan TV. Hal ini menunjukkan bagaimana portabilitas menjadi faktor pertimbangan utama konsumen saat membeli Switch, tentu saja selain adanya game-game eksklusif Nintendo.

Namun ada kompensasi dari bermain Switch secara handheld. Tanpa dukungan docking dan layar televisi, kualitas visual konten jadi berkurang. Namun sepertinya konsumen sama sekali tak keberatan dengan hal tersebut, bahkan kondisi ini malah menyemangati Nintendo untuk menggarap varian Lite. Namun khusus Anda yang sudah mempunyai versi standar, tim Human Things telah menyiapkan aksesori unik bernama Genki untuk membuat pengalaman bermain Switch jadi lebih leluasa.

Human Things menyadari bahwa faktor portabilitas jadi hilang ketika Switch ditambatkan pada unit docking atau saat baterainya sedang diisi ulang. Genki Covert Dock sejatinya adalah versi portable dari dock standar. Aksesori ini memungkinkan kita menikmati game-game Nintendo secara ringkas, sempurna jika Anda dan kawan-kawan ingin bermain bersama tanpa dibatasi kendala mungilnya layar Switch.

Genki 2

Pengoperasian Genki sangat mudah. Pertama-tama, Anda perlu mencolokkan aksesori ini ke sumber listrik. Selanjutnya sambungkan Switch via kabel, dan jangan lupa pula pasang kabel HDMI dari televisi ke Genki Covert Dock. Genki menyimpan segala konektivitas fisik dan fitur esensial yang kita butuhkan. Di sana ada slot USB type-C, port USB 3.1, HDMI, lalu bagian colokan listriknya pun bisa dilipat.

Genki 4

Genki Covert Dock mempunyai dimensi 60x44x33-milimeter dan berbobot hanya 69-gram. Wujud mungil dan berat yang minimal ini memastikannya mudah untuk dibawa-bawa. Dengan menggunakannya, Switch mampu menghidangkan konten secara maksimal di resolusi full-HD, bukan 720p seperti ketika dimainkan di mode handheld. Port USB 3.1 di sana juga menyimpan kemampuan pass-through sehingga kita bisa menyambungkan aksesori lain ke Switch – misalnya controller berkabel atau adapter Ethernet.

Genki 3

Rahasia tak kasat mata dari Genki ialah pemanfaatan metode charging Gallium Nitride (disingkat GaN). Teknologi ini jauh lebih superior dari charger berbasis silikon. GaN bekerja secara lebih efisien, serta lebih ringan dan hemat tempat.

Genki Covert Dock dapat Anda pesan sekarang di situs crowdfunding Kickstarter seharga mulai dari US$ 60. Untuk melengkapi kemampuan aksesori ini, Human Things tak lupa menyediakan adapter/converter opsionalke colokan listrik berbeda sehingga Switch siap dibawa berlibur. Proses distribusi rencananya akan dilakukan mulai bulan Desember 2019, diutamakan bagi para backer.

Aksesori Baru Nintendo Switch Dirancang Sebagai Alat Berolahraga?

Nintendo tampak berapi-api di bulan September ini. Lewat stream Direct kemarin, mereka mengumumkan deretan permainan menarik (baik eksklusif untuk Switch maupun port dari judul-judul third-party blockbuster), serta meluncurkan tidak kurang dari 20 permainan Super Nintendo Entertainment System di platform current-gen mereka secara gratis. Nintendo bahkan berjanji buat terus menambah jumlahnya.

Menariknya, kejutan dari sang perusahaan hiburan asal Jepang itu tak berhenti sampai di sana. Tak lama sesudah Direct edisi bulan September 2019 rampung, Nintendo kembali memamerkan sebuah terobosan unik. Produk anyar itu disiapkan sebagai aksesori controller Joy-Con, dirancang untuk memberikan ‘pengalaman baru’ dalam berinteraksi dengan Switch. Sejauh ini perusahaan belum memberi tahu namanya dan menjelaskan fungsinya, namun Nintendo sudah memublikasikan trailer yang menunjukkan bagaimana kira-kira orang dapat menggunakannya.

Aksesori anyar tersebut punya bentuk bundar dengan ukuran seperti setir mobil. Tubuhnya terlihat lentur, saya menduga terbuat dari bahan karet, lalu terdapat dua area handle yang sedikit lebih tebal. Saya juga melihat ada bagian slot di sisi dalam untuk menempatkan sebuah unit Joy-Con. Namun ia tidak bekerja sendirian. Perangkat ini juga ditemani oleh unit strap yang mesti dipasangkan di paha. Dan sama seperti aksesori bundar itu, strap mempunyai slot untuk Joy-Con.

Aksesori baru Nintendo Switch 1

Dari apa yang Nintendo tampilkan di video teaser-nya, aksesori ini kemungkinan besar didesain untuk menunjang aktivitas olah tubuh, boleh jadi meneruskan konsep Wii Fit atau Wii Sports. Di video, seorang wanita berlari ditempat sambil memegang aksesori bundar tersebut, melompat (seperti menghindari sesuatu), membungkuk seperti saat senam (atau yoga?), bahkan memakainya sebagai busur panah.

Aksesori baru Nintendo Switch 2

Di adegan lain, beberapa orang mencoba menekan aksesori bundar itu dengan tangan atau paha, mengangkatnya di atas kepala, serta memegangnya ketika berbaring sambil menendang-nendangkan kaki. Lewat trailer, Nintendo tampaknya ingin menunjukkan bagaimana aksesori baru Switch itu (dan game pendampingnya tentu saja) lebih asik jika dimainkan bersama-sama dan siap dinikmati oleh para pengguna di semua rentang usia.

Melihat dari bagaimana aksesori ini benar-benar mengandalkan controller Joy-Con, saya menduga permainannya juga hanya dapat diakses dari Switch versi standar, bukan varian Light. Tentu saya bisa saja salah. Di akhir video, Nintendo berjanji untuk menyingkap segala detail terkait aksesori tersebut minggu depan, tepatnya di tanggal 12 September 2019.

Via Eurogamer.

Semua Trailer, Pengumuman dan Kejutan di Nintendo Direct Edisi September 2019

Nintendo memang tak pernah terlihat repot ketika pameran-pameran gaming tahunan seperti E3 atau Gamescom akan digelar. Perusahaan hiburan asal Jepang itu mungkin mengumumkan beberapa permainan baru di sana, tapi mereka masih punya acara mandiri bertajuk Direct sebagai tempat penyingkapan judul-judul seru. Dan Nintendo Direct edisi bulan September 2019 baru saja dilangsungkan.

Nintendo Direct kali ini cukup istimewa karena punya dirasi yang cukup panjang, mencapai 40 menit. Di sesi presentasi online itu, Nintendo mengungkap sederet judul baru, memublikasikan trailer anyar dari proyek yang tengah mereka garap, serta menyingkap sejumlah kejutan. Tak sempat menyaksikan Nintendo Direct edisi September? Jangan merasa tertinggal, ini dia kumpulan trailer game beserta rangkuman singkat dari apa yang Nintendo tampilkan di sana.

 

Pokémon Sword & Shield

 

Overwatch Legendary Edition

 

Animal Crossing: New Horizons

 

Xenoblade Chronicles Definitive Edition

 

Luigi’s Mansion 3

 

Assassin’s Creed: The Rebel Collection

 

Tokyo Mirage Sessions #FE Encore

 

Divinity: Original Sin 2 Definitive Edition

Selain judul-judul di atas, ada banyak pengungkapan menarik di acara Direct kemarin. Satu contohnya adalah pengumuman Deadly Premonition 2: A Blessing in Disguise eksklusif buat Switch, yaitu sekuel dari permainan misteri yang dirilis di tahun 2010. Jika Anda belum familier dengan seri ini, Nintendo baru saja meluncurkan versi port permainan pertamanya di console mereka, bertajuk Deadly Premonition Origins.

Kejutan berikutnya adalah perilisan 20 permainan SNES di Switch secara gratis. Buat menyempurnakan pengalaman retrogaming, Nintendo juga menawarkan controller SNES opsional seharga US$ 30 khusus bagi pelanggan Nintendo Switch Online. Ini dia daftar lengkap 20 permainannya:

  • Brawl Brothers
  • Breath Of Fire
  • Demon’s Crest
  • F-Zero
  • Joe And Mac 2: Lost In The Tropics
  • Kirby’s Dream Course
  • Kirby’s Dream Land 3
  • Pilotwings
  • Star Fox
  • Stunt Race FX
  • Super EDF: Earth Defense Force
  • Super Ghouls ‘n Ghosts
  • Super Mario Kart
  • Super Mario World
  • Super Mario World 2: Yoshi’s Island
  • Super Metroid
  • Super Puyo Puyo 2
  • Super Soccer
  • Super Tennis
  • The Legend Of Zelda: A Link To The Past

Selain itu, Nintendo juga meng-update beberapa permainan yang sudah tersedia dengan konten baru, misalnya penambahan kostum Mii Fighters, karakter Terry Bogard dari seri permainan Fatal Fury serta tokoh-tokoh seri Banjo Kazooie di Super Smash Bros. Ultimate – tersedia via Fighter Pass. Selanjutnya, publisher juga meluncurkan Super Kirby Clash buat Switch, yakni game free-to-play yang difokuskan pada pengalaman multiplayer kooperatif empat pemain.

Rekaman lengkap Nintendo Direct September 2019 dapat Anda simak di bawah.

Overwatch Akan Tersedia di Nintendo Switch Bulan Depan

Ada banyak alasan untuk membeli Nintendo Switch di tahun ini: Produsen telah menyediakan varian yang lebih terjangkau, lalu perangkat gaming berkonsep hybrid itu menghidangkan kombinasi ideal antara game eksklusif Nintendo dengan franchise blockbuster third-party. Dan jika menyimak Nintendo Direct terbaru, Anda pasti tahu ada satu judul besar lagi yang akan tiba di Switch.

Setelah rentetan rumor dan bocoran yang beredar sejak tahun 2017, Blizzard dan Nintendo akhirnya resmi mengumumkan agenda peluncuran Overwatch di Switch lewat trailer. Dan kabar baiknya lagi, para pemilik console Nintendo tak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmatinya karena permainan hero shooter Blizzard Entertainment tersebut akan tersedia di pertengahan bulan depan. Bersamaan dengan penyingkapan ini, gerbang pre-order game turut dibuka.

Overwatch untuk Switch menyajikan segala konten yang Anda gemari di game FPS berbasis tim itu, dari mulai puluhan opsi hero, peta, mode permainan, serta beragam item kosmetik buat dikoleksi. Saat ini Blizzard memang belum mengungkap banyak detail terkait fitur-fitur baru yang mereka bubuhkan di sana, namun di trailer, mereka sempat bilang bahwa ada ‘sejumlah sejumlah cara baru buat memainkan Overwatch’.

Via situs resmi, Blizzard menjelaskan soal pemanfaatan sistem gyroscope yang ada di Switch untuk membantu navigasi, sedangkan metode pengendalian utamanya tetap mengandalkan kedua stick analog. Secara personal, saya ingin mengetahui secara detail modifikasi yang developer terapkan di sisi visualnya – saya menduga pasti akan ada penyesuaian pada kualitas grafis, ketajaman objek, tingkat resolusi, serta frame rate.

Overwatch Switch 4

Berdasarkan penjelasan Blizzard, versi Switch tersebut siap menyajikan konten seperti di PS4 atau Xbox One, menyuguhkan pilihan 31 karakter (berarti termasuk Sigma), 28 map, serta 15 skin (lima legendaris, lima epic, dan lima Origin). Dengan memesannya sekarang, Anda juga akan mendapatkan bonus skin Noire Widowmaker (di platform lain, skin ini hanya tersedia dalam Origins Edition). Lalu siapapun yang membeli Overwatch di Switch sebelum tanggal 31 Desember 2019 berhak memperoleh loot box emas.

Overwatch Switch 1

Selain konten-konten in-game, Overwatch di Switch turut dibundel bersama keanggotaan Nintendo Switch Online selama tiga bulan. Betul sekali, untuk bisa menikmati permainan di bulan-bulan berikutnya, Anda harus berlangganan layanan online tersebut.

Untuk sekarang, Overwatch untuk Switch baru tersedia dalam satu pilihan versi, yaitu Legendary Edition yang dibanderol US$ 40. Permainan rencananya akan dilepas pada tanggal 15 Oktober 2019, dan kabarnya akan memakan ruang penyimpanan sebesar 12,1GB…

Overwatch Switch 2