Snapdragon 860 Diperkenalkan: Kembaran Snapdragon 855+

Saat ini, Xiaomi sudah mengeluarkan sebuah smartphone yang menggunakan cip terbaru dari Qualcomm. Chipset yang dimaksud adalah Snapdragon 860 yang digunakan pada Poco X3 Pro. Harga perangkat ini juga cukup terjangkau di mana hanya dijual pada harga kurang dari Rp. 4 juta.

Qualcomm dan Xiaomi pun mengadakan sebuah acara untuk memperkenalkan cip terbaru tersebut. Snapdragon 860 sendiri diposisikan berada di antara Snapdragon 855+ dan Snapdragon 865. Hal ini tentu saja membuat perangkat yang menggunakannya memiliki kinerja yang cukup tinggi.

Snapdragon 855 sendiri diluncurkan oleh Qualcomm pada tahun 2018 yang lalu. Kinerjanya sendiri sampai saat ini belum bisa ditandingi oleh saudaranya pada kelas 700 ke bawah. Apalagi Snapdragon 855+, versi dengan clock yang lebih tinggi, sampai saat ini masih merupakan salah satu chipset terkencang dan bisa dipakai untuk bermain game.

Ternyata, Snapdragon 860 masih memiliki spesifikasi yang sama dengan Snapdragon 855+. Perbedaannya adalah Snapdragon 860 memiliki dukungan untuk pemakaian RAM sampai dengan 16 GB. Jadi, Snapdragon 860 merupakan Snapdragon 855+ yang ditingkatkan kemampuan dukungan RAM-nya. Spesifikasinya bisa dilihat pada tabel di bawah ini

Snapdragon 860
Pabrikasi 7 nm
CPU 1×2.96 GHz Kryo 485 Gold + 3×2.42 GHz Kryo 485 Gold + 4×1.8 GHz Kryo 485 Silver
GPU Adreno 640
RAM 4x16bit, LPDDR4x 2133MHz hingga 16 GB
Camera Spectra 380

Single camera: 192 MP

Dual camera: 22 MP 30fps

Video Codec H.265 (HEVC), HDR10+, HLG, HDR10, H.264 (AVC), VP8, VP9
Display 4K UHD HDR 10+
Modem Snapdragon X24 LTE Cat 20
Connectivity Bluetooth 5, WiFi 6, GPS, GLONASS
Charging Quick Charge 4+

Qualcomm sendiri mengklaim bahwa Snapdragon 860 bakal menjadi chipset 4G terkencang saat ini. Walaupun begitu, kinerjanya mungkin akan sama saja saat menggunakan RAM hingga 12 GB. Apalagi pada perangkat Poco X3 Pro, RAM yang digunakan paling besar adalah 8 GB.

Dengan menggunakan basis yang sama dengan Snapdragon 855+, tentu saja Snapdragon 860 tidak akan mendapatkan fitur-fitur baru yang diperkenalkan pada Snapdragon 865. Padahal, fitur seperti update driver yang bisa langsung di-download dari aplikasi Google Play membuat perangkat yang menggunakan chipset yang mendukung menjadi lebih baik. Dan Snapdragon 860 tidak akan mendapatkan “kemewahan” tersebut.

Snapdragon 855 sendiri merupakan yang pertama dari Qualcomm yang mendukung Computer Vision untuk AI. Hal inilah yang membedakan Snapdragon seri 855 ke atas (termasuk Snapdragon 860) dibandingkan dengan Image Signal Processor yang ada pada seri 700. Fitur ini membuat kemampuan pengambilan foto bisa lebih cepat, akurat, dan fokus yang lebih baik.

Lalu apakah mereka yang sudah memiliki perangkat dengan Snapdragon 855+ perlu melakukan upgrade ke Snapdragon 860? Ya dan tidak. Anda perlu melakukan upgrade ke Snapdragon 860 jika para perangkat tersebut terdapat teknologi pendukung yang lebih baik serta menggunakan RAM 16 GB. Jika penggunaan RAM masih di bawah 16 GB, Anda tidak perlu melakukan upgrade karena spesifikasinya yang sama.

 

7 Fitur Unggulan dari Chipset MediaTek Helio G95

Pada bulan September 2020 lalu, MediaTek mengumumkan chipset kelas menengah yang dirancang untuk smartphone gaming 4G premium, yakni Helio G95. Menurut Dr. Yenchi Lee, Deputy General Manager MediaTek, terdapat tujuh fitur unggulan yang ditawarkan oleh MediaTek Helio G95, termasuk penggunaan CPU powerful Arm Cortex-A76 dengan teknologi game MediaTek HyperEngine, Resolusi Super AI untuk untuk streaming video dan tele-konferensi, dan lainnya.

1. Dua Inti Arm Cortex-A76

SoC ini dibuat dengan proses pabrikasi 12 nm oleh TSMC dan mengemas CPU octa-core. Terdiri dari dua inti Arm Cortex-A76 ‘besar’ dengan kecepatan 2GHz dan enam inti Cortex-A55 1,8GHz, bersama GPU quad-core Arm Mali-G76 900MHz. Meningkat 5% dalam skor benchmark CPU AnTutu dan hingga 8% dalam benchmark GPU Manhattan 3.0 dibandin pendahulunya.

Selain itu, chipset ini didukung teknologi game MediaTek HyperEngine yang menggunakan empat “mesin”. Mencakup jaringan, respons cepat tampilan dan layar sentuh, manajemen sumber daya, dan kualitas gambar. Dikombinasikan dengan penyimpanan UFS 2.1 dan RAM LPDDR4X 2133MHz.

2. Resolusi Super AI

Selanjutnya ialah fitur baru yang diluncurkan bersama Helio G95, yaitu Resolusi Super AI. Pembuat aplikasi dapat memanfaatkan kekuatan Unit Pemrosesan AI MediaTek (APU) terintegrasi untuk memanfaatkan teknologi Resolusi Super AI untuk streaming video dan tele-konferensi.

Lewat fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan streaming video hanya dengan resolusi 360p, sehingga dapat menghemat kuota internet. Dengan menggunakan APU, video kemudian ditingkatkan secara cerdas ke resolusi HD (720p) secara real-time tanpa perbedaan kualitas yang terlihat. Sangat membantu bagi pengguna yang bekerja atau sekolah dari rumah dan harus sering mengikut video conference.

3. MediaTek MiraVision

Ketiga, Helio G95 mampu meningkatkan tampilan dan pemutaran video dengan fitur MediaTek MiraVision yang secara otomatis menyesuaikan berbagai faktor tampilan berdasarkan apa yang sedang ditonton. Untuk konten video HDR yang dikodekan dengan HDR10 dan HDR10+, MediaTek MiraVision menawarkan dua teknologi, yaitu konten HDR10 menggunakan metadata ‘statis’ dan MediaTek MiraVision untuk menganalisis aliran video dan mengubahnya menjadi metadata dinamis secara real-time, meningkatkan kualitas untuk mendekati HDR10 + asli.

MediaTek MiraVision bahkan dapat meningkatkan konten HDR10+ terbaru. Ini melakukan ‘pemetaan nada lokal’ sub-frame secara real-time untuk mempertahankan lebih banyak detail dan kontras di setiap adegan, dan meningkatkan kualitas gambar.

4. Wake-up Word

Fitur unggulan keempat adalah “wake-up word” independen untuk mengaktifkan berbagai asisten virtual seperti Google Assistant dan Amazon Alexa. Helio G95 dapat mendengarkan kata-kata yang dibuat secara independen dengan menggunakan perangkat keras dalam chip yang dirancang khusus, yang diuntungkan dengan menghemat daya dan memperpanjang masa pakai baterai.

5. Koneksi 4G LTE Cat-12

Soal konektivitas, SoC ini mengandalkan modem 4G LTE Cat-12 yang menyuguhkan kecepatan unduh yang hingga 600Mbit per detik. Serta, mengusung fitur konektivitas seperti 3x CA, antena 4×4 MIMO, 256QAM, eMBMS global, dan HPUE. MediaTek juga menambahkan teknologi pengalihan antena TAS 2.0 yang secara otomatis memantau dan menyesuaikan antena yang digunakan di sekitar telepon untuk mempertahankan koneksi dengan penggunaan daya rendah, sehingga memperpanjang masa pakai baterai.

6.Dual SIM 4G

Dual 4G SIM adalah fitur penting di banyak pasar yang menyediakan layanan data VoLTE dan 4G dari kedua koneksi, menawarkan pengalaman pengguna yang efisien terlepas dari SIM yang digunakan. Layanan VoLTE dan ViLTE lebih disukai daripada panggilan tradisional karena memberikan kualitas panggilan yang sangat baik dan pengalaman video langsung, dengan waktu pengaturan panggilan yang lebih cepat dan kualitas suara yang lebih baik secara nyata.

7. AI-Camera Hingga 64MP

Terakhir adalah AI-Camera hingga 64MP. Smartphone yang ditenagai Helio G95 dapat mengadopsi berbagai desain multi-kamera menggunakan berbagai lensa dan opsi sensor. Termasuk hingga kamera 64MP yang besar atau menggunakan teknologi quad-pixel dengan fitur-fitur canggih seperti pengurangan noise multi-frame (MFNR) untuk mengambil bidikan malam berkualitas. Mesin kedalaman perangkat keras terintegrasi memberikan pratinjau bokeh real-time yang halus untuk foto potret. Video dapat direkam menggunakan format HEVC dan mendukung perekaman video frame rate tinggi hingga 240fps.

Qualcomm Perkenalkan Snapdragon 870, SD 865+ yang Lebih Kencang

Qualcomm kembali meluncurkan sebuah chipset yang siap dibenamkan pada perangkat smartphone maupun tablet. Cip baru yang diperkenalkan secara tiba-tiba tersebut adalah Snapdragon 870. Snapdragon 870 dibuat dengan dasar yang sama dengan Snapdragon 865 dan 865+ yang masih menggunakan CPU Kryo 585 pada SoC-nya. Kryo 585 sendiri dibangun dengan basis Cortex A-77.

Perbedaan antara Snapdragon 865+ dan 870 ada pada Kryo 585 Gold. Pada Snapdragon 865+, Kryo 585 memiliki clock 3,09 GHz. Sedangkan pada Snapdragon 870, Kryo 585 ditingkatkan lagi kecepatannya menjadi 3,2 GHz. Bahkan, Adreno 650 yang digunakan juga ada pada clock 670 MHz.

Badge_Snapdragon 870 5G Mobile Platform

“Dibangun di atas kesuksesan Snapdragon 865 dan 865 Plus, Snapdragon 870 terbaru dirancang untuk menjawab kebutuhan industri selular dan OEM, “ sebut Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. “Snapdragon 870 akan menenagai perangkat andalan dari beberapa rekan kunci seperti Motorola, iQOO, OnePlus, OPPO, dan Xiaomi.”

Jika melihat dari spesifikasi yang sama, hal ini menandakan bahwa Snapdragon 870 juga diproduksi pada pabrik TSMC. Seperti yang kita ketahui, Qualcomm bekerja sama dengan pabrik Samsung dalam memproduksi chipset terkencang mereka, yaitu Snapdragon 888. Snapdragon 870 juga masih menggunakan proses pabrikasi 7 nm.

Sama dengan Snapdragon 865+, Snapdragon 870 juga dibekali dengan modem X55. Modem 5G ini sendiri merupakan sebuah modul tersendiri yang ditanamkan pada SoC tersebut. Jadi, konsumsi daya untuk berselancar pada jaringan 5G juga akan sama antara keduanya.

Logo_Snapdragon 870 5G Mobile Platform

Snapdragon 870 juga mendukung RAM LPDDR4x dan LPDDR5. Lalu pada sisi kamera, Snapdragon 870 juga masih menggunakan Spectra 480 ISP. Untuk memproses AI, prosesor Hexagon 698 juga digunakan pada SoC yang satu ini. Snapdragon 870 juga mendukung perekaman video dengan resolusi 8K di 30 fps atau 4K pada 120 fps.

Qualcomm meluncurkan Snapdragon 870 ini memang tidak seperti biasanya. Biasanya, Qualcomm akan meluncurkan cip terbaru pada seri 800, seperti pada Snapdragon 888. Namun kali ini, yang mereka luncurkan adalah sebuah penyegaran dari chipset yang sudah ada.

Untuk ketersediaannya sendiri, Qualcomm mengatakan bahwa perangkat yang akan menggunakan Snapdragon 870 nantinya bakal tersedia pada kuartal pertama tahun 2021. Oleh karena itu, mari kita tunggu kehadirannya melalui lima merek yang sudah disebutkan oleh Kedar Kondap di atas.

Drone dan Action Cam 8K Bakal Hadir pada Awal Tahun 2022

Di kalangan produsen system-on-a-chip (SoC), nama Ambarella memang kalah populer dibanding Qualcomm atau MediaTek. Kendati demikian, Ambarella selama ini punya peran besar dalam memajukan industri kamera dan drone, dan chip buatannya juga sudah lama menjadi otak di balik produk-produk populer keluaran GoPro maupun DJI.

Yang terbaru, Ambarella memperkenalkan AI vision processor CV5 di ajang CES 2021, dan SoC anyar ini bakal memulai tren action cam beserta drone dengan kemampuan merekam video 8K. Bukan sembarang 8K, melainkan 8K 60 fps. Sebagai referensi, ponsel flagship terbaru Samsung pun ‘hanya’ mampu merekam video 8K 24 fps.

Secara teknis, Ambarella CV5 memadukan AI engine CVflow dengan sepasang prosesor ARM Cortex-A76. Produksinya telah memanfaatkan teknologi pabrikasi 5 nanometer, dan itu berujung pada efisiensi energinya yang luar biasa: untuk encoding video 8K 30 fps misalnya, CV5 hanya mengonsumsi daya sebesar 2 watt saja.

Karena sangat irit daya, SoC ini tidak cuma ideal untuk action cam maupun drone saja, melainkan juga perangkat seperti kamera pengawas maupun kamera mobil. Namun tidak bisa dipungkiri, CV5 punya daya tarik tersendiri di mata produsen drone, terlebih berkat kemampuannya mengeksekusi fitur-fitur navigasi pintar selagi sedang mengolah data hasil perekaman video 8K 60 fps secara real-time.

Ambarella CV5 AI vision processor

Untuk produsen action cam, CV5 juga kian menarik berkat kemampuannya mengatasi perekaman video 4K 240 fps, yang berarti adegan slow-motion bisa diabadikan dalam resolusi yang lebih tinggi lagi. Lebih lanjut, fakta bahwa CV5 dapat memproses empat 4K stream sekaligus tentu bakal menarik perhatian para produsen kamera 360 derajat.

Ambarella sejauh ini memang belum menyebutkan pabrikan mana saja yang sudah berniat menggunakan SoC CV5 pada produknya, tapi semestinya brand besar seperti GoPro, Insta360, atau DJI tentu tidak akan melewatkan peluang untuk menciptakan kamera maupun drone dengan kemampuan merekam video 8K 60 fps atau 4K 240 fps, tidak ketinggalan pula dukungan terhadap fitur-fitur advanced macam HDR maupun image stabilization.

Kapan perangkat-perangkat tersebut bakal tersedia masih tanda tanya. Namun kalau menurut perwakilan Ambarella sendiri, yakni Christopher Day yang menjabat sebagai VP of Marketing and Business Development, biasanya butuh waktu sekitar satu tahun sebelum perangkat-perangkat yang menggunakan SoC terbaru Ambarella bisa diluncurkan ke pasaran. Dengan kata lain, sepertinya kita masih harus bersabar sampai awal tahun depan.

Sumber: CNET dan Ambarella.

Qualcomm Berikan Kemampuan 5G pada Chipset Entry Level Snapdragon 480

Selama ini, perangkat yang memiliki kemampuan untuk terkoneksi dengan jaringan 5G masih pada kelas-kelas premium dan mainstream. Hal tersebut dikarenakan cip seperti Snapdragon 865 dan 765 sudah memiliki modem 5G. Hal tersebut tentu saja belum bisa dirasakan oleh para pengguna yang hanya mampu membeli perangkat entry level. Namun, Qualcomm sepertinya sudah memperhitungkan masalah tersebut.

Qualcomm baru sama memperbarui jajaran chipset seri 400 mereka. Qualcomm memperkenalkan Snapdragon 480 yang dilengkapi dengan kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G yang akan datang. Chipset ini dibangun pada proses pabrikasi 8nm yang sudah terpasang modem Snapdragon X51 5G yang terintegrasi dengan dukungan untuk jaringan mmWave dan Sub-6 GHz mode Standalone (SA) and Non-standalone (NSA); Time Division Duplexing (TDD), Frequency Division Duplexing (FDD), dan Dynamic Spectrum Sharing (DSS).

“Qualcomm Technologies terus mempercepat komersialisasi 5G secara global untuk menjadikan smartphone 5G lebih mudah diakses, terutama saat seluruh orang di dunia terus terhubung dari jarak jauh,” sebut Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc. “Snapdragon 480 5G Mobile Platform akan terus melampaui ekspektasi OEM serta konsumen dalam menghadirkan fitur kelas atas dan menengah dengan harga yang terjangkau.”

Snapdragon 480 5G Mobile Platform - Logo - Indoors

Snapdragon 480 juga menawarkan antena WiFi 2×2 dan mampu terkoneksi dengan jaringan WiFi 6. Selain itu, smartphone dengan kelas mainstream ke bawah juga bakal memiliki Bluetooth 5.1 yang bisa terkoneksi dengan kebanyakan perangkat audio nirkabel yang ada saat ini. Selain itu, SD 480 juga memiliki GPS Dual-frequency dan NavIC untuk menentukan lokasi dengan lebih akurat.

Pada sisi kinerja, Snapdragon 480 ternyata sudah mengadopsi CPU Cortex A76 yang kencang pada Kryo 460 Gold-nya. Pada sisi cluster hemat daya, diisi oleh Kryo 460 Silver. Berikut adalah spesifikasi dari Snapdragon 480

CPU 2x Kryo 460 Gold (Cortex A76) 2 GHz

6x Kryo 460 Silver (Cortex A55) 1,8 GHz

GPU Adreno 619
Modem Snapdragon X51 5G
Konektivitas mmWave + Sub-6 Ghz; Wi-Fi 6; Bluetooth 5.1
RAM 2x 16-bit @ 2133MHz LPDDR4x
ISP Spectra 345 hingga 64 MP
DSP Hexagon 686

Jika dilihat, Snapdragon 480 bisa menggunakan kamera hingga resolusi 64 MP dengan Spectra 345. Hal ini tentu saja bakal membuat perangkat-perangkat dengan harga murah mampu mengambil gambar dengan resolusi tinggi dengan metode quad bayer. ISP yang satu ini juga mampu menangkap gambar dari tiga kamera secara bersamaan. Selain itu, SD 480 juga mampu menangkap tidak video dengan resolusi 720p secara bersamaan.

Saat ini, smartphone gaming sudah dilengkapi dengan layar yang memiliki refresh rate tinggi. Snapdragon 480 juga mampu memberikan tampilan dengan refresh rate 120Hz pada resolusi FHD+. Jadi, kita bisa berharap bahwa tahun 2021 merupakan awal dari smartphone dengan harga rendah yang memiliki layar yang lebih baik.

Qualcomm Snapdragon 480 tentunya bakal menarik pada saat dibenamkan pada smartphone dengan harga yang terjangkau. Kabarnya, para produsen smartphone seperti vivo, Oppo, Xiaomi, Motorola, dan Nokia akan mengeluarkan perangkat dengan Snapdragon 480 ini pada kuartal pertama tahun 2021. Tentunya, kita juga berharap bahwa dengan hadirnya perangkat 5G dengan harga yang terjangkau membuat pemerintah bisa mempercepat hadirnya jaringan tersebut di Indonesia.

Qualcomm Umumkan Chipset Snapdragon 678 Mobile Platform

Chipset Snapdragon 6 series banyak ditemukan pada smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau dan salah satu model SoC 4G LTE paling top ialah Snapdragon 675. Kini Qualcomm telah mengumumkan Snapdragon 678 Mobile Platform sebagai penerus Snapdragon 675 yang dirilis tahun 2018.

Snapdragon 678 ini bertujuan untuk menghadirkan peningkatan performa dengan kecepatan inti CPU Kryo 460 hingga 2,2GHz dan pengalaman hiburan yang imersif dengan peningkatan performa GPU Adreno 612. Serta, konektivitas lebih cepat dengan modem Snapdragon X12 LTE dan kemampuan fotografi yang lebih baik dengan Spectra 250L ISP.

Kami memiliki peran strategis untuk mendukung OEM dalam menghadirkan perangkat generasi berikutnya dengan fitur dan performa yang banyak dinantikan oleh konsumen. Snapdragon 678 menghadirkan kemampuan mobile yang banyak diminati untuk hiburan sehari-hari, dengan kecepatan luar biasa cepat melalui koneksi yang dapat diandalkan dan daya tahan baterai yang tahan lama untuk konsumen di seluruh dunia,” ungkap Kedar Kondap, Vice President, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc.

Untuk spesifikasi lebih detail, SoC Snapdragon 678 ini masih dibangun pada teknologi proses 11nm. Dengan CPU octa-core Kryo 460 dan GPU Adreno 612, namun inti Cortex A76 meningkat dari 2,0GHz menjadi hingga 2,2GHz. Kombinasi tersebut mendorong proses rendering grafis yang lebih cepat, memungkinkan tampilan visual yang tajam dan nyata pada frame rate tinggi dengan frame drop minimum. Snapdragon 678 juga telah dioptimalkan untuk Unity, Messiah, NeoX, dan Unreal Engine 4.

Snapdragon 678 dirancang untuk menyediakan koneksi cepat bagi pengguna, bahkan di daerah padat, sehingga mereka dapat melakukan streaming video, serta menikmati navigasi dan lokasi yang akurat secara real-time. Berkat modem LTE Snapdragon X12 mendukung carrier aggregation yang mendorong kecepatan unggah dan unduh, masing-masing hingga 600 Mbps dan 150 Mbps ditambah waktu respons yang cepat. Koneksi ini juga mendukung semua mode seluler utama, ditambah dengan Licensed Assisted Access (LAA) untuk peningkatan kapasitas.

Kemampuan fotografi pada Snapdragon 678 juga meningkat berkat Spectra 250L ISP, yang mana mendukung tiga kamera sampai dengan 48MP dengan zero shutter lag dan mendukung kamera ganda hingga 16MP. Di samping itu, pengguna juga dapat merekam video 4K tanpa batas dengan fitur video seperti slo-mo, optical zoom 5x, dan portrait mode.

Google akan Bikin SoC Sendiri untuk Pixel dan Chromebook

Selama ini, kita selalu melihat sebuah smartphone Android selalu menggunakan SoC buatan produsen lain. Misalkan saja sebuah smartphone Xiaomi akan menggunakan SoC buatan Qualcomm atau Mediatek. Samsung saat ini juga menggunakan kedua SoC tersebut dan juga milik mereka sendiri, Exynos. Untuk Google sendiri, mereka saat ini masih menggunakan Snapdragon untuk Pixel-nya.

Apple, Samsung, dan Huawei saat ini merupakan tiga perusahaan yang menggunakan SoC buatan sendiri untuk digunakan pada perangkatnya. Hal tersebut bertujuan agar mereka dapat melakukan optimalisasi secara internal sehingga sistemnya akan berjalan lebih lancar secara keseluruhan. Ternyata, Google juga punya rencana yang sama dengan ketiga perusahaan tersebut.

samsung-umumkan-sensor-gambar-isocell-gn1-beresolusi-50mp-2

Google baru-baru ini bekerja sama dengan Samsung dalam membuat sebuah chip. Dengan nama Whitechapel, ternyata Google sedang membuat sebuah SoC baru yang menggunakan delapan inti prosesor. Selain itu, ada beberapa silikon tambahan yang digunakan untuk meningkatkan AI dari Google dan juga Google Assistant. SoC ini sendiri bakal menggunakan proses pabrikasi 5LPE 5 nm buatan Samsung.

Untuk pembuatan hingga menjadi sebuah produk komersial, Whitechapel diharapkan bisa digunakan pada produk Pixel terbaru dari Google pada akhir tahun 2021 mendatang. Tidak berhenti sampai situ saja, ternyata Google juga diduga sedang mengembangkan prosesor khusus untuk Chromebook-nya. Hal ini tentu saja akan membuat Chromebook akan menjadi lebih optimal.

Dengan menggunakan chipset buatan tersendiri, Google sudah pasti bisa memasukkan segala feature yang mereka inginkan pada sisi hardware. Selama ini, Google bisa saja meminta para pembuat cip untuk memasukkan feature yang mereka buat agar bisa berjalan dengan lancar. Apple merupakan salah satu contoh yang mengimplementasikan hal tersebut sehingga membuat sistem mereka secara keseluruhan lebih lancar dibandingkan dengan platform lainnya.

Lenovo Chromebook Duet

Sistem-on-chip kelas atas dari Qualcomm atau MediaTek yang digunakan oleh sebagian besar pembuat ponsel cerdas memberikan kinerja grafis dan tujuan umum yang sangat tinggi, sehingga memungkinkan produsen untuk berinovasi dengan kamera dan perangkat lunak mereka. Namun, karena tidak dapat disimpan, perangkat tidak membawa perangkat keras eksklusif yang dirancang khusus yang dapat membedakan perangkat dalam hal kinerja dan kemampuan

Dengan membuat SoC tersendiri, tentu saja Google bakal secara langsung bersaing dengan pembuat cip lainnya yang juga merupakan mitranya seperti Qualcomm dan Mediatek. Hal ini tentu berbeda jika HiSilicon milik Huawei yang membuat cip tersendiri dan mereka hanya bersaing dengan sesama pembuat chipset. Dengan menggunakan Whitechapel, Google akan menggunakan software dan hardware buatan sendiri yang mungkin tidak akan teroptimasi pada chipset pihak ketiga.

Sumber: TomsHardware

 

 

Samsung Luncurkan Chipset 5 nm Pertamanya, Exynos 1080

Seperti biasa menjelang pergantian tahun, produsen chipset smartphone sibuk menyiapkan chipset anyar yang bakal mengotaki banyak ponsel di tahun berikutnya. Tidak terkecuali Samsung, yang baru memperkenalkan chipset anyar untuk smartphone kelas menengah, yaitu Exynos 1080.

Sesuai namanya, Exynos 1080 merupakan penerus langsung dari Exynos 980 yang dipakai di Galaxy A71 dan A51 versi 5G, plus sejumlah smartphone bikinan Vivo. Tentu saja 5G kembali menjadi fokus di sini, dan Samsung tidak lupa menambahkan dukungan terhadap jaringan 5G mmWave yang punya kecepatan jauh lebih tinggi sekaligus jangkauan lebih terbatas.

Untuk performanya sendiri, Exynos 1080 mengandalkan prosesor 8-core yang dibagi menjadi tiga klaster: satu core Cortex-A78 dengan clock speed 2,8 GHz, tiga core Cortex-A78 dengan kecepatan 2,6 GHz, dan empat sisanya adalah core Cortex-A55 2.0 GHz yang irit daya. GPU yang digunakan sendiri adalah Mali-G78 MP10.

Kebetulan Exynos 1080 juga merupakan chipset pertama Samsung yang dibuat menggunakan proses pabrikasi 5 nanometer, yang berarti ia pasti lebih efisien daripada generasi sebelumnya. Kalau boleh menebak, sepertinya 2021 bakal menjadi tahunnya chipset 5 nm. Sejauh ini kita sudah melihat teknologi tersebut dipakai oleh Apple, Huawei, dan sekarang Samsung. Rumornya, Qualcomm juga bakal menyusul tidak lama lagi.

Samsung merancang Exynos 1080 agar dapat menampung RAM tipe LPDDR4x maupun LPDDR5, tidak ketinggalan pula storage UFS 3.1. Exynos 1080 juga siap menghadirkan fitur flagship pada smartphone kelas mid-range, spesifiknya dukungan terhadap layar dengan refresh rate yang tinggi; antara 90 Hz dengan resolusi WQHD+, atau 144 Hz dengan resolusi FHD+.

Terkait kemampuannya mengolah gambar, Exynos 1080 siap ditandemkan dengan kamera beresolusi 200 megapixel, atau sepasang kamera yang masing-masing beresolusi 32 megapixel. Resolusi maksimum perekaman video yang didukung adalah 4K 60 fps.

Lagi-lagi ponsel pertama yang ditenagai oleh Exynos 1080 bakal datang dari Vivo terlebih dulu pada awal 2021. Kita juga tidak perlu terkejut seandainya chipset ini kembali hadir pada seri Galaxy A.

Sumber: SlashGear.

Mediatek Perkenalkan Dua Chipset Baru: Untuk Smartphone dan ChromeBook

Tanggal 10 November 2020 merupakan waktu di mana Mediatek menyelenggarakan perhelatan akbar mereka dengan nama MediaTek Virtual Executive Summit 2020. Pada acara ini, Mediatek memperkenalkan banyak teknologi yang mereka miliki kepada para jurnalis di seluruh dunia. Kebanyakan, semua yang mereka tunjukkan berhubungan dengan 5G.

Dari sisi chipset perangkat AndroidMediatek mengumumkan cip terbaru mereka yang bernama Dimensity 700. Dimensity 700 dibangun dengan proses pabrikasi 7 nm dan memiliki kemampuan untuk terkoneksi pada jaringan 5G. Mediatek memposisikan cip ini untuk perangkat flagship, premium hingga kelas menengah.

“Dengan portofolio Dimensity yang semakin besar, kami menghadirkan kemampuan 5G terbaru ke semua lapisan smartphone sehingga lebih banyak orang bisa menikmati pengalaman 5G,” kata Dr. JC Hsu, Corporate VP dan GM Wireless Communications Business Unit, MediaTek. “Dimensity 700 memiliki gabungan fitur-fitur konektivitas 5G, kemampuan kamera tingkat lanjut seperti night shot, dan dukungan untuk lebih dari satu asisten suara, seluruhnya dalam desain yang sangat irit daya.”

Dimensity 700 Infographic

Dimensity 700 memiliki fitur-fitur konektivitas seperti 5G Carrier Aggregation (2CC 5G-CA) dan 5G dual SIM dual standby (DSDS), dan Voice over New Radio (VoNR). Selain itu, cip ini juga mendukung Mediatek 5G UltraSave yang menghemat bateari saat terkoneksi ke jaringan 5G, refresh rate 90Hz, kamera hingga 64 MP, dan asisten suara lebih dari satu aplikasi.

Dimensity 700 sendiri menggunakan dua inti prosesor ARM Cortex-A76 pada cluster performa dan enam inti ARM Cortex A55 pada cluster hemat daya. Cortex A-76-nya sendiri memiliki clock hingga 2,2 GHz sedangkan pada sisi hemat daya, clock-nya bekerja pada kecepatan hingga 2 GHz. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz pada kapasitas sampai 12 GB.

Selain cip untuk smartphone dan tablet, Mediatek juga memperkenalkan SoC khusus untuk laptop Chromebook. Dua cip tersebut adalah MT8192 dan MT8195. Pada kedua cip ini, Mediatek menjanjikan bahwa produsen dapat memproduksi Chromebook yang lebih bertenaga namun ramping dan ringan. Selain itu juga memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Mediatek MT8192 dibuat pada proses pabrikasi 7 nm dan ditujukan untuk perangkat mainstream. SoC ini menggunakan 4 inti ARM Cortex A-76 pada cluster kinerja serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat dayanya. GPU yang digunakan adalah Mali G57 dengan 5 core. RAM yang didukung adalah LPDDR4X 2133 MHz dan penyimpanannya hingga UFS 2.1.

MT8192 8195

Mediatek MT8195 dibuat pada proses pabrikasi 6 nm dari TSMC dan ditujukan untuk perangkat premium. MT8195 menggunakan 4 inti ARM Cortex A-78 yang baru serta 4 inti ARM Cortex A-55 pada cluster hemat daya. GPU yang digunakan juga sama dengan MT8192 yaitu Mali G57 MC5. LPDDR4X quad channeljuga didukung sehingga dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Kedua SoC khusus Chromebook ini juga sudah memiliki dukungan terhadap PCIe Gen 3 dan USB 3.2 Gen 1. Selain itu, keduanya juga mendukung video 4K HDR. Chromebook yang menggunakan SoC MT8192 nantinya bakal dipasarkan pada kuartal kedua tahun 2021. Sedangkan untuk MT8195, konsumen harus menunggu lebih lama pada awal tahun 2022.

Mampu pada Windows 10 ARM?

Dengan kemampuannya untuk menjalankan sistem operasi Chrome, saya penasaran apakah kedua cip ini mampu menjalankan Windows 10 ARM. Hal tersebut sudah dilakukan oleh pesaing mereka, yaitu Qualcomm. Hal tersebut tentu saja bakal membuat laptop dan tablet menjadi lebih beragam.

Lalu apakah MT8192 dan MT8195 bisa jalan pada Windows 10 ARM? Mohit Bhushan selaku VP & GM, MediaTek Head of US Business Development mengatakan kepada saya melalui kolom chat bahwa hal tersebut bisa saja terjadi. Namun yang saat ini diperlukan adalah driver untuk prosesor dan GPU yang berasal dari ARM. Selain itu, dukungan DirectX 12 juga harus dipastikan oleh ARM.

Hal tersebut tentu saja berkaitan dengan penggunaan prosesor dan GPU dari ARM pada SoC dari Mediatek. Jika tidak ada driver yang dibuat oleh ARM, Windows 10 ARM tidak akan mengenali CPU dan GPU pada SoC buatan Mediatek ini.

Qualcomm Merilis Snapdragon 750G, Mendukung mmWave 5G dan AI Engine Generasi ke-5

Qualcomm telah mengumumkan mobile platfrom dengan konektivitas 5G terbarunya, Snapdragon 750G. Ia adalah penerus Snapdragon 730G dan menggunakan modem 5G X52 yang sama seperti yang digunakan oleh Snapdragon 765G dengan kecepatan download hingga 3,7 Gbps.

Modem 5G X52 ini membawa solusi global, mendukung teknologi mmWave dan sub-6 Ghz. Serta, mode standalone (SA) dan non-standalone (NSA), Time Division Duplex (TDD), Frequency Division Duplex (FDD), Dynamic Spectrum Sharing (DSS), serta roaming global dan multi-SIM.

Chipset Snapdragon 7 series anyar ini juga sudah dibekali AI Engine generasi ke-5 dengan operasi AI sampai 4.0 Trillion Operations Per Second (TOPS), meningkat sampai 20% dibandingkan dengan Snapdragon 730G. Serta, dilengkapi dengan Sensing Hub, Aqstic Echo Cancellation, dan Noise Suppression (ECNS) berbasis AI. Bahkan dengan satu mikrofon dapat mengurangi kebisingan latar atau background noise seperti suara konstruksi, anak-anak, anjing menggonggong, atau suara sirine.

Soal performa, SoC yang dibangun pada process technology 8nm ini mengemas CPU octa-core Kryo 570 berkecepatan 2,2 GHz dengan peningkatan kinerja 20% dan 10% render grafis dari GPU Adreno 619 dibanding Snapdragon 730G. Snapdragon 750G menawarkan beberapa fitur Snapdragon Elite Gaming seperti Game Color Plus dan Adreno HDR Fast Blend yang siap untuk rendering grafis HDR10 secara efisien. Berikut perbandingannya:

Snapdragon 690 Snapdragon 730G Snapdragon 750G Snapdragon 765G
Process 8 nm 8 nm 8 nm 7 nm
CPU octa-core Kryo 560 @ 2.0 GHz octa-core Kryo 470 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 570 @ 2.2 GHz octa-core Kryo 475 @ 2.4 GHz
GPU Adreno 619L Adreno 618 Adreno 619 Adreno 620
RAM 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 8 GB 1866 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz 2x 16-bit LPDDR4x, up to 12 GB 2133 MHz
Display 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz 1080p+ @ 120 Hz 1440p+ @ 60 Hz
Modem X51, sub-6 only, up to 2.5 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G) X15, 4G only, up to 800 Mbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink X52, mmWave and sub-6, up to 3.7 Gbps downlink (1.2 Gbps on 4G)
Wi-Fi/Bluetooth FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.1 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0 FastConnect 6200, Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0
Charging QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+ QuickCharge 4+

Selain itu, chipset ini mendukung layar dengan refresh rate 120Hz hingga resolusi 1080p+ dan mendukung HDR10+. Untuk kamera, mengandalkan dual ISP Qualcomm Spectra 355L image signal processor 14-bit dengan dukungan single camera hingga 192MP. Serta, dapat merekam video 4K HDR10 (dengan HLG), 4K HDR dengan efek bokeh, dan slow motion 720p pada 240fps.

Smartphone berbasis Snapdragon 750G diharapkan akan hadir secara komersil pada akhir tahun 2020 dan Xiaomi mengatakan akan menjadi yang pertama mengadopsi chipset tersebut. Snapdragon 750G juga kompatibel secara pin dan software dengan Snapdragon 690 5G Mobile Platform.

Sumber: GSMArena