Strategi MNC Group Perkuat Lini Bisnis Fintech

MNC Group melalui unit MNC Kapital makin agresif mengembangkan layanan fintech. Setelah meluncurkan platform pembayaran SPIN (Smart Payment Indonesia) pada akhir 2019 lalu, mereka mengenalkan Flash Mobile untuk menjadi sistem payment gateway. Layanan tersebut juga sudah mendapatkan lisensi penuh dari Bank Indonesia, meliputi payment gateway, fraud detection, dan invoicing service.

Di luar itu, sebenarnya MNC juga sudah memiliki beberapa aplikasi finansial. Contohnya adalah Hario sebagai platform insurtech yang mengintegrasikan dengan unit perusahaan asuransi MNC Life. Ada juga BangKredit Mobile, aplikasi pengajuan kredit mobil atau rumah yang terintegrasi dengan PT MNC Finance.

Untuk membahas lebih lanjut mengenai visi perusahaan mengembangkan ekosistem fintech-nya, DailySocial berkesempatan melakukan wawancara dengan Jessica Tanoesoedibjo. Ia saat ini menjabat Direktur MNC Kapital, Managing Director SPIN, dan Managing Director Flash Mobile.

“Di struktur MNC Kapital, kami memiliki ekosistem layanan finansial menyeluruh mulai dari bank, sekuritas, aset manajemen, asuransi, multifinasial, dan lain-lain. Tapi seperti yang kita ketahui, sekarang semua sudah merambah ke digital, jadi jika ingin kompetitif dan memberi layanan terbaik maka harus masuk ke sana. Dan kalau kita lihat di ekosistem MNC, maka salah satu yang bisa melengkapi di awal adalah pembayaran, maka dari itu fintech pertama kita adalah e-money dan e-wallet,” jelas Jessica.

Direktur MNC Kapital Jessica Tanoesoedibjo / MNC Group
Direktur MNC Kapital Jessica Tanoesoedibjo / MNC Group

Flash Mobile sendiri bukan unit baru di perusahaan. Sebelumnya platform tersebut sudah bernaung di Infokom (anak usaha MNC di bidang infrastruktur) sebagai biller aggregator, ditujukan untuk menjadi jembatan dengan platform pembayaran di luar MNC. Contohnya memudahkan pengguna membayar langganan TV berbayar lewat aplikasi digital wallet atau platform e-commerce.

“Kami melihat potensi payment gateway cukup besar di pasar, jadi kami migrasikan dari di bawah unit media ke layanan finansial,” imbuhnya.

Peran payment gateway memang cukup krusial untuk ekonomi internet saat ini. Layanan tersebut memungkinkan berbagai aplikasi digital atau situs web untuk terhubung dengan berbagai sistem pembayaran. Menggunakan sambungan API, pemilik bisnis bisa menyuguhkan berbagai opsi pembayaran, mulai dari dompet digital, transfer bank, hingga kartu kredit. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa startup yang menyajikan layanan serupa, termasuk Midtrans (Gojek Group), Doku, Xendit, Faspay, dan Cashlez.

Terintegrasi dengan ekosistem bisnis

Menurut hasil survei yang dirangkum dalam Fintech Report 2020, ada lima aplikasi pembayaran digital yang paling banyak digunakan menurut responden. Secara berurutan meliputi Gopay (87%), OVO (80,4%), Dana (75,6%), ShopeePay (53,2%), dan LinkAja (47,5%). Kondisi pasar memang sangat kompetitif, untuk itu penting bagi pengusung layanan untuk mampu menunjukkan unique selling point yang relevan sehingga dapat memikat pangsa pasar.

Samuel Mulyono, Komisaris SPIN dan COO Flash Mobile, memberikan pandangannya. Ia menjelaskan ada beberapa aspek yang diyakini dapat memperkuat posisi layanan fintech MNC. Salah satu yang dominan adalah kekuatan media.

“Kami hadir bukan sebagai single player, tapi sebagai satu buah ekosistem yang memberikan solusi terintegrasi dengan seluruh layanan kami. SPIN dan Flash Mobile akan berdiri di tengah sebagai center dari seluruh ekosistem keuangan kami. Selain itu kami juga akan menggabungkan dengan kekuatan media yang dimiliki perusahaan, untuk benar-benar mampu menjawab kebutuhan masyarakat,” ujar Samuel.

Lebih lanjut Jessica menambahkan, integrasi dengan platform digital lain juga menjadi salah satu prioritas dalam menumbuhkan bisnis. “Sebenarnya di MNC ada [platform] e-commerce (salah satunya The F Thing), kita ada Mister Aladin yang beranjak menjadi AladinMall, selain itu ada juga MNC Shop. Di internal kita sudah ada ekosistem digital. Tentunya SPIN dan Flash Mobile akan diintegrasikan. Cuma tidak menutup kemungkinan untuk memperluas cakupan ke luar, karena yang kita tawarkan bukan sekadar pembayaran, melainkan ekosistem yang menyeluruh.”

Lebih lanjut Jessica mencontohkan, kepada rekanannya mereka juga akan memberikan keuntungan seperti exposure media untuk membantu memaksimalkan pemasaran.

Dalam waktu dekat, MNC akan melahirkan inovasi e-TVmall, mengintegrasikan integrasi layanan media, pembayaran, dan e-commerce. Platform ini memungkinkan penonton menjadi lebih interaktif. Saat konsumen melihat iklan di televisi, mereka bisa langsung memindai QRIS yang ditampilkan untuk selanjutnya berbelanja dan melakukan pembayaran. Pendekatan ini juga dinilai akan menguntungkan pengiklan. Jika tadinya promosi hanya untuk meningkatkan awareness, sekarang bisa sekaligus menghasilkan transaksi.

Fokus bisnis tahun 2021

[Ki-Ka] Yudi Hamka (Director SPIN & Director Flash Mobile), Almais Tandung (COO SPIN), Jessica Tanoesoedibjo (Direktur MNC Kapital, Managing Director SPIN & Flash Mobile), Maya Sari Dewi (CFO SPIN & Flash Mobile), Samuel Mulyono (COO Flash Mobile), Darma Widjaja (CFO Benih Baik) / MNC Group
[Ki-Ka] Yudi Hamka (Director SPIN & Director Flash Mobile), Almais Tandung (COO SPIN), Jessica Tanoesoedibjo (Direktur MNC Kapital, Managing Director SPIN & Flash Mobile), Maya Sari Dewi (CFO SPIN & Flash Mobile), Santi Paramita (Direktur Legal MNC Group), Samuel Mulyono (COO Flash Mobile), Darma Widjaja (CFO Benih Bersama) / MNC Group
Di tahun 2020, SPIN dihadapkan pada tantangan pandemi. Namun Jessica justru melihatnya sebagai momentum. Dibantu kekuatan media, mereka mencoba menyampaikan pesan bahwa di era new normal ini model transaksi contactless bisa menjadi pilihan untuk meminimalkan persebaran virus. “One of the good things, karena kita memiliki media masa, pesannya juga bisa kita sampaikan secara luas, tidak perlu door to door satu per satu,” imbuh Jessica.

Kolaborasi juga diyakini menjadi variabel penting dalam ekonomi digital saat ini. Berbicara tentang roadmap MNC di lini digital, sudah ada beberapa hal yang akan disiapkan di waktu mendatang. Mereka akan masuk ke lini venture capital dan crowdfunding. Selain itu akan ada semacam konsep “sandboxing”, sehingga bisa berbaur dengan pemain lain. Semua itu akan dilakukan secara bertahap.

Beberapa korporasi di Indonesia sekarang mengandalkan pendekatan corporate venture capital (CVC) untuk melakukan konsolidasi dengan startup. Tujuannya untuk mengakselerasi transformasi digital di lini bisnis – alih-alih mengembangkan layanan digital secara mandiri, mereka merangkul startup di bidang terkait untuk berjalan bersama, sehingga meminimalkan effort untuk membuat segala sesuatunya dari nol, termasuk edukasi pasar dan mempersempit persaingan.

Dengan bisnis model yang ada, MNC Kapital juga melihat potensi besar di kota tier 2 dan 3, sekaligus di luar Jawa. SPIN maupun Flash Mobile cukup percaya diri mampu masuk ke area tersebut, karena fokusnya memberikan manfaat sekaligus komplementer bagi kebiasaan sehari-hari mereka. Lagi-lagi kekuatan market share 48% di kancah nasional, MNC yakin bisa gesit memberikan edukasi pasar secara tepat.

“Kekuatan media coba kita kolaborasikan. Dengan market share tersebut media kita telah mencakup ke daerah-daerah tadi, yang literasi digitalnya masih perlu ditingkatkan, sehingga kita masih cukup percaya diri bisa membuka pasar baru sekaligus bersaing dengan bisnis lain,” imbuh COO SPIN Almais Tandung.

Beberapa aplikasi yang sudah ada, seperti insurtech, lending, dan securities crowdfunding, ke depannya ingin diintegrasikan menjadi sebuah satu kesatuan sistem. Jessica mengatakan, “Kita punya Hario dan beberapa aplikasi lainnya. Harapannya itu bukan jadi standalone app. Sekarang masih di fase awal, tapi ke depannya semua mengerucut ke satu combined ecosystem.”

“Fitur produk akan terus dikembangkan, baik SPIN, Flash Mobile, dan platform lainnya. Tahun ini juga ada target user acquisition lebih luas lagi,” tutup Jessica.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

MNC Group Luncurkan Platform Pembayaran Digital SPIN

PT MNC Teknologi Nusantara (MTN) resmi meluncurkan layanan fintech bernama SPIN (Smart Payment Indonesia) pada Minggu (3/11) lalu. SPIN ini adalah platform pembayaran digital yang mencakup uang elektronik (e-money), dompet elektronik (e-wallet), dan fasilitas transfer dana elektronik (digital remittance).

MTN memproyeksikan SPIN sebagai alat pembayaran utama di ekosistem MNC Group, termasuk layanan TV kabel berbayar MNC Vision, layanan internet MNC Play, platform OTT MNC Now, layanan e-commerce MNCShop.com, dan OTA MisterAladin. SPIN direncanakan juga dapat dipakai membayar tagihan utilitas, seperti air dan listrik.

“Kita menggabungkan ini semua sehingga menjadi suatu ekosistem yang langka, super app,” ucap Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam pernyataan tertulis.

Sales & Marketing Head SPIN Agung Ferdian membenarkan bahwa pengguna layanan MNC Group akan wajib memakai SPIN untuk segala keperluan pembayaran. Meskipun demikian, Agung memastikan hal itu tak akan diterapkan dalam waktu dekat.

“Masih sekitar satu tahun setelah semua terintegrasi,” ujar Agung kepada DailySocial.

Sadar terdapat kompetitor yang sudah lebih lama terjun, SPIN tak tinggal diam. Mereka menyebut saat ini sedang mengejar sertifikasi QR Indonesia Standard (QRIS).

Agung mengatakan, manfaat pengembangan QRIS ini akan sejurus dengan langkah mereka menggandeng lebih banyak pihak dalam memperluas ekosistemnya.

“Kita sedang mendorong pengembangan QRIS, di mana nanti QR Code GoPay dan Ovo juga bisa dipakai untuk aplikasi SPIN, sehingga pengguna memiliki kebebasan memilih. Berawal dari situ, kita bisa bersaing dengan GoPay dan Ovo dengan acquisition cost yang lebih rendah,” imbuh Agung.

SPIN berharap penggunanya tidak repot berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain setiap ingin melakukan pembayaran.

Ambisi SPIN menjadi aplikasi super juga diikuti dengan rencana pengembangan produk ke arah peer-to-peer lending dan co-branding. Kendati demikian, belum ada informasi lebih lanjut kapan SPIN meluncurkan produk tersebut. Disebutkan saat ini mereka masih menggodok kerja sama dengan sejumlah mitra.

Keberadaan SPIN tentu meramaikan layanan serupa yang saat ini didominasi GoPay dan Ovo. Data Bank Indonesia pada Mei 2019 setidaknya mencatat ada 38 layanan dompet digital yang resmi beredar di Indonesia dengan total transaksi di semester pertama menyentuh Rp59 triliun.

Application Information Will Show Up Here

Acer Hadirkan Deretan Laptop Super-Ramping ke Indonesia

Saat ini produk Acer memegang dua gelar bergengsi yang bertolak belakang. Di IFA Berlin 2016, perusahaan asal Taiwan itu menyingkap notebook tertipis di dunia sekaligus memperkenalkan laptop monster berlayar melengkung yang difokuskan ke ranah hardcore gaming. Dan dari gerak-gerik mereka belakangan, Acer tampaknya berencana membawa semua device anyar itu ke Indonesia.

Acer Swift 7 & Spin 7 6

Acara pers yang dilangsungkan tanggal 7 Desember kemarin sendiri didedikasikan untuk mengenalkan sejumlah laptop super-tipis ke konsumen Indonesia. Dua perangkat jadi primadonanya, yakni Switft 7 dan Spin 7, meski sebetulnya sang produsen juga turut membawa tipe Swift 3 dan Spin 5. Tak aneh jika Swift 7 serta Spin 7 jadi atraksi utamanya, mereka ini adalah para ‘Honoree’ CES 2017 dan pemenang Japan Good Design Award 2016.

Acer Swift 7 & Spin 7 5

Sedikit membahas mengenai kedua device kebanggaan Acer itu, Swift 7 adalah notebook dengan ketebalan kurang dari 1-sentimeter bertubuh aluminium, dan walaupun Spin 7 tidak setipis sepupunya itu, struktur convertible-nya membuat pemakaiannya sangat fleksibel. Menariknya lagi, baik Swift 7 adn Spin 7 telah ditenagai prosesor Intel generasi ke-7 Kaby Lake.

Acer Swift 7 & Spin 7 2

 

Acer Swift 7

Desain Swift 7 adalah elemen utama dari laptop ini yang akan mencuri hati Anda. Perangkat komputasi portable ini memiliki layar IPS full-HD seluas 13,3-inci, dilindungi lapisan Corning Gorilla Glass 5. Tubuhnya yang cuma seberat 1,1kg diolah dari bongkahan aluminium, dan entah bagaimana caranya, Acer berhasil memampatkan hardware (termasuk speaker TrueHarmony) di dalam sehingga terciptalah device berketebalan 9,98-milimeter.

Acer Swift 7 & Spin 7 11

Acer Swift 7 & Spin 7 16

Tentu saja Acer tidak melupakan aspek konektivitasnya. Mereka membubuhkan teknologi wireless 802.11ac dengan MU-MIMO serta sepasang port USB 3.1 type-C di sisi kanan laptop, dapat Anda sambungkan ke layar eksternal. Anda sering menggunakan laptop untuk video chat? Webcam Swift 7 menyimpan fitur high dynamic range, membuat gambar jadi lebih detail.

Acer Swift 7 & Spin 7 18

Acer Swift 7 & Spin 7 9

Swift 7 memanfaatkan perpaduan dua warna, yaitu hitam pada layar dan bagian bawah, dan warna emas di body. Menjawab pertanyaan saya, pelat bawah tersebut juga terbuat dari logam, walau berbeda warna. Acer mengusung sistem pendingin tanpa kipas untuk menjaga temperatur internalnya tetap sejuk, bisa tercapai karena pemakaian Intel Core i5-7Y54 yang sangat efisien.

Acer Swift 7 & Spin 7 1

Acer Spin 7

Ketipisannya yang sedikit kalah dari Swift 7 terbayarkan oleh tingginya level kelenturan Spin 7. Sebagai notebook convertible, Spin 7 mendukung bermacam-macam mode penggunaan: normal, tent, presentation serta tablet – tercapai berkat sepasang engsel yang luwes. Uniknya lagi, Acer sukses menanamkan layar sentuh 14-inci di chassis 13-inci, sehingga bingkainya terlihat begitu tipis (7,5mm) dan bobotnya hanya 1,2kg.

Acer Swift 7 & Spin 7 14

Acer menggunakan rancangan diamond cut, lalu tak lupa memastikan strukturnya mempunyai daya tahan tinggi. Beberapa fitur dan konektivitas yang ada Swift 7 turut hadir di Spin 7, contohnya adalah dua buah port USB 3.1 type-C, 802.11ac, MU-MIMO, audio TrueHarmony dipadu Dolby Audio Premium, lalu layarnya diproteksi oleh layer Corning Gorilla Glass. Platform Windows 10 juga memegang peranan penting karena berkatnya, transisi dari satu mode ke mode lain berlangsung mulus.

Acer Swift 7 & Spin 7 13

Acer Swift 7 & Spin 7 12

Spin 7 mempunyai spesifikasi setara Swift 7, dan mungkin inilah alasan menawarkan keduanya di harga yang sama: dipersenjatai prosesor Intel Core i7-7Y75 1,3GHz, RAM LPDDR3 8GB, penyimpanan berbasis SSD 256GB, serta ditenagai unit baterai yang menjanjikan waktu pengoperasian hingga delapan jam.

Acer Swift 3

Faktor keamanan tanpa mengorbankan mobilitas adalah daya tarik utama dari laptop berlayar 14-inci ini. Sebagai anggota keluarga Swift, Swift 3 tetap masuk dalam kategori ultra-slim, dengan tubuh aluminium setebal 18cm dan berat hanya 1,3kg. Device difokuskan pada fungsi produktif dan bisnis, ditopang konektivitas fisik yang lengkap: dua port USB 3.0, USB 3.1 type-C, port HDMI, dan SD card reader. Kemudian keyboard backlight di sana memastikan kegiatan olah data tetap berjalan lancar, di manapun Anda berada.

Acer Swift 7 & Spin 7 4

Acer Swift 7 & Spin 7 3

Acer menyematkan sensor pemindai sidik jari, diposisikan di area kanan palm rest. Menurut sang produsen, sensor ini membuat proses log-in jadi lebih simpel, aman dan cepat; yang perlu Anda lakukan adalah men-swipe satu jari di sana.

Swift 3 terbagi dalam beberapa model, yakni tipe berprosesor Intel Core i5-6200U atau i7-6500U. Komposisi hardware lainnya tetap sama, ada GPU integrated HD Graphics 520, RAM DDR4 8GB serta SSD 256GB.

Acer Swift 7 & Spin 7 7

Acer Swift 7 & Spin 7 8

Acer Spin 5

Spin 5 adalah satu-satunya model yang tidak Acer pamerkan di acara peluncuran ini. Laptop convertible berlayar sentuh 13,3-inci ini kabarnya upgradable, di mana Acer mempersilakan Anda menambahkan RAM hingga 16 dan menggota-ganti storage SSD-nya. Spin 5 diotaki Intel Core (ada i5-6200U dan i3-6100U), didukung RAM 8GB, GPU HD Graphics 520 serta baterai berdaya tahan sampai 10 jam.

Acer Swift 7 & Spin 7 10

Device Acer Spin dan Swift anyar ini bisa Anda beli segera di acara Straordinary Exhibition yang dilangsungkan di Mall Taman Anggrek sampai tanggal 11 Desember besok dan Pondok Indah Mall pada tanggal 14 sampai 18 Desember 2016. Di bawah ini adalah harga dari masing-masing produk:

  • Swift 7: mulai Rp 20 juta
  • Spin 7: mulai Rp 20 juta
  • Swift 3: mulai Rp 10 juta
  • Spin 5: mulai Rp 11 juta