BioWare Berencana Untuk Melangsungkan Tes Beta Game Anthem

Kegagalan Mass Effect: Andromeda dalam mengesankan gamer merupakan isyarat bagi BioWare buat mengalihkan fokusnya ke IP baru. Proyek tersebut diungkap di E3 2017, diberi judul Anthem, dan menjadi salah satu permainan terbesar di sana. Lewat Anthem, BioWare terlihat mencoba mendalami formula action setelah sebelumnya memanfaatkan elemen itu di Mass Effect: Andromeda.

Anthem adalah game action role-playing multiplayer online, menempatkan Anda sebagai Freelancer, para petualang pemberani yang ditugaskan untuk menjelajahi hutan di luar tembok pengaman raksasa. Dalam bereksplorasi, pemain dibekali armor exoskeleton Javelin. Fungsinya serupa armor Iron Man, yaitu baut melindungi para Freelancer serta memberikan mereka kemampuan super seperti terbang dan mengangkat beban berat.

Hal yang paling menarik perhatian khalayak saat Anthem pertama kali diumumkan adalah keindahan grafisnya. Kecanggihan engine Frostbite 3 memang membuatnya digunakan di hampir semua permainan blockbuster Electronic Arts, tapi latar belakang masa depan dan indahnya belantara Anthem menyebabkan gamer terpana. BioWare belum menginformasikan kapan tepatnya Anthem akan dirilis, namun developer sempat membenarkan rencana untuk melangsungkan sesi uji coba beta.

Informasi tersebut disampaikan oleh game director Jonathan Warner melalui Twitter miliknya. Lalu saat seorang user Twitter bertanya mengenai apakah sesi beta itu masih menjadi bagian dari EA Access, Warner hanya bilang bahwa masih terlalu dini buat memberikan detailnya dan berjanji akan menjawabnya saat developer sudah siap. Ia juga mengingatkan, masih ada jarak cukup jauh untuk tiba di sana.

Belum diketahui juga apakah beta cuma tersedia bagi mereka yang melakukan pre-order, atau disajikan secara terbuka sebelum permainan meluncur seperti judul-judul EA. Saat ini, bahkan detail terkait gameplay Anthem masih sangat terbatas. Berdasarkan info yang telah BioWare singkap, Anthem menyajikan mode single-player dan co-op, di-setting dalam sebuah ‘shared-world‘, mengharuskan Anda untuk selalu online.

Anthem mempersilakan kita bermain bersama tiga orang teman, dan masing-masing bisa memilih jenis Javelin sesuai gaya bermain atau kebutuhan. Dua tipe Javelin telah dikonfirmasi meliputi tipe penjelajah bernama Ranger dan Colossus yang dibekali perisai serta persenjataan lebih berat. Seperti game BioWare lainnya, aspek narasi Anthem juga sangat diperhatikan. Developer kembali menunjuk penulis kawakan Drew Karpyshyn untuk membuat naskah ceritanya.

BioWare berencana untuk meluncurkan Anthem di kuartal keempat 2018 di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Via WCCFTech.

Mass Effect: Andromeda Tidak Sebaik yang Banyak Orang Harapkan

Mass Effect: Andromeda boleh dikatakan sebagai game terbesar BioWare. Buat menggarapnya, tim developer asal Kanada itu mengerahkan tenaga dari tiga studio miliknya, dan rumor mengatakan mereka telah mengeluarkan modal US$ 40 juta. Tapi dari sejak permainan itu tersedia di EA Access, Anda mungkin sudah mendengar kabar kurang baik mengenainya.

Saat itu, mayoritas mereka yang sudah mencoba Andromeda mengeluhkan buruknya animasi dan adanya glitch di sana-sini – menyebabkan game diolok-olok penghuni internet. Dan setelah dirilis, ternyata kualitas Mass Effect: Andromeda tidak sebaik yang selama ini BioWare janjikan. Silakan simak rangkuman dari para reviewer di bawah.

Menurut Polygon, sensasi bermain Mass Effect: Andromeda terasa bercampur aduk. Di satu sisi, banyaknya kendala teknis – walaupun tidak merusak gameplay – ternyata cukup mengganggu. Namun di sisi lain, sang pengulas penasaran pada misteri dunia fiksi yang BioWare bangun, dan setelah menyelesaikan game tersebut, ia tak sabar ingin berpetualang di galaksi baru itu dalam permainan selanjutnya. Polygon memberi game ini skor 7,5.

PC Gamer memberi respons hampir senada, dengan nilai yang sedikit lebih tinggi: 80. Menurut Chris Thursten, Mass Effect: Andromeda dinodai ketidak-konsistensian dan tampak tidak dipoles optimal, tetapi game masih mampu menyajikan sensasi bereksplorasi. PC Gamer mengapresiasi dunia petualangannya luas, spektakuler dan menyegarkan; juga memuji BioWare karena mereka tidak lupa menyempurnakan sistem pertempuran.

Bagi Destructoid, Mass Effect: Andromeda bukanlah permainan Mass Effect sejati – malah terkesan seperti spin-off. Game seolah-olah dibuat oleh studio berbeda yang tidak yakin terhadap arahan baru yang ingin diambil. Dunia baru di sana memang menarik, tapi sayang kontennya tidak banyak. Selanjutnya, masalah-masalah teknis juga sulit untuk diabaikan. Destructoid hanya menyodorkan skor 6,5 buat permainan ini.

Dan Stapleton dari IGN berpendapat, jalan cerita bermutu dan karakter menarik di Mass Effect: Andromeda mampu mengurangi kekecewaan gamer terhadap ketiadaan ras alien yang betul-betul baru, sistem kustomisasi companion, dan problem di sisi teknis. Di beberapa skenario, game ini mampu menyuguhkan elemen-elemen terbaik trilogi Mass Effect terdahulu, dipadu pertempuran seru dan efek suara fantastis. Andromeda memperoleh nilai 7,7 dari IGN.

Dari pengamatan GameSpot, visi di belakang penciptaan Andromeda hanya terpenuhi separuhnya. Kontennya memang banyak, tetapi kualitasnya tidak konsekuen. Pertempuran dan dunia permainan merupakan bagian terkuat dari permainan, namun mereka tidak bisa menutupi kekurangannya di segi narasi, serta rendahnya mutu penyampaian ‘politik dan moral’ – yang sebelumnya merupakan faktor unggulan seri Mass Effect.

Via situs agregat review  OpenCritic, Mass Effect: Andromeda memperoleh skor rata-rata sementara 75. Angka ini fluktuatif, bisa berubah tipis seiring munculnya lebih banyak ulasan.

Eksplorasi Luar Angkasa Adalah Jantung Dari Mass Effect: Andromeda

Ada sedikit kebingungan mengenai struktur game role-playing sci-fi baru buatan BioWare. Awalnya, developer mendeskripsikan Mass Effect: Andromeda sebagai permainan open-world sembari memamerkan video-video yang mendukung konsep itu. Tapi tak lama, produser Michael Gamble mengklarifikasi dan menjelaskan bahwa Andromeda ialah game berbasis eksplorasi.

Istilah open-world biasanya memang membuat para gamer membayangkan gameplay sebebas Skyrim ataupun Grand Theft Auto, dan Mass Effect: Andromeda ternyata bukanlah permainan berjenis ‘sandbox tradisional’. Meski demikian, BioWare kembali menekankan bahwa aspek penjelajahan tetap menjadi pilar utama di permainan space opera tersebut. Lewat blog dan video gameplay episode ketiga, developer membahas elemen eksplorasi secara lebih rinci.

Petualangan luar angkasa merupakan jantung dari Mass Effect: Andromeda. Permainan ini membawa Anda ke satu wilayah bernama Heleus Cluster di galaksi Andromeda. Area ini berisi lusinan sistem tata surya, dan Anda dapat mengunjungi tempat-tempat itu menggunan pesawat Tempest. Kita tak perlu mengendalikannya secara manual, cukup dengan memandu Tempest lewat Galaxy Map. Yang membuat bagian ini menarik adalah pemain bisa melihat pemandangan lokasi tersebut secara real-time melalui jendela pesawat.

BioWare belum lama ini juga memiblikasikan video ‘briefing‘ bertajuk Golden World. Di sana, developer membahas tujuh lokasi yang berpotensi untuk jadi rumah baru bagi makhluk-makhluk dari Bima Sakti, termasuk manusia. Mereka dipilih karena tak hanya bisa menopang kehidupan, tapi juga kaya akan mineral. Tiap-tiap tempat memiliki keadaan beberbeda: ada planet kering dengan sungai bawah tanah hingga bulan subur yang mengelilingi planet gas raksasa. Lewat video tersebut, BioWare juta memberikan pentunjuk tentang kehadiran Quarian di Mass Effect: Andromeda – spesies alien misterius pencipta ras mesin Geth.

Dalam petualangan, Anda bisa menemukan lokasi-lokasi untuk menempatkan Forward Station, berperan sebagai titik fast travel serta sarana untuk mengisi ulang perbekalan. Forward Station sangat penting karena beberapa tempat berbahaya menguras energi sistem life support di baju ruang angkasa Anda. Masing-masing daerah menyuguhkan area menarik buat dieksplorasi, cerita serta karakter baru, dan di sana Anda juga dapat mendirikan outpost serta meng-upgrade Nexus – stasiun ruang angkasa yang dibangun peserta program Andromeda Initiative.

Tidak terasa, Mass Effect: Andromeda akan dilepas sebentar lagi. Game bertenaga engine Frostbite 3 ini dijadwalkan untuk meluncur di PC (via Origin), PlayStation 4 dan Xbox One tanggal 21 Maret 2017. Satu hal lagi: terkait kontennya, Andromeda hanya cocok dimainkan oleh gamer berusia 18 tahun ke atas.

Sumber: MassEffect.com.

Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Sejak Ghosts, arahan tema franchise shooter Activision pelan-pelan bergeser ke masa depan. Sebagian orang berasumsi, Advanced Warfare ialah jawaban publisher akan kepopularitasan Titanfall. Sayang empat game terakhir berturut-turut memberikan rasa serupa tanpa perbedaan signifikan di gameplay. Dan kita tahu, permainan Call of Duty teranyar sedang disiapkan. Continue reading Ini Dia Call of Duty: Black Ops III Dalam Video Trailer 1080p di 60FPS

Mobil Konsep Chevrolet FNR Ialah Jelmaan Nyata Kendaraan Fiksi Ilmiah

Apa yang Anda bayangkan dari sebuah mobil masa depan? Dari segi penampilan, Italdesign Giugiaro Gea dan LM2 Streamliner mungkin sudah menunjukkan arah desain ideal. Namun saya cukup yakin, Anda akan terkagum-kagum melihat rancang dan fitur mobil konsep teranyar garapan General Motors, meskipun ia bisa jadi hanya diciptakan untuk menarik perhatian. Continue reading Mobil Konsep Chevrolet FNR Ialah Jelmaan Nyata Kendaraan Fiksi Ilmiah