HomePod Adalah Debut Apple di Segmen Smart Speaker

iOS 11 sudah, macOS High Sierra sudah, iPad Pro 10,5 inci sudah, iMac Pro juga sudah, namun ternyata Apple masih mengumumkan satu produk baru lagi dalam event WWDC semalam. Produk tersebut santer dibicarakan di situs-situs rumor belakangan ini sebagai speaker bertenaga Siri. Yup, inilah Apple HomePod, penantang Amazon Echo dan Google Home – juga Harman Kardon Invoke – di segmen smart speaker.

HomePod boleh Anda anggap sebagai buah kelatahan Apple dalam menghadapi kategori produk yang masih tergolong baru ini. Akan tetapi Apple sejatinya juga hendak menarget Sonos, apalagi mengingat mereka juga baru saja memperkenalkan protokol wireless AirPlay 2 yang mendukung setup audio multi-room.

Selain putih, HomePod juga tersedia dalam pilihan warna space gray / Apple
Selain putih, HomePod juga tersedia dalam pilihan warna space gray / Apple

HomePod mengadopsi desain yang sangat minimalis. Tingginya tidak sampai 18 cm, dengan diameter berkisar 14 cm dan bobot 2,5 kilogram. Berat sekali? Ya, karena di dalamnya penuh sesak dengan komponen audio berkualitas.

Di bagian dasar, ada total tujuh tweeter yang masing-masing dilengkapi unit amplifier-nya sendiri, kemudian di tengahnya ada enam buah mikrofon untuk menangkap instruksi pengguna secara akurat. Duduk di paling atas adalah sebuah woofer berukuran cukup besar yang siap mengguncang ruangan dengan dentuman bass-nya.

Bagian dalam HomePod yang penuh sesak / Apple
Bagian dalam HomePod yang penuh sesak / Apple

Semua ini dibalut dengan material kain bermotif jaring yang kelihatan mulus – tidak ada jahitan yang tampak di sisi-sisinya. Anda juga tak akan menjumpai tombol sama sekali di tubuh HomePod; selain menggunakan sentuhan pada panel atasnya, pengoperasiannya juga mengandalkan perintah suara, tentunya dengan bantuan sang asisten virtual, Siri.

Fungsi Siri pada HomePod sama seperti Alexa pada Echo dan Assistant pada Google Home. Berbagai pertanyaan Anda siap Siri jawab, entah itu sekadar informasi cuaca atau kondisi lalu lintas, atau malah konversi satuan dan informasi umum lainnya. Duet HomePod dan Siri ini juga siap membantu Anda mengendalikan beragam perangkat smart home yang tergabung dalam platform Apple HomeKit.

Bagian atasnya merupakan panel sentuh, yang akan menyala ketika Anda mengucapkan mantra "Hey Siri" / Apple
Bagian atasnya merupakan panel sentuh, yang akan menyala ketika Anda mengucapkan mantra “Hey Siri” / Apple

Yang agak mengejutkan adalah keputusan Apple untuk menanamkan chip A8 pada HomePod, persis seperti yang terdapat pada iPhone 6. Chip inilah yang bertugas untuk memastikan kualitas suara HomePod tetap optimal dalam berbagai kondisi.

Pada prakteknya, HomePod bisa mendeteksi posisinya dalam ruangan. Jadi meskipun ia Anda letakkan di pojok ruangan, suara yang dihasilkannya tetap bisa mengisi ruangan tersebut dengan seimbang, semuanya berkat proses komputasi dan beragam kalkulasi yang dilakukan oleh chip A8 itu tadi.

Singkat cerita, kalau menurut klaim Apple sendiri, HomePod adalah sebuah smart speaker yang tidak mau kompromi soal kualitas suara. Perangkat ini rencananya akan dipasarkan di AS, Inggris dan Australia terlebih dulu seharga $349, dengan dua pilihan warna, yakni putih dan space gray.

Sumber: Apple.

Fender Umumkan Dua Speaker Bluetooth dengan Penampilan ala Amplifier Gitar

Pasar speaker Bluetooth kian sesak dengan masuknya pelapak baru yang reputasinya cukup dipandang. Perusahaan bernama Fender ini mungkin lebih Anda kenal sebagai produsen gitar elektrik beserta amplifier-nya, akan tetapi sejak tahun lalu mereka sebenarnya sudah menjejaki segmen consumer audio lewat lima pasang in-ear headphone.

Tidak tanggung-tanggung, Fender langsung memperkenalkan dua speaker sekaligus dalam menjalani debutnya, yakni Monterey dan Newport. Keduanya didesain menyerupai amplifier gitar. Hal ini terdengar agak lucu buat saya, sebab beberapa saat lalu Fender merilis Mustang GT, amplifier gitar canggih yang berpenampilan minimalis dengan alasan perangkat juga berfungsi sebagai speaker Bluetooth.

Monterey dan adik kecilnya, Newport, sayangnya tidak bisa merangkap tugas sebagai amplifier. Grille bernuansa klasik itu hanya sebatas kosmetik – kasusnya sama seperti lini speaker Bluetooth besutan Marshall. Di baliknya, bernaung sepasang woofer dan tweeter – Newport yang berukuran mungil hanya mengemas sepasang woofer dan satu tweeter saja.

Meski mengandalkan konektivitas Bluetooth, Monterey tak bisa dimasukkan dalam kategori portable. Pasalnya, ia tak memiliki baterai dan harus terus dicolokkan ke listrik. Sebaliknya, Newport mengemas baterai dengan estimasi daya tahan 12 jam, plus sejumlah kontrol dan mikrofon untuk menerima panggilan telepon dari ponsel.

Baik Fender Monterey dan Newport rencananya akan tersedia di pasaran mulai bulan Juli mendatang, masing-masing dengan harga $350 dan $200. Jujur saya bingung kenapa harganya begitu mahal, apalagi mengingat amplifier sekaligus speaker Bluetooth yang saya singgung tadi bisa didapat seharga $250 saja untuk model terkecilnya.

Sumber: 9to5Toys dan The Verge.

Amazon Echo Show Padukan Kepintaran Alexa dengan Layar Sentuh Interaktif

Baru saja memperkenalkan Echo Look, Amazon sudah tancap gas dan mengumumkan perangkat baru lagi dari lini tersebut. Bernama Echo Show, Amazon sejatinya mempertahankan segala kelebihan lini Echo beserta Alexa selama ini, lalu menambahkan sebuah layar sentuh interaktif kepadanya.

Layar sentuh 7 inci ini membuka bentuk interaksi baru antara pengguna dan sang asisten virtual. Saat Anda menanyakan tentang hasil pertandingan tim basket favorit Anda misalnya, Alexa tak hanya bilang kalau tim Anda menang, tapi juga menampilkan skor pertandingannya pada layar.

Karena dibekali layar, Echo Show bisa menampilkan live feed dari kamera pengawas / Amazon
Karena dibekali layar, Echo Show bisa menampilkan live feed dari kamera pengawas / Amazon

Kehadiran layar sentuh juga berujung pada integrasi dengan perangkat smart home yang lebih mendalam. Contoh yang paling gampang, Anda sekarang bisa meminta Alexa menampilkan live feed dari kamera pengawas yang terpasang di depan garasi. Contoh lain, Anda bisa lebih leluasa menyesuaikan warna lampu Philips Hue melalui slider yang muncul di layar.

Buat yang selama ini sering menanyakan resep ke Alexa, Anda sekarang bisa melihat video tutorialnya langsung di layar Echo Show. Mengingat perangkat ini juga dibekali kamera depan, Anda pun bisa melakukan panggilan video maupun audio ke siapapun yang memiliki perangkat atau aplikasi Alexa.

Echo Show juga dapat digunakan untuk video chat dengan siapapun yang memiliki perangkat atau aplikasi Alexa / Amazon
Echo Show juga dapat digunakan untuk video chat dengan siapapun yang memiliki perangkat atau aplikasi Alexa / Amazon

Secara teknis, Amazon telah membekali Echo Show dengan 8 buah mikrofon, plus teknologi beam forming dan noise cancellation supaya Alexa bisa mendengar Anda dengan jelas, bahkan ketika musik sedang diputar. Perannya sebagai speaker sendiri didukung oleh sepasang driver stereo berteknologi Dolby.

Amazon Echo Show rencananya bakal dipasarkan mulai 28 Juni mendatang seharga $230, cuma $30 lebih mahal dari Echo Look. Dalam kesempatan yang sama, Amazon juga memangkas harga Echo standar dari $180 menjadi $150.

Sumber: Wired dan Amazon.

Harman Kardon Invoke Adalah Speaker Pintar dengan Integrasi Cortana

Setelah meluncurkan teaser untuk speaker berbekal integrasi Cortana menjelang akhir tahun lalu, Harman Kardon akhirnya memperkenalkan perangkat tersebut secara resmi. Dijuluki Invoke, ia mengikuti tren speaker pintar yang dipelopori oleh Amazon Echo, lalu disusul oleh Google Home.

Secara fisik ia mirip seperti speaker Bluetooth pada umumnya, mengusung desain silindris guna menyebarkan suara ke segala sudut. Sepasang passive radiator diberi tanggung jawab untuk menghasilkan dentuman bass yang mantap, sedangkan kinerjanya secara menyeluruh disokong oleh tiga woofer dan tiga tweeter.

Namun tentu saja yang paling layak disorot adalah integrasi asisten virtual besutan Microsoft itu. Di sini Harman telah melengkapinya dengan total 7 mikrofon guna memastikan Cortana dapat mendengar instruksi Anda secara jelas dalam berbagai macam kondisi.

Harman Kardon Invoke tersedia dalam dua pilihan warna / Harman Kardon
Harman Kardon Invoke tersedia dalam dua pilihan warna / Harman Kardon

Berkat Cortana, Invoke dapat Anda pakai untuk mengatur kalender, membuat reminder, mengecek kondisi lalu lintas, memantau berita terkini, dan masih banyak lagi. Anda pun juga bisa mengendalikan perangkat smart home yang kompatibel dengan Invoke, semuanya cukup dengan menggunakan perintah suara.

Harman Kardon Invoke rencananya bakal dipasarkan di Amerika Serikat mulai musim semi mendatang, sayang sejauh ini belum ada informasi terkait harganya. Pertimbangannya sebenarnya sederhana saja: kalau Anda rutin berinteraksi dengan Cortana, Invoke layak menjadi pilihan. Tapi kalau tidak, masih ada Alexa di Echo dan Google Assistant di Google Home.

Sumber: Business Wire.

Beoplay P2 Ialah Speaker Bluetooth Terkecil dari Bang & Olufsen

Tahun lalu, Bang & Olufsen meluncurkan speaker Bluetooth terkecilnya, Beoplay A1. Tahun ini, ahli audio asal Denmark tersebut rupanya punya speaker Bluetooth yang bahkan lebih ringkas lagi, yakni Beoplay P2.

Dimensi P2 tidak jauh lebih besar dari kebanyakan phablet. Fisiknya juga lebih mirip carrying case untuk earphone ketimbang speaker. Namun mengingat ini merupakan produk besutan B&O, kualitas suara tetap menjadi prioritas utama terlepas dari ukurannya yang mini.

B&O bahkan telah merevisi mid-woofer milik A1 dan menyematkannya pada P2. Kinerjanya juga ditopang oleh tweeter berukuran 0,75 inci, lagi-lagi sama seperti yang terdapat pada Beoplay A1. Semua ini diposisikan supaya suara bisa menyebar secara 360 derajat, satu lagi kemiripan P2 dengan A1.

Meski kecil, Beoplay P2 tetap tidak kompromi soal kinerja dan siap menyebar suara ke segala sudut / Bang & Olufsen
Meski kecil, Beoplay P2 tetap tidak kompromi soal kinerja dan siap menyebar suara ke segala sudut / Bang & Olufsen

Meski bentuk keduanya jelas berbeda, sejumlah elemen desain P2 dan A1 sebenarnya masih mirip-mirip. Utamanya adalah penggunaan material aluminium sebagai rangka bodinya. Strap berbahan kulit turut hadir di sini guna semakin memudahkannya dibawa-bawa.

Yang unik dari P2 adalah absennya tombol kontrol fisik. Jadi selain dioperasikan via aplikasi pendamping Beoplay di smartphone, P2 ternyata telah mengemas panel sentuh pada rangka aluminiumnya. Cukup Anda ketuk dua kali atau kocok perangkatnya, maka Anda bisa mengaktifkan fungsi play, pause, skip track, mengganti profil suara atau bahkan memanggil asisten virtual di ponsel.

Mengikuti standar terkini, Beoplay P2 mengandalkan port USB-C untuk charging / Bang & Olufsen
Mengikuti standar terkini, Beoplay P2 mengandalkan port USB-C untuk charging / Bang & Olufsen

Soal konektivitas, Beoplay P2 mengandalkan Bluetooth 4.2. Baterainya diklaim bisa bertahan sampai 10 jam nonstop, sedangkan charging-nya memakan waktu sekitar 2 jam menggunakan kabel USB-C.

Bang & Olufsen saat ini sudah memasarkan Beoplay P2 seharga $169, jauh lebih murah ketimbang A1 yang dihargai $249. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Sand Stone, Royal Blue dan Black.

Sumber: Engadget.

Berkat Amazon Echo Look, Alexa Siap Menjadi Konsultan Busana Pribadi Anda

Keluarga speaker pintar Amazon Echo resmi kedatangan anggota baru, Echo Look. Berkat Echo Look, asisten virtual Alexa pun ikut bertambah pintar; ia sekarang tak hanya bisa mendengar Anda saja, tapi juga melihat dan menilai penampilan Anda.

Keunggulan utama Echo Look terletak pada kamera depth-sensing miliknya. Dibantu oleh sederet LED flash, kamera ini siap mengambil foto Anda secara menyeluruh sehingga koleksi selfie Anda tidak lagi berisikan wajah, wajah dan wajah saja. Video pendek pun juga bisa diambil, semuanya hanya dengan mengucapkan ‘mantra’ “Alexa, take a picture” atau “take a video.

Akan tetapi bagian yang paling mencuri perhatian adalah fitur bernama Style Check. Berkat fitur ini, Echo Look beserta Alexa pada dasarnya bisa beralih peran menjadi konsultan busana pribadi Anda. Caranya, cukup dengan mengambil dua foto dengan busana yang berbeda.

Berkat Echo Look, koleksi selfie Anda tidak lagi berisi wajah melulu / Amazon
Berkat Echo Look, koleksi selfie Anda tidak lagi berisi wajah melulu / Amazon

Dari situ, algoritma machine learning beserta input dari para ahli fashion akan mencoba menilai gaya penampilan mana yang paling cocok buat Anda berdasarkan sejumlah faktor, seperti misalnya warna, ukuran, model maupun tren terkini.

Sebelum Anda khawatir perihal privasi, Amazon telah membekali Echo Look dengan tombol untuk menonaktifkan mikrofon sekaligus kameranya. Selebihnya, fungsi Echo Look kurang lebih sama seperti kedua saudaranya, dimana Anda dapat mengakses berbagai informasi menggunakan perintah suara.

Untuk sekarang, Amazon Echo Look baru tersedia secara terbatas untuk konsumen yang telah mendapatkan undangan saja. Banderol harganya sendiri dipatok di angka $200, lebih mahal $20 dari Echo standar.

Sumber: TechCrunch.

Master & Dynamic Luncurkan Speaker Bluetooth Perdananya yang Terbuat dari Beton

Selama sekitar empat tahun berkiprah di industri audio, Master & Dynamic hanya berfokus pada sejumlah model headphone dan earphone saja. Meski lini produknya baru sedikit, konsumen rupanya sudah cukup mengenal image yang ingin dibangun oleh M&D, yakni keseimbangan antara desain, build quality dan tentu saja kualitas suara.

Tahun 2017 ini, sang pabrikan asal AS tersebut sudah siap keluar dari zona nyamannya dan merambah segmen speaker Bluetooth. Pun demikian, rute yang mereka ambil sedikit berbeda dari, misalkan V-MODA yang juga baru memperkenalkan speaker perdananya, dimana M&D sama sekali tidak mementingkan aspek portabilitas.

Buah idealisme mereka adalah Master & Dynamic MA770, sebuah speaker yang terbuat dari beton utuh yang dipahat hingga penampilannya cukup eksotis. M&D tidak main-main saat menyinggung soal beton utuh, sebab perangkat ini memang berbobot 16 kg dan jauh dari definisi portable.

Dimensinya pun juga cukup besar, tepatnya 410 x 510 x 245 mm. Dengan demikian, fungsi MA770 lebih mengarah ke speaker sekaligus dekorasi ruangan ketimbang speaker yang selalu Anda bawa-bawa ke mana saja.

Dalam bodi betonnya, tertanam sepasang woofer 4 inci berbahan Kevlar dan tweeter 1,5 inci berbahan titanium / Master & Dynamic
Dalam bodi betonnya, tertanam sepasang woofer 4 inci berbahan Kevlar dan tweeter 1,5 inci berbahan titanium / Master & Dynamic

Soal performa, M&D telah membenamkan sepasang woofer yang masing-masing berukuran 4 inci dan terbuat dari Kevlar, plus sebuah tweeter 1,5 inci berbahan titanium. Didukung oleh amplifier Class D berdaya 100 watt, perpaduan ini sanggup mengisi ruangan besar sekalipun dengan volume yang cukup keras.

Yang mungkin menjadi pertanyaan, mengapa harus beton? M&D ternyata punya alasan fungsional, dimana menurut mereka beton lebih efektif dalam meredam getaran ketimbang kayu atau plastik. Alhasil, saat speaker diputar dalam volume maksimum, meja tempatnya berada tidak akan ikut bergetar karena semuanya telah diserap oleh bodi betonnya.

Desain MA770 yang geometris membuatnya tampak unik sekaligus elegan / Master & Dynamic
Desain MA770 yang geometris membuatnya tampak unik sekaligus elegan / Master & Dynamic

Semua tombol pengoperasiannya ditempatkan di bagian bawah wajahnya. Grille berbahan baja yang berada di atasnya bisa dilepas seandainya pengguna ingin memamerkan kalau speaker ini benar-benar terbuat dari beton, atau dipasangkan kembali dengan mudah berkat bantuan magnet yang tertanam.

Selain Bluetooth 4.1, MA770 turut mengemas dukungan Chromecast secara built-in, dan pengguna bahkan juga bisa menyambungkan dua speaker menjadi konfigurasi stereo. Jack 3,5 mm maupun input optical audio juga tersedia di belakang seandainya dibutuhkan.

Pre-order MA770 saat ini sudah dibuka dengan banderol harga sebesar $1.800. Dengan harga segitu, mungkin ia lebih pantas dikategorikan sebagai furniture yang kebetulan bisa berfungsi sebagai speaker.

Sumber: The Verge.

Google Home Resmi Terima Dukungan Multi-Akun, Bisa Bedakan Pengguna Berdasarkan Suara

Google Home akhirnya mendapat dukungan multi-akun, sepekan setelah rumornya berhembus. Pembaruan ini memungkinkan pengguna untuk menghubungkan hingga enam akun yang berbeda pada satu perangkat Google Home.

Menariknya, Google ternyata berhasil melalui tantangan terbesar dalam penerapan fitur multi-akun, yakni terkait bagaimana perangkat bisa mengidentifikasi pengguna yang berbeda. Berbekal kemajuan teknologi neural network, Google Home sanggup membedakan pengguna berdasarkan suaranya.

Jadi ketika menyambungkan akun ke Google Home, Anda akan diminta untuk mengajari Google Assistant supaya dia bisa mengenali suara Anda. Caranya cukup dengan mengucapkan frasa “Ok Google” dan “Hey Google” masing-masing sebanyak dua kali, kemudian neural network akan menganalisanya dan mendeteksi karakteristik tertentu dari suara tiap-tiap pengguna.

Saat menghubungkan akun, Anda akan diminta untuk mengajari Assistant supaya dia dapat mengenali suara Anda / Google
Saat menghubungkan akun, Anda akan diminta untuk mengajari Assistant supaya dia dapat mengenali suara Anda / Google

Setelahnya, setiap kali Anda mengucapkan “Ok Google” atau “Hey Google”, teknologi yang sama akan membandingkan suara Anda dengan hasil analisis sebelumnya guna memastikan apakah benar Anda yang sedang berbicara. Prosesnya diyakini terjadi dalam hitungan milidetik, dan demi alasan keamanan tidak ada data analisis yang diunggah ke cloud.

Pada akhirnya Google Home bisa menjadi gadget keluarga yang esensial, dan Google Assistant pun bisa benar-benar berfungsi sebagai asisten pribadi Anda, kekasih Anda maupun orang lain yang tinggal serumah dengan Anda.

Untuk sementara fitur ini baru tersedia buat pengguna Google Home di AS saja – perangkatnya sendiri sampai sekarang belum tersedia di banyak negara.

Sumber: Google.

Bose Luncurkan Speaker Bluetooth Baru, SoundLink Revolve

Bose kembali meluncurkan speaker Bluetooth baru, kali ini diklaim sebagai karya terbaik mereka. Bose mengaku merancang speaker bernama SoundLink Revolve ini dari nol, dengan prioritas pada aspek portabilitas, daya tahan baterai, dan tentu saja kualitas suara.

Desainnya sepintas tampak seperti Google Home versi kurus. Konstruksi silindris tersebut terbuat dari bahan aluminium utuh, bukan semata untuk nilai estetika saja, tapi juga sebagai penopang durabilitasnya. Secara keseluruhan, Revolve tahan cipratan air dengan sertifikasi IPX4.

Namun yang lebih menarik justru tersembunyi di dalam. Bose membekali Revolve dengan sepasang passive radiator guna menyuguhkan bass yang bertenaga. Menurut Bose, Revolve sanggup menghasilkan suara yang sangat keras terlepas dari ukurannya, disebar ke seluruh sudut ruangan tanpa terkendala distorsi.

Khusus SoundLink Revolve+ yang lebih bongsor, terdapat handle di bagian atasnya / Bose
Khusus SoundLink Revolve+ yang lebih bongsor, terdapat handle di bagian atasnya / Bose

Seandainya Revolve masih kurang keras, ada alternatif lain yaitu Revolve+. Dibanding Revolve yang berdiameter 82,5 mm dan setinggi 152 mm, Revolve+ lebih bongsor dengan diameter 101 mm dan tinggi 184 mm. Ukuran yang lebih besar merupakan jaminan atas performanya yang lebih superior lagi.

Baterai yang dikemas tentu saja juga lebih besar. Bose mengklaim Revolve sanggup beroperasi selama 12 jam nonstop, sedangkan Revolve+ bisa sampai 16 jam. Supaya mudah dibawa-bawa bepergian, Revolve+ dilengkapi sebuah handle pada bagian atasnya.

Panel kontrol Revolve mencakup sebuah tombol multi-fungsi yang bisa dipakai untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant tanpa perlu membuka smartphone / Bose
Panel kontrol Revolve mencakup sebuah tombol multi-fungsi yang bisa dipakai untuk mengaktifkan Siri atau Google Assistant tanpa perlu membuka smartphone / Bose

Kedua model sama-sama mengemas panel kontrol di atasnya. Karena perangkat dilengkapi mikrofon, pengguna dapat memanggil Siri atau Google Assistant dengan menekan tombol multi-fungsi milik Revolve. Bose tak lupa membenamkan chip NFC guna memudahkan proses pairing, dan pengguna juga dapat menyambungkan dua unit Revolve sekaligus menjadi setup stereo.

Bose SoundLink Revolve dan Revolve+ saat ini sudah dipasarkan seharga $199 dan $299. Pilihan warnanya cuma ada dua, yakni hitam atau silver.

Sumber: Bose.

Google Home Diduga Bakal Segera Kebagian Dukungan Multi-Akun

Kehadiran perangkat macam Google Home memudahkan kita dalam mengakses informasi tanpa perlu membuka smartphone dan hanya dengan menggunakan perintah suara. Itulah mengapa Google menempatkannya sebagai gadget rumahan, bukan personal seperti ponsel kita masing-masing.

Sayang perannya sebagai gadget rumahan kurang begitu efektif, setidaknya untuk sekarang. Pasalnya, Google Home sejauh ini hanya mendukung satu akun pribadi saja. Jadi kalau yang tersambung adalah akun saya, maka Anda tidak bisa seenaknya menanyakan tentang hasil pertandingan tim basket favorit Anda karena yang tercatat adalah tim andalan saya.

Pesan yang sempat muncul di aplikasi pendamping Google Home, namun sekarang sudah dihapus karena fiturnya memang belum tersedia / The Verge
Pesan yang sempat muncul di aplikasi pendamping Google Home, namun sekarang sudah dihapus karena fiturnya memang belum tersedia / The Verge

Ke depannya hal ini dipastikan akan berubah, dan Google sudah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka sedang sibuk mengerjakan dukungan multi-akun. Berdasarkan pantauan The Verge, aplikasi Google Home sempat menampilkan pesan “Multiple users now supported”, meski sekarang pesan itu sudah dihapus karena fiturnya memang belum siap.

Bisa jadi Google merasa masih perlu menunda perilisan fitur multi-akun karena masih memikirkan cara kerja terbaiknya – spesifiknya bagaimana perangkat bisa membedakan satu pengguna dan yang lainnya. Awalnya mungkin pengguna masih harus mengganti akun secara manual lewat aplikasi, tapi ke depannya tidak menutup kemungkinan perangkat dapat mengidentifikasi pengguna yang berbeda dengan mengenali suaranya masing-masing.

Sumber: The Verge.