Bhinneka Dukung Intel Untuk Adakan #IntelGameTime

Terlepas dari topik panas terkait rencana pemblokiran beberapa game, satu hal tidak bisa dipungkiri: potensi pasar gaming lokal begitu besar. Di kawasan Asia Pasifik, jumlah gamer kita menunjukkan persentase signifikan. Bagi Intel, peluang tersebut akan terbuka kian besar jika ada lebih banyak orang memahami gaming. Itu alasannya mereka melangsungkan #IntelGameTime di Indonesia.

Acara tersebut pertama kalinya dilaksanakan di nusantara, dan Indonesia merupakan negara ketiga tempat diadakannya #IntelGameTime setelah Taiwan dan Thailand. Penyelenggara mendeskripsikannya sebagai sebuah ‘platform activation‘, memberikan pengalaman casual gaming, ditargetkan pada usia 19 sampai 40 tahun. Dari penuturan MNC sales director Intel Yohan Wijaya, strategi ini adalah upaya menstimulasi pasar, dan menunjukkan pada banyak orang bahwa gaming bisa jadi alternatif hiburan.

#IntelGameTime 9
Leo Antonius dan Yohan Wijaya di sesi QA.

Demi mencapai keinginan tersebut, setidaknya ada dua langkah yang Intel ambil. Pertama, mereka menggelar event secara terbuka di mall, tanpa perlu ada pra-registrasi. Pengunjung dapat mudah bergabung, namun Bhinneka dan Intel tak lupa menyiapkan hadiah menarik untuk merangsang persaingan di kalangan peserta. Buat mendukungnya, acara turut diekspansi ke kampus-kampus dekat pusat perbelanjaan modern.

#IntelGameTime 10
Leo Antonius, strategic expansion director Bhinneka.com.
#IntelGameTime 1
Siapapun bisa berpartisipasi di #IntelGameTime.

Pemilihan judul game juga diperhatikan. Intel dan Bhinneka menjelaskan, mereka sengaja mengusung permainan-permainan yang mudah dimengerti oleh orang awam. Akhirnya mereka memilih Grid Autosport, FIFA Online 3, Point Blank; sebagai perwakilan dari tiga genre berbeda. Menariknya, untuk menangani game ‘kelas casual’, pengunjung malah disajikan perangkat-perangkat gaming high-end dari MSI, Acer, Lenovo, dan HP. Brand-brand ini adalah para sponsor.

#IntelGameTime 2
Anda bisa menjajal keahlian mengemudi dalam game Grid Autosport.
#IntelGameTime 7
Ini booth buat menikmati FIFA Online 3.

Lalu #IntelGameTime juga akan dimeriahkan oleh kehadiran sejumlah gamer profesional seperti Nixia dan tim Guardian Force (GF7). Loh bukankah acara ini bersifat lebih casual? Intel bilang, pasti tak sedikit orang ingin berjumpa dengan idola mereka. Berdasarkan pengumuman di Facebook resmi, fans dapat bertemu tim NXA Ladies pada hari Minggu 8 Mei besok pukul 12:00 siang sampai 18:00 sore. Di sana ada Blizzter, AngeLia, Aivy, Nixia, Aimeii, Charon dan May.

#IntelGameTime 6
Point Blank siap dinikmati.

Bhinneka sendiri berperan menyediakan device-device gaming berprosesor Intel. Saya melihat ada gaming notebook MSI G-Gaming, Lenovo Y, sampai PC desktop Acer Predator G1. Strategic expansion director Bhinneka.com Leo Antonius menuturkan, event ini merupakan upaya marketing, promosi, sekaligus penyebarluasan informasi terkait produk-produk yang mereka pasarkan.

#IntelGameTime 4
Walaupun mengusung tema casual, Anda akan disuguhkan PC-PC high-end.
#IntelGameTime 11
Acer Predator adalah salah satu brand gaming yang bisa Anda temui di sana.

Seperti yang sempat dibahas, meskipun mengangkat tema casual, sang produsen semiconductor raksasa asal Amerika dan perintis online store di Indonesia itu tak mau membuat peserta #IntelGameTime pulang dengan tangan hampa. Ada tiga gaming notebook untuk tiga orang pemenang, ditambah kesempatan mengikuti undian buat menghadiri turnamen esport Intel Extreme Masters di Korea Selatan, dilakukan di hari terakhir #IntelGameTime.

#IntelGameTime 5
Semua device ini ditenagai prosesor Intel.

#IntelGameTime rencananya akan dilaksanakan di tiga mall, terhitung mulai tanggal 4 Mei kemarin. Jadwal lengkapnya bisa Anda lihat di bawah:

  • Mall Taman Anggrek: 4 – 8 Mei
  • Mall Summarecon Bekasi: 11 – 15 Mei
  • Mall Margo City: 25 – 29 Mei
  • Mall Taman Anggrek: 22 – 26 Juni

Selama acara ini berlangsung, Bhinneka turut mengadakan program potongan harga sampai Rp 8 juta pada device-device gaming yang dipamerkan di #IntelGameTime. Mereka dapat dimiliki seharga mulai dari Rp 13,3 juta sampai Rp 31,8 juta.

#IntelGameTime 8

Jumlah Pengapalan PC Menurun, Gaming PC Malah Naik?

Anda mungkin sudah familier dengan kabar penurunan jumlah shipment PC, biasanya dikaitkan ke minat konsumen. Beberapa kali, analis menyebutkan bahwa ini ialah akhir era komputer personal, dan laporan Gartner serta IDC yang belum lama diungkap kembali memperkuat kabar buruk tersebut. Tapi Anda tak perlu cemas, informasi itu ternyata tidak mewakilkan industri hardware gaming.

Di awal minggu, IDC mengungkap bahwa angka pengapalan PC di triwulan pertama 2016 terus berkurang seperti yang diperkirakan, totalnya ada 60,6 juta unit. Informasi dari Gartner juga cukup senada, mereka menghitung ada 64,8 juta unit, turun 9,6 persen dari kuartal pertama 2015. Gartner berpendapat, salah satu penyebab hal ini adalah merosotnya nilai mata uang lokal terhadap dolar Amerika.

Research manager IDC Jay Chou menyampaikan bahwa pasar PC harus berjuang untuk mendongrak animo konsumen. Meski demikian, IDC memproyeksikan bisnis PC secara keseluruhan tetap berkembang dibanding tahun lalu, turut terbantu berkat Windows 10. Untuk sekarang, permintaan akan PC di negara besar seperti Amerika masih rendah, namun periode pembelian baru dimulai di triwulan kedua, khususnya oleh ranah edukasi dan korporat.

Tapi perlu Anda ketahui, IDC tidak menyertakan PC handheld, tablet ber-OS Windows, serta perangkat yang mempunyai keyboard detachable ke variabel mereka. Kemudian pengertian IDC dan Gartner terhadap istilah ‘shipment‘ juga dipertanyakan (Anda bisa membaca lebih lengkapnya di artikel Moor Insight & Strategy). Lalu yang terpenting, angka di atas hanya mewakilkan produk-produk low-end – garapan Lenovo, HP, Dell dan lain sebagainya.

Berdasarkan penjabaran Jon Peddie Research, penjualan hardware PC akan meningkat stabil setelah penurunan kecil di 2015. Potensi keuntungan dari upgrade komponen saja bisa mencapai miliaran dolar hingga tahun-tahun berikutnya. Monitor seluas 27-inci serta panel-panel UHD akan jadi incaran konsumen, belum lagi mereka memerlukan sistem berperforma tinggi buat menjalankan permainan-permainan blockbuster. 60 frame rate per detik ialah standar gaming di PC, dan kita tahu virtual reality juga sedang naik daun.

Gaming notebook serta PC kelas low-end diestimasi akan menghadapi tantangan cukup berat karena di tingkat ini khalayak lebih memilih tablet atau console. Namun produsen-produsen semisal Alienware, iBuyPower dan kawan-kawan berpeluang mengubah tren tersebut dengan menyediakan PC yang dioptimalkan buat ruang keluarga. Hal ini didukung lagi oleh permintaan terhadap gaming gear – misalnya mouse, keyboard dan headset.

Dihitung dari hardware, angkanya diprediksi menunjukkan peningkatan: US$ 26,118 miliar di 2016, US$ 28,253 miliar di 2017, dan US$ 30,092 miliar di 2018.

Sumber: PC Gamer & Jon Peddie.

Mengenal MSI GT72 Tobii dan Vortex Lebih Jauh

Dengan mengeksekusi strategi tepat di momentum tepat – memilih brand ambassador lalu secara efektif mengembangkan komunitas, MSI hanya memerlukan waktu singkat untuk menjadi brand gaming ternama di Indonesia. Kira-kira dua tahun silam, mereka mengambil sebuah arahan baru terhadap produknya, sehingga identitas tersebut semakin dikenal.

Apa maksudnya? Di Computex 2014, Micro-Star International mencoba menyegarkan kembali deretan laptop gaming mereka dengan mengusung kiblat desain baru, terinspirasi dari wujud supercar. Konsep itu tak cuma diterapkan pada penampilan, namun juga digunakan untuk merepresentasikan kinerja hardware. Menariknya, hingga pada acara pengenalan GT72 Tobii dan Vortex, kendaraan super lagi-lagi kembali dipakai sebagai perbandingan.

Mungkin Anda sudah tahu, GT72 Tobii ialah notebook gaming berteknologi eye-tracking, sedangkan Vortex adalah Mac Pro-nya gamer, penerima penghargaan CES 2016. Tobii dan Vortex memang jadi perhatian, tapi gathering kecil ini bukanlah ajang peluncuran produk, MSI cuma ingin menjelaskan lebih jauh mengenai teknologi yang ada di sana.

MSI GT72 Tobii & Vortex 03

Di pembukaan presentasi, perwakilan product marketing department Alex C.Y. Lin menyampaikan bahwa MSI bukanlah perusahaan besar. Kompetisi di bidang ini begitu sengit dan penempatan brand sangatlah krusial. MSI memutuskan buat mengarahkan produk pada user-user yang menginginkan device berperforma tinggi. Meski demikian, mereka tak mau sekedar menawarkan hardware canggih, namun fokus untuk menyajikan pengalaman gaming optimal.

MSI GT72 Tobii

Perangkat ini merupakan gaming laptop yang dibekali sistem pelacak mata pertama di dunia, ditenagai teknologi Tobii EyeX. Saat dahulu saya menjajalnya, kapabilitas ini memungkinkan pengguna mengendalikan kamera dalam game dengan gerakan mata. Alex menyampaikan, hal ini merupakan fungsi paling dasar eye-tracker. Sebetulnya teknologi menyimpan banyak potensi di berbagai skenario pemakaian.

MSI GT72 Tobii & Vortex 01

Salah satu game baru (dan kebetulan dibundel bersama GT72 Tobii) yang memanfaatkan EyeX adalah Tom Clancy’s The Division. Fitur ini sangat memudahkan gameplay, misalnya, Anda tinggal melihat ke satu tempat dan karakter bisa langsung diperintahkan berlindung di sana. Anda dapat menandai musuh cukup dengan melirik mereka, atau melihat keadaan sekitar tanpa memengaruhi arah gerakan karakter; dan area tempat mata Anda fokus jadi lebih jelas.

MSI GT72 Tobii & Vortex 04

MSI GT72 Tobii & Vortex 02

Menurut MSI, ini bukanlah cara curang untuk menang, melainkan upaya memaksimalkan teknologi canggih buat menguntungkan Anda. Ia juga bisa dimanfaatkan oleh para video-streamer. GT72 Tobii mengetahui arah mata broadcaster sehingga penonton dapat langsung mengetahui apa yang sedang ia lihat. Paket pembelian notebook ini dibundel aplikasi XSplit Gamecaster, terintegrasi ke Tobii Eye Tracking.

MSI GT72 Tobii & Vortex 06

Proses setup-nya sangat mudah, memakan waktu kurang dari tiga menit. Anda hanya perlu melewati serangkaian tes (melihat titik pada layar), dan buat mendapatkan hasil akurat, kita hanya perlu memilih tiga mode: mata normal, mata dengan lensa kontak, atau mode kacamata. Setelah beres, setting dapat disimpan ke profile berbeda, bisa di-load sewaktu diperlukan.

MSI GT72 Tobii & Vortex

Menghadapi tren virtual reality, MSI sebelumnya telah menyingkap jajaran notebook gaming ‘VR Ready’ pertama di dunia. Tetapi bagi mereka, eye-tracking jauh lebih fungsional untuk video game ketimbang VR. Pertama, ia betul-betul meningkatkan pengalaman bermain serta performa Anda dalam game kompetitif. Dan kedua, Tobii tidak membebankan hardware.

MSI Vortex

“Jika PC high-end kompetitor kami diibaratkan sebagai Range Rover serta mobil sedan sport, maka Vortex adalah Porsche 918 Spider,” kata Alex sambil memperlihatkan ilustrasi yang menyerupai outline Alienware Area-51 dan Asus RoG G20 di slide presentasi.

Vortex merupakan upaya MSI merombak konsep dasar dekstop gaming. Untuk menyuguhkan desain apik dengan ukuran padat tanpa mengorbankan kinerja, mereka merancang desain, struktur, serta sistem sirkulasi udara sendiri dari awal. Wujud Vortex membuat saya membayangkan versi futuristis dari helm kesatria Zaman Pertengahan.

MSI GT72 Tobii & Vortex 08

MSI GT72 Tobii & Vortex 09

Vortex memiliki tubuh berukuran 6,5-liter setinggi 26,8cm, tapi sanggup menghasilkan skor benchmark 3DMark 11 sebesar 21.000, setara dengan PC gaming yang 10 kali lebih besar darinya. Rancangan sistem pendingin Vortex memastikannya bekerja secara hening. Bahkan di saat full-load, ia cuma menghasilkan suara 37-decibel.

MSI GT72 Tobii & Vortex 10

Tampaknya ada beberapa varian spesifikasi yang bisa kita pilih, semuanya menggunakan chip Intel Core paling baru. Di model tercanggih, MSI memampatkan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980 – bukan versi laptop, dipadu RAM DDR4 2133 sampai 64GB, penyimpanan SSD M.2 dan mendukung HDD 2,5-inci, ditopang power supplygold certified‘ 450W. Tentu saja, di sana Anda juga dihidangkan fitur-fitur gaming eksklusif MSI.

MSI GT72 Tobii & Vortex 12

MSI GT72 Tobii & Vortex 11

Bahkan walaupun sudah dipamerkan ke hadapan media, status Vortex masih terbilang misterius. MSI belum meluncurkannya secara resmi, apalagi mengumumkan harganya di Indonesia. Alex bilang, ia ‘sedikit lebih murah dari tipe GT80 Titan termahal’.

MSI GT72 Tobii & Vortex 05

AMD Bawa GPU Radeon Generasi Baru ke Indonesia, Sambut Era Gaming Masa Depan

Pertengahan tahun ini ialah momen AMD untuk bersinar. Berkolaborasi dengan tim PC Gamer, mereka adakan talkshow perdana khusus membahas PC gaming di ajang E3 2015. Dan kabar gembira bagi para pemerhati teknologi grafis nusantara. Pada penghujung Juni, perusahaan asal  Sunnyvale itu membawa hampir seluruh produk anyar mereka ke Indonesia. Continue reading AMD Bawa GPU Radeon Generasi Baru ke Indonesia, Sambut Era Gaming Masa Depan

CyberPowerPC Trinity Adalah Gaming PC Berwujud Imperial Shuttle

Apa yang terjadi ketika pabrikan gaming PC dimotori oleh cendekiawan penggemar berat Star Wars? Saya tidak tahu pasti, namun saya cukup yakin CyberPowerPC merupakan salah satu perusahaan tersebut. Continue reading CyberPowerPC Trinity Adalah Gaming PC Berwujud Imperial Shuttle

Bisnis Hardware Gaming PC Dua Kali Lipat Lebih Besar dari Home Console

Ada sebuah fenomena menarik yang terjadi belakangan ini: meskipun penjualan PC berangsur-angsur turun, banyak perusahaan mengalihkan fokusnya untuk mengenalkan produk gaming – baik produsen komponen, branded PC, maupun periferal yang tadinya hanya memproduksi barang-barang multimedia dan casual. Ada apakah gerangan? Continue reading Bisnis Hardware Gaming PC Dua Kali Lipat Lebih Besar dari Home Console

Pasar Game PC Masih Jadi Yang Terbesar, Tahun Ini Lewati US$ 25 Miliar

Beberapa tahun lalu saat platform last-gen dirilis, tidak sedikit orang berpendapat bahwa zaman PC gaming hampir berakhir. Pada akhirnya fungsi hiburan PC akan digantikan oleh deviceall-in-one‘ yang lebih praktis: home console. Namun nasib berkata lain, bahkan saat para penerus home console tersebut dirilis beberapa saat lalu, penjualan game PC masih terbukti menjadi yang paling menguntungkan. Continue reading Pasar Game PC Masih Jadi Yang Terbesar, Tahun Ini Lewati US$ 25 Miliar