Lengkapi Fitur dalam Aplikasi, Grab Semakin Mendekati Kondisi “Super App”

Grab menambah lebih dari satu fitur baru di dalam aplikasinya agar kian mendekati kondisi “super app.” Fitur baru tersebut termasuk layanan potongan harga GrabClub dan layanan lainnya hasil kerja sama dengan pihak ketiga.

Beberapa di antaranya layanan kecantikan dan gaya hidup dengan Minutes, pemesanan tiket hiburan dengan BookMyShow, dan jasa servis dengan Sejasa.com. Ketiganya tergabung sebagai portofolio dalam program akselerator Grab Ventures Velocity.

Sebelumnya, Grab mengumumkan kolaborasi bisnis dengan HappyFresh untuk layanan grocery on demand “GrabFresh“. Ada pula kemitraan dengan Fave untuk penyedia merchant GrabFood, namun masih terbatas untuk Singapura dan Malaysia.

Terkait fitur terbaru yang dirilis Grab, belum ada pernyataan resmi yang diberikan.

Kehadiran berbagai fitur dalam Grab ini semakin mendekati strategi “super app” yang lebih dahulu dilakukan Gojek. Bedanya, Grab memilih untuk kolaborasi bisnis dengan pihak ketiga agar akselerasi bisnis lebih cepat.

Fitur GrabClub

Dikutip dari Today, GrabClub menjadi senjata Grab dalam mengatasi perang harga dengan Gojek. Head Grab Singapura Lim Kell Jay mengatakan strategi promosi yang dilakukan Grab selama ini dengan memberikan kode tertentu kepada pengguna tergolong strategi jangka pendek dan terbatas untuk satu transaksi tertentu saja.

Perang harga yang singkat ini dianggap kurang menguntungkan bagi Grab. Oleh karena itu, GrabClub dihadirkan sebagai strategi jangka panjang yang dipercaya bisa memiliki tingkat retensi yang baik dalam menjaga loyalitas pengguna.

“Kenyataannya promosi adalah strategi jangka pendek dan hanya untuk satu transaksi tertentu. Kita perlu mengambil pandangan yang lebih panjang. Kami tidak di sini [Singapura] untuk melawan perang singkat itu,” terangnya.

Fitur GrabClub mulai digulirkan ke Indonesia sejak akhir November 2018. DailySocial pun kebagian untuk mencicipinya.

GrabClub memungkinkan pengguna untuk mendapatkan potongan harga yang berbentuk voucher dengan berlangganan paket secara dua mingguan. Ada dua jenis paket yang bisa dipilih, yakni Cepat Basic (seharga Rp10 ribu) dan Cepat Super (seharga Rp20 ribu).

Misalnya untuk paket Cepat Basic, pengguna akan mendapat potongan harga sebesar Rp10 ribu untuk beberapa kali menggunakan layanan Grab dalam masa berlangganan. Apabila sudah lewat, akan ada notifikasi yang muncul secara otomatis untuk membeli kembali paket. Seluruh transaksi dilakukan secara non tunai dengan OVO.

Application Information Will Show Up Here

Grab Suntik Dana 1,5 Triliun Rupiah ke Oyo

Grab disebutkan telah menyuntikkan dana senilai $103,4 juta (Rp1,5 triliun) ke Oyo sebagai bagian penggalangan Seri E untuk startup unicorn India yang bergerak di bisnis perhotelan dan hospitality ini. Rencananya investasi Grab ini  untuk membantu mengembangkan layanan Oyo di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Di Indonesia Oyo baru saja mengumumkan kehadirannya pada Oktober silam. Pihak Oyo fokus membantu para pemilik unbranded hotel dengan menghadirkan sejumlah solusi berbasis teknologi untuk meningkatkan manajerial dan membantu meningkatkan standar pelayanan hingga setara dengan jaringan hotel ternama.

Beberapa solusi yang diboyong Oyo ke Indonesia antara lain Krypton App (aplikasi mobile untuk keperluan audit), Oyo Owner (aplikasi bagi pemilik hotel untuk manajemen arus kas, performa bisnis, review pelanggan dan lain-lain), Co Oyo, Oyo OS (sistem operasi yang dikembangkan Oyo Hotels untuk manajemen hotel), dan Oyo : Branded Hotels untuk konsumen.

Grab yang memosisikan diri sebagai super app, dalam kompetisinya dengan Gojek, bisa memanfaatkan kekuatan Oyo untuk memberikan added value bagi layanannya.

Bagi Oyo, berkolaborasi Grab bisa membantu perusahaan untuk menjangkau pasar dengan lebih cepat. Contohnya seperti bagaimana HappyFresh berkolaborasi dengan Grab dalam bentuk GrabFresh.

Di awal kemunculannya, Oyo menggandeng 30 pemilik properti dengan 1000 kamar yang tersebar di Jakarta, Surabaya, dan Palembang.

Ketika mengumumkan masuk secara resmi ke pasar Indonesia Oyo memastikan komitmen investasi lebih dari Rp1,5 triliun untuk memenangi pasar Indonesia. Mayoritas investasi tersebut akan digunakan membangun infrastruktur jaringan hotel dan merenovasi bangunan agar sesuai dengan kriteria Oyo. Selain itu perusahaan juga fokus merekrut talenta, mengembangkan teknologi, dan melakukan beberapa strategi pemasaran untuk menarik pengguna baru.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

GrabExpress Car and GrabExpress “Nalangin” Supports SME for Delivery Process

In providing accommodation for sellers and SME players, Grab launches GrabExpress Car and GrabExpress “Nalangin”. The service which only available in Jabodetabek (Car) and Jakarta (Nalangin) are expected to facilitate business owners with fast logistics and more capacity.

Ridzki Kramadibrata, Grab Indonesia’s Managing Director said that Grab intends to help more SMEs by providing on-demand services which functioned properly.

“We use all the increasing number of GrabCar drivers to start using GrabExpress Car. On the other hand, we also want to provide new services for users.”

Supporting logistics process

GrabExpress Car, claiming to be different with a third-party logistics service, has utilized drivers with 6 seater car. In addition, users will get the proof while using the service like other logistics services – usually needed for customer’s feedback.

There’s also a real-time tracking in-app, including call center, also capable to deliver more items up to five destinations in one order. The rate starts from Rp16,000 in Jabodetabek area.

“In making the process easier, contact list saved on the smartphone is now directly integrated with Grab app, making it easier for users to select and fill in the contact details of the recipient when ordering,” Gita Prihanto, Grab Indonesia’s Head of 2 Wheels Transport & Logistics, said.

GrabExpress Nalangin, the other service, is to be used for Cash On Delivery (COD) using motorcycles. It allows micro entrepreneurs to deliver products to buyers and drivers will be paid for it first. In its trial, the service will be available exclusively for merchants with active shipment in the last 3 months.

GrabClub

Grab has announced GrabClub service in the application updates, a monthly subscription service with a special menu available in the app. It enables users to use all services in Grab with discount up to 50%.

Updates for GrabClub service have been released for users in Indonesia. However, Kramadibrata said to DailySocial that he had not received further information regarding the GrabClub launching and should provide it later.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

GrabExpress Car dan GrabExpress Nalangin Bantu UMKM Memproses Pengiriman Barang

Untuk mengakomodasi kebutuhan penjual dan pelaku UMKM, Grab luncurkan layanan GrabExpress Car dan GrabExpress Nalangin. Layanan yang baru tersedia di Jabodetabek (Car) dan Jakarta (Nalangin) ini diharapkan memudahkan pemilik bisnis melakukan proses logistik lebih cepat dengan layanan pengiriman barang berkapasitas lebih besar.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menegaskan, selama ini Grab ingin membantu lebih banyak UMKM dengan menghadirkan layanan yang dibutuhkan dan berfungsi dengan baik.

“Kita memanfaatkan semua mitra GrabCar yang jumlahnya makin meningkat untuk kemudian mulai memanfaatkan layanan GrabExpress Car. Di sisi lain kita juga ingin memberikan layanan baru untuk pengguna.”

Bantu lancarkan proses logistik

Mengklaim memiliki perbedaan dengan layanan logistik pihak ketiga lainnya, GrabExpress Car memanfaatkan mitra dengan mobil kapasitas 6 seater. Selain itu ketika memanfaatkan layanan tersebut pengguna akan mendapatkan tanda bukti seperti layanan logistik pada umumnya — biasanya dibutuhkan untuk informasi ke pembeli.

Di aplikasi juga ada real time tracking, termasuk layanan call center yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna.  juga mampu mengirimkan lebih banyak barang hingga ke lima destinasi dalam satu kali pemesanan. Untuk tarif yang dikenakan mulai dari Rp16.000 untuk pengantaran di wilayah Jabodetabek.

“Untuk memudahkan proses, daftar kontak telepon yang tersimpan pada smartphone kini juga terintegrasi langsung dengan aplikasi Grab, sehingga memudahkan pengguna dalam memilih dan mengisi rincian kontak penerima barang saat melakukan pemesanan layanan,” kata Head of 2 Wheels Transport & Logistics Grab Indonesia, Gita Prihanto.

Sementara itu layanan lainnya yaitu GrabExpress Nalangin berfungsi sebagai layanan Cash On Delivery (COD) dengan armada sepeda motor. Mungkinkan wirausahawan mikro mengirimkan produknya ke pembeli dengan biaya pembelian produk yang ditanggung terlebih dulu oleh mitra pengemudi. Dalam tahap uji coba, layanan ini akan tersedia secara eksklusif bagi merchant yang melakukan pengiriman secara aktif dalam 3 bulan terakhir.

Meluncurkan GrabClub

Sebelumnya Grab juga mengumumkan layanan GrabClub dalam pembaruan aplikasi, merupakan layanan berlangganan bulanan dengan menu khusus yang tersedia dalam aplikasi. Mungkinkan pengguna menikmati semua layanan di Grab dengan potongan harga hingga 50%.

Pembaruan aplikasi untuk layanan GrabClub sudah dirilis untuk pengguna di Indonesia. Namun demikian Ridzki mengatakan kepada DailySocial belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai peluncuran layanan GrabClub dan akan memberikan informasi lebih lanjut di kemudian hari.

Application Information Will Show Up Here

Oper Sediakan “Online Helper”, Saat Ini Sediakan Layanan Driver

Makin terbiasanya masyarakat Indonesia dengan teknologi dimanfaatkan Oper untuk menghadirkan layanan “penolong online” bagi masyarakat. Oper sudah memiliki 2 buah layanan, yakni Oper Valet dan Oper Driver. Keduanya bisa diakses melalui aplikasi Oper.

Oper sendiri merupakan akronim dari Online Helper. CEO Oper Robin Lazendra sejak awal memiliki semangat menghadirkan layanan yang bisa digunakan dan dipesan oleh masyarakat dengan mudah. Memulai debutnya pada tahun 2016 silam saat ini Oper memiliki dua layanan utama yakni Oper Valet yang bekerja sama dengan  KING Valet untuk tenaga driver-nya dan Oper Driver yang berkolaborasi dengan PT Mukti Abadi Sadaya (OTO Group) sebagai penyedia tenaga driver-nya.

“Untuk dua fitur tersebut misi kami adalah memberikan better experience kepada pengguna. Untuk Oper Valet sebagai contohnya, dengan aplikasi Oper pengguna tidak harus datang ke booth untuk pengambilan mobilnya dan ke depannya akan menggunakan e-ticket sehingga akan mengurangi tiket hilang. Bagi pemilik lokasi, keuntungannya adalah semua data terdata di sistem sehingga akan mengurangi kecurangan. Di sini terlihat jelas Oper akan memberikan better experience baik untuk pengguna ataupun pemilik lokasi,” terang Robin.

Untuk Oper Driver pihak Oper menyediakan tiga pilihan layanan, berdasarkan rute, sewa 8 jam dan sewa 12 jam. Oper juga menyediakan solusi bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa driver.

“Sebagai contoh apabila driver mereka sedang sakit atau berhalangan, kami dapat menyediakan driver pengganti. Salah satu client perusahaan kami untuk Oper Driver adalah JAYA Konstruksi sedangkan untuk Oper Valet adalah Angkasa Pura II dan Angkasa Pura Solusi,” imbuh Robin.

Oper

Memanfaatkan penguasaan teknologi yang lebih baik

Sebagai layanan yang fokus pada penyediaan jasa-jasa yang membantu masyarakat, Robin cukup yakin apa yang mereka kerjakan bisa diterima di masyarakat mengingat semakin majunya perkembangan teknologi dan penggunaan smartphone di Indonesia. Terlebih Oper berusaha menghadirkan pengalaman terbaik bagi setiap penggunanya.

“Masyarakat Indonesia sudah sangat siap dengan perkembangan teknologi. Berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang tahun 2018. Sehingga potensi aplikasi smartphone sangatlah besar, sehingga apabila Oper dapat memberikan better experience saya yakin masyarakat akan menerimanya,” terang Robin.

Layanan Oper bukan satu-satunya di segmen penyedia jasa, termasuk layanan penyedia driver. Namun Robin menyambut positif adanya persaingan tersebut. Menurutnya dengan persaingan Oper akan berusaha untuk menjadi yang terbaik.

Menyinggung soal inovasi ke depannya, Robin tidak menutup kemungkinan akan menghadirkan layanan-layanan baru yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Partners with DBS to Launch Business in Singapore

DBS and Go-Jek, today (11/12) announced a strategic partnership to support Go-Jek payment services in Singapore. Later, this partnership will reach other countries in Southeast Asia by presenting payment service innovation.

In the coming weeks, Go-Jek is to launch the ride-hailing app’s beta version in Singapore. In this partnership, DBS customers in Singapore will gain opportunities and special offers.

“We partnered up with companies having similar vision like Go-Jek to build the inclusive digital ecosystem for our customers,” Tan Su Shan, DBS’ Group Head of Consumer Banking, said.

He said that DBS Singapore has been distributed more than four million active debit/credit card for the public. They’ve also launched a digital wallet app called DBS PayLah! for customer’s non-cash payment.

Moreover, Andre Soelistyo, Go-Jek’s President, said this partnership is a proper step of the company. It is expected to gain customer’s enthusiasm, particularly those using DBS.

“We are looking forward to launching a beta version of our service in the coming weeks. We’ve received positive responses from the driver community since we opened up pre-registration. We believe through this partnership with DBS, there will be similar responses from consumers,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Go-Jek Jalin Kerja Sama dengan Bank DBS, Segera Resmikan Kehadiran di Singapura

Bank DBS dan Go-Jek hari ini (12/11) mengumumkan kerja sama strategis untuk mendukung layanan pembayaran Go-Jek di Singapura. Ke depannya, kemitraan ini akan berlanjut menjangkau negara-negara lain di Asia Tenggara dengan menghadirkan inovasi layanan pembayaran.

Beberapa minggu mendatang, Go-Jek akan segera meresmikan versi beta aplikasi ride-hailing di Singapura. Dengan kemitraan ini, pelanggan DBS di Singapura nantinya akan mendapatkan beberapa kesempatan dan penawaran khusus.

“Kami bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki kesamaan visi, seperti Go-Jek, untuk membangun ekosistem digital yang inklusif bagi nasabah kami,” sambut Group Head of Consumer Banking Bank DBS, Tan Su Shan.

Disampaikan juga bahwa saat ini DBS di Singapura telah mengedarkan lebih dari empat juta kartu debit/kredit aktif di masyarakat. Mereka juga sudah meluncurkan aplikasi dompet digital DBS PayLah! untuk kebutuhan pembayaran non tunai bagi nasabahnya.

Sementara itu Presiden Go-Jek, Andre Soelistyo, menyampaikan bahwa kemitraan ini menjadi langkah tepat bagi perusahaan. Harapannya kemitraan dengan DBS dapat menghadirkan sambutan antusias dari kalangan konsumen, khususnya yang sebelumnya menggunakan layanan DBS.

“Kami sangat menantikan peluncuran versi beta layanan kami dalam beberapa minggu mendatang. Kami telah mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari komunitas driver sejak kami membuka pra-pendaftaran. Kami yakin bahwa melalui kemitraan dengan DBS, kami akan mendapat sambutan serupa dari konsumen,” ujar Andre.

Application Information Will Show Up Here

Grab Receives Funding Worth 3.7 Trillion Rupiah from Hyundai and Kia Motors

Today (11/7) Grab announced new investment worth of $250 million (around 3.7 trillion rupiah) from Hyundai Motor Company and Kia Motors Corporation. This investment has initiated a partnership among those three to start the initiative for electric vehicle development in Southeast Asia. It is Grab’s advanced step to raise funding up to $3 billion by the end of 2018.

Grab, Hyundai, and Kia will launch a series of electric vehicles trials start from Singapore next year. It’s focused on the use of electric vehicles to maximize cost efficiency for Grab drivers. The partnership will also involve regional stakeholders, include the government and industry players in the area, such as building a fast-charging center network.

“As a home to one of the fastest growing consumers in the world, Southeast Asia is considered as a rapid growth market for electric cars. Having unbeatable track record, Grab is the best partner to help electric vehicles adoption in Southeast Asia,” Youngcho Chi, Hyundai Motor Group’s Chief Innovation Officer, said.

The partnership will be focused on presenting electric vehicle maintenance solutions. Therefore, they also plan some research activities for optimization in adjusting climate in Southeast Asia.

“As an owner of the largest electric vehicle group, we are very excited to build a partnership with Hyundai Motor Group in supporting electric vehicle adoption throughout Southeast Asia. We have the same vision about mobility electrification as a key to build an environment-friendly transportation platform with low cost,” Ming Maa, Grab’s President explained.

Last week, Grab has just announced $200 million (worth 3 trillion rupiah) funding from Booking Holdings. Using big capital, Grab wants to make a “super app” platform. It does not only work as a transportation provider but also make benefits for other business models, one of those through GrabPay.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Grab Terima Pendanaan 3,7 Triliun Rupiah dari Hyundai dan Kia Motors

Hari ini (07/11) Grab mengumumkan perolehan investasi baru senilai $250 juta (setara 3,7 triliun Rupiah) dari Hyundai Motor Company dan Kia Motors Corporation. Investasi ini turut membentuk kerja sama ketiga pihak untuk memulai inisiatif pengembangan kendaraan listrik di Asia Tenggara. Pendanaan ini menjadi kelanjutan dari ambisi Grab untuk menggalang dana hingga $3 miliar hingga akhir tahun 2018.

Selanjutnya Grab, Hyundai, dan Kia akan meluncurkan serangkaian proyek percontohan kendaraan listrik yang dimulai dari Singapura tahun depan. Percontohan fokus pada penggunaan kendaraan listrik untuk memaksimalkan efisiensi biaya bagi mitra pengemudi Grab. Kemitraan juga akan bekerja dengan para pemangku kepentingan regional, termasuk pemerintah dan pemain industri untuk meningkatkan infrastruktur kendaraan listrik di wilayah tersebut, seperti membangun jaringan pusat-pusat pengisian cepat.

“Sebagai rumah dari salah satu pusat konsumen yang tumbuh paling cepat di dunia, Asia Tenggara merupakan pasar yang berkembang sangat pesat untuk mobil listrik. Dengan rekam jejak yang tak tertandingi, Grab merupakan mitra terbaik yang akan membantu mempercepat adopsi kendaraan listrik di Asia Tenggara,” terang Chief Innovation Officer Hyndai Motor Group, Youngcho Chi.

Kemitraan juga akan fokus menghadirkan solusi perawatan kendaraan listrik. Untuk itu mereka juga merencanakan serangkaian kegiatan riset untuk optimasi kendaraan listrik menyesuaikan iklim di kawasan Asia Tenggara.

“Sebagai pemilik armada kendaraan listrik terbesar di Singapura, kami sangat bersemangat untuk membangun kemitraan dengan Hyundai Motor Group dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di seluruh Asia Tenggara. Kami memiliki visi yang sama tentang elektrifikasi mobilitas sebagai salah satu pondasi kunci untuk membangun platform transportasi yang ramah lingkungan dengan biaya terendah,” terang President of Grab, Ming Maa.

Minggu lalu Grab baru saja mengumumkan perolehan pendanaan senilai $200 juta (setara 3 triliun Rupiah) dari Booking Holdings. Dengan modal besar, Grab ingin menjadikan platformnya sebagai “super apps”. Tidak lagi sekadar sebagai penyedia layanan transportasi, namun juga memberikan manfaat untuk model bisnis lain, salah satunya melalui GrabPay.

Application Information Will Show Up Here

Grab dan GO-JEK Terus Bersaing, Minggu Ini Diisi Berita Investasi

Persaingan raksasa on-demand regional terus berlanjut. Siapa lagi kalau bukan antara Grab dan GO-JEK. Demi melanjutkan rencana perluasan pangsa, keduanya minggu ini dikabarkan memperoleh pendanaan lanjutan. Grab mendapat $200 juta (setara 3 triliun Rupiah) dari Booking Holdings, perusahaan di balik layanan travel seperti Booking.com, Agoda, dan Priceline.

Sementara itu, rivalnya GO-JEK juga dikabarkan mendapatkan suntikan dana tambahan dari para investor terdahulu. Google, Tencent, dan JD.com menggandakan investasinya hingga membuat valuasi perusahaan melebihi $9 miliar (setara dengan 137 triliun Rupiah). Dengan pendanaan ini persaingan bisnis menjadi semakin sengit, dengan masing-masing perusahaan mendapat dukungan dari layanan besar di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Grab dengan target pendanaan $3 miliar

Layanan Grab
Grab berambisi menjadi “supper app” / DailySocial

Awal bulan ini, Grab baru saja mengumumkan perolehan investasi dari Microsoft dalam kerja sama strategis pengembangan produk teknologi. Sebelumnya Toyota juga memimpin pendanaan Grab mencapai $2 miliar – menunjukkan beberapa waktu terakhir perusahaan begitu ambisius dalam mengejar target pendanaan. Memang, sejak awal Grab menargetkan bisa membukukan investasi hingga $3 miliar sebelum tahun 2018 berakhir.

Dengan modal besar, Grab ingin menjadikan platformnya sebagai “super apps”. Tidak lagi sekadar sebagai penyedia layanan transportasi, namun juga memberikan manfaat untuk model bisnis lain, salah satunya melalui GrabPay. Di Indonesia, Grab juga terus menjalin mitra strategis, dengan pemain fintech seperti TrueMoney, Paytren dan OVO; dengan perusahaan iklan seperti StickEarn; hingga dengan online grocery untuk menghadirkan GrabFresh.

GO-JEK dalam ekspansi regionalnya

layanan GO-JEK
GO-JEK degan ambisi ekspansinya / DailySocial

Sementara itu GO-JEK tampak terus fokus melebarkan sayap regional. Setelah sukses dengan Go-Viet, kehadirannya di Singapura juga segera dimulai.

Rencana ekspansi yang hendak digalakkan GO-JEK bukan tanpa halangan. Di Filipina, langkah GO-JEK saat ini tidak berjalan mulus, moratorium aturan on-demand membuat otoritas setempat belum bisa memproses izin operasional GO-JEK. Berkaitan dengan ekspansi, GO-JEK juga terus memperluas kerja sama bisnis – hal ini menjadi salah satu poin pokok yang dipaparkan pihak GO-JEK pasca pendanaan lanjutan, yakni pendalaman aliansi dengan mitra strategis.

Grab vs GO-JEK pasca tutupnya Uber di Asia Tenggara

Setelah operasional Uber di Asia Tenggara diakuisisi Grab, polarisasi layanan –khususnya di Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar—mengerucut pada Grab vs GO-JEK. Untuk melihat peralihan konsumen, kami sempat melakukan survei terhadap 1192 pengguna layanan Uber di 22 kota di Indonesia. Sejak layanan Uber berhenti beroperasi, sebanyak 55% responden mengaku beralih ke layanan Grab, sedangkan 45% sisanya ke GO-JEK.

Riset On-Demand
Pertimbangan pengguna dalam memilih layanan on-demand / DailySocial

Dalam laporan survei tersebut diungkapkan mengenai pertimbangan konsumen dalam memilih layanan transportasi on-demand. Berdasarkan jawaban responden, pertimbangan harga masih menjadi faktor utama, diikuti dengan sifat aplikasi yang customer friendly.

 

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here