Sejak Rebrand Jadi OVO Finansial, Layanan Taralite Makin Terintegrasi dengan Grab dan OVO

OVO Finansial, rebrand dari Taralite, berupaya untuk tumbuh sehat dengan masuk ke ekosistem induk, OVO dan Grab, agar penyaluran kredit lebih berkualitas. Kini OVO Finansial tidak hanya masuk ke penyaluran kredit produktif, namun juga konsumtif.

Kepada DailySocial.id, Direktur Utama OVO Finansial Riady Nata menyampaikan, per 7 Agustus 2023 Taralite resmi berganti nama menjadi OVO Finansial. Perubahan ini tunduk pada pengawasan ketat oleh OJK berdasarkan POJK 10/2022 dan regulasi lain yang berlaku.

“Seluruh kegiatan usaha sebelumnya di bawah platform Taralite tetap sah secara hukum dan akan berlanjut di bawah platform OVO Finansial,” ujarnya.

Seperti kebanyakan pemain lending lainnya, OVO Finansial menyediakan pinjaman bisnis untuk mendorong kesempatan yang sama dalam pertumbuhan bisnis. Bedanya, karena perusahaan ini bagian dari OVO dan Grab, maka solusinya melekat dengan kebutuhan pengguna dari induk usahanya.

Berikut produk OVO Finansial sejauh ini:

  1. OVO | Modal Usaha: pendanaan dengan cara menjaminkan tagihan yang sedang berjalan sebagai sumber pembayaran pinjaman (invoice financing) untuk bantu menjaga arus kas pemilik usaha. Limit yang tersedia mulai dari Rp50 juta-Rp2 miliar dan tenor 1,5%-2,25% per bulan.
  2. GrabModal Mantul: pinjaman tunai jangka pendek kepada mitra pedagang Grab dan OVO dengan metode pembayaran angsuran harian. Limitnya mulai dari Rp500 ribu-Rp30 juta dan tenor 3%-4% per bulan.
  3. OVO | Paylater: memberikan kemudahan pembayaran berbagai layanan, seperti GrabFood, GrabCar, GrabBike, dan GrabMart. Produk ini masih bersifat beta dan belum semua pengguna OVO/Grab yang bisa menikmatinya.

Hanya OVO | Modal Usaha yang dipasarkan melalui OVO Finansial dan tidak langsung untuk ekosistem OVO dan Grab. Sedangkan dua produk sisanya, dihadirkan melalui Grab dan OVO secara berurutan.

Lewat ketiga produk di atas, OVO Finansial mengklaim telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp477 miliar sepanjang tahun lalu. Tidak disebutkan pertumbuhan dari tahun sebelumnya. Namun Riady menyampaikan, secara kumulatif sejak perusahaan berdiri di 2015, sebanyak Rp2,29 triliun pinjaman telah disalurkan untuk lebih dari 240 ribu peminjam.

Per hari ini (25/1), TKB90 OVO Finansial berada di angka 98,88%, angka ini tergolong sehat. Berdasarkan data OJK, per September 2023, rata-rata TKB90 di industri ini sebesar 97,18%.

Dibandingkan peers-nya, angka ini cenderung moderat. Meski demikian, Riady menyatakan optimistisnya terhadap pertumbuhan transaksi digital sepanjang 2023 memberikan prospek optimis pada 2024. Mengacu dari proyeksi Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan nilai transaksi digital sebesar 23,2% pada 2024, mencapai Rp71.584 triliun.

Terlebih itu, OVO Finansial mengutamakan pertumbuhan volume dan kualitas kredit yang sehat dan sebagai pendekatan untuk bersaing di industri yang dinamis.

“Inovasi OVO dan integrasi pembayaran digital ke dalam kebutuhan sehari-hari menempatkan kami pada jalur pertumbuhan yang berkelanjutan, berkontribusi terhadap pertumbuhan transaksi digital secara keseluruhan tahun ini,” pungkasnya.

Sebagai catatan, OVO Group (PT Bumi Cakrawala Perkasa) membawahi sejumlah perusahaan finansial, di antaranya: OVO (PT Visionet Internasional) dan OVO Finansial (PT Indonusa Bara Sejahtera), Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi), dan PT ZA Tech Global Indonesia.

OVO Finansial sebelumnya diakuisisi oleh OVO pada Maret 2019. Sebelum posisi CEO dipimpin oleh Riady, perusahaan ini didirikan oleh Abraham Viktor. Abraham exit dari posisinya dan kini mendirikan startup Hangry.

Ovo Perluas Produk Pembiayaan “DanaTara” untuk Merchant Offline

Ovo meresmikan perluasan penggunaan produk pembiayaan DanaTara untuk merchant offline, setelah diperkenalkan ke publik sejak September 2019. Sebelumnya produk ini tersedia untuk merchant online yang bergabung dalam platform e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, dan Bukalapak.

Presiden Direktur Ovo Karaniya Dharmasaputra mengatakan, DanaTara adalah solusi pengembangan usaha, pengelolaan arus kas, dan tambahan modal usaha bagi pelaku UKM di Indonesia. Produk ini memberikan akses pembiayaan sampai Rp500 juta dengan status pengajuan yang diproses dalam 2-5 hari kerja dan tenor sampai 12 bulan.

“Solusi ini mendukung kebutuhan UKM untuk memperoleh pembiayaan modal usaha dengan cara yang jauh lebih mudah dan sederhana,” terang Karaniya dalam keterangan resmi.

Karaniya menjelaskan produk DanaTara akan diarahkan untuk menyasar 450 ribu merchant offline yang telah tergabung dalam ekosistem Ovo. Juga potensi usaha offline lainnya yang belum dijamah perusahaan.

Mengutip dari data BPS, kontribusi UKM terhadap PDB Indonesia mencapai 60%, serta menyerap 97,22% tenaga kerja nasional. Namun, kurang dari 15% dari mereka memiliki akses terhadap produk pembiayaan. Rendahnya penetrasi pembiayaan dipengaruhi oleh keterbatasan akses terhadap layanan keuangan serta literasi keuangan yang belum merata.

Meningkatnya adopsi pembayaran digital menjadi prospek pasar yang sepatutnya dapat menjadi momentum pendorong tumbuhnya UKM nasional. Menurut data Bank Indonesia, transaksi uang elektronik hingga September 2019 meningkat hingga 268%.

“Saat ini Ovo sedang melaksanakan implementasi QRIS sesuai arahan Bank Indonesia dan kami percaya bahwa inovasi sistem pembayaran merupakan langkah awal pemanfaatan teknologi bagi perkembangan UKM.”

Sebagai catatan, DanaTara adalah produk turunan yang dirilis Ovo bersama Taralite. Selain itu, terdapat produk Ovo Talangan Siaga yang merupakan pinjaman jangka pendek khusus untuk mitra pengemudi GrabCar apabila ada keperluan mendadak operasional sehari-harinya.

Nominal pinjamannya mulai dari Rp500 ribu sampai Rp1 juta dengan pilihan tenor 15 atau 30 hari. Biaya keterlambatan per harinya dikenakan Rp2.500.

Application Information Will Show Up Here

Ovo Mulai Perkenalkan Produk Turunan Lainnya Bersama Taralite

Ovo mulai memperkenalkan dua produk fintech baru ke publik, ialah Ovo Talangan Siaga dan Ovo Dana Tara. Keduanya merupakan produk turunan yang dirilis bersama Taralite dan belum diluncurkan secara resmi.

Director of Enterprise Payment Ovo Harianto Gunawan menerangkan, kedua produk ini punya segmen yang berbeda dibandingkan Ovo PayLater yang lebih diarahkan untuk kebutuhan konsumtif perorangan. Dia masih enggan membeberkan detail terkait produk ini karena masih berupa teaser dan belum memastikan kapan akan diresmikan secara resmi.

“Kami kerja sama dengan Taralite untuk merilis produk pinjaman karena Ovo ini sebagai channel penjual. Jadi setiap kerja sama [dengan perusahaan lain] pasti akan kasih tahu dengan siapa. Kami berikan platform [Ovo] kepada partner sehingga bisa lakukan transaksi,” terang dia di sela-sela Indonesia Fintech Summit & Expo 2019, kemarin (23/9).

DailySocial melakukan penelusuran terhadap kedua produk ini. Ovo Talangan Siaga merupakan pinjaman jangka pendek khusus untuk mitra pengemudi GrabCar. Pinjaman ini ditujukan untuk keperluan mendadak biaya operasional sehari-hari dan kebutuhan pribadi mitra.

Persyaratannya, mitra pengemudi minimal telah bergabung di GrabCar selama minimal tiga bulan dan aktif mengemudi selama tiga bulan terakhir. Mereka juga diharuskan memiliki penghasilan mengemudi di luar insentif minimal 1 juta Rupiah per minggu.

Ada aplikasi khusus bernama DAX App yang dirilis Grab untuk memproses pengajuan pinjaman. Uji coba produk ini baru dilakukan untuk mitra yang berdomisili di Jabodetabek dan Medan. Hanya mitra yang mendapat notifikasi dari Grab yang bisa memanfaatkan layanan ini.

Nominal dana yang bisa mereka ajukan mulai dari Rp500 ribu sampai 1 juta, dengan pilihan tenor 15 hari atau 30 hari. Biaya keterlambatan per harinya Rp2.500.

Sementara, Ovo Dana Tara adalah pinjaman modal usaha kecil dan menengah yang disediakan khusus untuk merchant yang berjualan di Tokopedia. Besar nominal yang bisa mereka ajukan mulai dari Rp2 juta sampai Rp1 miliar, tergantung kebutuhan usaha.

Tenor pinjaman yang dapat dipilih adalah 3, 6, atau 12 bulan dan bunga mulai dari 0,99%-1,59% per bulannya. Merchant hanya cukup mengunggah KTP dan KK bila tertarik untuk mengajukannya. Bila proses verifikasi lancar, dalam 1-5 hari merchant akan diberitahu disetujui atau tidak.

Tanggapi rumor

Di saat yang sama, Harianto juga ditanyai berbagai rumor entah itu mengenai dorongan merger dengan Dana, menjadi unicorn kelima di Indonesia, dan akuisisi terhadap Bareksa.

“Kami tidak bicara soal rumor,” kata dia saat ditanya soal Dana.

Ia mengatakan perusahaannya hanya fokus pada kebutuhan konsumen, apa yang konsumen gunakan sejak bangun tidur hingga kembali ke rumah. “Itu kami petakan satu-satu dan kami generate.”

Dia juga menanggapi pertanyaan soal konsolidasi fintech pembayaran ke depannya. Menurut dia, industri ini masih terlalu muda, beda dengan perbankan yang sudah beroperasi sejak puluhan tahun lalu. Oleh karenanya, dia ingin melihat ke depannya fintech pembayaran ke depannya akan seperti apa.

Setelah itu, Harianto juga menanggapi kabar akuisisi Bareksa pasca diumumkannya CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra yang kini rangkap jabatan sebagai Presiden Direktur Ovo. Dia menegaskan bahwa hubungan Ovo dan Bareksa adalah kerja sama strategis.

“Bukan berarti jadi bagian dari Ovo family [harus] diakuisisi.”

Lagipula, Ovo di dalam aplikasinya sudah memiliki layanan investasi Ovo Invest, meskipun masih beta. Kehadiran Bareksa diharapkan bisa membawa inovasi produk jauh lebih berkembang, seiring upaya Ovo dalam mengedukasi masyarakat dalam mengenal produk keuangan lebih jauh.

Harianto juga menanggapi kabar status Ovo yang kini menyandang sebagai unicorn. Ia menyatakan bahwa ini adalah isu spekulasi.

Disebutkan saat ini Ovo memiliki 500 ribu merhcant per Agustus 2019 di 354 kota di seluruh Indonesia. Dari angka merchant ini, sekitar 300 ribu di antaranya adalah UKM. Layanan Ovo telah dipasang di 115 juta perangkat smartphone dan bisa digunakan untuk akses pembayaran, transfer, top up, tarik dana, manajemen aset dan investasi.

Application Information Will Show Up Here

Ovo PayLater Is Now Available for Offline Merchant

Ovo expands its PayLater service and now available for offline merchant. It should’ve broaden the access to millions of Indonesian people, also to support retail development.

Ovo PayLater is officially launched exclusively on Tokopedia in early 2019. The concept was limited to the transactions within Tokopedia ecosystem.

Ovo’s Head of Strategy and Innovation Lab, Abraham Viktor explained, the PayLater is now available in app and ready for transaction in offline merchant. The tile project will be available gradually.

He ensured, in the third quarter of 2019, the service will be available in all user devices. The Paylater should be useful as credit for payment according to the limit, start from Rp10 thousand to Rp10 million. Currently, there are 115 million devices connected with Ovo.

“Users can make transactions, and manage cash flow using Ovo app. PayLater service is available in 200 thousand modern merchants,” he said, Fri (5/10).

In order to apply for Ovo PayLater, users are required to have Ovo account as Premium member, fill out the profile before submitting to Ovo. The activation process is said to take only 5 minutes and 14 seconds of approval.

“We designed this feature for up to 5 minutes of consumer’s experience. Start from the first activation to the submission. The approval will be issued within a minute. It’s fast because we have no manual intervention.”

Users can use the credit for purchasing on Ovo’s merchants and pay the bills at the end of the month. They can change the payment options to Ovo PayLater while scanning the barcode in merchant.

In July 2019, there will be installment service up to 12 months. The interest is similar to credit card. Payment can be made by Ovo balance or bank transfer. He also mentioned Ovo PayLater is getting available for Grab by two months.

Viktor said, Taralite is still running and available for business outside Ovo’s ecosystem. He remains the CEO of the company. The acquisition rumour over Taralite has spreading since last March. There’s no confirmation of the detail, but all Taralite employees are now working in Ovo’s office.

“Using Ovo, our business coverage is broaden. However, we’re still open for other business,” he said to DailySocial.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Ovo PayLater Kini Bisa Dipakai untuk “Merchant Offline”

Ovo memperluas layanan pinjaman Ovo PayLater dan kini bisa dipakai untuk pembayaran merchant offline. Perluasan layanan ini diharapkan bisa memperluas akses kredit ke jutaan penduduk Indonesia, sekaligus mendukung pertumbuhan penjualan ritel.

Ovo PayLater sebenarnya pertama kali dihadirkan secara eksklusif di Tokopedia pada awal tahun 2019. Konsep ini sifatnya jadi terbatas, karena hanya bisa digunakan bertransaksi di dalam Tokopedia.

Head of Strategy and Innovation Lab Ovo Abraham Viktor menjelaskan, sekarang Ovo PayLater sudah hadir di aplikasi Ovo dan dapat dipakai untuk transaksi di merchant offline. PayLater yang berbentuk tile akan tersedia secara bertahap di aplikasi Ovo.

Abraham memastikan pada kuartal ketiga 2019 layanan ini dapat tersedia di seluruh perangkat pengguna. Dia berharap perluasan layanan Ovo PayLater ini dapat dimanfaatkan pengguna sebagai dana talangan untuk membayar transaksi sesuai limit yang diterima, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp10 juta. Saat ini terdapat 115 juta perangkat yang telah terhubung dengan Ovo.

“Pengguna dapat memenuhi kebutuhan transaksi mereka, sambil mengelola cash flow menggunakan aplikasi Ovo. Layanan Ovo PayLater dapat digunakan di 200 ribu merchant modern,” terangnya, Jumat (10/5).

Untuk mengajukan Ovo PayLater, pengguna diharuskan memiliki akun Ovo dan sudah menjadi anggota Premier, lalu mengisi data diri sebelum submit ke pihak Ovo. Poses aktivasi diklaim hanya memakan waktu 5 menit dan untuk approval hanya 14 detik.

“Kami mendesain fitur ini dengan mengutamakan pengalaman konsumen tidak lebih dari 5 menit. Mulai dari aktivasi pertama sampai submit aplikasi. Lalu di bawah satu menit sudah ada approval-nya. Kami bisa cepat karena tidak ada intervensi manual untuk proses persetujuannya.”

Pengguna dapat memanfaatkan limit yang mereka terima untuk bertransaksi di merchant Ovo dan membayar seluruh tagihannya di tiap akhir bulan. Ketika akan memindai barcode di merchant, pengguna bisa mengganti opsi pembayaran ke Ovo PayLater.

Pada Juli 2019 mendatang, akan tersedia layanan cicilan dalam Ovo PayLater hingga 12 bulan. Bunga yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan kartu kredit. Opsi pembayaran tagihan bisa melalui saldo Ovo atau transfer bank. Abraham juga mengungkapkan Ovo PayLater segera digulirkan untuk di Grab dalam dua bulan mendatang.

Abraham menyebutkan, Taralite masih beroperasi dan tetap membuka bisnis di luar ekosistem Ovo. Ia menyebut dirinya masih menjabat sebagai CEO di perusahaan. Rumor akuisisi terhadap Taralite sudah beredar sejak pertengahan Maret lalu. Tidak ada konfirmasi detail soal akuisisi ini, tapi semua karyawan Taralite kini sudah berkantor di Ovo.

“Dengan adanya Ovo, tentunya cakupan bisnis kami jadi lebih luas. Tapi kami tetap membuka bisnis di luar Ovo,” katanya kepada DailySocial.

Application Information Will Show Up Here

Ovo Umumkan Kemitraan dengan Platform Fintech Bareksa, Taralite, dan Do-It

Ovo mengumumkan kemitraan strategis dengan tiga perusahaan fintech Bareksa, Taralite, dan Do-It dalam rangka merealisasikan ambisinya sebagai platform fintech dengan ekosistem terbuka. Dalam keterangan resmi, pihak Ovo tidak memberikan konfirmasi langsung terkait kabar berinvestasinya perusahaan ke Taralite.

“Kemitraan ini merupakan bentuk nyata komitmen Ovo untuk menghadirkan layanan finansial yang mampu merangkul seluruh masyarakat Indonesia. [..] Ovo terus menghadirkan solusi untuk menjawab kebutuhan pengguna dan merchant serta tercapainya inklusi keuangan yang berkesinambungan,” kata CEO Ovo Jason Thompson, Selasa (19/3).

Langkah strategis ini, sambungnya, mempertegas cakupan layanan Ovo di luar pembayaran, menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia untuk memperoleh pembiayaan yang cepat dan dapat diandalkan. Demikian pula untuk pelaku UKM yang kini berkesempatan memperoleh modal pengembangan usaha.

Secara terpisah, Co-Founder dan CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra mengonfirmasi bahwa ini hanya sebatas kemitraan strategis, sehingga tidak ada investasi khusus yang diberikan Ovo kepada perusahaan.

“Ini dalam rangka kolaborasi atau sinergi bisnis. [Selain dengan Ovo] Kami beberapa waktu ini sedang melakukan penjajakan strategic partnership dengan beberapa pihak untuk scaling up bisnis Bareksa ke depan,” ujarnya kepada DailySocial.

Dia melanjutkan, teknis implementasi dengan Ovo masih dalam proses pematangan. Bareksa juga bermitra dengan Tokopedia untuk produk reksa dana online.

Buat Do-It, kemitraan ini menandai momen penting perusahaan untuk mempercepat laju pertumbuhan. Sementara Taralite, lewat kolaborasi antara Ovo dan Tokopedia (lewat Ovo PayLater), menjadi peluang untuk menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia yang belum memperoleh layanan finansial secara optimal.

“Sebagai platform pinjaman online terpercaya, kerja sama ini akan diharapkan mampu meningkatkan pemerataan akses terhadap ekonomi digital,” ujar CEO Taralite Abraham Viktor.

Ovo is Rumored to Acquire P2P Lending Platform Taralite

Ovo, one of the leading players in the digital payment sector, is rumored to acquire a peer-to-peer lending service Taralite. The acquisition is set to help Ovo provide various payment products for buyers and merchants in the Ovo ecosystem.

Taralite CEO, Abraham Viktor, is still the CEO as quoted from KrAsia. Although, he also involved in Ovo’s operational as the Head of Strategy & Innovation Lab.

Taralite is a fintech company founded in 2015. They offer solution that focuses on capital lending for online sellers/merchants without banking access.

The last time Taralite received a funding is in 2017 from SBI Group of Rp84 billion rupiah. They also formed partnerships with some online platforms, such as Tokopedia, Lazada, Doku, Hacktiv8, and Jurnal.

Earlier this year, Ovo and Taralite partnered up to introduce Ovo PayLater for Tokopedia platform. According to our source, there will be more payment products delivered from these collaboration.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Ovo Dikabarkan Telah Akuisisi Platform P2P Lending Taralite

Ovo, salah satu pemain unggulan di sektor pembayaran digital, dikabarkan telah mengakuisisi Taralite, sebuah layanan peer-to-peer lending. Rencananya akuisisi ini akan membantu Ovo menyediakan berbagai produk pembiayaan bagi pembeli dan merchant dalam ekosistem Ovo.

CEO Taralite Abraham Viktor, seperti dikutip dari KrAsia, tetap menjadi CEO perusahaan. Meskipun demikian, ia juga terlibat di dalam operasional Ovo sebagai Head of Strategy & Innovation Lab.

Taralite sendiri merupakan perusahaan teknologi finansial yang berdiri sejak tahun 2015 silam. Solusi yang ditawarkan Taralite fokus pada pemberian pinjaman modal untuk pedagang online/merchant yang tidak dapat difasilitasi bank.

Taralite terakhir kali mendapatkan pendanaan pada tahun 2017 dari SBI Group senilai Rp 84 miliar rupiah. Taralite juga menjalin kerja sama dengan beberapa platform online seperti Tokopedia, Lazada, Doku, Hacktiv8, dan Jurnal.

Awal tahun ini Ovo dan Taralite bekerja sama menghadirkan metode pembayaran Ovo PayLater untuk platform Tokopedia. Menurut sumber kami, akan lebih banyak lagi produk-produk pembiayaan yang akan dihasilkan dari kedua entitas ini.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Is Now Provide Virtual Credit Card “Ovo PayLater”

Tokopedia is to broaden partnership with Ovo in improving services by releasing Ovo PayLater, virtual credit card for Tokopedia transaction.

In DailySocial observation, since first established in early January 2768019, it hasn’t reached all users. Tokopedia has nothing to say regarding this issue.

In its website, Ovo PayLater is described as a new payment method in a form of credit limit to pay for transaction on Tokopedia app or website. The credit limit provided by fintech lending startup, Taralite.

However, it is not to be used for credit installment, credit card bill, gift card, e-money, donation, alms, mutual funds, and gold. In order to use this facility users need to upload ID Card and take a selfie with it. The result will be in 1×24 hrs.

In case the submission approved, users will get credit limit and it’s available for minimum transaction of Rp10 thousand. There is 5% administration fee for every transaction using Ovo PayLater.

It will be collected on the 27th every month. Users can choose for partial or full payment. This concept is familiar with credit card transaction in general. There will be 0,1% interest per day past the due date.

Ovo PayLater is currently available for Tokopedia users in Jabodetabek, Bandung, and Surabaya for minimum 4 months registered account.

Taralite, before Ovo PayLater, also partnered up with tech company, such as Tokopedia, Lazada, Doku, Hacktiv8, and Jurnal. However, this service intends to be used for productive business development.

Previously, Ovo’s CPO, Albert Lucius has declared to broaden financial services, from insurance, online installment without credit card, and online loan. All those will be introduced in parallel in 2019’s first quarter.

In other words, Ovo has announced two partnerships, with Taralite for online installment without credit card, and Do-It for online loan.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Mulai Gulirkan Kartu Kredit Virtual “Ovo PayLater”

Tokopedia semakin memperluas kemitraannya dengan Ovo untuk meningkatkan pelayanan kepada para penggunanya dengan merilis Ovo PayLater, kartu kredit virtual untuk pembayaran transaksi di Tokopedia.

Menurut pantauan DailySocial, sejak pertama kali dirilis di awal Januari 2019, belum seluruh pengguna menerima fasilitas tersebut. Pihak Tokopedia pun belum bersedia memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.

Melihat dari penjelasan di situsnya, Ovo PayLater adalah metode pembayaran terbaru dalam bentu kredit limit untuk membayar transaksi di situs atau aplikasi Tokopedia saja. Kredit limit yang disediakan Ovo PayLater ini berasal dari Taralite, startup fintech lending.

Hanya saja, kredit limit ini tidak bisa digunakan untuk pembayaran angsuran kredit, tagihan kartu kredit, gift card, e-money, donasi, zakat, reksa dana dan emas. Untuk mengajukan fasilitas ini, pengguna cukup melakukan verifikasi dengan mengunggah KTP dan swafoto dengan KTP. Hasil pengajuan akan diberitahu dalam 1×24 jam.

Begitu pengajuan diterima, pengguna akan mendapat kredit limit dan menggunakannya untuk minimum transaksi sebesar Rp10 ribu. Ada biaya layanan sebesar 5% untuk pengguna setiap kali transaksi pakai Ovo PayLater.

Penagihan akan diajukan setiap tanggal 27 setiap bulannya. Pengguna dapat memilih mau bayar penuh atau sebagian. Konsep ini sangat familiar ketika bertransaksi dengan kartu kredit pada umumnya. Jika ada keterlambatan pembayaran, maka pengguna dikenakan bunga 0,1% per hari.

Ovo PayLater untuk sementara baru bisa dinikmati oleh pengguna Tokopedia yang berdomisili di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya dengan minimal umur akun empat bulan.

Taralite sendiri, sebelum menjadi mitra untuk Ovo PayLater, juga bermitra dengan perusahaan teknologi seperti Tokopedia, Lazada, Doku, Hacktiv8, dan Jurnal. Namun layanan yang disediakan ini lebih diarahkan untuk pengembangan usaha produktif.

Dalam kesempatan sebelumnya, CPO Ovo Albert Lucius sudah menjelaskan tahun ini Ovo akan perluas layanan finansial, mulai dari asuransi, cicilan online tanpa kartu kredit, dan pinjaman online. Seluruh layanan ini akan hadir secara paralel di kuartal pertama tahun 2019.

Dengan kata lain, sudah ada dua kemitraan yang sudah diumumkan Ovo yakni dengan Taralite untuk cicilan online tanpa kartu kredit, dan Do-It untuk pinjaman online.

Application Information Will Show Up Here