Sony ‘Ketahuan’ Mengutak-Atik Teknologi AMD, Apakah Dalam Rangka Pengembangan PlayStation 5?

Di Corporate Strategy Meeting kemarin, Sony mengabarkan bahwa PlayStation 4 telah memasuki tahap akhir siklus hidupnya. Hal ini memang belum tentu menandai bahwa sang console maker Jepang akan mengumumkan penerusnya dalam waktu dekat, tapi kehadiran console next-gen tidak terelakkan, dan suatu saat nanti kita harus rela berpamitan dengan PS4.

Rumor soal kehadiran PlayStation ‘5’ sudah terdengar cukup lama, bahkan kita sempat mendengar pemakaian CPU Zen 8-core dan GPU berbasis arsitektur Navi. Kali ini, petunjuk lain terkuak oleh Phoronix. Situs ini mendapati seorang programer Sony mengutak-atik teknologi AMD Ryzen dengan mencoba memodifikasi dukungan microarchitecture Zen di compiler stack LLVM – yaitu komponen penting dari tool yang digunakan dalam pengembangan PlayStation 4.

Mengingat bahwa console current-gen Sony itu tidak menggunakan prosesor Ryzen, kemungkinan besar langkah ini merupakan bentuk dari pengembangan sistem PlayStation selanjutnya. Individu yang dimaksud adalah Simon Pilgrim, seorang principal programmer di Sony Computer Entertainment Europe. Dalam beberapa minggu terakhir, ia mengakses github LLVM yang berkaitan dengan arsitektur ‘znver1‘, yakni codename dari prosesor Ryzen generasi pertama.

Informasi di LinkedIn milik Simon Pilgrim menunjukkan bahwa sang programmer ialah orang yang terlibat dalam penggarapan sejumlah hardware PlayStation. Selain itu, berdasarkan bagian credit di permainan Tearaway serta DriveClub, Pilgrim adalah staf Sony Advanced Technology Group.

image (2)

Ayo coba kita satukan pentunjuk-pentunjuk tadi: penyedia platform diketahui mencoba menyempurnakan/memodifikasi bagian penting dari toolchain developer untuk prosesor jenis baru yang tidak digunakan di produk mereka. Hal ini boleh jadi membuktikan bahwa benar Ryzen akan menjadi komponen utama di penerus console PlayStation 4.

Anda mungkin penasaran, mengapa Sony memilih Ryzen generasi pertama jika PlayStation 5 diestimasi meluncur di tahun 2020 atau 2021, ketika generasi keduanya sudah tersedia? Menurut pengamatan Richard Leadbetter dari Digital Foundry, dalam pengembangan console, produsen harus fokus memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia karena ada banyak proses kustomisasi yang perlu dilakukan.

Dan ketika revisi Ryzen tiba (misalnya bersamaan dengan waktu console anyar Sony dilepas), AMD mungkin malah memfokuskan perhatian mereka pada versi desktop dan server, bukan desain terintegrasi yang akhirnya menjadi APU.

Saya tidak bisa menerka strategi Sony terlalu jauh dalam penggarapan PlayStation ‘next‘. Namun peluang untuk menggabungkan CPU Ryzen x86 dengan teknologi grafis Radeon dalam chip tunggal, apalagi dipasok oleh satu perusahaan akan memberikan mereka banyak keuntungan; baik dari aspek ongkos, kemudahan pengambangan, serta dukungan fitur cross-platform.

Sony: PlayStation 4 Telah Memasuki Tahap Akhir Siklus Hidupnya

Nintendo memang tengah berbahagia dengan kesuksesan Switch mereka, tetapi di ranah persaingan console, Sony masih jadi nomor satu. Hingga kini, Sony diketahui telah menjual 79,8 juta unit PlayStation 4. Namun momentum persebarannya kini lebih mengendur dengan angka penjualan yang sedikit lebih rendah dibanding periode sebelumnya.

Dan dalam Sony Corporate Strategy Meeting kemarin, boss PlayStation John Kodera menyampaikan bahwa sebagai console generasi kedelapan mereka, PlayStation 4, resmi memasuki tahap akhir siklus hidupnya – setelah melewati periode panen (masa di mana perusahaan meminimalkan investasi demi mendapatkan keuntungan maksimal) yang dimulai tiga tahun silam.

Fase akhir tersebut memang berpeluang memberikan dampak negatif pada pemasukan divisi gaming Sony, namun seperti yang dituturkan oleh reporter Wall Street Journal Takashi Mochizuki, perusahaan bisa menambal kerugian melalui layanan berlangganan PlayStation Plus serta penjualan software. Mungkin Anda khawatir tibanya PS4 di fase ini menandai semakin dekatnya momen penghentian produksi console, tapi kenyataannya tidak begitu.

Menurut para pakar, penjualan PlayStation 4 tetap akan tetap tinggi. Alasan mengapa Kodera bilang bahwa console telah masuk pada fase akhir siklus hidupnya adalah ia mencoba menjelaskan menurunnya ekspektasi penjualan dari 19 juta ke 16 juta unit di tahun ini pada para investor. Meski demikian, produk diperkirakan masih mempunyai umur cukup panjang, hanya saja momentum pengapalannya tidak setinggi dulu.

Dan ada alasan kuat mengapa kita tidak akan berjumpa dengan akhir hayat PS4 dalam waktu dekat: ada banyak game menarik yang siap dirilis dalam waktu dekat sampai tahun depan. Mereka ialah permainan-permainan eksklusif ataupun multi-platform, contohnya Detroit: Become Human, Spider-Man, Red Dead Redemption 2, Days Gone; serta judul-judul yang belum diketahui kapan meluncur: The Last of Us Part II, Death Stranding, Ghost of Tsushima, hingga remake Final Fantasy VII.

Penurunan penjualan console memang tidak terelakkan. Sudah ada banyak orang mengadopsi PlayStation 4 dan perangkat ini telah berumur lima tahun. Menakar dari perjalanan PS3 selama tujuh tahun, itu berarti PS4 punya dua tahun lagi. Tapi perlu diingat, Sony baru meluncurkan PlayStation 4 Pro di bulan November 2016. Eksistensi dari versi high-end console current-gen mereka berpotensi memperpanjang usia PS4.

Kodera juga sempat bilang, di momen ini sampai penghujung masa fiskal 2020 yang jatuh pada tanggal 31 Maret 2021, Sony akan ‘berjongkok untuk berdiri lebih tinggi di masa depan’. Apakah waktu yang mereka sebut itu merupakan perkiraan peluncuran console next-gen? Sony sendiri telah mengonfirmasi tak akan mengumumkan hardware baru di E3 2018…

Via Polygon & GameSpot.

Lewat Software Update, Headphone dan Earphone Sony Kedatangan Integrasi Google Assistant

Kabar gembira bagi para pengguna Sony WH-1000XM2 dan WI-1000X, headphone dan earphone wireless bergaya neckbud itu baru saja kedatangan software update yang menghadirkan integrasi Google Assistant. Sony sebenarnya sudah menjanjikan hal ini sejak Januari lalu ketika Assistant ‘menginvasi’ CES, dan penantian konsumen akhirnya terbayarkan.

Usai di-update, Assistant bisa dipanggil dengan menekan tombol pada headphone yang sebelumnya berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fitur noise cancelling. Mengubah fungsi tombol ini dapat dilakukan lewat aplikasi pendamping di smartphone – aplikasi yang sama yang dipakai untuk mengunduh dan meng-install software update itu tadi.

Berkat integrasi yang proper ini, pengguna jadi bisa memanggil Assistant meski ponsel yang digunakan adalah iPhone (dengan meng-install aplikasi Google Assistant terlebih dulu tentunya). Sebelum ini, pengguna sebenarnya sudah bisa mengakali, memanggil Assistant dengan menekan dan menahan tombol panggilan telepon pada headphone, namun cara ini hanya berlaku buat pengguna perangkat Android saja.

Di samping itu, integrasi semacam ini juga memungkinkan Assistant untuk membacakan notifikasi yang masuk ke ponsel, termasuk membacakan nama pengirimnya sekaligus. Kalau dengan teknik akal-akalan tadi, yang pengguna dapat hanyalah sebatas deringan notifikasi saja.

Sejauh ini baru headphone dan earphone ini saja yang kebagian jatah integrasi Google Assistant, akan tetapi Sony sudah berjanji untuk menghadirkan update yang sama buat tiga headphone lainnya, yakni h.ear on 2 WH-H900N, WH-CH900N, dan true wireless earphone WF-1000X.

Sumber: Android Police.

Sony Indonesia Umumkan Kehadiran TV Premium A8F Bravia OLED

Sony sebagai salah satu pemain terdepan di pasar TV premium, hari ini mengumumkan kehadiran TV OLED berbasis platform Android TV di Indonesia yakni A8F Bravia OLED yang tersedia dalam ukuran 65 inci dan 55 inci.

Sony menggabungkan kualitas gambar menakjubkan dari kelebihan layar OLED dan audio yang imersif dengan teknologi ‘Acoustic Surface‘ yang membuat suara seakan-akan keluar dari layar televisi.

Bila biasanya, suara dari televisi berasal dari speaker yang berada di bawah panel maupun di samping panel. A8F Bravia OLED terpasang speaker di bagian belakang kanan dan kiri, membuat suara yang keluar terdengar dari berbagai arah.

sony-indonesia-umumkan-kehadiran-tv-premium-a8f-bravia-oled-2

“Sebagai TV OLED, A8F Bravia OLED menyodorkan gambar dengan detail yang baik, warna hitam yang pekat, warna yang kaya tapi tetap realistis, dan sudut pandang yang luas”.  Ungkap Kazuteru Makiyama, President Director Sony Indonesia.

Salah satu fitur andalan dari A8F Bravia OLED ialah prosesor gambarnya yang telah menggunakan Sony X1 Extreme. Prosesor ini punya sejumlah tugas, mulai dari memperkaya warna gambar, meningkatkan kontras, menjaga kualitas detail gambar, dan mereduksi noise pada gambar.

Ismalianti Putri, TV Product Marketing Manager Sony Indonesia juga turut menjelaskan, “ada tiga pilar utama yang diusung yakni picture/sound, design, dan user experience“.

sony-indonesia-umumkan-kehadiran-tv-premium-a8f-bravia-oled-1

Lebih lengkap, berikut fitur-fitur yang dimiliki A8F Bravia OLED:

  • Menggunakan layar OLED. 8 juta piksel self-illuminating menghasilkan pengalaman visual yang kaya dengan hitam yang pekat, dan sudut pandang yang lebar.
  • Truluminos Display dengan warna menyala untuk meningkatkan akurasi gambar.
  • 4K X-Reality PRO untuk menghasilkan detail dengan algoritma unik Sony untuk seluruh konten, seperti siaran TV, DVD, Blu-ray, video internet, dan foto digital.
  • One Slate Concept. Desain minimalis dan elegan untuk membuat Anda fokus pada gambar yang dihasilkan. Hadir dengan stand yang lebih praktis untuk dapat ditempatkan di berbagai lokasi.
  • HDR kompatibel untuk menerima dan memroses sinyal standar video dengan peningkatan pencahayaan, kontras dan warna melalui layanan video internet dan HDMI. Mendukung HDR 10, Hybrid Log-Gamma dan Dolby Vision.

Mengenai harga A8F Bravia OLED pihak Sony belum masih enggan membeberkan angka pastinya. Karena produk ini baru akan meluncur ke pasar Indonesia pada bulan Juli 2018. Mereka hanya memberi bocoran kalau rentang harganya tidak akan berbeda jauh dengan produk mereka sebelumnya yakni A1 Bravia OLED.

10 Game Esensial di Bulan Mei 2018

Sony sedang menikmati masa kejayaan dengan keberhasilan Shadow of the Colossus dan God of War menduduki posisi teratas (sementara) daftar game terbaik tahun ini. Namun waktu terus berjalan dan tidak terasa, kita telah memasuki bulan kelima di 2018. Dan selama periode 31 hari ini, ada beberapa judul yang berpeluang menandingi kreasi-kreasi milik Sony tersebut.

Di bulan ini, dominasi Sony terlihat sedikit mengendur. Sang publisher hanya akan melepas satu permainan eksklusif kelas blockbuster. Mei 2018 sendiri dipenuhi oleh game-game multi-platform, dan kehadiran beberapa titel di sana merupakan efek dari pengunduran tanggal rilis di bulan-bulan sebelumnya. Kemudian, sejumlah judul lainnya ialah versi remaster dari permainan yang sudah pernah dirilis.

 

Battlezone Gold Edition

PS4, Xbox One, PC – 1 Mei

Setelah sebelumnya tersedia secara terbatas di platform virtual reality, Rebellion Developments akhirnya melepas remake dari tank shooter kreasi Atari itu secara lebih luas. Seperti di versi VR-nya, Anda dapat menikmati mode campaign procedurally generated-nya sendirian atau bersama tiga orang kawan.

 

Total War Saga: Thrones of Britannia

PC – 3 Mei

Dengan fokus pada tokoh Ragnar Lodbrok dan era saat bangsa Viking menginvasi kepulauan Inggris, Thrones of Britannia merupakan game strategi yang ideal buat para penggemar serial TV Vikings di History Channel, menandai kembalinya Creative Assembly ke tema sejarah sesudah mengerjakan dua game Warhammer.

 

Donkey Kong Country: Tropical Freeze

Switch – 4 Mei

Di edisi Switch dari sekuel permainan Donkey Kong ini, Nintendo menambahkan Funky Kong ke daftar opsi karakter. Dengan memilihnya, petualangan akan dilakukan Funky Kong seorang diri. Sebagai kompensasinya, ia mempunyai HP lebih banyak, bisa melakukan lompatan ganda di udara, serta bernafas dalam air.

 

Conan Exiles

PS4, Xbox One, PC – 8 Mei

Conan Exiles merupakan hasil dari kerja keras dan realisasi gagasan tim Funcom atas jagat low fantasy Conan the Barbarian ciptaan Robert E. Howard. Setelah melewati periode early access lebih dari setahun, versi retail permainan berkonsep survival open world ini akhirnya siap dirilis di platform current-gen.

 

Destiny 2: Warmind

PS4, Xbox One, PC – 8 Mei

Warmind adalah expansion pack kedua untuk game shooter multiplayer bertema sci-fi ciptaan Bungie, Destiny. Add-on akan mengambil latar belakang planet Mars; menyuguhkan cerita, mode Patrol, Public Event serta Strikes baru. Tentu saja para gamer juga akan memperoleh koleksi persenjataan dan armor anyar.

 

Pillars of Eternity 2: Deadfire

PC – 8 Mei

Seharusnya dirilis di bulan April 2018. Permainan role-playing Obsidian ini meneruskan perjalanan Anda sebagai Watcher. Watcher ialah individu-individu spesial yang mampu melihat ke dalam jiwa seseorang serta menerawang kehidupan orang tersebut di masa sebelumnya. Di Deadfire, petulangan diperluas ke samudra.

 

Hyrule Warriors: Definitive Edition

Switch – 18 Mei

Versi definitive Hyrule Warriors khusus Nintendo Switch ini dibundel bersama seluruh downloadable content yang sempat tersedia buat versi Wii U dan 3DS, mode multiplayer, serta sejumlah kostum baru untuk Link dan Zelda – yang diadaptasi dari permainan The Legend of Zelda: Breath of the Wild.

 

Dark Souls: Remastered

PS4, Xbox One, Switch, PC – 25 Mei

Bandai Namco dan FromSoftware mempercayakan pengembangan edisi remaster dari Dark Souls pada tim berbeda: QLOC untuk versi PC, Xbox One serta PS4; dan Virtuos buat versi Switch-nya. Di sana, Anda disuguhkan tekstur beresolusi tinggi, serta dukungan resolusi 4K dan sesi gameplay 60-frame rate per detik.

 

Detroit: Become Human

PS4 – 25 Mei

Dalam menggarap permainan action-adventure ini, sutradara David Cage kabarnya menghabiskan waktu dua tahun untuk menulis skrip setebal 2.000 halaman demi menciptakan narasi yang kompleks serta saling tersambung. Pilihan Anda akan menentukan hidup-matinya para tokoh utama, tapi siapapun yang tewas, Become Human tidak mempunyai ‘game over‘.

 

Agony

PS4, Xbox One, PC – 29 Mei

Agony berpotensi menjadi satu dari sedikit permainan yang paling ‘meresahkan’ di tahun 2018. Game survival horror ini di-setting di neraka, dan di sana Anda akan berhadapan dengan para penghuninya yang mengerikan. Untuk bertahan hidup, Anda diberikan kemampuan untuk merasuk ke tubuh makhluk lain.

Bermodalkan Kamera Papan Atas, Sony Xperia XZ2 Premium Resmi Tiba

Sony mengawali tahun 2018 dengan meluncurkan dua smartphone andalannya, Xperia XZ2 dan XZ2 Compact, keduanya berbekal dapur pacu chipset Snapdragon 845. Tak menunggu lama, hanya berselang dua bulan, Sony kembali meluncurkan smartphone papan atas lainnya, Xperia XZ2 Premium dengan sejumlah peningkatan signifikan. Sektor kamera menjadi fokus Sony, keputusan yang cermat kendati bukan kejutan.

Pabrikan asal Jepang itu mengatakan bahwa smartphone-nya ini memiliki kamera yang mampu menangkap video di ISO 12.800, ISO tertinggi yang pernah dan mampu direkam oleh smartphone. Perangkat juga diklaim dapat mengambil foto dengan ISO 51,200. Dengan performa ISO sedemikian tinggi, XZ2 Premium punya kemampuan untuk menjepret objek di kondisi yang sangat gelap, meskipun konsekuensinya menghasilkan noise digital yang signifikan.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-17-59

Secara teknis ponsel ini memiliki pengaturan kamera belakang ganda 19MP RGB Exmor RS + 12MP Monokrom yang mendukung Motion Branding dari Sony dengan prosesor gambar fusi AUBE. Seperti ponsel high-end Huawei, Sony juga menawarkan mode hitam-putih, dan efek bokeh yang sempurna. Sebagaimana XZ2, Xperia XZ2 Premium juga mampu merekam video gerak lambat beresolusi 1080p pada 960 frame per detik. Sementara itu di bagian depan, Sony Xperia XZ2 Premium membawa kamera 13MP Exmor RS dengan display flash.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-19-13

Berbasis Android Oreo, Sony Xperia XZ2 Premium menayangkan video dan foto apik lewat layar TRILUMINOS 5,8 inci yang menawarkan resolusi 2160 x 3840 piksel dan ditutupi oleh Gorilla Glass 2.5D. Yang disayangkan, Sony masih terpaku pada rasio 16:9 ketimbang mengikuti trend layar penuh 18:9. Beruntung untuk mengimbangi performa kamera, Sony membenamkan chipset kelas atas Snapdragon 845 yang diduetkan dengan RAM sebesar 6GB. Di belakang, duduk baterai sebesar 3.450mAh yang akan menopang daya seluruh komponen.

Smartphone yang mengantongi sertifikat IP65/68 ini dijadwalkan tersedia mulai musim panas ini dalam balutan warna Chrome Black atau Chrome Silver. Harga jualnya belum diumumkan, namun berkaca pada kemampuannya, kemungkinan besar XZ2 Premium ini akan jadi smartphone paling mahal Sony di tahun 2018.

screenshot-www.sonymobile.com-2018-04-17-09-23-11

Sumber berita SonyMobile.

Sony Luncurkan Tablet E-Ink Seukuran Kertas A5 untuk Menganotasi Dokumen

Setahun yang lalu, Sony menyingkap sebuah tablet e-ink raksasa yang dirancang untuk memudahkan kegiatan anotasi dokumen, terutama buat yang rutin melakukannya setiap hari. Meski kedengarannya praktis, tidak semua orang bersedia membawa-bawa tablet sebesar kertas A4 ke mana pun mereka pergi.

Solusinya? Sony telah menyiapkan versi yang jauh lebih ringkas. Dinamai Sony DPT-CP1, dimensinya persis kertas A5, dengan bentang diagonal layar 10,3 inci dan resolusi 1872 x 1404 (224 ppi). Layar e-ink ini juga mampu menampilkan 16 level warna greyscale yang berbeda.

Sony tak lupa membekalinya dengan storage sebesar 16 GB untuk menyimpan file PDF, dan perangkat pun mendukung sharing file dengan perangkat Android, iOS, Windows maupun Mac via bantuan aplikasi pendamping. Singkat cerita, perangkat ini sama persis seperti tablet Digital Paper yang Sony luncurkan setahun lalu, hanya saja dalam wujud yang lebih portable.

Portabilitasnya turut ditunjang oleh tebal bodi yang hanya 5,9 mm serta bobot sekitar 226 gram. Dalam satu kali charge, baterainya bisa bertahan hingga sebulan penuh. Tentunya ini bisa dicapai berkat penggunaan display e-ink ketimbang LCD biasa.

Yang sangat disayangkan, Anda masih harus terbang ke Jepang langsung untuk bisa meminangnya. Sony bakal memasarkannya mulai bulan Juni mendatang dengan harga di bawah 70.000 yen, atau kurang lebih sekitar Rp 9 juta. Sekali lagi, mungkin bakal lebih bijak bagi Anda untuk membeli iPad maupun tablet lain, kecuali Anda benar-benar perlu menganotasi dokumen setiap hari.

Sumber: Digital Trends.

God of War Langkahi Shadow of the Colossus Sebagai Game Terbaik (Sementara) di 2018

Rivalitas Microsoft dan Sony telah berlangsung sejak era console generasi ketujuh, tapi mulai tahun 2017, sistem game baru Nintendo terbukti menjadi kompetitor berat. Dari sisi skor, game-game seperti Super Mario Odyssey dan Breath of the Wild berada di atas Horizon Zero Dawn dan Persona 5. Namun perubahan bisa kita mulai rasakan dalam empat bulan memasuki 2018 ini.

Tak lama setelah Monster Hunter World dirilis, remake Shadow of the Colossus segera melucuti gelar ‘game terbaik sementar 2018′ yang sempat dipegang RPG Capcom tersebut. Dan di bulan April ini, fans Sony kembali berteriak girang berkat pencapaian satu judul eksklusif PlayStation 4. Lebih dari seminggu sebelum God of War dirilis, media-media game ternama telah memublikasikan ulusannya, dan mayoritas dari mereka memberi penilaian yang sangat positif buat permainan action baru itu.

God of War memperoleh skor sempurna dari DualShockers. Reviewer bilang bahwa permainan ini adalah contoh sempurna bagaimana developer merevolusi satu seri yang begitu dicintai fans sembari meningkatkan kualitasnya. Para pemain akan merasakan bagaimana penyempurnaan diimplementasikan pada mekanisme game, narasi, sembari secara efektif menumbuhkan rasa simpati pada karakter-karakternya.

IGN juga memberikan game ini skor 10/10. IGN sudah menduga God of War akan menyuguhkan petualangan seru, namun pengulas tidak menyangka semua kontennya saling menopang dan menghasilkan satu mahakarya. Mereka memuji perkembangan tokoh Kratos. Di permainan ini, karakteristiknya jadi lebih kompleks. Ia digambarkan sebagai seorang ayah, pejuang, bahkan monster.

Walaupun tidak mendapatkan badge Essential, Eurogamer tetap merekomendasikan permainan ini. Mereka melihat bagaimana Santa Monica Studio berhasil memanfaatkan teknologi terbaru untuk menyuguhkan kepuasan bermain yang sederhana, tapi itu berarti developer sebetulnya juga tidak banyak menerapkan ide-ide baru. Efeknya, meski visualnya terlihat cantik, God of War tak benar-benar memberikan terobosan.

VentureBeat malah punya pendapat berbeda. Menurut reviewer, sistem pertempuran metodis yang menggantikan pertarungan berbasis combo adalah perubahan terbesar di game ini. Langkahnya terbilang cukup beresiko, tapi hasil akhirnya ternyata memuaskan. Melalui God of War, Sony berhasil mengangkat Kratos sebagai salah satu ikon terbesar PlayStation yang dicintai gamer.

Buat GameSpot, God of War tetap terasa seperti pendahulu-pendahulunya. Ia merupakan permainan action spektakuler berisi adegan-adegan serta skenario mencengangkan yang menghabiskan banyak dana dalam proses pengembangannya. Namun elemen narasinya jadi kejutan menyenangkan. Ada banyak perbaikan dibubuhkan di sana, dan kini, Kratos bukan lagi karakter brutal yang gampang diprediksi. GameSpot memberinya nilai 9/10.

Di situs agregat review  OpenCritic, God of War saat ini berhasil memperoleh skor rata-rata sementara 95 dari sekitar 70 ulasan. Angka ini berada di atas Shadow of the Colossus (92) dan Monster Hunter World (90).

Analis: Tidak Akan Ada PlayStation 5 Sampai Tahun 2020

Terlepas dari kemudahan pemakaiannya, siklus hidup yang terbatas dan tak adanya kesempatan untuk meng-upgrade hardware adalah kelemahan terbesar console dibanding PC. Kehadiran PlayStation 4 Pro dan Xbox One X memang memperpanjang umurnya, tapi kehadiran dua versi baru console generasi kedelapan itu tidak bisa menghentikan hal yang tak terelakkan.

Minggu lalu, website  SemiAccurate mengklaim bahwa mereka berhasil memperoleh detail mengenai sistem game Sony selanjutnya. Kabarnya, sang penulis telah mendapatkan info soal susunan hardware serta memprediksi kapan tepatnya sang console maker Jepang itu meluncurkannya: boleh jadi di musim liburan 2018 atau awal 2019. Console anyar itu dikatakan diramu untuk menangani konten VR lebih baik dari pendahulunya.

Namun analis Michael Pachter dari Wedbush Securities punya pendapat berbeda. Menurutnya, kemungkinan Sony akan melepas PlayStation ‘5’ di waktu dekat sangatlah kecil. Berdasarkan perhitungannya, hanya ada peluang 25 persen bagi sang perusahaan melepas hardware baru itu di 2019. Persentasenya meningkat jadi 75 persen di tahun 2020. Meski begitu, Pachter tidak bilang bahwa kita tak akan kedatangan PS5 di tahun ini.

Selama dua generasi console, Sony memanfaatkan ajang E3 sebagai tempat penyingkapan platform permainan baru mereka. Tapi kurang dari dua bulan menjelang E3 2018, belum ada rumor ataupun laporan yang betul-betul meyakinkan terkait eksistensi PlayStation 5. Kemungkinan lainnya: Sony berhasil menjaga rahasia pengembangannya. Saya hanya penasaran seperti apa perasaan mereka yang baru membeli PS4 Pro saat mendengar produsen tengah mengembangkan console next-gen.

Berdasarkan laporan SemiAccurate, PlayStation 5 akan kembali diotaki APU AMD, kali berisi CPU Zen 8-core dan GPU berbasis arsitektur Navi. Selain itu, Sony dirumorkan telah mengirimkan unit development kit console ini ke sejumlah developer game. SemiAccurate juga menyebutkan bahwa sistem ini dioptimalkan buat VR, boleh jadi kompatibel dengan unit PSVR yang ada sebelumnya.

Belakang, momentum penjualan PlayStation 4 memang menurun tipis, namun saya memperkirakan angkanya akan kembali naik saat game-game blockbuster eksklusif seperti The Last of Us Part II, Death Stranding, Ghost of Tsushima, serta Days Gone dirilis. Tak ada alasan kuat bagi Sony untuk buru-buru melepas penerus current-gen console-nya.

Menakar dari umur PS3, sistem last-gen tersebut mempunyai siklus hidup selama kurang lebih tujuh tahun (hingga PlayStation 4 meluncur). PS4 sendiri lahir di tahun 2013, itu artinya baru akan menyamai umur PlayStation 3 di 2020.

Via Metro.co.uk. Sumber: WCCFTech.

Camcorder Profesional Sony FS5 II Siap Hasilkan Video 4K HDR Tanpa Editing

Sony baru saja memperkenalkan kamera video kelas profesional terbarunya, FS5 II. Sesuai namanya, ia merupakan suksesor dari camcorder bernama sama yang dirilis di tahun 2015. Pembaruannya tergolong minor – dan sebenarnya sudah tersedia pada pendahulunya meski dalam wujud firmware update berbayar – akan tetapi cukup signifikan kalau mengikuti tren terkini.

Tren yang saya maksud adalah video HDR. Seperti yang kita tahu, video HDR memiliki keunggulan dalam hal kontras dan kekayaan warna. Namun proses pembuatannya sering kali tidak mudah, melibatkan proses pascaproduksi yang cukup panjang demi menghasilkan video yang memikat.

Sony FS5 II

Sony FS5 II mencoba menjegal problem ini lewat fitur Instant HDR. Fitur ini pada dasarnya bakal mengeliminasi tahap color grading yang biasa dilakukan selama proses penyuntingan video. Kendati demikian, mereka yang lebih memilih untuk mengaturnya secara manual masih memiliki opsi perekaman dalam format S-Log2 maupun S-Log 3.

Sony bilang bahwa pengolahan warna yang disajikan fitur ini berkaca pada kamera kelas atas mereka yang bernama Venice. Lewat FS5 II, Sony sejatinya mencoba mengaplikasikan color science yang terdapat pada kamera seharga $42.000 itu ke bodi kamera yang lebih kecil dan jauh lebih terjangkau.

Sony FS5 II

Selebihnya, FS5 II tidak berbeda dari pendahulunya. Perangkat masih mengandalkan sensor Super 35 Exmor yang sanggup merekam video 4K 30 fps atau 1080p 120 fps langsung ke dalam SD card. Kalau menggunakan external recorder, output-nya bisa didongkrak menjadi 4K 60 fps.

Kamera ini rencananya bakal memasuki pasaran mulai bulan Juni mendatang seharga $4.750 (body only). Kalau ini terlalu mahal dan HDR bukan prioritas buat Anda, mungkin persembahan terbaru Blackmagic bisa menjadi alternatif yang lebih menarik.

Sumber: DPReview.