Selain Kencang, Qualcomm Snapdragon 865 Punya Spectra 480, Adreno 650, dan AI Baru

2020 mungkin merupakan tahunnya Qualcomm Snapdragon 865. Pasalnya, smartphone dengan system on chip yang satu ini banyak bermunculakn pada tahun 2020, mulai dari OPPO Find X2 Pro, Mi 10 Pro, Samsung Galaxy S20 versi Amerika, dan lain sebagainya. Hal tersebut memang dikarenakan SoC ini memiliki kinerja yang tinggi yang tentunya akan menggenjot kinerja perangkat flagship.

Qualcomm Snapdragon 865 / Qualcomm

Cip yang satu ini sendiri ternyata sudah didesain semenjak minimal tiga tahun sebelumnya. Hal tersebut pula lah yang mendasari mengapa cip yang satu ini tidak mengintegrasikan modem 5G ke dalam cip utamanya. Modem 5G sendiri memang ada pada board yang digunakan untuk Snapdragon 865 serta tidak terpisah, namun belum menjadi satu pada cip utamanya.

Ternyata, Snapdragon seri 800 memiliki tempat tersendiri di mata para pengguna perangkat Android. SoC yang satu ini sudah dianggap merupakan cip paling kencang untuk perangkat Android. Selain itu, ternyata masih ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pengguna smartphone dan tablet jika ingin menggunakan Snapdragon 865.

Spectra 480

Setiap kali perangkat Android diumumkan, hal yang paling dibahas adalah masalah kameranya. Hal ini menunjukkan bahwa kamera yang bagus sangat berkaitan erat dengan citra dari sebuah smartphone. Namun, tahukah kalian bahwa kamera pada setiap perangkat yang menggunakan Snapdragon ditanggulangi oleh cip bernama Spectra?

Qualcomm Snapdragon 865 - Spectra 480

Cip Spectra yang ada pada Snapdragon 865 memiliki nama Spectra 480. Cip yang satu ini akan menangani semua perhitungan yang berhubungan dengan kamera. Untuk Spectra 480 sendiri sudah mampu menangani 2 Gigapiksel per detik. Spectra 480 juga mampu menangani 4x pixel per instruksi clock. Hal ini tentu saja membuatnya mampu menangani gambar dengan sangat cepat.

Hal tersebut juga membuatnya lebih efisien dan lebih dingin dibandingkan dengan versi sebelumnya di Snapdragon 855. Dan dengan kecepatan itu pula, Qualcomm dapat membuat Spectra 480 bisa menangani noise lebih baik lagi hingga 40% pada cahaya yang rendah. Selain itu, Spectra 480 juga mampu mengambil detail tekstur yang lebih baik hingga 18%.

Kecepatan yang ada juga membuat Snapdragon 865 mampu mengambil gambar slow motion 960fps tanpa batasan. Pengambilan gambar 120 fps pada resolusi 4K juga bisa didapatkan. Dan yang lebih penting, Spectra 480 juga sudah mendukung kamera hingga resolusi 200 MP!

Adreno 650

Mobile Legend lo udah bisa High Frame Rate belom?” Kata-kata ini adalah yang tidak akan terlontarkan saat perangkat yang digunakan sudah menggunakan Snapdragon 865. Graphics Processing Unit yang digunakan memiliki nama Adreno 650. Kinerja yang ditawarkan ternyata cukup jauh bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

Qualcomm Snapdragon 865 - Adreno 650

Rendering grafis pada GPU ini memiliki kinerja 25% lebih kencang serta memiliki efisiensi daya 35% lebih baik. Qualcomm bahkan juga meluncurkan program Snapdragon Elite Gaming, yang mengindikasikan bahwa perangkat yang menggunakan Snapdragon 865 akan memiliki kualitas HDR tertinggi, game lebih lancar, serta memiliki fitur seperti GPU Desktop. Salah satu dari fitur yang diperkenalkan adalah update driver GPU via Google Play.

Adreno 650 memiliki kemampuan untuk menjalankan layar sampai dengan 144Hz. Selain itu, GPU ini mampu menampilkan warna hingga satu juta warna. HDR10+ juga sudah didukung untuk keperluan hiburan serta pekerjaan.

AI Generasi ke 5

Sejak awal, Qualcomm memang tidak membuat sebuah cip neural untuk menangani AI. Qualcomm pun juga sudah berkomitmen untuk menggunakan heterogeneus computing yang menggunakan semua prosesor seperti CPU Kryo, GPU Adreno, Spectra, dan lainnya untuk menangani AI. Dan pada Snapdragon 865, mesin AI yang ada sudah masuk generasi ke 5.

Qualcomm Snapdragon 865 - AI Engine

AI Generasi ke 5 ini dapat melakukan 15 TOPS (Tera Operation Per Seconds) yang lebih kencang 2x lipat dibandingkan dengan yang ada pada Snapdragon 855. Selain itu, mesin ini juga sudah membuat Snapdragon 865 mendukung RAM LPDDR5 2750 MHz serta cache 3 MB.

Feature baru yang dimiliki oleh AI baru ini adalah Qualcomm Sensing Hub dan Low Power Camera. Dengan fasilitas ini, kamera dapat dioperasikan dengan daya di bawah 1 mWatt. Selain itu, cip sensor yang menangani audio dan video juga bisa dioperasikan di bawah 1 mA pada kondisi tertentu.

Jadi, tiga fasilitas dari Qualcomm Snapdragon 865 ini pula lah yang juga membantu meningkatkan kinerja sebuah perangkat Android.

GPU Driver baru untuk Snapdragon 865

Terus terang, fasilitas yang satu ini sangat menarik perhatian saya. Kartu grafis pada komputer sering kali memiliki peningkatan kinerja dan feature pada saat melakukan pembaruan driver. Dan hal ini pula lah yang bakal diterapkan para Adreno 650.

Dominikus Susanto

Pada kesempatan tanya jawab, saya pun menanyakan kepada Dominikus Susanto selaku Senior Manager Marketing Qualcomm Indonesia, apakah hal ini akan diadopsi oleh seluruh GPU yang dimiliki oleh Qualcomm. Tentu saja, pengguna perangkat mainstream juga ingin merasakan peningkatan kinerja gratis saat sudah membeli smartphone dengan SoC Qualcomm Snapdragon.

Sayangnya, Qualcomm baru mencanangkan fasilitas ini untuk Snapdragon 865 atau GPU Adreno 650 saja. Qualcomm belum memiliki rencana untuk melakukan update driver pada cip mainstream dan bahkan seri 800 lama. Semoga saja, hal ini dipikirkan oleh Qualcomm karena semua penggunanya membutuhkan pembaruan driver.

Realme 6 dan 6 Pro Luncur: Snapdragon 720G dan Mediatek Helio G90T Bersaing!

Saat ini, dunia sedang dilanda wabah Covid-19 yang mengharuskan semua orang untuk berdiam diri di rumah. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat realme berhenti untuk mengeluarkan produk baru mereka. Realme pun pada tanggal 24 Maret 2020 meluncurkan realme 6 dan realme 6 Pro.

Realme 6 merupakan penerus dari realme 5 Pro. Sedangkan realme 6 Pro merupakan penerus dari realme XT. Uniknya, peluncuran kali ini dilaksanakan secara live streaming, jadi saya pun meliput langsung dengan menggunakan layanan Youtube.

realme 6 launch

Realme 6 ditenagai dengan Mediatek Helio G90T dan menggunakan kamera 64 MP. Dengan baterai besar 4300 mAh, realme 6 juga dapat mengisi dengan cepat berkat charger 30 watt. Uniknya, realme 6 juga memiliki layar dengan refresh rate 90 Hz!

Realme 6 Pro disematkan 6 kamera, 2 pada bagian depan dan 4 pada bagian belakang. Smartphone ini juga merupakan yang pertama di Indonesia yang menggunakan Snapdragon 720G. Dengan charger 30 watt, perangkat ini juga dapat diisi penuh dalam waktu satu jam saja. Dan tentu saja, layar dari smartphone yang satu ini memiliki refresh rate 90 Hz.

realme 6 & realme 6 Pro (1)

Kedua perangkat tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut

 

Realme 6 Pro Realme 6
Soc Qualcomm Snapdragon 720G Mediatek Helio G90T
CPU 2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 2×2.05 GHz Cortex-A76 + 6×2.0 GHz Cortex-A55
GPU Adreno 618 Mali-G76 MC4
RAM 8 GB 4/6 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4300 mAh 4300 mAh
OS Android 10 Realme UI Android 10 Realme UI
Layar 6.6” FHD+ Gorilla Glass 5 6.5″ FHD+ Gorilla Glass 3

Realme 6 hadir dalam dua varian memori: 4GB+128GB dengan harga Rp3.299.000 dan 8GB+128GB dengan harga Rp3.699.000.  Realme 6 Pro hanya memiliki varian memori 8 + 128GB dengan harga Rp 4.499.000 dan tersedia dalam dua pilihan warna – Lightning Blue dan Lightning Red.

realme 6 & realme 6 Pro (2)

Harganya lebih mahal dari India!

Saya pun cukup bingung, karena biasanya realme menjual perangkat mereka dengan harga yang tidak terlalu jauh dari India. Namun, realme 6 Pro yang memiliki harga sekitar Rp. 3.700.000 di India, dijual pada harga hampir Rp. 4,5 juta. Mengapa?

Palson Yi selaku Direktur Pemasaran realme Indonesia mengatakan “Karena kita mempunyai range harga tersendiri dan Indonesia memiliki peraturan pajak serta bea masuk yang berbeda dengan negara lain. Dari spesifikasi sendiri kita juga dapat melihat bahwa dengan membawa spesfikasi seperti layar 90Hz yang biasanya hadir di produk flagship ke mid-range. Harga realme 6 Series sendiri dapat terbilang cukup kompetitif.”

Beliau juga mengatakan bahwa perubahan harga rupiah terhadap dolar tidak terlalu signifikan dalam mengubah harga tersebut. Jadi, hal tersebutlah yang memang membuat harga realme 6 Pro lebih mahal dari yang dikeluarkan di India.

realme 6 QnA

Selalu pakai GW1, Apakah akan pakai Sony IMX kembali?

Saya pun menanyakan apakah realme bakal selalu menggunakan ISOCELL GW1 yang memiliki resolusi 64 MP pada setiap perangkat mereka ke depannya.

Palson pun menjawab sebagai berikut, “Sebenarnya kita menggunakan sensor yang sama dengan realme X2 Pro. Kita berbicara dengan tim produk dan melihat feedback dari para pengguna. Sensor ini kami gunakan karena melihat image tuning yang dilakukan oleh Aaron Huey (Fotografer National Geographic) telah dimaksimalkan ke device mereka karena setiap sensor memiliki efek yang berbeda di setiap produk realme. Dan setiap prosesor mempunyai dampak yang berbeda tehadap sensor kamera.”

Lalu Felix Christian selaku Manajer Produk realme Indonesia pun juga menambahkan, “Saat ini kami selalu meminta pendapat dari pengguna kami mengenai apa yang market suka dan memonitor setiap komen di sosial media mengenai performance kamera kami. Untuk membuat keputusan seperti ini, kami selalu kembali ke pengguna untuk menciptakan performance terbaik. Dari realme kita tidak peduli dengan sensor kamera brand apa yang kami gunakan, tapi yang penting adalah pilihan yang kami berikan merupakan terbaik untuk perangkat realme di setiap unitnya.”

[Review] Realme 6 Pro: Smartphone Mainstream 6 Kamera Layar 90 Hz

Realme kembali memiliki sebuah smartphone yang memiliki nama realme 6 Pro. Ada satu cerita menarik saat saya mendapatkan produk yang satu ini. Pihak realme Indonesia (bagi yang belum tahu, huruf R pada realme sengaja ditulis kecil, sesuai dengan logo mereka) mengatakan bahwa realme 6 Pro bukanlah penerus dari 5 Pro, namun dari realme XT!

Realme 6 Pro merupakan smartphone pertama di dunia yang menggunakan SoC Snapdragon 720G. Selain itu, perangkat ini juga yang pertama menawarkan layar dengan refresh rate 90Hz di kelas mainstream. Yang masih sama adalah sensor 64 MP yang digunakan pada jajaran perangkat realme seri atas. Bedanya, kali ini realme 6 Pro disematkan fitur 20x zoom hybrid dan 119° Ultra wide angle. Total ada enam buah kamera pada perangkat ini.

Realme 6 Pro

Realme sekali lagi membuktikan kepada dunia bahwa untuk menghadirkan smartphone premium, tidak membutuhkan harga selangit yang mencapai dua digit juta. Hal ini juga tentu memberikan pesan kepada pesaingnya yang memiliki harga direntang yang sama bahwa realme memiliki produk yang sulit disaingi.

Realme 6 Pro memiliki spesifikasi sebagai berikut

Realme XT Realme 6 Pro
SoC Snapdragon 712 Snapdragon 720G
CPU 2×2.3 GHz Kryo 360 Gold + 6×1.7 GHz Kryo 360 Silver  2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver 8nm
GPU Adreno 616  Adreno 618
RAM 8 GB  8 GB
Internal 128 GB  128 GB
Layar Super Amoled 6,4 inch 2340×1080  IPS 6,6 inci 2400×1080 90Hz Gorilla Glass 5
Dimensi 158.7 x 75.2 x 8.6 mm  163.8 x 75.8 x 8.9 mm
Bobot 183 gram  202 gram
Baterai 4000 mAh 4300 mAh
Kamera utama / depan 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 2 MP Macro, 2 MP Bokeh / 16 MP 16 MP atau 64 MP,  8 MP UltraWide, 12 MP Telephoto, 2 MP Makro / 16 MP, 8 MP Wideangle
OS Android 9 Pie dengan ColorOS 6  Android 10 dengan Realme UI

Untuk hasil pemindaian dengan CPU-Z dan SensorBox adalah sebagai berikut

Realme juga menghadirkan charger yang mendukung QuickCharge 30 Watt pada paket penjualannya. Namun satu hal yang masih cukup disayangkan, walaupun pihak realme selalu mengatakan bahwa belum perlu dihadirkan, adalah masih absennya NFC.

Unboxing

Seperti ini isi dari paket penjualan realme 6 Pro

Realme 6 Pro - Unboxing

Design

Kali ini, biarkan saya mengucapkan terima kasih kepada realme karena desainnya berbeda dengan berbagai perangkat mereka sebelumnya. Akhirnya desain water drop pada bagian depannya benar-benar di-drop! Sebagai gantinya, realme mengganti model punch hole pada bagian kiri atasnya.

Realme 6 Pro - Kamera Depan

Layar yang ada menggunakan teknologi IPS, bukan Super AMOLED seperti pendahulunya. Dengan resolusi 2400×1080, layar yang digunakan memiliki refresh rate 90Hz dan sudah terlindungi dengan Gorilla Glass 5. Hal ini tentu saja sangat terasa pada saat melakukan perpindahan halaman pada homescreen serta app drawer. Sayangnya, saya belum menemukan game yang sudah mendukung layar 90 Hz dari realme 6 Pro ini.

Realme 6 Pro - Belakang

Bagian belakang dari realme 6 Pro terlihat cantik. Hal ini berkat teknologi cetak offset UV-Curving dibalik bahan kaca yang melindunginya yang terinspirasi dari kilat. Dan seperti biasa, bahan kaca selalu ramah terhadap minyak sidik jari. Oleh karena itu, gunakanlah back case bawaan dari paket penjualan realme 6 Pro.

Realme 6 Pro - Sisi Kiri

Pada bagian yang sama terdapat empat buah kamera yang cukup menonjol. Namun, tidak terlihat adanya sensor sidik jari pada bagian ini. Padahal, realme 6 Pro tidak mengusung in display fingerprint.

Pada bagian kanan dari perangkat ini ditemukan sebuah tombol power untuk menyalakan perangkat ini. Tombol itu pun ternyata juga berfungsi sebagai sensor sidik jari. Sensor sidik jarinya sendiri juga terasa cukup responsif, namun pengguna harus melakukan registrasi sidik jari yang pas. Hal tersebut dikarenakan dimensi sensornya cukup kecil.

Realme 6 Pro -Sisi Kanan

Pada bagian kiri terdapat tombol volume naik dan turun. Selain itu pada bagian atasnya terdapat slot dua SIM dan satu microSD. Pada bagian bawahnya terdapat port audio 3,5 mm, USB-C, speaker, dan microphone.

Realme 6 Pro juga sudah menggunakan realme UI versi pertama. Penggunaan antar muka ini juga menandakan bahwa realme 6 Pro menggunakan sistem operasi Android Q. Realme UI sendiri juga menggunakan app drawer layaknya UI bawaan Android, sehingga membuat pengguna tidak bingung saat menggunakannya pertama kali.

Dengan hadirnya realme UI, hadir pulalah iklan pada aplikasi bawaan yang dibuat oleh dapur realme. Seperti pada browser bawaan, saya pun beberapa kali ditawarkan iklan. Untungnya, saya lebih suka menggunakan Chrome dibandingkan browser bawaan.

Realme 6 Pro - sisi bawah

Realme 6 Pro juga sudah dilengkapi dengan dual speaker. Selain itu, pada perangkat ini juga sudah disematkan Dolby Atmos. Suaranya memang sangat baik pada saat dipasangkan earphone.

Jaringan LTE

Realme selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Realme 6 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 3(1800), 5(850), 8(900), 38(2600), 40(2300), dan 41(2500) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Realme 6 Pro menggunakan LTE Cat 6 yang mendukung 2 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 300 Mbps.

Kamera: Powerful dengan enam sensor!

Sepertinya kamera dengan resolusi 64 MP yang diproduksi oleh Samsung, yaitu ISOCELL GW1, sudah menjadi standar pada smartphone premium realme. Sensor tersebut pula yang ada pada realme 6 Pro. Kamera depannya pun juga sama dengan sang pendahulu, yaitu Sony IMX 471.

Realme 6 Pro - Kamera

Setelah mencoba kamera belakangnya, saya tidak melihat adanya peningkatan kualitas gambar dari generasi sebelumnya. Hanya saja, fitur night mode yang ada pada realme 6 Pro dapat membuat gambar yang lebih baik dari sang pendahulunya. Hasilnya memang cukup baik dan dapat diandalkan pada segala kondisi.

Kamera depannya juga masih sama seperti dulu, dapat mengambil gambar dengan sangat baik. Pada saat mengambil gambar dengan cahaya yang cukup, kameranya dapat mengambil gambar dengan baik. Akan tetapi pada saat mengambil gambar dengan kamera wide-nya, gambarnya tidak sebaik kamera depan yang utama.

Kamera makro yang digunakan juga ternyata tidak terlalu jauh dengan pendahulunya, resolusi kecil dan tidak tajam. Dan sebagai saran, ambillah semua foto makro dengan perangkat yang satu ini pada saat cahaya yang terang agar bisa mendapatkan warna dan ketajaman yang cukup.

Lalu bagaimana dengan kamera Zoom yang dimiliki? Hasil pada zoom 2x memang bisa dikatakan bagus. Dan pada saat zoom 5x juga masih tertangkap detail yang cukup baik. Saat 10x dan 20x? Gunakan pada saat diperlukan saja.

Satu hal yang cukup menarik dibahas adalah mode tripod yang ada pada mode malam dari realme 6 Pro. Mode ini akan mengambil gambar dalam waktu 50 detik. Hasilnya? memang lebih baik dari mode malam biasa dan sangat berguna mengambil gambar pemandangan pada saat malam hari. Gambar di bawah ini dengan dedaunan yang lebih terang menggunakan mode tripod.

Pengujian

Gaung cip Snapdragon 720G memang cukup tinggi pada saat realme mengumumkan 6 Pro. Hal tersebut dikarenakan prosesor yang digunakan memiliki clock yang lebih tinggi dari 730G. Hal tersebut tentu saja cukup membuat banyak orang yang menggunakan cip 730G kecewa.

Snapdragon 720G sendiri menggunakan Kryo 465 Gold dan Silver yang berbasis Cortex A76. Oleh karena itu, chipset ini sendiri juga akan bersaing dengan para saudaranya, yaitu Snapdragon 712 yang digunakan pada realme XT dan Snapdragon 730G.

Perbandingan kali ini pun menghadirkan kedua cip tersebut. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menguji bermain game. Oleh karena itu, kali ini saya hanya menyajikan benchmark sintetis saja. Berikut adalah perbandingannya.

Ternyata memang, Snapdragon 720G bisa dikatakan kurang lebih sama dan bahkan pada beberapa pengujian lebih kencang dari 730G! Oleh karena itu, jika dengan 730G saja bermain game tidak dapat ditemukan lag, dengan 720G pun seharusnya seperti itu. Jadi? Realme 6 Pro pun dapat diandalkan untuk bekerja dan bermain game.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 13 jam 59 menit pada unit yang kami dapatkan. Setelah baterai habis dan perangkat mati, kami langsung menguji VOOC 4.0 dengan charger bawaan Realme 6 Pro . Hasilnya, kami dapat mengisi sampai penuh dalam waktu sekitar 1 jam dengan kondisi perangkat dinyalakan.

Verdict

Realme tidak ada lelah-lelahnya untuk memenuhi pasar dengan perangkatnya yang memiliki “rasa” premium. Setelah menantang para pesaingnya dengan realme XT, sekarang sang penerus pun juga kembali membuat perangkat flagship akan terasa mainstream. Sang penerus itu adalah realme 6 Pro.

Dengan menggunakan Snapdragon 720G untuk pertama kali di Indonesia, ternyata kinerjanya cukup membuat saya yang menggunakan Snapdragon 730G cukup iri. Hal tersebut karena kinerja antara keduanya terpaut sangat-sangat kecil dan bahkan SD 720G kadang lebih kencang dari 730G! Jika pada 730G saya mampu bermain game dengan lancar, seharusnya hal yang sama juga dirasakan pada 720G.

Kamera yang ada juga dapat diandalkan untuk mengambil momen setiap hari. Sayang memang, sepertinya tidak ada peningkatan yang cukup pada sisi hasil tangkapan gambarnya. Walaupun begitu, realme menambahkan fitur-fitur lainnya yang bisa diandalkan seperti video yang stabil, mode tripod, dan lain sebagainya.

Dengan varian yang saya dapatkan, yaitu 8 GB/ 128 GB, realme 6 Pro di India dilepas dengan harga Rp. 3,7 jutaan. Biasanya, harga di Indonesia tidak terlalu jauh dari harga tersebut. Namun mengingat harga dolar yang semakin naik, kemungkinan juga perangkat ini ada pada harga empat jutaan.  Edit: Realme 6 Pro di Indonesia dijual dengan harga Rp. 4.499.000. Harga tersebut ternyata tidak terlalu berhubungan dengan harga Dolar yang sedang meningkat. Namun dengan fitur yang ditawarkan tentu saja membuat harga tersebut menjadi cukup  terjangkau.

Sparks

  • Layar 90 Hz di harga empat jutaan!
  • SD 720G yang kencang
  • Desain baru yang tidak membosankan!
  • Hasil kamera utama yang bagus
  • Responsif
  • Daya tahan baterai yang lama disertai pengisian yang cepat!
  • Dolby Atmos
  • Ultra Image Stabilizer yang baik

Slacks

  • Sebelum diimplementasikan, saya akan selalu menulis ini pada sisi kekurangannya: NFC
  • Iklan!

[Review] Xiaomi Mi Note 10 Pro: Kamera Ber-Smartphone 108 MP dengan Baterai Besar

Pergantian pemimpin dari Xiaomi Indonesia memang membawa angin segar untuk para Mi Fans dan pengguna perangkatnya di Indonesia. Pasalnya, Alvin Tse selaku Country Manager Xiaomi Indonesia berani memasukkan seri flagship di Indonesia. Sebelumnya, Steven Shi sepertinya tidak berani memasukkan seri flagship dan hanya perangkat value saja.

Di bawah kepimipinan Alvin, Xiaomi memasukkan BlackShark 2 Pro dan Mi Note 10 Pro atau Mi CC9 Pro. Perangkat yang pertama disebut tentu saja sudah kami review pada tautan yang satu ini. Kali ini, perangkat Xiaomi Mi Note 10 Pro yang disebut sebagai flagship camera masuk ke pasar Indonesia, menantang para pesaingnya yang sudah lebih dahulu mendapatkan pengakuan untuk sisi kameranya.

Xiaomi Mi Note 10

Xiaomi sendiri menggunakan sensor terbaru dari Samsung dengan nama ISOCELL Bright HMX. Dengan sensor terbarunya ini, Mi Note 10 Pro bisa mengambil gambar dengan resolusi tertinggi yang ada pada sebuah smartphone, yaitu 108 MP. Hasilnya bisa dilihat sendiri pada artikel kami sebelumnya di tautan ini.

Xiaomi Mi Note 10 Pro menggunakan spesifikasi sebagai berikut

Xiaomi Mi Note 10
SoC Snapdragon 730G
CPU 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Adreno 618
RAM 8 GB
Internal 256 GB
Layar 6,47 inci AMOLED 2340 x 1080 Gorilla Glass 5
Dimensi 157.8 x 74.2 x 9.7 mm
Bobot 208 gram
Baterai 5260 mAh
Kamera 108 MP/27 MP, 12 MP Tele 2x, 5 MP Tele 5x, 20 MP wide, 2 MP makro
OS Android 9 Pie MIUI 11

Untuk hasil dari CPU-Z serta Sensor-Box adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah paket penjualan dari Xiaomi Mi Note 10 Pro

Xiaomi Mi Note 10 - Unboxing

Desain

Xiaomi Mi Note 10 Pro memiliki rasa yang kokoh saat saya pegang untuk pertama kalinya. Bagian belakang dari Mi Note 10 Pro sudah dilapisi dengan Gorilla Glass 5 sehingga lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, rangka dari perangkat ini juga sudah menggunakan aluminium yang membuatnya kokoh. Warna yang saya dapatkan untuk pengujian kali ini adalah Glacier White.

Xiaomi Mi Note 10 - Atas

Mi Note 10 Pro memiliki resolusi yang cukup tinggi untuk sebuah smartphone, yaitu 2340×1080. Layarnya memang terlihat lebih panjang karena memiliki rasio 20:9. Untuk pelindung layarnya, Xiaomi sudah memasangkan Gorilla Glass 5 yang lebih tahan terhadap benturan. Selain itu, Xiaomi juga memasangkan layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya.

Xiaomi kembali mengusung desain berponi dengan model Dot drop. Hal ini tentu saja hanya menggunakan sebagian kecil dari bagian atas layar sehingga membuat informasi pada notification bar lebih luas. Dan pada poni tersebut tentu saja disematkan kamera dengan resolusi 32 MP untuk mengambil swafoto. Namun karena layarnya yang melengkung, tentu saja membuat desainnya menjadi lain dibandingkan merek lain.

Xiaomi Mi Note 10 - Kanan

Layar dengan dimensi 6.47 inci ini menggunakan jenis Super AMOLED. Dan seperti biasanya, dengan layar jenis ini bisa disematkan sensor sidik jari di bawah layar. Sayang memang, pemindaiannya memakan waktu yang sedikit lama dibandingkan dengan para pesaingnya.

Xiaomi mendesain bagian belakangnya dengan sederet kamera. Ada lima buah kamera yang terpasang pada bagian belakang tersebut, lengkap dengan flash serta soft flash. Pada bagian belakang itu pula hadir sebuah sensor NFC yang sering kali digunakan untuk melakukan transaksi dengan melakukan tapping.

Xiaomi Mi Note 10 - Kiri

Xiaomi juga tidak lupa menaruh sensor infra merah di bagian atas dari Mi Note 10 Pro. Volume naik dan turun serta tombol power diletakkan pada sisi sebelah kanan. Pada sisi sebelah kirinya hanya ditemukan slot nano SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat slot USB-C, speaker, serta slot audio 3.5 mm.

Mi Note 10 Pro datang dengan menggunakan antarmuka MIUI 11. Sayangnya, perangkat ini masih menggunakan Android 9.0 Pie. Padahal, Android 10 saat ini sudah mulai digelontorkan oleh para vendor smartphone. Hal ini membuat Mi Note 10 Pro hanya akan mendapatkan pembaruan sistem operasi sampai Android 11 saja.

Xiaomi Mi Note 10 - Bawah

Jaringan

Xiaomi selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Mi Note 10 Pro sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 18(800), 19(800), 20(800), 26(850), 38(2600), dan 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Mi Note 10 Pro  menggunakan modem x15 yang mendukung LTE Cat 15 yang mendukung 3 Carrier Aggregation dengan kecepatan download sampai dengan 800 Mbps.

Kamera

Xiaomi meluncurkan Mi Note 10 Pro di Indonesia dengan sebutan Flagship Camera. Oleh karena itu, Xiaomi pun ingin menghadirkan pengalaman mengambil gambar dan video terbaik versi mereka dengan perangkat yang satu ini. Uniknya, Xiaomi adalah yang pertama menggunakan sensor dengan resolusi paling tinggi yang ada saat ini.

Sensor tersebut merupakan buatan Samsung dengan ISOCELL Bright HMX yang memiliki resolusi 108 MP. Dengan menggunakan teknologi TetraCell atau quad bayer, membuat sensornya bisa memilih piksel mana yang terbaik dalam sebuah pengambilan gambar. Hasilnya adalah gambar dengan resolusi 27 MP, atau 108 MP jika semua piksel digunakan.

Xiaomi Mi Note 10 - Kamera

Hasil 108 MP nya tersebut pun juga bukan sebuah gimmick yang patut ditertawakan. Hasil 108 MP memang bisa mengambil gambar lebih tajam yang bahkan sensor 64 MP buatan Samsung sendiri tidak bisa ambil. Megapiksel memang bukanlah segalanya, namun dengan tingkat kerapatan megapiksel yang tinggi mampu membuat hasil dari kamera Mi Note 10 Pro menjadi bagus.

Satu hal yang cukup disayangkan adalah karena hasil yang diambil membuat file yang cukup besar, pengolahan gambarnya membutuhkan waktu. Jadi, sering kali setelah mengambil gambar pertama, akan membutuhkan waktu sekitar satu detik untuk mengambil gambar kedua.

Ada lima buah kamera yang tertempel pada bagian belakangnya. Yang pertama adalah kamera 5 MP 5x zoom, 12 MP 2x zoom, 108 MP, 20 MP wideangle, 2 MP makro. Yang pasti, semuanya mampu mengambil gambar dengan kualitas yang mumpuni.

Kamera utamanya yang menggunakan sensor 108 MP memang mampu mengambil gambar dengan sangat baik. Walaupun begitu, entah mengapa pada beberapa kasus terjadi over exposure. Saya pun mendapatkan tingkat ketajaman yang tinggi serta noise yang rendah.

Kamera zoom juga mampu menangkap gambar dengan baik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa sepertinya kamera zoom 5x yang ada pada Mi Note 10 Pro tidak sepenuhnya benar. Mi Note 10 Pro akan terlihat berganti kamera pada saat melakukan zoom di 3.7x. Walaupun begitu, hasilnya memang masih terlihat cukup baik pada 5x.

Yang cukup mengagetkan adalah kamera makro yang hanya 2 MP mampu menangkap gambar dengan cukup tajam. Pada beberapa smartphone, kamera 2 MP nya bisa menangkap gambar dengan cukup buram. Berbeda dengan Mi Note 10 Pro.

Kamera depannya dapat menangkap gambar dengan cukup apik. Dibekali dengan kamera 32 MP membuat hasil selfie-nya bisa diandalkan pada kondisi cahaya yang terang. Sayangnya, ketajamannya akan sangat berkurang pada saat kondisinya gelap.

Beberapa foto lainnya juga bisa Anda lihat pada artikel yang satu ini.

Pengujian

Salah satu hal yang cukup disayangkan oleh berbagai pihak adalah penggunaan SoC Snapdragon 730G pada sebuah perangkat flagship. Walaupun begitu, Xiaomi sering berjanji bahwa keuntungan mereka dalam menjual perangkat hanya 5% saja. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah penggunaan kamera 108 MP dan keempat kamera lainnya beserta lensanya.

Snapdragon 730G sendiri menggunakan 4 core Kryo 470 Gold dan 4 core Kryo 470 Silver. Mungkin Anda akan menganggap bahwa menggunakan Snapdragon 855 akan membuat perangkat ini menjadi kencang, namun dengan SD 730G, membuat selain cukup kencang, baterainya juga lebih tahan lama. Hal ini cukup terasa dengan bermain game selama beberapa jam.

Cukup disayangkan pada saat ingin melakukan benchmarking game, aplikasi yang saya gunakan crash pada sekitar 10 menit. Hal ini membuat saya tidak bisa melihat berapa frame rate yang ada pada game tersebut. Namun, semua game yang saya uji bisa berjalan pada setting tertinggi tanpa lag.

Untuk benchmark sintetis, berikut adalah hasilnya

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Kami tidak menggunakan BatteryXPRT karena algoritma penghemat baterai yang sangat ketat pada MIUI 11 Pengujian berlangsung selama 20 jam 3 menit pada unit yang kami dapatkan.

Menggunakan charger bawaan, saya berhasil melakukan pengisian ulang dengan baterai sebesar 5260 mAh ini. Ternyata dari habis sampai 100%, perangkat ini bisa diisi dalam waktu sekitar 90 menit saja. Namun, dengan charger yang mendukung Quick Charge 3, baterainya bisa penuh dalam waktu hanya 135 menit saja.

Verdict

Akhirnya Xiaomi mengeluarkan flagship mereka di Indonesia. Dengan menyandang nama flagship camera, tentu saja Xiaomi Mi Note 10 Pro langsung ditujukan kepada para penggemar fotografi. Dan tidak tanggung-tanggung, untuk mengejar ketajaman gambarnya, Xiaomi menyematkan kamera dengan resolusi 108 MP.

Xiaomi Mi Note 10 - Belakang

Kamera tersebut memang sangat apik untuk sebuah smartphone, yang walaupun belum bisa disandingkan dengan kamera mirrorless atau DSLR. Xiaomi berhasil membuat sebuah smartphone yang memiliki kamera terbaik pada harga enam jutaan rupiah. Hal ini tentu saja membuatnya cocok untuk digunakan dalam pengambilan gambar apa pun sehari-hari.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi Mi Note 10 Pro memang bukan yang paling kencang, namun pada saat ini, semua pekerjaan masih akan terasa cepat jika dikerjakan pada perangkat yang satu ini. Dengan Snapdragon 730G, membuat bermain game terasa lebih lama dibandingkan dengan perangkat gaming yang menggunakan Snapdragon 855 ke atas. Jadi, penggunaan SoC tersebut dirasa pas jika kita melihat kinerja berbanding daya tahan baterainya.

Berbicara mengenai harga, mungkin tidak semua orang bakal bisa membelinya. Namun, dengan feature kamera yang dimiliki oleh Mi Note 10 Pro, membuat harga Rp. 6.999.000 menjadi tidak terlalu mahal. Hal ini juga membuat Xiaomi Mi Note 10 Pro cocok untuk para pengguna yang suka bermain game sekaligus gemar mengambil foto-foto setiap hari.

Sparks

  • Kinerja tinggi
  • Hasil kamera yang sangat baik
  • Daya tahan baterai yang lama
  • Layar edge
  • Zoom 5x
  • Pengisian baterai cepat
  • Tidak panas
  • Harga berbanding kinerja yang baik

Slacks

  • Hasil kameranya walaupun bagus, namun sering over exposure
  • Pemindai sidik jari tidak cepat
  • Pengambilan gambar membutuhkan jeda waktu
  • Proximity ada bug: Layar tidak mati saat menelpon
  • Ujung layar edge tidak responsif

Ekosistem AIoT Realme Dimulai: Luncurkan Buds Air dan Realme 5i

Sepertinya pasar smartphone di Indonesia belum cukup memuaskan bagi realme. Oleh karena itu, mereka pun memiliki rencana untuk masuk ke pasar AIoT (AI dan IoT). Hal tersebut pun dimulai dengan meluncurkan sebuah produk True Wireless Stereo.

realme Buds Air 5i Launch

Realme pun mengundang para media untuk hadir dalam sebuah peluncuran dua buah perangkat terbaru mereka. Acara tersebut diadakan pada Hallf Patiunus pada tanggal 15 Januari 2020. Dua perangkat yang diluncurkan adalah realme Buds Air dan realme 5i.

Realme Buds Air merupakan perangkat pertama dari ekosistem AIoT yang mereka kenalkan. Selain merupakan sebuah earphone TWS, realme Buds Air juga merupakan perangkat untuk menerima telepon serta dapat mengaktifkan Google Assistant yang ada pada perangkat Android.

realme Buds Air 5i Buds Air Colour

Realme Buds Air juga memiliki mode game yang akan mengecilkan latensi suara yang terkirim dari perangkat ke earbds-nya. Semua itu berkat R1 Chip yang digunakan pada perangkat ini. Buds Air juga menggunakan Bletooth 5.0. Untuk lebih lengkap mengenai TWS yang satu ini, Dailysocial juga sudah melakukan review Realme Buds Air pada tautan ini.

Hal kedua yang diperkenalkan pada acara tersebut adalah smartphone Realme 5i. Bagi yang belum tahu, realme 5i merupakan perangkat baru dengan spesifikasi yang sama dengan realme 5 namun berbeda desain belakangnya. Selain desainnya, perbedaan juga terletak pada kamera depannya yang hanya mengusung kamera 8 MP saja.

realme Buds Air 5i - Phone

Layar realme 5i juga sedikit lebih besar, yaitu 6.52 inci dibandingkan realme 5 yang 6.5. Proteksi kacanya juga masih menggunakan Gorilla Glass 3. Baterai yang terpasang juga masih sama-sama 5000 mAh.

Realme 5i dijual dengan harga yang cukup murah untuk perangkat dengan SoC Snapdraagon 665. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp. 1.699.000 sampai Rp. 2.399.000 tergantung dari RAM dan penyimpanan internalnya. Hal ini tentu saja menarik untuk dimiliki.

Mirip Apple?

Desain unik yang dimiliki oleh realme Buds Air memang mirip dengan Airpods buatan Apple. Oleh karena itu, orang akan kerap melihat bahwa orang yang memakai Buds Air terlihat seperti memakai perangkat buatan Apple. Namun, Felix Christian selaku manajer produk dari realme menanggapi dengan hal yang berbeda.

realme Buds Air 5i - buds on ear

Beliau mengatakan bahwa Airpods adalah TWS versi Apple dan realme Buds Air adalah TWS versi Android. Ini menjadi TWS yang terjangkau dibandingkan dengan merek-merek lainnya. Harga yang ada juga memberikan fasilitas lebih baik. Felix menyebutkan bahwa ini adalah desain masa kini.

Tidak hanya TWS saja, banyak perangkat IoT juga mengikuti desain masa kini. Dengan desain ergonomis seperti ini memang diketahui secara global banyak diminati. Dan desain seperti ini bukan hanya realme saja yang menggunakan.

 

Samsung Perbarui Kembali Seri A dengan Luncurkan Galaxy A51 dan A71

Baru saja berselang 4 bulan, Samsung akhirnya memperbarui lini kelas menengah mereka. Pada bulan September lalu, pengguna A50 sepertinya harus menghela napas karena Samsung meluncurkan A50s yang sudah memiliki NFC. Saat ini, pengguna yang baru membeli Samsung A50s juga sepertinya harus menghela napas yang cukup dalam.

Samsung Galaxy A51 A71 - launch

Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 14 Januari 2020, Samsung meluncurkan perangkat baru yang dinamakan Samsung Galaxy A51 dan A71. Acara ini sendiri digelar pada ballroom hotel Fairmont. Dua perangkat baru tersebut diperkenalkan untuk mereka yang termasuk milenial dan gemar melakukan live streaming serta bermain game.

Samsung Galaxy A51 meneruskan kesuksesan dari A50s, di mana seri tersebut memiliki NFC yang bisa digunakan untuk pembayaran. Irfan Rinaldi selaku Product Marketing Manager Samsung mengakui bahwa NFC menjadi salah satu daya tarik dari perangkat mainstream tersebut. Oleh karena itu, NFC sudah dipastikan ada pada kedua perangkat terbaru Samsung.

Samsung Galaxy A51 A71

Samsung Galaxy A71 sudah menggunakan layar Super AMOLED Plus yang digadang memiliki dimensi yang lebih tipis. Oleh karena itu, perangkat Samsung yang satu ini diklaim lebih tipis dari sebelumnya.

Kedua perangkat tersebut memiliki spesifikasi sebagai berikut

Samsung A51 Samsung A71
Soc Exynos 9611 Snapdragon 730G
CPU 4×2.3 GHz Cortex-A73 + 4×1.7 GHz Cortex-A53 2×2.2 GHz Kryo 470 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 470 Silver
GPU Mali G72 MP3 Adreno 618
RAM 6 GB 8 GB
Internal 128 GB 128 GB
Baterai 4000 mAh 4500 mAh
NFC Ada Ada
Layar 6.5” HD+ Gorilla Glass 5 6.7″ HD+ Gorilla Glass 5
Kamera Main: 64MP, F1.8
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP, F2.2
Selfie: 32MP, F2.2
Main: 48MP, F2.0
Depth: 5MP, F2.2
Macro: 5MP, F2.4
Ultra Wide: 12MP,
F2.2 Selfie: 32MP, F2.2

Samsung bakal menjual Galaxy A51 dengan harga Rp. 4.399.000 pada tanggal 24 Januari 2020 nanti. Harga tersebut tentunya sudah berbeda pada saat pre-order yang saat ini sudah ditutup karena ternyata kuotanya sudah habis. Untuk Galaxy A71 sendiri, Samsung sedang melakukan pembicaraan internal mengenai berapa harganya nanti.

Samsung Galaxy A51 A71 - Belakang

Bedanya dengan A50s?

Dengan meluncurnya Samsung Galaxy A50s menandakan bahwa lini seri A50 sudah memiliki tiga buah perangkat. Oleh karena itu, konsumen tentunya akan bingung, apa yang menjadi perbedaan antara A50s dengan A51. Saya pun juga penasaran dan menanyakan kepada Irfan Rinaldi.

Samsung Galaxy A51 A71 - Selfie

Dia mengatakan bahwa dari segi estetik serta edge to edge, A51 lebih bagus dan mewah walaupun hanya di kelas mid end. Selain itu Galaxy A51 membawa desain anak muda dengan warna pastel yang sesuai dengan prediksi tahun ini. Layar depannya pun juga sudah diganti dari notch Infinity U menjadi Infinity O.

Samsung Galaxy A51 juga memiliki empat buah kamera pada bagian belakangnya. Ukuran resolusi ultra wide juga ditingkatkan menjadi 12 MP. Selain itu, sebuah kamera makro dengan resolusi 5 MP juga sudah hadir pada perangkat ini.

Samsung Galaxy A51 juga diklaim memiliki AI untuk kamera yang lebih optimal. Hal tersebut membuat proses HDR juga menjadi lebih bagus. Jika dibandingkan, kualitasnya akan terlihat lebih signifikan.

[Review] Xiaomi Redmi 8: Downgrade Kinerja, namun Memiliki Baterai Besar dan USB-C

Pasar pengguna pemula atau sering disebut dengan entry level memang masih menjadi primadona dalam menggenjot penjualan smartphone. Oleh karena itu, pasar yang satu ini tidak akan pernah dilupakan oleh para vendor perangkat Android. Salah satunya adalah Xiaomi yang belum lama ini meluncurkan Redmi 8 untuk mengisi pasar entry level.

Xiaomi Redmi 8

Redmi 8 diluncurkan oleh Xiaomi sebagai penerus dari Redmi 7. Namun, bagi mereka yang mengetahui tentang spesifikasi sebuah smartphone, tentu saja mengerti bahwa SoC yang digunakan pada perangkat barunya ini bukanlah cip mainstream seperti Redmi 7. Yup, Xiaomi memutuskan untuk menggunakan SoC Snapdragon 439 yang sedikit lebih pelan dibandingkan dengan Snapdragon 632 yang digunakan pada Redmi 7.

Hal ini kemungkinan besar dikarenakan Xiaomi ingin membuat sebuah perangkat yang mampu bertahan hingga lebih dari dua harian. Hal ini disebabkan SoC 439 yang hanya menggunakan prosesor Cortex A53 yang dikenal hemat daya. Untuk lengkapnya, berikut adalah tabel spesifikasi dari Xiaomi Redmi 8:

Xiaomi Redmi 8
SoC Snapdragon 439
CPU 2×1.95 GHz Cortex-A53 + 6×1.45 GHz Cortex A53
GPU Adreno 505
RAM 4 GB
Internal 64 GB
Layar 6,22 inci IPS 1520 x 720 Gorilla Glass 5
Dimensi 156.5 x 75.4 x 9.4 mm
Bobot 188 gram
Baterai 5000 mAh
Kamera 12 MP, 2 MP depth, 8 MP Selfie
OS Android 9 Pie MIUI 11

Hasil dari CPU-Z nya adalah sebagai berikut

Unboxing

Seperti inilah isi dari paket penjualan Redmi 8

Xiaomi Redmi 8 - Unboxing

Desain

Seperti kebanyakan smartphone dengan harga satu jutaan, Xiaomi Redmi 8 juga menggunakan bahan plastik. Hal tersebut cukup terasa pada bagian belakangnya. Namun, Xiaomi berhasil membuatnya terasa kokoh dan tidak “kopong” pada saat digenggam. Warna yang saya dapatkan untuk diuji bernama Ruby Red.

Xiaomi Redmi 8 - Belakang

Dengan memposisikan sebagai perangkat untuk pemula, resolusi yang ditawarkan pada Redmi 8 adalah 1520 x 720. Hal tersebut dikarenakan Redmi 8 memiliki layar dengan rasio 19:9. Layarnya sendiri juga sudah terlindungi berkat Gorilla Glass 5 yang sudah terbukti lebih tahan pada saat perangkat terjatuh.

Xiaomi Redmi 8 - Kiri

Untuk desain depannya, Redmi 8 didesain dengan menggunakan layar Dot Drop. Hal ini tentu saja membuatnya terlihat lebih stylish karena menggunakan model yang kekinian. Hal tersebut juga membuat pengguna lebih nyaman karena “poni” yang digunakan lebih kecil sehingga bisa memuat banyak informasi dan notifikasi. Dan tentu saja, poni tersebut juga memuat kamera dengan resolusi 8 MP untuk selfie.

Xiaomi Redmi 8 - Bawah

Pada bagian belakang Redmi 8 ditemukan dua buah kamera. Hal ini membedakannya dengan Redmi 8a yang hanya memiliki satu kamera saja. Selain itu, sebuah sensor pemindai sidik jari juga hadir pada back case-nya. Semua itu dihadirkan dengan desain berwarna hitam yang cukup elegan.

Xiaomi Redmi 8 - Kanan

Pada bagian atasnya dapat ditemukan microphone kedua serta sensor infra merah. Lalu pada sisi kanannya terdapat tombol volume dan power. Setelah itu pada sisi sebelah kirinya terdapat slot SIM. Dan pada bagian bawahnya terdapat port audio 3.5mm, microphone, slot USB-C, dan speaker.

Xiaomi Redmi 8 - Atas

Sistem operasi yang digunakan pada Xiaomi Redmi 8 adalah Android Pie 9.0. Antar muka yang digunakan adalah buatan dapur Xiaomi sendiri yang sudah dikenal dengan nama MIUI dengan versi 11. MIUI juga dikenal telah menghilangkan app drawer sehingga semua icon dan widget akan menjadi satu pada homescreen-nya.

Sayang memang, pada MIUI 11 disisipi iklan oleh Xiaomi. Iklan ini akan muncul pada setiap aplikasi buatan Xiaomi, seperti manajer file, installer, app vault, video, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, tentu saja hal ini cukup mengganggu.

Jaringan LTE

Xiaomi sudah pasti selalu mendukung kanal-kanal 4G LTE yang ada di Indonesia pada setiap smartphone mereka. Redmi 8 sendiri mendukung band 1(2100), 2(1900), 3(1800), 4(1700/2100), 5(850), 7(2600), 8(900), 20(800), 38(2600), 40(2300) yang digunakan oleh semua operator seluler di Indonesia. Redmi 8 sendiri menggunakan modem bawaan Snapdragon 439 yang hanya mendukung LTE CAT 4.

Kamera

Walaupun memiliki harga yang terjangkau, Xiaomi tentu saja mempersiapkan kamera pada perangkat ini dengan baik. Tidak tanggung-tanggung, Redmi 8 menggunakan sensor Sony IMX 363 yang sama digunakan pada Pixel 4. Namun, tentu saja hasil kameranya akan berbeda cukup jauh karena lensa dan algoritma software yang digunakan.

Xiaomi Redmi 8 - KAmera

Kamera belakangnya menghasilkan gambar yang cukup tajam. Sayangnya, ketajaman tersebut tidak disertai dengan detail gambar yang baik saat mengambil dalam kondisi kurang cahaya. Yang cukup baik dari kameranya adalah tidak terlihat adanya noise yang mengganggu pada setiap gambar yang dihasilkan. Sayangnya, tidak ada mode malam pada Redmi 8 sehingga pengambilan gambar pada malam hari tidak sebaik siangnya.

Kamera depannya tidak sebanding dengan kamera belakangnya. Kamera depannya mampu mengambil gambar dengan baik, namun tidak terlalu tajam. Pada bagian yang gelap juga dapat ditemukan noise yang cukup terlihat.

Pengujian

SoC yang digunakan pada Redmi 8 memang lebih rendah dibandingkan dengan Redmi 7. Redmi 8 menggunakan cip Qualcomm Snapdragon 439 yang semua prosesornya menggunakan Cortex A53. Walaupun begitu, hal tersebut menandakan bahwa Xiaomi Redmi 8 tidak boros daya sehingga dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan Snapdragon 632.

Oleh karena itu, saya kembali memunculkan Snapdragon 632 yang ada pada Redmi 7 pada pengujian kali ini. Selain itu, Xiaomi juga pernah mengatakan bahwa penggunaan SD 439 ditambah Mi Turbo, algoritma dari Xiaomi untuk meningkatkan performa, akan bisa membuat kinerjanya setara SD 625. Oleh karena itu kedua SoC tersebut saya hadirkan sebagai pembanding.

Uji Baterai dengan MP4

Pengujian kami kali ini menggunakan video MP4 yang dimainkan secara berulang-ulang. Videonya sendiri menggunakan resolusi 1920×1080 dengan codec H.264 dan berdurasi 120 menit. Pengujian berlangsung selama 21 jam 10 menit pada unit yang kami dapatkan.

Hal ini tentu saja dicapai berkat baterai besar dan resolusi layar yang kecil pada SoC Snapdragon 439 yang berisikan CPU hemat daya. Redmi 8 juga sudah mendukung Quick Charge 3, sehingga dapat terisi penuh dalam waktu sekitar dua jam.

Verdict

Lagi-lagi Xiaomi mengeluarkan perangkat yang ditujukan untuk pasar entry level. Pada target market ini, tentu saja harga yang ditawarkan akan menjadi murah dan akan langsung berperang pada sisi feature yang dibawa. Dengan Redmi 8, tentu saja membuat mereka yang tidak berdompet tebal dapat merasakan memiliki perangkat Android yang responsif.

Kinerja yang ditawarkan oleh Xiaomi memang cukup baik pada kelasnya. Xiaomi berhasil membuktikan bahwa kinerja dari SoC Snapdragon 439 ditambah algoritma mereka sendiri mampu menandingi Snapdragon 625. Walaupun begitu, kinerjanya memang tidak bisa menandingi generasi sebelumnya, yaitu Redmi 7. Namun, pencapaian baterai dari Redmi 8 memang akan menjadi sebuah perhatian khusus untuk mereka yang jarang melakukan pengisian baterai.

Kamera pada Redmi 8 juga bisa dijadikan alasan untuk memiliki perangkat ini. Hasil kameranya memang tidak sebanding jika disandingkan dengan kelas Redmi Note, namun hasilnya sudah sangat baik dan bisa diandalkan dalam mengambil momen sehari-hari.

Harga yang ditawarkan memang cukup menggiurkan. Varian 4/64 GB yang saya uji kali ini memiliki harga Rp. 1.799.000 saja. Sedangkan versi di bawahnya hanya berbeda Rp. 100.000. Bagi yang masih merasa kemahalan, dengan spesifikasi yang mirip, Redmi 8A juga ditawarkan dengan harga yang lebih rendah lagi.

Sparks

  • Baterai tahan lama
  • Quick Charge 3
  • Kinerja mumpuni
  • Hasil kamera cukup oke
  • Harga murah

Slacks

  • Tidak lebih kencang dari generasi sebelumnya
  • Fitur kamera tidak lengkap walaupun secara hardware mendukung

Realme 5i Diperkenalkan di Indonesia, Entry Level dengan Baterai Besar

Mengawali tahun 2020, ternyata realme tidak hanya memperkenalkan perangkat TWS saja. Realme juga ingin meluncurkan satu smartphone lagi pada seri 5 yang ditujukan untuk pasar entry level. Nantinya, perangkat tersebut akan dikenal dengan nama realme 5i.

Realme 5i announce - Palson

Smartphone yang satu ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh realme pada Brizola Resto tanggal 6 Januari 2020. Walaupun begitu, bukan berarti perangkat ini sudah diluncurkan di Indonesia. Realme hanya ingin para jurnalis untuk mencicipi terlebih dahulu perangkat terbaru mereka tersebut.

“Sejak diluncurkan, realme 5 telah diakui sebagai best budget smartphone di pasar, menjadikannya salah satu model terlaris pada tahun 2019. realme 5, sebagai smartphone quad camera pertama kami, adalah perangkat pertama yang menghadirkan pengalaman quad camera di segmen harganya dan menciptakan standar industri baru. Untuk itu, inilah saatnya kami perlu memperkenalkan anggota terbaru dari realme 5 series, realme 5i Quad Camera Battery King. Akan diluncurkan bersamaan dengan realme Buds Air pada 15 Januari, realme 5i akan menjadi pilihan baru di segmennya pada awal tahun 2020,” kata Palson Yi – Marketing Director realme Indonesia.

Realme 5i announce

Realme 5i memiliki kamera utama 12MP yang dipasangkan dengan lensa ultra-wide angle 8MP, depth sensor 2MP dan ultra-macro 2MP pada bagian belakangnya. Kameranya ternyata sudah memiliki fungsi EIS yang mampu membuat pengambilan gambar maupun video menjadi lebih stabil. Selain itu, realme 5i juga memiliki desain yang berbeda dengan keluarga realme 5 lainnya.

Spesifikasi yang digunakan sama dengan realme 5, yaitu menggunakan Snapdragon 665. Bedanya, grafis Adreno-nya akan bekerja lebih ringan karena resolusi yang dimiliki adalah HD+. Layarnya sendiri memiliki dimensi 6,5 inci.  Semua itu akan bekerja dengan menggunakan baterai sebesar 5000 mAh.

Realme 5i announce - The Phone

Kabar yang beredar saat ini adalah realme bakal menjual 5i pada rentang harga satu jutaan. Jika benar, hal ini tentu saja akan menjadi bintang baru di kelas entry level. Namun, kabar ini harus dibuktikan terlebih dahulu pada tanggal 15 Januari 2020 nanti, saat realme meluncurkan 5i serta Buds Air.

Jika Anda mencari pilihan lain, coba pertimbangkan tipe Realme C3 yang cukup murah. Review lengkapnya bisa Anda baca di sini.

Smartwatch Imoo Z6 Diperkenalkan: Flip Dual Camera dan Bertemakan Frozen

Jam tangan pintar selama ini selalu saja ditujukan kepada para remaja dan orang dewasa. Berbeda dengan Imoo, perusahaan ini hanya mengeluarkan jam pintar khusus untuk anak-anak. Kali ini, Imoo yang sudah satu tahun resmi di Indonesia memperkenalkan jam tangan pintar barunya, Imoo Z6.

Imoo z6 Launch

Imoo Z6 sendiri merupakan sebuah jam tangan pintar yang dapat di-flip untuk menampilkan kamera kedua pada bagian belakangnya. Hal tersebut dengan menekan sebuah tombol pada bagian atasnya dan akan mengangkat badan jam tersebut. Selain untuk menampilkan kamera, hal ini juga akan memudahkan anak-anak dalam melakukan panggilan video kepada orang tuanya.

Imoo Z6 menggunakan cip buatan Qualcomm, yaitu Snapdragon Wear 2100. Cip ini juga membawa GPS buatan Qualcomm yang dikenal cukup presisi dalam mengenali lokasi. Kamera belakangnya memiliki resolusi 8 MP serta 5MP untuk bagian depannya. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 680 mAh.

IMOO z6s

Dengan menggunakan desain flip, tentu akan membuat orang bertanya seberapa kuat engsel yang dipasang pada Z6. Felix Gunawan, Product Manager Imoo Indonesia, mengatakan bahwa engsel tersebut sudah dicoba sebanyak 100.000 kali pada pabriknya. Jika setiap hari buka tutup selama 50 kali, maka engsel tersebut dapat bertahan hingga 5 tahun.

Imoo Z6 juga sengaja dibuat cukup tebal. Felix pun mengatakan hal tersebut memang sengaja didesain seperti itu. Hal tersebut karena mereka membuat pelindung pada sisi layarnya, sehingga tidak akan mudah pecah pada saat jatuh atau terbentur. Imoo Z6 sendiri memiliki ketahanan terhadap tekanan air, sehingga dapat digunakan untuk berenang.

Imoo Z6 Frozen

Saat ini memang sedang diadakan pemutaran film Frozen 2 yang diproduksi oleh studio Disney. Berkaitan dengan hype yang ada, Imoo pun membuat Z6 yang bertemakan Frozen. Sesuai dengan baju yang dikenakan oleh Elsa, Imoo Z6 Frozen juga menggunakan warna yang sama, yaitu biru muda.

Imoo Z6 dijual dengan rentang harga tiga jutaan dan sudah tersedia di Indonesia. Imoo juga sudah memiliki pusat servis sendiri, namun jika kejauhan, konsumen juga bisa memasukkan perangkat yang bermasalah pada pusat servis ponsel OPPO.

Imoo z6 biasa

 

Qualcomm Luncurkan Dua Prosesor Laptop Baru Beserta Chipset 5G untuk AR dan VR Headset

Setahun setelah Qualcomm merilis prosesor laptop-nya, Snapdragon 8cx, populasi laptop always-on bisa dibilang masih sangat kecil. Hal ini cukup wajar mengingat prosesor tersebut memang ditargetkan untuk kategori high-end, dan perangkat yang mengusungnya, macam Samsung Galaxy Book S, tidak bisa dikategorikan terjangkau.

Supaya laptop always-on bisa menjadi mainstream, penawarannya tidak bisa di kategori premium saja. Untuk itu, Qualcomm pun telah menyiapkan sepasang prosesor laptop baru, yakni Snapdragon 8c dan 7c. Keduanya bukanlah pengganti 8cx, melainkan ditujukan untuk perangkat di kelas yang lebih rendah.

Kendati demikian, Qualcomm mengklaim performanya masih cukup mumpuni. Snapdragon 8c misalnya, menjanjikan peningkatan kinerja hingga sebesar 30% jika dibandingkan dengan Snapdragon 850, yang tidak lain merupakan prosesor laptop pertama Qualcomm. Sebagai pembanding, Snapdragon 8cx menjanjikan performa dua kali lebih kencang ketimbang Snapdragon 850.

Kunci dari prinsip always-on adalah sambungan konstan ke jaringan LTE, dan ini diwujudkan lewat modem Snapdragon X24 yang terintegrasi pada Snapdragon 8c. Juga penting adalah AI Engine untuk mendongkrak kinerja fitur-fitur berbasis machine learning secara signifikan, hingga enam triliun pengoperasian per detik kata Qualcomm.

Di bawahnya lagi, ada Snapdragon 7c yang mengemas CPU octa-core Kryo 468 dan GPU Adreno 618. Qualcomm mengklaim prosesor ini dapat memberikan peningkatan performa sampai 25% kalau dibandingkan dengan chip yang sekelas. Di saat yang sama, daya tahan baterai perangkat bisa dinaikkan sampai dua kali lipat, dan tentu saja juga sudah ada modem LTE beserta AI Engine terintegrasi di sini.

Snapdragon 8cx sendiri tidak akan ke mana-mana. Qualcomm sekarang justru menawarkan varian 8cx yang dikhususkan untuk pasar enterprise, lengkap dengan optimasi dan integrasi yang dibutuhkan dari segi keamanan.

Snapdragon XR2

Konsep perangkat yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon XR2 / Qualcomm
Konsep perangkat yang ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon XR2 / Qualcomm

Akhir tahun 2019 juga menjadi saksi atas kelahiran Snapdragon XR2, yang diklaim sebagai chipset 5G pertama untuk platform extended reality (XR). Singkat cerita, selain menghadirkan konektivitas generasi terbaru, XR2 juga dirancang untuk menggenjot performa sekaligus fungsionalitas AR headset maupun VR headset secara dramatis.

Dibandingkan chipset generasi sebelumnya, XR2 disebut menawarkan kinerja CPU dan GPU dua kali lebih kencang. Dari segi visual, chip ini sanggup mengakomodasi display dengan resolusi 3K x 3K 90 fps per mata. Selain itu, video 360 derajat beresolusi 8K 60 fps pun juga siap ia putar dengan lancar.

Perihal fungsionalitas, XR2 mampu mengakomodasi sistem tracking pada perangkat hingga yang mengandalkan tujuh kamera sekaligus. Interaksi pengguna dengan dunia virtual juga dipastikan berlangsung mulus berkat prosesor khusus yang didedikasikan untuk teknologi computer vision, sehingga rekonstruksi 3D pun jadi lebih efisien.

AR dan VR memang sudah tidak terlalu meledak hype-nya belakangan ini. Kita lihat saja apakah XR2 dapat ‘menyelamatkannya’ dari keterpurukan.

Sumber: Qualcomm 1, 2.