Aplikasi Lunasbos Sediakan Fitur Pengingat Utang

Penagihan utang menjadi salah satu masalah yang kerap dijumpai masyarakat di Indonesia. Dari permasalahan tersebut aplikasi Lunasbos diluncurkan. Aplikasi Lunasbos secara sederhana menyediakan layanan pencatatan utang dua arah dengan notifikasi pengingat untuk memudahkan penagihan dan mengingatkan jika masih memiliki pinjaman.

CEO Lunasbos Adjie Purbojati kepada DailySocial menceritakan ide awal pengembangan aplikasi adalah dari pengalaman pribadinya yang memiliki permasalahan utang-piutang kepada temannya. Utang yang sudah jatuh tempo tak kunjung dibayarkan, dan perasaan tidak enak hati untuk menagih adalah permasalahan ini yang coba diselesaikan dengan Lunasbos.

Aplikasi Lunasbos memang memiliki konsep yang sederhana, tetapi Adjie tetap optimis aplikasinya bisa diterima di masyarakat. Terlebih ia juga menyediakan solusi untuk kalangan bisnis dengan fungsi yang serupa, pencatatan keuangan atau utang dua arah.

“[Saya]sangat yakin, karena ini berangkat dari permasalahan akar rumput serta Lunasbos selalu mempelajari user experience agar penggunaan aplikasi dapat maksimal,” ujar Adjie optimis.

Ia menambahkan ada beberapa fitur utama yang saat ini ada di versi beta Lunasbos. Antara lain pencatat keuangan dua arah dan notifikasi atau pengingat jatuh tempo. Ke depan juga akan menyusul beberapa fitur lainnya seperti fitur untuk menagih utang.

“Karena utang itu bentuknya bukan cuma uang ya, jadi nantinya akan ada utang dalam bentuk peminjaman barang dan utang janji. Biar nggak pada suka ingkar janji lagi,” tambahnya.

Karena masih dalam tahap beta, Adjie dan timnya tengah berupaya memperbaiki kualitas aplikasi dan juga terus memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada. Untuk pengembangan selanjutnya Lunasbos juga sudah menyediakan versi bisnis yang menargetkan perusahaan-perusahaan multi-finance.

“[Fitur yang ada di Lunasbos] seperti penambahan data secara masal, pengoperasian lewat desktop, analisis dan pengolahan data sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kita juga memanfaatkan pengguna big data untuk memaksimalkan efektivitas pengiriman reminder dan untuk keperluan iklan,” ujar Adjie menjelaskan.

Tahun 2018 akan jadi awal dari perjuangan Lunasbos. Selain untuk terus meningkatkan kualitas layanan mereka juga harus berusaha mendapatkan pengguna untuk terus bertahan. Sejauh ini selain bootstraping Lunasbos juga mendapatkan dana hibah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PBBT) tahun 2018. Dana-dana tersebut yang menjadi modal untuk Lunasbos membuktikan diri bisa diterima di masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Fokus Aplikasi Mecapan Jembatani Penyedia Jasa Kecantikan dan Konsumen

Makin maraknya tren layanan jasa kecantikan saat ini, melahirkan beragam konsultan kecantikan hingga make-up artist di tanah air. Melihat peluang tersebut, startup lokal yang menyasar sektor tersebut mencoba hadir menawarkan platform yang menyeluruh yaitu, Mecapan.

Aplikasi Mecapan merupakan end-to-end mobile management untuk jasa kecantikan, yang terdiri dari dua aplikasi yang berbeda, yaitu Mecapan untuk pelanggan dan Mecapan for Business untuk penyedia layanan kecantikan (beauty service provider). Aplikasi Mecapan sendiri menggabungkan penyedia jasa kecantikan home service dan beauty parlor dalam satu aplikasi.

Kepada DailySocial, CEO dan Co-Founder Mecapan Naula Kamila menyebutkan, memanfaatkan penetrasi smartphone yang tinggi di tanah air, aplikasi Mecapan kemudian diluncurkan.

“Pada tahun 2016 saya dan kedua teman saya Syifa Alsakina dan Galih Taufiqurrahman membicarakan suatu masalah yang kerap terjadi di sekitar kami. Pada saat itu kami merasa bahwa hingga saat ini, orang-orang di sekitar kami, terutama wanita, tidak memiliki kesempatan atau akses yang sama dalam memperoleh perawatan kecantikan yang mereka butuhkan.”

Ditambahkan oleh Naula, saat ini masih ada persoalan terkait dengan keterbatasan yang dimiliki oleh para pemilik jasa kecantikan untuk menyebarkan dan mempromosikan nilai jual yang mereka miliki, sehingga menyulitkan konsumen untuk menemukannya.

Cara kerja Mecapan

Pengguna dapat memanfaatkan berbagai fitur utama yang dimiliki aplikasi Mecapan, di antaranya discovery, online booking, dan scheduling. Fitur tersebut memungkinkan pengguna untuk melakukan request booking terhadap layanan jasa kecantikan yang sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka. Mecapan juga dilengkapi dengan fitur filter berdasarkan lokasi, harga, rating dan review hingga berdasarkan besaran diskon yang diberikan oleh penyedia jasa kecantikan.

“Sejak awal 2018, penyedia jasa kecantikan atau beauty provider yang bergabung dengan Mecapan terus bertambah. Saat ini Mecapan telah menggaet lebih dari 500 beauty provider dari 12 kategori kecantikan yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari UKM maupun bisnis yang besar dengan variasi harga yang luas di area Jabodetabek,” kata Naula.

Untuk strategi monetisasi yang diterapkan, Mecapan menerapkan Booking Fee kepada penyedia jasa kecantikan, untuk setiap transaksi yang berhasil dilakukan melalui aplikasi Mecapan.

“Di tahun 2018 ini, Mecapan memiliki target untuk membantu perempuan dapat dengan mudah mengakses jasa kecantikan dan bisa menjembatani penyedia jasa kecantikan dengan konsumen di Indonesia. Mecapan akan terus melakukan pengembangan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi hingga memperluas area Mecapan ke kota-kota besar lainnya di Indonesia,” kata Naula.

Didanai oleh investor asal Malaysia

Untuk mengembangkan bisnisnya, Mecapan mendapatkan dana segar senilai RM300,000 dan menarik perhatian dari 20 investor melalui kampanye crowdfunding equity (ECF) oleh ATA Plus. Ata Plus sendiri adalah operator blockchain-enhanced yang memiliki ijin resmi dan berbasis di Malaysia. Melalui kampanye ECF, Mecapan secara langsung mendapatkan dua mitra investor strategis, yaitu Midana Capital dan Ant Internet yang nantinya akan mengakselerasi ekspansi dari Mecapan di regional dan meningkatkan teknologi.

Dalam rilisnya Co-Founder dan Director Ata Plus Kyri Andreou mengungkapkan, keberhasilan kampanye ECF Mecapan dan efeknya terhadap pertumbuhan startup saat ini.

“Kampanye ECF memiliki potensi untuk bisa membantu startup memperluas jaringan, dengan demikian peluang yang ada semakin terbuka, berdasarkan inklusi yang unik dan crowd-at-large,” kata Andreou.

EmasDigi Ramaikan Layanan Jual Beli Emas Berbasis Aplikasi

Di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir mulai banyak layanan jual beli emas melalui web atau aplikasi. Salah satu yang baru masuk pasar Indonesia adalah EmasDigi. Mulai hari ini EmasDigi secara resmi diperkenalkan sebagai salah satu layanan jual beli emas yang menawarkan pembelian emas mulai dari 0,01 gram dan memungkinkan jenis pembayaran diangsur.

Fitur lain yang ditawarkan adalah transfer emas antar teman yang memungkinkan pengguna bisa mengirimkan emas ke pengguna lainnya. EmasDigi sendiri merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan PT PG Berjangka yang resmi terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI (Badan Pengawan Perdagangan Berjangka Komiditi). Seluruh transaksi yang ada di EmasDigi akan terdaftar di BKDI (Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia).

“Emas merupakan alat investasi yang menjanjikan dan sangat dekat dengan kultur masyarakat Indonesia. Saat ini banyak yang beranggapan bahwa berinvestasi dalam bentuk emas sangat merepotkan dan membutuhkan proses yang lama. Di mana masyarakat harus beranjak ke toko emas atau ke tempat pusat emas untuk membelinya.”

“EmasDigi hadir untuk memberikan akses yang mudah kepada masyarakat di kota besar maupun daerah untuk dapat melakukan transaksi beli, jual bahkan cicilan emas secara online, aman dan terjangkau,” terang CEO EmasDigi Claudia Kolonas.

Lebih lanjut Claudia menjelaskan bahwa salah satu misi yang dibawa adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya berinvestasi khususnya pada emas dan ikut andil dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Salah satu keunggulan EmasDigi yang diklaim menjadi pembeda dengan pemain lain adalah EmasDigi menjamin penjualan dan buyback emas secara realtime kapan pun dan di mana pun. EmasDigi diklaim selalu membeli emas melalui bursa berjangka dengan kualitas yang terjamin dan harga yang lebih kompetitif. Sehingga konsumen tidak perlu khawatir membeli emas di EmasDigi.

EmasDigi melayani top up melalui transfer bank dan juga DOKU e-wallet. Pengguna juga dimudahkan untuk mencarikan simpanan emasnya ke dalam dompet e-wallet DOKU dengan jumlah nominal maksimal sesuai dengan saldo maksimal di DOKU e-wallet.

Sistem cicilan yang diterapkan EmasDigi diklaim mampu memfasilitasi pembelian emas dengan bunga rendah dan uang muka paling rendah di Indonesia. Selain itu EmasDigi juga menyediakan program Rewards EmasDigi yang ditujukan bagi korporasi yang ingin memberikan penghargaan kepada karyawannya saldo emas.

Application Information Will Show Up Here

FoodMe Hadirkan Layanan “Listing” Gerai Makanan di Kendari

Didirikan pada September 2017 silam di Kendari, Sulawesi Tenggara, di bawah bendera Techno’s Studio, FoodMe hadir sebagai aplikasi berbasis web dan mobile (Android) yang bertujuan memudahkan para pemilik gerai agar dapat memasarkan produk makanan yang dijual. FoodMe didesain sebagai sarana promosi untuk menampilkan produk makanan, sehingga pecinta kuliner dapat melihat informasi produk dan promo yang ditawarkan dari setiap gerai.

“Untuk sementara layanan kami baru di sekitar Kota Kendari saja,” ujar CEO Techno’s Studio Zulqifli Hedrianto Tahir.

Saat ini terdapat empat layanan utama FoodMe, yakni:

  • List Gerai; Pengguna dapat melihat daftar gerai /toko yang ada dalam aplikasi FoodMe.
  • List Makanan; Pengguna dapat melihat daftar makanan yang tersedia dari setiap gerai.
  • Promo Makanan; Pengguna aplikasi dapat melihat daftar promo yang ditawarkan dari setiap gerai.
  • Search; Pengguna aplikasi dapat melakukan pencarian daftar makanan maupun toko yang ada.
Tampilan aplikasi FoodMe di perangkat Android
Tampilan aplikasi FoodMe di perangkat Android

Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini sudah banyak startup digital serupa di tanah air yang menghadirkan layanan listing gerai makanan. Namun Zulkifli mengatakan, ada beberapa keunggulan yang coba diusung FoodMe. Pertama, FoodMe tidak sekadar menjual tapi juga mempromosikan produk para mitranya terutama dengan foto produk yang menarik.

Kedua, FoodMe memiliki layanan call center yang memastikan pesanan dari pelanggan, gerai, sampai kurir, berjalan dengan baik sesuai SOP pengantaran yang telah dibuat FoodMe. Terakhir, untuk transaksi fake order (order fiktif) pihak FoodMe mengganti 50% dari ongkos produk sehingga gerai tidak terlalu rugi.

“Ke depan, kami ingin mengembangkan fitur pre-order agar bisa meng-handle makanan dalam jumlah besar untuk melayani konsumsi event di Kendari, menambah gerai dan pelanggan, serta mengembangkan layanan FoodMe ke beberapa kota besar di Sulawesi seperti Kolaka, Makassar, Bau-Bau, dan Palopo.”

FoodMe menerapkan tiga model bisnis. Pertama, mereka mengutip biaya administrasi sebesar Rp50.000 per bulan untuk setiap gerai yang bergabung (menjadi mitra FoodMe). Kedua, FoodMe mendapat bagi hasil 7,5% dari setiap transaksi. Ketiga, mendapat bagi hasil sebesar 20% dari biaya kurir.

“Selain itu, FoodMe juga membuka layanan jasa food styling photography dan iklan slider di aplikasi kami,” jelas Zulkifli.

Application Information Will Show Up Here

Aplikasi Rangkuman Buku “Bestseller” Pimtar Diluncurkan

Bertujuan memudahkan para pecinta buku membaca dengan mudah secara digital, aplikasi Pimtar diluncurkan. Kepada DailySocial, CEO dan Co-Founder Pimtar Ardhi Ridwansyah mengungkapkan, ide diciptakannya Pimtar berawal dari buku yang dibacanya berjudul “Marketing for Busy People” tahun 2017 lalu. Buku yang berisi rangkuman konsep-konsep pemasaran tersebut, ditujukan bagi mereka yang ingin mendalami pemasaran namun hanya punya sedikit waktu luang di tengah kesibukan.

“Setelah buku ini diluncurkan, muncul ide untuk membuat platform digital untuk topik-topik yang lebih luas. Tujuannya sama yaitu memudahkan mereka yang ingin update pengetahuan di tengah kesibukan,” kata Ardhi.

Pimtar disebut sengaja dirancang dan dikemas sebagai bacaan ringan mencerahkan yang bisa diselesaikan kurang dari 15 menit saja.

Layanan Pimtar mengklaim saat ini sudah memiliki lebih dari 100 koleksi buku dan video pengetahuan. Setiap rangkuman baru akan ditambahkan setiap awal pekan. Sementara versi audio direncanakan akan tersedia untuk pengguna berbayar (premium) dalam waktu dekat.

“Puluhan judul masih dalam tahap editing serta rencananya akan dipublikasikan secara bertahap setiap minggunya,” kata Ardhi.

Sekilas layanan yang ditawarkan oleh Pimtar serupa dengan Blinkist. Aplikasi global yang memiliki rangkuman lebih dari 2000 buku secara digital.

Rencana penggalangan dana

Dirilis pertengahan bulan April ini, Pimtar saat ini memiliki sekitar 500 pengguna terdaftar. Masih menjalankan bisnis secara bootstrap, Pimtar pun memiliki rencana untuk fundraising tahun ini.

“Kami berharap Pimtar bisa menjadi bacaan bergizi tinggi dengan menyediakan topik-topik penting seperti pengembangan diri, motivasi, bisnis, biografi, kepemimpinan, kesehatan, parenting dan topik-topik menarik lainnya,” kata Ardhi.

Selain menyajikan intisari buku-buku relatif baru, Pimtar juga fokus mengangkat buku-buku laris yang sudah sulit ditemukan di pasaran sehingga pengetahuan tersebut bisa tetap diakses masyarakat.

“Semua disajikan sejalan dengan positioning yang kami janjikan, yaitu sebentar bacanya cepat pintarnya,” tutup Ardhi.

Application Information Will Show Up Here

Skymada Hadirkan Layanan Logistik Berbasis Digital di Kota Pontianak

Skymada merupakan startup digital asal Kalimantan Barat yang fokus di bidang logistik. Startup yang digawangi Fajar Irvan (CEO), Wira Karmayudha (CFO), Gilbert (CMO), dan Ferry Setiawan (CTO) ini berdiri dari inisiatif Gerakan Nasional 1000 Startup Digital tahun 2017 silam. Dalam ajang tersebut, Skymada berhasil mewakili Kota Pontianak hingga tahap Hacksprint.

“Skymada hadir untuk membantu UKM logistik di Indonesia dapat berkolaborasi bersama dalam satu sistem manajemen pengiriman agar dapat menyajikan fitur tracking kepada konsumen,” kata Fajar Irvan.

Pada bulan Oktober 2017, Skymada juga terpilih menjadi salah satu dari 30 startup di Indonesia yang berpartisipasi dalam acara Google Launchpad Indonesia, yang berlangsung di Jakarta. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas ekosistem startup Indonesia yang diberikan langsung oleh mentor global Google dari berbagai negara.

Fokus sasar pasar UMKM

Di era digital yang serba cepat, kebutuhan mengetahui lokasi kiriman barang (tracking) adalah hal esensial bagi pengirim maupun penerima barang. Di sisi lain, membangun sendiri sistem tracking perlu sumber daya yang besar dan kerja sama yang baik di antara pengguna sistem, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi UKM logistik di Indonesia.

“Kami membuat SOP digital untuk para pelaku UMKM. Selama ini kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan perusahaan logistik besar. Selama ini kelemahan UMKM logistik kita adalah tidak memiliki tracking system yang bisa dilacak konsumen, sehingga tidak dilirik oleh perusahaan e-commerce,” jelas Ferry.

Skymada sejauh ini fokus di pasar B2B dan menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan logistik level UKM, mulai dari Aceh, Tarakan, Malang dan tentu saja Pontianak. Pihak Skymada belum melakukan monetisasi untuk keuntungan. Mereka fokus membangun konektivitas antar UKM logistik di tanah air serta meningkatkan trafik kunjungan ke UKM logistik mitra Skymada tersebut.

“Ke depan, kami akan menarik keuntungan dari transaksi UKM tersebut. Kami juga akan membangun layanan lain yang mana dari situ kami mendapat keuntungan.”

Pihak Skymada menargetkan mendapat pengguna sebanyak mungkin di seluruh Indonesia, seperti nama mereka, Skymada yang diambil dari kata Sky (langit) dan Gajah Mada, yang mampu menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di nusantara menjadi satu kekuatan besar.

Platform “Properti Anda” Sediakan Layanan Crowdfunding untuk Investasi Properti

Properti Anda merupakan pengembangan model fintech yang menawarkan platform layanan proptech (property technology) berbasis crowdfunding untuk berinvestasi pada aset properti. Layanan ini mengakomodasi beberapa orang untuk membeli sebuah properti secara bersama-sama, kemudian menikmati pembagian hasil yang didapatkan dari biaya sewa atau kenaikan harga penjualan. Layanan proptech ini bisa dibilang masih cukup baru di Indonesia dan belum sepopuler model fintech seperti p2p lending maupun crowdfunding lain. Kendati demikian, selain Properti Anda di pasar lokal juga sudah ada Tavest dan Napro.

Sejak didirikan pada tahun 2017 lalu, Properti Anda sudah mengumpulkan 278 investor untuk membiayai 4 unit properti senilai 1,4 miliar rupiah. Jenis properti yang dikelola meliputi rumah dan apartemen, ditargetkan untuk wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Semarang dan Tangerang. Investasi dapat diikuti dengan nominal mulai dari 500 ribu rupiah dengan biaya awal investasi sebesar 2 persen.

“Untuk admin fee 2 persen hanya di-charge di awal investasi. Misalnya investor berinvestasi sebesar 10 juta maka investor hanya membayar 10,2 juta di depan. Jadi tidak ada biaya-biaya lain yang tersembunyi yang akan dibebankan kepada investor. Semua keuntungan akan diberikan kepada investor setelah dipotong biaya-biaya yang berhubungan dengan properti tersebut,” jelas Co-Founder & CEO Properti Anda Edward Suwandi.

Edward tergerak untuk membangun Properti Anda karena pengalamannya mengalami kesulitan dalam berinvestasi di properti dengan dana yang terbatas. Ia datang dengan ide menyediakan platform investasi baru yang dapat membantu berinvestasi di properti bahkan dengan dana yang terbatas. Platform ini juga memungkinkan orang untuk berinvestasi dan menjual properti dalam satu platform.

Berinvestasi di properti melalui crowdfunding

Menurut artikel terdahulu, investasi di bidang properti ini memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya model yang lebih “syariah” jika dibanding p2p lending, karena keuntungannya bukan dari bunga, melainkan biasa sewa atau jual beli. Namun di balik kelebihan juga ada kekurangan, yang paling mencolok adalah jangka waktu investasi yang lebih lama.

Platform Properti Anda sendiri menawarkan fitur re-sale. Pengguna bisa menjual kepemilikannya kapan saja, tapi peminatnya mungkin agak terbatas sehingga bisa jadi tidak langsung terjual.

[Baca juga: Menimbang Investasi melalui Crowdfunding Properti]

“Setiap properti memiliki exit protection antara 2 sampai 3 tahun. Properti tersebut akan dijual setelah melewati periode tersebut. Jadi platform tidak perlu menanggung biaya sampai properti tersebut terjual,” Edward menjelaskan mekanisme yang ada di Properti Anda.

Setelah mendaftarkan diri dan memverifikasi akunnya (termasuk mengunggah beberapa berkas pribadi seperti KTP), pengguna dapat memilih properti dari daftar yang tersedia. Pengguna dapat memilih besaran dan jangka waktu investasi yang diinginkan, kemudian mentransfer nominal investasinya.

Terkait biaya-biaya yang harus ditanggung sebagai pemilik properti, misalnya PBB dan biaya operasional lainnya, para investor di Properti Anda disebutkan akan dibebani pemotongan terhadap hasil sewa atau keuntungan penjualan properti tersebut.

Proses investasi di Properti Anda
Proses investasi di Properti Anda

Terkait kepemilikan properti, Edward menjelaskan, “Properti dimiliki oleh PT Mitra Properti Bersama yang merupakan subsidiary dari PT Properti Anda Sejahtera. Setiap investor akan mendapatkan surat perjanjian hutang senilai investasi yang dilakukan atas setiap properti. Di surat tersebut akan dijelaskan secara detail jumlah investasi, jangka waktu investasi, termasuk kewajiban dan hak baik investor dan Properti Anda. Surat perjanjian ini bisa diakses oleh investor yang berinvestasi setelah properti sukses terdanai dan diakuisisi.”

Layanan Crewdible Mudahkan Proses “Fulfilment” Toko Online

Maraknya kehadiran online shop turut memunculkan berbagai bisnis pendukung. Mulai dari penyedia barang, kegiatan pemasaran, hingga logistik. Salah satu startup lokal yang mencoba untuk menghadirkan solusi tersebut adalah Crewdible.

Berawal dari kegiatan bisnis pribadinya yang kesulitan mengemas dan mengirimkan barang kepada pembeli dalam jumlah besar, Dhana Galindra mengembangkan model bisnis memanfaatkan warga sekitar yang tinggal di sekitar gerai JNE untuk menyimpan barang dan mengirimkan barang tersebut, jika ada pemesanan.

Sukses menjalankan cara tersebut selama enam bulan, Dhana kemudian mulai kebanjiran permintaan dari pemilik online shop lainnya untuk menitipkan dan mengirimkan barang, memanfaatkan mitra (pemilik rumah/gudang).

“Karena berjalan dengan baik, kita mulai membuat entitas bisnis terpisah untuk serius mengembangkan bisnis fulfilment ini yang kita beri nama Crewdible.”

Bersama Crewdible, Dhana sudah mampu mengirimkan barang dari pemilik online shop, menggandeng mitra yang bukan lagi berasal dari warga pemukiman sekitar, dan bentuk usaha lainnya.

“Selain penitipan barang, Crewdible juga bisa membantu pemilik online shop untuk mengemas hingga mengirimkan barang tersebut. Sehingga proses lebih cepat dan tentunya lebih hemat,” kata Dhana.

Untuk setiap barang yang dikemas dan dikirimkan memanfaatkan mitra, Crewdible akan mengenakan biaya sebesar 3,5% dari nilai penjualan (max Rp10 ribu). Untuk materi pengemasan barang pun, Crewdible memberikan opsi materi yang diinginkan penjual.

“Untuk setiap transaksi secara otomatis akan dipotong dari saldo yang di top-up di dompet Crewdible,” kata Dhana.

Tersebar di pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan

Saat ini Crewdible telah memiliki sekitar 40 penjual aktif yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Jogja, Surabaya, Batam, Palembang hingga Balikpapan. Mereka yang tertarik untuk menjadi mitra bisa mendaftarkan langsung melalui aplikasi, kemudian memilih lokasi gudang terdekat dan tentunya melakukan pembayaran deposit (ke dompet digital).

“Nantinya biaya gudang yang dibayarkan penjual akan digunakan untuk keperluan operasional saat ini. Selain itu Crewdible juga mendapatkan dana suntikan dari profit bisnis sebelumnya,” kata Dhana.

Masih menjalankan bisnis secara boostrap, Crewdible masih memiliki banyak rencana yang ingin diwujudkan. Di antaranya adalah menambah jumlah gudang agar bisa membantu lebih banyak penjual online shop.

“Untuk itu kami berencana untuk melakukan fundraising agar bisa membantu mitra gudang bekerja lebih efisien, memperbesar jaringan gudang, mengurangi human error, otomasi proses, integrasi dengan sistem marketplace dan logistik, dan menambah kapasitas marketing,” tutup Dhana.

Application Information Will Show Up Here

Fokus Portal Properti SewaKantorCBD Hadirkan Informasi Gedung Perkantoran di Jakarta

Minimnya informasi gedung perkantoran di Jakarta, menyulitkan perusahaan dan startup untuk menyewa ruangan kerja. Besarnya jumlah gedung perkantoran yang ada ternyata tidak diimbangi dengan informasi, foto, dan kisaran harga yang akurat. Berangkat dari alasan tersebut SewaKantorCBD didirikan.

Kepada DailySocial, CEO SewaKantorCBD Leonard Hartono mengungkapkan, 87% dari perusahaan yang disurvei pada tahun 2016, merasa kesulitan untuk menyewa di gedung perkantoran.

“Gedung perkantoran banyak yang tidak mempunyai situs sehingga untuk mencari tahu detail mengenai harga, jumlah ruangan yang tersedia, harga parkir di gedung, dan detail lainnya itu tidak mudah. Akibatnya, banyak perusahaan yang overpay dan settle untuk lokasi yang belum tentu terbaik untuk mereka karena informasi yang bisa didapatkan sangat terbatas.”

Mengklaim sebagai portal properti satu satunya yang fokus di gedung perkantoran, SewaKantorCBD ingin mempermudah perusahaan yang sedang mencari sewa gedung perkantoran. Pihaknya mengusung beragam fitur, termasuk pemanfaatan teknologi dan bagaimana menghemat pengeluaran.

“Kita satu-satunya portal properti untuk gedung perkantoran yang paling comprehensive dan lengkap datanya. Kita memiliki sekitar 530 gedung, yang kebanyakan di daerah Jakarta, terutama daerah pusat bisnis (Kuningan, Thamrin, Sudirman, Gatot Subroto) atau TB Simatupang. Seluruh gedung-gedung perkantoran yang disewakan, kita pasti sudah ada datanya,” kata Leonard.

Fitur integrasi Virtual Reality

Perusahaan yang ingin mencari gedung kantor khusus, tim Office Leasing Consultant disediakan untuk membantu perusahaan mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan. Saat proses konsultasi tersebut, tim SewaKantorCBD akan mendengar dengan lebih detail keperluan perusahaan dan akan merekomendasikan gedung perkantoran yang cocok untuk ditindaklanjuti.

Bagi perusahaan asing yang berencana melakukan ekspansi bisnis ke Jakarta, disediakan pula fitur VR (virtual reality). Fitur ini memberi informasi ruangan secara seamless memanfaatkan teknologi VR.

“Sejauh ini kami cukup disukai oleh klien kami, karena kami telah membuktikan sudah membantu mereka mendapatkan gedung dengan perjanjian yang memuaskan,” kata Leonard.

Telah berdiri sejak tahun 2016, SewaKantorCBD mengklaim tahun 2018 ini adalah tahun pembuktian. Di sisi penjualan ditargetkan jumlahnya bisa bertambah hingga empat kali lipat.

“Kita sudah mempunyai road map yang menarik, dan kita berharap bisa membantu tenant menghemat uang mereka sekaligus mendapatkan lokasi terbaik,” tutupnya.

Startup P2P Lending Asal Pontianak “Abang Desa” Fokus Jangkau Bisnis Peternakan dan Pertanian

Abang Desa, singkatan dari “Ayo Bangun Desa”, adalah sebuah platform lending marketplace atau peer-to-peer (p2p) lending asal Pontianak yang mencoba menghubungkan investor dengan pelaku UMKM. Startup ini didirikan pada pertengahan tahun 2016 oleh Adiwarna dan Sutopo Widodo.

Latar belakang pengembangan bisnis tersebut lantaran co-founder Abang Desa melihat data bahwa 60-70% UMKM di Indonesia belum mendapatkan akses atau pembiayaan dari perbankan. Sementara menurut data per tahun 2015, jumlah total pelaku UMKM di Indonesia berada pada angka 56,54 juta unit usaha.

Awalnya Adiwarna dan rekan berencana untuk mendirikan institusi berbasis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Pontianak, namun dengan tren fintech yang ada saat ini akhirnya mereka memilih pendekatan teknologi. Pendekatan tersebut dipilih dengan keyakinan dapat merangkum pasar yang lebih besar.

“Abang Desa menyediakan akses pembiayaan bagi nasabah yang memerlukan modal dan instrumen investasi alternatif yang dapat diakses oleh siapa saja dan di mana saja, serta dapat menjangkau mereka yang di desa hingga di batas negeri [perbatasan Kalimantan-Malaysia],” ujar Adiwarna.

Sejak diluncurkan sebagai versi percobaan pada Desember 2017 lalu, tercatat total pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp150,9 juta, dengan jumlah investor aktif  21 orang dan mitra usaha yang dibiayai 12 unit. Pembiayaan tersebut berhasil menyediakan 10 ekor sapi untuk peternak dan penyediaan 2,5 hektar lahan pertanian.

Fokus di bidang peternakan, pertanian, dan bisnis kecil

Abang Desa fokus ke tiga produk utama, yakni Abang Ternak, Abang Tani, dan Abang Bisnis. Abang Ternak mengadopsi model equity crowdfunding dengan skema bagi hasil.

Abang Tani mengundang siapa saja untuk berinvestasi di sektor pertanian dengan skema peer-to-peer. Sementara itu produk Abang Bisnis merupakan instrumen pendanaan usaha di sektor pengolahan produk (industri). Semua pendekatan tersebut berusaha dikemas dengan kultur pedesaan yang kental dengan model bisnis berbasis kemitraan.

“Untuk produk Abang Ternak dan Abang Tani berusaha mendigitalkan model bisnis kemitraan yang telah lama berlaku dalam masyarakat. Dalam masyarakat desa dikenal hubungan kemitraan saling menguntungkan khususnya pemeliharaan sapi. Sistem inilah yang mereka adopsi dalam layanan Abang Ternak,” jelas Adiwarna.

Dengan skema bisnis seperti ini, ketika sapi dinilai layak jual dan menguntungkan maka akan dijual. Abang Desa akan mengembalikan porsi modal investor (100%) dan membagikan keuntungan hasil penjualan sesuai porsi masing-masing yang telah disepakati. Abang Desa akan mendapatkan fee dari keuntungan yang diperoleh.

Sementara untuk produk pendanaan Abang Tani dan Abang Bisnis, mereka menggunakan skema pendanaan p2p lending, sehingga mitra akan mendapatkan pendanaan usaha dalam bentuk pinjaman. Untuk itu mitra berkewajiban untuk melakukan angsuran bulanan dengan imbal jasa yang telah disepakati.

Market di segmen ini [khususnya di Kalimantan Barat] masih sangat besar sehingga peluang untuk berkembang terbuka lebar. Selain itu, anggota tim kami sebagian besar punya pengalaman mumpuni di perbankan, khususnya pembiayaan mikro,” tutup Andiwarna.