ASUS Juga Merilis Laptop Gaming ROG Strix G Edition dan SCAR Edition

Selain meluncurkan beberapa laptop gaming ROG Zephyrus series, ASUS juga membarui ROG Strix series meliputi ROG Strix SCAR 15/17 dan ROG Strix G15/17 di Indonesia. Seluruh laptop gaming ROG Strix series ini juga ditenagai oleh prosesor Intel Core H-Series generasi ke-10.

ROG Strix terbaru datang dalam dua versi yaitu G Edition dan SCAR Edition. Serta, hadir dengan sejumlah fitur anyar seperti dukungan mode RAID 0 pada SSD, peningkatan kecepatan RAM hingga 3200MHz, hingga penggunaan liquid metal untuk performa pendinginan yang lebih baik.

ASUS ROG Strix SCAR 15/17

ASUS ROG Strix SCAR Edition hadir untuk para gamer eSport yang haus akan performa. Dibekali layar IPS-level dengan refresh rate hingga 300Hz, Strix SCAR 15/17 merupakan laptop terbaik para gamer eSport yang menginginkan tampilan game dengan frame rate tertinggi.

Laptop ini ditenagai prosesor hingga Intel Core i9-10980-HK generasi ke-10, dengan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, dan RAM DDR4 3200MHz. Berkat konfigurasi ini, ROG Strix SCAR 15/17 tidak hanya mampu melibas semua game PC yang ada saat ini tetapi juga dapat digunakan sebagai mesin multitasking.

Agar dapat bekerja secara optimal, ASUS menyempurnakan sistem pendingin di ROG Strix SCAR 15/17 melalui teknologi augmented cooling. Tidak ketinggalan, fitur RGB LED yang didukung ROG Aura Sync dan ROG Keystone II yang kini dapat mengaktifkan Stealth Mode saat dilepas.

ROG Keystone II merupakan sebuah kunci fisik yang dapat digunakan untuk berbagai hal mulai dari login ke dalam akun Windows dan menyimpan pengaturan di Armoury Crate.

ASUS ROG Strix G15/17

Menghadirkan laptop gaming yang powerful dengan bodi ringkas dan harga terjangkau merupakan tantangan besar bagi produsen laptop. ASUS menjawab tantangan tersebut dengan Strix G15/17, mereka merupakan laptop gaming ROG terjangkau yang hadir tanpa mengorbankan fitur terbaik yang ada di setiap laptop gaming ROG.

Strix G15/17 ditenagai oleh prosesor hingga Intel Core i7 generasi ke-10 dan chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2070 Super. Kombinasi keduanya memastikan laptop gaming ini dapat menjalankan semua game eSport terkini dengan frame rate yang sangat tinggi berkat dukungan layar hingga 240Hz.

ASUS juga menghadirkan tiga pilihan desain untuk Strix G15/17. Selain warna Original Black, terdapat warna khusus Glacier Blue untuk gamer atau content creator yang ingin tampil beda. Serta, Electro Punk yang hanya hadir untuk Strix G15.

Desain eksklusif tersebut menggabungkan tampilan metal dengan warna pink yang sejalur dengan tema electro punk. Khusus untuk Strix G15 Electro Punk, ASUS menyediakan paket penjualan yang terdiri dari unit Strix G15 Electro Punk bersama dengan mousepad esklusif berukuran 35×17 inci dan ROG Backpack Special Edition.

ASUS Umumkan Laptop Gaming ROG Zephyrus Duo 15, Harganya Mencapai Rp95.999.000

ASUS telah meluncurkan beberapa laptop gaming seri ROG Zephyrus terbaru dengan prosesor Intel Core H-Series generasi ke-10 di Indonesia. Meliputi ROG Zephyrus Duo 15, ROG Zephyrus S15, ROG Zephyrus S17, dan ROG Zephyrus M15.

Kali ini ASUS kembali hadir dengan inovasi terbaru. Tidak hanya ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core H-Series terbaru, jajaran laptop ROG tahun ini juga hadir dengan peningkatan di berbagai sisi. Semua itu kami hadirkan untuk gamer di Tanah Air,” ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

ROG Zephyrus Duo 15

asus-umumkan-laptop-gaming-rog-zephyrus-duo-15-5

Ya, seperti ZenBook Duo dan ZenBook Pro Duo, ASUS kali ini membawa teknologi ScreenPad Plus ke lini ROG. Adalah Zephyrus Duo 15 yang menjadi laptop gaming pertama yang memiliki layar kedua berukuran 14,1 inci.

ROG ScreenPad Plus ini mengadopsi teknologi layar sentuh dengan resolusi 4K (3840×1100 piksel) yang ditempatkan di antara keyboard dan layar utamanya yang berukuran 15,6 inci. Layar kedua ini memiliki mekanisme khusus yang akan terangkat dan membentuk sudut 13 derajat sehingga lebih mudah untuk digunakan baik untuk gaming, streaming, content creating, dan multitasking.

Meski begitu, Zephyrus Duo 15 masih tetap tampil dengan bodi yang ringkas dan hadir dengan spesifikasi kelas atas. Zephyrus Duo 15 yang ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core i9-10980HK dengan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, RAM DDR4 32GB, dan penyimpanan SSD PCIe 2TB dibanderol Rp95.999.000. Sementara, ROG Zephyrus Duo dengan prosesor Intel Core i7-10875H dan chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 Super dibanderol Rp71.999.000.

Memaksimalkan performa prosesor dan chip grafisnya, Zephyrus Duo 15 dilengkapi layar beresolusi 4K UHD dengan reproduksi warna Adobe RGB 100%. Serta, telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan oleh para content creator.

Selain itu, laptop ini juga mendukung fitur G-Sync sehingga efek tearing dan stuttering dipastikan tidak akan muncul ketika bermain game. Fitur G-Sync ini dapat dimatikan untuk menghemat baterai, berkat hadirnya teknologi ROG GPU Switch.

ROG Zephyrus S17

ROG Zephyrus S17 juga tak kalah unik, layarnya berukuran 17,3 inci tapi dengan form factor laptop 15 inci. Seperti ROG Zephyrus Duo 15, letak keyboard Zephyrus S17 juga berada di bawah dan bagian atas keyboard digunakan untuk sistem pendingin Active Aerodynamic System (AAS).

Laptop ini ditenagai oleh prosesor 10th Gen Intel Core i7-10875H. Didukung chip grafis NVIDIA GeForce RTX 2080 Super, RAM DDR4 32GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp71.999.000.

ROG Zephyrus S17 1

ROG Zephyrus S17 dirancang tidak hanya untuk bermain game tetapi juga untuk menunjang produktivitas dan layarnya telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated. Selain itu terdapat pula fitur NVIDIA G-Sync yang didukung ROG GPU Switch, serta NumberPad untuk memudahkan pengguna yang sering memanfaatkan numpad. Lewat ROG Zephyrus S17, ASUS ingin membuktikan bahwa laptop gaming berlayar besar tidak selalu harus besar tetapi juga dapat tampil tipis serta portabel.

ROG Zephyrus S15 dan Zephyrus M15

Berbeda dengan ROG Zephyrus Duo 15 dan ROG Zephyrus S17, ROG Zephyrus S15 dan M15 mengadopsi desain konvensional dengan posisi keyboard bukan menepi ke bawah tetapi tetap seperti laptop pada umumnya. Khusus ROG Zephyrus S15 struktur honeycomb dan bodi berbahan magnesium alloy digunakan agar bodinya lebih kokoh.

Secara spesifikasi, ROG Zephyrus S15 mirip dengan Zephyrus S17. Laptop gaming ROG terbaru ini tetap hadir dengan prosesor 10th Generation Intel Core i7 yang didukung chip grafis hingga NVIDIA GeForce RTX 2080 SUPER, RAM DDR4 32GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp51.999.000.

Layarnya telah mendukung fitur G-Sync dengan refresh rate hingga 300Hz dan response time 3ms, serta memiliki slot ekstra untuk M.2 SSD yang mendukung konfigurasi RAID-0. ROG Zephyrus S15 juga mengandalkan teknologi AAS untuk pendinginannya.

AAS merupakan teknologi pendingin yang memiliki mekanisme khusus sehingga bagian bawah Zephyrus S15 dapat terbuka ketika digunakan. Hasilnya adalah sistem pendingin dapat bekerja lebih optimal berkat ruang sirkulasi udara yang lebih besar.

Sementara ROG Zephyrus M15 merupakan laptop gaming ultraportable berperforma tinggi namun dengan harga yang lebih terjangkau. Disebut sebagai “sweet spot” untuk price vs performance, ROG Zephyrus M15 hadir dengan beragam varian konfigurasi mulai dari penggunaan panel hingga 240Hz serta adopsi chip grafis NVIDIA GeForce mulai dari GTX 1660Ti hingga RTX 2070. Sementara untuk prosesornya, Zephyrus M15 mengandalkan 10th Gen Intel Core i7. Didukung RAM DDR4 16GB, serta penyimpanan SSD PCIe 1TB dan dibanderol Rp28.999.000.

ROG Zephyrus M15 berbeda dengan ROG Zephyrus S15, dimana laptop ini tidak mengadopsi teknologi AAS untuk sistem pendinginnya namun tetap hadir dengan sistem pendingin khusus yang memanfaatkan dua kipas. ROG Zephyrus M15 juga hadir dengan slot M.2 tambahan serta dukungan port Thunderbolt 3 yang dapat dihubungkan dengan berbagai perangkat eksternal modern.

Asus ROG Falchion Adalah Keyboard Wireless Mungil dengan Panel Sentuh Interaktif

Razer baru-baru ini mencuri perhatian kalangan pencinta keyboard berukuran ringkas lewat Huntsman Mini, keyboard 60% pertamanya yang dilengkapi seabrek fitur. Tentu saja produsen gaming peripheral lain tidak mau ketinggalan. Adalah Asus yang tengah bersiap untuk meluncurkan keyboard mininya.

Sejauh ini belum banyak yang bisa kita ketahui dari keyboard bernama ROG Falchion ini. Asus bahkan belum merincikan switch mekanik Cherry MX warna apa saja yang akan tersedia untuk Falchion – prediksi saya Blue atau Brown, sebab ada kata “tactile feedback” yang disebut dalam laman produknya. Satu hal yang pasti, layout tombolnya agak sedikit berbeda dari Razer Huntsman Mini.

Di sisi paling kanan Falchion, kita masih bisa menemukan deretan tombol Insert, Delete, Page Up beserta Page Down. Juga absen pada Huntsman Mini adalah tombol arah panah, dan keempatnya ikut tersedia di sini. Total tombol yang dimiliki Falchion berjumlah 68, dan secara teknis dimensinya memang sedikit lebih besar ketimbang Huntsman Mini, sebab ia masuk kategori keyboard 65% ketimbang 60%.

Asus ROG Falchion

65% ukuran keyboard standar tentu masih sangat kecil dan bisa menyisakan ruang yang melimpah di sebelah mouse, cocok untuk penggemar game FPS kompetitif yang terbiasa menggunakan setting DPI rendah pada mouse-nya demi meningkatkan akurasi bidikannya. Berhubung Falchion merupakan keyboard wireless, tentu saja ia bisa ditempatkan secara lebih bebas lagi di atas meja.

Asus bilang Falchion merupakan keyboard wireless pertamanya dengan pencahayaan RGB di tiap-tiap tombol. Ia juga menyimpan panel sentuh interaktif di ujung kirinya, persis di sebelah tombol Esc, Tab, Caps Lock, dan Shift. Fungsinya sudah pasti bisa dikustomisasi via software, dan panel seperti ini semestinya sangat cocok difungsikan sebagai slider untuk mengatur volume.

Dalam kondisi baterainya terisi penuh, ROG Falchion diklaim bisa tahan sampai 400 jam pemakaian, tapi ini dengan lampu RGB dalam posisi mati. Terakhir, paket penjualannya turut menyertakan sebuah cover case, menjadikannya semakin cocok untuk dibawa bepergian.

Sayangnya hingga kini Asus belum menyingkap banderol harga maupun jadwal pemasaran ROG Falchion. Meski demikian, saya cukup yakin harganya lebih mahal daripada Razer Huntsman Mini mengingat ia masuk kategori wireless dan mengusung label “ROG”.

Sumber: Tom’s Hardware.

ASUS Klaim Kuasai 55,2 Persen Pasar Perangkat Gaming di Indonesia

Buat yang lagi mencari perangkat gaming, biasanya konsumen bingung memilih antara laptop/PC desktop gaming berbasis Intel atau AMD. Sebab belakangan ini perangkat dengan prosesor AMD Ryzen semakin menjamur dan dibanderol relatif lebih terjangkau.

Menurut ASUS, berdasarkan laporan dari data lembaga riset GfK. Pada kuartal pertama tahun 2020, di Indonesia totalnya ada 410.000 unit perangkat gaming meliputi laptop gaming dan PC desktop gaming yang terjual dari seluruh brand.

ASUS-ROG-2020-3

Di mana sebesar 74,4 persen menggunakan prosesor besutan Intel dan 25,6 persen menggunakan prosesor AMD. Dari 74,4 persen perangkat gaming yang berbasis Intel, sebanyak 45,6 persen diantaranya menggunakan Intel Core i7 dan 28,7 persen Intel Core i5.

Sementara perangkat gaming berbasis AMD, dari 25,6 persen sebanyak 19,6 persen menggunakan Ryzen 5 dan Ryzen 7 6,1 persen. Meski pangsa pasar Intel jauh lebih besar, namun perangkat berbasis AMD ini mengalami kenaikan yang signifikan bila dibanding kuartal sebelumnya.

ASUS-ROG-2020-4

Sebagai pembanding, Intel Core i5 mengalami kenaikan 42,7 persen dan Intel Core i7 naik 48 persen. Sedangkan, AMD Ryzen 5 meningkat sampai 82 persen dan AMD Ryzen 7 meningkat 80,3 persen.

ASUS sendiri mengklaim bahwa mereka menguasai pangsa pasar sebesar 55,2 persen pada kuartal pertama 2020. Di mana, di kategori entry gaming dengan GPU GeForce GTX 1080 memperoleh 61,6 persen, lalu di kategori performance dengan GPU GTX 1660 Ti meraih 66,4 persen, dan di kategori high-end dengan GPU GeForce RTX 2070 mencapai 86,6 persen.

ASUS-ROG-2020-6

Lewat data ini, ASUS ingin menekankan bahwa konsumen atau para gamer percaya pada perangkat gaming high-end ASUS. Lalu, tujuan ASUS pada kuartal kedua tahun 2020 adalah mempertahankan pangsa pasar untuk perangkat gaming berbasis Intel sebanyak 50 persen. Serta, menguasai 80 persen pangsa pasar untuk perangkat gaming berbasis AMD.

“Tantangan terberat masih dari kondisi covid-19 ini. Tapi pelan-pelan sudah mulai recovery, makanya kita siapkan sebanyak mungkin varian PC gaming (laptop dan desktop) untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmen pengguna yang ada“, ujar Muhammad Firman, Head of Public Relations, ASUS Indonesia.

Berdasarkan data GFK, pasar gaming di Indonesia meningkat sebesar 94 persen pada kuartal pertama tahun 2020 dibanding tahun sebelumnya. Persaingannya juga semakin ketat, belum lama ini Lenovo juga telah merilis laptop gaming yaitu Lenovo Ideapad Gaming 3i dan Legion 5i. Serta, kemarin HP membawa laptop gaming OMEN 15 2020 ke Indonesia.

Bagaimana dengan ASUS? Setelah beberapa waktu lalu merilis dua PC desktop gaming dan tiga laptop gaming bertenaga prosesor AMD Ryzen 4000 Series. ASUS juga tengah bersiap-siap meluncurkan beberapa laptop gaming ROG dengan prosesor Intel Core H-series atau seri performance generasi ke-10 pada tanggal 2 Agustus mendatang. Kita tunggu saja sekitar dua minggu lagi.

ASUS Umumkan ROG Zephyrus G14, Harga Mulai Rp18.299.000

ASUS telah meluncurkan ROG Zephyrus G14 (GA401). Laptop gaming 14 inci ini ditenagai oleh AMD Ryzen 4000 HS Series Mobile Processor dengan chip grafis (GPU) hingga NVIDIA GeForce RTX 2060.

Tidak hanya dirancang untuk bermain game, ROG Zephyrus G14 (GA401) juga sangat cocok untuk para profesional kreatif dan content creator. Sebab selain dilengkapi dengan refresh rate tinggi dan dukungan teknologi AMD FreeSync, layarnya juga mampu mereproduksi warna secara akurat dan telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated.

ASUS-ROG-Zephyrus-G14-18

Siapa bilang gaming dan style tidak bisa melebur menjadi satu? ROG Zephyrus G14 (GA401) merupakan bukti bahwa gaming tidak hanya sekadar kegiatan bermain tetapi sudah menjadi subculture yang memiliki komunitas dan style tersendiri. ROG Zephyrus G14 (GA401) juga tidak hanya untuk para gamer, tetapi juga para content creator. Berkat spesifikasinya yang powerful, laptop gaming ini mampu mengerjakan berbagai tugas berat seperti video rendering dengan sangat lancar.” Ujar Jimmy Lin, ASUS Regional Director Southeast Asia.

Desain – AniMe Matrix Display

ROG Zephyrus G14 (GA401) hadir dalam dua varian yaitu Moonlight White dan Eclipse Gray. Kalau dilihat dari luar, desainnya memang tidak garang dan justru tampil minimalis tapi tetap menyedot perhatian karena dilengkapi AniMe Matrix display yang unik.

Fitur ini memungkinkan pengguna menampilkan grafis, animasi, dan efek tampilan lainnya di bagian belakang layar. AniMe Matrix menggunakan 1.215 mini LED yang memiliki 256 tingkatan pencahayaan sehingga berbagai animasi dan gambar dapat ditampilkan dengan baik.

ASUS-ROG-Zephyrus-G14-17

Hadir dengan bodi ringkas, portablilitas merupakan salah satu keunggulan utamanya. Laptop ini mengadopsi struktur bodi honeycomb dan menggunakan bahan magnesium alloy dengan tebalan 17,9mm dan bobot 1,6kg tanpa custom LED matrix.

Meski begitu, fitur penunjang portabilitasnya terbilang lengkap dan punya daya tahan baterai hingga 10 jam penggunaan. Lewat fitur power delivery, pengguna dapat mengisi baterai menggunakan charger USB Type-C 65W yang jauh lebih ringkas dari charger 180W.

Port USB Type-C di ROG Zephyrus G14 (GA401) juga mendukung display output dengan dukungan protokol DisplayPort 1.4. Sementara, port HDMI 2.0b memungkinkan pengguna untuk dapat dihubungkan ke monitor dan TV 4K.

Untuk konektivitas nirkabel, ROG Zephyrus G14 (GA401) hadir dengan Intel WiFi 6 (Gig+) atau WiFi 802.11ax. WiFi generasi terbaru ini dapat mengahdirkan kecepatan transfer data hingga 2,4Gbps jika terhubung dengan router yang kompatibel dan memiliki latensi yang lebih rendah.

ROG Zephyrus G14 (GA401) hadir dengan dua pilihan jenis layar. Gamer yang mementingkan refresh rate dapat memilih layar beresolusi Full HD dengan refresh rate hingga 120Hz. Sementara, para profesional kreatif dapat memilih layar beresolusi WQHD 60Hz.

Layar ROG Zephyrus G14 (GA401) mampu mereproduksi warna secara akurat karena telah mengantongi sertifikasi PANTONE Validated dan telah dikalibrasi saat proses produksi sehingga siap mendukung kebutuhan profesional bahkan sejak pertama kali digunakan. Didukung color space sRGB dengan tingkat reproduksi hingga 100%.

Prosesor AMD Ryzen 4000 Series

Arsitektur Zen2 terbaru dari AMD kini telah hadir untuk jajaran produk terbaru ASUS melalui AMD Ryzen 4000 Series Mobile Processor, termasuk ROG Zephyrus G14 (GA401). Prosesor generasi terbaru ini diproduksi menggunakan metode fabrikasi 7nm dan yang digunakan di ROG Zephyrus G14 (GA401) memiliki konfigurasi 8 core dan 16 thread. Bersama memori DDR4-3200 dengan kapasitas hingga 32GB dan penyimpanan menggunakan NVMe SSD berkapasitas hingga 1TB.

Selain itu, ROG Zephyrus G14 (GA401) didukung GPU NVIDIA GeForce RTX 2060 yang berjalan di 65W dengan kecepatan 1298MHz. Memastikan ROG Zephyrus G14 (GA401) mampu menjalankan game AAA modern dengan baik. NVIDIA GeForce RTX 2060 juga dilengkapi dengan dedicated video encoder, membuatnya mampu menjalankan game sambil melakukan live streaming dengan lancar tanpa lag.

Harga

ASUS ROG Zephyrus G14 (GA401) tersedia dalam empat varian, konfigurasi paling dasar dengan AMD Ryzen 5 4600 HS dan NVIDIA GTX1650Ti dibanderol Rp18.299.000. Kemudian, Rp23.999.000 untuk versi AMD Ryzen 7 4800 HS dengan NVIDIA GTX1650Ti.

Sementara, konfigurasi AMD Ryzen 7 4800 HS dengan NVIDIA GTX1660Ti dibanderol Rp28.999.000. Satu lagi, model tertinggi dibanderol mencapai Rp34.999.000 dengan AMD Ryzen 9 4900 HS dan NVIDIA RTX2060.

ASUS ROG Zephyrus G14 (GA401) sudah tersedia di channel online melalui enam e-commerce ternama Tanah Air. Keenam e-commerce tersebut juga akan menghadirkan beragam promo khusus untuk setiap pembelian ROG Zephyrus G14 (GA401). Berikut daftar enam e-commerce tersebut:

Pembeli ROG Zephyrus G14 (GA401) juga berkesempatan mendapatkan aksesori Urban Sneaker Society x ROG. Setiap pembelian ROG Zephyrus G14 (GA401) versi Ryzen 9 akan mendapatkan Urban Sneaker Society x ROG Limited Edition Jacket. Sementara pembelian ROG Zephyrus G14 (GA401) versi Ryzen 7 akan mendapatkan Urban Sneaker Society x ROG Limited Edition Tote Bag.

Asus Gunakan Logam Cair ‘Eksotis’ Untuk Mendinginkan Laptop Gaming ROG Baru

Bagi perangkat berperforma tinggi dengan desain padat seperti laptop gaming, solusi pendingin merupakan salah satu aspek krusial. Saat beroperasi, komponen PC selalu menghasilkan panas. Dan di notebook, produsen harus menempatkan hardware-hardware tersebut secara rapat. Sejak bertahun-tahun silam, nama-nama seperti Asus, MSI dan Acer terus berupaya meramu sistem termal terbaik untuk produknya.

Dalam menjinakkan suhu tinggi, kebanyakan laptop biasa menggunakan kombinasi kipas dan heat pipe. Dalam meningkatkan kinerjanya, tim desainer kerap melakukan eksperimen terhadap desain bilah demi memastikan udara mengalir lebih banyak serta lancar. Namun kali ini Asus berniat untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Perusahaan teknologi asal Taiwan itu mengabarkan bahwa mulai tahun ini, lini notebook Republic of Gamers akan memanfaatkan solusi termal berbasis ‘logam cair eksotis’.

Material ini nantinya digunakan buat memindahkan panas dari CPU ke modul pendingin. Metode tersebut dipercaya lebih efektif dalam menangani panas, membuka ruang untuk mendongkrak performa hardware, sembari mengurangi polusi suara. Pemakaian logam cair di PC sendiri bukanlah hal baru – para overclocker kawakan mungkin sudah cukup sering memanfaatkannya. Tapi biasanya, penerapannya dilakukan secara manual dan tidak siap diproduksi massal.

Kabarnya, proses pengembangan sistem termal logam cair telah dilakukan Asus selama lebih dari setahun. Bahan ini memiliki titik lebur yang rendah, berwujud cair di suhu ruang, dan bersifat sangat konduktif sehingga efektif untuk menyalurkan panas. Dalam uji coba internal terhadap laptop ROG, teknisi Asus melihat bagaimana logam cair sanggup menurunkan suhu prosesor sebesar 10- sampai 20-derajat, bergantung dari variannya. Tentu dengan temperatur lebih rendah, chip dapat mencapai kecepatan lebih tinggi dan kerja kipas pun tak terlalu berat.

Ada beberapa jenis logam cair yang saat ini tersedia di pasar dan efektivitasnya berbeda. Khusus buat laptop ROG-nya, Asus menggunakan Conductonaut buatan Thermal Grizzly. Mereka memilih jenis ini karena punya kadar timah lebih rendah. Kemampuan timah dalam menghantarkan panas lebih rendah dari gallium dan indium yang ada di material tersebut. Menariknya, demi menjaga kerahasiaan pengembangan solusi pendingin logam cair, Asus tidak bermitra dengan Thermal Grizzly: mereka membeli Conductonaut seperti konsumen biasa.

Teknologi pendingin logam cair Asus rencananya akan diimplementasikan pada lini ROG berprosesor Intel Core generasi ke-10 yang meluncur di tahun 2020. Asus menyampaikan, prosesor Intel akan memperoleh manfaat maksimal dari pemakaian solusi termal jenis ini karena ukuran die-nya kecil dan panas terkonsentrasi pada delapan zona terpisah di chip. Sebelum diungkap ke publik, pihak Intel sendiri bahkan tidak tahu Asus tengah meramu sistem termal baru untuk CPU-nya…

Sumber: Asus.

Asus Luncurkan ROG Zephyrus Duo 15, Laptop Gaming Berlayar Ganda dengan Spesifikasi Beringas

Awal April ini ditandai dengan dua pengumuman penting di industri laptop: Intel meluncurkan prosesor laptop generasi ke-10, lalu Nvidia meluncurkan seri GPU RTX Super untuk laptop. Bersamanya tentu datang sederet laptop anyar dari banyak pabrikan, dan salah satu yang sangat mencuri perhatian datang dari Asus.

Namanya ROG Zephyrus Duo 15, dan seperti yang sudah bisa ditebak, ia merupakan sepupu dari ZenBook Duo yang ditujukan untuk kalangan kreator konten. Konsep laptop dua layar itu akhirnya Asus bawa juga ke ranah gaming, dan tentunya mereka sudah mengoptimalkannya untuk keperluan gaming.

Asus ROG Zephyrus Duo 15

Perbedaan yang paling mencolok adalah, layar kedua milik Zephyrus Duo diposisikan agak miring (13°) sehingga lebih mudah dilihat dan disentuh. Posisi layar yang miring ini rupanya juga menyediakan ventilasi ekstra untuk komponen-komponen di dalam, sehingga perangkat dipastikan tetap berperforma maksimal tanpa risiko kepanasan.

Namun yang mungkin jadi pertanyaan adalah, untuk apa layar kedua itu? Dalam konteks berkreasi fungsinya mungkin sudah cukup jelas, tapi bagaimana dalam konteks gaming? Di sini Asus mencoba menjelaskan dengan mencontohkan kolaborasinya bersama Techland, developer di balik game Dying Light 2.

Pada game tersebut, tampilan co-op chat akan dipindahkan ke layar kedua Zephyrus Duo, dan pemain juga bisa memanfaatkan layar keduanya ini untuk mengganti quest yang aktif maupun barang-barang di inventory.

Untuk gamegame yang lebih mainstream seperti CS:GO, Dota 2, League of Legends atau Fornite, layar kedua ini dapat dipakai untuk menampilkan statistik secara real-time, atau rekomendasi build yang cocok.

Asus ROG Zephyrus Duo 15

Merujuk kembali pada pengumuman terbaru Intel dan Nvidia, Zephyrus Duo bisa dikategorikan monster perihal performa. Varian termahalnya hadir membawa prosesor Intel Comet Lake i9-10980HK yang memiliki clock speed maksimum 5,3 GHz, tidak ketinggalan juga GPU GeForce RTX 2080 Super yang performanya dua kali lipat GTX 1080.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 32 GB dan SSD tipe NVMe PCIe berkapasitas 2 TB. Zephyrus Duo hadir dalam dua varian layar: 4K dengan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB, atau 1080p tapi dengan refresh rate 300 Hz. Dua-duanya sama-sama berukuran 15,6 inci dan bukan touchscreen.

Mengapa tidak ada touchscreen? Karena layar keduanya sudah dibekali panel sentuh. Layar keduanya ini punya bentang diagonal 14 inci, dan resolusinya cukup tinggi di angka 3840 x 1100 pixel.

Asus ROG Zephyrus Duo 15

Guna mengimbangi performanya yang beringas, Zephyrus Duo ditenagai baterai berkapasitas 90 Wh. Saat sedang tidak bermain game, perangkat bisa diisi ulang menggunakan charger USB-C dengan output maksimum 65 W.

Semua itu dikemas dalam sasis yang termasuk ringkas di kategori laptop gaming. Tebalnya tidak lebih dari 20,9 mm, dan bobotnya juga hanya sekitar 2,4 kg. Asus ROG Zephyrus Duo 15 rencananya akan dipasarkan mulai bulan Mei. Harganya dilaporkan berkisar $3.700 untuk varian termahalnya. Di bawahnya, ada varian Core i7-10875H dan RTX 2070 Super yang dibanderol seharga $3.000.

Sumber: Asus dan The Verge.

Gaming Mouse Asus ROG Chakram Dilengkapi Stik Analog Layaknya Sebuah Gamepad

Asus merilis sederet perangkat gaming di CES 2020, namun satu yang menurut saya paling mencuri perhatian adalah ROG Chakram, sebuah mouse serba bisa yang dilengkapi satu inovasi langka, yakni sebuah stik analog kecil di sisi kirinya.

Fungsinya tidak lain dari menggantikan joystick yang biasa terdapat pada gamepad. Kendati demikian, pengguna juga dapat memanfaatkannya sebagai tombol input empat arah yang semua fungsinya dapat diprogram sesuai kebutuhan.

Andai benar-benar tidak dibutuhkan, stik analog itu juga dapat dilepas dan diganti dengan cover penutup. Asus benar-benar memperhatikan aspek kustomisasinya; stik analognya hadir dalam dua ukuran yang berbeda demi menyesuaikan dengan ukuran ibu jari konsumen yang bervariasi.

Asus ROG Chakram

Juga menarik dari ROG Chakram adalah aspek modularnya. Tidak seperti mouse konvensional, kedua tombol utama ROG Chakram terpasang secara magnetis, sehingga pengguna dapat melepasnya dengan mudah. Usai dilepas, mereka juga bisa mengganti switch Omron yang terpasang dengan switch lain yang sejenis.

Lanjut ke bagian telapak tangan, cover penutupnya rupanya juga turut mengandalkan magnet. Lepas cover-nya, maka konsumen akan mendapati dongle USB yang tersimpan dengan rapi di baliknya. Andai latency bukan masalah, pengguna juga bisa menyambungkan ROG Chakram via Bluetooth.

Asus ROG Chakram

Dalam satu kali pengisian, baterai ROG Chakram bisa bertahan selama 48 jam pemakaian (79 jam kalau lampu RGB-nya dimatikan). Dalam mode Bluetooth, daya tahan baterainya mencapai angka 53 jam (100 jam tanpa lampu RGB). Selain menggunakan kabel USB, ROG Chakram juga dapat di-charge di atas Qi wireless charging pad.

Perihal performa, Asus ROG Chakram mengandalkan sensor optik dengan sensitivitas maksimum 16.000 DPI dan akurasi 400 IPS. Bobotnya yang berada di kisaran 122 gram juga dinilai optimal; tidak terlalu berat, tapi juga tidak kelewat ringan. Perangkat ini rencananya akan segera dijual seharga $150.

Sumber: Asus.

Asus Singkap Monitor Gaming 360Hz Berteknologi Nvidia Spesialis Esports

Meningkatnya kinerja CPU, GPU dan memori di perangkat gaming menyadarkan banyak orang bahwa demi memaksimalkan apa yang ditawarkan di sana, mereka juga membutuhkan periferal berperforma tinggi. Di kalangan produsen, kompetisi penyediaan monitor gaming sudah lama dimulai. Dan banyak konsumen mulai paham ada banyak faktor yang menentukan mutu suatu produk display.

Salah satu faktor tersebut adalah kemampuan monitor menampilkan gambar dalam waktu satu detik, atau biasa disebut dengan istilah refresh rate. Di kalangan atlet esports, refresh rate mungkin menjadi aspek yang lebih diprioritaskan dibanding resolusi atau tipe panel, dan kita telah mulai terbiasa melihat monitor 144Hz serta 240Hz di pasar. Namun di momen pembukaan CES 2020, Asus menawarkan sesuatu yang lebih istimewa lagi: monitor gaming ROG Swift 360Hz.

Asus ROG Swift 360Hz 2

Perusahaan elektronik asal Taiwan itu mengklaim bahwa produk mereka ini merupakan monitor dengan refresh rate 360Hz pertama di dunia. ROG Swift 360Hz menyuguhkan panel seluas 24,5-inci dan resolusi 1080p. Untuk mendukung penyajian frame rate yang tinggi, Asus mengandalkan ‘varian yang lebih canggih dari prosesor Nvidia G-Sync’. Mengulik lebih jauh, ROG Swift 360Hz memiliki waktu respons 2,8-milidetik – kira-kira enam kali lebih cepat dibanding TV atau monitor biasa.

Dari sisi desain, ROG Swift 360Hz mengusung penampilan asimetris dan industrial khas keluarga Republic of Gamers. Panel berdiri di atas tripod dengan engsel yang dapat diputar. Ada lampu LED merah menyorot logo ROG ke arah bawah, kemudian ada lagi logo ROG LED di bagian belakangnya. Monitor mempunyai area bezel super-tipis dan tersedia pula ruang di stand buat mengelola kabel supaya tidak berantakan.

Asus ROG Swift 360Hz 1

Tentu saja, agar ROG Swift 360Hz dapat bekerja optimal, Anda memerlukan sistem berspesifikasi tinggi yang sanggup menjalankan permainan di ratusan frame per detik. Dan karena ROG Swift 360Hz memanfaatkan teknologi G-Sync, konten baru tersaji optimal, bebas efek tearing dan stuttering jika Anda menggunakan kartu grafis Nvidia GeForce.

Sederhananya, monitor dengan refresh rate tinggi (dibantu oleh GPU mumpuni) memperkenankan kita melihat detail secara lebih baik, terutama pada objek-objek yang bergerak di kecepatan tinggi atau ketika kita menggerakkan kamera (di game) secara cepat. Itu mengapa perangkat seperti ini sangat esensial bagi gamer esports, terutama mereka yang fokus pada permainan-permainan bertempo cepat semisal shooter.

Asus rencananya akan memasarkan ROG Swift 360Hz mendekati penghujung 2020, tapi tanggal pastinya belum dikonfirmasi. Produsen juga belum mengabarkan harga dari monitor ini.

Via The Verge. Sumber: Asus.

[Review] ASUS ROG Phone II; Spek Lebih Dewa, Harga Merakyat

Bagi Anda yang mencari perangkat khusus untuk bermain game dan mendahulukan aspek kinerja daripada yang lain. Saat ini sudah ada beberapa judul smartphone gaming yang tersedia di Indonesia, salah satunya adalah ASUS ROG Phone II.

Dukungan ekosistem yang kuat dengan sederet aksesori gaming eksklusif merupakan satu dari banyak keunggulan yang dimilikinya. Namun satu hal yang mengguncang hati saya dan mungkin para gamer lainnya ialah harganya.

Untuk ROG Phone II Elite Gamer Package dijual seharga Rp8.499.000. Sebagai perbandingan, tahun lalu ROG Phone pertama dijual seharga Rp13 juta (namun tak jadi dipasarkan). Sementara, kompetitor terdekatnya; Black Shark 2 Pro dibanderol Rp9 juta.

Saya telah mengajaknya begadang beberapa malam, berikut review ASUS ROG Phone II selengkapnya.

Layar AMOLED dengan Refresh Rate 120Hz

PSX_20191218_134640

Aspek utama yang membedakan smartphone gaming dengan smartphone mainstream ialah teknologi layarnya. ROG Phone II sudah mengusung panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz. Pengaturannya bisa ditemukan di Settings > Display > Refresh Rate, terdapat pilihan 60Hz, 90Hz, dan 120Hz.

Singkatnya semakin tinggi refresh rate maka jumlah frame yang dapat ditampilkan semakin banyak. Semakin banyak frame yang ditampilkan maka tampilan visual dan pergerakan animasi akan terlihat lebih smooth, memanjakan mata dan tidak bikin pusing.

Bukan hanya itu, layar 6,59 inci beresolusi 1080×2340 piksel dalam rasio 19.5:9 ini memiliki response time 1ms. Dengan response time yang rendah, tentunya akan mengurangi fenomena input lag. Di mana tembakan atau skill terlambat keluar, padahal perasaan yakin sudah menekan tombol cepat-cepat. Bagi yang bermain game-game kompetitif, response time tentunya berperan meningkatkan peluang untuk menang.

Layarnya juga memiliki tingkat reproduksi warna di color space DCIP-3 hingga 111,8 persen dengan Delta E<1 dan mendukung tampilan 10-bit HDR. Lewat fitur Splendid yang berada di Settings > Display, kita bisa meyesuaikan color temperature dan color mode seperti natural, optimal, cinematic, standard, dan customized.

Judul game yang sudah mendukung refresh rate sampai 120Hz sendiri memang jumlahnya masih sedikit, tapi pasti akan terus bertambah. ASUS juga sudah membuat daftar game yang mendukung 120Hz dan yang telah optimal dengan aksesori TwinView, GamePad, dan fitur AirTriggers di aplikasi Armoury Crate.

Sistem Kontrol Permainan

PSX_20191218_134725

Bahkan tanpa perlu kita menyematkan aksesori ROG Kunai Gamepad, sistem kontrol permainan pada ROG Phone II lebih unggul dibanding smartphone standar. Kuncinya pada fitur AirTrigger II, di mana ASUS melengkapinya dengan tiga sensor ultrasonic di samping body. Dua di samping kanan bagian atas dan bawah, satu lagi di samping kiri bagian bawah untuk fitur squeeze gesture.

Ya, memang tidak semua game memerlukan kontrol tambahan ini. Tapi khusus game bergenre shooter, kita ambil contoh PUBG Mobile atau CoD Mobile. Dengan menggunakan AirTrigger II, artinya kita memiliki kontrol yang lebih presisi seperti “nge-cheat” atau sama halnya seperti main lewat emulator di laptop. Tidak menjamin menjadi last man standing, tapi meningkatkan peluang  winner2x chicken dinner.

Perlu diketahui juga, beberapa turnamen esports untuk game mobile juga sudah menerapkan standar seperti maksimal ukuran layar smartphone. Mungkin ada ketentuan khusus saat menggunakan smartphone gaming untuk kompetisi.

Untuk pengaturan AirTrigger II bisa ditemukan di Settings > Advanced dan juga di aplikasi Armoury Crate. Level sensitivity-nya bisa disesuaikan dari 1 hingga 11, dengan input latency 20ms, punya dual vibration, dan kontrol sliding gesture baru.

Armoury Crate

PSX_20191218_134751

Untuk mengelola fitur dan pengaturan terkait gaming, ASUS mengumpulkannya di satu tempat yakni Armoury Crate. Ada dua menu utama, pertama Game Library – di sini daftar game yang diinstall akan muncul dan profil tiap-tiap game bisa disesuaikan lebih jauh.

PSX_20191218_134758

Lalu, menu kedua Console – pusat kendali yang menampilkan informasi sistem seperti CPU, GPU, memory used, storage used, dan remaining time. Lalu, ada opsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan X mode, pengaturan terkait fitur Game Genie, AirTriggers, fan speed bila menggunakan aksesori kipas AeroActive Cooler II, dan system lighting.

Game Genie dapat diakses saat kita menjalankan game, caranya dengan swipe dari kiri ke kanan pada bagian kiri layar smartphone untuk menampilkan game toolbar. Ada banyak tool yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan bermain game, seperti mapping AirTriggers, memblokir notifikasi, panggilan telepon, mengunci tingkat kecerahan layar, menggunakan data-only, dan speed up untuk mengoptimalkan performa smartphone. Selain itu, informasi seperti CPU, GPU, level baterai, temperature, dan FPS juga bisa ditampilkan secara real-time.

Bila Anda ingin membuat konten, ASUS telah melengkapi ROG Phone II dengan fitur screen recorder bawaan. Anda bisa merekam keseruan gameplay dari game yang dimainkan hingga resolusi 1080p, bahkan bisa live streaming ke channel YouTube atau Twitch hingga resolusi 1080p juga.

Desain

Tampang ROG Phone II segarang pendahulunya, sangat kental dengan nuansa gaming dan juga tampil futuristik. Di bagian belakang, terpampang logo ROG dengan lampu RGB yang efeknya bisa mengintimidasi teman atau lawan saat ‘mabar’.

Desain smartphone ini dirancang agar nyaman digunakan di posisi landscape. Menurut ASUS, layar 6.59 inci dengan rasio 19.5:9 dengan lebar 7,8 cm dan tinggi 17,1 cm adalah ukuran maksimum untuk membuat grip ROG Phone II tetap nyaman di tangan.

Layarnya diproteksi oleh Gorilla Glass 6 dan punya speaker stereo di depan dengan aksen warna orange-nya yang khas. Kontruksi body-nya sendiri terbuat dari paduan kaca dan logam, dengan ketebalan 9,5 mm dan bobot 240 gram.

Atribut lainnya, di sisi kiri terdapat port untuk khusus untuk aksesori dan port USB Type-C ekstra yang memungkinkan Anda bisa melanjutkan permainan sambil mengisi daya. Lalu, tombol power dan volume di sisi kanan. Sementara, port USB Type-C satu lagi dan jack audio 3.5mm di sisi bawah.

Hardware dan Performa

PSX_20191218_134935

Smartphone Android 9 Pie dengan opsi antarmuka ROG UI atau Zen UI ini diotaki oleh Mobile Platform Qualcomm Snapdragon 855 Plus dengan CPU clock speed hingga 2,96GHz yang memang dirancang untuk menangani tuntutan gaming.

Menggunakan jenis RAM dan storage versi terbaru. RAM LPDDR4X dengan kapasitas 8GB atau 12GB, serta penyimpanan UFS 3.0 dengan kapasitas 128GB atau 512GB. Kinerjanya tak perlu diragukan lagi, sudah pasti bisa menangani hampir semua game yang ada di Google Play Store dengan setting rata kanan.

Apa gunanya RAM besar jika sistem operasinya sangat agresif? Pada ROG Phone II, aplikasi atau game yang kita buka akan standby di background – sehingga proses multitasking berjalan sangat mulus.

Saat bermain game dengan X mode aktif, body smartphone ini memang terasa agak panas. ASUS memberikan solusi dengan sistem pendingin berlapis yakni GameCool II dengan 3D vapor-chamber hingga active cooling berupa aksesori kipas AeroActive Cooler II. Jadi, potensi Snapdragon 855+ tidak terhambat dan menjaga kinerja keseluruhan tetap optimal.

Baterai berkapasitas 6.000 mAh memastikan Anda dapat bermain game dalam sesi waktu yang lama. Untuk penggunaan standar dengan X mode dan lampu RGB dinonaktifkan, seenggaknya smartphone bisa bertahan dua hari. Proses pengisian dayanya juga cepat berkat teknologi ROG HyperCharge 30W dan Quick Charge 4.0.

Kamera

PSX_20191218_135008

Seorang gamer pun bukan berarti tidak membutuhkan kamera, meski ditujukan untuk bermain game – kemampuan kamera ROG Phone II selevel dengan flagship mainstream ASUS Zenfone 6. Meskipun masih mengandalkan konfigurasi dual-camera, kebanyakan smartphone baru saat ini sudah mengemas triple bahkan quad-camera.

Kamera utamanya menggunakan sensor Sony IMX586 beresolusi 48MP (f/1.8) dengan ukuran per piksel 0.8 µm dan memiliki filter warna Quad Bayer 2×2 piksel. Singkatnya, ouput 12MP didukung dengan ukuran piksel 1,6 μm yang ideal untuk berbagai skenario foto.

Kamera sekundernya juga menggunakan sensor Sony, 13MP (f/2.4) dengan lensa ultrawide 11mm yang menyuguhkan bidang pandang 125 derajat. Menariknya, fitur wide-angle ini bisa digunakan di mode photo, night, pro, dan video. Berikut hasil foto dari kamera ASUS ROG Phone II:

Lalu, untuk kamera depannya 24MP (f/2.2) dan bisa merekam video 1080p hingga 60 fps. Sementara, kamera belakangnya mampu merekam video 4K hingga 60 fps dan slow-mo 1080p 120 fps atau 240 fps.

Review-ASUS-ROG-Phone-2-22

Verdict

PSX_20191218_135044

Harga dasar untuk ROG Phone II Elite Gamer Package dengan konfigurasi memori 8GB + 128GB dibanderol seharga Rp8.499.000, menurut saya ini benar-benar harga yang pantas untuk sebuah smartphone gaming premium yang selevel dengan smartphone flagship Android ataupun iOS yang ada saat ini.

Desain khas ROG-nya mungkin tidak untuk semua orang. Namun deretan fitur gaming seperti layar dengan refresh rate 120Hz serta response time 1ms, sensor ultrasonic AirTrigger II, dan dukungan aksesoris eksklusif – semua yang dibutuhkan untuk pengalaman bermain game mobile terbaik disajikan di sini.

Sparks

  • Panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz
  • Punya dua port USB Type-C
  • Baterai 6.000 mAh dengan Quick Charge 4.0
  • Dukungan ekosistem aksesori gaming yang cukup lengkap

Slacks

  • Tidak mendukung wireless charging
  • Body smartphone tidak tahan air