Notebook Gaming Berteknologi Eye-Tracking MSI Sudah Bisa Anda Miliki

Sejauh ini gamer selalu, dan akan selalu, memperdebatkan periferal terbaik untuk gaming. Penikmat game PC berargumen pasangan keyboard-mouse tidak bisa dikalahkan dalam aspek keakuratan, tapi tidak sedikit gamer berpendapat bahwa gamepad merupakan aksesori kontrol paling fleksibel. Menariknya, MSI malah mencoba menerapkan input berbasis gerakan mata pada produk gaming mereka.

Kolaborasi eksperimental antara Micro-Star International dengan Tobii Technology telah terpantau sejak tahun lalu. Notebook gaming berfitur eye-tracking itu kembali mendapatkan sorotan di ajang CES 2016. Namun saat itu MSI masih malu-malu mengungkap info lebih rinci mengenai hardware, hingga akhirnya sang produsen Taiwan itu memberi update rincian via website serta meluncurkannya di Newegg.

MSI Tobii 02

Terhitung mulai minggu ini, deretan laptop GT72 G Tobii sudah bisa Anda beli. MSI menyuguhkannya dalam empat model, meliputi GT72S 6QE Dominator Pro G, GT72 6QE Dominator Pro G, GT72S 6QD Dominator G, dan GT72 6QD Dominator G. Perbedaan mereka terletak di komposisi hardware, contohnya kehadiran teknologi Super RAID 4, penyimpanan SSD, dan pemilihan kartu grafis.

Semua varian GT72 G Tobii menyuguhkan layar 17,3-inci, dengan opsi tipe FHD 75Hz ber-G-Sync atau 4K dengan Adobe RGB 100%. Di area bawah, Anda bisa langsung melihat tiga buah lampu berwarna merah. Melalui modul Tobii EyeX Tracking inilah, notebook dapat mendeteksi gerakan mata Anda dan mengubahnya jadi input kendali.

Tim Tobii terus memperluas koleksi game yang kompatibel ke teknologi tersebut. Sejauh ini, Assassin’s Creed Rogue, Arma 3, MS Flight Simulator, DayZ, Euro Truck Simulator serta Elite: Dangerous telah mendukungnya.

MSI Tobii 03

Berdasarkan pengalaman saya menjajal Assassin’s Creed Rogue berbekal EyeX Tracking, mata Anda akan menggantikan peran mouse. Sebelum masuk ke permainan, sistem meminta pengguna untuk melakukan kalibrasi. Jangan cemas jika Anda divonis buat mengenakan kacamata seumur hidup, Tobii tetap bisa membaca gerakan mata. Di dalam game, melihat ujung display membuat kamera bergerak ke arah tersebut.

Di luar gaming, eye-tracking dapat dimanfaatkan buat navigasi Windows dan log-in melalui Windows Hello. Ia juga bisa diintegrasikan ke XSplit Gamecaster, sehingga penonton dapat mengetahui ke mana broadcaster melihat.

MSI Tobii 04

GT72 G Tobii versi paling canggih dipersenjatai chip Intel Core i7-6820H, GPU Nvidia GeForce GTX 980M, RAM DDR4 empat slot sampai 64GB, penyimpanan Super Raid 4 berkecepatan lebih dari 3.300Mbps, dan networking Killer E2400 Gigabit Ethernet dengan Killer Shield serta W-LAN Killer Wireless-AC 1535.

Di Newegg, GT72 G Tobii dibanderol mulai dari US$ 2.600.

Sumber: MSI.com

MSI Perkenalkan Notebook Gaming 17-Inci Bersenjata GTX 970M Tertipis di Bumi

Apapun fitur dan gimmick-nya, keseimbangan antara performa hardware ala PC desktop dan mobilitas menjadi aspek dasar dalam perancangan notebook gaming ideal. Baik perusahaan lokal maupun brand global, keluarga ultrabook gaming kini merupakan elemen krusial yang turut memperkuat jajaran produk mereka. Dan MSI baru saja meng-update lini tersebut.

Dideskripsikan sebagai ‘definisi baru notebook ramping’, Micro-Star International memperkenalkan MSI GS72 Stealth Pro. Ia adalah inkarnasi dari seri GS70, namun sang produsen Taiwan ini tak cuma menerapkan pembaruan pada hardware. Aspek desain turut memperoleh perhatian serius. Alhasil, GS72 Stealth Pro terhitung 9 persen lebih tipis dari GS70 serta jauh melampaui notebook-notebook kompetitor di kelasnya.

MSI GS72 02

Seperti para pendahulunya, penampilan GS72 Stealth Pro berkiblat pada rancangan mobil muscle, diimplementasikan berupa garis menonjol di bagian lid. Lalu chassis-nya diselimuti material logam brushed. MSI menjelaskan, GS72 ‘menyempurnakan gaya elegan dan stylish para pebisnis yang juga hobi ber-gaming‘. Jika Anda sangat teliti, GS72 Stealth Pro mungkin bukanlah laptop gaming paling tipis, tapi MSI mempunyai alasan atas klaim mereka.

MSI menyampaikan bahwa dengan ketebalan hanya 19,9-milimeter, tidak ada lagi laptop gaming 17,3-inci berkartu grafis Nvidia GeForce 970M yang lebih ramping dari GS72. Panel itu juga bukan display sembarangan, produsen mencantelkan layar 4K ber-kalibrasi warna 100% Adobe RGB dan standar NTCS 100%. Selain gamer, setup ini dipakai demi memanjakan para desainer grafis dan fotografer.

MSI GS72 04

Selain kartu grafis mobile dari Nvidia itu, MSI membenamkan hardware high-end dan fitur-fitur familier khas produk notebook gaming mereka. GS72 Stealth Pro dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6700HQm, RAM DDR4 dua slot sampai 32GB, penyimpanan M.2 PCIe/SATA combo SSD plus hard drive 1TB, ditenagai baterai 6-cell. Di sana tersedia dua buah port USB 3.1, sepasang USB 3.0, HDMI 1.4, Mini DisplayPort 1.2, card reader, tanpa kehadiran optical disk drive.

Buat mendukung kinerja gaming, tersuguh keyboard dari SteelSeries dipadu app SteelSeries Engine. Kemudian untuk menjamin kelancaran kompetisi online, MSI mengusung Killer DoubleShot Pro dan Killer Shield. Pernak-pernik krusial lainnya meliputi chip audio DAC ESS Sabre Hi-Fi, speaker Dynaudio, software Nahimic Audio Enhancer, dan tidak lupa bundel SXplit Gamecaster Version 2.

MSI memang belum mengungkap harga GS72 Stealth Pro, namun Anda disajikan tiga opsi GPU (GTX 970M, 965M atau 960M) dan dua tipe panel (4K atau full-HD).

MSI GS72 03

Sumber: MSI.com.

[Review] Notebook HP Pavilion Star Wars Special Edition

Ada banyak sekali pernak-pernik Star Wars, dan mereka ini menjadi objek incaran para penggemar beratnya mendekati atau bertepatan dengan pelepasan film serta video game terbaru. Dan di tengah-tengah antisipasi The Force Awakens, HP memanfaatkan momen tersebut untuk menghidangkan sebuah produk tie-in unik: notebook Pavilion edisi spesial Star Wars.

Jutaan orang sudah menyaksikan Star Wars Episode VII, dan film ini sudah diturunkan dari sinema-sinema, namun euforia masih belum berakhir. Beberapa bulan setelah pengumuman perdananya, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menjajal laptop atraktif ini. Aspek unggulan dari HP Pavilion Star Wars adalah presentasi produknya yang apik tidak menuntut harga terlalu tinggi.

Nama Pavilion sendiri mengindikasikan bahwa unit ini merupakan bagian dari jajaran produk Home dan Home Office. Dengan begitu, ia bukanlah mesin gaming ataupun laptop workstation, terlepas dari wujudnya yang ‘buas’. Di artikel ini, saya akan membantu Anda menjawab satu pertanyaan: apakah The Force memang betul-betul menyertai HP Pavilion Star Wars, atau ia malah menjadi Jar Jar Binks-nya produk bertema Star Wars?

Design

Begitu dikeluarkan dari packaging, saya langsung tahu HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX adalah persembahan manis bagi pecinta franchise sci-fi ciptaan George Lucas itu.

HP mengambil pendekatan sisi gelap dari Force. Notebook didominasi warna hitam, kelabu dan merah. Dengan ilustrasi mirip baretan-baretan, laptop seolah-olah ialah benda peninggalan bekas konflik luar angkasa. Logo HP glossy gelap yang tersemat di lid juga tampak serasi.

Review HP Star Wars 22

Review HP Star Wars 15

Saya sangat menyukai detail yang HP bubuhkan pada notebook: gambar Stormtrooper, Darth Vader, Death Star, potongan logo Galactic Empire, tulisan Aurebesh, serta touchpad bergambar HUD X-Wing ketika Luke Skywalker berusaha meledakkan Death Star. Primadona dari aspek penampilan HP Pavilion Star Wars ialah keyboard ber-backlight LED merah.

Review HP Star Wars 29

Namun sebagai perangkat tie-in The Force Awakens, Hewlett-Packard terlihat ‘bermain aman’ di sisi desain. Satu-satunya keterkaitan antara notebook dan film Star Wars paling baru itu hanyalah background desktop Kylo Ren, sisanya mengacu pada trilogi orisinil. Bahkan ilustrasi Stormtrooper di sana adalah versi lama, bukan First Order.

Review HP Star Wars 27

Review HP Star Wars 26

HP Pavilion Star Wars memiliki dimensi 2,51×38,45×26,11-sentimeter dengan bobot 2,3-kilogram, menyuguhkan layar seluas 15,6-inci. Terdapat ruang lapang bagi HP untuk menyematkan set keyboard lengkap. Saat LED merah dinyalakan, lampu naik ke sisi samping tuts. Sayangnya ada ketidakrataan penyebaran warna di sejumlah area, menyebabkan beberapa tombol terlihat lebih gelap.

Review HP Star Wars 18

Review HP Star Wars 17

Build quality & hardware accessibility

Notebook didominasi material plastik – layar, frame, area papan ketik serta chasis bawah. Dan ini alasannya mengapa HP Pavilion Star Wars tidak terlalu berat. Strukturnya cukup kokoh, tapi sejumlah zona terasa ’empuk’. Untung saja bagian lid sangup menjaga layar dari tekanan eksternal sehingga LCD tidak terdistorsi. Lalu sewaktu membuka layar dari posisi tertutup tanpa memegang bagian bawah, body kadang sedikit terangkat.

Review HP Star Wars 14

Unit baterai bisa dilepas melalui dua switch, dan saya berasumsi hardware juga bisa diakses dengan melepas baut-baut di bawah.

Review HP Star Wars 13

Display

Sebagai portal mengakses konten, Hewlett-Packard menyediakan panel BrightView IPS WLED 15,6-inci dengan resolusi native 1920×1080 – lebih tinggi dari standar laptop HP Pavilion biasa (1366×768). Di kelas produk multimedia, performanya cukup memuaskan. Lapisan matte membantu output mengurangi pantulan, namun akibatnya, warna jadi kurang tersaji sempurna.

Review HP Star Wars 21

Review HP Star Wars 19

Review HP Star Wars 20

Display HP Pavilion Star Wars tampak mati-matian melawan sinar matahari karena tingkat brightness yang rendah. Dan untuk sebuah laptop mid-range, viewing angle-nya tergolong luas.

Keyboard, touchpad & palm rest

Selama kurang lebih 10 hari menjajal unit review ini, secara garis besar notebook ini adalah ‘rekan’ kerja yang handal. Tuts keyboard chiclet 10x10mm-nya diposisikan dengan gap 3-milimeter. Bagi saya, jarak ini terbilang nyaman buat kegiatan mengetik sehari-hari. Terdapat gap lebih luas (4,5mm) untuk memisahkan zona numpad.

Review HP Star Wars 36

Saya menyayangkan tombol kursor arah. HP tampak sangat irit tempat, menyatukan tuts atas dan bawah di satu lubang. Jika sering menggunakan kursor buat menjelajahi laman website atau mengedit dokumen, persentase salah tekan jadi lebih besar. Padahal zona palm rest kanan masih luas dan tidak ada salahnya HP memundurkan posisi kursor.

Review HP Star Wars 31

Touchpad berilustrasi HUD X-wing ditempatkan sedikit ke bagian kiri palm rest, tapi tidak benar-benar sejajar dengan spasi. Ia mempunyai luas sekitar 6,5x11cm. Tidak ada tombol fisik, namun secara naluriah pengguna laptop paling awam pun pasti bisa menebak di mana fungsi klik kanan dan kiri bersembunyi. Saya sendiri beropini, navigasi sebenarnya akan lebih memuaskan andai touchpad diperlebar.

Review HP Star Wars 33

Palm rest memiliki material serupa area di sekitar keyboard. Ia semi-glossy dan mudah dibersihkan. Kemudian, meski laptop pasti akan jadi lebih hangat saat dinyalakan dalam waktu lama, temperatur palm rest tetap terjaga di batasan yang wajar.

Review HP Star Wars 34

Connectivity

Notebook menyajikan konektivitas fisik berupa sepasang port USB 3.0, satu USB 2.0, port HDMI, sebuah port LAN, jack audio combo 3,5mm, multi-format card reader, dan optical drive SuperMulti DVD burner. Kemudian tentu saja ada Wi-Fi 802.11ac dan Bluetooth.

Review HP Star Wars 16

Experience

Dengan memakainya di tempat publik, HP Pavilion Star Wars Special Edition adalah laptop sempurna jika Anda ingin mencuri perhatian orang – sekalipun mereka bukan fans Star Wars; sekali lagi berkat eksekusi apik pada desain. Bagi saya, berat 2,3 kilogram tergolong ringan untuk dibawa-bawa.

Dari perspektif hiburan multimedia, komponen optical drive sangat berguna seandainya Anda masih mempunyai koleksi DVD film. Kualitas layarnya cukup memuaskan buat menonton film (di kamar atau ruang tertutup lain), dan Anda tidak perlu menambahkan speaker eksternal karena HP sudah membekali laptop dengan speaker build-in Bang & Olufsen Play. Bass memang ‘standar notebook‘, namun setidaknya output audio terdengar lantang.

Review HP Star Wars 30

Edisi spesial Star Wars HP Pavilion ini dibundel bersama app Command Center. Di sana Anda bisa mengkustomisasi theme, memilih wallpaper, serta menjelajahi koleksi gambar di bagian galeri.

Hardware & performance

Susunan hardware bisa Anda lihat langsung lewat screenshot Speccy.

Review HP Star Wars 01

Ketiadaan SSD terbukti sangat memengaruhi waktu loading dan booting. Dalam sejumlah skenario, keterlambatan respons cukup terlihat saat Anda membuka aplikasi. Meski demikian, hard drive Hitachi S50GB 5.400rpm berkapasitas 1TB memberikan medium penyimpanan data yang lapang.

GPU Nvidia GeForce 940M membatasi pengguna dalam menikmati permainan-permainan baru di resolusi full-HD. GTX 960M ialah kartu grafis yang dianjurkan buat gamer mainstream. Dengan menggunakan software 3DMark Fire Strike 1.1, HP Pavilion Star Wars meraih skor 1402 – angkanya di bawah rata-rata notebook modern. Di PCMark, nilai casual gaming mencetak 18,88fps dengan hasil total 2318.

Review HP Star Wars 02

Review HP Star Wars 05

Saya juga memanfaatkan software Unigine Heaven 4.0 dan Valley untuk menguji performa grafis notebook ini. Setup-nya sendiri custom, saya memilih DirectX 11, tingkat quality high, menonaktifkan anti-aliasing, full-screen, dan mengunakan resolusi 1920×1080. Hasil terbaiknya ialah sebagai berikut:

Review HP Star Wars 06

Review HP Star Wars 07

Untuk tes gaming langsung, saya cuma menginstal satu permainan saja: The Witness, sebagai representasi judul casual, dibantu Fraps. Di level high, awalnya The Witness menampilkan 25fps. Seiring bertambahnya objek, frame rate turun perlahan-lahan. Berdasarkan pengamatan saya, frame rate terendah terdeteksi di 14, sedangkan paling tinggi terpantau di 37 – tidak pernah melewati 40. Tapi kendala tersebut tidak menghalangi saya memperoleh screenshot-screenshot cantik ini:

Review HP Star Wars 08

Review HP Star Wars 11

Review HP Star Wars 09

Review HP Star Wars 12

Review HP Star Wars 10

The Force juga sepertinya tidak terlalu kuat pada unit baterai HP Pavilion Star Wars. Untuk menyajikan video offline tanpa henti, bertahan hampir enam jam. Lalu untuk menjalankan streaming video, durasi baterai turun lagi sampai hanya empat jam 40 menitan. Daya tahan yang ideal adalah minimal enam jam.

Verdict

HP Pavilion Star Wars Special Edition AN010TX merupakan pemandangan mengesankan bagi mereka yang pertama kali berkenalan dengannya. Tetapi ketika menilik lebih jauh, konsumen yang kritis akan sadar bahwa Hewlett-Packard sebetulnya hanya mengadopsi laptop di keluarga Pavilion, kemudian memberinya kosmetik bertema Star Wars baik pada rancangan di luar serta konten digital di dalam.

Jika HP benar-benar ingin notebook Star Wars itu lebih terasa prestisius dan premium, mengapa tidak sekalian mengusung body logam, desain lebih tipis, serta komposisi harware yang lebih mutakhir? Ingin fans berteriak girang? Bundel saja produk bersama Star Wars Battlefront.

Terlepas dari itu semua, harga (mulai dari) US$ 700 bukanlah jumah uang yang terlalu besar untuk memiliki notebook multimedia unik tersebut. Berpatokan dari website-nya, HP Pavilion Star Wars versi review ini (dengan GPU GeForce 940) sendiri dibanderol US$ 1.000.

Review HP Star Wars 37

[Review] Xenom All-New Hercules HC15S, Jawara Notebook Gaming Lokal

Xenom mewakilkan Indonesia di tengah kencangnya serbuan brand gaming notebook asal Taiwan di pasar lokal. Mereka mencoba mencuri hati konsumen dengan dua aspek yang sulit ditandingi kompetitor luar negeri: keleluasaan kustomisasi hardware, dan tentu saja harga yang masuk akal. Xenom menyediakan lima kategori produk, dan Hercules merupakan tipe paling high-end.

Kemampuan All-New Hercules alias HC15S telah dipamerkan sendiri oleh GM Xenom Rolly Edward di momen pengungkapannya. Di sana, varian baru Hercules dengan mudah menyikat Assassin’s Creed Unity di setting grafis paling tinggi. Anda perlu tahu, Unity ialah contoh game yang tidak dioptimalkan untuk PC. Karena performa Hercules tak jauh dari PC desktop biasa, Xenom tak ragu menyebutnya sebagai ‘desktop PC masa depan‘.

Kurang lebih 10 bulan dari momen itu, akhirnya saya diberikan kesempatan buat menjajalnya secara personal. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, ia memang bukanlah device sempurna – ada kekurangan di sana-sini. Tetapi saya tidak ragu mengatakan bahwa Hercules merupakan produk ideal, dinilai dari konsep dan alasan utama ia dirancang.

Dan di ulasan ini, saya akan menjabarkan alasan mengapa HC15S sanggup menyaingi brand-brand global terkenal.

Design & build quality

Kesederhanaan adalah daya tarik dari Xenom All-New Hercules, dan penampilannya jauh berbeda dari varian Hercules terdahulu. Tidak ada LED menyala di balik panel, hanya ada satu lightbar di sisi bawah-depan. Layer karet matte lembut melapisi lid dan area di sekitar keyboard. Bingkai display dan chassis plastik tampak serasi dengan setup ini, kemudian logo metalik Xenom diletakkan di belakang layar dan bawah display.

Review Xenom HC15S 44

Review Xenom HC15S 42

Dilihat dari belakang, dua heat sink dengan grille horisontal di kanan dan kiri menyerupai bagian supercar. Dan seandainya notebook gaming diibaratkan sebagai kendaraan perang, maka HC15S ialah pesawat siluman.

Review Xenom HC15S 45

Lampu LED juga mengisi backlight keyboard. Tidak ada tombol shortcut kapasitif atau bahkan macro fisik. Tombol power bisa langsung Anda temukan di atas, menyala hijau ketika HC15S aktif. Xenom menjaga produknya tetap simpel, namun saya sangat mengapresiasi penempatan layar sehingga ia tidak membuat Anda bungkuk. Desain ini membuat posisi panel sedikit lebih tinggi.

Review Xenom HC15S 35

Meski ada jarak cukup besar antara layar dan body, engsel mencengkeram dengan mantap. Gap tersebut dimanfaatkan Xenom untuk menempatkan set speaker Onkyo. Karena posisisnya bukan di belakang ataupun di bawah, audio jadi lebih terdengar lebih efektif.

Review Xenom HC15S 30

Penggunaan material logam pada laptop memang dapat memberikan kesan premium, namun build quality HC15S yang dari plastik tak boleh diremehkan. Tubuh All-New Hercules sangat kokoh, tidak ada bagian ‘lunak’ yang mudah menekuk. Saat saya tekan belakang display, LCD tidak terdistorsi. Karena mengedepankan konsep customizable, Anda cuma perlu membuka panel untuk mengakses hardware. Baterai 82Wh-nya juga removable.

Review Xenom HC15S 43

Review Xenom HC15S 41

Notebook 35 persen lebih tipis dibanding model terdahulu, dan berkat tubuh plastik, bobotnya lebih bersahabat dibanding kategori desktop replacement. Menurut saya, HC15S merupakan satu dari sedikit laptop gaming 15-inci ideal dalam penyuguhan faktor mobilitas, walaupun mungkin Anda akan sedikit keberatan jika harus membawanya tiap hari. All-New Hercules mempunyai dimensi 386x262x35,7mm dengan berat 3,4-kilogram sudah termasuk baterai.

Display

Jendala Anda dalam menikmati konten digital adalah sebuah layar IPS LED TrueDisplay 15,6-inci 1920×1080-pixel. Permukaan matte di sana mampu membungkam pantulan sinar yang tidak diinginkan, dan IPS memastikan viewing angle-nya luas – tetap jelas dilihat dari hampir semua sudut. Ia tajam, cerah, kaya warna, dan level saturasinya di atas rata-rata notebook gaming.

Review Xenom HC15S 36

Sedikit mengutak-atik display settings, saya menemukan bahwa Anda bisa memanfaatkan Dynamic Super Resolution di HC15S. Fitur tersebut me-render game di resolusi lebih tinggi (2715×1527), kemudian mengecilkannya kembali supaya sesuai dengan monitor. Alhasil, kita mendapatkan grafis berkualitas 4K di panel full-HD.

Review Xenom HC15S 27

Sayangnya ada masalah di display. Ketika layar menyala dalam keadaan gelap (misalnya saat peralihan sebelum loading screen), distribusi warna terlihat tidak merata. Warna lebih terang di zona-zona pinggir.

Review Xenom HC15S 32

Keyboard, touchpad & palm rest

Hercules menyajikan keyboard lengkap, tanpa ada pengecilan ukuran pada numpad. Meskipun Xenom tidak menggandeng tim spesialis periferal gaming, papan ketik ini terbilang fleksibel. Mengejutkannya, keyboard anti-ghosting itu terasa nyaman baik waktu digunakan buat bermain ataupun mengetik. Sebetulnya jarak antar tuts sangat berdekatan, tapi karena rongga gap sulit dijamah jari, peletakan tuts (huruf, angka dan kursor) 0,9×0,9mm-nya cocok di tangan saya.

Review Xenom HC15S 38

Review Xenom HC15S 25

Sisi kiri touchpad 6,2×10,65cm sejajar dengan sisi kiri tombol spasi. Posisinya memang timpang sebelah, menyisakan ruang palm rest yang lapang di area tangan kanan. Touchpad-nya multi-gesture dipadu fungsi scrolling. Teksur halusnya menjaga gerakan kursor mouse akurat, lalu kedua tombol juga empuk.

Review Xenom HC15S 37

Tatakan telapak tangan terasa lembut dan sedikit hangat (akan kita bahas lebih detail di gaming experience). Tapi saya sedikit cemas minyak dan keringat akan menggerus permukaan karet doff-nya.

Review Xenom HC15S 26

Connectivity

Dengan membeli All-New Hercules, Anda harus bersedia merangkul sistem distribusi digital. Notebook tidak mempunyai optical disk drive, kompensasinya adalah segi konektivitas yang luas: terdapat dua port USB 3.0, sebuah port USB 3.1 Thunderbolt 3.0, 6-in-1 card reader, eSATA dan LAN di kiri; headphone jack, microphone jack, line-in jack, S/PDIF output jack dan satu lagi USB 3.0 di kanan; serta satu port HDMI 1.4a dan sepasang DisplayPort 1.2.

Gaming experience

Selama pemakaian, All-New Hercules jarang sekali mengecewakan. Xenom sengaja meminimalisir overlay software sehingga tidak mengganggu gamer – sebuah janji anti-bloatware dari produsen. Sisi negatifnya, tanpa petunjuk tertulis, saya hampir tidak sadar kita bisa membuka app Flexikey via kombinasi tombol ‘Fn’ dan ‘/’.

Di sana Anda bisa mengkustomisasi macro, mengaktifkan fitur Statisitcs (merekam frekuensi tekanan pada tombol, serta mengatur warna dan pola cahaya backlight (breath, cycle, flash, tempo, dance, dan lain-lain) dan lightbar. Setup bisa disimpan terpisah di profile berbeda.

Review Xenom HC15S 24

Kendala-kendala ‘standar’ notebook gaming turut muncul di HC15S. Sewaktu digunakan di waktu lama di ruang terbuka tanpa AC, temperatur akan naik. Berdasarkan pemantauan saya, panas berpusat di wilayah keyboard ke atas, merambat ke palm rest. Namun temperatur tidak melewati batasan-batasan yang mengkhawatirkan.

Seperti laptop gaming lain, unit baterai (8-cell smart Lithium-Ion 82Wh) hanyalah komponen ‘wajib’. Anda direkomendasikan buat selalu menyambungkan HC15S ke sumber listrik agar permainan berjalan maksimal.

Review Xenom HC15S 28

Kehadiran sepasang speaker Onkyo 2-watt plus Sound Blaster X-Fi 5 ialah kejutan menyenangkan. Karena diarahkan ke wajah pengguna, output terdengar jelas dan lantang. Kekurangannya bisa ditebak: terletak pada bass yang kurang menendang. Jika Anda sangat kompetitif dan selalu ingin mendengar suara langkah lawan di game multiplayer, menggunakan headphone gaming tambahan sangat disarankan.

Review Xenom HC15S 34

Review Xenom HC15S 39

Oh satu lagi, saat bermain game, touchpad harus dimatikan. Seringkali gerakan tangan kiri teregistrasi sebagai input. Awalnya saya memaklumkan hal ini, hingga suatu ketika di Fallout 4 secara tidak sengaja saya menembakkan nuklir portable tepat di bawah kaki sendiri.

Hardware

Inilah spesifikasi dan susunan hardware berdasarkan Speccy dan PC Mark 8:

Review Xenom HC15S 03

Review Xenom HC15S 08

Gaming performance

Sebelum menganalisis video game, ada baiknya Anda melihat hasil benchmark All-New Hercules. Saya memakai software 3D Mark 8, Unigine Valley 1.0 dan Heaven 4.0.

Di bawah adalah setting yang saya gunakan dan hasil terbaik di Valley:

Review Xenom HC15S 04

Review Xenom HC15S 05

Dan ini nilai di Heaven:

Review Xenom HC15S 06

Review Xenom HC15S 07

Terakhir ialah skor di 3D Mark 8:

Review Xenom HC15S 09

Hasil di atas menunjukkan angka istimewa, tapi apa artinya teori tanpa praktek? Buat tes gaming, saya memanfaatkan empat permainan: Dragon’s Dogma Dark Arisen, The Witness, Rainbow Six: Siege dan Fallout 4, dibantu Fraps. Pembahasan saya mulai dari judul yang paling ‘ringan’ terlebih dahulu.

HC15S sama sekali tidak kesulitan menyikat Dragon’s Dogma Dark Arisen. Slider grafis saya tempatkan semuanya di sebelah kanan, kemudian saya tambahkan file modifikasi ENB Series supaya visualnya tampil lebih baik lagi. Walau demikian, frame rate tidak pernah bergeming dari 60. Semua efek tersuguh seperti yang diinginkan developer-nya, lalu perputaran siang dan malam tidak memengaruhi performa. Nikmati screenshot-nya di bawah:

Review Xenom HC15S 10

Review Xenom HC15S 11

Review Xenom HC15S 13

Review Xenom HC15S 12

Sejujurnya, Dragon’s Dogma merupakan game port berusia tiga tahun. Bagaimana kesanggupan All-New Hercules menghadapi paling baru? Saya beralih ke The Witness, dan game hanya ada tiga pilihan kualitas grafis. Lagi-lagi, di tingkat paling tinggi, The Witness selalu tersaji di 60 frame rate per detik.

Review Xenom HC15S 14

Review Xenom HC15S 15

Review Xenom HC15S 16

Rainbow Six Siege adalah wakil dari genre shooter kompetitif blockbuster, dan saya gunakan setting grafis default di resolusi 1080p. Baik di singleplayer ataupun multiplayer, Xenom HC15S mengangani Siege semulus sutra, di 60 fps – di luar ekspektasi saya sebelumnya.

Sedikit catatan: ada kendala ketika saya memasang resolusi 2715×1527 di Windows, menyebabkan cursor mouse tidak sinkron di dalam permainan. Mengembalikan resolusi ke full-HD menyelesaikan problem ini.

Review Xenom HC15S 17

Review Xenom HC15S 18

Review Xenom HC15S 19

Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan peminjaman unit review HC15S, dan memakainya untuk menikmati Fallout 4 selama beberapa belas jam. Di tingkatan ultra 1080p (anti-aliasing TAA, anisotropic filtering 16-samples, depth of field bokeh, ambient occlusion SSAO, dan godrays high), angka 60 selalu muncul di pinggir layar, menunjukkan frame rate yang saya dapatkan. Ia baru bergeser ke 59 ketika kamera digerakkan, lalu kembali ke 60.

Review Xenom HC15S 20

Review Xenom HC15S 21

Review Xenom HC15S 22

Review Xenom HC15S 23

Satu hal yang sangat terasa di permainan open-world ini: loading screen berjalan singkat, jauh meninggalkan ROG G752VT.

Verdict

HC15S memang bukanlah notebook gaming paling cantik, paling canggih, ataupun menyodorkan inovasi baru; namun ia berhasil merepresentasikan visi Xenom, yaitu menawarkan produk paling ideal bagi gamer PC ‘nomaden’. Produsen menyingkirkan gimmick, dan fokus pada faktor terpenting dan tujuan utama laptop diciptakan: gaming.

Dari perspektif performa versus harga, ia merupakan salah satu notebook 15-inci terbaik. Uang yang Anda keluarkan benar-benar hanya dialokasikan ke hobi tersebut, dan pengguna tidak juga digerecoki oleh software-software tambahan. Dan jika kita tanya pada diri sendiri, pernak-pernik semisal warna-warni lampu LED sebenarnya tidak akan membuat kita bermain lebih baik.

Meski saya berkata demikian, tidak semata-mata All-New Hercules HC15S ialah produk yang murah. Xenom membanderolnya di kisaran Rp 40 jutaan, tergantung dari hardware pilihan Anda.

Review Xenom HC15S 33

Asus Kemas Skylake, USB-C dan DVD Writer Dalam Tubuh Ramping Notebook A456

Ambisi produsen menghadirkan generasi baru notebook yang lebih ringan dan tipis tanpa mengurangi performa hardware berujung pada lahirnya ultrabook. Desainnya mewakilkan perangkat komputasi era modern, tapi dengan berkurangnya volume dan luas permukaan device, muncul beberapa kendala: Sisi konektivitas jadi berkurang, belum lagi masalah temperatur.

Di awal tahun ini, Asus menawarkan solusi mereka terhadap hal-hal di atas dengan membawa A456 ke Indonesia. Ia merupakan notebook ultra-thin yang ditopang keleluasaan konektivitas. Key selling point dari A456 adalah adanya port USB type-C dan optical drive DVD writer meskipun notebook memiliki desain ramping, serta dukungan prosesor Intel Core generasi keenam ‘Skylake’.

Asus A456 02

Asus mengemas hardware dalam tubuh setebal 2,53-sentimeter. Di bagian punggung, Anda disuguhkan tampilan khas berupa permukaan logam berpola garis melingkar, berpangkal pada logo tepat di tengahnya. A456 mempunyai panel LED 16:9 14-inci beresolusi 1366×768, ditenagai chip Nvidia GeForce GT 930M 2GB VRAM dan GPU integrated Intel HD. Melihat pemilihan kartu grafisnya, gaming 3D bukanlah spesialisasi utama ultrabook ini.

Bagian keyboard mengusung desain chiclet, dipadu touchpad yang luas. Supaya Anda tetap merasa nyaman saat harus mengetik berjam-jam, Asus membubuhkan fitur Ice Cool di palm rest, menjaga suhu berada di antara 28 sampai 35 derajat Celcius – lebih rendah dibandingkan temperatur rata-rata tubuh manusia.

Asus A456 04

Asus merasa percaya diri bahwa Intel Core i5-6200U 2,3GHz di dalam mampu ‘menyajikan kinerja yang handal’, cocok buat menangani kebutuhan kerja standard di kantor atau penyuntingan video. Di sisi hiburan multimedia, Asus membekali ultrabook tersebut dengan speaker SonicMaster. Lalu lewat fitur Splendid, Anda bisa mengaktifkan mode Theater (alias efek sinematik) saat menggunakan A456 untuk menonton video.

Sang produsen membubuhkan memori RAM DDR3L 1600 sebesar 4GB yang dapat diperluas hingga maksimal 12GB, penyimpanan berbasis hard disk 5400rpm berkapasitas 500GB, serta baterai Li-polymer 38Whrs. Menurut Asus, jenis lithium polymer mempunyai daya tahan lebih tinggi dibanding Li-ion.

Asus A456 03

Selain ODD writer, A456 dilengkapi port USB Type-C sebagai langkah future proof, ditemani USB 3.0, USB 2.0, port LAN, HDMI, port VGA, Wi-Fi, dan Bluetooth 4.0.

Asus A456 dijajakan seharga Rp 7,7 juta. Paket penjualan sudah termasuk OS Microsoft Windows 10 dan garansi selama dua tahun.

Acer Luncurkan Laptop Hybrid Baru, Aspire Switch 12 S

Selain tablet Iconia One 8 yang ditujukan buat kalangan pemula, Acer juga mengungkap perangkat yang lebih ‘serius’ di CES 2016. Perangkat tersebut adalah Acer Aspire Switch 12 S, sebuah laptop hybrid 2-in-1 yang mengusung fitur serta spesifikasi menjanjikan.

Switch 12 S pada dasarnya merupakan sebuah tablet yang dilengkapi aksesori keyboard. Hampir seluruh komponennya tertanam di balik layar sentuh 12,5 inci miliknya. Layar ini sendiri hadir dalam dua versi. Versi standarnya mengemas resolusi 1920 x 1080 pixel, tapi kalau Anda punya dana lebih, Anda bisa memilih yang beresolusi 4K – keduanya dilindungi oleh kaca Gorilla Glass 4.

Acer Aspire Switch 12 S

Dapur pacunya berpusat pada prosesor Intel Core M dengan arsitektur Skylake. Unit RAM yang mendampingi punya kapasitas 4 GB atau 8 GB, sedangkan kapasitas SSD yang bisa dipilih adalah 128 GB atau 256 GB. Ada microSD card reader di bagian sisinya, tak lupa juga dengan sebuah port USB-C yang berfungsi sebagai colokan charger maupun perantara dengan perangkat lain seperti monitor eksternal via interface Thunderbolt 3.

Port USB-C tunggal? Apakah Switch 12 S bakal mengulangi ‘kesalahan’ MacBook 12 inci? Tidak, karena pada sisi kiri dan kanan bagian keyboard-nya Anda juga akan menjumpai port USB 3.0 standar. Secara keseluruhan, Switch 12 S punya bobot 1,4 kg dan tebal bodi 17,3 mm. Porsi tablet-nya sendiri berbobot 800 gram, dengan ketebalan sekitar 7,85 mm.

Sepintas memang terkesan cukup berat, tapi ingat, semua ini dikemas dalam rangka berbahan aluminium. Dan lagi, daya tahan baterainya diklaim bisa mencapai angka 8 jam sekali charge.

Acer Aspire Switch 12 S

Cara kerja Switch 12 S sejatinya sangat mirip seperti Microsoft Surface Book, mengandalkan desain engsel yang inovatif agar tablet mudah dilepas maupun dipasang kembali. Namun yang tak kalah menarik adalah kompatibilitasnya dengan aksesori bernama Graphics Dock, yang pada dasarnya mengemas kartu grafis terpisah guna mendongkrak performa Switch 12 S saat memainkan gamegame yang berat.

Menarik juga untuk diperhatikan adalah penempatan kamera 3D Intel RealSense di belakang – di depan hanyalah webcam standar beresolusi 720p. Asumsi saya, mengingat Acer juga menarget kaum profesional dengan Switch 12 S ini, kamera ini lebih dimaksudkan untuk kebutuhan memindai objek secara tiga dimensi dalam tugas-tugas tertentu, bukan untuk fitur Windows Hello.

Terlepas dari itu, Acer Aspire Switch 12 S tetap termasuk salah satu laptop hybrid Windows 10 yang menarik buat semua kalangan konsumen. Jadwal rilisnya adalah bulan Februari mendatang, dengan banderol harga mulai $1.000 untuk konfigurasi paling standarnya. Sayang belum ada keterangan apakah ia bakal masuk ke tanah air.

Sumber: PC World dan AnandTech.

Berbekal Eye-Tracking, MSI GT72S Tobii Diklaim Sebagai Laptop Gaming Tercanggih Saat Ini

Di ranah gaming, nama Tobii mulai terdengar di pertengahan 2014. Saat itu mereka diketahui digaet SteelSeries untuk mengembangkan sistem eye tracker Sentry. Lalu kurang lebih setahun setelahnya, teknologi ini diadopsi MSI, dan ditanamkan dalam notebook gaming. Unit tersebut kabarnya hanya sebuah purwarupa, belum jelas apakah MSI akan memasarkannya atau tidak.

Di CES 2016, MSI mengungkap sebuah kejutan. Mereka mengumumkan bahwa perangkat berteknologi canggih tersebut akan dihadirkan buat konsumen, ditanamkan di salah satu varian high-end. MSI memperkenalkan GT72S Tobii. Lewat kemampuan unik, sang produsen PC dan hardware asal Taiwan itu tak ragu mengklaim GT72S Tobii sebagai laptop gaming paling canggih di dunia.

Implementasi teknologi Tobii tampaknya serupa seperti yang saya jajal di Computex Taipei 2015 silam. Di sana, sistem eye tracker dibenamkan di unit GT72. Device memanfaatkan sensor inframerah Tobii EyeX. Ia ditunjukkan oleh tiga lampu menyala, diposisikan dekat engsel layar. Dengan GT72S Tobii, MSI resmi menjadi produsen notebook bersistem eye-tracking Tobii pertama.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa kira-kira gunanya EyeX Tracking? Dan apakah ia hanyalah sekedar gimmick? Tentu beberapa bidang akan sangat terbantu, contohnya untuk boardcaster dan kalangan antusias video-streaming. GT72S Tobii dapat melacak arah mata, sehingga penonton bisa mengetahui objek yang sedang dilihat sang streamer. Di gaming, navigasi jadi lebih sederhana karena Tobii mengetahui ke mana Anda melihat.

Assassin’s Creed Rogue merupakan permainan kelas blockbuster pertama yang mendukung Tobii. Judul-judul permainannya kian bertambah, kini meliputi Arma 3, Microsoft Flight Simulator, Euro Truck Simulator, DayZ, Elite: Dangerous, sampai Tom Clancy’s The Division. Menggunakan EyeX dalam game membutuhkan sedikit adaptasi, tapi pada prakteknya cukup mudah. Misalnya di Rogue, untuk menggerakkan kamera, Anda tinggal melihat area ujung layar – menggantikan fungsi mouse.

Walaupun sudah dipamerkan di panggung CES, MSI belum merilis informasi mengenai spesifikasi GT72S Tobii secara detail. Namun melihat wujud dan nama serinya, kemungkinan MSI mengusung GT72 tipe Dominator. Setidaknya, keberadaan GeForce GTX 980M hampir bisa dipastikan. Dan saya cukup yakin produsen tak lupa membubuhkan prosesor Intel Skylake, memori DDR4, dipadu fitur-fitur eksklusif khas MSI.

Berdasarkan informasi dari Tom’s Hardware, GT72S Tobii akan diluncurkan di akhir bulan Januari 2016 dan dibundel bersama Tom Clancy’s The Division. Notebook ini dijajakan mulai dari harga US$ 2.500.

Via The Verge & MSI. Header: Engadget.

Asus Zenbook UX303UB Sajikan Performa Tinggi Dalam Desain Elegan

Perjalanan Asus Zenbook dimulai di tahun 2011, dan sesuai namanya, tim desainer betul-betul berkiblat pada filosofi zen. Zenbook terkenal akan perpaduan rancangan ultra-thin dengan spesifikasi papan atas, sengaja dipresentasikan sebagai device premium. Dan di momen penutupan tahun 2015, Asus memutuskan untuk memperkuat jajaran produk Zenbook di nusantara.

Asus berpendapat, agar mampu bersaing, sebuah produk harus mempunyai ciri khas dan keunggulan, serta menyuguhkan gebrakan baru. Dan bagi sang produsen PC dan barang elektronik asal Taiwan itu, Zenbook UX303UM merupakan perwakilan dari visi mereka. Tepatnya di tanggal 28 Desember kemarin, Asus resmi menghadirkan ultrabook premium berlayar 13,3-inci tersebut ke Indonesia.

Asus Zenbook UX303UB 05

Dilihat dari perspektif desain, Zenbook UX303UM tidak menawarkan lompatan jauh dibanding tipe sebelumnya. Bagi Asus, ultrabook ini adalah upaya penyempurnaan. Sekali lagi, Anda disajikan konstruksi logam aluminium, dikemas dalam tubuh yang lebih ramping. Dimensinya ialah 323x223x20mm, dan di bagian tertipis, tebalnya cuma 3mm.

Meskipun sebetulnya display 13,3-inci tidak memerlukan level resolusi terlalu tinggi, Asus ingin panel tersebut sanggup memberikan output visual prima. Mereka memilih monitor QHD+ 3200×1800-pixel 275ppi dengan tingkat kecerahan 300cd/m2. Asus menjamin, konten selalu nyaman untuk dilihat, kemudian gambar serta teks juga tampil tajam dan detail.

Asus Zenbook UX303UB 02

UX303 memanfaatkan panel IPS, tingkat color gamut-nya berada di 72% NTSC sehingga warna lebih akurat. Fitur Splendid juga hadir di sana, dan melalui mode eye care, mata Anda tetap terjaga dari kerusakan saat harus mengoperasikan PC di waktu yang lama.

Menilik hardware-nya, Zenbook UX303UM mungkin tidak dioptimalkan buat menangani software olah grafis berat ataupun permainan-permainan 3D terbaru, tetapi lebih dari cukup untuk menemani kita dalam beraktivitas sehari-hari. Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GT 940M, memori RAM DDR3L 1600MHz 8GB, penyimpanan berbasis hard drive 1TB dan baterai polimer 3-cell 50Whrs.

Asus Zenbook UX303UB 04

Baterai tersebut dijanjikan sanggup aktif selama tujuh jam, namun sepertinya baru bisa tercapai berkat penggunaan SSD. Namun di daftar spesifikasi lembar rilis pers, Asus sama sekali tidak menyebutkannya. Kelengkapan lainnya meliputi tiga port USB 3.0, Wi-Fi 802.11ac, webcam bermodul CMOS 720p, serta fitur layar sentuh.

Asus Zenbook UX303UM ditawarkan di harga Rp 15,3 juta dalam tiga opsi warna: coklat muda, emas dan rose gold. Bundel pembelian sudah termasuk OS Windows 10 Home, sleeve, dan garansi global dua tahun.

Butuh Notebook Untuk Olah Data Sehari-Hari? Asus Tawarkan K401LB

Berdasarkan penjelasan dari country product group leader Asus Juliana Chen, produk laptop maupun device mobile pada umumnya harus memiliki keistimewaan agar ia mampu bersaing. Dan aspek esensial lain ialah pada siapa produk tersebut ditujukan. Buat laptop anyarnya, Asus kembali menargetkan khalayak umum dengan fungsi utama penggunaan sehari-hari.

Di awal minggu ini, sang produsen PC dan barang elektronik dari Taiwan itu resmi membawa notebook tipe K401LB ke Indonesia. Melihat bundelnya secara umum, K401LB tampaknya tidak dikhususkan untuk kegunaan spesifik. Meski demikian, faktor mobilitas dan desain menjadi perhatian utama Asus. Jika Anda sedang mencari laptop berlayar 14-inci dengan kinerja cukup mumpuni, K401LB bisa jadi pertimbangan.

Asus K401LB 02

Notebook mengusung konstruksi ultra-thin, berketebalan 2,1cm sampai hanya 9mm di bagian tertipis, dan bobot totalnya cuma 1,65-kilogram. Asus memanfaatkan rancangan minimalis dipadu finishing brushed metal di punggung layar. Selain itu, ciri khas dari laptop di seri K ialah sisi yang membundar. Buat periferal input, produsen menyiapkan keyboard chiclet dengan jarak key travel 1,6mm.

Layar full-HD 16:9 seluas 14-inci dibubuhkan sebagai jendela Anda mengakses konten digital. Display ditopang teknologi Asus Splendid, menawarkan opsi mode berbeda seperti vivid, manual, normal serta eye care. Khususnya di mode terakhir ini, sistem diperintahkan untuk meminimalisir pengeluaran cahaya biru, mengalihkan konfigurasi ke setting yang tepat demi mengurangi rasa lelah dan kerusakan jangka panjang pada mata. Konsekuensinya, gambar terlihat lebih kuning.

Asus K401LB 03

Kendala notebook berdimensi tipis adalah temperatur tinggi, dan Asus mengatasinya dengan membubuhkan teknologi IceCool. Seperti EeeBook E402, bagian permukaan palm rest dijanjikan akan selalu sejuk. Suhunya berada di kisaran 28゚C dan 35゚C, lebih rendah dari temperatur tubuh manusia, memastikannya tetap nyaman digunakan dalam waktu lama.

Varian Asus K401LB yang masuk ke Indonesia dibekali prosesor Intel i5-5200U berkecepatan 2.2GHz, kartu grafis GeForce GT940M, RAM DDR3L 1600MHz 4GB (dapat diperluas sampai 12GB), penyimpanan berbasis hard drive 1TB, dan ditenagai unit baterai Li-Ion prismatic 48 Whrs – diklaim sanggup aktif selama 440 menit buat memutar video 1080p, dan 990 menit untuk browsing web.

Asus K401LB 04

Asus K401LB dipasarkan di harga Rp 8,4 juta plus garansi internasional penuh selama dua tahun. Perlu diketahui, paket ini belum termasuk sistem operasi.

Cocok Untuk Pelajar, Notebook Asus E402MA Tak Melupakan Aspek Penampilan

Kadang memilih tipe notebook yang tepat bisa jadi lebih sulit dibanding merakit komputer sendiri. Tersedia banyak jasa perakitan, tapi menentukan satu dari puluhan model laptop bukanlah perkara mudah. Apalagi tiap produk menawarkan beragam fitur serta komposisi hardware. Jika kebetulan sedang mencari tipe kelas budget, solusi dari Asus ini mungkin cocok untuk Anda.

Produsen asal Taipei itu belum lama menghadirkan Asus E402MA ke Indonesia. Dari press release, Asus mendeskripsikannya sebagai notebook portable nan elegan buat para pelajar dan profesional muda. Ia diklaim menyajikan desain ringkas dan portable, ditopang kinerja handal serta masa aktif baterai yang awet – sanggup menjadi medium beraktivitas dan platform produktif sehari-hari.

Asus E402MA 02

Asus menyampaikan bahwa E402MA (juga dinamai EeeBook E402) ialah sebuah laptop ekonomis dengan cita rasa premium. Wujudnya padat, berdesain minimalis. Asus membubuhkan layar 1366×768-pixel 14-inci di tubuh berdimensi 339x235x21,9-milimeter. Terlepas dari rampingnya wujud E402MA, Asus tidak lupa membubuhkan segala macam konektivitas fisik yang kita butuhkan.

Di sisi samping, Anda dapat segera menemukan port USB (3.0 dan 2.0), VGA, LAN, HDMI, hingga card reader 3-in-i. Produsen juga mengadopsi teknologi touchscreen di smartphone ke bagian touchpad, dimaksudkan buat memberikan konsumen respons serta keakuratan optimal dalam navigasi konten. Biasanya kendala notebook bertubuh tipis adalah temperatur yang tinggi. Solusi Asus pada E402MA ialah membubuhkan fitur IceCool, demi menjaga suhu palm rest tetap berada di kisaran 28 sampai 35 derajat Celcius.

Asus E402MA 03

Untuk bagian dalam, Asus membekali E402MA dengan system-on-chip Intel Bay Trail-M berprosesor dual-core Celeron N2840. Ada RAM DDR3L sebesar 2GB, penyimpanan berbasis hard drive 500GB ditambah Asus WebStorage 500GB, serta baterai 2-cells 32Whrs; dilengkapi pernak-pernik berupa kamera web VGA, speaker dan microphone SonicMaster build-in. Baterai dijanjikan sanggup menjaga notebook tetap aktif selama delapan jam.

Komposisi komponen di atas memastikan EeeBook E402 dapat menangani kebutuhan olah data standard, menyuguhkan kapabilitas multitasking cukup memuaskan saat Anda sedang mengoprek dokumen Microsoft Office, sembari menonton film serta menjelajahi internet. Tapi saya kurang yakin dengan pernyataan ‘playing the latest games‘, ragu laptop bisa menjalankan judul-judul yang menuntut grafis tinggi.

Harga jual Asus E402MA sangat terjangkau, hanya Rp 3,55 juta. Namun penawaran tersebut belum termasuk sistem operasi.

Asus E402MA 04