Mengenal Metode Pemasaran “Influencer Marketing”

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para pelaku bisnis dalam mempromosikan bisnis mereka. Terlebih, di era digital ini, berbagai bentuk cara pemasaran bermunculan. Pemanfaatan teknologi digital memunculkan bentuk pemasaran mulai dari social media marketing, sampai “influencer marketing”. Seperti apa ya?

Apa itu Influencer Marketing?

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai influencer marketing, kita kenalan terlebih dahulu dengan istilah yang satu ini. Secara harfiah, influencer adalah orang yang memiliki pengaruh yang kuat untuk memengaruhi orang lain. Namun, dalam era digital saat ini, influencer merupakan orang yang memiliki banyak followers (pengikut) dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap followers mereka, biasanya sosok ini diwakili oleh publik figur seperti selebritis,  atau sosok di balik akun pribadi sosial media ternama yang belakangan kerap disebut dengan “selebgram” (selebritis Instagram). Influencer juga bisa lahir dari vlogger platform YouTube ternama yang punya basis subscriber masif.

Influencer marketing merupakan salah satu dari kampanye pemasaran di era digital ini. Karena disebutkan tadi bahwa, influencer memiliki pengikut yang banyak di media sosial, maka sangat dimungkinkan dan efisien untuk memasarkan produk yang ditawarkan oleh pelaku bisnis. Jadi, dapat diartikan bahwa influencer marketing adalah cara kampanye pemasaran produk menggunakan influencer melalui media sosial seperti Instagram, Youtube, Twitter, dan media sosial lainnya.

Dasar dari kerja influencer yaitu melakukan promosi atau praktik pemasaran secara lisan terhadap produk yang dipromosikan. Forbes melansir, sebuah survey dari MuseFind menyatakan bahwa 92% konsumen mempercayai influencer lebih dari iklan atau endorsement selebriti tradisional. Kepercayaan ini didasari dari ulasan yang diberikan oleh para influencer tersebut, seakan terlihat alami dan tidak dibuat-buat. Jadi, bisa dibilang kalau mempromosikan bisnis yang kamu punya akan efisien jika menggunakan influencer marketing.

Berbagai lini bisnis dapat menggunakan influencer marketing, mulai dari bisnis kuliner, fashion, teknologi, baik dari bisnis besar, bisnis kecil, maupun startup. Influencer marketing memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  1. Membangun Kepercayaan
    Biasanya, para influencer adalah orang pertama yang mengetahui tentang produk terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan. Influencer ini akan merekomendasikan dan memberikan ulasan terhadap produk tersebut. Para influencer ini menjadi trendsetter, sehingga orang-orang atau para pengikut mereka di media sosial akan percaya terhadap informasi yang diberikan.
  2. Meningkatkan Brand Awareness
    Penggunaan Influencer marketing dapat meningkatkan brand awareness, lho. Karena influencer merupakan trendsetter, maka orang-orang dan pengikut mereka akan tertarik terhadap produk yang dipromosikan. Tingkat kepercayaan para pengikut influencer tersebut memiliki nilai yang tinggi, sehingga mereka akan kenal dan bisa menjadi pelanggan brand tersebut.
  3. Menentukan Arah Target
    Setiap influencer memiliki ciri khas tersendiri, seperti influencer makanan, teknologi, fashion, ataupun startup. Menggunakan influencer marketing, kita bisa menentukan target audiens yang akan kita sasar. Dengan influencer tersebut, kita bisa menjangkau ceruk pasar yang spesifik.
  4. Menghasilkan Electronic Word of Mouth
    Dari penggunaan influencer marketing, maka akan terbentuk electronic word of mouth (e-WOM) dimana para pengikut dari influencer tersebut akan memberikan komentar, membagikan postingan, memberikan review juga. Sehingga, pemasaran bisa secara sekaligus terjadi.
  5. Bisa Menargetkan Audience Secara Efektif
    Influencer biasanya memiliki spesifikasi tersendiri terhadap dirinya, seperti berfokus kepada makanan, fashion, travel, dan lainnya. Sehingga mereka memiliki pengikut yang menyukai hal-hal serupa. Hal ini bisa menjangkau target audience yang lebih spesifik dan akan lebih efisien untuk menargetkan marketing.
  6. Memperluas Pangsa Pasar
    Influencer menggunakan media sosial untuk menyebarkan konten mereka. Dengan penggunaan media sosial tersebut, penyebaran konten secara masif dan serentak dapat menjangkau pangsa pasar dengan cepat, terkhususnya menjangkau generasi milenial dan Gen Z. Hal ini akan sejalan dengan e-WOM. Nantinya, penggunaan influencer marketing bisa meningkatkan penjualan.

Penggunaan influencer marketing efisien terhadap pemasaran di era digital ini. Dalam dunia startup sendiri, terdapat beberapa akun yang menjadi influencer marketing, diantaranya taktekbum, ecommurz, hrdbacot. Beberapa influencer marketing startup tersebut tidak hanya memiliki satu akun sosial media saja, namun ada beberapa yang memiliki 2 akun sosial media. Mereka akan melakukan pemasaran kepada startup yang menawarkan kerja sama.

Berbicara mengenai influencer dan promosi, tidak terlepas dari yang namanya Brand Ambassador. Namun, patut digarisbawahi, kalau influencer marketing dengan brand ambassador itu berbeda, lho.

Influencer marketing vs Brand Ambassador

Walaupun memiliki prinsip yang sama, yaitu untuk meningkatkan penjualan sebuah brand, kedua hal itu memiliki perbedaan yang signifikan, lho.

Menurut Keyhole, perbedaan antara brand ambassador dengan influencer yaitu, brand ambassador adalah orang yang setuju dan akan menjadi wajah sebuah brand dalam jangka waktu yang panjang. Sedangkan influencer hanya terlibat di satu campaign saja. Setelah kampanye selesai, kontrak mereka telah habis dalam mempromosikan sebuah produk. Namun, bisa jadi pada kampanye selanjutnya, mereka akan digunakan kembali.

Seorang Brand Ambassador (BA) akan menjadi influencer marketing sebuah brand, namun influencer marketing tidak bisa menjadi Brand Ambassador dari brand tersebut.

Itulah penjelasan mengenai influencer marketing. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mempromosikan dan menjual produk kamu, terlebih di era digital ini. Penggunaan influencer marketing bisa menjadi salah satu solusi yang bisa diterapkan.

Jadi, apakah kamu tertarik menggunakan influencer marketing untuk meningkatkan penjualan produk startup mu?

Instagram Analysis Platform Analisa.io is Officially Launched

Instagram analysis platform Analisa.io (Analisa) is officially launched. Becoming one of Mumu.id’s portfolios, Analisa strives to offer an accurate and complete information for Instagram’s hashtag and account analysis. Supported by AI (Artificial Intelligence), Analisa is optimistic to provide a complete insight into popular content, users demographics, and geotrend heat map.

Analisa claims to be able to provide data that can be followed up for campaign purposes for influencers, agencies, brand marketers and those who run social media marketing, especially those who specifically need campaigns for Instagram.

They will complete Mumu.id’s portfolios as an Instagram analysis tool providing opportunities for anyone to read Instagram trend analysis for accounts or hashtags.

“As the increasing social media’s effectiveness and its impact in public, we strive to provide tools which accessible [and capable] to bring positive and optimum impact to social media activities for anyone. Also bringing transparency and accountability to the industry. Our objective in Mumu.id is to create a powerful platform which capable to democratize social empowerment to all individuals or businesses,” Winston Muljadi, Mumu.id’s Co-Founder, said.

Analisa is optimistic to target all classes, of brand marketers, agencies, and influencers worldwide. Include in the market are individuals trying to evaluate Instagram’s hashtags or accounts performance.

No longer in beta version, Analisa offers opportunities for everyone to use their tools. They also provide paid subscription in case you need a more complete data and features.

Mumu.id’s post-pivot act is to build a complete portfolio and focus on social media segments, especially Instagram. Aside from Analisa, they also have IconReel as a platform to connect influencers with agencies.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Analisis Instagram Analisa.io Diluncurkan

Platform analisis Instagram Analisa.io (Analisa) resmi diluncurkan. Menjadi salah satu portofolio Mumu.id, Analisa berusaha menyuguhkan informasi akurat dan lengkap untuk analisa akun dan hashtag Instagram. Berbekal dukungan AI (Artificial Intelligence), Analisa cukup optimis bisa memberikan wawasan lengkap mengenai konten populer, demografi pengguna hingga geo trend heat map.

Analisa mengklaim mampu memberikan data-data yang mampu ditindaklanjuti untuk keperluan kampanye influencer, agensi, brand marketer dan mereka yang menjalakan social media marketing terutama mereka yang spesifik membutuhkan kampanye untuk Instagram.

Analisa sendiri akan melengkapi protofolio Mumu.id sebagai tools analisa Instagram yang memberikan kesempatan untuk siapa pun agar bisa membaca analisis trend di Instagram untuk akun atau hashtag tertentu.

“Seiring dengan semakin penting dan tumbuhnya efektivitas media sosial dan dampak untuk masyarakat, kami berharap dapat menyediakan tools yang dapat diakses [dan mampu] membawa perubahan yang positif dan optimal untuk aktivitas media sosial bagi siapa pun. Sambil membawa transparansi dan akuntabilitas ke industri. Tujuan kami di Mumu.id adalah selalu membangun platform yang powerful dan mampu mendemokrasi social empowerment kepada setiap individu atau bisnis,” terang co-founder Mumu.id Winston Muljadi.

Analisa optimis menyasar semua kalangan, mulai dari brand marketer, agensi, hngga influencer dari seluruh dunia. Termasuk pasarnya adalah individu yang berusaha mengukur performa akun atau hashtag Instagram.

Setelah melepas versi beta, Analisa memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk mencoba tools mereka. Jika membutuhkan data yang lebih lengkap, Analisa menyediakan versi berbayar untuk data dan fitur yang lebih lengkap.

Setelah melakukan pivot Mumu.id berusaha membangun portofolio yang lengkap dan fokus pada segmen media sosial, khususnya Instagram. Selain Analisa, mereka juga memiliki IconReel sebagai platform yang menghubungkan influencer dengan agensi.

Empat Cara Memaksimalkan Akun Instagram untuk Bisnis

Salah satu platform media sosial yang paling digemari oleh brand, influencer hingga orang banyak adalah Instagram. Dengan kemudahan yang ditawarkan, Instagram bisa memberikan peluang bisnis baru sekaligus sebagai media pribadi untuk menuangkan hobi, aktivitas sehari-hari hingga perjalanan liburan Anda.

Tidak mudah untuk bisa mengolah dengan baik Instagram, namun dengan kiat yang sederhana namun efektif, bisa membuat akun Instagram Anda tampil lebih menonjol dan pada akhirnya bisa mendapatkan lebih banyak pengikut.

Pilih “tema” akun Instagram

Sebelum Anda membuat akun yang pada akhirnya ingin terlihat profesional (brand) ada baiknya untuk menentukan tema dari akun Instagram tersebut. Sesuaikan latar belakang perusahaan, ciri khas dari brand sebelum memuat Instagram feed dalam akun Anda. Jika perusahaan Anda adalah kuliner, fokuskan kepada foto-foto terkait yang mengundang, demikian juga jika Anda adalah online shop dan lainnya. Pilih tema yang sesuai dan cobalah konsisten dengan postingan selanjutnya.

Tentukan warna yang sesuai

Warna yang tepat bisa menjadi signature style dari postingan Instagram nantinya. Untuk itu tentukan warna seperti apa yang ingin Anda pilih untuk setiap postingan Instagram Anda. Jika pilihan warna sudah ditentukan, gunakan editing tools untuk mempercantik tampilan foto atau video yang akan di post. Beberapa editing tools yang bisa digunakan secara gratis adalah, Snapseed dan VSCO.

Jadwalkan waktu postingan

Agar postingan Instagram bisa dilihat oleh pengguna yang banyak, coba jadwalkan waktu postingan di saat yang tepat. Caranya adalah, dengan melakukan beberapa percobaan, kira-kira kapan waktu yang ideal untuk menarik perhatian lebih banyak pengguna. Manfaatkan uji coba tersebut, dan perbarui terus strategi demi mendapatkan jadwal yang tepat untuk postingan Instagram.

Buat caption dan bio yang menarik

Salah satu faktor penting lainnya untuk bisa mendongkrak tampilan Instagram adalah, dengan membuat caption yang menarik dan relevan. Selain itu buatlah tulisan bio yang sesuai dengan brand atau visi yang ingin disampaikan melalui akun Instagram Anda.

Application Information Will Show Up Here

Mencermati Peranan Media Sosial untuk Startup

Sejak pertengahan tahun 90-an, diawali dengan situs jejaring sosial, blog dan mikroblog, media sosial saat ini sudah mengalami pertumbuhan yang cepat. Bukan hanya untuk berbagi cerita, tulisan hingga aktivitas, media sosial sudah sarat dengan fitur terkini seperti gambar, video hinga GIF. Melihat tren dan kebiasaan dari pengguna, media sosial saat ini juga sudah menjadi platform promosi dan publikasi secara gratis hingga berbayar yang paling efektif untuk startup hingga korporasi. Menargetkan kalangan tertentu atau orang banyak dalam waktu yang diinginkan, semua informasi, perkembangan terkini hingga tanggapan dari perusahaan, bisa di sampaikan melalui media sosial.

Kontribusi besar media sosial untuk startup

Di dunia startup sendiri media sosial sudah menjadi platform “wajib” untuk melakukan engagement hingga penyebaran informasi kepada pelanggan. Sudah banyak keberhasilan yang diraih oleh startup memanfaatkan akun media sosial, dalam hal penambahan jumlah pengguna, branding, awareness, hingga edukasi produk.

Brilio sendiri sebagai media teknologi yang sepenuhnya mengandalkan media sosial untuk penyebaran informasi hingga artikel yang viral, sudah sangat membantu kegiatan tersebut sekaligus menargetkan pengguna yang diincar yaitu kalangan millennial.

“Media sosial memiliki peran yang cukup penting bagi kami di Brilio, terutama ketika saat ini sebagian besar pengguna media sosial di Indonesia adalah mereka yang masuk dalam kategori millenial,” kata CEO & Co-Founder Brilio Joe Wadakethalakal.

Menurut Joe, meskipun masih didominasi oleh startup berbasis teknologi, pemanfaatan media sosial secara perlahan namun pasti juga mulai diterapkan oleh perusahaan besar yang masih menjalankan bisnisnya secara konvensional.

“Penyebaran informasi melalui media sosial saat ini tidak bisa dihiraukan lagi, ketika kegiatan pemasaran banyak yang berhasil melalui channel media sosial.”

Hal senada juga diutarakan CEO Picmix Calvin Kizana. Menurut Calvin, keberhasilan Picmix saat ini sebagian besar dipengaruhi oleh eksistensi akun media sosial yang ada. Hal tersebut memiliki efek yang cukup positif, terutama bagi startup yang berupaya untuk mendapatkan pertumbuhan pengguna.

“Namun demikian ketika semua startup memanfaatkan channel yang sama yaitu media sosial akan menjadi crowded dan sarat dengan kompetisi memanfaatkan media sosial untuk berpromosi.”

Pada akhirnya, menurut Calvin, selama startup bisa menjaga kepuasan dan loyalitas dari pengguna melalui engagement atau program loyalitas yang dilakukan, hubungan baik dengan target pengguna akan menuai hasil yang positif.

“Kami cukup rajin melakukan kegiatan kompetisi, pemberian hadiah atau permainan lainnya kepada pengguna melalui media sosial, kegiatan tersebut cukup mampu untuk mempertahankan hingga menambah jumlah pengguna.”

Media sosial sebagai sumber komunitas startup

Menurut Head Marketing Blanja Faiz Fashridjal, saat ini media sosial sudah memberikan kontribusi terbesar untuk mendapatkan pengguna baru sekaligus penjualan di Blanja. Untuk bisa terus mempertahankan jumlah yang ada, Blanja kemudian mengumpulkan jumlah pengguna yang ada dalam sebuah komunitas yang merupakan channel organik sebagai media penyebaran informasi, promosi online dan offline.

“Kebanyakan orang di Indonesia memanfaatkan media sosial terlebih dahulu sebelum berbelanja untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi, dari situlah akun media sosial memiliki fungsi yang penting untuk menarik perhatian calon pelanggan,” kata Faiz.

Selain memanfaatkan media sosial seperti Twitter, Facebook, Instagram, Youtube dan channel publisher lainnya, Blanja juga rajin memperluas kemitraan dengan operator telekomunikasi, bank dan perusahaan terkait lainnya demi menyebarkan informasi dan menambah jumlah pengguna. Hal tersebut cukup membantu Blanja memanfaatkan celah baru untuk mempercepat pertumbuhan jumlah pengguna.

Sementara itu bagi Tribe yang sepenuhnya mengandalkan aplikasi, media sosial merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk penyebaran informasi hingga promosi sekaligus akuisisi pelanggan. Kegiatan tersebut dilakukan secara agresif setiap harinya.

“Saat ini kami melihat hanya media sosial platform yang bisa memberikan target segmen yang tajam untuk ke calon pengguna yang memang kami tuju. Platform lain selain media sosial audience-nya terlalu luas,” kata Country Head Tribe Indonesia Rasyefki Sultani.

Bagaimana Mengoptimalkan Konversi di Media Sosial

Saat ini salah satu kanal terbaik untuk menghasilkan penjualan adalah media sosial. Kegemaran masyarakat Indonesia, terutama generasi milenial, dalam berinteraksi dan berkomunikasi melalui media sosial adalah peluang tersendiri bagi bisnis untuk mengubahnya menjadi sebuah proses pembelian atau berlangganan. Konversi adalah tujuan utamanya.

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan konversi di media sosial.

Kualitas dibanding kuantitas

Konversi dari iklan atau pemasaran di media sosial ke pembelian atau berlangganan merupakan sebuah proses yang direncanakan. Ada strategi di sana. Untuk memaksimalkan proses konversi yang wajib jadi pemikiran adalah kualitas di atas kuantitas. Proses konversi sebenarnya tidak hanya soal mengarahkan pengguna untuk mengeluarkan uangnya, tetapi proses berkesinambungan dan berkelanjutan dengan hubungan baik antara bisnis dengan pelanggan. Jadi alih-alih fokus pada seberapa banyak yang didapat, fokuslah pada seberapa baik proses menggiring pelanggan untuk mengeluarkan uangnya.

Konten adalah kunci

Di medium tempat berinteraksi antara pelanggan dan bisnis konten adalah kunci dari konversi yang baik. Konten yang dibuat setidaknya harus memiliki kedekatan dengan follower di media sosial. Ini menjadi perkara yang sulit, karena kepribadian dan tipe follower tentu berbeda, tapi personalisasi, menyasar sebagian kelompok akan menjadi cara ampuh. Tidak perlu membuat semua merasa terkait atau dekat konten yang dibuat, tapi buatlah konten yang pasti berkaitan atau  dengan pelanggan, meski sebagian.

Selanjutnya adalah keaslian. Untuk menarik minat dan perhatian follower tidak hanya dengan konten yang berkaitan tetapi juga keaslian. Ini penting untuk membuktikan bahwa bisnis berusaha memberikan yang terbaik, dan satu-satunya bagi pelanggan. Di sinilah kekuatan konten. Menarik keriuhan dan menjadikannya bahan perbincangan.

Memudahkan konversi

Setelah berhasil mendapatkan perhatian melalui konten yang menarik dan asli tips selajutnya adalah membuat proses konversi yang mudah. Ini berkaitan dengan hal teknis, di mana ketika setiap pelanggan yang tertarik hanya tinggal menyentuh atau meng-klik sebuah gambar atau tautan untuk bisa langsung dihadapkan pada menu pilihan pembayaran atau berlangganan. Untuk yang satu ini, platform media sosial besar seperti Facebook dan Instagram terlihat sudah menyiapkannya. Jadi tidak hanya iklan atau konten yang mudah didapat pelanggan, tetapi juga proses pembayaran yang mudah.

Influlancer sebagai “Endorsement Platform” dan Efektivitas Pemasaran Brand di Media Sosial

Pemasaran dengan model endorsement cukup populer dewasa ini seiring dengan pertumbuhan media sosial yang sangat pesat. Banyak brand (medium ke bawah) yang diuntungkan dengan sistem endrose ini, karena dengan mudah dapat mencapai ke pangsa pasar yang tepat, dengan biaya yang tidak terlampau besar. Menyikapi tren ini, Influlancer hadir sebagai sebuah platform yang menghubungkan antara pengiklan dengan endorser. Melalui web dan aplikasi, Influlancer menjembatani jalinan kerja sama untuk kebutuhan endorsement.

Melalui Influlancer, misi yang ingin diangkat ialah menciptakan brand communication, brand awareness dan brand image. Platform tersebut menyajikan dua pilihan sistem endorse, yakni premium dan reguler. Untuk fitur premium, pemilik brand akan dihubungkan dengan artis dan selebgram yang menerima jasa endorse, sedangkan reguler pengguna akan dihubungkan dengan pengguna aktif media sosial umum yang intensif menggunakan media sosial.

Sebagai sebuah cloud marketing platform, Influlancer ditargetkan untuk membantu UMKM dan startup dalam memaksimalkan potensi di ranah digital. Di lain sisi, Influlancer juga ingin menyediakan wadah bagi para endorser untuk memaksimalkan income mereka dalam mempromosikan produk. Sejauh ini menurut keterangan yang terdapat dalam laman Influlancer, tidak ada pemotongan fee dari jasa endorsment yang dilakukan.

Influlancer diluncurkan pertama kali pada Agustus 2016. Dan saat ini Influlancer telah mengantongi lebih dari 2.000 pengguna dengan puluhan kampanye brand endorsement telah dilakukan.

Efektivitas model pemasaran berbasis endorsment bagi brand

Ada sebuah sebaran menarik terkait pola pengguna media sosial dalam mengikuti (follow) figur publik yang memungkinkan untuk melakukan endorsement.

Dengan studi kasus Instagram, survei JakPat bertajuk “Top Endorser in Social Media” yang dilakukan terhadap 262 responden di awal tahun 2016 lalu memetakan fakta menarik. Di usia 16-25 tahun rata-rata pengguna mengikuti figur publik artis (film, musik atau model), laman parodi dan online shop. Di suia 26-29 tahun (film, musik atau model), traveller dan online shop. Sedangkan di usia 30-35 tahun (film, musik atau model), kuliner dan parodi.

Dikaitkan dengan aktivitas yang dilakukan, hanya 34% dari total responden yang mengaku tidak memberikan interaksi terhadap posting yang dipublikasikan (dalam hal ini posting termasuk tentang endorse suatu produk). Sebagian besar melakukan interaksi secara beragam.

Endorsement 1

Disusul dengan data yang menyatakan kepercayaan suatu brand terhadap sistem endorsement. Survei JakPat menyebutkan beberapa konsiderasi yang membuat pemilik brand, statistiknya pun berbeda bergantung jenis produk yang dimiliki. Berikut perbandingan antara produk kecantikan, produk kesehatan dan produk rumah tangga dalam melakukan endorsement.

Tantangan brand untuk memasarkan produk melalui media sosial

Makin banyaknya jenis media sosial di kalangan masyarakat berimbas pada terfragmentasinya pengguna media sosial itu sendiri. Dalam sebuah riset tahun 2015, sejak saat itu penggunaan media sosial mulai mengerucut didasarkan pada beberapa hal, salah satunya usia dan kegunaan. Dari sini brand harus secara tepat mendefinisikan strategi pemasaran melalui kanal media sosial. Pemetaan jenis pengguna ini perlu diketahui untuk membuat kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif.

Endorsement 5

Pada akhirnya media sosial juga menjadi tempat, sebuah kerumunan yang berisi berbagai macam jenis pengguna. Tidak semua bisa dijajaki dan diajak untuk menjadi konsumen suatu brand, hanya saja dengan penentuan sasaran yang jelas, bisa jadi ekosistem pengguna tersebut benar-benar dapat dikonversi menjadi traksi atau pembeli produk yang diiklankan melalui kanal media sosial, dengan pendekatan dan penyampaian yang pas.

Application Information Will Show Up Here

Tahap-tahap yang Perlu Diperhatikan dalam Merencanakan “Social Media Campaign”

Yang perlu dipahami saat mulai terlibat dalam campaign media sosial adalah batasan. Tidak ada yang menjamin cuitan pertama Anda tentang sebuah tema social media campaign di Twitter adalah titik awal kampanye Anda aktif, sebab belum tentu juga hashtag yang Anda buat langsung tersebar cepat bagai virus. Begitu pula dengan ujung dari campaign, tak ada jaminan seberapa lama bahasan yang Anda bawa ke lini masa akan berakhir.

Satu hal yang pasti adalah para marketers pasti ingin kampanyenya tersebar tepat sasaran. Di manapun mereka mengeksekusinya, yang terpenting adalah kemantapan dalam persiapan, baik dari sisi timeline, tagar (hashtag), dan tools. Banyak yang bilang pengelolaan tiga aspek ini terhitung cukup sulit, karena masa-masa persiapan ini adalah fase penentu keberhasilan sebuah social media campaign.

Konsep timeline, tagar, dan tools yang lebih tertata tentu akan memudahkan Anda dalam mempersiapkan social media campaign dan penataan tersebut mesti dimulai dari penentuan goal atau tujuan campaign. Tentukan arah yang ingin Anda sasar secara terukur menggunakan Key Performance Indicator (KPI).

Setelah arah tujuan sudah jelas, sekarang waktunya untuk merancang lini waktu perjalanan kampanye. Di tahap ini, Anda perlu menentukan awal dan akhir dari masa kampanye. Ya, memang tadi sudah disebutkan bahwa social media campaign memiliki batasan yang buram. Itu adalah sifat alamiah dari sebuah campaign. Meskipun demikian, Anda tetap perlu memberi garis start dan finish untuk campaign untuk membantu content writer Anda mengelolanya.

Selanjutnya adalah membuat campaign hashtag atau tagar (tanda pagar). Hashtag yang Anda buat harus menjual namun tidak terdengar sedang ‘berjualan’. Pilihlah hashtag yang bisa ‘cair’ dengan mudah di medium maya. Dengan kata lain, tagar yang Anda buat sebaiknya berisi kata-kata yang sering terdengar di telinga masyarakat media sosial.

Yang terakhir, tahap yang tak kalah penting ialah menentukan social media management tools. Diibaratkan pertempuran medan perang, tahap ini adalah saat para prajurit memilih senjata setelah membuat strategi. Jadi, pilihlah senjata terbaik untuk campaign Anda.

Salah satu yang secara spesifik dapat mendukung social media campaign Anda ialah ombaQ, sebuah tools media sosial yang mampu mengkategorikan post yang di-share di media sosial. Di menu content insight-nya, Anda dapat melakukan filtering pada label yang bisa Anda tentukan sendiri. Label itu nantinya bisa Anda lihat performance-nya dan pada akhirnya Anda bisa melihat apakah social media campaign Anda sudah sesuai tujuan atau belum.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh ombaQ.

Mengapa Konten Instagram Masih Memikat Bagi Populasi Media Sosial?

Laiknya manusia, kanal media sosial punya karakter dan ciri khasnya masing-masing. Merujuk pada kalimat tersebut, maka tepat sekali jika dibilang bahwa Instagram adalah sosok orang yang punya selera fashion di atas rata-rata dengan kemampuannya yang hebat dalam meyakinkan orang lain.

Instagram adalah media sosial berbasis visual atau galeri digital. Sebagian besar penggunanya menggunakan platform ini untuk berbagi momen-momen yang mereka abadikan. Lewat kekuatan dan konsep alamiah konten Instagram ini, pintu Anda untuk melebarkan nama di industri sebenarnya sangat besar. Yang perlu Anda ketahui adalah alasan mengapa masih banyak masyarakat media sosial yang betah menggunakan Instagram.

Menurut data yang dihimpun AdParlor, Instagram masih menjadi kanal yang digandrungi populasi media sosial, di mana mayoritas dari mereka adalah millennials dengan angka yang cukup besar yakni 40%. Angka ini terhitung besar dan merupakan ceruk bagi para marketers. Alasan terbesar mengapa kaum-kaum yang ada di ceruk ini memilih Instagram adalah karena daya tarik, keseruan, dan tren yang berkembang di dalamnya.

Pengalaman yang menyenangkan

Berbeda dengan kanal jejaring lain, Instagram menyuguhkan konten-konten yang secara estetika menyenangkan bagi audiens. Konten yang tidak terlalu menyodorkan gambar produk, penuh dengan sentuhan personal (seperti sapaan kepada audiens), dan interaktif adalah konten yang dicari masyarakat Instagram. Hal tersebut yang, menurut sebuah studi, membuat kaum millennials di Instagram loyal terhadap brand dan korporasi yang sudah mengimplementasikan content marketing di sana.

Anda bisa memanfaatkan fakta ini agar konten yang Anda suguhkan mendapat respon baik di Instagram dan mengemasnya dengan brand identity perusahaan Anda. Konsistensi adalah yang utama.

Kualitas di atas kuantitas

Sudah merangkai editorial plan dengan konten yang seabrek, tapi ternyata tidak disambut ramah audiens di Instagram? Ingat bahasan sebelumnya, bahwa Instagram adalah tentang pengalaman secara visual! Itulah yang menarik bagi orang-orang. Karena itu, dibanding membuat konten yang bertumpuk, Anda bisa memilih untuk membuat konten yang berkualitas, tepat pada momentumnya, dan up-to-date, di mana upaya yang Anda kerahkan pun sebanding dengan respon yang diterima.

Setelah Anda membuat konten semacam itu, Anda tidak perlu ‘membombardir’ timeline terus-menerus. Audiens Instagram lebih suka dengan kualitas dibanding kuantitas. Cukup lakukan scheduling yang sekarang sudah bisa Anda lakukan di Instagram, salah satunya dengan ombaQ.

Tools media sosial yang satu ini baru saja merilis satu fitur untuk menjadwalkan konten Instagram Anda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memasukkan konten tersebut ke dalam tools ombaQ, dan lakukan scheduling di sana. Nantinya, dengan aplikasi ombaQ di smartphone, Anda akan mendapat notifikasi berupa reminder bahwa konten sudah siap tayang dan Anda cukup menekan tombol “Publish”. Monitoring juga dapat Anda lakukan di sana, sehingga Anda bisa meminimalisasi kesalahan dengan efektif dan efisien.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung ombaQ.

Viral Marketing untuk Startup: Antara Produk dan Media Sosial

Seorang businesswoman asal Amerika Serikat, Beth Comstock, pernah berujar, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything.” Bagi para pebisnis startup, kalimat tersebut terasa kurang lengkap, terlebih bila yang Anda inginkan adalah nama brand Anda yang tersebar di jejaring sosial (viral).

Terlepas dari bagaimana Anda mengelola media sosial dan berupaya mencitrakan brand startup Anda di sana, kunci untuk menjadi viral sebenarnya tidak jauh-jauh di sekitar Anda. Produk Anda lah yang sejatinya menjadi alat utama dalam viral marketing. Maka, ungkapan yang lebih lengkap ialah, “You can’t sell anything, if you can’t tell anything. And you can’t tell anything, if nothing worth buying.”

Kenali produk, dan ceritakan pada dunia

Mari ambil nama Dropbox sebagai contoh dari viral marketing. Dropbox adalah tech startup besar yang kini berada di tengah singgasana raja-raja industri teknologi dunia. Produk dari perusahaan asal Negeri Paman Sam ini begitu menyebar di media maya bagai virus. Hal ini dipicu oleh produk cloud storage mereka yang menjadi perangkat marketing utama.

Langkah Dropbox ini bisa Anda tiru, dengan mengenali terlebih dahulu apa yang startup Anda berikan kepada dunia, dan kepada siapa Anda akan memasarkannya. Penggalian terhadap produk ini dapat Anda lakukan dengan trial and error.

Sejalan dengan bagaimana Anda mengenali produk, jangan lupa ceritakan produk Anda. Integrasikan produk tersebut dengan strategi viral marketing di media sosial. Dropbox sudah menjahitnya dengan begitu elegan. Kini giliran Anda.

Memahami karakter audiens di media sosial

Kendati startup perlu mengerahkan energinya untuk membuat produk yang terjamin secara kualitas, bukan berarti mencitrakan diri di media sosial lantas menjadi dosa. Anda tentu saja memerlukan ranah marketing yang satu ini.

Di samping konten dari produk, viral marketing dapat bekerja dengan baik bila diimbangi dengan pengelolaan media sosial yang apik. Agar tepat sasaran dalam menyebarkan konten produk–yang kemudian menjadi konten di media sosial, perlu adanya insight tentang bagaimana pertumbuhan engagement dan followers.

Insight ini bisa Anda dapatkan dengan tools media sosial seperti ombaQ. Semua data dan angka terkait pertumbuhan media sosial startup Anda dapat dipantau dengan cara-cara yang mudah, sehingga Anda tetap bisa fokus pada perkembangan produk.

Dengan memiliki data-data tersebut, Anda sudah selangkah lebih maju dalam memahami karakter audiens dan target market Anda di media sosial. Langkah ini jelas dapat memuluskan langkah Anda untuk melakukan viral marketing secara terus menerus.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama dengan ombaQ. Sumber gambar header dari Pixabay