[Review] Lenovo Ideapad L340 15API: Entry Level Gaming yang Cocok Dipakai Bekerja

Seringkali orang bertanya, seperti apa laptop yang paling baik untuk digunakan sebagai perangkat editing video dan gambar. Tentu saja, laptop gaming akan menjadi pilihan utama. Sayangnya, laptop tersebut memiliki harga yang mahal sehingga tidak semua orang bakal mampu membelinya. Dan sepertinya Lenovo sadar akan hal ini dan meluncurkan laptop baru dengan nama Ideapad L340.

Lenovo L340 at desk

Laptop Lenovo Ideapad L340 sendiri pertama kali saya lihat pada saat acara sneakpeak yang diadakan pada gedung Wisma BNI 46. Saat itu, Lenovo memperkenalkan seri L340 dan C340, yang keduanya memang ditujukan untuk pasar mainstream. Dengan spesifikasi yang cukup tinggi, saya memang menaruh perhatian lebih pada L340 dibandingkan C340.

Ideapad L340 sendiri adalah turunan dari Lenovo Legion yang merupakan lini gaming mereka. Hal ini membuat Lenovo Ideapad L340 menggunakan spesifikasi yang juga mampu digunakan dalam bermain game ringan. Akan tetapi, Lenovo nantinya juga bakal meluncurkan seri L340 yang memang khusus ditujukan untuk para gamer.  Untuk Indonesia, L340 yang satu ini menggunakan prosesor AMD Ryzen 7 3700U yang kencang.

Lenovo L340 15API memiliki spesifikasi sebagai berikut

Prosesor Ryzen 7 2700u
GPU AMD VEGA 10
RAM 16 GB DDR4 2400MHz Single Channel
Storage HDD Toshiba 1 TB
Layar 15,6 inci 1920×1080 TN
OS Windows 10
Bobot 2.2 KG
Dimensi 363 x 254.6 x 22.9 mm
Baterai 3 cell 36 Wh

Satu yang cukup disayangkan pada spesifikasi yang diberikan adalah pemasangan RAM dengan mode single channel. Hal ini tentu saja mengurangi kinerja dari kedua kartu grafis yang ada. Hal tersebut juga mungkin sengaja dilakukan oleh Lenovo mengingat laptop yang satu ini tidak termasuk dalam lini gaming.

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut

Desain

Plasticky… Hal tersebut adalah yang pertama muncul dipikiran saya saat memegang Lenovo Ideapad L340 15API. Desain bagian luar atasnya terkesan minimalis karena tanpa motif dan hanya ada logo Lenovo di bagian pinggirnya. Sayangnya, finishing-nya membuat sidik jari mudah menempel yang membuatnya menjadi cukup kotor.

Lenovo L340 Sisi Kiri

Dengan menggunakan layar berdimensi 15,6 inci, tentu saja layout keyboard dengan desain chiclet ini menjadi penuh. Anda dapat menemukan tombol numerik pada bagian kanannya. Akan tetapi, keyboard-nya tidak memiliki lampu LED penerang sehingga akan menyulitkan Anda saat bekerja dengan lampu yang redup.

Pada bagian tengah dari palm rest tersebut terdapat sebuah touch pad yang digunakan untuk menggantikan mouseTouch pad  ini sendiri juga memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan layaknya menggunakan layar sentuh. Desain dari touch pad ini tidak memiliki garis untuk membedakan antara klik kiri dan klik kanan, sehingga pengguna harus menerka sendiri bagian mana yang tombol mouse kiri dan kanan.

Lenovo L340 Sisi Kanan

Slot ekspansi pada laptop Lenovo Ideapad L340 ada pada sisi sebelah kiri. Paling pojok akan ditemukan port daya, sebuah port RJ45, dua buah port USB 3.1, audio 3.55 mm, dan USB-C. Untuk bagian sebelah kanan ditemukan sebuah DVD Writer dan Kensington Lock.

Kehadiran dari DVD Writer sendiri menurut Lenovo masih sangat dibutuhkan. Saat ditanyakan, ternyata di Indonesia DVD masih lebih populer dibandingkan dengan USB flash disk untuk menyimpan dan mentransfer data. Hal ini masih berlaku untuk daerah-daerah non Jawa.

Pengujian

Dengan menggunakan AMD Ryzen 7 2700U, tentu saja laptop ini tergolong memiliki spesifikasi tinggi. Apalagi dengan VEGA 10 yang merupakan grafis terintegrasi yang paling cepat hingga saat ini. Akan tetapi, hal yang cukup disayangkan adalah penggunaan satu keping RAM yang membuat kinerja menjadi tidak optimal.

Untuk mengetahui seberapa tidak optimalnya kinerja dari Ryzen 7 2700U dengan single channel, Ryzen 5 2500U dan Ryzen 3 2200U dengan dual channel dihadirkan sebagai pembanding. Mari kita lihat kinerja dari keduanya.

Dapat dilihat bahwa dalam beberapa pengujian, Lenovo L340 tertinggal dengan dua perangkat lainnya yang memiliki seting dual channel. Hal ini tentu saja bakal mengganggu kinerja aplikasi yang mirip dengan program sintetis yang diuji. Hal ini termasuk bermain game dan melakukan editing gambar. Akan tetapi untuk software yang membutuhkan kinerja prosesor seperti melakukan encoding video, kinerjanya sangat bisa diandalkan.

Kami pun menguji ketahanan baterai dengan menggunakan sebuah video MP4 dengan resolusi 1080p yang kami putar berulang-ulang. Dan kami mendapatkan daya tahan baterai selama 4 jam 16 menit. Hal ini tentu saja berbeda dengan yang dijanjikan oleh Lenovo yang klaimnya mampu bertahan sampai 8,5 jam.

Verdict

Dalam memilih laptop yang akan dipakai untuk bekerja, tentu saja membutuhkan spesifikasi yang tinggi. Spesifikasi yang tinggi biasanya dimiliki oleh laptop gaming. Oleh karena itu, Lenovo membuat seri L yang diambil dari seri Legion.

Kinerja dari Lenovo Ideapad L340 memang tidak perlu lagi dipertanyakan. Sayangnya, seting single channel cukup membuat kinerja L340 tidak optimal, seperti kebanyakan platform AMD yang ada jika tidak menggunakan dual channel. Anda harus menambahkan sebuah keping DDR4 agar kinerja sebenarnya dapat terlihat.

Lenovo menjual Ideapad L340 dengan harga yang tergolong cukup tinggi, yaitu Rp. 10.699.000. Walaupun begitu, dengan desain yang ada membuat pengguna lebih nyaman saat menggunakannya karena memiliki layar yang lebar, keyboard penuh dan baterai yang cukup lama.

Sparks

  • Daya tahan baterai cukup baik
  • Kinerja tergolong cukup baik
  • Port ekspansi tergolong lengkap
  • Rapid charge yang mengisi baterai lebih cepat
  • Desain keyboard penuh

Slacks

  • RAM masih single channel
  • Harga cukup tinggi
  • Ramah terhadap minyak sidik jari

Tiba di Indonesia, Laptop Premium Lenovo Yoga S940 Gunakan Wajah Anda Sebagai ‘Kuncinya’

Varian laptop Yoga muncul di sekitar tahun 2012 sebagai jawaban Lenovo atas naik daunnya konsep convertible di segmen perangkat komputasi mobile. Sejak saat itu, muncul-lah begitu banyak variasi Yoga, bahkan konsep ini beberapa kali juga diterapkan pada model ThinkPad dan IdeaPad. Tapi seiring waktu, seri Yoga pelan-pelan berubah. Produknya kini tidak lagi hanya meliputi tipe-tipe ‘hybrid‘ saja.

Satu inkarnasi unik terbaru dari keluarga Lenovo Yoga adalah Yoga S940. Notebook ini diperkenalkan ke publik di ajang CES 2019 Las Vegas, dan dalam perancangannya, sang produsen mencoba mengedepankan kesederhanaan akses ketimbang sekadar fleksibilitas desain. Kemudahan akses itu hadir lewat kombinasi dari kemampuan laptop mengenal wajah sang pemilik serta kapabilitas membaca tanda-tanda biometrik.

Yoga S940 2

Yoga S940 merupakan produk yang Lenovo siapkan buat memperkuat deretan laptop premium. Ia adalah perangkat berkonsep ultra-thin (Lenovo menggunakan istilah ultrasleek), siap mendukung kegiatan kerja serta hiburan. Semua itu jadi lebih mudah berkat kehadiran berbagai fitur pintar berbasis kecerdasan buatan. Anda bahkan tidak perlu menggunakan tangan untuk log-in.

Yoga S940 1

 

Mengenai desain

Lenovo Yoga S940 menyuguhkan layar seluas 13,9-inci beresolusi full-HD yang ditambatkan pada tubuh ramping berdimensi 319,3×197,4×12,2-milimeter. Chassis-nya diolah dari bahan aluminium berkualitas, kemudian permukaan notebook dihaluskan dengan teknik sandblasting. Untuk menonjolkan kesan mewah, Lenovo memilih warna abu-abu gelap ala besi. Selain tipis sehingga mudah diselipkan di tas, laptop juga ringan. Beratnya hanya 1,2-kilogram saja.

Yoga S940 6

Aspek paling menarik di sisi desain Yoga S940 ialah penggunaan layar ‘Contour Glass’ melengkung yang seolah-olah merangkul bezel, menyebabkan bingkai terlihat sangat tipis. Saya juga ingin menggarisbawahi satu hal: Yoga S940 menyuguhkan jenis layar high dynamic range berbasis Dolby Vision dengan tingkat kecerahan maksimal 400-nit. Setup ini memungkinkan detail visual yang ada di area-area gelap serta terang di layar tetap terlihat jelas.

Yoga S940 8

Perlu dicatat bahwa laptop ini mengusung struktur clamshell tradisional. Bagian display tidak bisa diputar sejauh 360 derajat – bahkan tak dapat disejajarkan dengan tubuh. Saya juga belum tahu apakah layarnya mampu mendeteksi sentuhan jari atau tidak.

Yoga S940 9

Terlepas dari kerampingan tubuhnya, Lenovo tidak pelit dalam menyajikan konektivitas fisik. Di sana ada dua buah port USB type-C Thunderbolt, satu lagi USB-C buat memasok tenaga, sebuah USB type-A 3.1, serta port audio combo 3.5-milimeter. Sayangnya, seperti model Yoga terbaru lain, S940 tidak mempunyai slot pembaca kartu SD atau microSD. Untuk sambungan nirkabel, ada Wi-Fi 802.11 AC serta Bluetooth 5.0.

Yoga S940 10

 

Susunan hardware

Yoga S940 memang bukan laptop bertenaga super yang mampu melahap game-game blockbuster 3D, namun susunan hardware-nya sudah lebih dari cukup dalam menangani pekerjaan sehari-hari semisal pengolahan grafis ringan atau render video serta siap pula untuk menghidangkan film – kegiatan ini sangat terbantu oleh fitur HDR-nya. Notebook tampaknya masih diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kedelapan (tipe i7-8565U berdasarkan info di website), ditunjang chip grafis Intel HD 620, memori RAM maksimal 16GB dan penyimpanan berbasis SSD hingga 1TB.

Yoga S940 16

Demi mendukung aktivitas produktif di manapun penggunanya berada, Lenovo membekali Yoga S940 dengan baterai berdaya tahan lama. Ketika terisi penuh, laptop dapat Anda gunakan sampai 15 jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik.

Yoga S940 12

 

Wajah Anda merupakan kuncinya

Kombinasi antara kamera inframerah, kecerdasan buatan dan sistem Windows 10 memperkenankan Yoga S940 melakukan beragam hal pintar. Pertama-tama, laptop mampu mendeteksi wajah pengguna (yang sah) dan mempersilakannya masuk tanpa perlu repot-repot menuliskan password atau menyentuhkan jari di sensor sidik jari. Selain itu, Yoga S940 bisa mengetahui jika Anda meninggalkan meja. Sistem akan segera meredupkan kecerahan layar dan mengunci akun.

Yoga S940 7

Fitur andalan kedua di Yoga S940 ialah Snap Window. Cara kerjanya sangat unik: cukup berbekal gerakan mata dan kepala, kita bisa memindahkan window aplikasi atau konten dari layar utama di laptop ke monitor eksternal. Teknologi ini dapat tersaji berkat dukungan software Glance yang menjadi bagian dari ekosistem Lenovo Smart Assist.

Yoga S940 17

Lenovo juga paham bagaiamana para profesional di era modern sering kali dituntut buat bekerja di mana saja. Tapi mungkin, banyak di antara kita yang mencemaskan privasi atau kurang efektifnya komunikasi ketika harus melangsungkan teleconference di lokasi-lokasi yang kurang kondusif (cafe atau co-working space yang ramai). Sebagai solusinya, Lenovo melengkapi Yoga S940 dengan fitur AI BackBlur. Sesuai namanya, ia berfungsi untuk mengaburkan latar belakang sembari menyaring suara-suara bising di sekitar kita.

Yoga S940 13

 

Harga dan ketersediaan

Lenovo Yoga S940 kabarnya sudah mulai dijual di Indonesia. Sebagai produk premium dengan fitur canggih, produk dijajakan di harga yang cukup tinggi, yaitu mulai dari Rp 25 juta. Paket penjualan turut disertai Accidental Damage Protection selama dua tahun. Layanan proteksi ini lebih lengkap dari garansi standar, meng-cover kerusakan akibat tak sengaja terjatuh, terkena tumpahan air, lonjakan arus listrik sampai kecelakan yang menyebabkan pecahnya LCD.

Yoga S940 3

HP Luncurkan 3 Laptop Gaming Baru, Ada Opsi Entry-Level Hingga Model High-End Berlayar Ganda

Bertambah besarnya industri gaming mendorong mereka yang berbisnis di industri PC berlomba-lomba untuk menyediakan perangkat ideal bagi gamer. Hampir semua perusahaan kini mempunyai sub-brand gaming, termasuk Hewlett-Packard. Secara personal, saya berkenalan dengan HP Omen saat menghadiri Computex 2014, namun baru tiga tahun setelahnya brand ini tiba di Indonesia.

Meski frekuensinya tidak sesering kompetitor, HP terus menghadirkan produk-produk baru ke pasar lokal. Tahun lalu, Omen 15 disasarkan ke ranah esports dan sengaja ditawarkan di harga kompetitif. Namun ada yang sedikit berbeda dari peluncuran laptop gaming HP di 2019. Kali ini, perusahaan asal Palo Alto itu mencoba menjangkau lebih banyak konsumen dengan menyediakan pilihan yang lebih bervariasi.

HPO 22

Tepat di tanggal 25 Juli kemarin, Hewlett-Packard melepas tiga laptop gaming di Indonesa. Mereka adalah Pavilion Gaming 15, Omen 15 versi 2019 serta Omen X 2S. Pavilion Gaming menjadi andalan produsen di segmen ‘pemula’, lalu Omen 15 merupakan refresh versi sebelumnya yang kini mengusung kartu grafis GeForce RTX. Omen X 2S sendiri disiapkan untuk memperkuat formasi laptop high-end HP, ia adalah notebook gaming berlayar ganda pertama di dunia.

HPO 23

Lewat ketiga model ini, HP mencoba mencuri hati 43 juta gamer yang ada di Indonesia…

 

Omen X 2S

Diungkap di Acara HP Gaming Festival di Beijing pada bulan Mei lalu, Omen X 2S ialah sebuah perangkat gaming portabel berkonsep unik. Ketika layarnya tertutup, perangkat berlayar 15,6-inci itu terlihat seperti notebook biasa. Namun saat lid dibuka, Anda disuguhkan bukan satu, tapi dua panel beresolusi full-HD. Display sekunder seluas 6-inci tersebut diposisikan di bagian chassis dekat keyboard.

HPO 8

Penyesuaian pada desain tentu perlu dilakukan. Karena ada layar sekunder, penempatan papan ketik dan touchpad Omen X 2S jadi menyerupai ROG Zephyrus S – yang menjorok ke depan. Eksistensi dari panel 6-inci tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan multi-tasking. Misalnya buat bermain game sambil menyimak video walkthrough dari YouTube, browsing lagu Spotify buat menemani grinding di MMORPG, serta bisa juga untuk mengawasi update chat Twitch.

HPO 1

Di sesi wawancara, Hansen Wijaya selaku consumer lead HP Indonesia mengonfirmasi pada saya bahwa Omen X 2S masih masuk dalam kategori laptop ultra-thin dan ditujukan pada kalangan antusias. Selain desain yang unik, Omen X 2S juga ditopang oleh susunan hardware papan atas. Kegiatan gaming Anda dimanjakan oleh kehadiran layar IPS full-HD 240Hz, prosesor Intel Core generasi kesembilan i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 Max-Q, RAM DDR4-3200 32GB dan penyimpanan berbasis dua buah SSD 1TB PCIe NVMe M.2 Raid 0.

 

Omen 15

Versi refresh dari Omen 15 ini menjadi andalan HP di kelas menengah. Penampilannya tak berbeda dari pendahulunya: ada layar full-HD 15,6-inci, keyboard full-size plus backlight RGB tiga zona, serta tubuh tipis ber-form factor 14-inci setebal 20mm. Tak mau ketinggalan dari rival-rivalnya, Hewlett-Packard turut meng-upgrade bagian display dengan refresh rate tinggi, ada opsi 144Hz sampai 240Hz.

HPO 10

Pembaruan internal tentu juga diterapkan di sana. Omen 15 kini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan, tepatnya varian i7-9750H, lalu tersedia opsi GPU mulai dari GeForce RTX 2060. Selain itu terdapat pula RAM DDR4-2666 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB, penyimpanan SSD M.2 512GB plus hard drive 1TB, serta sistem audio persembahan Bang & Olufsen.

HPO 11

Satu aspek di Omen 15 2019 yang saya ingin bahas sedikit ialah solusi penanganan panas. Laptop ini dibekali sistem pendingin anyar, terdiri dari dua kipas dengan motor 3-phase dan ‘fluid dynamic bearing‘. Sistem dijanjikan mampu menjinakkan panas yang dihasilkan oleh CPU dan GPU ketika Anda sedang menikmati video game dengan intens.

 

Pavilion Gaming 15

Mungkin Anda bisa melihat sebuah pola di momen peluncuran ini: semua notebook gaming baru yang HP hadirkan di Indonesia mengusung layar 15-inci, termasuk Pavilion Gaming 15. Sama seperti model yang lebih high-end, Pavilion Gaming 15 menghidangkan hardware terkini. Produsen kembali mempercayai prosesor Intel Core 9th-gen untuk mengotakinya (ada pilihan i5 dan i7) serta mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1650 Max-Q buat menangani olah grafis.

HPO 14

Hansen Wijaya menjelaskan bahwa Pavilion Gaming 15 sangat ideal bagi para gamer casual serta para pekerja yang memerlukan perangkat komputasi berperforma tinggi. Satu hal unik dari penampilan laptop ini adalah penggunaan papan ketik dengan LED hijau yang serasi dengan logo HP bulat di sisi punggungnya. Perlu Anda ketahui bahwa Pavilion Gaming 15 2019 belum memanfaatkan panel 144Hz, masih 60Hz.

 

Harga dan ketersediaan

Saat ini, Hewlett-Packard telah memperkenankan kita untuk membeli Omen 15 dan Pavilon Gaming 15. Masing-masing notebook dibanderol mulai dari Rp 24 juta serta Rp 15 juta. Harga ini relatif terjangkau dibanding penawaran dari merek lain. Omen X 2S sendiri rencananya baru akan hadir di bulan September 2019, dan Anda dipersilakan melakukan pre-order di bulan Agustus nanti. Harganya memang tidak murah, tapi cukup masuk akal melihat dari segala macam fitur yang ia tawarkan. Produk dipatok seharga Rp 65 juta.

HPO 21

Meluncur di Indonesia, Laptop Prestige 15 Merepresentasikan Perubahan Strategi MSI

Bagi banyak orang, nama MSI sulit dipisahkan dari ranah gaming meski nyatanya mereka menyediakan berbagai jenis perangkat elektronik. Di kelas PC saja, perusahan asal Taiwan itu menawarkan beragam opsi komputer all-in-one, built-up, sampai workstation (belum menghitung komponen dan periferal). Beberapa kali MSI juga mengubah strategi mereka, dan hal ini membuahkan produk-produk unik.

Satu tren menarik yang terjadi belakangan adalah, notebook gaming kini tak hanya dibeli oleh gamer. Lebih banyak konsumen mulai paham bagaimana perangkat berkinerja tinggi sangat membantu proses kreasi konten. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sejumlah produsen memperbarui desain laptop gaming-nya agar tampil lebih elegan dan sederhana. Langkah serupa turut MSI lakukan, tapi mereka juga melihat ada peluang menanti di sana.

prestige 1

MSI menyampaikan bahwa ada banyak pelanggan mereka yang bukan gamer, dan membeli laptop gaming buat bekerja. Kondisi ini mendorong perusahaan untuk membangunkan seri Prestige yang lama tertidur. Produsen membekalinya dengan komponen-komponen anyar sembari menjaga penampilannya agar tetap ramping demi memaksimalkan portabilitas. Kebangkitan Prestige diujungtombaki oleh PS42, lalu disusul oleh kemunculan P65 dan PS63 di CES 2019.

prestige 14

 

Berubah lagi

Bermaksud untuk memberikan identitas pada anggota keluarga Prestige baru, MSI mencoba membubuhkan nickname di masing-masing model. PS42 dan PS63 mengusung julukan Modern, sedangkan P65 yang punya performa lebih tinggi diberi gelar Creator. Namun lagi-lagi semua ini berubah. MSI mengaku, nama yang panjang berpeluang membingungkan orang. Pada akhirnya, PS63 Modern diperkenalkan ulang sebagai Prestige 15.

prestige 16

Prestige 15 ialah satu dari enam produk yang MSI luncurkan di Indonesia awal minggu ini – bersama tiga laptop gaming high-end, rentetan motherboard X570 serta kartu grafis Navi berbasis AMD Radeon RX. Rancangan laptop berkiblat pada tiga pilar: ramping, elegan dan prestisius. Melaluinya, MSI juga meneruskan program kolaborasi yang mereka lakukan bersama Discovery Channel ‘demi mendukung kreativitas dan inovasi’.

prestige 15

 

Prestige

Prestige 15 menyuguhkan segala hal yang disajikan oleh PS63 Modern. Ia merupakan laptop ultra-thin berketebalan 15,9mm yang dibekali layar 15,6-inci full-HD. Khusus model ini, MSI membalut chassis aluminium bertekstur halusnya dengan warna abu-abu gelap, dipadu biru pada area diamond-cut untuk mempermanis penampilan. Penggunaan dua warna ini terinspirasi dari rona background galaksi.

prestige 2

Prinsip ‘angka 16’ dapat Anda temukan lagi di Prestige 15: ukuran layar hampir 16-inci, ketebalanya kurang dari 16mm, bobotnya kurang lebih 1,6-kilogram, lalu daya tahan baterainya mampu mencapai 16 jam. Notebook juga dilengkapi teknologi Qualcomm Quick Charge 3.0 yang berguna untuk mengisi ulang daya smartphone via USB dalam waktu singkat – durasinya empat kali lebih cepat dari charger 5V/1A biasa.

prestige 4

MSI juga paham pentingnya dukungan sistem input memadai di sebuah perangkat komputasi berkonsep portable. Itu alasannya mereka mencantumkan papan ketik chiclet ber-backlight putih yang lapang serta touchpad lebar berbahan kaca plus sensor pemindai sidik jari. Touchpad Prestige 15sengaja diramu agar 30 persen lebih akurat dan responsif dibanding tipe standar, serta mampu mendeteksi sentuhan jari di empat titik berbeda berkat bantuan sistem Windows 10.

prestige 6

Sejak debutnya, MSI selalu membanggakan kemampuan layar Prestige dalam mereproduksi warna secara akurat dan tradisi ini terus dipertahankan sampai sekarang. Proses pemilihan layar Prestige 15 dilakukan secara teliti, kemudian produsen melakukan kalibrasi sehingga panel mampu menyajikan output mendekati sRGB 100 persen. Lewat teknologi True Color, kita dipersilakan mengakses enam mode warna berbeda. Di versi 2.0, MSI meng-upgrade aspek UI dan kompatibiltas True Color.

prestige 8

MSI Prestige 15 memiliki dimensi 356,8×233,7×15,9mm dan bobot 1,6-kilogram. Lewat pemangkasan pada bezel (sisi pinggirnya cuma berketebalan 5,6mm), rasio layar ke tubuh bisa mencapai 86 persen. Dan melengkapi sisi portabilitasnya, unit baterai Prestige 15 dipasok oleh adaptor mungil seberat 230 gram.

prestige 11

Prestige 15 mempunyai susunan hardware sebagai berikut:

  • Prosesor Intel Core i7 U generasi kedelapan
  • Kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1650 Max-Q
  • Memori RAM DDR4-2400 maksimal 32GB
  • Penyimpanan berbasis SSD SATA dan SSD combo NVMe PCIe Gen-3 atau SATA
  • Koneksi wireless Wi-Fi 802.11 ac dan Bluetooth 5.0

 

 

Creator Center

Satu lagi aspek unik dari Prestige 15 ialah dukungan Creator Center. Fitur ini merupakan versi modifikasi Dragon Center, namun bukannya disiapkan untuk gaming, Creator Center dirancang buat mengoptimalkan jalannya software-software kreasi semisal Adobe Premiere Pro, After Effects, Illustrator, Movie Edit Pro, Fast Cut, Vegas Pro dan lain-lain. Performa masing-masing software dapat dimaksimalkan cukup dengan mengklik satu tombol.

prestige 7

 

Masih perlu menunggu

Sempat saya bahas di artikel sebelumnya, saat ini MSI tengah mengusahakan agar Prestige 15 tiba di Indonesia sebelum menghadirkan laptop lainnya. Perusahaan menargetkan agar laptop ultra-thin kelas pro ini tersedia di pasar lokal pada bulan September 2019. MSI sendiri masih malu-malu berbicara soal harga, tapi ada indikasi mereka ingin menyajikannya di bawah Rp 20 juta – sebuah penawaran yang sangat atraktif.

Tiga Laptop Gaming Mutakhir Andalan MSI di Computex 2019 Tiba di Indonesia

Belum diketahui jelas brand apa yang memimpin pasar laptop gaming tahun ini, tapi berdasarkan informasi dari Nvidia di bulan Maret kemarin, kabarnya pertumbuhan notebook khusus gamer naik sepuluh kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Di 2018, nilainya melampaui angka US$ 12 miliar. Tidak heran mengapa para produsen tanpa kenal lelah terus menggodok produk baru.

Sebagai pemain lama di sana, Micro-Star International tentu sudah menyiapkan sederet notebook gaming yang jadi andalan mereka di paruh kedua tahun 2019. Perangkat-perangkat ini melakukan debutnya di Computex 2019, dan diperkenalkan di Indonesia awal minggu ini. Yang paling menarik di sini adalah, ketika sejumlah kompetitor mencurahkan perhatian di kelas mainstream dan entry-level, MSI malah memutuskan untuk membawa varian-varian paling high-end ke tanah air.

msi 18

Ada tiga model notebook yang MSI presentasikan kemarin. Mereka adalah GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth. Sebagai penerus perangkat unggulan, MSI tak mau hanya sekadar me-refresh hardware. Di sana, sang produsen mengimplementasikan rentetan upgrade, baik pada sisi desain maupun fitur-fitur penunjang gaming. Upaya mereka membuahkan hasil membanggakan. Beberapa model menyabet banyak sekali penghargaan.

msi 21

Di acara kemarin, MSI membahas tema esports cukup banyak, termasuk mengumumkan program baru yang digodok secara kolaboratif bersama Discovery Channel. Program itu mereka namai Esports: The Rise of the New King. Namun melihat dari kapabilitas dan potensi tiga laptop anyar ini, saya rasa esports hanyalah satu dari banyak hal yang bisa mereka tangani.

msi 19

 

GT76 Titan

MSI menyebutnya sebagai perangkat ‘untuk mendominasi menyeluruh’. Di model top-end ini, MSI mencantumkan komponen-komponen paling canggih yang dapat mereka temukan. Lalu semua itu dikemas dalam chassis stylish yang perancangannya terinspirasi dari McLaren F1 GTR ‘Longtail’. Konstruksinya mengusung kombinasi aluminium dan serat karbon (betulkah serat karbon atau sekadar plastik berpola anyaman?), dihias oleh lekukan-lekukan (plus LED merah) khas kendaraan eksotis legendaris itu.

msi 5

Selain menyajikan varian high-end dari kartu grafis Nvidia GeForce RTX 20, GT76 Titan juga dipersenjatai prosesor Intel Core i9 generasi kesembilan kelas desktop. Yang paling mengagumkan adalah, kedelapan core di CPU itu bisa di-overclock hingga melewati batasan 5GHz dan mampu berjalan stabil tanpa crash. Hal ini tercapai berkat dukungan sistem pendingin Cooler Boost Titan yang memanfaatkan empat kipas dan sebelas heat pipe.

msi 7

Sejatinya, GT76 Titan ialah desktop replacement. Notebook menghidangkan layar seluas 17,3-inci IPS-level beresolusi hingga 3840x2160p (ada pula opsi 1080p 144Hz). Menariknya, pemangkasan ukuran bingkai memungkinkan laptop monster ini menyuguhkan form factor 15-inci. Pencapaian di segmen desain serta performa membuat GT76 Titan sukses menyabet sejumlah penghargaan Best of Computex 2019 dan Best Choice Award.

 

GS75 Stealth

Ada banyak update MSI terapkan pada penjelmaan terkini dari laptop gaming berkonsep ultra-thin ini, namun yang paling signifikan terletak pada eksteriornya. Produsen akhirnya menemukan desain engsel aluminium baru yang lebih kuat dan mampu mencengkeram bagian layar lebih erat. GS75 Stealth menghidangkan display 17,3-inci full-HD 144H 3ms dengan rasio ke tubuh sebesar 85 persen berkat penggunaan bingkai tipis – berketebalan cuma 5,2mm.

msi 13

Seperti pada varian high-end 17-inci lain, GS75 Stealth turut dibekali papan ketik full-size dengan pencahayaan RGB Mystic Light per-key. Betul sekali, walaupun layout-nya sedikit rapat, MSI tidak menghilangkan bagian numerical pad. Bahkan ukuran tombol cursor-nya sama sekali tidak dikurangi. Selanjutnya, desainer menempatkan touchpad yang luas di tengah-tengah wrist rest. Touchpad tersebut dibuat dari kaca, punya permukaan yang halus dan mampu membaca 10 titik sentuhan.

msi 15

MSI menyediakan tiga konfigurasi GS75 Stealth, dengan perbedaan terletak pada GPU: GeForce RTX 2080 Max-Q, RTX 2070 Max-Q, atau RTX 2060. Semuaya diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan dan ditopang memori RAM DDR4-2666 maksimal 32GB. Dan meski tubuhnya tipis (berketebalan cuma 18,95mm), GS75 siap menunjang tiga buah penyimpanan SSD M.2.

 

GE65 Raider

Seri GE, terutama ‘edisi spesial RGB’, boleh dibilang sebagai keluarga gaming notebook MSI yang paling meriah. Namun inkarnasi teranyarnya tampil lebih rendah hati. Pencahayaan warna-warni kini cuma bisa ditemukan pada keyboard backlight per-key-nya plus LED merah buat memudahkan kita menemukan port USB. Lihat bagian bawahnya, dan Anda akan menemukan lubang-lubang thermal intake berdesain ‘Dragon Armor’ asimetris.

msi 3

GE65 Raider bisa jadi pertimbangan jika Anda sedang mencari laptop gaming berperforma tinggi dengan layar 15,6-inci. Tapi ada hal istimewa di panel IPS-level full-HD tersebut, yakni tersedianya opsi refresh rate 240Hz – sempurna bagi para penikmat game-game bertempo cepat. MSI tak lupa membubuhkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, RAM sampai 64GB, serta dua pilihan kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070 atau 2060.

 

Harga dan ketersediaan

Ada sedikit kabar kurang menggembirakan bagi Anda yang menanti info soal kapan GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth akan tersedia serta berapa harga rupiahnya. Representasi MSI masih belum bisa memastikannya. Ia cuma bilang bahwa harganya akan berbeda di tiap negara bergantung dari susunan hardware.

Buat sekarang, yang jadi prioritas MSI ialah menghadirkan varian Prestige 15 di Indonesia. Jika seluruh rencana mereka berjalan lancar, laptop untuk pekerja profesional itu secepat-cepatnya akan tiba di bulan September besok. Khusus untuk tiga notebook gaming ini sendiri, MSI menargetkan agar mereka semua dapat tersedia luas di kuartal tiga atau empat 2019.

msi 8

Lenovo Luncurkan Laptop Tipis ThinkBook S

Lenovo kembali meluncurkan sebuah laptop yang ditujukan untuk kelas premium. Kelas premium yang mereka tuju kali ini adalah anak-anak muda yang sering bekerja di luar kantor, seperti pada co-working space. Oleh karena itu, Lenovo meluncurkan laptop terbarunya ini pada Kantorkuu di Agro Plaza pada tangga 22 Juli 2019.

thinkbook s launch

Dua laptop yang diluncurkan kali ini bernama Lenovo ThinkBook S, di mana S merupakan kependekan dari Slim atau tipis. Lenovo ThinkBook 13s menggunakan layar berdimensi 13 inci dan 14s menggunakan 14 inci. Keduanya memiliki layar yang dapat dibuka hingga 180 derajat!

Lenovo mengatakan bahwa ThinkBook seri S ini hadir karena hasil riset mereka sendiri. Oleh karena itu, ThinkBook seri S dibuat dengan cukup stylish dan ringan dibawa ke mana saja. Oleh karena kafe sering menjadi tempat bekerja, Lenovo pun juga membuat ThinkBook S memiliki keyboard tahan tumpahan air.

Thinkbook S

Baterai juga menjadi permasalahan saat bekerja di luar kantor dan tidak menemukan stop kontak. Oleh karenanya, Lenovo mengklaim bahwa ThinkBook 13s mampu bertahan sampai 10 jam. Sedangkan ThinkBook 14s memiliki daya tahan baterai yang lebih lama, sekitar 11 jam.

Lenovo menjual ThinkBook 13s dengan harga Rp. 16 jutaan dan tersedia pada bulan Agustus 2019. Thinkbook 14s baru akan tersedia pada bulan September 2019. Penjualannya sendiri akan dilaksanakan pada e-tailer Lenovo pada Lazada, Blibli, JD.ID, Shopee, dan Bhinneka.

Hanya Intel

Jajaran laptop dari Lenovo biasanya terdiri atas varian yang menggunakan Intel dan varian yang menggunakan AMD. Saat ini, AMD sendiri sudah memperlihatkan kemampuannya dalam bertarung kecepatan dengan pesaing abadinya, Intel. Lalu apakah ThinkBook seri S akan hadir dengan prosesor AMD?

Thinkbook S - work

Saat ditanyakan pada sesi tanya jawab, pihak Lenovo mengatakan bahwa hingga saat ini, informasi yang mereka dapatkan dari headquarter masih seputar penggunaan prosesor Intel generasi terbaru. Mereka pun belum mendapatkan arahan apakah ThinkBook seri S sendiri akan hadir dengan menggunakan prosesor AMD Ryzen atau tidak.

Standar Keamanan

Lenovo ThinkBook S memiliki tombol power yang cukup unik untuk sebuah laptop. Tombol ini disatukan dengan sensor sidik jari, sehingga desainnya cukup ringkas. Namun bagaimana dengan tingkat keamanannya dibandingkan dengan seri ThinkPad?

Thinkbook S - Sdik jri

Lenovo juga menyematkan fitur keamanan dari ThinkPad pada ThinkBook S ini. Hal itu seperti chip Trusted Platform Module versi 2, sensor sidik jari, serta Thinkshutter yang membuat kamera pada laptop lebih aman terhadap gangguan para hacker. Jadi, ThinkBook memang dibuat sama seperti ThinkPad pada umumnya.

Sasar Kelas Mainstream, Laptop Gaming Dell ‘New’ G7 15 Andalkan Lengkapnya Fitur

Meski pilihan perangkat khusus gamer PC nomaden kian bertambah banyak, ada indikasi bahawa penjualan laptop gaming di periode akhir 2018 berada di bawah ekspektasi produsen. Memang ada indikasi konsumen menahan pembelian karena mereka menanti refresh hardware ke generasi baru. Itu sebabnya para pemain utama di ranah ini ingin menghadirkan perangkat anyar secepat-cepatnya ke pasar.

Namun Dell sepertinya mengambil strategi yang sedikit berbeda dalam berkiprah di Indonesia. Di segmen gaming, senjata andalan perusahaan PC asal Amerika itu ialah Alienware, sebuah brand lawas yang sangat disegani. Sayangnya, perjalanan Alienware di tanah air sudah lama terhenti. Dell baru masuk ke ranah gaming beberapa tahun silam, dan saat itu mereka malah mencoba menyasar kelas mainstream dan entry-level. Arahan itu terus berlanjut sampai sekarang.

G7 1

Setelah sempat bereksperimen lewat ‘Inspiron Gaming’, Dell mematangkan branding mereka dengan memperkenalkan G Series tahun lalu. Dan minggu kemarin, perusahaan resmi meluncurkan varian New G7 15 7590. Dell menjelaskan bahwa perangkat anyar ini merupakan cara mereka ‘memenuhi permintaan konsumen lokal berkat tumbuh pesatnya pasar gaming PC’. Laptop disiapkan bagi gamer yang menginginkan produk terjangkau berkinerja tinggi.

G7 15

 

Dell G7 15 7590 ialah laptop berlayar 15,6-inci yang dibekali kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2060 dan prosesor Intel Core i7-8750H. Display-nya mengusung resolusi full-HD serta ditopang refresh rate 144Hz dan teknologi G-Sync yang berguna meminimalkan efek tearing dan stuttering. Di atas kertas, spesifikasi ini sama sekali tidak buruk. Kinerja laptop Dell tunjukkan langsung dengan menjalankan Devil May Cry 5, Resident Evil 2 remake dan Monster Hunter: World. Semuanya berjalan lancar.

G7 5

 

Upgrade yang Dell terapkan

Desain biasanya bukanlah aspek prioritas bagi sebuah perangkat yang ditujukan bagi konsumen entry-level, tapi tak berarti Dell G7 15 tampil mengecewakan. Ia memang bukan notebook gaming tertipis, teringan atau paling portable yang Dell miliki, namun New Dell G7 menyuguhkan satu paket lengkap buat kebutuhan gaming – baik dari sisi fitur, software maupun hardware.

G7 4

Di varian baru ini, tim desainer memangkas bingkai, membuat lebar bezel  berada di bawah satu sentimeter. Selanjutnya, engsel layar diposisikan di sisi atas chassis sehingga menyisakan bidang lapang di sisi belakang untuk menempatkan port-port fisik. Tombol power bisa Anda temukan di bagian tengah, dekat display. Selain buat menyalakan laptop, tombol tersebut berperan pula sebagai pemindai sidik jari.

G7 11

Konstruksi New Dell G7 15 berpedoman pada ‘desain side wall‘. Dilihat dari samping, tubuhnya menajam ala jajaran genjang. Penampilannya terlihat mirip seperti versi G7 15 5590, tapi Dell memang terus berupaya untuk menekan ketebalannya. Lewat model 7590, produsen berhasil mencetak rekor baru. Laptop gaming tersebut kini mempunyai tebal 19,9-milimeter – 4mm lebih tipis dari pendahulunya.

G7 6

Melengkapi aspek penampilan, Dell turut mencantumkan pencahayaan RGB pada papan ketik. Sistemnya mengusung tipe zona, terbagi jadi empat area yang bisa Anda kustomisasi. Sebelumnya, laptop gaming G7 15 hanya mengusung keyboard backlight LED satu warna.

G7 9

Pembaruan juga Dell terapkan pada sistem pendingin. New G7 15 memanfaatkan solusi thermal anyar dengan teknologi kipas ganda yang dipadu ventilasi berukuran raksasa ‘demi memastikan laptop tetap dingin saat dipakai untuk menjalankan permainan-permainan paling berat sekalipun’. Udara akan dihisap dari lubang-lubang di bagian bawah, dialirkan ke dalam, lalu dibuang melalui grille di sisi belakang serta samping.

G7 8

Satu fitur lain yang Dell coba sorot adalah Killer Networking. Berkat dukungannya, G7 15 mampu memprioritaskan arus pengiriman data saat Anda tengah menikmati multiplayer, baik via kabel maupun wireless. Untuk koneksi nirkabelnya sendiri, WLAN 2×2 dan Wi-Fi 802.11ac dijanjikan sanggup memastikan kelancaran bermain serta komunikasi yang bebas gangguan.

G7 12

 

‘Warisan’ Alienware

Belum diketahui pasti apakah Dell punya niatan untuk menghadirkan kembali Alienware ke Indonesia. Kabar baiknya, konsumen lokal diperkenankan mencicipi potongan kecil pengalaman menggunakan Alienware lewat Alienware Command Center. Ia adalah sebuah software buat mengakses segala macam fitur di laptop, menyajikan user interface yang intuitif dan mudah dipahami. Melaluinya, Anda bisa melakukan berbagai pengaturan, mengubah mode pemakaian hingga mengutak-atik setting power.

G7 10

 

Playing catch-up

Keseimbangan antara harga serta performa ialah pertimbangan penting bagi saya, dan Dell G7 15 7590 merupakan sebuah perangkat penuh potensi. Produk gaming mainstream dari brand Amerika ini menyajikan kombinasi antara susunan hardware memuaskan, lengkapnya fitur, serta harga yang kompetitif (dijajakan seharga mulai dari Rp 27,9 juta).

G7 7

Tapi perlu dimaklumi jika New G7 15 terasa tak menyuguhkan suatu terobosan signifikan. Saya bahkan mendapatkan kesan bahwa Dell masih mencoba menemukan pijakan di pasar gaming tanah air. Ada banyak hal yang harus perusahaan lakukan buat mengejar ketinggalannya dari brand-brand kompetitor, apalagi ketika nama-nama seperti Asus, Lenovo, Acer dan MSI punya penawaran yang lebih atraktif – dari mulai desktop replacement monster, model-model mainstream, hingga varian ultra-thin.

G7 2

[Review] ASUS Vivobook Pro F570Z: Laptop Kencang AMD Ryzen dan NVIDIA

Jika kita membeli sebuah laptop, biasanya spesifikasi prosesor dan kartu grafis yang terpasang adalah antara Intel dengan NVIDIA Geforce, Intel dengan AMD Radeon, atau APU AMD dengan Radeon. Sangat jarang kita akan melihat laptop dengan prosesor AMD dipasangkan dengan kartu grafis dari NVIDIA. Tapi di tahun 2019 ini, semua itu sepertinya akan berubah, seperti sebuah laptop dari ASUS ini.

ASUS VivoBook Pro F570Z

ASUS belum lama ini meluncurkan laptop dengan nama Vivobook Pro F570Z. Laptop ini menggunakan prosesor Ryzen 5 yang saat ini sudah umum digunakan pada laptop-laptop mainstream. Akan tetapi, kartu grafis yang digunakan bukanlah AMD Radeon seperti hampir semua laptop dengan prosesor AMD. ASUS pun memasangkan kartu grafis NVIDIA Geforce pada laptop ini.

Penggabungan Ryzen dengan GeForce merupakan yang pertama kali dilakukan oleh ASUS. ASUS sendiri mengklaim bahwa mereka akan dapat memberikan kinerja ekstra dengan “ramuan” terbaru mereka ini. Walaupun begitu, laptop dengan penggabungan Ryzen+GeForce ini tidak ASUS masukkan ke dalam lini gaming mereka.

Spesifikasi lengkap dari laptop ASUS Vivobook Pro F570z adalah sebagai berikut

Prosesor Ryzen 5 2500u
GPU AMD VEGA 8 / NVIDIA GeForce GTX 1050
RAM 8 GB DDR4 2400MHz Single Channel
Storage HDD Toshiba 1 TB
Layar 15,6 inci 1920×1080
OS Windows 10
Bobot 1.96 KG
Dimensi 374 x 256 x 21.9 mm
Baterai 3 cell 48 Wh

Satu yang cukup disayangkan pada spesifikasi yang diberikan adalah pemasangan RAM dengan mode single channel. Hal ini tentu saja mengurangi kinerja dari kedua kartu grafis yang ada. Hal tersebut juga mungkin sengaja dilakukan oleh ASUS mengingat laptop yang satu ini tidak termasuk dalam lini gaming.

Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut

Desain

Tidak seperti kebanyakan VivoBook yang dikeluarkan oleh ASUS, F570Z ini sepertinya didesain dengan bentuk yang menarik untuk para gamer. Bagian atas dari F570z memiliki garis-garis lekukan yang mirip dengan seri gaming mereka. Dengan warna yang disebut “Reaper Black“, membuat laptop ini terkesan cukup “gahar”.

ASUS VivoBook Pro F570Z - Sebelah Kiri

Saat bagian atasnya dibuka, akan terlihat sebuah desain keyboard chiclet penuh pada laptop ini. Hal itu berarti Anda akan menemukan tombol numerik pada bagian kanannya. Papan ketik ini juga dilengkapi dengan LED backlit yang akan menyala saat dibutuhkan. Di bagian bawah keyboard-nya terdapat ruang palm rest yang cukup lebar.

Keyboard

Pada bagian tengah dari palm rest tersebut terdapat sebuah touch pad yang digunakan untuk menggantikan mouseTouch pad  ini sendiri juga memiliki beberapa fungsi gesture yang bisa diaplikasikan layaknya menggunakan layar sentuh. Pada bagian kanan atas dari touch pad ini terdapat sebuah pemindai sidik jari untuk sistem keamanan yang lebih baik.

ASUS VivoBook Pro F570Z - Sebelah Kanan

Vivobook Pro F570Z menggunakan layar dengan dimensi 15,6 inci yang cocok untuk bermain game dan melakukan editing. Resolusi yang dimiliki laptop ini adalah 1920 x 1080. Dengan layar bertipe TN (Twisted Nematic), ASUS mengklaim bahwa F570z memiliki color gamut 45% NTSC.

Untuk slot ekspansi pada sisi kanan terdapat sebuah slot MicroSD, slot USB Type-C, HDMI, USB 3.1 Gen 1, Gigabit Ethernet, dan slot daya untuk mengisi baterai. Untuk bagian kirinya akan ditemukan dua slot USB 2.0 dan audio 3.55 mm.

Pengujian

ASUS menjual Vivobook F570Z dengan dua jenis prosesor: Ryzen 7 2700U dan Ryzen 5 2500U. Unit yang kami dapatkan menggunakan Ryzen 5 2500U dengan grafis terintegrasi VEGA 8. Untuk kartu grafis terpisahnya, laptop ini menggunakan NVIDIA GeForce 1050 yang cukup bertenaga.

Sayangnya, konfigurasi RAM single channel akan memangkas kinerja dari GeForce 1050. Oleh karena itu, kami belum bisa mendapatkan kinerja terbaik dalam bermain game dengan resolusi 1080p. Jadi, jangan berharap untuk mendapatkan seting game terbaik pada resolusi ini. Oleh karena itu, bereksperimenlah lebih jauh untuk menemukan seting terbaik dari laptop ini pada game-game kesukaan Anda.

Berikut ini adalah hasil benchmark sintetis dengan menggunakan beberapa software.

Tidak lupa kami menggunakan beberapa game yang kami pasang pada resolusi 1080p. Shadow of Tomb Raider tidak dapat kami jalankan pada resolusi 1080p walau dengan resolusi rendah. Lainnya kami pasang dalam preset medium. Dan untuk GTA V, kami berhasil memasangnya dalam preset Very high.

ASUS F570z - benchmark Game 1080

Kami pun menguji ketahanan baterai dengan menggunakan sebuah video MP4 dengan resolusi 1080p yang kami putar berulang-ulang. Dan kami mendapatkan daya tahan baterai selama 5 jam 2 menit. Hal ini menandakan bahwa ASUS Vivobook Pro F570Z dapat dipakai dalam waktu yang cukup lama.

Verdict

Seiring dengan matangnya arsitektur yang AMD miliki, membuat Ryzen akhirnya dilirik oleh banyak orang. Akan tetapi, layanan grafis dari NVIDIA juga tidak kalah menariknya untuk dimiliki oleh para gamer on budget maupun editor foto dan video. Di sinilah ASUS tawarkan sebuah laptop yang tidak hanya menggunakan Ryzen 5 2500U, tetapi juga menggunakan NVIDIA GeForce 1050.

Penggabungan kedua merek besar itu berbuah kinerja yang sungguh tidak bisa dipandang sebelah mata. Walaupun sangat disayangkan, RAM yang terpasang hanya menggunakan mode single channel. Akan lebih baik jika pengguna menambahkan satu keping lagi untuk mengoptimalkan kinerja yang dimiliki.

Desain yang dimiliki oleh laptop ini juga patut diperhitungkan. Para editor dan gamer biasanya akan mencari sebuah notebook yang memiliki keyboard lengkap dengan numpad.  Hal ini juga yang ditawarkan ASUS pada F570z-nya.

ASUS menjual laptop ini dengan harga Rp. 11.799.000. Untuk sebuah laptop mainstream, harga tersebut cukup tanggung dan sedikit mahal. Menambah sedikit, Anda bisa mendapatkan seri TUF dari ASUS yang memiliki spesifikasi lebih baik. Sedangkan laptop yang hanya menggunakan Ryzen 5 2500U pun harganya cukup jauh di bawah Rp. 11 jutaan.

Sparks

  • Desain untuk gamer
  • Responsif
  • Dimensi cukup tipis
  • Kinerja baik
  • Daya tahan baterai cukup baik

Slacks

  • Harga cukup tinggi
  • Belum menggunakan SSD
  • RAM Single Channel

Lenovo Perkenalkan Lini Laptop Seri IdeaPad 340

Tahun baru menandakan pembaharuan pula pada lini laptop dari Lenovo. Kali ini, Lenovo memperkenalkan tiga varian dari versi IdeaPad. Untuk diketahui, IdeaPad merupakan seri Lenovo yang dijual untuk pasar mainstream.

Menurut Retail Pre Sales Development Team Lenovo Indonesia, Imam Alka, seri IdeaPad merupakan lini yang paling laris. Oleh karenanya, pada tahun ini Lenovo memperkenalkan IdeaPad 340 yang terbagi ke dalam tiga varian, yaitu S340, L340, dan C340. Sayangnya, pada acara yang dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2019 tersebut tidak membicarakan varian S340 yang terlihat tipis (Slim).

LEnovo S340

Seri C340 merupakan versi Convertible dari lini Ideapad kali ini. Oleh karenanya, desain dari seri C ini mirip dengan Lenovo Yoga yang dapat diputar layarnya hingga 360 derajat. Selain itu, layarnya yang dapat disentuh juga mendukung stylus yang juga menjadi andalan Lenovo Yoga.

Seri L340 merupakan turunan dari seri gaming Lenovo yang dikenal dengan Legion. Oleh karena itu, seri L340 dipersenjatai dengan AMD Ryzen 3700U dan VEGA 10 yang terintegrasi. Namun sayang, L340 tidak dipersenjatai dengan RAM dual channel yang bakal membuat kinerjanya tidak optimal.

Lenovo L340

Lenovo C340 menggunakan prosesor Intel Core i3 8145U, i5 8265U, atau i7 8565U yang merupakan generasi ke 8. Hal yang cukup unik adalah Lenovo juga memasangkan HDD yang memiliki kapasitas hingga 2 TB. Jika dibutuhkan pula, C340 juga memiliki varian yang menggunakan SSD NVMe dengan kapasitas 1 TB.

Lenovo C340 juga menggunakan kartu grafis discrete NVIDIA GeForce MX230, sama dengan Ideapad S340. Untuk versi Intel Core i3 dan i5, C340 menggunakan RAM dengan kapasitas 8 GB. Sedangkan untuk versi dengan prosesor Intel Core i7, C340 dipasangkan RAM dengan kapasitas 16 GB.

Lenovo C340

Harga untuk masing-masing laptop juga sudah diumumkan, kecuali seri S340. Untuk Lenovo IdeaPad L340 dijual dengan harga Rp. 10.6999.000. Sedangkan untuk seri C340 masing-masing dijual dengan harga Rp. 8.699.000 untuk Intel Core i3, Rp. 10.699.000 untuk versi Intel Core i5, dan untuk Core i7 14.999.000

Kesan Pertama

Karena gaming merupakan salah satu kebutuhan saya, tentu saja seri L340 menjadi salah satu yang dicoba kali ini. Tentu saja, saya cukup terkejut pada saat slot RAM yang dimiliki hanya satu saja, membuatnya tidak bisa dipasang pada mode Dual Channel. Hal ini tentu saja menghambat kinerja dari Ryzen 7 3700U yang ada.

LEnovo L340 DVD

L340 tidak memiliki kendala dalam menjalankan aplikasi sehari-hari seperti browser internet, video, musik, dan lain sebagainya. Bahkan Lenovo sudah menyediakan Dolby Audio agar suara dari laptop ini menjadi lebih menggelegar. Oleh karena tidak dapat mencoba dari semua sisi, kami pun mendapatkan pinjaman unitnya. Oleh karena itu, tunggu saja review dari Lenovo IdeaPad L340 ini di Dailysocial.id.

C340 juga menjadi perangkat yang saya coba. Sepertinya untuk mereka yang menginginkan sebuah laptop 2-in-1 yang terjangkau bisa memilih perangkat yang satu ini. Tidak ada perbedaan dari pengalaman menggunakannya jika dibandingkan dengan Lenovo Yoga yang sebelumnya sudah diluncurkan.

Asus Siap Luncurkan Formasi Laptop ROG Baru, dan Kami Berkesempatan Mencoba Salah Satunya

CES 2019 mungkin menjadi garis start dimulainya persaingan laptop-laptop berteknologi ray tracing, namun Computex 2019 merupakan momen pembuktian penting bagi para produsen asal Taiwan. Sejak acara ini dilangsungkan, mereka berlomba-lomba untuk membawa perangkat-perangkat barunya ke tiap market, termasuk Indonesia. Dan Asus ialah salah satu nama yang cukup agresif dalam melakukannya.

Pada hari Selasa kemarin, Asus mengundang sejumlah media lokal untuk menjajal secara langsung notebook-notebook gaming baru yang akan mereka luncurkan di tanah air, khususnya model ROG Scar dan Hero generasi ketiga. Tapi Asus tetaplah Asus, mereka tak pernah buang-buang kesempatan buat memperkenalkan lebih banyak produk, termasuk desktop dan varian ROG Mothership yang dinanti-nanti.

Strix Scar III 14

Di acara terbatas itu, Asus menyampaikan bahwa brand ROG berhasil mengamankan posisi pertama di sejumlah negara di Asia Pasifik, misalnya Indonesia (60%), Vietnam (39%), Filipina (34%), Malaysia (30%) dan Thailand (33%). Sang produsen juga mencoba kembali menyegarkan ingatan kita terkait tiga lini Republic of Gamers yang disiapkan untuk kebutuhan berbeda: Varian ROG standar buat gamer hardcore, tipe ROG Zephyrus mengedepankan rancangan ultra-thin, sedangkan ROG Strix disiapkan demi ‘mendukung esports‘.

Strix Scar III 2

Dalam presentasinya, Muhammad Firman selaku head of PR turut membahas teknologi-teknologi anyar yang Asus bubuhkan di produk-produk gaming nomaden tersebut demi melengkapi CPU dan GPU baru. Beberapa contohnya adalah sistem pendingin mutakhir berkemampuan pintar serta panel dengan refresh rate dan waktu respons super-tinggi, plus dukungan high dynamic range.

Strix Scar III 7

Di versi terkini laptop-laptop ROG, Asus mencantumkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, dari mulai seri i5 H, i7 HK, hingga i9 HK. Dan tentu saja sang produsen juga kian percaya diri untuk mengadopsi teknologi AMD buat mempersenjatai keluarga ROG, memberikan opsi lebih luas bagi para konsumen.

Strix Scar III 3

Rencananya, Asus akan menggelar acara peluncuran produk ROG baru pada tanggal 11 Juli minggu depan, dilaksanakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park.

Strix Scar III 4

 

ROG Strix Scar III

Sembari melangsungkan persentasi, tim Asus juga memperkenankan kami untuk menjajal langsung notebook-notebook tersebut. Kebetulan, saya dipinjamkan unit ROG Strix Scar III G531GW, sebuah laptop gaming 15-inci yang mengusung spesifikasi paling tinggi di kelasnya. Laptop ini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2070, dan dibekali RAM sebesar 32GB.

Strix Scar III 9

Kecanggihan ROG Strix Scar III tidak cuma terletak pada susunan hardware semata. Khusus di model ini, Asus mencantumkan layar IPS-level dengan refresh rate 240Hz dan waktu respons hanya 3-milidetik. Kemudian untuk menjinakkan panas yang dihasilkan GPU dan CPU, produsen memanfaatkan sepasang kipas berisi 83 bilah berukuran lebar, dimaksudkan buat memaksimalkan aliran udara serta jangkauan area pendinginan – plus fitur pembersihan debu otomatis.

Strix Scar III 10

Aspek desain tak lupa jadi perhatian Asus. ROG Strix Scar III meneruskan arahan asimetris dua pendahulunya, dengan sedikit modifikasi. Desainer kini menempatkan layar dan engselnya di bagian atas tubuh, sehingga ada lebih banyak ruang untuk menempatkan port fisik di area belakang dan membuat ventilasi pembuangan panas jadi lebih terbuka.

Strix Scar III 6

Di varian Strix Scar III, Asus kembali mencantumkan decal ala sulaman serat karbon. Selanjutnya, mereka meng-upgrade sistem pencahyaan RGB baik di papan ketik (curved dan berfitur N-key rollover), logo, serta LED strip di bawah sehingga lebih cerah. Backlight di keyboard mengusung RGB per-key, dan Anda dipersilakan untuk mengustomisasi warnanya satu per satu via software Aura Creator.

Strix Scar III 11

Satu hal unik di ROG Strix Scar dan Hero generasi ketiga ini adalah kehadiran Keystone. Mungkin terinspirasi dari Infinity Stones, Keystone ialah aksesori kecil yang dapat dipasang dan dilepas via slot yang tersedia di sebelah kanan laptop. Dengan memanfaatkan chip NFC, Keystone mampu menyimpan profile konfigurasi serta berperan sebagai kunci akses ke data-data personal di ‘Shadow Drive’. Tanpanya, seseorang tak bisa membuka data terenkripsi tersebut.

Strix Scar III 12

Hal yang saya sayangkan di sesi hands-on kemarin adalah belum adanya game yang diinstal Asus di ROG Strix Scar III. Di sana, mereka hanya memasang software benchmark 3DMark Time Spy, dan meski saya mencoba mengunduh Tom Clancy’s The Division 2, waktunya tidak cukup. Alhasil, saya belum berkesempatan menguji performa laptop secara langsung.

Strix Scar III 13

 

Meleburnya Scar dan Hero

Beberapa waktu silam, Asus mencoba mengarahkan Strix Scar dan Hero untuk kalangan gamer berbeda: Scar dispesialisasikan buat penggemar shooter, sedangkan Hero disuguhkan bagi pemain MOBA. Menariknya, Asus kini malah mencoba menghilangkan kesan tersebut di Strix generasi ketiga. Satu petunjuk unik yang saya temukan adalah penggunaan keycap berbeda pada tombol WASD. Di Strix generasi kedua, keycap putih di WASD dibubuhkan pada unit Scar (FPS), namun sekarang malah diimplementasikan pada Hero (MOBA).

Strix Scar III 15

Saat ini, detail mengenai harga dan waktu ketersediaan masing-masing perangkat ROG baru tersebut masih belum diketahui. Asus juga punya rencana buat menghidupkan lagi varian Strix G, kali ini sembari menggandeng desainer BMW. Pastinya, semuanya akan diungkap di acara peluncuran tanggal 11 Juli 2019 nanti.