Xiaomi Mi Notebook Air Baru Makin Garang dengan Prosesor Intel Generasi ke-8

Sejak diluncurkan pada tahun 2016 lalu, notebook pertama Xiaomi, Mi Notebook Air mengalami beberapa kali rombakan demi meningkatkan kemampuannya. Hal ini juga ditujukan untuk menjawab tuntutan kebutuhan oleh konsumen dari berbagai kelas sosial.

Di tahun 2018 ini, Xiaomi kembali melakukan penyegaran untuk seri Mi Notebook Air dengan membenamkan prosesor generasi ke-8 Intel Core i5 dan i7 yang disebut mempunyai performa dan efisiensi yang lebih baik. Sebagai penyegar ingatan Anda, bahwa di tahun pertama kemunculannya, Mi Notebook Air mengadopsi prosesor Intel Core i7 generasi ke-7 dan juga versi Intel Core i5 generasi ke-7 versi kedua yang menawarkan performa lebih ngebut.

Mi Notebook Air Baru_2

Di model terbaru, Mi Notebook Air 13.3 menyuguhkan komponen RAM 8GB DDR4 dan juga memori seluas 256GB PCIe SSD untuk masing-masing konfigurasi prosesor. Bagi mereka yang membutuhkan ruang simpan yang lebih lega, Xiaomi memberikan opsi untuk memperluas sesuai kebutuhan. Bahkan konsumen boleh melakukan kostumiasi speaker berjenis AKG jika menginginkan hasil audio yang lebih gahar.

Mi Notebook Air Baru_3

Sebagai padanannya, Xiaomi membenamkan grafis NVIDIA GeForce MX150 dengan memori 2GB GDDR5 yang notabene dua kali lebih gahar dibandingkan generasi terdahulu. Resolusi layar 1080p disuguhkan bersama dengan sentuhan desain ekstra lebar dan bezel yang makin dipangkas. Dan untuk memberikan dorongan performa sekaligus menekan panas, Xiaomi menerapkan sistem pendingin baru dengan bilah metal yang dibuat makin tipis dari sebelumnya. Namun secara keseluruhan desain, Mi Notebook Air baru masih menawarkan body setebal 14,8mm seperti model sebelumnya.

Membawa sistem operasi Windows 10, Mi Notebook Air mampu bertahan selama 9,5 jam dengan sekali isi ulang. Rentang waktu yang relatif sama dengan seri terdahulu, meskipun dengan amunisi jeroan yang berbeda. Tampaknya, perlu ada semacam pengujian mendalam untuk memastikan kembali peningkatan yang ditawarkan oleh Mi Notebook Air baru agar tak terkesan sebatas “janji” di atas kertas belaka.

Mi Notebook Air Baru_1

Tapi jika Anda cukup yakin dengan iming-iming prosesor Intel generasi ke-8 ini, Anda bisa mulai menabung untuk meminang model Core i5 yang dibanderol seharga $843 (harga di Tiongkok) seandainya masuk ke Indonesia.

Sumber berita Mi.

Asus ZenBook 13 UX331UAL, Teman Setia Bepergian dengan Battery Life 15 Jam

Bagi sebagian kalangan, laptop sudah menjadi barang yang wajib dibawa ke mana pun akan pergi. Bobot laptop yang ringan dan baterai yang tahan lama biasanya menjadi perhatian utama.

Jika faktor di atas yang Anda cari, Asus ZenBook 13 terbaru seri UX331UAL yang diperkenalkan di CES 2018 akan menjadi laptop idaman Anda. Apa saja yang ditawarkan?

Ringan & Tahan Lama

asus-zenbook-13-ux331ual-1

Laptop berlayar 13,3 inci resolusi 1920×1080 piksel dengan frame logam ini beratnya hanya 985 gram dengan dimensi 130x216x13.9 cm. Bentukan yang ringkas dan bobotnya yang enteng, sangat cocok menjadi teman perjalanan setia ke mana pun Anda bepergian.

asus-zenbook-13-ux331ual-2

Selain itu, baterai polymer 3 cell 5.000 mAh yang tertanam diklaim mampu bertahan hingga 15 jam sekali charge. Bisa dibayangkan, betapa nyamannya ketika Anda tak perlu khawatir kehabisan daya saat bekerja di luar.

Tetap Powerful

Anda juga tak perlu ragu akan kekuatannya, prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, RAM 16GB LPDDR3 2133MHz, dan storage 1TB PCIe SSD. Secara spesifikasi, harusnya bisa menjalankan semua tugas tanpa kendala.

Terakhir, untuk urusan kelengkapan port tersedia mulai dari dua port USB Type A, USB Type C, HDMI, slot micro SD, dan audio jack.

Sayangnya, harga Asus ZenBook 13 UX331UAL belum diumumkan dan rencanya akan mulai tersedia di pasar global pada semerter pertama tahun 2018.

Sumber: Ubergizmo.

Acer Swift 7 Kembali Pecahkan Rekor Laptop Tertipis di Dunia

Apa nama laptop tertipis di dunia? Kalau jawaban Anda “MacBook”, besar kemungkinan Anda belum pernah mendengar soal Acer Swift 7. Diperkenalkan di ajang IFA 2016, tebal laptop tersebut hanyalah 9,98 mm. Lalu apakah Acer sudah puas? Ternyata belum.

Momen CES 2018 ini mereka manfaatkan untuk kembali memecahkan rekor yang mereka pegang sendiri. Swift 7 generasi baru (SF714-51T) memiliki sasis unibody berbahan aluminium yang bahkan lebih tipis lagi, tepatnya di angka 8,98 mm. Di saat yang sama, layar sentuhnya sedikit membesar jadi 14 inci, tentu saja masih dengan panel IPS beresolusi full-HD dan lapisan kaca Gorilla Glass.

Acer Swift 7 (SF714-51T)

Sayangnya harus ada kompromi di balik bertambah tipisnya Swift 7, yakni di sektor performa. Di saat laptop lain mulai mengadopsi prosesor Intel generasi ke-8, Swift 7 edisi 2018 ini masih saja menggunakan Intel Core i7 generasi ke-7, dibantu oleh RAM 8 GB dan SSD tipe PCIe berkapasitas 256 GB.

Kendati demikian, setidaknya autentikasi kini jadi lebih aman dan praktis berkat kehadiran sensor sidik jari di sisi kiri keyboard. Juga unik untuk Swift 7 adalah kompatibilitas dengan jaringan 4G LTE, mengingat perangkat mengemas slot Nano SIM sekaligus teknologi eSIM.

Soal baterai, Swift 7 diestimasikan bisa beroperasi sampai 10 jam nonstop. Acer berencana memasarkannya mulai April mendatang dengan banderol mulai $1.699.

Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer
Acer Spin 3 (SP314-51) / Acer

Selain Swift 7, Acer turut memperbarui lini laptop convertible-nya, Spin 3. Versi barunya (SP314-51) kini mengemas layar IPS full-HD 14 inci – masih bisa diputar 360 derajat untuk digunakan sebagai tablet – dan sudah dipersenjatai dengan prosesor Intel generasi kedelapan demi peningkatan performa yang cukup signifikan.

Acer menjanjikan daya tahan baterai hingga 12 jam untuk Spin 3, serta pengalaman multimedia yang lebih baik berkat sepasang speaker yang dihadapkan ke depan. Harganya tetap sangat kompetitif, mulai $599, dan bakal dipasarkan pada bulan Januari ini juga.

Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer
Acer Chromebook 11 (CB311-8HT) / Acer

Acer juga tidak lupa dengan lini Chromebook-nya. Model terbaru Acer Chromebook 11 hadir dalam varian berlayar sentuh (CB311-8HT) dan non-sentuh (CB311-8H). Keduanya sama-sama bisa beroperasi dengan senyap karena tidak ada lagi kipas pendingin yang mendampingi prosesor Intel Celeron di dalamnya.

Dua port USB-C telah Acer tambatkan pada Chromebook berlayar 11,6 inci ini. Fitur unggulan lainnya tentu saja adalah kompatibilitas dengan aplikasi Android, yang bisa diunduh dengan mudah lewat Google Play Store. Acer menunjuk April 2018 sebagai jadwal perilisannya, dengan harga mulai $249.

Laptop terakhir yang Acer singkap di CES 2018 adalah Nitro 5 yang diperuntukkan para gamer. Versi barunya kini bisa dikonfigurasikan dengan prosesor dan kartu grafis besutan AMD, yang bisa Anda baca selengkapnya di sini.

Sumber: 1, 2, 3.

Acer Perkenalkan Laptop Nitro 5 Bersenjata Chip AMD Untuk ‘Gamer Casual’ di CES 2018

Bentuk dari pemahaman produsen terhadap kebutuhan konsumen yang bervariasi ialah adalah dengan menyediakan lebih banyak pilihan. Perangkat gaming contohnya. Segmen ini terbagi dalam beberapa kategori: DIY, PC built-up upgradeable, mini PC, hingga laptop buat gamer nomaden. Nitro sendiri Acer fokuskan pada kombinasi aspek mobilitas, performa dan harga terjangkau.

Acer memperkenalkan Nitro 5 di pertengahan tahun lalu, sebelum ajang Computex 2017 digelar. Produk ini merupakan laptop gaming entry-level, sepupu kecil dari kelas Predator. Dan untuk memastikannya menjangkau lebih banyak konsumen, sang produsen hardware asal Taiwan itu mengumumkan varian dengan prosesor AMD Ryzen dan kartu grafis Radeon di CES 2018

Acer Nitro 5 AMD 4

Nitro 5 AMD mempunyai penampilan yang identik dengan varian sebelumnya. Berbeda dari Predator yang betul-betul menonjolkan desain khas gaming, Nitro 5 terlihat lebih rendah hati. Tentu saja tubuhnya masih didominasi hitam dan diberi bumbu warna merah pada bagian engsel serta keyboard backlight-nya. Namun Nitro 5 tetap tidak terlihat terlalu mencolok saat Anda menggunakannya di kantor ataupun tempat umum.

Acer Nitro 5 AMD 3

Di rilis pers, general manager divisi Consumers Notebooks Acer Jerry Hou menjelaskan bahwa Nitro 5 AMD ini tak akan kesulitan dalam menjalankan judul-judul permainan mainstream. Produk ini didesain khusus buat para gamer casual yang mencari perangkat bertenaga dengan desain atraktif, memungkinkan penggunanya menikmati game secara memuaskan di tengah perjalanan.

Acer Nitro 5 AMD 2

Acer Niro 5 menyuguhkan layar IPS seluas 15,6-inci beresolusi 1920x1080p. Panel ini dijanjikan mampu menghasilkan gambar yang tajam, sehingga pengguna bisa mudah melacak lawan secara presisi. Untuk menyempurnakan pengalaman bermain, khususnya saat online, Nitro 5 juga dibekali webcam HD, sehingga Anda dapat ‘menyusun strategi dengan kawan-kawan satu tim secara langsung dan merayakan kemenangan bersama-sama’.

Acer Nitro 5 AMD 1

Laptop gaming ini diotaki oleh prosesor mobile Ryzen terbaru, kemudian Acer memasangkannya dengan kartu grafis Radeon RX560, RAM DDR4 sampai 32GB, dan tak lupa menyediakan penyimpan berbasis solid-state drive seluas 512GB. Nitro 5 turut dibekali speaker Dolby Audio Premium serta teknologi suara TrueHarmony, Wi-Fi 802.11ac, serta beragam konektivitas fisik penting. Selanjutnya, ada fitur NitroSense untuk memonitor keadaan GPU/CPU dan CoolBoost buat mengatur kecepatan kipas pendingin.

Acer berencana untuk memasarkan Nitro 5 dengan chip AMD ini di kawasan Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah dan Afrika pada bulan April 2018 besok, dijajakan seharga mulai dari US$ 800.

Sumber: Acer.

Samsung Perbarui Notebook 7 Spin dengan Prosesor Intel Generasi ke-8

Diperkenalkan pertama kali pada pertengahan tahun 2016, Samsung Notebook 7 Spin akhirnya menerima upgrade untuk menjadikannya relevan di tahun 2018 ini. Laptop convertible ini menyusul jejak Notebook 9 Pen dan Notebook 9 (2018) yang diumumkan bulan lalu.

Secara estetika, tidak banyak yang berubah dari Samsung Notebook 7 Spin (2018). Kendati demikian, Samsung kali ini hanya menawarkannya dalam satu ukuran saja, tidak seperti sebelumnya yang juga tersedia dalam ukuran 15,6 inci. Layar sentuh 13,3 incinya juga masih bisa diputar 360 derajat demi memudahkan penggunaannya sebagai tablet.

Samsung Notebook 7 Spin (2018)

Resolusi 1080p tetap menjadi andalan, akan tetapi layar Notebook 7 Spin generasi baru ini juga kompatibel dengan stylus aktif. Sayang sekali aksesori ini tidak termasuk dalam paket penjualannya – tidak seperti Notebook 9 Pen. Juga baru di tahun ini adalah integrasi sensor pemindai sidik jari pada sisi kanan perangkat.

Yang tidak kalah penting, performanya dipastikan melonjak drastis berkat penggunaan prosesor Intel Core i5 generasi kedelapan, serta didukung oleh RAM 8 GB dan SSD berkapasitas 256 GB. Konektivitasnya meliputi satu port USB-C, dua port USB standar dan HDMI.

Samsung Notebook 7 Spin (2018)

Semuanya dikemas dalam bodi aluminium setebal 18,5 mm, dengan bobot sekitar 1,53 kg dan baterai berkapasitas 43 Wh. Fitur lain yang tak kalah menarik adalah mikrofon yang bisa menangkap suara dari jarak yang lebih jauh dari biasanya, yang pastinya bakal sangat bermanfaat apabila konsumen kerap menggunakan Cortana.

Samsung berencana memasarkan Notebook 7 Spin (2018) mulai kuartal pertama tahun ini, namun belum ada informasi mengenai harganya. Semoga saja tradisi harga di bawah $1.000 yang diunggulkan pendahulunya bakal dipertahankan.

Sumber: Samsung dan TechCrunch.

Semua Lini Lenovo ThinkPad Kini Mengemas Desain Lebih Ringkas dan Prosesor Intel Generasi ke-8

Menjelang perhelatan CES 2018, Lenovo memutuskan untuk meng-update semua lini ThinkPad mereka. Perubahan yang paling mencolok adalah penggunaan prosesor Intel Core generasi kedelapan pada seluruh seri ThinkPad X, T dan L, desain yang lebih tipis dan lebih ringan, serta pengadopsian konektivitas USB-C.

Ambil contoh ThinkPad X280, yang jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, mengemas bodi yang 20 persen lebih ringan (1,1 kg) dan 15 persen lebih tipis (17,4 mm). Di saat yang sama, baterainya masih tergolong awet dengan estimasi daya tahan hingga 16 jam lebih, plus dapat di-charge dengan sangat cepat (80% hanya butuh waktu satu jam).

Untuk ThinkPad X380 Yoga, bodi berdesain 2-in-1 miliknya kini lebih sempurna berkat kompatibilitas stylus aktif, plus webcam bermodul infra-merah untuk autentikasi wajah via Windows Hello. Keduanya sama-sama bakal dipasarkan mulai bulan ini juga dengan banderol mulai $999 untuk X280 dan $1.459 untuk X380 Yoga.

ThinkPad T480s / Lenovo
ThinkPad T480s / Lenovo

Lanjut ke seri ThinkPad T, semua model kini dilengkapi cover untuk menutup webcam saat tidak digunakan demi menjaga privasi penggunanya. Webcam infra-merah, sensor sidik jari, semuanya tersedia sebagai metode autentikasi yang aman sekaligus praktis.

Seri ThinkPad T rencananya juga akan dijual mulai bulan Januari ini. Harga masing-masing model adalah sebagai berikut: ThinkPad T480 mulai $989, T480s mulai $1.269 dan T580 mulai $1.079.

ThinkPad L380 / Lenovo
ThinkPad L380 / Lenovo

Untuk ThinkPad L, Lenovo kini juga menawarkan varian baru berukuran 13 inci yang tentu saja lebih portable, dan bahkan tersedia dalam varian 2-in-1 yang membawa embel-embel “Yoga”. Meski masuk dalam segmen yang lebih terjangkau, setidaknya ada dua model yang bisa dikonfigurasikan dengan kartu grafis terpisah AMD, yakni ThinkPad L480 dan L580.

Seri ThinkPad L dijadwalkan masuk ke pasaran mulai bulan Februari mendatang, dengan harga masing-masing mulai $449 untuk L380, $549 untuk L380 Yoga, $779 untuk L480, dan $769 untuk L580.

ThinkVision P32u / Lenovo
ThinkVision P32u / Lenovo

Melengkapi ketiga seri ThinkPad di atas adalah sepasang monitor ber-bezel tipis. Yang pertama adalah ThinkVision X24, dengan ketebalan hanya 4 mm dan bezel setipis 1,1 mm yang mengitari layar IPS 24 inci beresolusi full-HD miliknya. Yang kedua adalah ThinkVision P32u, yang mengemas layar 4K serta konektivitas Thunderbolt 3.

Konsumen yang tertarik bisa menggaet ThinkVision X24 mulai bulan ini juga seharga $249, sedangkan ThinkVision P32u baru akan menyusul di bulan Maret mendatang seharga $1.349.

Sumber: 1, 2, 3.

Dell XPS 13 Hadir dengan Desain Baru yang Lebih Ringkas dan Lebih Tipis Lagi

Dell XPS 13 merupakan salah satu laptop berdesain teranggun yang bisa kita dapat di pasaran. Namun mengingat rancangannya terakhir disentuh oleh Dell pada tahun 2015, penampilannya mulai kelihatan sedikit uzur – terakhir diperbarui, XPS 13 hanya menerima dongkrakan spesifikasi saja, tanpa ada polesan fisik.

Untuk tahun ini, Dell rupanya sudah siap dengan XPS 13 (9370) berdesain baru. Sepintas penampilannya memang mirip seperti pendahulunya, akan tetapi volumenya secara keseluruhan telah menyusut 24 persen sampai-sampai ukurannya setara laptop berlayar 11 inci. Bodinya pun juga terus menipis sampai ke angka 11,7 mm pada bagian paling tebalnya.

Dell XPS 13 (9370)

Yang lebih mencengangkan lagi, Dell berhasil menyusutkan tebal bezel XPS 13 generasi baru ini sampai 23 persen, padahal kita semua tahu versi sebelumnya sudah sangat-sangat tipis. Salah satu kelemahan XPS 13 selama ini, yakni posisi webcam di ujung bawah kiri, paling tidak sudah sedikit diperbaiki dengan ditempatkan pas di tengah.

Lebih lanjut, webcam ini rupanya juga telah mengemas modul kamera infra-merah, yang berarti pengguna dapat menggunakan wajahnya untuk membuka laptop. Sebagai pelengkap, tombol power yang duduk di bagian atas keyboard juga merangkap tugas sebagai sensor pemindai sidik jari.

Dell XPS 13 (9370)

Menduduki segmen premium, spesifikasi XPS 13 tentu saja tidak mengecewakan. Dell menawarkan dua konfigurasi yang semuanya mengandalkan prosesor Intel generasi kedelapan: yang pertama dengan layar 1080p, Core i5, RAM 4 GB dan SSD 128 GB; lalu yang lebih mahal dengan layar 4K, Core i7, RAM 16 GB dan SSD 1 TB.

Dell bilang bahwa performanya bakal sedikit lebih baik dibanding versi yang dirilis bulan September lalu (yang menggunakan prosesor yang sama) berkat sistem pendingin berdesain baru yang kini mengandalkan dua kipas dan dua heat pipe. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 19 jam untuk varian Core i5, dan 11 jam untuk varian Core i7.

Dell XPS 13 (9370)

Perihal konektivitas, XPS 13 generasi baru ini mengusung total tiga port USB-C (dua di antaranya mendukung Thunderbolt 3) plus sebuah slot microSD. Tidak ada lagi port USB model lawas, tapi setidaknya Dell menyertakan dongle pada paket penjualannya.

Tanpa menunggu lama, Dell sudah memasarkan XPS 13 generasi baru ini sekarang juga. Banderol harganya dimulai di angka $1.000. Oh ya, selain warna kombinasi warna silver dan hitam, untuk pertama kalinya XPS 13 juga tersedia dalam warna putih dan rose gold.

Sumber: PCWorld.

Mirabook Sulap Smartphone Anda Jadi Laptop Penunjang Kerja

Hanya beberapa tahun lalu, prediksi analis soal akhir dari era PC menghebohkan seisi industri. Pengapalan produk komputer konvensional memang terus menurun, tapi tidak berarti ranah ini sekarat. Yang terjadi hanyalah perubahan karakteristik pengguna: banyak orang beralih ke ranah DIY, kepopularitasan gaming PC meroket, lalu laptop jadi semakin ringkas serta bertenaga.

Namun sesuai perkiraan, smartphone juga terus berevolusi menjadi perangkat portable serbaguna. Dan menurut Miraxess, kita hanya perlu membubuhkan aksesori yang pas buat mengubah handset menjadi alat pendukung aktivitas produktif optimal. Anda mungkin sudah sering memanfaatkan keyboard portable untuk mengetik di smartphone, tapi developer asal Perancis ini mencoba menawarkan satu solusi all-in-one.

Mirabook

Lewat Indie Gogo, mereka memperkenalkan Mirabook, sebuah aksesori unik yang mampu menyulap smartphone biasa jadi laptop. Wujudnya betul-betul menyerupai notebook clamshell tradisional. Mirabook mempunyai layar, keyboard, touchpad, dan konektivitas fisik esensial. Tubuhnya berdimensi 320x220x15mm dengan bobot cuma 1-kilogra, menyuguhkan panel IPS seluas 13-inci beresolusi 1080p.

Mirabook 2

Tubuh Mirabook terbuat dari aluminium, memanfaatkan smartphone Anda sebagai unit utama pengolah data. Itu artinya, temperatur yang dihasilkan olehnya sangat minimal. Lalu tanpa kehadiran kipas, Mirabook beroperasi dengan hening. Fitur spesial lain di aksesori ini terdapat pada kemampuan ala power bank-nya. Saat tersambung, Mirabook dapat mengisi baterai smartphone Anda secara terus-menerus hingga 10 jam.

Mirabook 1

Mirabook saat ini kompatibel dengan sejumlah handset Android (dan Windows Phone) yang memiliki port USB type-C, di antaranya: Samsung Galaxy S8, LG G5, LG V34, LG V20, HTC U Ultra, HTC 10, Asus ZenFone 3 Ultra, HP Elite x3, Acer Liquid Jade Primo, Microsoft Lumia 950, dan Lumia 950 XL. Miraxess juga berjanji untuk memperluas kompatibilitas Mirabook agar mendukung produk Xiaomi, Nokia, LeEco, OnePlus, Huawei, Google Pixel, Motorola, Sony, BlackBerry, dan Oppo via adaptor universal.

Selain kelengkapan standar, Mirabook turut dibekali port HDMI, dua buah USB type-A, slot kartu SD, audio jack, serta sepasang speaker ‘premium’. Dan karena smartphone yang sebetulnya bekerja, Anda tetap ditunjang jaringan 4G, GPS serta Wi-Fi. Uniknya lagi, Mirabook tak cuma dapat ‘diotaki’ oleh smartphone, tapi juga dapat disambungkan ke Raspberry Pi serta PC-PC stick.

Kampanye crowdfunding Mirabook sudah rampung berbulan-bulan silam, namun produk ini tetap bisa Anda pesan di Indie Gogo seharga mulai dari US$ 250. Tersedia pilihan warna hitam, biru, merah, hijau, kuning dan merah muda.

Samsung Umumkan Notebook 9 Pen dan Notebook 9 Versi 2018

Tidak mau kalah dari rival sebangsanya, LG, yang mengumumkan laptop Gram generasi baru untuk tahun 2018, Samsung turut mengumumkan dua laptop baru yang bakal menjadi andalannya tahun depan. Keduanya adalah Notebook 9 Pen yang bertipe 2-in-1 dan Notebook 9 (2018) yang bertipe standar.

Notebook 9 Pen menggantikan Notebook 9 Pro yang diperkenalkan pada pertengahan tahun ini. Seperti yang bisa kita tebak dari namanya, model ini mengemas stylus terintegrasi, spesifiknya S Pen dengan ujung setipis 0,7 mm dan 4.096 tingkat sensitivitas terhadap tekanan, yang bisa beroperasi tanpa baterai.

Samsung Notebook 9 Pen

Seperti Notebook 9 Pro, layar 13,3 inci beresolusi full-HD miliknya dilengkapi engsel yang bisa diputar 360 derajat, sehingga perangkat dapat digunakan seperti tablet. Pada konfigurasi termahalnya, spesifikasinya mencakup prosesor quad-core Intel Core i7 generasi ke-8, RAM DDR4 16 GB, SSD tipe PCIe 512 GB. Baterainya berkapasitas 39 Wh, sayang tidak ada estimasi daya tahannya.

Rangkanya terbuat dari perpaduan magnesium dan aluminium, yang diklaim lebih ringan ketimbang aluminium itu sendiri, dan hal ini dibuktikan oleh Notebook 9 Pen yang hanya berbobot 995 gram. Selain mengemas sensor sidik jari, Notebook 9 Pen juga unik karena mengusung kamera inframerah yang dapat mengenali wajah penggunanya.

Samsung Notebook 9 (2018) / Samsung
Samsung Notebook 9 (2018) / Samsung

Untuk Notebook 9 (2018), akan ada beberapa varian yang Samsung luncurkan. Sama seperti Notebook 9 Pen, model ini juga mengadopsi konstruksi magnesium-aluminium, akan tetapi teknologi biometriknya hanya mengandalkan sensor sidik jari, dan yang pasti penggunaannya seperti laptop biasa.

Notebook 9 (2018) bakal hadir dalam dua ukuran: 13,3 inci dan 15 inci. Semuanya mengemas resolusi layar full-HD – dengan ukuran bezel yang terus menyusut menjadi 6,2 mm – prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, RAM DDR4 hingga 16 GB dan SSD tipe PCIe hingga 1 TB, namun khusus varian 15 incinya juga bisa dikonfigurasikan dengan GPU terpisah Nvidia GeForce MX150 dengan GDDR5 2 GB.

Samsung Notebook 9 (2018)

Soal konektivitas, varian 15 incinya unggul sendiri dengan adanya port Thunderbolt 3. Yang cukup istimewa, semua model Notebook 9 (2018) mengemas baterai Hexacell berkapasitas 75 Wh, dan ini disimpan dalam sasis yang tebalnya tidak lebih dari 15,4 mm (untuk varian 15 inci).

Baik Samsung Notebook 9 Pen dan Notebook 9 (2018) dijadwalkan untuk manggung pada event CES yang bakal dihelat pada awal tahun depan. Banderol harga dan jadwal pemasaran masing-masing model sepertinya juga bakal diungkap dalam event tersebut.

Sumber: Samsung.

[Review] Omen by HP 15-ce085TX, Andalan HP Dalam Menyerbu Segmen Laptop Gaming Entry-Level

Diperkenalkan di tahun 2016, lineup  Omen adalah sub-brand yang HP siapkan di tengah hebohnya ‘reformasi notebook gaming‘ – berlangsung mulai beberapa tahun ke belakang hingga saat ini . Sebelumnya, Omen adalah nama dari gaming laptop buatan Hewlett Packard, disingkap pada tahun 2014. Dan baru pada bulan Agustus kemarin Omen resmi hadir di Indonesia.

Omen by HP terdiri dari beragam produk gaming, di antaranya PC desktop, laptop, gaming gear, hingga graphics accelerator. Di antara mereka, Omen 15 diramu sebagai andalan HP di segmen perangkat gaming portable entry-level. Laptop ini memenuhi sejumlah kriteria krusial: harganya terjangkau, menyimpan hardware cukup mumpuni di kelasnya, lalu desainnya juga merepresentasikan tema gaming tanpa mengorbankan faktor mobilitas.

Selama beberapa minggu ini, tim HP mempersilakan saya menjajal langsung laptop Omen 15 dengan kode ‘ce085TX’. Model ini menyimpan RAM 8GB, prosesor Intel Core i7 generasi ketujuh, serta kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Meski komposisi di atas belum memasukkannya ke kategori VR ready, secara teori notebook ini seharusnya sanggup menyikat game-game baru.

Lalu seperti apa kinerja Omen by HP 15-ce085TX ‘di lapangan’? Simak ulasan lengkapnya.

 

Desain, konektivitas dan build quality

Melihat potensi penggunaan laptop gaming untuk keperluan lain, beberapa produsen memutuskan buat mengambil arahan desain yang lebih sederhana sehingga perangkat juga tampil menarik bagi khalayak umum dan kalangan profesional. Sedikit contohnya adalah Gigabyte Aero 15X dan Dell Inspiron 15 7000 Gaming. Penampilan Omen 15 sendiri memang tidak semeriah MSI atau Asus ROG, tapi DNA gaming tetap terlihat jelas di sana.

Omen 15 60

Omen 15 57

Omen by HP 15 adalah laptop berlayar 15,6-inci dengan dimensi 38,85×27,55×2,48-sentimeter dan bobot 2,62kg. Tubuhnya terususun atas kombinasi material logam (pada pelat area keyboard dan palm rest) serta plastik, didominasi oleh warna hitam bertekstur matte atau brushed; dan dibumbui warna merah pada logo ‘VoodooPC’, branding ‘Omen’ dan di keyboard backlight-nya.

Omen 15 50

Omen 15 51

Ketika sejumlah laptop gaming kompetitor mengambil inspirasi desain mobil sport atau pesawat jet , wujud Omen 15 mengingatkan saya pada artefak alien kuno. Area punggung layar terbagi dalam empat zona, dipisahkan oleh empat garis merah yang membentuk huruf X. Khusus di area kiri dan kanan, HP membubuhkan tekstur berpola serat karbon. Lalu di atasnya, Anda akan menemukan logo merah khas Omen.

Omen 15 53

Buka lid tersebut, dan Anda akan disuguhkan layout familier: di sana ada keyboard full-size, tombol power di kiri atas, serta sebuah engsel di tengah yang menyambungkan layar dan body. Dan pada keadaan terbuka, saya baru menyadari bahwa Omen 15 memanfaatkan skema desain oktagonal – tidak betul-betul persegi.

Omen 15 38

Omen 15 68

Konektivitas fisik dibubuhkan pada area kiri dan kanan laptop karena zona belakang didedikasikan sepenuhnya untuk pembuangan panas via lubang exhaust futuristis. Ada mini DisplayPort, HDMI, port LAN, USB 3.1 berfitur HP Sleep and Charge, USB 3 type-C dengan Thunderbolt 3, dan sepasang port audio 3,5mm di kiri; serta dua port USB 3.1 dan SD card reader di kanan. Absesnnya optical disc drive menandai bahwa Omen 15 ialah laptop untuk gamer yang telah berkenan merangkul metode distribusi konten secara digital.

Omen 15 34

Omen 15 35

Walaupun lebih dari separuh tubuh Omen by HP 15 terbuat dari plastik, saya tidak menemukan bagian-bagian yang terlalu empuk. Punggung layar juga sangat kuat karena tekanan jari saya di sana tidak memberi efek pada layar. Kemudian engselnya juga kokoh, sanggup mencengkeram layar dengan mantap tanpa membuatnya sulit digerakkan. Layar tersebut bisa direntangkan sampai kurang lebih 130 derajat.

Omen 15 56

Omen 15 44

Omen 15 memang bukanlah laptop berdesain ultra-thin, namun ketebalan 2,5cm ditambah build quality jempolan dapat mengurangi kekhawatiran Anda jika keadaan mengharuskan Anda membawa-bawanya.

Omen 15 43

 

Layar

HP membekali laptop ini bersama layar LG Philips IPS WLED 15,6-inci 1920×1080 dengan lapisan anti-glare buat meminimalkan efek pantulan. Panel ini merupakan varian 60Hz tanpa G-Sync, dan itu artinya cuma bisa menyajikan game di frame rate 60 per detik jika V-Sync diaktifkan. Meski refresh rate serta resolusinya terlihat standar, display tersebut sanggup menyuguhkan output cerah dan warna yang hidup.

Omen 15 37

Omen 15 36

Di Divinity Original Sin II, performa layar HP Omen 15 sangat terasa: atmosfer pemakaman Stonegarden di Reaper’s Coast tampak lebih muram (dibanding di notebook gaming rival) tanpa membuat objek berwarna gelap jadi kehilangan detail. Hal lain yang saya rasakan adalah tingginya kontras antara zona terang dan area bayang-bayang. Resolusi 1080p sendiri juga terbilang ideal untuk berbagai keperluan – gaming, bekerja atau menonton video – tanpa membebani GPU.

Omen 15 49

 

Keyboard, touchpad dan wrist rest

HP menghidangkan papan ketik full-size tujuh baris dengan keycap chiclet seluas 1,5×1,5cm dan jarak per tombol selebar 3,5mm. Di sana ada numpad, tetapi pengurangan luas tuts hanya diberlakukan pada tombol function saja. Satu hal yang sangat saya apresiasi adalah peletakan tombol kursor arah, diposisikan sedikit mundur ke palm rest tanpa ada pemangkasan luas. Dan uniknya lagi, tombol spasi dibuat lebih lebar.

Omen 15 48

Keyboard dilengkapi LED berwarna merah, kecuali pada tombol ‘kendali’ WASD. LED di sana memanfaatkan warna putih dan dipadu warna tuts merah hati sehingga tampil kontras dibanding tombol di sekitarnya.

Omen 15 47

Omen 15 46

Tombol di keyboard mempunyai key travel berjarak 1,2-milimeter dan membutuhkan tekanan sebesar 70-gram agar input dapat diregistrasi. Berdasarkan pengalaman memakainya, Keyboard di Omen 15 sangat nyaman buat mengetik tapi membutuhkan waktu adaptasi yang lama saat menggunakannya buat bermain. Bagi saya, akan lebih optimal lagi jika tombol shortcut Windows dipindahkan ke sebelah kanan demi mengurangi peluang salah tekan (walaupun bisa dinonaktifkan).

Omen 15 41

Omen 15 40

Touchpad berukuran 102,5×57,5mm di Omen by HP 15 diletakkan hampir sejajar dengan tombol spasi. Meski touchpad terlihat sedikit timpang ke sebelah kiri, masih tersisa zona sepanjang 103mm buat mengistirahatkan telapak tangan kiri Anda. Kemudian karena touchpad ditaruh di area yang sedikit menjorok ke dalam sehingga bagian itu jarang tersentuh pangkal jempol. Dua tombolnya ditempatkan di celah terpisah dan sangat empuk, mengingatkan saya sedikit pada tombol mouse di IBM ThinkPad.

 

Hardware dan benchmark

Komposisi hardware Omen by HP-ce085TX bisa Anda lihat di bawah:

  • Prosesor Intel Core i7 7700HQ ‘Kaby Lake’ 2.8GHz
  • Mainboard HP 838F
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1050 (integrated Intel HD Graphics 630)
  • Memori RAM DDR4-2400 single channel 8GB
  • Penyimpanan hard drive Hitachi HGST 1TB
  • Monitor LG Philips LGD058C
  • Speaker dual Bang & Olufsen plus HP Audio Boost
  • Baterai 4-cell 70Wh
  • Sistem operasi Windows 10 single language 64-bit

Ada lima software benchmark yang saya gunakan untuk menakar kinerja hardware Omen 15-ce085TX, dan di sana, Anda bisa melihat kemampuannya secara umum. Software-software tersebut meliputi 3DMark Time Spy 1.0, PCMark 10 1.0, Cinebench R15, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0. Hasilnya ialah sebagai berikut:

3DMark Time Spy 1.0
Omen 15 1

Omen 15 2

Omen 15 4

Omen 15 5

 

PCMark 10 1.0
Omen 15 7

Omen 15 6

Omen 15 8

Omen 15 9

 

Cinebench R15
Omen 15 10

 

Unigine Valley 1.0
Omen 15 11

Omen 15 13

 

Unigine Heaven 4.0

Omen 15 12

Omen 15 14

 

Pengalaman penggunaan dan gaming

Mungkin sudah bisa Anda terka, absennya SSD serta penggunaan RAM single channel berdampak cukup besar pada performa Omen 15-ce085TX. Durasi boot up Windows 10 terasa lebih lama, begitu pula saat membuka game serta sewaktu file save permainan di-load.

Hardware-hardware utama penghasil panas tampaknya ditempatkan di zona atas keyboard, mendekati layar. Langkah ini membuat wrist rest lebih sejuk dari tombol. Tentu saja, di kondisi full load (apalagi jika laptop digunakan di ruang tanpa penyejuk udara), kipas internal Omen 15 terdengar lebih kencang dari saat idle. Meski begitu, suaranya tidak melewati batasan wajar.

Berbicara soal suara, saya penasaran apa ada yang salah pada dua speaker Bang & Olufsen di unit review ini. Komponen ini ditaruh di sisi bawah laptop, dan tak kesulitan dalam menyuguhkan lagu The Last of the Real Ones-nya Fall Out Boy serta The Sky is a Neighborhood dari Foo Fighter dengan lantang. Namun ketika game mengeluarkan musik bernada tinggi, saya mendengar sedikit suara derakan. Bass juga jadi aspek terlemah pada output. Untuk memperoleh pengalaman gaming terbaik, menambah headphone sangat direkomendasikan.

Omen 15 45

Omen 15 39

Daya tahan baterainya juga tidak bisa dibilang mengesankan. Tanpa menggunakan mode battery-saving, Omen 15 hanya bisa memutar video HD selama kurang lebih dua setengah jam. Tetapi hal tersebut bukanlah kendala besar mengingat produk ini merupakan perangkat gaming. Agar konten terhidang maksimal, notebook wajib tersambung ke sumber listrik

Tiga permainan saya gunakan buat menguji performa gaming HP Omen 15-ce085TX: Conan Exiles, Divinity: Original Sin II dan Titanfall 2. Sudah pasti, penggunaan GeForce GTX 1050 di sana menuntut Anda untuk lebih cermat dalam menentukan setting visual, jika ingin permainan berjalan lancar di 1080p.

Di Conan Exiles, permainan segera menyodorkan preset medium. Di setting ini, game bisa menyajikan 50- sampai 60-frame rate per detik. Namun saat texture quality saya pindahkan ke ultra dan effects quality dinaikkan ke high, FPS jadi turun ke kisaran 30 hingga 40. Saya cukup terkesan karena GTX 1050 di Omen 15-ce085TX sanggup menyuguhkan grafis mengesankan: kilauan sinar dan efek tiupan angin di rambut karakter, bayangan burung bangkai di atas pasir, hingga formasi bukit batu raksasa di kejauhan.

Omen 15 16

Ini dia galeri screenshot-nya:

Omen 15 17

Omen 15 18

Omen 15 19

Omen 15 20

Omen 15 21

 

Dengan menggunakan opsi preset ultra (texture filtering anisotropic 16x, shadow dan lighting quality di high) di Divinity: Original Sin II, game berjalan di 30- sampai 50-frame per detik, bergantung pada jumlah efek dan objek yang tampil di layar. Karena ia bukanlah permainan bertempo cepat yang menuntut presisi tinggi, bahkan di FPS terendah pun Original Sin II tetap playable. Ingin lebih lancar lagi? Tinggal turunkan saja efeknya.

Omen 15 15

Nikmati screenshot-screenshot-nya di bawah:

Omen 15 22

Omen 15 23

Omen 15 24

Omen 15 25

Omen 15 26

 

Agar bisa menangani Titanfall 2 dengan baik tanpa memanfaatkan adaptive resolution FPS target, sejumlah setting grafis perlu dikorbankan ke tingkat low, terutama terkait bayangan. Di setting visual custom (lihat di bawah), permainan beroperasi di 40 sampai 60-frame per detik, tidak masalah buat mode singleplayer, namun mungkin Anda membutuhkan FPS lebih tinggi lagi agar bisa unggul di mode multiplayer kompetitifnya.

Omen 15 28

Screenshot-screenshot Titanfall 2 bisa Anda lihat di sini:

Omen 15 27

Omen 15 29

Omen 15 30

Omen 15 31

Omen 15 32

 

Omen Command Center

Tiap PC Omen by HP telah di-pre-load bersama Command Center. Software ini dirancang untuk memonitor kondisi PC, menginformasikan temperatur komponen internal, serta memprioritaskan bandwidth bagi software/game tertentu. Berbeda dari app di Asus ROG maupun MSI, Command Center tidak dilengkapi fungsi overclocking, mengindikasikan bahwa HP menyiapkan Omen 15 sebagai perangkat gaming user mainstream.

Omen 15 33

 

Kesimpulan

Menilai dari segala hal yang Omen by HP 15-ce085TX tawarkan, laptop ini disiapkan untuk berduel dengan notebook gaming entry-level rival semisal MSI GP62, Legion Y520, serta ROG Strix. Kompetisi di kelas ini sangatlah ketat, dan sejumlah brand menyuguhkan paket yang tak kalah atraktif: harga lebih murah, RAM dua kali lebih besar, serta produk berkartu grafis GeForce GTX 1050 Ti.

Beberapa aspek yang bisa jadi pertimbangan di Omen 15 adalah kualitas panel full-HD 15,6-inci di sana serta lapangnya bagian keyboard. Produsen sepertinya mengerti bahwa papan ketik betul-betul memengaruhi produktivitas serta performa gaming, dan mereka memutuskan untuk menggarapnya dengan cukup serius.

Bagi saya, Omen 15-ce085TX akan jadi perangkat gaming entry-level yang paling ideal jika HP membekalinya dengan memori RAM lebih besar atau storage SSD. Terlepas dari kekurangannya itu, laptop tentu tak akan kesulitan dalam menangani game-game eSport populer seperti Dota 2, Counter-Strike: Global Offensive dan Overwatch; serta judul-judul strategi semisal Civilization VI dan XCOM 2.

Di Indonesia, Omen by HP 15-ce085TX dipasarkan di harga Rp 15,3 juta.

Omen 15 54