Mengikuti Jejak PewDiePiew Jadi Lebih Mudah Dengan Razer Ripsaw

Siapa tak mengenal PewDiePie? Video-video ciptaan pria Swedia ini ditonton 300 juta orang per bulan, dan akun YouTube-nya ialah akun pertama pencetak rekor 10 miliar view. Kepopularitasannya bahkan sanggup meningkatkan penjualan game yang ia mainkan. Banyak orang ingin jadi dirinya, dan Razer baru saja menyingkap device yang memudahkan kita merealisasikan mimpi itu.

Perusahaan spesialis gaming gear pimpinan Min-Liang Tan tersebut memperkenalkan Razer Ripsaw, sebuah capture card eksternal yang memungkinkan gamer men-streaming permainan-permainan favorit ke platform seperti Twitch atau YouTube. Ripsaw menawarkan kemudahan pemakaian serta kualitas layaknya profesional: tak ada penurunan tingkat frame rate ataupun resolusi. Selain itu, keleluasaan kompatibilitasnya juga merupakan aspek unggulan.

Razer Ripsaw 02

Begitu dikeluarkan dari boks, ia langsung bisa bekerja bersama sejumlah software broadcasting misalnya Open Broadcaster Software (OBS) serta Xsplit, tanpa memaksa Anda berhadapan dengan ‘bloatware-bloatwarethird-party. Tak cuma mudah dipasangkan ke Windows PC, Razer Ripsaw dibekali beragam kabel plug-and-play sehingga ia dapat tersambung ke console PlayStation 4, Xbox one, Wii U, Forge TV, serta platform last-gen – termasuk PS3 dan Xbox 360.

Razer Ripsaw mampu merekam permainan di resolusi 1080p di frame rate 60 per detik. Hasilnya dijanjikan mulus dan jernih, berbekal koneksi standar USB 3.0. Capture card ini men-streaming tanpa kompresi dengan latency (keterlambatan) hampir mendekati nol. Broadcaster juga dapat memanfaatkan input audio, bisa terhubung ke sumber musik atau microphone, contohnya buat menambahkan lagu background atau komentar.

Razer Ripsaw 03

“Razer telah terlibat dalam ranah streaming sejak awal munculnya broadcasting game, ditunjukkan oleh para streamer terkenal yang sejak dulu menggunakan hardware kami demi memperoleh keunggulan di depan para pemirsa,” kata Min-Liang Tan via press release. “Kami sangat bersemangat untuk menciptakan capture card yang betul-betul bermanfaat bagi broadcaster dan juga memberi para pemula perangkat sempurna buat menjadi Syndicate atau PewDiewPie selanjutnya.”

Agar bisa bekerja optimal, Ripsaw setidaknya membutuhkan PC bertenaga Intel Core i5-4440 3.10GHz atau laptop berprosesor intel Core i7-4810MQ, kartu grafis GeForce GTX 660 atau GeForce GTX870M, RAM minimal 4GB (rekomendasi 8GB), dan sistem operasi Windows 10/8.1/7 (32- maupun 64-bit).

Ripsaw adalah bagian dari suit Razer Broadcaster, didesain sebagai bundel perangkat berperforma tinggi khusus streamer. Selain Ripsaw, Broadcaster meliputi mic digital Razer Seiren. Capture card ini sudah mulai dipasarkan dan dibanderol seharga US$ 180.

Razer Ripsaw 04

Sumber: Razer Zone.

Oculus Rift Terlalu Mahal? OSVR Bisa Menjadi Alternatif Teroptimal Buat Gamer PC

Setelah menunggu selama berbulan-bulan, banyak orang kaget saat mengetahui harga retail Oculus Rift. Kebanyakan dari mereka kecewa karena ternyata ia lebih mahal dari dugaan sebelumnya, apalagi jika dibandingkan dengan versi DK. Tapi di masa kebangkitan virtual reality ini, tersedia sejumlah alternatif yang tidak kalah canggih, jika Anda mencari lebih seksama.

Anda mungkin tidak akan kesulitan menyebutkan beberapa produk head-mounted display VR selain Rift. Vive dan PlayStation VR, semuanya menjanjikan fitur-fitur canggih. Namun familierkah Anda dengan OSVR alias Open Source Virtual Reality? Ia disediakan sebagai wadah untuk membangun ekosistem virtual reality secara terbuka dan kolaboratif. OSVR diprakarsai oleh Razer, diungkap perdana di CES tahun lalu.

OSVR 01

Dengan berpedoman pada prinsip keterbukaan, OSVR membuka pintu lebar-lebar bagi produsen dan developer untuk berpartisipasi. Sejauh ini, ia telah menghimpun nama-nama seperti Intel, Nod, Ubisoft, Gearbox Software, Leap Motion, Jaunt, dan Sensics. Mereka bisa memanfaatkan skematik dan source code secara bebas. Syarat terakhir ialah memiliki headset versi developer, atau istilahnya, OSVR Hacker Dev Kit.

OSVR 03

Selain open source, keunggulan lain OSVR adalah penyuguhan yang simpel dan modular tanpa disertai kesan murah. Desain versi saat ini mengingatkan saya pada Rift DK2, namun developer sudah memperbarui sejumlah aspek: kabel berpangkal dari headset, mengikuti strap atas ke belakang, kemudian menyambung ke modul hardware eksternal. Bagian ini memang sengaja dibuat untuk dicantelkan di celana atau ikat pinggang.

Menurut laporan hands-on Digital Trends, OSVR berhasil menawarkan solusi terhadap masalah efek screen-door, di mana kita dapat melihat titik-titik pixel – disebabkan oleh dekatnya jarak antara mata dan display. Buat menangani hal itu, OSVR memanfaatkan jenis lensa yang lebih baik dipadu teknik difusi screen-level. Hasilnya gambar jadi lebih jelas dan juga lebih responsif. Padahal, Hacker Dev Kit hanya ditopang resolusi 960×1080-pixel per mata (plus refresh rate 120Hz), di bawah Rift dengan 1080×1200. Menariknya lagi, tiap unit OSVR bisa ditenagai oleh rangkaian hardware berbeda – sebuah konsep familier di kalangan gamer PC.

OSVR 04

Mengapa OSVR cocok untuk gamer PC? Melalui rancangan modular, user diberi keleluasaan buat melakukan upgrade komponen internal serta mengkustomisasi hardware – sesuai kekuatan sistem PC. Ia memang tidak mempunyai standard seperti Nvidia VR Ready atau Oculus Ready PC, tapi proses setup ini sangat menyerupai esensi ber-gaming di komputer personal.

Anda sudah bisa memesan OSVR sekarang. Harganya cuma separuh dari Oculus Rift: US$ 300, tersedia di Razer Zone.

Sumber tambahan: Razer Zone.

Bisa Memindai Secara 3D, Razer Stargazer Diklaim Sebagai Webcam Tercanggih

Razer sepertinya cukup sibuk memanjakan para pengunjung event CES 2016. Selain mengungkap kehadiran ultrabook mutakhir untuk gaming, Blade Stealth, Razer rupanya juga memperkenalkan perangkat yang kesannya agak kurang ‘gaming‘, yakni sebuah webcam.

Namanya Razer Stargazer. Bukan cuma namanya saja yang keren, karena tentu saja ini bukan sembarang webcam. Razer telah menanamkan teknologi Intel RealSense ke dalamnya, memungkinkan Stargazer untuk memindai wajah Anda secara tiga dimensi.

Sebanyak 78 titik pada wajah bisa ia kenali, yang berarti pengguna PC pada akhirnya dapat menikmati fitur Windows Hello milik Windows 10, membuka komputer hanya dengan mengarahkan wajahnya ke kamera. Tak cuma itu, Stargazer juga bisa mengenali 22 titik di tangan. Apa gunanya? Menurut Razer, pengguna nantinya bisa menjalankan suatu aplikasi dengan menerapkan gesture tertentu.

Razer Stargazer - Dynamic Background Removal

Keberadaan teknologi Intel RealSense ini rupanya sangat dimaksimalkan oleh Razer. Salah satu fitur menarik lain dari Stargazer adalah Dynamic Background Removal. Fitur ini pada dasarnya akan menghapus background secara otomatis, sehingga para gamer yang biasa mangkal di Twitch nantinya tak perlu lagi menempatkan green screen di belakang masing-masing. Hasil akhirnya akan terlihat seperti gambar di atas ini.

Tak cuma buat gamer yang suka menyiarkan kekonyolannya dalam bermain, Stargazer juga bisa dimanfaatkan oleh pihak developer game. Selain wajah, objek sehari-hari juga bisa dipindai secara 3D. Hasil scan-nya kemudian dapat diproses lebih lanjut secara cepat menggunakan game engine macam Unity. Dengan kata lain, proses pembuatan objek 3D dalam tahap pengembangan game bisa sedikit dipermudah.

Menurut CEO Razer, Min-Liang Tan, tidak ada inovasi yang berarti di kategori webcam selama bertahun-tahun selain peningkatan kualitas dan resolusi. Stargazer membuktikan bahwa sebuah webcam saja bisa memegang peran besar dalam keseharian pengguna.

Razer Stargazer

Soal kualitasnya sendiri, jangan khawatir, Stargazer menyediakan opsi perekaman 1080p 30 fps atau 720p 60 fps. Lebih lanjut, Razer turut melengkapinya dengan sepasang mikrofon yang dibekali teknologi noise-cancelling otomatis. Singkat cerita, pengguna tak perlu cemas soal kualitas video maupun audio yang dihasilkan oleh Stargazer.

Kapan Razer Stargazer bisa dibeli? Kuartal kedua tahun ini juga, dengan harga $200. Razer rencananya juga bakal membagikan Stargazer secara cuma-cuma dalam jumlah terbatas kepada para pemilik channel video gaming yang tergabung dalam program Sponsored Streamer.

Razer Nabu Watch

Razer Nabu Watch

Bersamaan dengan itu, Razer ternyata masih belum lupa akan lini perangkat wearable-nya, Nabu. Mereka pun memamerkan iterasi baru yang bernama Nabu Watch. Sesuai namanya, kali ini bukan lagi sebuah smart bracelet, melainkan sebuah smartwatch – meski Razer lebih memilih menyebutnya sebagai “a watch that’s smart“.

Di balik desain khas Razer-nya, Nabu Watch dilengkapi fitur-fitur standar ala smartwatch seperti fitness tracking maupun yang sudah menjadi ciri khas lini Nabu, yakni kemampuan untuk bertukar informasi jejaring sosial hanya dengan berjabat tangan antara dua pengguna Nabu Watch.

Fitur unik lain dari Nabu Watch adalah kehadiran layar kedua yang terletak pada bagian bawah wajahnya. Jadi layar besar di atasnya akan terus menyala seperti sebuah chronograph digital biasa, tapi layar keduanya bertindak sebagai penyaji info dari fitur-fitur pintarnya, termasuk menampilkan notifikasi smartphone.

Razer saat ini sudah memasarkan Nabu Watch seharga $150. Tersedia pula versi lain yakni Nabu Watch Forged Edition yang mengusung tombol berbahan stainless steel seharga $200.

Sumber: Razer 1, 2.

Razer Blade Stealth Ingin Jadi Ultrabook Sekaligus Desktop Gaming?

Melalui pengenalan Blade di 2013, Razer mempelopori persaingan bergengsi dalam kelas produk ultrabook gaming. Razer Blade memang tak selalu mampu mempertahankan predikat laptop gaming tertipis, beberapa kali gelarnya berhasil direbut oleh kompetitor. Namun ada hal istimewa yang dibawa oleh varian terbaru Blade.

Di Consumer Electronics Show 2016, Razer menyingkap ‘ultrabook mutakhir’ bernama Blade Stealth. Ia diramu untuk menjadi pewaris brand PC portable kebanggaan Razer, dengan desain familier, dan perpaduan fitur serta teknologi mumpuni. Blade Stealth merupakan mesin gaming sejati, tapi buat pertama kalinya, device tak lagi cuma diperuntukkan bagi gamer hardcore saja.

Razer Blade Stealth 03

Dari sisi desain, Blade Stealth meninggalkan tipe-tipe terdahulu jauh di belakang. Ia lebih tipis dan anggun. Tubuh notebook sangat ramping, hanya berketebalan 13,2mm dan memiliki bobot 1,25kg – terlihat serasi dengan panel 12,5-inci beresolusi tinggi di sana. Untuk chassis, Razer memanfaatkan material aluminium CNC yang umumnya digunakan buat merakit pesawat terbang.

Anda ditawarkan dua tipe display, yaitu QHD 2560×1440 234ppi atau UHD 3840×2160 352ppi. Keduanya mengusung jenis layar sentuh IGZO (Indium Gallium Zinc Oxide). Tingkat saturasi, kecerahan dan presisi warnanya sangat tinggi, dengan Adobe RGB di 100 persen. Artinya, Blade Stealth sangat pas buat para desainer grafis serta fotografer. Saat para profesional itu harus mobile, baterai dijanjikan sanggup tetap aktif hingga delapan jam.

Razer Blade Stealth 04

Razer tak repot-repot menjejalkan chip kartu grafis dedicated dalam Blade Stealth. Sang produsen dari San Diego itu ‘cuma’ membekalinya dengan prosesor dual-core Intel i7-6500U 2,5GHz, GPU HD Graphics 520, RAM 8GB, storage SSD 128/256/512GB, dan baterai 45W ber-power adapter USB-C. HD 520 memang cukup buat menjalankan permainan-permainan casual, namun bagaimana jika kita ingin menikmati The Witcher 3 atau Just Cause 3?

Razer Blade Stealth 02

Solusi Razer adalah Razer Core, sebuah docking yang bisa menyimpan kartu grafis discrete, baik milik Nvidia maupun AMD maksimal 375-watt. Core dilengkapi konektivitas tambahan (empat buah USB 3.0, Gigabit Ethernet, dan Thunderbolt 3 untuk tersambung ke PC), power supply 500-watt, serta sistem lighting Chroma.

Chroma juga terdapat di keyboard backlight Blade Stealth. Kita bisa mengkonfigurasi pola warnanya atau menyetel efek sinkronisasi ke permainan: Misalnya saat Anda tertembak ketika bermain Call of Duty, LED akan ikut menyala merah.

Untuk produk dalam keluarga Blade, harga Blade Stealth tergolong terjangkau. Ia dijajakan mulai dari US$ 1.000 sampai US$ 1.600 tergantung resolusi layar dan kapasitas storage. Untuk Core, Razer masih belum mengungkap harganya.

Razer Blade Stealth

Via CNET. Sumber: Razer Zone.

Razer Leviathan Mini Adalah Debut Razer di Ranah Speaker Bluetooth

Razer memang dikenal sebagai senior dalam hal peripheral PC, akan tetapi belakangan mereka juga tertarik merambah ranah teknologi konsumen yang lebih umum. Contoh yang paling gampang adalah Razer Nabu, sebuah perangkat wearable yang pada dasarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan PC maupun gaming.

Kini Razer tampaknya semakin pede merambah ranah-ranah lainnya. Belum lama ini, mereka memperkenalkan Razer Leviathan Mini. Produk ini tak lain dari sebuah speaker Bluetooth berukuran ringkas. Dimensinya 54 x 185 x 55 mm, dengan bobot 538 gram.

Yup, perangkat ini bisa Anda anggap sebagai rival potensial Beats Pill. Kualitas suaranya dijamin oleh sepasang driver berukuran 45 mm, plus sepasang radiator pasif guna mendentumkan bass yang mantap. Razer tak lupa menyematkan mikrofon untuk kebutuhan video call maupun panggilan telepon biasa.

Razer Leviathan Mini

Leviathan Mini memakai koneksi Bluetooth 4.0 dengan dukungan aptX. NFC juga disediakan untuk mempercepat proses pairing. Namun yang tak kalah menarik adalah fitur bernama Combo Play, dimana pengguna bisa menghubungkan dua Leviathan Mini untuk mendapatkan efek stereo yang mantap.

Ukuran speaker ini boleh kecil, tapi baterai yang dikemas masih menampung daya 2.600 mAh, bisa dipakai untuk memutar musik selama sekitar 10 jam nonstop, sedangkan charging-nya membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam.

Fans setia Razer yang sudah tak sabar dengan kehadiran Leviathan Mini masih harus menunggu sampai bulan Januari 2016. Harganya dipatok di angka $180.

Sumber: Razer.

Razer dan Lenovo Kolaborasi Untuk Ciptakan Jajaran Gaming PC Baru

Meski saat ini Lenovo boleh berbangga karena menempati posisi teratas dalam pejualan PC, gaming bukanlah ranah terkuat mereka. Beberapa model IdeaPad Y memang diklaim sanggup menangani permainan, namun nama mereka masih beberapa langkah di belakang RoG atau MSI. Ingin bermanuver di lini tersebut secara lebih leluasa, sebuah strategi menarik diambil oleh produsen asal Beijing itu.

Memanfaatkan momen DreamHack Winter 2015 di Swedia sebagai batu lompatannya, Lenovo mengumumkan kolaborasi bersama Razer untuk menggarap jajaran gaming PC desktop anyar. Keputusan itu didorong oleh visi buat ‘merevolusi perangkat gaming‘, di mana proses branding dan marketing dilakukan oleh kedua tim. Menariknya lagi, program kooperatif ini kemungkinan tak cuma melahirkan perangkat komputer, tapi juga produk periferal baru.

Razer menjelaskan bahwa kerja sama tersebut meliputi penggabungan produksi, distribusi, serta mengombinasikan channel partner kedua perusahaan. Lenovo berperan mendesain sistem berbekal kemahiran mereka di bidang teknis, lalu Razer bertugas ‘menyempurnakan pengalaman gaming‘. Nantinya, penampilan PC Lenovo yang berada di bawah co-branding akan berkiblat pada desain Razer.

Lenovo Razer 03

Di website, Razer menampilkan PC desktop tower IdeaCentre Y900 dengan kondisi yang sudah dimodifikasi. LED merah huruf Y maupun lampu mirip mata robot di bawahnya diganti warna hijau khas Razer. Kemudian terdapat sistem pencahayaan Chroma di sisi bawah, dan tentu saja kita dipersilakan mengkustomisasinya. Buat sekarang, Y series Lenovo terdiri dari dua PC desktop dan enam gaming notebook. Pertanyaannya kini, akankah semua model terpengaruh efek kolaborasi tersebut?

Razer belum memberikan informasi lebih rinci selain pengumuman sepanjang tiga paragraf yang mereka publikasi di situs resmi. Di Lenovo.com, Lenovo Y900/700 menjanjikan kapabilitas olah data dan grafis istimewa berbekal GPU Nvidia GeForce GTX, kapasitas memori dan penyimpanan yang besar, ruang luas untuk kustomisasi, dan akses mudah ke komponen hardware.

Razer dan Lenovo menjelaskan, mereka mempunyai agenda untuk menawarkan Y series Razer Edition secara ekstensif ke pasar internasional serta komunitas-komunitas gamer core. Saya berasumsi, Razer akan turut membubuhkan perangkat dengan bundel software pelengkap kreasi mereka, semisal Comms, Synapse, Surround, Cortex, Arena sampai Switchblade UI.

Untuk waktu peluncuran global Lenovo Y series Razer Edition, Razer hanya bilang akan mengeksekusinya di tahun 2016.

Lenovo Razer 02

Ini Dia Daftar Gadget Gaming Bertema Star Wars

Demam Perang Bintang sudah mulai melanda para penggemar sejak dilangsungkannya Star Wars Day, tempat ditayangkannya trailer perdana The Force Awakens. Dan sebelum momen penayangan film tiba, fans turut menandai satu hari penting di bulan November, yaitu hari peluncuran Star Wars: Battlefront – remake garapan tim DICE dari permainan yang dahulu dipublikasi LucasArts.

Hype-nya sangat kuat, terbukti dari jumlah peserta yang berpartisipasi dalam tes beta. Dan tidak terasa, saat-saat pelepasan Battlefront tinggal menghitung hari. Game akan dirilis pada hari Selasa besok di platform Windows PC via Origin, PlayStation 4 dan Xbox One. Demi mengantisipasinya, DailySocial.id sudah menyiapkan daftar lima gaming gear bertema Star Wars untuk menemani Anda bermain. Ini dia:

Turtle Beach Star Wars X-Wing Pilot Gaming Headset

Star Wars Gaming Gadget 01

Hadirnya X-Wing merupakan salah satu hal yang membuat penggemar Star Wars veteran begitu bersemangat menunggu The Force Awakens dan Battlefront. Di atas pesawat tempur angkasa inilah, Luke berhasil menghancurkan Death Star. Ia juga menjadi primadona permainan X-Wing vs. TIE-Fighter serta X-Wing Alliance. Inilah alasannya mengapa headset gaming Turtle Beach Star Wars X-Wing Pilot cocok untuk mendampingi Anda menikmati Battlefront.
Info lengkap: Turtlebeach.com

Razer Star Wars: The Old Republic Gaming Mouse, Mouse Mat & Keyboard

Star Wars Gaming Gadget 02

Star Wars Gaming Gadget 03

Seperti nama yang diusungnya, trio periferal racikan perusahaan aksesori gaming ternama di dunia ini sebetulnya didesain buat mengiringi MMORPG Star Wars: The Old Republic. Menariknya, kehadiran tombol serta fitur macro baik pada mouse maupun keyboard dapat kita manfaatkan supaya unggul di medan tempur digital Star Wars: Battlefront. Anda tinggal mengonfigurasinya lewat aplikasi Razer Synapse.
Info lengkap: RazerZone.com

Power A Xbox One Wired Star Wars R2-D2 Controller

Star Wars Gaming Gadget 04

Khusus untuk gamer Xbox, Power A mengadopsi penampilan robot R2-D2 dan menuangkannya ke desain controller. Layaknya sang droid astromech itu, Xbox One Wired Star Wars R2-D2 Controller didominasi warna putih bersih plus sedikit bumbu biru. R2 bukanlah tokoh utama, namun merupakan salah satu karakter kunci. Ia memiliki peran penting di enam film Star Wars, dan kabarnya, R2 akan muncul lagi dalam The Force Awakens.
Info lengkap: Amazon.com

HP Pavilion Star Wars Special Edition Notebook

Star Wars Gaming Gadget 05

Laptop kelas mainstream memang bukanlah medium optimal buat menjalankan game. Namun gamer atau bukan, produk edisi spesial racikan Hewlett-Packard ini sudah pasti mampu mencuri perhatian pecinta Star Wars. Desain hitam kelabu, mirip relik bekas peninggalan perang ruang angkasa, ditambah keyboard ber-backlight LED merah sangat cocok bagi para pengikut Darth Vader dan ajaran Sith. Semoga saja HP memiliki rencana untuk merilis versi gaming-nya.
Info lengkap: HP.com

Star Wars Battlefront PlayStation 4 Bundle

Star Wars Gaming Gadget 06

Jika Anda betul-betul ingin bermain Battlefront namun belum mempunyai platform game, mengapa tidak sekalian beli PlayStation 4 edisi Star Wars Battlefront? Bundel tak hanya berupa kombinasi paket console dan permainan, Sony Computer Entertainment meramu PlayStation 4 sedemikian rupa agar wujudnya tampil spesial: dengan ilustrasi Darth Vader berlatar belakang logo Star Wars, ditambah controller DualShock 4 edisi khusus.
Info lengkap: PlayStation.com

Razer Ungkap Keyboard Mekanik Terbarunya, BlackWidow Ultimate 2016

Berdasarkan pengamatan pribadi, Razer BlackWidow adalah salah satu gaming keyboard mekanik terlaris di pasaran. Kini Razer pun siap kembali meminang hati para konsumen dengan keyboard terbarunya, Razer BlackWidow Ultimate 2016. Continue reading Razer Ungkap Keyboard Mekanik Terbarunya, BlackWidow Ultimate 2016

Gandeng Deadmau5, Razer Luncurkan Razer Music untuk Para Musisi

Mendengar nama Razer Music, Anda mungkin berpikiran raksasa peripheral PC tersebut telah terjun ke bisnis streaming musik. Sebelum Anda lanjut membaca dan merasa kecewa, saya tegaskan dulu: Razer Music bukanlah layanan streaming musik. Continue reading Gandeng Deadmau5, Razer Luncurkan Razer Music untuk Para Musisi

Razer Luncurkan Controller Xbox One Kelas Turnamen, Razer Wildcat

Xbox One kembali mendapatkan controller baru, namun kali ini bukan dari Microsoft, melainkan Razer. Mengambil panggung event Pax Prime 2015, Razer memperkenalkan controller Xbox One kelas turnamen yang dijuluki Razer Wildcat. Continue reading Razer Luncurkan Controller Xbox One Kelas Turnamen, Razer Wildcat