HandEnergy Manfaatkan Gerakan Tubuh Untuk Isi Ulang Baterai Smartphone

Ada dua hal umum yang dilakukan oleh konsumen demi memastikan mereka bisa selalu terkoneksi: memilih perangkat bergerak dengan baterai berkapasitas besar, atau membawa aksesori portable charger. Metode kedua merupakan pilihan favorit karena power bank mudah diperoleh. Kendalanya, semakin besar daya tampung portable charger, kian besar pula bobotnya.

Para inventor asal Irlandia punya jalan keluar unik untuk mengatasi masalah kecil ini. Mereka memperkenalkan HandEnergy, sebuah portable charger berkonsep generator yang memungkinkan Anda mengisi kembali baterai tablet atau smartphone dengan gerakan tangan. Berkat kemampuan ini, HandEnergy juga tidak memerlukan sumber listrik karena ia dapat menghasilkan daya secara mandiri.

HandEnergy mempunyai desain bulat sebesar genggaman tangan (ukuran spesifiknya adalah 70,7×72,8mm) dengan bobot 380-gram. Bentuk ini bukan sekedar dipilih agar device tampil menarik, tapi dimaksudkan buat memuat komponen rotor di dalam. Selain mobile device, HandEnergy dapat mentenagai senter, perangkat wearable dan fitness tracker, sampai speaker portable berkat output 5V satu-ampere via port USB.

Cara pemakaiannya cukup sederhana. Pertama, Anda perlu memutar starter ring lalu melepasnya, gunanya ialah untuk memicu gerakan ke rotor. Selanjutnya, Anda hanya tinggal menggerakkan tangan atau menentengnya sembari berlari. Komponen rotor magnetis tersebut berputar di kecepatan 5.000rpm, lalu mengirimkan dayanya ke stator dan di sana ia akan memproduksi arus listrik buat men-charge rangkaian baterai build-in 1.000mAh di dalam.

Developer menyampaikan sejumlah keunggulan HandEnergy dibanding solusi portable charger lainnya: tak seperti device berbasis panel surya, ia tidak membutuhkan sinar matahari dan bisa dimanfaatkan kapanpun; HandEnergy juga efisien, praktis, menghasilkan energi murni bebas emisi, dan merangsang pengguna untuk menggerakkan tubuh. Perangkat ini menghasilkan arus listrik yang sama seperti saat smartphone tersambung ke charger standar.

HandEnergy turut dibekali aplikasi companion, fungsinya adalah untuk melacak seberapa banyak energi yang telah Anda hasilkan, dan dengannya kita bisa share info tersebut di komunitas user. Tim pengembang bilang bahwa app tersebut juga dapat dijadikan basis dari permainan mobile.

HandEnergy

Saat ini tim HandEnergy sedang melangsungkan kampanye pengumpulan dana lewat situs crowdfunding Kickstarter, memasang target di angka € 50.000, dan Anda bisa membantu mereka mencapai sasaran dengan menjadi backer. Di sana, versi early bird HandEnergy dijajakan seharga € 70 atau kisaran US$ 74 (harga retail-nya ialah € 100 atau US$ 105), kabarnya akan mulai didistribusikan di bulan Mei 2017.

Beyond Ink Pen Ialah Pulpen, Stylus, Flash Disk dan Power Bank Jadi Satu

Judul di atas sepintas terdengar seperti mengada-ada dan diambil dari episode serial kartun Inspector Gadget. Padahal sebenarnya perangkat seperti ini sudah eksis dan bisa Anda beli sekarang juga. Namanya Beyond Ink Pen, dan jangan sesekali tertipu oleh wujudnya.

Dari luar, semua orang pasti akan mengenalinya sebagai sebuah pulpen. Akan tetapi ujungnya bisa Anda lepas dan ganti dengan ujung lain berupa stylus ketika yang ada di hadapan mata hanyalah smartphone atau tablet. Giliran buku catatan yang keluar, ganti kembali dengan ujung pulpen standar.

Satu perangkat multi-fungsi untuk berbagai kebutuhan / Beyond Ink Pen
Satu perangkat multi-fungsi untuk berbagai kebutuhan / Beyond Ink Pen

Beralih ke ujung belakang, Anda bisa membuka tutupnya dan seketika itu juga tampak konektor USB. Yup, seperti yang saya katakan, Beyond Ink Pen juga merupakan sebuah flash disk dengan kapasitas 16 GB.

Bersembunyi di bawahnya adalah kabel micro USB fleksibel – juga tersedia dalam varian Lightning untuk perangkat iOS – yang siap menyalurkan energi listrik dari baterai berkapasitas 1.000 mAh-nya ke ponsel. 1.000 mAh memang sangat kecil, tapi setidaknya bisa menyelamatkan Anda di saat-saat kritis.

Komponen-komponen Beyond Ink Pen / Beyond Ink
Komponen-komponen Beyond Ink Pen / Beyond Ink

Semua ini dikemas dalam perpaduan material stainless steel dan kuningan yang ringkas, dengan bobot tak lebih dari 71 gram dan panjang 156 mm. Kalau Anda tertarik dengan konsep perangkat multi-fungsi berkedok semacam ini, Beyond Ink Pen bisa ditebus dari situsnya seharga $70 per unit.

Samsung Luncurkan Enam Aksesori Perangkat Mobile Berdesain Stylish

Sebagai salah satu produsen perangkat elektronik terbesar di dunia, Samsung punya segudang aksesori yang ditujukan untuk menunjang gaya hidup canggih dan stylish konsumennya. Sebelum ini, aksesori-aksesori ini hanya tersedia di Korea Selatan saja, namun mulai November ini Samsung siap memasarkannya ke pasar global eksklusif secara online.

Total ada enam aksesori perangkat mobile yang ditawarkan Samsung, mulai dari wireless speaker, earphone, wireless charger sampai battery pack alias power bank. Berikut rinciannya satu per satu.

Wireless Speaker Bottle Design

Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung
Wireless Speaker Bottle Design dan Wireless Charger Tray Design / Samsung

Bentuknya unik dan sedikit menipu, tapi Anda akan segera mengetahui bahwa ia merupakan sebuah speaker lewat grille yang mengitari bagian bawah bodinya, yang menawarkan cakupan suara 360 derajat. Bagian atasnya merupakan lampu LED yang bisa berpenjar dalam 16 juta warna.

Untuk mengganti warnanya, pengguna cukup mengocok speaker ini, sedangkan untuk mengatur tingkat kecerahannya, pengguna bisa menggenggam speaker dan menerapkan gesture seperti menuangkan air dari botol. Pengaturan lebih merinci bisa dilakukan via Lux Manager App yang bisa diunduh dari Google Play.

Wireless Charger Tray Design

Perangkat dengan ketebalan 17,8 mm ini merupakan pendamping yang pas untuk speaker di atas. Ia bisa mengisi ulang baterai speaker, plus sebuah smartphone di sebelahnya secara nirkabel – syaratnya tentu saja handset harus mendukung teknologi Qi wireless charging.

Battery Pack Kettle Design

Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung
Battery Pack Kettle Design dan USB LED Light / Samsung

Masih seputar solusi charging, power bank berkapasitas 5.100 mAh atau 10.200 mAh ini punya desain menyerupai teko yang unik, didukung oleh pilihan warna coral pink atau mint blue. Yang menarik, ia datang bersama sebuah kabel yang dilengkapi penjepit supaya smartphone bisa diberdirikan di atas meja ketika sedang di-charge.

USB LED Light

Kalau yang ini dirancang untuk menemani power bank di atas, dimana ia merupakan lampu LED yang bisa menancap ke port USB. Ia hadir dalam dua ukuran yang berbeda, menyesuaikan dengan kapasitas milik Battery Pack Kettle Design.

Wireless Speaker Scoop Design

Wireless Speaker Scoop Design / Samsung
Wireless Speaker Scoop Design / Samsung

Sama-sama merupakan speaker Bluetooth, tapi yang ini berbentuk bulat pipih dan jauh lebih ringkas. Ukurannya yang mungil dimaksudkan untuk dibawa-bawa menemani penggunanya bepergian, itulah mengapa Samsung mendesain bodinya agar tahan terhadap cipratan air.

Fitur pelengkapnya mencakup mikrofon terintegrasi, serta teknologi noise-reduction dan echo-cancellation supaya panggilan telepon bisa dilangsungkan di mana saja.

In-Ear Headphones Rectangle Design

In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung
In-Ear Headphones Rectangle Design / Samsung

Bukan termasuk lini Level dari Samsung, tapi perangkat ini masih menjanjikan kualitas suara yang mumpuni, ditemani konstruksi premium perpaduan bahan logam dan kain. Terdapat sebuah remote control pada kabel berwujud pipihnya.

Sejauh ini Samsung belum mengungkap banderol harga dari masing-masing aksesori. Meski belum ada kepastian, sepertinya sebagian dari produk di atas akan tersedia melalui outlet fisik Samsung maupun retailer online lainnya.

Sumber: Samsung.

Mophie Perkenalkan Hold Force, Casing iPhone 7 dengan Konsep Modular Berbasis Magnet

Di saat pengguna iPhone 7 menantikan kehadiran battery case, pabrikan aksesori Mophie datang dengan solusi yang lebih fleksibel. Mereka memperkenalkan casing unik bernama Mophie Hold Force, yang pada dasarnya merupakan koleksi aksesori berbasis magnet.

Seperti casing pada umumnya, fungsi utama Hold Force adalah memberikan proteksi terhadap perangkat. Namun Mophie telah membekali lapisan belakangnya dengan magnet, sehingga pengguna dapat menempelkan aksesori lain guna menambah fungsionalitasnya.

Sejauh ini ada tiga aksesori pendamping Hold Force: Hold Force Powerstation Plus Mini, Hold Force Folio Case dan Hold Force Wallet. Hold Force Powerstation merupakan sebuah power bank berkapasitas 4.000 mAh. Untuk menggunakannya, cukup tempelkan pada bagian belakang iPhone 7 yang telah dibungkus dengan casing Hold Force, dan tancapkan kabel Lightning-nya.

Hold Force Folio Case di sisi lain menghadirkan tiga slot kartu di belakang serta cover penutup untuk layar. Terakhir, Hold Force Wallet adalah yang paling simpel berupa dua slot untuk menyimpan kartu kredit atau kartu identitas misalnya. Kedua aksesori ini memakai bahan micro-suede yang terlihat dan terasa premium.

Mophie Hold Force Powerstation Plus Mini / Mophie
Mophie Hold Force Powerstation Plus Mini / Mophie

Casing Hold Force dijajakan seharga $40, sedangkan ketiga aksesorinya harus dibeli secara terpisah. Hold Force Powerstation dihargai $60, sedangkan Hold Force Folio dan Wallet masing-masing dihargai $20. Semuanya tersedia dalam versi untuk iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Sejauh ini, wajar apabila Anda beranggapan bahwa Hold Force merupakan cara Mophie untuk meraup untung lebih banyak dari pengguna iPhone 7 dan 7 Plus. Akan tetapi konsep modularnya memberikan kebebasan bagi pengguna untuk memakai aksesori yang tepat di saat-saat tertentu saja: keluar dari rumah, yang menancap adalah Hold Force Wallet, namun ketika baterai menipis, pengguna bisa menggantinya dengan Hold Force Powerstation.

Sumber: PR Newswire.

Deretan Power Bank Terbaru Mophie Kini Dihargai Jauh Lebih Terjangkau

Nama Mophie tentunya tidak asing di telinga pengguna smartphone, khususnya para pemilik iPhone. Sejak tahun 2007, pabrikan asal California tersebut telah memproduksi battery case untuk iPhone, dan sekarang juga tersedia untuk sejumlah model smartphone Android macam Galaxy S7.

Tahun demi tahun, reputasi Mophie terus dibangun, hingga akhirnya publik mencapnya sebagai salah satu pabrikan aksesori premium. Atau dengan kata lain, harga produk Mophie umumnya mahal-mahal. Lihat saja power bank lamanya; kapasitas 4.000 mAh dihargai $60, meski memang desain dan material yang digunakan tergolong premium.

Akan tetapi ceritanya berubah drastis dengan deretan power bank terbaru Mophie. Masih mengusung label Powerstation, semua modelnya kini dihargai jauh lebih terjangkau ketimbang pendahulunya. Di saat yang sama, desain premiumnya tetap dipertahankan lewat bodi berbahan aluminium.

Wujudnya sangat simpel dan tidak neko-neko – sepintas malah lebih mirip seperti sebuah hard disk eksternal. Terdapat indikator LED di bagian samping, lalu sepasang port USB untuk mengisi baterai dua perangkat sekaligus.

Seri Powerstation Plus mengemas kabel terintegrasi dengan konektor yang bisa diganti antara micro USB atau Lightning / Mophie
Seri Powerstation Plus mengemas kabel terintegrasi dengan konektor yang bisa diganti antara micro USB atau Lightning / Mophie

Model yang paling bawah, Powerstation Mini, menawarkan kapasitas 3.000 mAh seharga $30 saja. Menyusul di atasnya adalah model 6.000 mAh seharga $50, kemudian Powerstation XL dengan kapasitas 10.000 mAh seharga $70. Yang paling besar, Powerstation XXL, mengemas kapasitas 20.000 mAh dan tiga port USB, dengan harga $100.

Mophie juga menawarkan model-model khusus macam Powerstation Plus yang mengemas kabel terintegrasi, dengan konektor yang bisa digonta-ganti antara micro USB atau Lightning. Powerstation Plus terdiri dari tiga kapasitas – 4.000 mAh, 6.000 mAh dan 12.000 mAh; masing-masing seharga $60, $80 dan $100.

Model Charge Force Powerstation kompatibel dengan Juice Pack Wireless atau smartphone lain yang mendukung teknologi wireless charging / Mophie
Model Charge Force Powerstation kompatibel dengan casing Juice Pack Wireless atau smartphone lain yang mendukung teknologi wireless charging / Mophie

Terakhir, masih ada lagi model yang lebih niche seperti Powerstation USB-C dengan kapasitas 10.000 mAH, output daya 15 watt dan 3 A, yang ditawarkan seharga $100. Menyusul dalam waktu dekat adalah Charge Force Powerstation yang membawa dukungan wireless charging untuk sejumlah smartphone, juga dihargai $100 untuk kapasitas 10.000 mAh.

Saya pribadi menduga penurunan harga ini ada kaitannya dengan akuisisi Zagg terhadap Mophie di awal tahun 2016 kemarin. Mungkin saja Mophie sekarang punya sumber daya yang lebih besar untuk memproduksi power bank berkualitas dalam harga yang jauh lebih kompetitif. Terlepas dari itu, ini tetap merupakan kabar baik, mengingat semakin hari power bank menjadi semakin wajib bagi mayoritas konsumen.

Sumber: Engadget dan Mophie.

Estream Ialah Power Bank Sekaligus Generator Mini Berbasis Turbin

Kegiatan kita selama berkemah sekarang tentunya sudah berbeda dibanding 10 tahun yang lalu. Dahulu belum ada smartphone, gadget yang kita bawa mungkin mentok hanyalah sebuah iPod. Sekarang, tas ransel kita dipenuhi tablet, Kindle sebagai pengganti buku, GoPro dan lain sebagainya.

Pergeseran tren ini menjadikan power bank sebagai barang bawaan wajib saat berkemah. Sederhananya, selagi kita menikmati alam luar, kita juga tetap ingin semua gadget yang kita gunakan tetap terisi baterainya.

Hal ini juga memicu munculnya gadgetgadget baru yang bisa menjadi alternatif penyuplai daya di saat berkemah. Salah satu contohnya adalah BioLite CampStove, sebuah kompor mini berbahan kayu bakar yang bisa mengubah sisa energi panas menjadi energi listrik untuk ponsel.

Perangkat lain yang tidak kalah menarik adalah buatan startup asal Korea berikut ini. Namanya Estream, dan ia pada dasarnya merupakan generator mini berbasis turbin yang bisa menghasilkan energi listrik hanya dengan diletakkan pada sumber air yang bergerak, sungai misalnya.

Desain Estream yang modular membuat potensi penggunaannya jadi semakin luas / Energy Nomad
Desain Estream yang modular membuat potensi penggunaannya jadi semakin luas / Energy Nomad

Wujud Estream begitu ringkas. Ketika sedang tidak digunakan, baling-balingnya bisa dilipat sehingga perangkat pun menyerupai sebuah botol minum dengan bobot 800 gram. Karena tujuannya menghasilkan energi listrik dari gerakan air, tentu saja seluruh bodinya didesain tahan air.

Di dalamnya bernaung baterai berkapasitas 6.400 mAh yang bisa terisi penuh setelah sekitar 4,5 jam dicelupkan di dalam air yang bergerak. Port USB-nya mempunyai output sebesar 7,5 watt, dapat mengisi baterai milik smartphone, GoPro atau bahkan tablet dua kali lebih cepat ketimbang colokan listrik standar.

Potensi penggunaan Estream sangatlah luas. Anda bisa mencantolkannya di perahu kayak untuk mengumpulkan energi listrik. Saat sedang tidak berkemah pun, Estream tetap bisa dipakai layaknya power bank biasa; desainnya modular, sehingga Anda bisa melepas semua komponen yang tidak diperlukan seperti baling-baling dan generatornya.

Saat ini Estream sedang menjalani kampanye crowdfunding di Kickstarter. Konsumen yang tertarik bisa memesannya seharga $180. Harga retail-nya diperkirakan berkisar $250.

Bluetooth Speaker Mpow Armor Plus Disiapkan Buat Temani Anda Hiking dan Bersepeda

Meskipun speaker wireless jarang menarik perhatian audiophile, kepopularitasannya terus meningkat di kalangan konsumen awam dan produsen menjawab antusiasme itu dengan menyediakan lebih banyak pilihan. Beberapa speaker tersebut mulai menjamah outdoor, dibekali fitur anti-cuaca dan sejenisnya. Tapi sekuat-kuatnya perangkat elektronik, tentu saja ada batasannya.

Seperti apapun janji produsen, mayoritas orang enggan menggunakan speaker di luar ruangan saat hujan atau menggeletakkannya semalaman, apalagi jika harganya tidak murah. Rasa cemas inilah yang ingin dihapus oleh Mpow. Perusahaan aksesori perangkat bergerak itu meramu speaker Bluetooth ultra-durable Armor Plus. Sebagaimana namanya, ia didesain untuk menghadapi skenario-skenario terburuk yang berpotensi merusak device.

Desain Mpow Armor Plus memang tidak seelok speaker wireless kompetitor, yang umumnya memiliki tubuh warna-warni. Wujudnya kotak memanjang dengan pinggiran berbahan karet keras, tak begitu besar sehingga Anda dapat menyelipkannya di dalam tas tas; dengan bobot sekitar satu kilogram. Armor Plus tahan benturan dan telah memperoleh sertifikasi IPX5, artinya sanggup menahan semprotan air, namun masih tidak boleh tercemplung.

Mpow Armor Plus

Selain menggunakan sambungan Bluetooth 4.0, Anda bisa mengoneksikannya ke sumber musik melalui kabel via port USB 2.1. Bagian tersebut (termasuk port charging serta AUX-in) dan lampu indikator dilindungi oleh tutup karet. Perangkat mengambil tenaga dari baterai 5.200mAh, cukup untuk menyuguhkan playback selama lebih dari 20 jam. Di situasi darurat, ia dapat dimanfaatkan pula sebagai power bank, mampu mengisi penuh dua smartphone.

Di belakang grille depan, Mpow menyematkan sepasang driver 50-milimeter, masing-masing bertenaga 8-watt, serta radiator pasif. Produsen menjanjikan audio jernih berkualitas high definition tanpa distorsi. Armor Plus menyimpan dua mode equalizer, yaitu indoor dan outdoor. Di indoor, speaker fokus pada rentang suara rendah sampai menengah; sedangkan di outdoor, Armor Plus menitikberatkan nada tinggi.

Mpow Armor Plus 2

Menurut Mpow, Armor Plus sengaja dirancang untuk menemani mereka yang gemar menikmati musik saat bersepeda atau mendaki gunung. Agar mudah dibawa dalam perjalanan, Mpow turut membundel speaker bersama kantong serta strap. Dan tak hanya buat menyajikan musik, Armor Plus juga dilengkapi microphone build-in, bisa digunakan untuk menjawab panggilan telepon.

Mpow Armor Plus telah tersedia dan dapat dibeli di Amazon. Di sana, ia dijajakan seharga US$ 80 – lebih murah US$ 14 dari harga yang dipatok di website resmi.

Sumber: XMpow.com.

Thino Ialah Kabel Fast Charging Sekaligus Power Bank Mini

Mayoritas smartphone terkini sudah mendukung fitur fast charging, dimana proses pengisian ulang baterai bisa berlangsung lebih cepat daripada normalnya. Kendati demikian, di saat darurat dimana ponsel Anda harus di-charge menggunakan laptop, charging pun akan berlangsung secara normal, atau malah bisa lebih lambat dari biasanya.

Sebuah startup asal Jerman rupanya punya solusi atas problem semacam ini. Melalui Indiegogo, mereka memperkenalkan sebuah kabel fast charging yang bisa diandalkan setiap saat, sekaligus yang merangkap peran sebagai power bank mini di masa-masa kritis.

Thino

Bernama Thino, wujudnya sepintas menyerupai sebuah modem USB, dengan kabel di ujung belakang yang bisa disambungkan ke handset. Ujung depannya merupakan sebuah colokan USB bersifat reversible, yang artinya ia bisa ditancapkan dalam posisi apa saja.

Di bagian sisinya, terdapat sebuah tuas yang akan mengaktifkan ‘sihir’ milik Thino, yakni meningkatkan kecepatan charging hingga tiga kali lipat kecepatan normal. Semuanya dikemas dalam casing aluminium yang elegan sekaligus kokoh.

Penjelasan teknis dari cara kerja Thino sebenarnya sederhana. Di dalamnya terdapat sebuah micro-processing unit (MPU) yang bertugas untuk mendeteksi seberapa besar arus listrik yang bisa diterima oleh handset. Berbeda dengan kabel charger biasa dimana arus listriknya sudah fixed untuk semua perangkat, Thino akan menyesuaikan perangkat satu dan lainnya sehingga arus yang dihantarkan bisa maksimal.

Thino

Saat benar-benar tidak ada sumber listrik, baterai mini berkapasitas 480 mAh milik Thino bisa menjadi penyelamat dengan menambahkan daya sekitar 2 jam ekstra. Mekanisme penguncian kabelnya memungkinkan pengguna untuk menyimpan Thino layaknya sebuah gantungan kunci.

Saat ini Thino bisa dipesan melalui Indiegogo seharga $39, plus biaya pengiriman internasional sebesar $11. Ia hadir dalam dua varian: Lightning untuk perangkat iOS, dan micro USB untuk Android.

MyFC Jaq Ialah Power Bank Bertenaga Air dan Garam

Tak bisa dipungkiri kalau power bank telah banyak menolong kita di banyak kesempatan sehari-harinya. Namun terkadang kita pernah kelupaan mengisi ulang dayanya, dan ketika itu terjadi, sia-sialah sebongkah gadget tersebut kita simpan di dalam saku atau tas. Buat yang setiap harinya selalu sibuk, skenario seperti ini jelas merupakan malapetaka yang harus dihindari.

Seperti yang kita tahu, cara kerja power bank adalah menyimpan energi listrik yang didapat dari colokan. Tapi bagaimana kalau misalnya sebuah power bank bisa menghasilkan energi listriknya sendiri? Bagaimana jika misalnya ada sebuah power bank yang ditenagai teknologi sel bahan bakar (fuel cell) seperti Toyota Mirai?

Itulah ide di balik MyFC Jaq. MyFC sendiri merupakan perusahaan asal Swedia yang cukup berpengalaman dalam menghasilkan solusi energi alternatif untuk perangkat portable. Jaq adalah inovasi terbarunya yang diklaim sebagai charger berbasis fuel cell termungil sejagat – dimensinya cuma 127 x 21 x 77 mm, dengan bobot 180 gram.

Letak keunikan Jaq berada pada dari mana energi listrik yang disalurkan berasal. Jaq hanya butuh dua komponen, yaitu air dan garam yang dikemas dalam wujud kartu habis-pakai bernama PowerCard. Satu PowerCard dapat meneruskan energi listrik sebesar 1.800 mAh, cukup untuk mengisi baterai sebuah iPhone 6S hingga penuh.

MyFC Jaq

Hal ini berarti Jaq sama sekali tak perlu Anda tancapkan ke colokan listrik. Teknologi rancangan MyFC memungkinkan reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen (air) dengan garam sebagai elektron untuk menghasilkan energi listrik yang ‘bersih’, alias tanpa menyisakan emisi karbon.

Saat PowerCard ditancapkan ke Jaq, senyawa di dalamnya akan segera bereaksi dan siap meneruskan daya listrik menuju smartphone, tablet, maupun perangkat lainnya yang di-charge via USB. Jaq diklaim aman dan sudah memenuhi standar regulasi yang dikeluarkan oleh asosiasi penerbangan sipil.

Guna memaksimalkan konsep energi bersih yang diusung, masing-masing PowerCard yang menjadi ‘amunisi’ Jaq dibuat dari material yang mudah didaur ulang. Setelah habis dipakai, pengguna tinggal membuangnya seperti sampah biasa.

Pengembangan Jaq sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, tapi kali ini MyFC sudah siap untuk memamerkannya langsung di panggung CES 2016 sekaligus memasarkannya dalam waktu dekat. Sayangnya sejauh ini belum ada informasi terkait harga dan ketersediaannya. Satu-satunya info yang tersedia adalah biaya berlangganan sebesar €4,90 per bulan selama 24 bulan, tapi juga belum ada keterangan berapa banyak PowerCard yang bakal pengguna terima setiap bulannya.

Sumber: VentureBeat.

Infinix Note 2 Tiba di Indonesia, Ditopang Teknologi Baterai Canggih dan XUI

Kita telah melihat sendiri bagaimana para pemain baru di industri mobile device kini menjadi pesaing yang patut dipertimbangkan oleh produsen ternama. Penawaran mereka ialah bermacam-macam handset terjangkau dan berkualitas, namun dijajakan di harga lebih ekonomis. Tapi di mata konsumen, brand-brand lawas tetap merepresentasikan pengalaman dan reputasi.

Namun dengan berpegang pada sejumlah prinsip seperti menawarkan fungsi inovatif, tidak kompromi soal mutu, dan mengusung desain avant-garde, Infinix yakin mereka sanggup ‘menarik perhatian jutaan khalayak buat memilih produknya’. Dan di penghujung 2015 ini, sang produsen dari Hong Kong itu secara resmi meluncurkan phablet bernama Note 2, sembari mengajak para jurnalis menjajalnya lewat sesi hands-on.

Infinix Note 2 13

Di website, Note 2 dideskripsikan sebagai device ber-engine ganda dan mempunyai kapabilitas flash charge. Ia juga merupakan smartphone Infinix pertama yang menyuguhkan interface XUI, tersinkronisasi dengan update Android OS. Layout-nya dirancang agar minimalis, dan lewat pengoptimalan software, kinerja keseluruhan perangkat bisa naik hingga 20 persen. Pembaruan dijanjikan datang tiap seminggu sekali.

Infinix Note 2 05

Infinix menyampaikan, kehadiran Note 2 di nusantara ternyata dimotivasi oleh respons positif konsumen lokal. Berdasarkan riset yang dilakukan Lazada, Infinix merupakan salah satu brand favorit pengguna berusia muda. Melalui Note 2, mereka ingin meningkatkan unique selling proposition ke tingkat selanjutnya. Dan dalam proses pengerjaan produk, tim R&D mendengarkan serta merangkum berbagai masukan dari komunitas X Fans.

Infinix Note 2 02

Acara pers sekaligus undangan hands-on ini dipandu oleh Country Manager Marcia Sun dan Marketing Manager Anis Thoha Manshur. Keunggulan utama dari Note 2 adalah kapasitas baterai raksasa dan teknologi seputar charging. Baterai 4.040mAh di sana diklaim sanggup menjaga device aktif selama dua hari dalam keadaan siaga. Cukup dengan charging 15 menit, Anda bisa melakukan panggilan berdurasi delapan jam.

Infinix Note 2 07

Fitur dual engine mengacu pada sistem IC-charge ganda yang menopangnya. Secara teori, charging selama 15 menit buat delapan jam talk-time dapat dilakukan di ruangan bertemperatur 25° Celcius. Kemudian saat menyentuh waktu satu jam, indikator baterai berada di 97 persen. Namun supaya penuh, Anda memerlukan setengah jam lagi. Melalui demo langsung, 45 persen baterai bisa diisi dalam 22 menit.

Infinix Note 2 04

Infinix Note 2 03

Anda bisa memanfaatkan Note 2 sebagai sumber tenaga device lain (alias power bank dadakan) berkat line USB OTG. Phablet juga dapat berperan menjadi hard drive data reader, sehingga skenario penggunaan Note 2 terbuka sangat luas: selain menyajikan fungsi layaknya perangkat pintar, ia ideal untuk mendukung aktivitas bisnis, belajar, serta membaca. Sewaktu baterai benar-benar mau habis (10%), Note 2 akan masuk ke mode ultra power saving – cuma mengaktifkan enam app dasar, dan mematikan yang lain.

Infinix Note 2 08

Unit demo yang saya dapat memiliki back cover berwarna kelabu metalik dengan tekstur garis-garis menyilang. Tubuh luarnya didominasi material plastik, berdimensi 159,5×82,5×9,3mm. Layar selebar 5,98-inci dipadukan ke bingkai samping yang tipis. Komposisi display ke body-nya tertulis sebesar 85,78 persen, dibingkai frame hitam dan tidak lupa diproteksi lapisan Dragontrail Glass. Menariknya, tombol navigasi (back, home, menu) berada di dalam layar, sehingga rasio screen-to-body sebetulnya lebih kecil.

Infinix Note 2 06

Lebar kurang lebih delapan sentimeter itu memang kurang ideal untuk pengoperasian satu tangan, tapi Infinix tak lupa membubuhkan mode one-hand. Kedua tombol fisik (volume dan power) berada di sisi kanan, dan Anda bisa menemukan port USB di tengah bawah.

Infinix Note 2 10

Infinix Note 2 09

Infinix Note 2 12

Infinix mencantumkan system-on-chip MediaTek MT6735 dengan prosesor octa-core 64-bit, GPU Mali T720, RAM 2GB, dan flash memory 16GB yang dapat diperluas sampai 32GB via microSD. Di ranah fotografi mobile, Note 2 dibekali kamera utama bersensor ISOCELL CMOS Samsung 13-Mp, lensa 5P dan sistem phase detection autofocus. Di depan terdapat kamera video chat 2-Mp. Phablet sudah kompatibel ke jaringan 4G LTE, plus fitur favorit konsumen lokal, yaitu dual SIM.

Infinix Note 2 11

Di sisi ROM, XUI diramu berbasis Android 5.1 Lollipop. Tampilannya flat, tampaknya didesain supaya serasi dengan beragam pilihan wallpaper yang telah Infinix sediakan, serta demi memastikan interface tetap responsif. Tentu Anda dipersilakan mengustomisasi tema dan font teks sesuai keinginan. Dan satu lagi, XUI Note 2 dilengkapi fitur hand gesture command buat mengakses musik, kamera, app dan lain-lain.

Penjualan Infinix Note 2 dimulai pada tanggal 11 Desember 2015, dan untuk sekarang cuma tersedia eksklusif di Lazada. Phablet dijajakan di harga Rp 1,9 juta saja.