Astell & Kern Umumkan Ketersediaan A&ultima SP2000T, Pemutar Musik Portabel Seharga Rp38,6 jutaan

Pasar pemutar musik digital portabel telah menyusut karena kemajuan teknologi smartphone. Hadirnya layanan streaming musik dan ditambah inovasi TWS – menikmati musik tidak pernah semudah ini sebelumnya.

Namun selama bertahun-tahun Astell & Kern tetap konsisten memproduksi pemutar musik portabel kelas high-end. Padahal target yang dituju oleh brand asal Korea Selatan ini sangat tersegmentasi yakni kalangan hardcore audiophile kelas sultan.

Kembali ke bulan Agustus, Astell & Kern telah memperkenalkan A&ultima SP2000T. Baru-baru ini mereka mengumumkan ketersediaan perangkat tersebut di Singapura dengan harga S$3.699 atau sekitar Rp38,6 jutaan.

Seri A&ultima memang merupakan lini pemutar musik portabel paling premium dari Astell & Kern. Lewat A&ultima SP2000T, ia kembali menaikkan standar pemutar musik portabel dengan sistem Quad DAC, Triple Amp, dan fungsionalitas Replay Gain.

A&ultima SP2000T mengemas empat chip DAC ES9068AS dari pabrikan ESS Sabre untuk mengkonversi file digital ke analog. Chip ini dilengkapi kemampuan rendering codec MQA 8x, format audio resolusi tinggi hingga 32-bit/384kHz PCM, 96k SPDIF, dan DSD1024.

Tiga ampli yang dibawanya meliputi ampli OP yang menawarkan ultra-clarity dan dynamic playback, ampli tabung untuk karakter suara yang lebih hangat, dan ampli hybrid untuk kombinasi karakter suara yang jernih dan hangat. Sementara, fitur Replay Gain memastikan volume suara bisa disesuaikan secara otomatis sehingga playlist yang diputar agar tetap konsisten.

Selain itu, A&ultima SP2000T merupakan pemutar musik portabel kedua Astell & Kern yang mengusung teknologi A&K Teraton Alpha Sound Tech setelah A&Futura SE180. Teknologi yang dirancang khusus untuk menghadirkan pemutaran audio yang mendekati suara aslinya.

Fitur lain dari A&ultima SP2000T ialah layar 5 inci beresolusi 1920×1080 piksel dengan kerapatan piksel 441 ppi. Penyimpanan internal luas 256GB yang dapat diperluas hingga 1TB melalui microSD.

Konektivitasnya mengandalkan WiFi dual-band dan Bluetooth 5.0 yang mendukung streaming audio resolusi tinggi dengan codec aptX HD 24 bit dan LDAC. Sementara, konektivitas fisiknya meliputi jack audio 2.5mm, 3.5mm dan 4.4mm.

Sony Luncurkan Walkman dan Headphone Wireless Bertema Kingdom Hearts

Fans akhirnya bisa bernafas lega sesudah Square Enix resmi melepas Kingdom Hearts III. Momen ini mereka nanti sejak kisah penutup saga Dark Seeker tersebut diumumkan hampir enam tahun lalu. Terlepas dari sejumlah kekurangannya, sebagian besar pemain puas pada konten game, dan di awal bulan ini, publisher mengumumkan bahwa Kingdom Hearts III telah terjual lebih dari lima juta kopi.

Sony melihat munculnya peluang menarik dari demam Kingdom Hearts III di kalangan gamer. Minggu lalu, perusahaan elektronik Jepang itu memperkenalkan dua perangkat audio bertema game action role-playing yang diracik oleh Square Enix dan diisi oleh tokoh-tokoh dari jagat Disney tersebut. Produk-produk edisi terbatas ini terdiri dari pemutar musik Walkman NW-A55 dan headphone wireless WH-H800 h.ear on 2 Mini.

Mereka berdua sebetulnya bukanlah produk yang benar-benar baru. WH-H800 h.ear on 2 Mini telah tersedia sejak kuartal pertama 2018, lalu Walkman Series A hadir beberapa bulan setelahnya. Aspek utama yang membedakan antara varian biasa dengan edisi spesial ini adalah warnanya. Ketika produk model standar menyuguhkan pilihan warna-warni cerah, versi Kingdom Hearts hanya mengusung tubuh berwarna kelabu plus ilustrasi unik.

Sony Kingdom Hearts 1

Di pemutar musik Walkman NW-A55, ilustrasi bisa Anda temukan di sisi belakang. Di sana, Sony menampilkan gambar sang tokoh utama, Sora. Sedangkan headset WH-H800 h.ear on 2 Mini dihias oleh simbol-simbol dan coat of arms Kingdom Hearts pada bagian housing speaker kiri dan kanan. Arahan desain yang diambil oleh produsen cukup menarik. Di satu sisi, ilustrasi Kingdom Hearts akan segera mencuri perhatian penggemar beratnya, namun penerapan tema game juga tidak terlampau berlebihan sehingga tetap menarik bagi konsumen biasa.

Sony Kingdom Hearts 2

Dari sisi hardware, spesifikasi kedua produk edisi Kingdom Hearts tidak berbeda dari model standar. Walkman NW-A55 bergambar Sora itu tetap menyajikan layar 3,1-inci, mampu menyuguhkan audio beresolusi tinggi, didukung penyimpanan internal 16GB (dapat diekspansi via kartu microSD), serta baterai yang sanggup menyajikan musik 24 jam non-stop. WH-H800 h.ear on 2 Mini versi Kingdom Hearts sendiri punya struktur yang bisa ditekuk, ditopang konektivitas Easy Bluetooth plus NFC one-touch, serta mampu meng-upscale kualitas musik hingga terdengar lebih baik.

Sony Kingdom Hearts 3

Walkman Series A dan headphone wireless WH-H800 h.ear on 2 Kingdom Hearts sudah mulai dipasarkan lewat situs Sony Jepang. Masing-masing produk dijajakan seharga JP¥ 28.880 (kisaran US$ 263) serta JP¥ 24.880 (sekitar US$ 226), dan keduanya dibungkus dalam boks khusus.

Via Slash Gear.

Pemutar Musik Mobil Spotify Kabarnya Siap Dipasarkan Tahun Ini

April tahun lalu, beredar kabar bahwa Spotify sedang bersiap untuk merilis hardware perdananya, yakni sebuah pemutar musik untuk ditempatkan di dashboard mobil. Eksistensinya hingga kini masih dipertanyakan, namun laporan terbaru dari Financial Times mengatakan bahwa Spotify bakal meluncurkannya dalam beberapa bulan ke depan seharga $100.

Laporan ini turut didukung oleh kabar bahwa Spotify sempat mendaftarkan diri ke Federal Communications Commision (FCC) di Amerika Serikat, yang merupakan salah satu prasyarat bagi perusahaan untuk bisa memasarkan perangkat dengan konektivitas wireless di Negeri Paman Sam.

Tidak ketinggalan juga adalah sedikit detail tambahan mengenai perangkat ini. Sebelumnya, perangkat diberitakan bakal membawa dukungan perintah suara, namun laporan terbarunya mengatakan bahwa perangkat juga akan dilengkapi sebuah tombol yang berfungsi untuk mengakses playlist favorit secara instan.

Soal konektivitas, perangkat dapat menyambung ke sistem audio mobil via Bluetooth. Jadi selain berperan sebagai alternatif head unit mahal, perangkat ini sebenarnya punya fungsi utama memberikan akses tercepat ke Spotify ketika berada di dalam mobil, tidak peduli secanggih apa head unit yang digunakan.

Spotify belakangan ini memang tampak cukup berfokus untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna yang mengaksesnya dari dalam mobil. Mereka baru-baru ini meluncurkan mode Car View pada aplikasi Android-nya, dan hardware ini pada dasarnya bisa dilihat sebagai kulminasi dari seluruh upaya mereka.

Sumber: Engadget.

Mighty Vibe Adalah iPod Shuffle-nya Para Pelanggan Spotify

Dua tahun lalu, sebuah startup bernama Mighty Audio memperkenalkan kembaran iPod Shuffle yang ditujukan bagi para pelanggan Spotify. Perangkat bernama Mighty itu sukses terealisasi via Kickstarter, dan sekarang pengembangnya sudah menyiapkan suksesornya yang membenahi banyak hal.

Dijuluki Mighty Vibe, penampilannya sepintas kelihatan mirip, masih dengan layout tombol ala iPod Shuffle dan satu tombol ekstra untuk mengganti playlist. Deretan icon-nya disederhanakan, dan pilihan warna yang ditawarkan kini mencakup hitam, biru dan merah.

Mighty Vibe

Namun desain bukanlah kelemahan utama Mighty, melainkan stabilitas koneksi Bluetooth-nya. Menurut Engadget, generasi pertamanya kesulitan mempertahankan koneksi dengan headphone Bluetooth seandainya perangkat tidak dijepitkan ke baju, alias tidak benar-benar dekat dengan headphone.

Mighty Vibe dipastikan telah mengatasi kendala ini berkat penggunaan antena baru. Perangkat bisa disimpan di kantong celana, dan koneksinya dengan headphone Bluetooth akan tetap terjaga dengan baik. Bukan cuma itu, Mighty Vibe tidak pilih-pilih perangkat Bluetooth yang kompatibel seperti pendahulunya.

Penyempurnaan lainnya diterapkan pada sektor efisiensi daya. Meski Mighty orisinal diklaim memiliki baterai yang tahan hingga lima jam, kenyataannya sejumlah konsumen melaporkan kurang dari itu. Untuk Mighty Vibe, daya tahannya dipastikan lebih bisa mendekati angka 5 jam.

Mighty Vibe

Selebihnya, Mighty Vibe masih mirip perihal fungsionalitasnya. Asalkan Anda sudah berlangganan Spotify Premium, Anda bisa menjejalkan lebih dari 1.000 lagu ke dalam storage-nya yang berkapasitas 8 GB untuk dinikmati secara offline sembari berolahraga.

Penyempurnaan pada aplikasi pendampingnya pun tidak dilupakan oleh pengembangnya. Alhasil, proses syncing dan pairing perangkat Bluetooth pada Mighty Vibe diklaim jauh lebih mudah dari sebelumnya.

Tertarik? Mighty Vibe saat ini sudah bisa dibeli seharga $86.

Sumber: Engadget.

Tahun Depan, Winamp Bangkit dari Tidur Panjangnya

Masih ingat dengan pemutar musik Winamp? Kabar baik datang dari Radionomy – pemilik baru yang membeli Winamp tak lama setelah dinyatakan tutup yang mengonfirmasi tengah mempersiapkan reinkarnasi bagi Winamp dengan konsep yang lebih modern.

Dikutip dari Techcrunch, Alexandre Saboundjian CEO Radionomy, mengatakan program yang diperbarui akan memiliki “warisan Winamp tetapi pengalaman audio yang lebih lengkap.”

Saboundjian menambahkan, “Nantinya di Winamp versi baru yang diluncurkan tahun depan, orang-orang tidak hanya dapat mendengarkan MP3 yang tersimpan di perangkat, tetapi juga di cloud,  podcast, streaming stasiun radio, dan daftar putar yang sudah dibuat. Winamp akan jadi satu platform yang mencakup semua media audio yang ada.”

Di situs resmi Winamp sendiri saat ini terpampang tagline pendek “There’s more coming soon,” bersama dengan gambar maskot Mike si Llama.

Saboundjian tidak membeberkan lebih jauh tentang regenerasi di tubuh Winamp, ia juga tidak mengungkapkan platform streaming mana yang kemungkinan dapat diakses melalui aplikasi atau bagaimana wujud antarmukanya nanti. Tetapi jika boleh berspekulasi, saya meyakini Winamp baru bakal mengadopsi cara yang dipakai Amazon dalam memposisikan Prime Music, di mana aplikasi tersedia di aplikasi mobile dan juga di desktop.

Winamp dikembangkan oleh perusahaan Nullsoft pada tahun 1997, kemudian dijual ke AOL pada tahun 1999 seharga $80 juta. Setelah ditinggalkan oleh AOL dan dinyatakan tutup pada tahun 2013, layanan itu dijual ke Radionomy setahun kemudian. Meski dinyatakan tutup dan berpindah kepemilikan, sejatinya Winamp tetap tersedia selama ini.

Pembaruan Winamp 5.8 disebut bakal dirilis akhir pekan ini. Tak akan ada perubahan dari sisi antarmuka, kecuali perbaikan bug kecil dan kompatibilitas untuk menjaga agar aplikasi tetap tersedia bagi lebih banyak orang. Pembaruan terakhir Winamp dirilis pada tahun 2007 silam. Jadi, ini akan jadi langkah baru yang menegangkan bagi Radionomy dan tentu Anda penggemar Winamp.

Sumber berita Fortune,

Spotify Dikabarkan Sedang Bersiap Meluncurkan Device Perdananya: Pemutar Musik untuk Mobil

Banyak kejutan dari Spotify dalam seminggu terakhir ini. Pada tanggal 3 April 2018, Spotify secara resmi memasuki pasar saham melalui New York Stock Exchange. Menurut data yang didapat Reuters, valuasi perusahaan Spotify kini mencapai angka $26,5 miliar.

Kemudian di tanggal 6 April, Spotify mulai menyebar undangan ke media, mengajak mereka untuk datang event yang bakal mereka helat di New York pada tanggal 24 April nanti. Spotify bilang bahwa mereka akan mengumumkan sesuatu di sana. Apakah yang dimaksud produk baru? Hardware mungkin? Bisa jadi, kalau menurut bocoran terbaru yang beredar.

Rumor mengenai hardware Spotify sebenarnya sudah berhembus di Reddit sejak Februari lalu. Pemicunya adalah notifikasi yang diterima beberapa pelanggan Spotify, yang menawarkan paket baru seharga $13 per bulan, sudah termasuk suatu device. Di atasnya, tampak gambar device ber-display yang menggantung di dashboard mobil.

Notifikasi penawaran yang diterima sejumlah pelanggan di bulan Februari lalu / Reddit
Notifikasi penawaran yang diterima sejumlah pelanggan di bulan Februari lalu / Reddit

Di tempat lain, ada pelanggan yang melaporkan bahwa tarifnya $15 per bulan, dan device tersebut bakal mengemas konektivitas 4G serta integrasi Alexa. Ini semakin memperkuat indikasi bahwa Spotify memang sedang menggarap hardware-nya sendiri, dan hardware tersebut berupa pemutar musik untuk mobil.

Masih perlu bukti lain? Baru beberapa hari yang lalu, Spotify mengumumkan hasil kolaborasinya dengan Cadillac, di mana para pemilik mobil Cadillac yang didukung dapat mengunduh aplikasi Spotify langsung di sistem infotainment bawaannya. Yang absen dari aplikasi itu adalah dukungan perintah suara, dan Spotify rupanya melihat fitur ini sebagai elemen penting, berdasarkan pernyataannya kepada The Verge.

Jadi yang masih tanda tanya besar sekarang adalah jadwal perilisan dari hardware Spotify itu. Maka dari itu, wajar apabila banyak yang beranggapan bahwa device tersebut bakal diumumkan pada tanggal 24 April mendatang. Namun tetap saja tidak ada yang berani menjamin kepastiannya.

Sumber: The Verge.

Smartwatch TomTom Spark Ajak Anda Berolahraga Tanpa Bergantung Pada Smartphone

Tema yang diusung sejumlah smartwatch yang tampil dalam ajang IFA tahun ini adalah elegan dan premium. Tiga yang paling menonjol adalah Samsung Gear S2, Huawei Watch dan Moto 360 generasi kedua. Continue reading Smartwatch TomTom Spark Ajak Anda Berolahraga Tanpa Bergantung Pada Smartphone

Unik dan Elegan, Floating Record Putar Piringan Hitam Secara Vertikal

Pernah mendengar nama Gramovox? Mereka adalah startup di balik produk bernama Bluetooth Gramophone yang diperkenalkan lewat Kickstarter sekitar akhir tahun 2013 kemarin. Ide dari produk ini sejatinya adalah menggabungkan sensasi retro dengan kecanggihan teknologi modern.

Namun rupanya kecintaan mereka terhadap perangkat audio antik belum berakhir, dan mereka pun kembali ke platform crowdfunding tersebut dengan menghadirkan produk baru.

Floating Record namanya. Perangkat ini merupakan sebuah turntable yang sangat unik. Begitu uniknya, ia memutar piringan hitam atau vinyl secara vertikal, bukan horizontal seperti semua turntable yang pernah dibuat di Bumi.

Info menarik: Inventor Korea Ciptakan Record Player ‘The Planet’ Dari Lego

Hal itu berarti cartridge buatan Audio Technica AT95E yang digunakan pun diposisikan berdiri, ditopang oleh sebuah lengan elegan berbahan serat karbon. Dipadukan semuanya, Floating Record siap mengakomodasi vinyl dengan kecepatan 33 1/3 atau 45 RPM.

floating-record-02

Nama Floating Record sendiri diambil dari penampilannya ketika digunakan. Vinyl yang tengah diputar akan tampak seakan-akan sedang melayang, menciptakan kesan visual yang tak bisa disamai oleh turntable lain. Di saat yang sama, dimensinya cukup ringkas sehingga tidak memakan banyak ruang.

Soal fisik, Floating Record tampak seindah piringan hitam yang tengah diputar itu sendiri. Rangkanya terbuat dari kayu – Anda bebas memilih antara walnut yang berwarna gelap atau maple yang lebih terang – sedangkan dudukan vinyl-nya sendiri memakai bahan acrylic yang telah dipoles.

Info menarik: Qrates Ingin ‘Hidupkan’ Vinyl Kembali Lewat Metode Crowdfunding

Selain mengadopsi gaya desain yang tak biasa untuk sebuah turntable, Floating Record sebenarnya juga merupakan sebuah sistem audio yang lengkap. Di sisi kiri dan kanannya, telah tertanam sepasang speaker yang ditenagai oleh driver neodymium berukuran 2 inci. Menyokong speaker tersebut adalah sepasang amplifier Class-D berdaya 15 watt.

floating-record-03

Dengan demikian, Floating Record bisa digunakan tanpa memerlukan perangkat tambahan seperti pre-amp atau sejenisnya. Tapi kalau Anda memang lebih memilih memakai speaker andalan sendiri, Anda bisa menyambungkannya via colokan RCA di bagian belakang, atau tancapkan headphone kalau Anda benar-benar ingin menikmati musik tanpa diganggu.

Jika Anda masih punya koleksi piringan hitam dan sesekali ingin memamerkannya ke hadapan para tamu di rumah, Anda bisa memesan Floating Record melalui laman Kickstarter-nya. Satu unitnya dibanderol seharga $349, sedangkan harga retail-nya diperkirakan akan naik menjadi $449 saat kampanyenya usai nanti.

Via: Gadgetsin.

Tonehighway.com Kini Dengan Tampilan Baru

Masih ingat dengan Tonehighway? DailySocial beberapa kali mengulas tentang layanan pemutar musik via web ini, terakhir kami menuliskan informasi tentang layanan ini pada akhir bulan September. Kini mereka tampil dengan desain dan fasilitas baru. Kalau melihat akun Facebook mereka, perubahan tampilan dan fasilitas baru yang ada di Tonehighway ini sepertinya mulai diterapkan akhir bulan Mei lalu.

Tonehighway memungkinkan pengguna mereka untuk mendengarkan koleksi musik (yang sebagian besar musik sidestream) sambil membaca berbagai informasi tentang pemusik tersebut, seperti biografi, jadwal acara, gambar dan beberapa informasi lain. Pengguna juga bisa membagikan musik favorit yang mereka dengar ke jejaring sosial pilihan mereka.

Perubahan yang terjadi cukup besar karena mengubah hampir seluruh tampilan situs mereka termasuk juga cara pengguna berinteraksi dengan layanan mereka. Jika sebelumnya tampilan mereka berfokus hanya pada fitur pemutar lagu kini tampilan mereka lebih mirip jejaring sosial dengan ‘bar’ untuk memutar musik pada bagian bawah, yang bisa terus memainkan lagu sambil pengguna menjelah informasi seputar pemusik yang lagunya sedang diputar.

Continue reading Tonehighway.com Kini Dengan Tampilan Baru