Dell Inspiron 7000 Generasi Baru Warisi Desain Cantik Seri XPS

Tidak bisa dipungkiri, Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop paling menawan yang ada saat ini. Desain cantiknya itu turut dikawinkan dengan performa yang mumpuni. Sayang harganya kelewat premium untuk mayoritas konsumen.

Kabar baiknya, Dell telah menyiapkan alternatif yang lebih terjangkau selagi masih menawarkan sejumlah keunggulan seri XPS. Laptop tersebut adalah generasi baru seri Inspiron 7000 yang diperkenalkan belum lama ini di ajang IFA 2018.

Dell Inspiron 7000

Dell Inspiron 7000 masih tersedia dalam tiga varian ukuran (13, 15 dan 17 inci), serta masih mengadopsi desain 2-in–1 alias convertible. Kendati demikian, material plastik kini sudah dilupakan, diganti oleh sasis aluminium yang lebih kokoh sekaligus lebih premium. Kalau tidak diberi tahu, mungkin saya bakal mengira laptop ini merupakan seri XPS.

Selain bahan baku yang lebih premium, Inspiron 7000 juga mewarisi bahasa desain khas XPS dengan bezel tipisnya. Memang belum setipis XPS 13, akan tetapi perbedaannya cukup mencolok jika dibandingkan laptop sekelasnya. Menariknya, webcam milik Inspiron 7000 masih diposisikan di atas layar seperti pada umumnya, dan ini dimungkinkan berkat penggunaan modul webcam baru yang berukuran cuma 2,7 mm.

Soal spesifikasi, ada banyak konfigurasi yang ditawarkan Dell. Khusus varian 13 inci dan 15 inci, ada opsi layar beresolusi 4K. Prosesor yang digunakan adalah garapan teranyar Intel (generasi ke–8, dengan kode Whiskey Lake). RAM-nya tersedia dalam kapasitas 8 atau 16 GB, sedangkan kartu grafisnya mengandalkan Nvidia GeForce MX150 (opsional untuk varian 15 dan 17 inci).

Konektivitas Inspiron 7000 terbilang minim, tapi masih mencakup semua yang esensial: satu port USB standar, satu port USB-C yang mendukung standar Power Delivery dan DisplayPort, satu port HDMI, dan slot SD card. Inspiron 7000 juga menjadi laptop pertama Dell yang mengusung integrasi voice assistant Amazon Alexa.

Di Amerika Serikat, Dell Inspiron 7000 generasi baru ini akan dipasarkan mulai awal bulan Oktober. Harganya dimulai di angka $880 untuk varian 13 inci dengan spesifikasi terendah – bukan yang paling murah, tapi tetap terpaut cukup jauh dari seri XPS.

Sumber: The Verge.

Meluncur di Indonesia, Dua Laptop Dell XPS Baru Disiapkan Untuk Para Kreator Konten

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, perekonomian Indonesia tumbuh 5,06 persen di triwulan pertama tahun 2018, dibanding PDB di periode yang sama tahun lalu. Di sana, sektor ekonomi kreatif menyumbang 7,44 persen – dengan nilai mencapai lebih dari Rp 920 triliun. Inilah latar belakang yang menyemangati Dell untuk terus menyediakan perangkat penunjang kreasi di Indonesia.

Di tanggal 4 September kemarin, perusahaan komputer asal Texas itu meluncurkan dua notebook premium baru yang mereka siapkan untuk para power user: XPS 15 9570 dan XPS 15 2-in-1 9575. Dell menjelaskan bahwa power user adalah para pengguna komputer berpengalaman yang telah memahami seluk beluk PC dan familier dengan segala fitur di sana. Para profesional di ranah kreatif masuk dalam kategori ini.

XPS 013

Sebagai produk flagship Dell, dua XPS anyar tersebut menjanjikan segala yang terbaik dari sisi desain, performa, display dan daya tahan baterai. Laptop menawarkan kinerja hardware tinggi untuk menciptakan konten serta siap jadi perangkat kerja ataupun hiburan sehari-hari. XPS 15 dan XPS 15 2-in-1 juga sudah ditunjang oleh Premium Support – terdiri dari servis di tempat, dukungan teknisi 24 jam selama seminggu penuh, hingga perbaikan buat kerusakan tak disengaja.

XPS 015

 

XPS 15 2-in-1 (9575)

Model yang meraih beragam penghargaan di CES 2018 dan Computex 2018 ini diklaim Dell sebagai PC convertibel berlayar 15,6-inci paling kecil dan paling ramping, dengan performa hardware tertinggi di kelasnya. XPS 15 9575 dibekali sepasang engsel putar 360 derajat, memungkinkannya menyajikan empat mode pemakaian: laptop, tent, ‘reverse ‘ dan tablet.

XPS 010

XPS 07

Tubuh serta bagian engsel dibuat dari bahan aluminium yang dipotong secara presisi. Selanjutnya, Dell memanfaatkan material serat karbon di bagian dalam demi memastikan konstruksinya tangguh sembari meminimalkan bobot. Produsen juga paham, penggunaan layar sentuh menuntut mereka untuk turut memerhatikan daya tahan panelnya. Buat memenuhinya, display laptop ini diproteksi oleh Corning Gorilla Glass 4.

XPS 08

Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7-8705G, kartu grafis Radeon RX Vega M GL, RAM DDR4-2400 16GB, serta baterai built-in 75W yang memungkinkan notebook 2-in-1  ini menyala sampai 15 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Pemilihan GPU AMD Vega cukup menarik, mengingat Nvidia sebetulnya sudah menyediakan kartu grafis berdesain Max-Q untuk laptop ultra-thin.

XPS 09

Untuk mendinginkan komponen-komponen di dalam, Dell memanfaatkan teknologi insulasi thermal GORE dan mengandalkan sepasang kipas lebar berbahan liquid crystal polymer. Via gyroscope dan accelerometer, laptop akan mengetahui mode pemakaian yang sedang Anda gunakan (misalnya tablet atau tent), dan menyesuaikan sistem pembuangan panasnya.

XPS 06

Aspek paling unik dari XPS 15 2-in-1 9575 terletak pada keyboard-nya. Dell menggati bagian kubah membran karet di papan ketik dengan sitem magnetic levitation plus konstruksi mirip sayap kupu-kupu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketebalan keyboard tanpa mengorbankan kenyamanan. Di XPS 15 2-in-1, Dell berhasil memangkas ketebalan sebesar 24 persen.

XPS 012

XPS 15 9575 turut dibundel bersama Dell Premium Active Pen. Kombinasi stylus dan layar laptop memungkinkannya mendeteksi 4.096 tingkatan tekanan, sehingga sensasi menulis ataupun menggambar menggunakan ‘pena aktif’ tersebut hampir menyerupai menggoreskan pinsil/pulpen di atas kertas.

 

XPS 15 (9570)

Varian XPS 9570 menyuguhkan konstruksi clamshell tradisional, merupakan laptop berlayar 15,6-inci dengan form factor 14-inci. Hal ini tecapai berkat pemanfaatan desain InfinityEdge dengan bingkai layar seluas 5,7mm. Selain itu, Dell XPS 15 juga mempunyai tubuh sangat ramping. Ketebalannya hanya 11- sampai 18-mm, dengan bobot 2-kilogram. Dan seperti saudari 2-in-1-nya, body  XPS 9570 terbuat dari aluminium dan serat karbon.

XPS 05

XPS 02

Model yang Dell bawa ke Indonesia ini ialah XPS 15 dengan layar sentuh beresolusi 4K (3840×2160). Display IPS di sana  kabarnya mampu menyajikan color gamut 100 persen Adobe RGB, didukung tingkat kecerahan 400-nit serta menggunakan layar berpermukaan glossy plus coating anti-glare. Panel ini memang belum menggunakan teknologi HDR seperti pada ThinkPad X1 Extreme, namun memiliki rasio kontras cukup tinggi di 1500:1 dan viewing angle konsisten.

XPS 03

Komposisi hardware XPS 9570 juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core i7-8750, RAM DDR4-2666 16/32GB, dan penyimpanan berbasis SSD NVMe 512GB. Untuk mengolah grafis, laptop mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1050 Ti. Kehadiran kartu grafis discrete ini memberikan notebook kemampuan buat menghidangkan game-game blockbuster terbaru (saya belum bisa memastikan apakah GPU tersebut merupakan versi standar atau Max-Q).

XPS 04

Tentu saja, XPS 15 baru ini siap menunjang beragam aktivitas produktif. Ia menyimpan konektivitas wireless Killer 1535, dipersenjatai baterai yang mampu menjaganya tetap menyala sampai 20,5 jam, serta dilengkapi touchpad super-presisi dan keyboard ber-backlight LED. Terdapat pula sensor sidik jari yang diintegrasikan di tombol power sebagai sarana pengamanan akses.

XPS 01

 

Harga dan ketersediaan

XPS 15 serta XPS 15 2-in-1 kabarnya sudah tersedia di Indonesia. Masing-masing produk dijajakan seharga Rp 36 juta (9570) dan Rp 38 juta (9575).

XPS 011

Lenovo ThinkPad Baru Hidangkan Panel 4K HDR dan GPU Nvidia GeForce

Prakarsa Ultrabook dicetus Intel sebagai respons dari melambungnya kepopuleran MacBook Air, dan sekarang, produk jenis ini hadir dalam beragam merek. Konsep laptop ultra-thin memang tak lagi baru, namun varian itu belakangan kembali jadi perhatian karena upaya meminimalkan desain terbantu oleh penggunaan bezel layar yang kian tipis.

Di IFA Berlin 2018, kita bisa melihat bagaimana kompetisi ultrabook kembali memanas: Asus lewat ZenBook baru, Acer menyingkap Swift 5 dan 7, bahkan MSI pun ikut bermain di kelas produktivitas lewat P65 Creator. Mereka semua mempunyai bingkai panel minimalis. Namun sejumlah pendekatan berbeda sengaja Lenovo ambil dalam meramu ThinkPad ultra-thin yang mereka namai X1 Extreme.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 1

ThinkPad X1 Extreme merupakan laptop dengan form-factor 15-inci pertama di keluarga ini yang dipersenjatai kartu grafis discrete Nvidia. Produk dirancang baik untuk konsumen biasa maupun kalangan profesional yang membutuhkan laptop Windows 10 berpenampilan ramping tanpa ada kompromi pada performa. Melihat penyajiannya, produk disiapkan buat berkompetisi dengan Dell XPS 15 dan Apple MacBook Pro.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 3

Dalam tubuh berkonstruksi serat karbon berketebalan 18,7-milimete-nya, ThinkPad X1 Extreme mengusung GPU GeForce GTX 1050 Ti Max-Q. Komposisi hardware lainnya juga tidak mengecewakan. Di sana ada prosesor Intel Core  i7 generasi kedelapan, RAM DDR4 hingga 64GB, serta penyimpanan berbasis SSD sampai 1TB. Dan jika Anda masih belum puas, Lenovo sedang menyiapkan varian berotak Intel Core i9.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 2

Lenovo yakin, konfigurasi hardware ini memungkinkan ThinkPad X1 Extreme mampu mengerjakan beragam jenis tugas intensif, dari mulai edit foto, rendering, hingga menopang pemakaian perangkat virtual ataupun mixed reality. Melalui cross reality, tentu saja laptop dapat membantu bidang beragam bidang, misalnya edukasi, pelatihan, kesehatan dan perancangan model. Dan berkat kehadiran GTX 1050Ti Max-Q, Anda dipersilakan menikmati game-game baru untuk melepas kepenatan.

Lenovo ThinkPad X1 Extreme 4

Aspek andalan lain di ThinkPad X1 Extreme terletak pada layar berukuran 15,6-incinya. Laptop menghidangkan panel 4K yang ditunjang teknologi HDR dan Dolby Vision. High-dynamic range memungkinkan display menampilkan detail lebih tinggi baik pada area gelap maupun terang – sangat ideal untuk menonton video. Sebagai alternatif, produsen tetap menyediakan pilihan layar FHD jika Anda merasa belum memerlukan resolusi UHD.

ThinkPad X1 Extreme tak lupa disertai sensor sidik jari serta kamera Windows Hello sebagai cara alternatif untuk membuka laptop. Kamera juga dilengkapi ThinkShutter buat menutup bagian lensanya.

Produk rencananya akan dipasarkan di bulan September ini, dibanderol seharga mulai dari US$ 1.860. ThinkPad X1 Extreme berprosesor Intel Core i9 baru akan menyusul di bulan Desember nanti.

Sumber: Lenovo.

Laptop Ultra-Thin High-End Baru MSI Diramu Buat Para Talenta Kreatif

Seperti banyak perusahaan hardware lain, MSI telah mencoba mengembangkan bisnisnya ke beragam ranah. Namun keputusan mereka untuk fokus pada gaming sembari mengubah branding perusahaan beberapa waktu silam merupakan arahan tepat. Saat ini, produk Micro-Star International ialah salah satu pilihan favorit konsumen di segmen gaming.

Meski demikian, perusahaan asal Taiwan ini tetap mempertahankan eksistensi dari produk-produk pendukung kreasi dan bisnis mereka. Selain hardware gaming, MSI sudah lama menyediakan lini mobile workstation, dalam bentuk laptop maupun mini desktop. Dan walaupun sempat absen dari pasar Indonesia, produsen juga terus mengembangkan keluarga notebook Prestige – penjelmaan terkininya adalah PS42.

P65 4

Dan di ajang IFA Berlin 2018, MSI menyingkap satu lagi notebook tipis berperforma tinggi yang diciptakan untuk ‘para individu kreatif’. Dinamai P65 Creator, produsen menyiapkan produk ini buat para fotografer, desainer, hingga animator 3D. Menariknya, P65 Creator bukanlah anggota keluarga Prestige. Dari namanya, ia boleh dikatakan sebagai inkarnasi berbeda dari ‘ultrabook gaming‘ GS65 Stealth Thin.

P65 3

Seperti sepupu gaming-nya itu, P65 Creator adalah laptop 15,6-inci dengan ukuran tubuh serta bingkai layar super-tipis. Notebook memiliki ketebalan 17,9mm dan berbobot 1,88kg. Desain, layout tombol, peletakan webcam, posisi logo, pola lubang ventilasi, hingga penggunaan engsel 180 derajat di P65 Creator tak berbeda dari varian GS65 Stealth Thin. Anda kembali disuguhkan bezel 4,9-inci, sehingga rasio panel ke tubuhnya mencapai 82 persen.

P65 2

Yang membuat P65 Creator berbeda ialah warna serta kehadiran sensor sidik jari di area touchpad. Warna produk merepresentasikan spesifikasi: Silver Edition dipersenjatai kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 Max-Q atau GTX 1050 Ti, sedangkan White Limited Edition dibekali GeForce GTX 1070 Max-Q. Dan khusus di edisi terbatasmua, MSI turut membubuhkan dukungan audio Hi-Res dan port Thunderbolt 3.

P65 1

Selain itu, kedua versi mempunyai konfigurasi hardware yang identik. Anda akan menemukan prosesor Intel Core i7 generasi kedelapan, RAM DDR4-2666 sampai 32GB, sistem penyimpanan berupa SSD NVMe PCIe Gen3 M.2 plus SSD M.2, serta konektivitas Wi-Fi 802.11 ac dan Bluetooth 5. Sedikit menilik panelnya, P65 Creator sepertinya tidak menyajikan refresh rate 144 seperti GS65 Stealth Thin, tapi tetap ditunjang resolusi FHD dengan sRGB 100 persen dan NTSC 72 persen.

Saat artikel ini ditulis, MSI belum mengabarkan kapan tepatnya P65 Creator akan tersedia dan berapa harganya. Di IFA Berlin 2018 yang sedang berlangsung sekarang, mereka mengabarkan rencana untuk memasarkan laptop ini (dan juga Prestige PS42) sebagai produk komersial yang turut ditopang oleh sejumlah teknologi Intel.

Lima Laptop Asus ZenBook Baru Hadirkan Beragam Terobosan Unik

Penyingkapan ZenBook generasi pertama dilakukan beberapa bulan setelah Intel memperke-nalkan konsep ‘Ultrabook’ di Computex 2011. Ketika itu, laptop berpenampilan ramping merupa-kan pemandangan langka. Dan melihat keberhasilan mereka memukau konsumen, produsen PC asal Taiwan ini terdorong buat mengekspansi lini laptop ultra-thin mereka setahun setelahnya.

Tradisi tersebut terus dijaga oleh Asus hingga sekarang. Saat ini, Zenbook ialah representasi perusahaan dalam upaya penyempurnaan desain laptop. Sesuai namanya, produk terinspirasi dari prinsip harmoni. Di ZenBook, gagasan itu dikembangkan lebih jauh ke aspek performa dan keindahan. Dalam presentasi Gamescom and IFA APAC Preview di Taipei beberapa minggu silam, Asus menjelaskan proses panjang perancangan ZenBook, dari mulai mempelajari tren terkini, menuangkan ide, sampai membentuk tubuh notebook.

Zen 20

Zen 23

Zenbook kembali mencuri perhatian di tengah tahun 2018 melalui pengenalan UX480/580. Model ini mewarisi segala konsep desain varian ZenBook terdahulu, tapi ia juga membawa sejumlah kejutan. Selain mencantumkan hardware berkinerja tinggi, Asus memodifikasi bagian touchpad dengan ScreenPad – yaitu sistem input sentuh sekaligus layar kedua yang dapat dimanfaatkan buat menampilkan tanggal, notifikasi, mengendalikan musik dan lain-lain.

Zen 12

Zen 21

Efek samping dari fitur-fitur unik dan pemanfaatan komponen high-end di UX480/580 adalah harganya yang tidak murah. Jika Anda menginginkan model yang lebih terjangkau, lebih simpel, dan lebih non-eksperimental, Asus sudah menyiapkan lima versi ZenBook baru lagi, terdiri dari tiga tipe clamshell berlayar 13-, 14-, dan 15-inci, serta varian convertible Flip dengan opsi 13- dan 15-inci.

Zen 24

 

Desain

Upgrade terbesar di sisi perancangan yang diterapkan pada kelima varian ini terletak pada bingkainya. ‘New ZenBook’ memanfaatkan desain NanoEdge di keempat sisi; membuat wujud laptop hampir tidak mempunyai frame dengan area samping 2,8mm, atas 5,9mm, dan bawah 3,3mm. Berkat arahan tersebut, rasio layar ke tubuh laptop mencapai 95 persen. Dan menariknya lagi, Asus tetap bisa menempatkan webcam di atas.

Zen 1

Zen 15

Walaupun semuanya memanfaatkan konsep desain serupa, masing-masing tipe memiliki fitur yang ditonjolkan. Misalnya pada ZenBook 13 UX333. Laptop ini mempunyai dimensi 303x198mm, lebih kecil dari kertas A4 (berukuran 297x210mm). Dan dengan bobot cuma 1,1kg, kita bisa mudah menyelipkannya dalam tas (termasuk jenis tas wanita) tanpa menambahkan beban terlalu besar. Meski begitu, produsen sama sekali tidak mengorbankan konektivitas. Anda tetap bisa menemukan port-port krusial seperti USB, audio, microSD, HDMI, sampai USB type-C.

Zen 22

Zen 9

 

Zen 4

ZenBook 14 UX433 mempunyai karakteristik hampir serupa saudarinya yang lebih kecil itu. Namun di sana, Asus mencantumkan satu fitur menarik: touchpad berlapis kaca yang turut berperan sebagai numerical pad. Dengan menyentuh tombol kapasitif di pojok, Anda dapat mengaktifkan mode numpad, diindikasikan oleh menyalanya lampu LED. Di tipe ini, membuka bagian layar juga akan mengangkat tubuh notebook naik setinggi tiga derajat. Hal tersebut berguna untuk mengoptimalkan sistem pendingin, meningkatkan performa audio dan membuat posisi mengetik jadi lebih nyaman.

Zen 6

Zen 7

ZenBook 15 UX533 sendiri merupakan varian yang bisa dibilang paling ‘standar’. Ia menyuguhkan ukuran layar terlebar di lini tersebut, paling ideal untuk menampilkan konten hiburan serta jadi rekan kerja. Karena menyisakan ruang cukup luas buat membubuhkan keyboard full-size, UX533 tidak membutuhkan numerical pad di area touchpad.

Zen 2

Zen 3

Mereka semua memperoleh upgrade keyboard yang lebih ergomonis. Tombol-tombolnya lebar, dengan jarak 19,05mm dari tengah tuts ke tuts lain dan key travel sejauh 1,4mm. Uniknya lagi, Asus juga membuat permukaan tombolnya sedikit cekung, dengan kenaikan 0,15mm di bagian ujung.

Zen 17

Zen 16

Zen 13

 

Reliabilitas

Kelima ZenBook baru ini mungkin belum sekuat model UX331 yang bisa diinjak, namun mereka telah memperoleh sertifikasi kelas militer MIL-STD 810G. Itu berarti, laptop-laptop ini masih bisa bekerja meskipun dibawa ke tempat bercuaca ekstrem (suhu -32 sampai 48 derajat Celcius) dan berkelembapan tinggi (95 persen). Perangkat-perangkat tersebut bahkan lulus drop test di keempat sisinya dari jarak 10-sentimeter.

Zen 5

 

Keamanan

Salah satu hal menarik dari ZenBook adalah bagaimana Asus mempersiapkannya sebagai produk konsumen sekaligus enterprise. Karena alasan inilah sang produsen membekali UX533 dan UX333 dengan sejumlah fitur keamanan berstandar Trusted Platform Module 2.0. Kedua model ditunjang kapabilitas akses jarak jauh dan pengelolaan secara menyeluruh.

Zen 14

 

Hardware

ZenBook-ZenBook baru ini diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan seri U ‘Whiskey Lake’, lalu ditunjang oleh penyimpanan berjenis SSD PCIe 1TB dan menjanjikan daya tahan baterai hingga 14 jam. Selain model Flip 13 UX362, seluruh notebook ultra-thin itu sudah dipersenjatai oleh kartu grafis discrete. Tipe 13 UX333 dan 14 UX433 mengusung Nvidia MX150, lalu 15 UX533 serta Flip 15 UX562 memanfaatkan GeForce GTX 1050 Max-Q.

Zen 18

 

Ketersediaan

Saat artikel ini ditulis, Asus belum mengabarkan harga dari tiap-tiap model dan kapan tepatnya mereka akan dirilis. Tebakan saya, beberapa dari produk tersebut kemungkinan akan melakukan pendaratan di Indonesia sebelum tahun 2018 berakhir. Harganya pun hampir bisa dipastikan berada di bawah model ZenBook Pro UX480/580.

Budget Terbatas? Asus Sudah Menyiapkan Dua Laptop TUF Gaming Baru

Menyaksikan pengungkapan perdana produk gaming high-end memang seru. Di sana, kita bisa melihat berbagai fitur baru yang produsen janjikan bisa meningkatkan pengalaman bermain, hingga prosedur kompleks dalam menciptakannya. Meski begitu, Asus menyadari ada banyak gamer di luar sana yang tidak memiliki modal besar. Itulah alasan diciptakannya TUF Gaming.

TUF Gaming awalnya merupakan sub-brand untuk produk motherboard Asus, yang kemudian diekspansi ke lini laptop. Sang produsen hardware asal Taiwan itu membawa sejumlah laptop The Ultimate Force Gaming ke Indonesia pada bulan Mei silam. Kemudian bersamaan dengan penyingkapan Zephyrus S dan Strix Scar II GL704 minggu lalu, Asus juga memperkenalkan dua varian TUF Gaming anyar, terdiri dari FX505 serta FX705.

TUF 1

Seperti tradisi Asus dalam merancang laptop gaming-nya, perbedaan penampilan antara kedua model ini terletak pada ukuran layarnya. FX505 mengusung panel seluas 15,6-inci, sedangkan FX705 merupakan tipe 17,3-inci. Keduanya menghidangkan resolusi 1080p, dan menariknya, Asus turut mengadopsi teknologi display yang terdapat pada notebook lebih high-end: refresh rate 144Hz.

TUF 3

Layar laptop kabarnya mampu mereproduksi warna secara presisi karena sanggup menyuguhkan ‘seluruh’ color gamut sRGB dan menampilkan gambar secara tajam meski Anda melihat panel dari sisi samping (walaupun ada kemungkinan display di TUF Gaming bukanlah tipe IPS tulen). Panel tersebut dibekali lapisan anti-glare serta mengusung desain bingkai ‘NanoEdge’ yang lebih tipis.

TUF 4

Salah satu aspek yang jadi andalan di TUF Gaming FX505 dan FX705 adalah ketangguhan konstruksi tubuhnya. Notebook tersebut telah memperoleh sertifikasi daya tahan kelas militer MIL-STD-810G. Lalu karena tubuhnya tidak terlalu tipis, Asus punya keleluasaan dalam membenamkan keyboard ber-backlight dengan jarak key travel 1,8mm – membuatnya nyaman untuk ber-gaming karena tidak terlalu dangkal namun tetap ringan ketika digunakan mengetik.

TUF 6

Sebagai ‘reaktor’ dari laptop gaming entry-level ini, Asus membenamkan prosesor Intel Core generasi kedelapan dengan opsi hingga i7-8750H dan kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060, lalu memadunya bersama memori RAM DDR4 sampai 32GB serta penyimpanan berbasis SSD PCIe NVMe 512GB. Buat konektivitas, di sana ada Wi-Fi 2×2 MIMO 802.11ac Wave 2 – menjanjikan kecepatan transfer data mencapai 1,74Gbps, atau Anda bisa menggunakan kabel LAN yang terpercaya.

Saat artikel ini ditulis, Asus belum mengabarkan kapan tepatnya TUF Gaming akan tersedia dan berapa harganya. Berdasarkan desas-desus yang beredar di internet, produk boleh jadi mulai dipasarkan di bulan September nanti. Lalu untuk harganya, saya cukup yakin ia dibanderol di bawah varian ROG Strix.

Asus Perkenalkan Laptop Gaming Spesialis Shooter Bersenjata Layar 17-inci 144Hz

Arahah Asus dalam menyajikan dua versi Republic of Gamers Strix memang menarik. Varian ‘Hero’ didesain untuk pemain MOBA, sedangkan tipe ‘Scar’ dispesialisasikan ke jenis game shooter; namun mereka punya sejumlah kesamaan: keduanya memiliki basis desain serupa dan sengaja disiapkan bagi para gamer profesional dengan mobilitas tinggi.

Generasi kedua ROG Strix Hero dan Scar mendarat di Indonesia pada minggu lalu. Versi anyar itu mengusung upgrade besar pada bagian layar dan sistem pendingin, menawarkan panel seluas 15-inci dengan tingkat refresh rate tinggi dan waktu respons super-singkat. Dan beberapa hari sebelum ajang Gamescom Cologne 2018 dibuka, Asus terlebih dulu memperkenalkan varian 17-incinya.

Scar 2 10

Bersamaan dengan pengungkapan ROG Zephyrus S di markas besar Asus, produsen asal Taiwan itu menyingkap ROG Strix Scar II GL704. Laptop ini didukung fitur dan teknologi tipe kecilnya, tapi ada banyak keunggulan diberikan oleh dimensi tubuh serta panel yang lebih lebar. Selain itu, Scar II GL704 turut menawarkan sisi konektivitas nirkabelnya yang superior. Lewat artikel ini, saya akan coba mengulik semuanya.

Satu hal yang perlu Anda digarisbawahi pada pengungkapan GL704 adalah, Asus baru menyiapkan varian Scar II-nya. Menjawab pertanyaan saya soal akankah ada model Hero dari GL704, sang produsen bilang mereka masih menunggu respons konsumen. Jika permintaan versi Hero-nya cukup tinggi, mereka pasti akan menyediakannya.

 

Desain

ROG Strix Scar II GL704 memiliki arahan desain seperti Scar II GL504, dan itu berarti laptop mengedepankan tema militer dan ‘utilitarian‘ yang dipadu bersama rancangan asimetris. Garis diagonal memisahkan dua zona pola logam brushed di sisi punggungnya, juga ‘membelah’ area papan ketik yang diisi oleh pola sulaman serat karbon dan loreng-loreng kamuflase. Branding ROG di belakang mempunyai warna dasar silver, namun menyala warna-warni ketika laptop diaktifkan.

Scar 2 4

Scar 2 3

Berkat penggunaan bezel yang tipis, Asus sukses mengurangi lebar notebook  sebesar 1,52-sentimeter dibanding ROG Strix Scar generasi sebelumnya. Desain tersebut juga memungkinkan sang produsen membenamkan layar 17,3-inci di chassis 15,7-inci. Strix Scar II GL704 memiliki dimensi 39,98×27,35×2,64cm dengan bobot 2,9kg. Ketebalan 2,6cm mungkin belum membuatnya masuk ke kategori ultra-thin, tapi panel yang cukup lebar di sana menonjolkan kesan rampingnya.

Scar 2 17

Scar 2 16

Seperti versi kecil dari Scar II, Asus meng-highlight tombol W, A, S dan D dengan keycap berwarna putih, lalu mencantumkan empat tombol shortcut ke fungsi volume dan app Armoury Crate – yaitu pengganti software ROG Gaming Center. Touchpad-nya berada sedikit menjorok ke area kiri, dan hal yang saya suka di sana ialah, Asus menaruh dua tombol mouse-nya di celah terpisah.

Scar 2 2

Lalu untuk membuat gaming jadi lebih meriah, produsen membekalinya dengan sistem pencahayaan RGB Asus Aura Sync pada logo di punggung, keyboard serta lightbar di depan. Fitur Aura Sync mempersilakan kita menyelaraskan pola warna-warni LED dengan gaming gear Republic of Gamers yang terpasang ke laptop.

 

Scar 2 8

Scar 2 12

 

Hardware

ROG Strix II 17-inci dipersenjatai prosesor Intel Core generasi kedelapan (ada opsi i5-8300H dan i7-8750H), kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060, RAM 2666MHz sampai 32GB dual-channel, serta penyimpanan berbasis SSD M.2 NVMe PCIe 128GB sampai 512GB. Laptop turut ditopang teknologi pendingin serupa Strix GL504 dan Zephyrus S yang memanfaatkan kipas ganda 12V, sistem anti-dust self-cleaning serta thermal fin selebar 0,1mm.

Scar 2 5

Satu aspek andalan di notebook ini terdapat di layarnya. Seperti di sejumlah laptop high-end Asus, panel 17,3-inci tersebut menyuguhkan refresh rate 144Hz, tingkat kecerahan 20 persen lebih tinggi, serta waktu respons 3-milidetik – memastikan secepat apapun gerakan di permainan, detail pada objek dan karakter tidak hilang. Para penggemar game-game first-person shooter, action dan balapan pasti akan sangat mengapresiasi kapabilitas ini.

Asus ROG Strix Scar II GL704.

Selanjutnya, bagian konektivitas Strix Scar II GL704 mengusung teknologi ROG RangeBoost dan didukung empat antena demi memastikan sambungan nirkabel yang konsisten. RangeBoost dibekali algoritma pemindaian pintar untuk mencari antena dengan koneksi terbaik. Teknologi tersebut juga mendongkrak daya jangkau Wi-Fi hingga 30 persen, lalu pemakaian standar 802.11ac Wave 2 menjanjikan kecepatan transfer data sampai 1,7Gbps – dua kali lipat dari 802.11ac 2×2.

Scar 2 9

 

Waktu ketersediaan

Dalam sesi presentasi produknya, Asus belum memberitahukan kapan ROG Strix Scar II GL704 (dan juga Zephyrus S) akan tersedia. Namun berdasarkan riset kecil yang saya lakukan, perangkat kemungkinan mulai dipasarkan pada bulan September nanti, dan di momen itu pula Asus akan mengumumkan harganya. Eskpektasi saya, Strix Scar II GL704 dibanderol sedikit lebih mahal dari Scar II GL504.

Scar 2 14

Asus ROG Zephyrus S Hidangkan Kecanggihan GTX 1070 di Tubuh Berketebalan Hanya 15,75mm

Upaya menciptakan perangkat portable ringkas berperforma tinggi telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari industri hardware gaming. Lewat Blade-nya, Razer mungkin boleh dibilang sebagai brand yang mempelopori kompetisi di kelas laptop gaming ultra-thin. Namun saat ini, nama-nama asal Taiwan-lah yang terlihat begitu agresif dalam meracik produk di segmen ini.

Bagi Asus, ujung tombak mereka dalam bersaing di segmen ‘ultrabook gaming premium’ tentu saja adalah lineup Republic of Gamers Zephyrus. Setelah Zephyrus GX501 diperkenalkan sebagai salah satu laptop yang mengusung desain Nvidia Max-Q ber-GPU GTX 1080 pertama, produsen sudah mengekspansi keluarga Zephyrus dengan menyingkap desain alternatif dan opsi GPU lebih banyak.

Zephyrus S 1

Dan beberapa hari sebelum ajang Gamescom Cologne 2018 dimulai, Asus mengungkap ROG Zephyrus S GX531. Melalui pembuatan perangkat ini, visi perusahaan adalah menciptakan laptop berkartu grafis GTX 1070 paling ramping di dunia. Dalam prosesnya, Asus harus memanfaatkan sejumlah prosedur manufaktur kompleks agar dapat membenamkan komponen-komponen high-end ke device bertubuh tipis ini.

 

Desain

Asus menjelaskan bahwa tantangan terbesar dari merakit laptop ramping adalah memastikan chassis-nya tangguh saat digunakan dalam beraktivitas sehari-hari: harus mampu menahan benturan dan mantap ketika dibawa-bawa. Akhirnya, Asus memilih bongkahan aluminium sebagai dasar dari tubuh notebook, lalu memotong dan mengolahnya secara presisi. Bahan tersebut menyusun bagian lid, cover hingga base (yang juga diperkuat oleh magnesium).

Zephyrus S 3

Tiap unit Zephyrus S kabarnya melewati tak kurang dari lima langkah proses CNC milling, dari mulai pembentukan secara kasar hingga finishing. Waktu total yang dihabiskan untuk menciptakan satu buah laptop mencapai 71,48 menit. Kabar baiknya, hasilnya sama sekali tidak mengecewakan. Zephyrus S GX531 adalah salah satu notebook gaming ultra-thin dengan penampilan tercantik saat ini, menghidangkan ketebalan 15,75mm; dan di sana, Asus berhasil membenamkan layar 15-inci ke form factor 14,2-inci.

Zephyrus S 5

Zephyrus S 8

Bahkan ketika bagian lid belum dibuka, desain Zephyrus S sudah merepresentasikan tema industrial dan high-tech melalui tekstur brushed metalik pada permukaan tubuhnya. Model GX531 ini juga kembali mengusung rancangan asimetris, dengan pemanfaatan garis diagonal pada sisi punggung serta grille di bagian atas tubuh tempat Asus menaruh hardware-hardware-nya.

Zephyrus S 10

Zephyrus S 11

Zephyrus Z kembali menyuguhkan layout keyboard seperti pendahulunya yang menjorok ke bagian depan, sebagai salah satu cara memastikan tubuhnya tetap ramping. Notebook menyajikan papan ketik full-size dengan keycap chiclet dan numerical pad yang menjadi bagian dari touchpad. Berdasarkan pengalaman menjajalnya langsung, keyboard ini mempunyai jarak key travel yang pendek. Karakteristik tersebut membuatnya cukup baik untuk mengetik, tapi buat gaming, akan lebih ideal jika Anda mencolokkan keyboard tambahan.

 

Hardware

Upgrade terbesar yang Asus implementasikan pada Zephyrus baru ini terletak pada sistem pendingin serta bagian layar. GX531 punya konstruksi mirip pendahulunya: tubuh laptop akan terangkat saat Anda mengangkat lid untuk memberikan sirkulasi udara lebih baik. Udara akan dialirkan dari lubang bagian atas, lalu panas dikeluarkan dari ventilasi bawah. Kali ini, Asus memanfaatkan sepasang kipas 12V yang masing-masing dibekali 83 bilah, lalu memadunya bersama heat sink 250-fin (berketebalan 1mm saja) dan lima pipa pendingin.

Zephyrus S 9

Dan seperti model-model laptop terbaru Asus, Zephyrus S turut dilengkapi sistem kipas self-cleaning – yang mampu membersihkan debu secara otomatis, dan membuangnya lewat lorong khusus sehingga tidak ada penyumbatan pada sistem pembuangan panas. Berkat kombinasi dari semua ini, produsen bisa meningkatkan efektivitas aliran udara hingga 22 persen dan mengurangi temperatur sebesar 11 persen.

Zephyrus S 6

Dalam sesi presentasi yang dilakukan Asus di markasnya di kota Taipei hari Jumat kemarin, mereka belum mendemonstrasikan kemampuan Zephyrus S GX531 dalam menangani game. Meski begitu, Asus tak lupa menjabarkan konfigurasi hardware di dalam laptop. Zephyrus S adalah notebook berlayar 15,6-inci yang diotaki prosesor Intel Core i7-8750H, dipadu RAM 2666MHz sampai 24GB, storage M.2 NVMe 256GB sampai 1TB, serta menyajikan opsi GPU GeForce GTX 1060 atau 1070 Max-Q.

Zephyrus S 7

Untuk bagian layarnya, Asus memilih tipe IPS beresolusi full-HD dengan kemampuan reproduksi warna 100 persen sRGB, refresh rate di 144Hz dan waktu respons hanya 3-milidetik, memastikan detail pada objek dan karakter game yang sedang bergerak tetap tersuguh tajam. Setup ini sangat pas buat menikmati game-game bertempo cepat seperti shooter dan racing.

Zephyrus S 12

 

Ketersediaan

Asus belum menginformasikan kapan tepatnya Zephyrus S GX531 akan meluncur mengingat produk ini baru diungkap secara perdana minggu lalu. Satu hal yang pasti: ia bukanlah pengganti dari varian Zephyrus GX501 dan ada kemungkinan perangkat ini dijajakan di harga yang lebih terjangkau dari kakaknya itu.

Zephyrus S 13

HP Luncurkan Laptop 2 in 1 dengan AMD Ryzen: Envy X360 13

Saat ini, AMD sepertinya sedang mengembangkan sayapnya di perangkat laptop 2 in 1. Bekerja sama dengan vendor-vendor kelas atas, AMD pun yakin bahwa prosesor Ryzen terbarunya mampu berjalan dengan daya rendah namun memiliki kinerja tinggi. Salah satu partner yang mengeluarkan laptop 2 in 1 bertenagakan APU AMD adalah HP.

HP Envy x360 13 - Launch

HP meluncurkan Envy x360 13 di klub Empirica SCBD Jakarta pada tanggal 13 Agustus 2018 yang lalu. APU yang digunakan pada laptop ini adalah Ryzen generasi kedua yang hemat daya.

Dengan menggunakan kata 360, menunjukkan bahwa HP Envy ini mampu dibuka sampai dengan 360 derajat. Hal tersebut membuatnya dapat dipakai dengan mode laptop seperti biasanya, mode tenda untuk menonton, dan mode tablet.

HP Envy x360 13 - Cover

HP sendiri memasarkan Envy x360 13 ini menyasar pada pangsa pasar pekerja konten kreatif. Hal tersebut dikarenakan bobot dari laptop 2 in 1 ini yang hanya 1,27 kg saja namun memiliki kinerja yang tinggi.

“HP memahami kebutuhan para pekerja kreatif di Indonesia dan kami terus memberikan inovasi yang membantu para multitasking content creator dalam menghidupkan brand pribadi mereka dan berani mengekspresikan kreativitas ketika bekerja maupun menikmati waktu luang,” ungkap David Tan, President Director HP Indonesia. “Apapun profesinya, baik fotografer, ilustrator, vlogger, atau desainer, produk-produk premium kami dengan desain ramping dan stylish mewakili hal-hal terbaik dalam hidup yang mendorong Anda mengeluarkan kreativitas terhebat.”

HP Envy x360 13 - Flat mode

HP Envy x360 13 memiliki spesifikasi lengkap sebagai berikut:

Platform AMD
Prosesor AMD Ryzen R7 2700U 4 core 8 Thread 2,2 GHz Turbo 3,8 GHz

AMD Ryzen R5 2500U 4 core 8 Thread 2,0 GHz Turbo 3,6 GHz

GPU IGP AMD VEGA 10 / VEGA 8
RAM / Storage 8 GB DDR4 Dual Channel / 512 GB SSD NVMe
Layar 13.3″ FullHD IPS Gorilla Glass NBT
Bobot / Dimensi 1,27 kg / 306.7 x 214.6 x 14,9 mm
Baterai 53,2 Whrs Fast Charging
Harga Rp. 16.499.000 dan Rp. 14,999,000

Laptop yang satu ini juga sudah dilengkapi dengan fast charging, yang membuatnya dapat terisi 50% selama 45 menit saja. Selain itu, HP juga menyediakan stylus secara terpisah yang bisa digunakan layaknya pena pada laptop ini.

Untuk bagian suara, HP sudah menanamkan speaker buatan Bang & Olufsen sebanyak empat buah.

HP Envy x360 13 - Laptop mode

Upgrade RAM

RAM juga menjadi hal penting pada HP Envy x360 13. HP sudah menyediakan RAM sebesar 2×4 GB atau 8 GB Dual Channel pada laptop yang satu ini. Lalu apakah RAM yang ada bisa ditambah?

Untuk mengejar ketipisan yang ada pada HP Envy x360 13 ini, RAM yang ada harus tertanam langsung pada motherboard-nya. Hal tersebut tentu mengindikasikan bahwa RAM yang ada pada laptop ini sudah tidak bisa di-upgrade lagi.

HP Envy x360 13 - Laptop Mode 2

HP juga tidak menyediakan versi dengan RAM yang lebih besar untuk Envy x360 13 ini. Mereka mengatakan bahwa karena memang tidak di desain untuk bermain game, RAM dengan kapasitas 8 GB tentu saja sudah lebih dari cukup untuk mengerjakan semua pekerjaan.

AMD Ryzen Hanya untuk Envy?

Secara terpisah, kami sempat menanyakan kepada bapak David Tan, President Director HP Indonesia, apakah seri Ryzen tipis hanya akan hadir pada Envy saja. HP juga memiliki seri premium Spectre yang selama ini memiliki kinerja yang biak dengan dimensi yang tipis.

HP Envy x360 13 - Workplace

David tidak menyangkal bahwa nantinya tidak ada Spectre berbasis Ryzen. Hal tersebut dikarenakan kemitraan AMD dengan HP sudah terjalin sejak lama. HP juga menjadi salah satu vendor yang sering meluncurkan produk berbasis AMD.

Begitu juga dengan halnya Omen. Produk gaming dari HP ini juga tidak disangkal kehadirannya dengan menggunakan AMD Ryzen. Secara global sendiri, Omen dengan basis Ryzen juga sudah beredar luas, namun memang kehadirannya di Indonesia masih senyap.

HP pun meminta para konsumen untuk menunggu hadirnya laptop dengan dapur pacu AMD Ryzen yang bakal muncul pada tahun 2018 ini.

Lenovo ThinkPad P1 Adalah Workstation yang Menyamar Sebagai Ultrabook

Laptop kelas workstation identik dengan perangkat berdimensi bongsor dan tebal, tapi menawarkan performa di atas rata-rata. Namun zaman jelas sudah berubah, sebab deretan workstation terkini yang ada di pasaran tidak kalah ringkas jika dibandingkan dengan ultrabook.

Salah satu contoh terbarunya adalah Lenovo ThinkPad P1. Desainnya sepintas mengingatkan kita akan ThinkPad X1 Carbon, dan rupanya sasis P1 juga sudah dibalut perpaduan material serat karbon dan magnesium. Tebalnya berkisar 18,4 mm, sedangkan bobotnya 1,7 kg; sedikit lebih tebal tapi juga lebih ringan dibanding MacBook Pro.

Lenovo ThinkPad P1

Kendati demikian, Lenovo berhasil membenamkan spesifikasi kelas workstation pada bodi seringkas itu. Utamanya ada pilihan prosesor berinti enam Core i7, Core i9, atau Xeon generasi kedelapan, plus GPU Nvidia Quadro P1000 atau P2000. RAM DDR4-nya bisa dikonfigurasikan sampai 64 GB, sedangkan kapasitas SSD tipe PCIe-nya mencapai 4 TB.

Layarnya pun tidak kalah istimewa. Opsi yang tersedia mencakup panel 1080p, atau panel sentuh 4K dengan tingkat kecerahan 400 nit dan coverage 100% spektrum warna AdobeRGB. Lenovo membekali P1 dengan baterai berkapasitas 80 Wh, serta sebuah power supply yang diklaim 35 persen lebih ringkas dari biasanya.

Lenovo ThinkPad P1

Perihal konektivitas, P1 juga tidak pelit. Selain dua port USB-C (Thunderbolt 3), ada dua port USB standar, HDMI 2.0, slot card reader, dan Bluetooth 5.0. Kamera infra-merah dan sensor sidik jari untuk Windows Hello juga datang sebagai fitur standar.

Di Amerika Serikat, laptop ini akan dipasarkan mulai akhir Agustus mendatang dengan harga $1.949 untuk konfigurasi terendahnya. Sayang belum ada informasi terkait ketersediaannya di kawasan lain.

Sumber: 1, 2, 3.