Punya Ide Usaha? Wujudkan dengan 5 Langkah Ini!

Setiap usaha pasti berawal dari sebuah ide. Tapi, sebuah ide tanpa realisasi tentu menjadi tidak berarti. Lalu, bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha agar terealisasi?

Pada artikel ini akan dibahas 5 langkah yang akan membantu Anda mewujudkan ide usaha Anda menjadi sebuah usaha yang nyata dan memberikan Anda penghasilan tambahan.

Bagaimana Cara Memulai Sebuah Ide atau Gagasan Usaha?

Bermimpi untuk memiliki usaha memang hal yang indah. Tapi membangun usaha ternyata tidak semudah bermimpi.

Banyak orang yang akhirnya gagal mewujudkan ide usahanya karena kebingungan untuk memulainya dari mana. Jangan sampai hal itu juga terjadi kepada Anda. Simak langkah-langkah dalam mewujudkan ide usaha di bawah ini.

Lakukan Riset Terlebih Dahulu

Setelah mendapatkan ide usaha, Anda tidak bisa serta-merta langsung berjualan begitu saja. Anda perlu melakukan riset mengenai potensi ide tersebut terlebih dahulu.

Pastikan ide usaha Anda memecahkan suatu masalah tertentu, memenuhi kebutuhan pasar, atau merupakan sesuatu yang diinginkan pasar. Jika ide usaha Anda setidaknya sesuai dengan salah satu dari tiga hal tersebut, maka ide tersebut berpotensi untuk sukses.

Anda bisa memastikannya dengan melakukan riset atau melakukan trial and error.

Menyusun Rencana

 

bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha
Sumber: Pixabay

Seperti yang telah disebutkan di atas, memulai usaha tanpa perencanaan yang matang sangatlah berisiko gagal. Maka dari itu, sebaiknya Anda merencanakan semuanya dengan baik. Mulai dari hal terkecil, seperti rencana kemasan produk dan varian produk, hingga hal paling penting, seperti rencana penjualan, pemasaran, dan target pasar.

Semakin lengkap perencanaan yang Anda buat, maka semakin mudah untuk mengeksekusi ide usaha Anda menjadi usaha yang nyata.

Rencanakan Keuangan

Keuangan adalah hal utama yang perlu diperhatikan ketika ingin membuat sebuah usaha. Meskipun Anda hanya ingin membangun usaha kecil-kecilan dengan modal yang kecil, tapi ada baiknya jika Anda tetap membuat perencanaan keuangan yang matang dan jelas.

Anda perlu menyusun rencana keuangan untuk produksi barang, stok, kemasan, iklan berbayar, dan lain sebagainya.

Tetapkan Tenggat Waktu

Setelah membuat perencanaan, hal yang perlu Anda lakukan selanjutnya adalah menetapkan deadline untuk mengerjakannya. Jangan biarkan rencana usaha Anda berhenti di kertas. Tetapkan tenggat waktu untuk melakukan persiapan agar Anda termotivasi dan ide usaha Anda berhasil menjadi kenyataan.

Fokus Pada Satu Bisnis

 

bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha
Sumber: Pixabay

Seringkali ide bisnis muncul secara bersamaan yang membuat Anda bersemangat untuk mengeksekusinya secara bersamaan atau bergantian dalam waktu dekat. Cara tersebut sangat tidak dianjurkan karena akan membuat perencanaan dan realisasi bisnis menjadi tidak maksimal.

Jadi, pastikan Anda fokus kepada satu usaha terlebih dahulu hingga benar-benar teralisasi dan stabil.

Mencari ide usaha memang tidaklah mudah. Tapi, mewujudkannya adalah sesuatu yang lebih sulit, terutama jika tanpa perencanaan yang matang. Semoga penjelasan mengenai bagaimana cara memulai sebuah ide atau gagasan usaha di atas dapat memberikan Anda petunjuk mengenai apa yang harus Anda lakukan untuk mewujudkan ide usaha Anda. Semoga berhasil!

 

Header by pixabay.com.

5 Alasan Pentingnya Memiliki Website untuk Bisnis

Website adalah salah satu platform yang penggunaannya meningkat sejak memasuki era digital. Banyak individu membuat website untuk keperluan pribadi atau bisnis mereka. Bagi sebuah bisnis, ada banyak manfaat yang mendasari pentingnya website untuk bisnis.

Apa saja manfaatnya? Anda sebagai pelaku bisnis tentu perlu mengetahuinya. Simak rangkuman informasinya pada artikel ini.

Pentingnya Website untuk Bisnis

 

pentingnya website untuk bisnis
Sumber: Pixabay

 

Meski hanya berupa halaman web yang berisi informasi, website ternyata bermanfaat dan memiliki peran dalam sebuah bisnis, khususnya sebagai salah satu platform pemasaran digital. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lengkap mengenai manfaat-manfaat dari website untuk bisnis.

Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan (Branding)

Bagi sebuah bisnis, branding adalah hal yang sangat penting. Tanpa branding, sebuah bisnis mungkin akan sulit dikenal dan mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

Website adalah bentuk branding yang patut dicoba. Pasalnya, dengan adanya website, biasanya sebuah bisnis akan terlihat lebih profesional dan bisa meningkatkan kepercayaan calon pelanggan untuk bertransaksi.

Sebagai Media Promosi

Sebagai salah satu platform digital marketing, Anda tentu bisa menggunakan website sebagai media promosi bisnis. Calon pelanggan bisa mengakses website bisnis Anda kapan dan dimana saja. Sehingga, mereka bisa selalu melihat informasi-informasi promosi, seperti potongan harga, pada bisnis Anda kapan saja melalui website.

Sarana Katalog Produk

Tidak hanya informasi promosi seperti potongan harga atau cashback, Anda juga bisa menampilkan informasi mengenai seluruh produk dalam bisnis Anda. Dengan begitu, website tersebut juga bisa berperan sebagai katalog produk dimana pelanggan bisa melihat semua daftar produk Anda dimana dan kapan saja.

Meningkatkan Penjualan

Karena website bisa diakses oleh siapa saja dan dimana saja, maka website bisa berfungsi sebagai sarana memperluas jangkauan target pasar. Bisnis Anda dapat dikenal oleh lebih banyak orang dengan website. Sehingga, Anda juga bisa meningkatkan penjualan dari sana.

Sebagai Toko Online

Alih-alih membuka toko offline yang membutuhkan banyak biaya, Anda bisa membuat website yang berfungsi sebagai toko online untuk permulaan. Anda bisa membuat website dimana pelanggan Anda juga bisa melakukan transaksi di sana.

Jika ingin lebih mudah, Anda juga bisa memanfaatkan platform pembuatan toko online seperti Lakuuu, GoStore, atau Lynk.id.

Nah, itu dia beberapa alasan pentingnya website untuk sebuah bisnis. Pastikan Anda tidak melewatkan manfaat-manfaat membuat website di atas untuk bisnis Anda. Selamat mencoba!

Header by Pixabay.

Youtap Indonesia, Aplikasi Kelola Berbagai Macam Usaha untuk UMKM

Mengelola usaha kini bukanlah suatu hal yang menjadi masalah serius. Adanya aplikasi asisten penjualan seperti Youtap memungkinkan UMKM mengelola usaha lebih mudah, bahkan menaikkan level usaha.

Apa itu Youtap? Dan apa saja yang ditawarkan Youtap untuk membantu UMKM mengelola usaha? Simak informasinya berikut ini.

Apa Itu Youtap?

 

apa itu youtap

 

Youtap Indonesia adalah asisten penjualan yang menawarkan berbagai solusi layanan digital untuk memudahkan para pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas usaha sehari-hari. Aktivitas usaha di sini adalah semua aktivitas mulai dari penerimaan transaksi hingga pembukuan.

Youtap juga tidak hanya menawarkan solusinya kepada UKM jenis tertentu, melainkan kepada semua jenis UMKM, mulai dari warung, usaha fashion, usaha F&B, dan lainnya. Selain itu, Youtap juga memiliki layanan tersendiri untuk usaha dengan skala besar dan perusahaan.

Untuk usaha skala kecil dan menengah, Youtap menyediakan beberapa solusi atau produk yang bisa digunakan sebagai kasir digital, analisa penjualan, hingga pembuatan program loyalty untuk pelanggan. Produk-produk tersebut antara lain aplikasi usaha, tablet usaha, portal usaha, dan SNAP by Youtap.

Aplikasi Usaha

 

apa itu youtap

 

Aplikasi usaha Youtap Indonesia adalah produk utama yang ditawarkan oleh Youtap kepada para pelaku UMKM seperti Anda. Youtap Indonesia tersedia dalam bentuk aplikasi mobile yang bisa diunduh di PlayStore dan AppStore.

Pada aplikasi usaha YouTap, Anda bisa menikmati fitur kasir digital, pembayaran via QRIS, cetak struk, hingga kalkulator digital.

Tablet Usaha

 

apa itu youtap

 

Selain dalam bentuk aplikasi mobile, Youtap juga menghadirkan produk berupa aplikasi POS yang mendukung berbagai macam fitur. Salah satu di antaranya adalah fitur katalog produk atau E-Menu yang sangat cocok untuk usaha yang bergerak di bidang F&B. Selain itu, terdapat pula fitur pembayaran cashless, penyesuaian harga dan pajak, hingga laporan penjualan.

Portal Usaha

 

apa itu youtap

 

Selain aplikasi berbasis mobile, Youtap Indonesia juga menawarkan portal usaha yang berbasis web dimana Anda bisa mengakses dan mendapatkan analisa laporan penjualan Anda. Untuk menggunakan produk dari Youtap satu ini, Anda bisa mengaktivasinya di sini.

SNAP by Youtap

 

apa itu youtap

 

Produk Youtap untuk UMKM yang keempat adalah SNAP by Youtap. SNAP by Youtap adalah layanan yang bisa Anda gunakan apabila Anda ingin membuat program loyalty untuk customer Anda. Jika tertarik, Anda bisa cek syarat dan ketentuan layanan SNAP by Youtap di sini.

Nah, demikian informasi singkat mengenai apa itu Youtap dan produk-produknya yang bisa mendukung pengelolaan segala jenis usaha Anda. Simak juga video introduction Youtap di bawah ini persembahan dari YoutapID.

Youtap Indonesia – Introduction Video

3 Cara Menghitung Break Even Point Bisnis Anda

Setelah mengetahui apa itu Break Even Point dan manfaatnya dalam dunia bisnis, selanjutnya Anda perlu mempelajari cara menghitung Break Even Point pada bisnis Anda. Terdapat tiga cara untuk menghitung nilai BEP, yakni menghitung BEP per unit, per penjualan, dan per biaya.

Tapi, sebelum masuk ke rumus menghitug BEP, simak terlebih dahulu elemen-elemen yang ada pada Break Even Point.

Elemen-Elemen dalam Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Dalam menghitung break even point, ada beberapa elemen yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah elemen-elemen dalam BEP:

  • Biaya tetap (fixed cost). Biaya tetap merupakan biaya yang secara rutin dikeluarkan oleh perusahaan atau bisnis meskipun sedang tidak ada kegiatan produksi. Contoh biaya tetap atau fixed cost adalah biaya sewa gedung dan biaya maintenance peralatan atau kendaraan.
  • Biaya variabel (variable cost). Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel adalah biaya yang keluar mengikuti kegiatan produksi yang dilakukan. Dengan kata lain, biaya variabel merupakan biaya produksi. Di antaranya seperti biaya bahan baku, upah pekerja harian, dan bahan bakar.
  • Biaya campuran (mixed cost). Seperti namanya, biaya ini merupakan campuran dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam kata lain, biaya ini merupakan biaya yang rutin dibayarkan meskipun tidak ada produksi. Namun, ketika sedang ada produksi, biaya yang harus dibayarkan menjadi lebih tinggi. Contoh dari biaya campuran antara lain biaya internet, biaya listrik, dan biaya air.
  • Harga pokok penjualan (HPP). Harga ini adalah harga murni dimana laba berada pada angka 0, sama halnya seperti BEP.
  • Pendapatan (revenue). Revenue atau pendapatan adalah total uang yang didapatkan dari hasil penjualan.
  • Laba (profit). Laba bisa Anda ketahui dengan mengurangi total penghasilan dengan fixed cost dan variable cost.
  • Margin Laba. Margin laba adalah nominal yang bisa Anda tambahkan pada harga produk ketika Anda telah mengetahui nilai BEP untuk memperoleh laba itu sendiri.

Cara Menghitung Break Even Point

Seperti yang telah disampaikan di atas, terdapat tiga cara dalam menghitung nilai BEP. Di antaranya adalah menghitung nilai BEP per unit, per penjualan, dan per biaya. Ketiga cara tersebut memiliki rumus dan tujuan yang berbeda. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.

BEP per Unit

Menghitung BEP per unit cocok untuk Anda yang ingin tahu kontribusi produk per unit dalam mencapai laba. Berikut ini adalah rumus BEP per unit:

 

Cara menghitung Break even point

 

BEP per Penjualan / BEP Nominal

Break Even Point (BEP) penjualan adalah nilai BEP yang dihasilkan dari pembagian biaya tetap dengan selisih harga jual dan perbandingan biaya variabel dengan harga, atau seperti dalam rumus di bawah ini.

 

Cara menghitung Break even point

 

BEP per Biaya

Cara menghitung nilai BEP selanjutnya adalah dengan perhitungan berdasarkan biaya pokok atau harga jual. Perhitungan nilai BEP satu ini merupakan yang paling mudah dan sering digunakan. Berikut ini rumus BEP per biaya:

 

Cara menghitung Break even point

 

Adapun cara menghitung total biaya variabel (total variable cost) adalah sebagai berikut:

 

Cara menghitung Break even point

 

Demikian informasi mengenai elemen dalam BEP hingga tiga rumus cara menghitung Break Even Point bisnis Anda. Anda bisa memilih salah satu rumus menghitung BEP yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Mengoptimalkan Sisi Penjualan

Selain produk yang matang dan strategi pemasaran yang tepat sasaran, startup juga memerlukan angka penjualan yang berarti. Perjuangan startup dalam meningkatkan penjualan memerlukan usaha yang ekstra, selain memiliki saingan dengan pemain-pemain lama startup (terutama pemain baru) banyak dianggap remeh karena belum memiliki pengalaman.

Hal tersebut tidak akan menjadi masalah besar jika startup berhasil membawa produk yang bernilai dan memenuhi kebutuhan pengguna. Berikut ini beberapa tips untuk membantu meningkatkan penjualan Anda.

Bangun dan kenali produk Anda dengan baik

Produk yang baik adalah produk yang membawa manfaat bagi penggunanya. Membawa nilai lebih dari pengguna sebuah produk bisa dengan mudah memikat hati penggunanya. Masalahnya adalah membangun produk yang dicintai penggunanya tidak mudah.

Sebagai seorang pendiri perusahaan, penggagas produk mencintai apa yang dikerjakan adalah hal penting dalam membangun produk. Masalahnya membuat pengguna tertarik dengan produk tersebut tidaklah cukup dengan itu. Anda harus mengenali semuanya, baik produk yang dibangun maupun apa yang dibutuhkan pengguna.

Kebanyakan pengguna mengabaikan apa yang mereka anggap penting dan mengetahui “titik penting” atau kebutuhan pengguna inilah yang akhirnya mengantarkan sebuah produk di hati penggunanya.

Berikan kualitas, bukan kuantitas

Bicara kesetiaan penggunaan berarti bicara mengenai pengalaman pengguna. Lazimnya pengguna akan setia bahkan merekomendasikan sebuah produk ke relasi atau orang-orang di sektiarnya jika mereka merasa puas. Ini yang harusnya dieksplorasi oleh startup yang baru mengembangkan produk. Fokus pada kualitas bukan kuantitas.

Pengalaman yang baik akan membawa kesan yang baik. Soal jumlah, itu bisa dikejar belakangan. Jadikan kualitas sebagai fokus pertama dan utama untuk mendapatkan atensi dari pengguna.

Sedia setiap saat untuk pengguna

Setelah berhasil memberikan pengalaman terbaik baik pengguna pekerjaan rumah selanjutnya adalah menjaga kesetiaan mereka dan meningkatkan penjualan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjadi “ada saat dibutuhkan”. Dalam kasus ini tepatnya pelayanan pelanggan.

Pelayanan pelanggan ini tidak boleh dikesampingkan dalam proses peningkatan penjualan. Selain berperan sebagai saluran komunikasi keluhan dan bantuan pelayanan pelanggan juga memegang peran sentral dalam menjaga kualitas pengalaman pelanggan. Sederhananya semakin cepat tanggap pelayanan pelanggan, semakin puas pelanggan. Termasuk di dalamnya adalah pemilihan gaya penulisan. Singkatnya, memanusiakan manusia.

Pengguna akan tertarik pada pemilihan diksi atau bahasa yang lebih manusiawi di banding yang kaku ala robot atau template. Dengan demikian mereka bisa seolah menjadi lebih dekat dengan sebuah produk.

Personalisasi Data Rekatkan Hubungan Pemasaran dan Penjualan

Beberapa tahun belakangan kita sudah banyak mendengar bahwa teknologi-teknologi seperti big data, internet of things dan teknologi terkait bisa berimbas baik terhadap teknik pemasaran baru, personalisasi. Dengan teknologi mutakhir tersebut pemasar bisa lebih teliti dengan menempatkan produk tepat pada pengguna dan menginginkannya. Nantinya pemasaran akan benar-benar terkait dengan penjualan.

Teknologi yang paling banyak dibicarakan untuk mengoptimalkan pemasaran adalah big data. Tanpa mengesampingkan peran teknologi lainnya, big data memegang peran penting dalam pengolahan data yang kemudian bermuara pada personalisasi pengguna.

Dengan mengetahui lebih jauh keinginan pengguna sampai ke level individu, pemasar bisa mengklaim apa yang mereka lakukan benar-benar efektif dalam hal menyasar pengguna. Tentu untuk sampai ke level ini, selain teknologi yang mumpuni data yang dibutuhkan juga besar dan kompleks. Data pribadi yang dikoleksi mulai dari perangkat apa yang digunakan sampai apa yang rutin dilakukan pelanggan.

Personalisasi dengan data inilah yang akhirnya bisa menghubungkan proses pemasaran dan penjualan. Jika dulu dua departemen ini dipisah, dengan data personalisasi keduanya bisa diselaraskan atau bahkan mungkin disatukan.

Dengan pemasaran yang lebih canggih dan tepat sasaran mereka bisa lebih cepat tanggap dalam memahami perilaku konsumen. Dengan demikian tenggat waktu pemasaran dan penjualan bisa semakin dekat. Keduanya harus berjalan selaras, karena pada dasarnya keduanya berjalan berkesinambungan. Dengan hadirnya teknologi tentu harapannya kinerja keduanya bisa semakin optimal. Belum lagi fitur real time yang disediakan alat-alat big data, ini bisa menjadi salah satu senjata ampuh untuk mengetahui kebutuhan pengguna saat itu juga.

Data bisa dikatakan sebagai rantai yang hilang yang menghubungkan pemasaran dan penjualan. Data melengkapi dua hal tersebut untuk menjadi kesatuan yang menguntungkan bagi bisnis. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kualitas data.

Untuk menjaga tren bagus dalam pemasaran dan penjualan yang mengandalkan data, kualitas data harus terjamin. Artinya data haruslah bisa dipertanggungjawabkan dihasilkan benar-benar oleh pengguna. Memilah data mungkin tidak semudah kedengarannya, tapi semua harus dilakukan demi data yang baik.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Ayo Kita Gali Data Gaming di Steam Menggunakan Steam Spy

Berbekal tool Steam Survey dan Stats yang di-update berkala, kita bisa melihat komposisi hardware milik sesama pengguna serta jumlah pemain dalam Steam. Tapi Valve sendiri tak pernah mengungkap data rinci tentang seberapa banyak penjualan game di sana. Jika Anda benar-benar ingin tahu, blogger dan podcaster bernama Sergey Galyonkin punya solusinya. Continue reading Ayo Kita Gali Data Gaming di Steam Menggunakan Steam Spy

Zanada Bantu Monitoring Aktivitas Penjualan Berbasis Cloud

Ilustrasi Kegaitan Salesman / Shutterstock

Inovasi dapat terlahir dari berbagai macam cara, seperti dengan menterjemahkan kegelisahan menjadi sebuah solusi. Hal tersebut juga yang dilakukan oleh Ibnu Rizal dan Riswan dalam mendirikan startup-nya. Berawal dari obrolan dengan rekan-rekannya di bidang penjualan yang memiliki banyak kendala dalam pendataan kegiatan operasional dan administrasi pemasaran serta penjualan, Ibnu dan Riswan mendapatkan ide untuk mengembangkan Zanada. Zanada dihadirkan untuk memastikan berbagai kegiatan yang dilakukan salesman dapat terkontrol dan mudah diamati oleh manajer. Continue reading Zanada Bantu Monitoring Aktivitas Penjualan Berbasis Cloud

Sony Pangkas Lini Produk Mobile dan TV Untuk Fokus ke PlayStation 4?

Melihat prestasi PlayStation 4 dari semenjak diluncurkan akhir tahun lalu hingga pertengahan 2014, tak bisa dipungkiri bahwa home console Sony itu lebih unggul dibandingkan Microsoft. Tapi tak semuanya berjalan mulus bagi Sony, mereka telah keluar dari pasar PC, dan terpaksa menutup toko retailnya di AS. Lagi-lagi Sony dikabarkan mengambil langka mengejutkan. Continue reading Sony Pangkas Lini Produk Mobile dan TV Untuk Fokus ke PlayStation 4?

Penjualan BlackBerry Kini hanya Tiga Persen dari Total Penjualan Smartphone di Indonesia

Tiga tahun lalu BlackBerry adalah device yang wajib dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian IDC pada tahun 2011, 43%smartphone yang terjual di Indonesia adalah BlackBerry. Sayangnya hal itu tidak abadi. BlackBerry hanya mampu memiliki share 3% dari total smartphone yang terjual selama enam bulan pertama 2014.

Seperti yang disampaikan The Globe and Mail, peruntungan BlackBerry yang memudar di Indonesia disebabkan oleh kesalahan langkah strategi, persaingan ketat, dan gesekan dengan kantor pusat di Waterloo. Walaupun perangkat BlackBerry lama dengan tombol QWERTY masih terlihat umum digunakan serta politisi dan pebisnis masih terlihat menggunakan perangkat terbaru, daya tarik terhadap brand BlackBerry itu sendiri sudah menurun. Saat ini pangsa pasar BlackBerry sudah berada di bawah merek global seperti Samsung dan bahkan berada di bawah merk lokal, seperti Advan, Evercoss, dan Smartfren.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh The Globe and Mail dengan mantan pimpinan BlackBerry di Indonesia Andy Cobham, BlackBerry mempunyai teknologi yang fantastis dan dapat menumbuhkan bisnisnya di sini sampai pada level yang mengagumkan sebelum semuanya hancur berantakan. Dia mengatakan ada beberapa kesalahan langkah karena keputusan kantor pusat di Waterloo. Contoh nyatanya adalah saat promosi dengan potongan harga sebesar 50% untuk 1000 pelanggan pertama saat peluncuran perangkat BlackBerry baru. Meski ditentang oleh pimpinan di Indonesia, toh hal tersebut tetap dijalankan oleh manajemen pusat. Hasilnya, seperti yang kita tahu, menimbulkan kekisruhan.

Blunder lain adalah bagaimana BlackBerry terang-terangan menghindari risiko dan legalitas ketika mereka mencoba memperluas pasar. Eksekutif perusahaan juga meremehkan operator lokal yang sukses, menurut Andy. “Kata arogansi tidak pantas. Kami mencoba memberitahu mereka bagaimana menjalankan bisnis,” ujarnya.

Telkomsel yang memiliki 130 juta pelanggan pun mengasingkan mereka.

Meskipun demikian, tak hanya pihak BlackBerry yang menyebabkan kehancuran pasar di Indonesia. Pemerintah Indonesia dianggap juga turut andil dalam hal ini. Pemerintah yang melarang konten pornografi meminta pihak BlackBerry untuk memyaring sekitar 400.000 situs yang dianggap menyebarkan konten tersebut, Pemerintah juga menuntut akses ke data BlackBerry yang aman, tapi BlackBerry menolak.

Keputusan BlackBerry untuk membangun pabrik di Malaysia, meskipun pemerintah Indonesia menginginkan pembangunannya di sini, menyebabkan hubungan keduanya semakin memburuk.

Ketersediaan BlackBerry Messenger (BBM) yang populer di platform lain, termasuk Android, jelas berimplikasi terhadap penurunan pengguna BlackBerry. Konsumen masih bisa menggunakan BBM, meski tak lagi dari perangkat BlackBerry.

Saat ini BlackBerry sudah meluncurkan aplikasi dompet lokal yang di sebut BBM Money dan meluncurkan BlackBerry Z3 “Jakarta Edition”. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah mereka masih dapat bertahan hanya dengan produk-produk itu, dengan perkembangan pasar yang kini sudah jauh meninggalkan mereka?

[Ilustrasi: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DailySocial dan ditulis oleh Adjie Priambada.