FUNDtastic Secured 108 Billion Rupiah Series A Funding Led by Ascend Capital Group

FUNDtastic’s investment and financial management platform announced  $7.7 million Series A funding (over 108 billion Rupiah). This round was led by the Ascend Capital Group, also participated the Indivara Group and other investors.

In an official statement, FUNDtastic’s Co-Founder & CEO, Harry Hartono said, this fresh fund will be used to expand market reach and enrich products and features, to better serve the needs of the community.

“With investor confidence in FUNDtastic, we can continue to develop investment products which easily accessible, including novice investors,” he explained, Monday (22/2).

FUNDtastic is one of the investment players which harvesting during the pandemic. The Indonesia Stock Exchange noted that the number of capital market investors reached 3.54 million, around 57.5% of whom were mutual fund and bond investors as of November 2020.

This increase has an impact on investors’ interest to invest in platforms like FUNDtastic. Previously, since the beginning of this year, at least Ajaib and Bibit had announced their acquisition of fresh funds.

Harry explained that after the acquisition of the Invesee platform last year, FUNDtastic users increased nearly 4 times, reach up to 110 thousand people. This is in line with the total fund under management reaching around Rp200 billion.

FUNDtastic’s Co-Founder and Chief Investment Officer Franky Chandra said this increase was driven by several factors. Apart from the fact that the company provides products based on the needs of the community, it’s mainly due to the pandemic which requires the acceleration of digital financial adoption.

“Also, our associates have a real role in continuously educating the public, and the regulator in particular (OJK IKD) is always supportive in handling and supervising various innovations in the world of financial technology,” he added.

As an investment platform and digital financial manager, FUNDtastic offers convenience for new users, starting from the registration process, transaction speed, and convenience in investing. Thus, users continue to increase their investment in the FUNDtastic platform without experiencing any problems.

Franky is optimistic that FUNDtastic’s business growth will be even higher this year as the user continues to invest in the FUNDtastic platform during 2020.

Also for Ascend Capital, a FUNDtastic investor who sees management and team as a solid foundation in supporting business growth.

“FUNDtastic management and a solid IT team are some of the most important and valuable assets for startups. FUNDtastic also has a good business model and a strong growth strategy through marketing strategies and partnerships with other financial institutions,” Ascend Capital’s Partner, Muljadi Tjandra said.

“FUNDtastic is also capable to reach unbanked people to actively participate in becoming investors. A progressive step that can easily expand prospective new investors to invest,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

FUNDtastic Peroleh Pendanaan Seri A 108 Miliar Rupiah Dipimpin Ascend Capital Group

Platform investasi dan pengelola keuangan FUNDtastic mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai $7,7 juta (lebih dari 108 miliar Rupiah). Pendanaan ini dipimpin oleh Ascend Capital Group, diikuti Indivara Group dan investor lainnya.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder & CEO FUNDtastic Harry Hartono menuturkan, dana segar ini akan dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkaya produk dan fitur, agar semakin baik dalam melayani kebutuhan masyarakat.

“Dengan kepercayaan investor kepada FUNDtastic, kami bisa terus mengembangkan produk investasi yang dapat diakses dengan mudah, termasuk investor pemula,” terangnya, Senin (22/2).

FUNDtastic merupakan salah satu pemain investasi yang ikut subur selama pandemi. Bursa Efek Indonesia mencatat, jumlah investor pasar modal mencapai 3,54 juta investor, sekitar 57,5% di antaranya adalah investor reksa dana dan obligasi hingga November 2020.

Kenaikan tersebut berdampak pada minat investor untuk menanamkan modalnya ke platform sejenis FUNDtastic. Sebelumnya, sejak awal tahun ini, setidaknya ada Ajaib dan Bibit yang mengumumkan perolehan dana segar.

Harry menjelaskan pasca akuisisi terhadap platform Invesee pada tahun lalu, pengguna FUNDtastic tumbuh hampir empat kali lipat, mencapai 110 ribu orang. Kenaikan ini selaras dengan jumlah dana kelolaan mencapai kisaran Rp200 miliar.

Co-Founder dan Chief Investment Officer FUNDtastic Franky Chandra menambahkan, kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor. Selain karena perusahaan menyediakan produk berdasarkan kebutuhan masyarakat, utamanya dikarenakan pandemi yang mengharuskan percepatan penyerapan finansial digital.

”Juga peran nyata dari teman-teman asosiasi dalam mengedukasi masyarakat terus menerus dan khususnya regulator (OJK IKD) yang selalu suportif dalam menangani dan mengawasi berbagai inovasi dalam dunia teknologi keuangan,” imbuh dia.

Sebagai platform investasi dan pengelola keuangan digital, FUNDtastic menawarkan kemudahan bagi para pengguna baru, mulai dari proses registrasi, kecepatan transaksi, maupun kenyamanan dalam berinvestasi. Sehingga, para pengguna terus meningkatkan investasinya dalam platform FUNDtastic tanpa mengalami kendala.

Franky optimis pertumbuhan bisnis FUNDtastic di tahun ini akan semakin tinggi melihat retensi para pengguna terus melanjutkan investasinya di platform FUNDtastic selama tahun 2020 lalu.

Begitu pun Ascend Capital, salah satu investor FUNDtastic yang melihat manajemen dan tim sebagai fondasi yang solid dalam menopang pertumbuhan bisnis.

“Manajemen FUNDtastic dan tim IT yang solid menjadi salah satu hal yang paling penting dan aset yang bernilai di perusahaan startups. FUNDtastic juga memiliki bisnis model yang bagus dan strategi pertumbuhan yang kuat melalui strategi pemasaran dan kerja sama dengan lembaga keuangan lainnya,” ucap Muljadi Tjandra, Partner dari Ascend Capital.

“FUNDtastic juga mampu merangkul masyarakat yang belum terjangkau produk perbankan (unbanked) untuk partisipasi aktif menjadi investor. Langkah progresif yang bisa memperluas para calon investor baru dalam berinvestasi dengan mudah,” tambahnya.

Application Information Will Show Up Here

Logisly Peroleh Pendanaan Seri A 87,7 Miliar Rupiah, Dipimpin Monk’s Hill Ventures

Bertujuan untuk memperluas dan memperkuat bisnis mereka di Indonesia, platform logistik Logisly baru saja merampungkan pendanaan seri A senilai $6 juta atau setara 87,7 miliar Rupiah dipimpin oleh Monk’s Hill Ventures. Co-Founder & CEO Logisly Roolin Njotosetiadi mengungkapkan, fokus utama perusahaan ke depannya adalah melakukan proses digital secara menyeluruh terkait dengan industri logistik di Indonesia.

Rencananya perusahaan akan memanfaatkan dana segar tersebut untuk meningkatkan tim penjualan dan tim vendor acquisition untuk memperkuat jaringan pengirim dan mitra juga produk dan pengembangan. Hal ini termasuk menyediakan tools untuk shippers atau pengirim dan mitra penyedia angkutan untuk meningkatkan operasional bisnis mereka.

“Dalam jangka panjang, tujuan kami adalah menciptakan nilai dengan menggunakan teknologi untuk menghilangkan sistem lama, dan fokus pada otomatisasi dan efisiensi. Semakin sedikit pekerjaan manusia, semakin baik dan semakin tinggi margin-nya,” kata Roolin.

Ke depannya perusahaan juga ingin membuka lebih banyak rute agar memberikan lebih banyak peluang bisnis. Hal ini termasuk mencakup lebih banyak pengiriman FCL (full container load) ke pulau-pulau terluar Indonesia. Logisly juga akan terus memikirkan penciptaan nilai untuk ekosistem dan melihat bahwa pengambilan keputusan yang cerdas akan menjadi fokus dalam hal inovasi.

Bulan Agustus 2019 lalu, Logisly telah mengantongi pendanaan awal. Putaran investasi tersebut dipimpin oleh SeedPlus, Genesia Ventures, dan Convergence Ventures. Tidak disebutkan besaran nominal dana yang diperoleh.

“Roolin dan Robbi telah membuat langkah besar dalam memecahkan inefisiensi besar di Industri logistik B2B Indonesia dan mendorong digitalisasi yang lama tertunda. Pendekatan tim pasar berbasis kepada teknologi yang dikombinasikan dengan pusat operasi yang ramping dan efisien, memberikan nilai instan bagi pengemudi truk dan pengirim yang membedakan mereka dengan pemain lainnya,” kata Partner Monk’s Hill Ventures Justin Nguyen.

Perkembangan bisnis Logisly

Tumbuhnya sektor logistik di Indonesia saat pandemi dirasakan juga oleh Logisly, sebagai platform yang menjembatani kebutuhan para pengguna dengan penyedia transportasi truk di Indonesia.

“Bisnis sebenarnya telah berkembang selama pandemi. Mengingat pendekatan kami yang sangat ramping, gesit, dan terdiversifikasi, kami dapat mengalihkan fokus dan mendukung pengirim di sektor-sektor yang melihat pertumbuhan yang kuat seperti sektor e-commerce, kesehatan, telekomunikasi, dan bantuan sosial, misalnya. Dengan mengoptimalkan proses kami, kami dapat mendorong margin kontribusi positif untuk bisnis.” kata Roolin

Logisly saat ini telah melayani lebih dari 300 pengirim perusahaan dari berbagai sektor, termasuk FMCG, bahan kimia, konstruksi, dan platform e-commerce.  Dengan jaringan lebih dari 40 ribu  truk, Logisly menyediakan 100% ketersediaan truk dengan harga terjangkau untuk pengguna.

“Model bisnis kami tidak berubah karena kami terus fokus pada keunggulan operasional, pasokan yang kuat dan hemat biaya. Covid-19 hanya membuat kami lebih berpusat pada pelanggan dan lebih tajam dalam cara kami memikirkan operasional dan logistik pelanggan kami dan apa yang dapat kami lakukan untuk menyelesaikannya, seperti menyediakan mereka truk yang mereka butuhkan,” kata Roolin.

Pendanaan startup logsitik

Perolehan Logsily menambah daftar startup logistik lokal yang bukukan pendanaan tahun ini. Belum lama ini, Andalin juga baru umumkan pendanaan terbarunya. Mereka fokus pada sistem manajemen ekspor-impor. Selain Logisly, berikut daftar startup logistik yang dapatkan pendanaan di tahun 2020 ini:

Startup Tahapan Nilai Investor
Andalin Seed BEENEXT, Access Ventures, ATM Capital
Waresix Series B EV Growth, Jungle Venture, SoftBank Ventures Asia, EMTEK Group, Pavilion Capital, Redbadge Pacific
Webtrace Seed Corin Capital, Prasetia Dwidharma, Astra Ventures
Shipper Series A $20 juta Prosus Ventures, Lightspeed, Floodgate, Y Combinator, Insignia Ventures, AC Ventures
GudangAda Series A $25,4 juta Sequoia India, Alpha JWC Ventures, Wavemaker Partners
Kargo Technologies Series A $31 juta Tenaya Capital, Sequoia India, Intudo Ventures, Amatil X, Agaeti Convergence Ventures, Alter Global, Mirae Asset Venture Investment
Waresix Series A $25,5 juta EV Growth, Jungle Ventures
Application Information Will Show Up Here

Homecare24 Sets an Additional Service and Raise Series A Funding

As the first online app for home and health care services in Indonesia, Homecare24 is having a significant business growth. Start from users (patients) increase, caretaker, and expanding area in Surabaya, Medan, and Makassar.

The lack of appreciation and low standard for caretaker rate in Indonesia has made Theresia Monica Lumban Gaol (Founder & CEO) to create Homecare24.

“In total, there are more than 1300 caretakers registered in Homecare24 while only 300 passed through. In terms of average users, there are 100 per month,” she said to DailySocial.

Additional features

Currently, Homecare24 has strategic partnership with PharmaPlus and Primecare Clinic which already trusted in health industry in order to expand. Homecare24 has owned some caretaking services, such as live in, medical sitter, companionship, medical visit, and physiotherapy at home.

“Pharmaplus becomes our partner for drugs and medical devices, Primecare Clinic is for our patients that requires doctor’s action or hospital referral. Both are our exclusive partners,” she added.

When it only requires visiting without companionship, for infusion attachment, wound treatment, feeding tube treatment, vaccines, and various medical actions; therefore, the required service is medical visit.

The other services are medical sitter, particularly for sick family members in need for medical services, they will be taken care and treated in short duration (without caretaker) stay overnight in 8, 12, and 24 hours.

“We want to provide the best service for Indonesians and its health industry by keep making innovations to solve health industry problems,” she added.

Raising series A funding

Currently, Homecare24 patiens are mostly comes from Jakarta, particularly South Jakarta and West Jakarta. The most treated disease are stroke, diabetes, cancer, and dementia & alzheimer. In order to answer the user’s demand and accelerate business development, in 2019, Homecare24 plans to raise series A funding.

Homecare24 will keep making innovation in health industry by creating various initiatives. One of the latest service is mom and baby spa at home. In addition, they also have commitment to continue other wellness services for public to experience high quality treatment through Homecare24 platform.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Homecare24 Tambah Layanan dan Galang Pendanaan Seri A

Hadir sebagai aplikasi online pertama di Indonesia yang menyediakan jasa home care dan perawat kesehatan, Homecare24 kini telah mengalami perkembangan bisnis yang cukup signifikan. Mulai dari bertambahnya jumlah pengguna (pasien), perawat hingga area layanan yang meluas di Surabaya, Medan dan Makassar.

Masih rendahnya apresiasi dan standar gaji yang diterima perawat di Indonesia saat ini merupakan salah satu alasan untuk Theresia Monica Lumban Gaol (Founder & CEO) untuk mendirikan Homecare24.

“Secara keseluruhan jumlah perawat yang terdaftar di Homecare24 adalah 1300 lebih, sementara yang kita loloskan hanya 300 perawat saja. Untuk jumlah pengguna rata-rata 100 orang per bulannya,” ujar Theresia kepada DailySocial.

Menambah layanan baru

Saat ini Homecare24 juga telah menjalin kemitraan strategis dengan PharmaPlus dan Primecare Clinic yang telah dipercaya di dunia kesehatan untuk melebarkan sayapnya. Homecare24 telah memiliki beberapa layanan perawatan seperti live in, medical sitter, companionship, medical visit hingga fisioterapi langsung ke rumah.

“Pharmaplus menjadi partner kita untuk obat dan alat kesehatan,Primecare Clinic untuk pasien kita yang membutuhkan tindakan dokter atau rujukan ke rumah sakit. Keduanya partner eksklusif kami,” ujar Theresia.

Jika hanya memerlukan tindakan visit tanpa perlu penjagaan, misal hanya untuk tindakan pasang infus, perawatan luka, perawatan selang makan, vaksin, dan berbagai tindakan medis lainnya; maka layanan yang diperlukan adalah medical visit.

Pelayanan lainnya yang telah diluncurkan adalah medical sitter, khusus untuk anggota keluarga yang sakit dan memerlukan tindakan medis, maka akan dirawat dan dijaga dengan durasi singkat tanpa (perawat) menginap dengan pilihan durasi 8, 12, dan 24 jam.

“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat Indonesia dan dunia kesehatan Indonesia dengan terus berinovasi untuk solving problem industri kesehatan,” lanjut Theresia

Melakukan penggalangan dana seri A

Saat ini Homecare24 mengklaim pasien paling banyak datangnya dari Jakarta, terutama dari Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Jenis penyakit yang diderita paling banyak adalah stroke, diabetes, kanker dan demensia & alzheimer. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan mempercepat pertumbuhan bisnis, tahun 2019 ini Homecare24 berencana untuk melakukan penggalangan dana tahapan seri A.

Homecare24 juga akan tetap melanjutkan inovasi di dunia kesehatan dengan mengembangkan berbagai layanan terobosan baru. Salah satu layanan baru yang saat ini sedang dikembangkan Homecare24 yaitu mom and baby spa langsung ke rumah. Selain itu, Homecare24 juga terus berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan layanan wellness lainnya agar masyarakat dapat merasakan perawatan berkualitas melalui platform Homecare24.

Application Information Will Show Up Here

Startup Layanan Otomotif Montir Raih Pendanaan Seri A dari East Ventures

Startup layanan otomotif dan suku cadang on demand Montir mengumumkan perolehan dana segar seri A dari East Ventures dengan nilai yang tidak disebutkan. Dana ini akan digunakan untuk mempercepat misi perusahaan sebagai solusi ‘satu atap’ untuk kebutuhan servis otomotif.

Montir didirikan oleh Mikhail Laurus dan Dennis Eka Putra pada 2016 dengan misi yang ingin menciptakan inovasi dalam industri otomotif dengan mengaplikasikan teknologi untuk membentuk proses servis kendaraan yang lebih sederhana dan nyaman. Di Jakarta saja, pasar perbaikan kendaraan (tidak termasuk reparasi bodi kendaraan) diperkirakan mencapai US$1 miliar per tahunnya.

Namun bagi banyak orang, melakukan servis kendaraan menjadi beban tersendiri karena prosesnya yang panjang dan tidak efisien. Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga berhari-hari, hanya untuk mengantre dan memperbaiki mobil.

Seiring dengan pertumbuhan industri e-commerce yang cepat, Montir menyadari banyak pemilik mobil menginginkan solusi mobil ‘satu atap’. Artinya, mereka dapat menghemat waktu dan uang tanpa mengorbankan kualitas layanan. Hal ini yang ingin disasar Montir.

Montir menawarkan layanan dan perbaikan mobil on-demand, mulai dari perawatan rutin seperti penggantian oli dan servis rem, hingga perbaikan yang lebih berat seperti penggantian radiator dan perbaikan AC. Pelanggan dapat memesan layanan Montir melalui situs web atau aplikasi. Selain servis mobil, Montir juga menyediakan jasa salon mobil dan derek.

“Mendapatkan harga serta kualitas terbaik selalu menjadi tantangan di industri otomotif. Jika pemilik mobil pergi ke bengkel resmi, kualitasnya akan sangat baik tapi harganya relatif tinggi. Sementara, jika ke bengke tidak resmi, tentu akan lebih murah tapi kualitas layanannya di pertanyakan. Montir hadir dan memberikan yang terbaik dari keduanya,” terang Co-Founder Montir Mikhail Laurus dalam keterangan resmi.

Dia menerangkan untuk proses pemesanannya, pelanggan cukup membuka situs Montir. Lalu mengisi masalah mobil apa yang mereka hadapi dan memilih jadwal untuk konsultasi. Penasihat Montir akan datang untuk memeriksa mobil dan memberi saran layanan atau suku cadang apa yang perlu dibeli. Setelah pelanggan setuju, Montir akan mengirim suku cadang tersebut beserta tenaga ahlinya untuk melakukan servis mobil di lokasi pelanggan berada.

Co-Founder Montir Dennis Eka Putra mengklaim dari alur tersebut, pelanggan puas dengan layanan yang diberikan. Pihaknya juga bangga karena menjadi satu-satunya perusahaan yang dapat melakukan perbaikan skala berat dan penggantian suku cadang di rumah pelanggan dan bukan di bengkel.

“Tak hanya itu, kami juga menyediakan berbagai suku cadang dengan tingkat kualitas berbeda-beda untuk memenuhi anggaran pelanggan. Seperti kualitas asli, suku cadang aftermarket, hingga suku cadang bekas. Melalui platform kami, pelanggan akan menghemat banyak waktu dengan tidak pergi ke bengkel dan meninggalkan mobilnya selama beberapa hari,” ujar Dennis.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menambahkan Montir memecahkan masalah inefisiensi dalam industri otomotif yang sedang tumbuh. Indonesia memiliki lebih dari 129 juta kendaraan di jalan (80% sepeda motor dan 20% mobil).

“Para pendiri berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam memberikan layanan otomotif berkualitas tinggi yang lebih cepat dan lebih murah di lokasi manapun. Kami percaya bahwa Montir siap untuk membawa industri jasa otomotif ke tingkat berikutnya,” tuturnya.

Bertambahnya Montir, turut melengkapi portofolio East Ventures sepanjang tahun ini. Sebelumnya perusahaan modal ventura ini juga mengumumkan sejumlah kucuran dana untuk startup seperti Nodeflux, COCOWORK (sebelumnya bernama EV Hive), PHI Integration, Sociolla, Waresix, Warung Pintar, dan masih banyak lagi.

Duo Samsung Galaxy A8 (2018) Usung Infinity Display dan Dual Kamera Depan

Seperti yang Anda ketahui, Samsung memiliki berbagai macam seri Galaxy. Yang paling populer tentu seri S dan Note di kasta teratas, serta seri A dan J di kalangan menengah ke bawah.

Nah produsen ponsel asal Korea Selatan ini telah mengumumkan smartphone terbaru mereka di seri A, yaitu Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8+ (2018). Lalu, apa saja fitur unggulan device seri Galaxy A ini?

Fitur Unggulan Samsung Galaxy A8 (2018)

samsung-galaxy-a8-2018-2
Sumber foto: news.samsung.com

Boleh jadi bagi Samsung, seri A sangat istimewa. Masih ingat, seri A pertama yang dirilis akhir tahun 2014 membawa desain body metal yang saat itu merupakan ‘barang mewah’.

Tahun berikutnya, Samsung membekali dengan fitur tahan air. Kemudian tahun ini kita disuguhi fitur ‘Infinity Display’ dengan rasio layar 18.5:9, bezel yang lumayan tipis, dan dual front camera.

Perbedaan Samsung Galaxy A8 (2018) dan Galaxy A8+ (2018)

samsung-galaxy-a8-2018-1
Sumber foto: news.samsung.com

Selain perbedaan besaran layar, pilihan RAM, dan kapasitas baterai, sisa spesifikasi keduanya identik. Galaxy A8 (2018) mempunyai layar Super AMOLED 5,6 inci resolusi Full HD+ 1080×2220 piksel (441 ppi), RAM 4GB, dan baterai 3.000 mAh.

Sedangkan Galaxy A8+ (2018) mengusung layar sedikit lebih lega, Super AMOLED 6.0 inci resolusi Full HD+ 1080×2220 piksel (411 ppi), opsi RAM 4GB atau 6GB, dan baterai 3.500 mAh.

Fitur Lain dan Harga Samsung Galaxy A8 (2018)

samsung-galaxy-a8-2018-3
Sumber foto: news.samsung.com

Keduanya sudah menjalankan Android 7.1.1 Nougat, ditenagai chipset Exynos 7885 Octa, kamera utama 16-megapixel dengan bukaan f/1.7, kamera depan 16-megapixel + 8-megapixel dengan bukaan f/1.9, dan tentu saja sertifikasi IP68 untuk tahan air dan debu.


Rencananya, duo Galaxy A8 ini akan tersedia di awal Januari 2018 di sejumlah pasar di Eropa dalam pilihan warna black, orchid grey, gold, dan blue. Dengan harga, Galaxy A8 (2018) €499 atau sekitar Rp8,4 juta dan Galaxy A8 (2018) €599 atau Rp10 juta.  Jangan kaget, meski merupakan smartphone midranger, seri A memang cenderung dijual mahal, karena menampung fitur-fitur inovatif dari Samsung.

Sumber: PhoneArena dan Samsung.

Akhirnya OnlinePajak Resmi Umumkan Pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures dan Sequoia India

OnlinePajak hari ini (6/12) secara resmi mengumumkan perolehan pendanaan seri A dengan nilai $3-5 juta atau minimal 40 miliar rupiah. Pendanaan tersebut dipimpin oleh Alpha JWC Ventures, dan didukung oleh Sequoia India. Secara khusus dana segar yang didapat akan difokuskan untuk mengembangkan produk dan solusi yang inovatif untuk membantu UMKM, yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian Indonesia dalam hal penerimaan pajak.

Setelah bermitra dengan Alpha JWC dan Sequoia India, kini OnlinePajak berharap memiliki dukungan untuk melahirkan produk inovatif bagi kepengurusan pajak, sumber daya manusia, dan akuntansi. Solusi ini terus dikembangkan sejalan dengan visi OnlinePajak, mengurangi beban adminstrasi perusahaan dan efisiensi pengumpulan pajak.

“Pemerintah bekerja keras untuk menggenjot penerimaan pajak demi pembangunan infrastruktur dan perkembangan ekonomi yang lebih baik. Layanan OnlinePajak yang didesain untuk memudahkan perusahaan dalam menunaikan kewajiban perpajakan mereka, juga memiliki tujuan membantu pemerintah meraih pencapaian tersebut. Tahun ini kami ingin kembali berkontribusi dengan menargetkan pengumpulan pajak sampai dengan Rp 30 triliun,” sambut Founder OnlinePajak Charles Guinot.

Terakhir debut yang dilakukan oleh OnlinePajak ialah membuka API untuk membangun kemitraan seluas-luasnya, baik bagi pengembang layanan SaaS dan juga e-commerce. Sleekr, Accurate, Talenta, dan Etobee merupakan beberapa mitra startup yang turut mengoptimalkan API tersebut untuk pemrosesan layanan pajak secara digital di aplikasinya.

“OnlinePajak kini telah menyediakan modul yang dapat digunakan HR untuk memudahkan pembayaran pajak karyawan, sementara tim accounting diberi kemudahan dalam menyetor pajak perusahaan, dan juga mengelola invoice mereka. Dalam waktu dekat, OnlinePajak juga akan merilis sebagai sebuah solusi yang akan membantu penggunanya untuk melakukan dan mengorganisir  pembayaran pajak mereka,” imbuh Charles.

OnlinePajak juga telah mengantongi ISO sistem manajemen keamanan informasi, membantu perusahaan untuk mempersiapkan, menyetor, dan melapor pajak melalui satu aplikasi terpadu, yang sepenuhnya terhubung dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak.

Muslimarket Dapatkan Pendanaan Seri A, Fokus untuk Ekspansi dan Pengembangan Brand

Setelah dirilis pada Ramadan tahun 2015 lalu, layanan e-commerce fesyen Muslimarket mengumumkan putar pendanaan seri A terbarunya. Pendanaan tersebut membawa nilai perusahaan menjadi $10 juta atau senilai Rp132,6 miliar. Pendanaan seri A kali ini didapat dari beberapa investor, termasuk 500 Startups, investor lokal, dan angel investor yang tidak disebutkan namanya. Pendanaan ini akan difokuskan untuk “growth” perusahaan, termasuk perluasan pangsa pasar.

Menargetkan konsumen busana muslim memang memberikan kesempatan besar kepada Muslimarket. Salah satu alasannya karena saat ini fesyen muslim mulai digemari dan menjadi tren di kalangan banyak orang, khususnya kalangan muda. Namun Muslimarket tidak sendiri, di Indonesia sudah ada beberapa pemain lain yang menyasar segmentasi sama, salah satunya ada HijUp dan Hijabenka.

Dua tahun berdiri, saat ini sekurangnya Muslimarket telah menjual 100 lebih brand fesyen muslim dan muslimah, dengan lebih dari 7000 SKU di platformnya. Saat ini pelanggan masih didominasi dari kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Makassar. Namun bersama dengan strategi growth yang akan digalakkan, Muslimarket ingin mulai ekspansi ke luar negeri, seperti ke UK, Turki dan Afrika Selatan.

Tak hanya itu, mirip dengan apa yang dilakukan layanan e-commerce fesyen pada umumnya, sebut saja Zalora, Muslimarket juga berencana untuk meluncurkan brand produk mereka sendiri. Diberi nama SUQMA rencananya akan diperkenalkan pada bulan Ramadhan mendatang. Peluncuran tersebut juga akan dibarengi pematangan konsep O2O (Online-to-Offline), dengan diawali peluncuran dua toko ritel di Jakarta beberapa waktu mendatang.

Seni Melakukan Penggalangan Dana Startup

Proses penggalangan dana bagi pemilik startup baru bisa menjadi panjang dan sia-sia jika tidak dilakukan dengan baik dan itu bisa menghambat pengembangan bisnis. Meski ada banyak faktor, namun penyebab utama terhambatnya penggalangan dana startup adalah tidak adanya minat dan ketertarikan investor untuk berinvestasi di startup yang sedang dibangun.

Artikel berikut ini akan mencoba untuk mengupas poin-poin penting yang baiknya dilakukan bila ingin melakukan penggalangan dana startup, seperti yang ditulis oleh Managing Director Techstars Alex Iskold.

[Baca juga: Mengoptimalkan Penggalangan Dana Bagi Pendiri Baru Startup]

Evaluasi diri

Sebelum bersiap untuk melakukan penggalangan dana startup Anda, coba cermati lagi bisnis yang Anda jalankan. Apakah sudah waktunya untuk melakukan penggalangan dana? Apakah Anda sebagai seorang Founder siap untuk melakukan proses tersebut?

Baiknya adalah pastikan produk Anda sudah selesai dan siap diluncurkan. Selain itu siapkan diri Anda sebagai Founder untuk bertemu langsung dengan investor dan membawa pitch deck yang lengkap sebelum melakukan penggalangan dana.

Semakin kuat niat Anda menggalang dana, lebih siap, dan lebih disiplin Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda untuk dapat menyelesaikannya dengan cepat.

Buat daftar lengkap investor

Setelah Anda melakukan evaluasi diri, langkah selanjutnya adalah buat daftar lengkap calon investor yang ingin Anda dekati. Dengan demikian, bila Anda mendapat penolakan dari satu investor di awal proses penggalangan dana startup Anda, masih ada banyak investor lain yang bisa didekati.

Jika saat ini Anda masih belum memiliki jaringan yang luas dari kalangan investor, jangan memaksakan proses penggalangan dana. Lakukan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu dengan menghadiri ragam kegiatan yang relevan, seperti bergabung dengan komunitas startup dan kegiatan lainnya.

Pastikan Anda berkenalan dengan investor dan promosikan diri Anda. Jalankan kegiatan ini hingga daftar investor Anda terus bertambah jumlahnya.

Pahami masukan dari investor

Ketika penggalangan dana telah dilakukan, pastikan Anda menerima dengan baik dan tentunya memahami semua feedback dari investor. Cermati koreksi dan kritikan yang disampaikan. Upayakan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang relevan dan jangan paksakan ide Anda kepada investor.

Kebanyakan investor tidak percaya dengan ide dan produk yang Anda buat, begitu juga dengan target pasar, strategi akuisis pelanggan, dan lainnya. Apa pun alasannya, cobalah untuk menerima semua feedback tersebut.

Lakukan penelitian dan cari tahu sebanyak mungkin informasi yang Anda perlukan. Dengan demikian, ketika waktunya dipertemuan kembali, Anda sudah memiliki data yang lengkap dan akurat untuk mendukung produk yang dibangun.

Buat strategi penggalangan dana untuk tiap putaran pendanaan awal

Penggalangan dana startup juga membutuhkan strategi di tiap putarannya. Anda bisa mulai mulai membuat strategi untuk penggalangan dana startup dari pre-seed funding, berlanjut ke seed funding, hingga ke putaran pendanaan seri A.

[Baca jugaTips Penggalangan Dana dari Co-Founder Telunjuk Hanindia Narendrata]

1. Pre-seed funding

Jika startup Anda saat ini berada pada tahap pre-seed funding, jangan tergesa untuk bertemu dengan venture capital atau investor dalam skala besar. Baiknya adalah mencoba menawarkan ide serta bisnis Anda dengan orang-orang terdekat seperti orang tua, teman, atau keluarga terlebih dahulu. Di tahap ini Anda juga idealnya memiliki cukup uang pribadi yang kemudian bisa digunakan untuk pengembangan produk.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah berkenalan dengan pihak-pihak terkait seperti angel investor, yang biasanya tidak memiliki dana besar namun setidaknya mampu membiayai keperluan Anda di tahap awal.

Saat ini sudah banyak investor potensial yang secara khusus memberikan pendanaan kepada startup pada tahap pre-seed. Cari tahu siapa saja investor yang bisa Anda dekati dan bisa menjadi peluang untuk penggalangan dana.

Di tahap ini, yang perlu diperhatikan adalah biasanya investor akan melihat sejauh mana bisnis Anda sudah berjalan hingga proses apa saja yang sudah Anda lakukan. Semua milestones itu yang biasanya menjadi acuan keberhasilan sebuah startup.

2. Seed funding

Seed funding merupakan kelanjutan dari pre-seed funding dan biasanya juga akan menjadi patokan seberapa besar pendanaan yang akan di dapatkan. Di tahap ini biasanya startup sudah memiliki traksi dan sudah punya konsumen.

Idealnya, Anda harus mencoba mendekati angel investor dan investor lainnya. Targetkan juga venture capital yang fokus pada pendanaan skala kecil. Hindari dulu pertemuan dengan venture capital yang kebanyakan hanya akan menganggap startup Anda masih terlalu kecil untuk mendapatkan pendanaan.

Anda juga bisa mengumpulkan pendanaan dalam jumlah kecil di tahap ini, namun lebih dari satu investor. Dengan demikian Anda sudah bisa membuat model finansial yang tepat untuk startup Anda.

Selalu lebih baik untuk memulai [di jumlah] rendah dan kemudian, berdasarkan permintaan, mengalami kelebihan permintaan dibandingkan memulai [di jumlah] tinggi dan tidak pernah sampai pada target.

3. Seri A funding

Di tahap seri A, penggalangan dana akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Sebagai Founder, Anda wajib memiliki matriks yang tepat untuk penilaian. Jika startup Anda sudah mendapatkan revenue, penilaian akan dilihat dari MRR/ARR dan MoM Growth. Pun demikian matriks yang tepat serta persiapan yang baik tidak menjadi penjamin keberhasilan Anda mendapatkan pendanaan.

Pastikan untuk selalu menerima semua feedback dari investor dan berikan laporan serta informasi secara rutin kepada investor terkait dengan perkembangan startup.

Kunci kesuksesan dalam tahap seri A ini adalah menemukan VC yang tepat, melihat dan mencari partner yang sesuai. Jika kedua aspek tersebut masih belum bisa Anda raih, akan menjadi sulit untuk sukses melakukan penggalangan dana di tahap seri A.

Penggalangan dana memang merupakan proses yang tidak mudah dan bisa menguras pikiran dan tenaga. Lakukan proses ini dengan baik agar startup Anda bisa berkembang.

Jangan ragu juga untuk berbagi pengalaman dengan Founder lainnya agar mendapat gambaran dan informasi terkait dengan venture capital dan mendapat tips yang berguna. Jika memungkinkan, lakukan penggalangan dana dengan bantuan dari penasihat yang Anda percaya. Dengan demikian Anda tidak harus melakukan penggalangan dana sendirian.