UangTeman Salurkan Pinjaman Rp 300 Miliar di Q2 2018, Siap Ekspansi ke Filipina

Platform pinjaman online UangTeman (PT Digital Alpha Indonesia) mencatat pertumbuhan yang diklaim signifikan di Q2 2018. Perusahaan telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp300 miliar atau meningkat lebih dari 300% dibanding periode sama tahun sebelumnya, sementara jumlah nasabah baru meningkat sebesar 6 kali lipat. Perusahaan kini telah melayani lebih dari 60 ribu akun nasabah.

UangTeman juga mengklaim tetap menjaga kualitas penyaluran pinjaman dengan mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) di bawah 3%.

“Sebagai salah satu perusahaan teknologi finansial peer-to-peer pinjaman dana multiguna, UangTeman berorientasi untuk memberikan pinjaman yang aman dan bertanggung jawab secara sosial kepada masyarakat yang membutuhkan. Kami pun memiliki fokus yang kuat untuk usaha yang berkesinambungan dengan menerapkan seleksi calon nasabah yang cepat dan akurat sehingga kualitas penyaluran pinjaman kami terus terjaga, meskipun secara kuantitas meningkat tajam,” kata CEO UangTeman Aidil Zulkifli.

Saat ini lebih dari 30% pinjaman ditujukan untuk keperluan pengembangan UKM, sedangkan 25% untuk keperluan darurat terkait pendidikan, 20% untuk keperluan darurat terkait kesehatan dan sisanya lebih ke arah konsumsi.

Selain mengklaim mengalami pertumbuhan yang positif, UangTeman juga fokus ke peningkatan layanan kepada para nasabah. Salah satunya dengan menerapkan standar ISO/IEC 27001 terkait sistem manajemen pengamanan informasi yang sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 4 Tahun 2016.

“UangTeman fokus menyasar segmen ritel, transaksi mikro termasuk para pelaku usaha mikro hingga ke sejumlah daerah di Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung peningkatan inklusi keuangan di Indonesia sesuai komitmen pemerintah menjadi 75% pada 2019,” kata Aidil.

Fokus ekspansi UangTeman

Pasca memperoleh pendanaan Seri B, UangTeman berencana melakukan ekspansi ke Filipina. Disinggung apa rencana UangTeman selanjutnya dan kapan ekspansi tersebut dilancarkan, pihak UangTeman enggan menyebutkan. Langkah ini bakal menjadi yang pertama dilakukan UangTeman sejak berdiri pada tahun 2015 lalu. Meskipun akan menerapkan model bisnis yang serupa dengan di Indonesia, diperkirakan nama yang akan diperkenalkan akan berbeda.

Saat ini UangTeman telah memiliki sejumlah fitur, seperti One Tap Pay, Advance Notification System, dan DEEP. Yang terakhir adalah fitur untuk mengukur tingkat kepuasan nasabah terhadap produk.

Application Information Will Show Up Here

Sukan Makmuri Resmi Bergabung Sebagai CTO UangTeman

Setelah sebelumnya menjabat sebagai CTO Kudo, Sukan Makmuri saat ini resmi menempati posisi baru sebagai CTO di layanan fintech UangTeman. Dalam rilis yang diterima oleh DailySocial disebutkan masuknya Sukan dalam jajaran C-Level di UangTeman merupakan bagian dari rencana ekspansi di Indonesia dan Asia Tenggara, serta proses finalisasi pendanaan Seri B.

“UangTeman secara konsisten sudah menentukan standar untuk industri agar bisa menerapkan transparansi dan bertanggungjawab terkait dengan online microlending di Indonesia. Saya sangat menyambut baik kesempatan untuk bisa bekerja sama dengan Aidil dan tim di UangTeman, agar bisa meningkatkan dan melakukan standard scale-up di seluruh Asia Tenggara, sesuai dengan visi dan tujuan dari UangTeman untuk mendukung kawasan underbanked yang aman, transparan dan kemudahan akses untuk layanan keuangan,” kata Sukan.

Nantinya Sukan akan bertanggungjawab untuk mengembangkan teknologi untuk layanan keuangan UangTeman, di antaranya adalah credit underwriting, disbursement, dan collections. Sukan juga akan memimpin 40 tim engineer dan produk di UangTeman.

Fokus ekspansi UangTeman

Sebelum menempati posisi CTO di Kudo, Sukan juga pernah menjabat sebagai CEO Kaskus, konsultan di berbagai perusahaan ternama, juga menjabat sebagai Vice President of Internet Banking Technology di Bank of America. Latar belakang pendidikan dan pengalaman sebagai seorang profesional selama 20 tahun lebih dianggap sangat sesuai dengan visi dan misi UangTeman saat ini.

“Sukan merupakan pemimpin yang sudah melahirkan dua startup sukses Indonesia. Prestasi yang diraihnya membuktikan pemahaman serta ambisi dari Sukan untuk bisa menjadi pemandu talenta baru agar bisa bertahan dan mengalami pertumbuhan yang cepat. Dengan beroperasinya UangTeman di 13 kota di seluruh Indonesia dan rencana untuk melakukan ekspansi di Asia Tenggara, UangTeman bisa mendapatkan keuntungan lebih dari pengalaman yang dimiliki oleh Sukan,” kata CEO & Founder UangTeman Aidil Zulkifli.

Berdiri sejak tahun 2015, UangTeman mengklaim telah mengalami pertumbuhan yang cukup stabil dengan lebih dari $18 juta pinjaman mikro yang tercatat secara digital. UangTeman juga mengalami pertumbuhan hingga 300% di tahun 2016, dan jumlah tersebut meningkat hingga 400% di tahun 2017. Pada akhir tahun 2017 lalu, UangTeman telah mengumumkan pivot secara penuh menjadi perusahaan p2p lending. Pengalihan ini dilakukan Uang Teman seiring telah dikantonginya surat tanda terdaftar di OJK sesuai POJK No 77/2016.

Application Information Will Show Up Here

Setelah Palembang, UangTeman Kini Layani Masyarakat Lampung

Platform p2p lending UangTeman resmikan ekspansi bisnisnya di Lampung pada awal bulan ini. Kehadirannya di Lampung, melengkapi layanan UangTeman yang kini sudah tersebar di Jabodetabek, Jogja, Magelang, Solo, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, dan Palembang dengan total nasabah yang sudah terlayani sebanyak 6 ribu orang.

Deputy of CEO UangTeman Rio Quiserto mengatakan ekspansi ini dilakukan karena tingginya permintaan masyarakat Lampung terhadap kebutuhan pinjaman uang secara online. Hal ini terlihat dari laporan yang dikutip dari Google Analytics, menyatakan secara rerata tiap bulannya sekitar 1.000 orang Lampung mengunjungi situs UangTeman.

“Tingginya angka itu menunjukkan permintaan masyarakat yang disertai tingkat kepercayaan kepada kami yang terus bertambah. Kami juga menangkap momentum ini, banyak masyarakat membutuhkan modal usaha demi persiapan rumah tangga menjelang bulan Ramadan,” ucap Rio keterangan resmi yang diterima DailySocial.

CEO dan Founder UangTeman Aidil Zulkifli mengklaim sebelum pihaknya meresmikan ekspansi ini, sudah ada 1.000 aplikasi permohonan yang berasal dari Lampung masuk ke dalam sistem perusahaan. Hanya saja, pihaknya harus menolak seluruh aplikasi tersebut lantaran perusahaan belum meresmikan layanannya di sana.

“Selama dua tahun kami berdiri di Indonesia, dari Lampung sudah ada sekitar 1.000 aplikasi pinjaman yang masuk ke sistem kami namun harus ditolak karena belum dapat dilayani,” terangnya.

Ditargetkan penyaluran pinjaman yang dikontribusikan dari Lampung sampai akhir tahun ini sebesar Rp5 miliar atau 5% terhadap total penyaluran yang dibidik perusahaan Rp100 miliar.

Terkait ekspansi ini, Kepala OJK Lampung Untung Nugroho mengatakan kehadiran UangTeman di Lampung dapat mendorong pertumbuhan UKM yang selama ini kesulitan memperoleh akses pendanaan ke lembaga keuangan.

“Kami senang dengan hadirnya UangTeman di Lampung. Ini sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi masyarakat. Memang UKM di Lampung sudah terfasilitasi oleh bank, namun masih sulit memperolah akses karena memerlukan jaminan. UangTeman tentu dapat memudahkan UKM dan membantu regulator dalam mempercepat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” ujar Untung.

Rayakan Usia Kedua, Layanan Pinjaman Online UangTeman Siap Ekspansi ke 15 Kota

Layanan pinjaman online UangTeman mengumumkan rencana ekspansinya ke 15 kota baru di seluruh Indonesia untuk merealisasikan target penyaluran pinjaman sebesar Rp100 miliar pada tahun ini.

Untuk merealisasikan targetnya tersebut, sejauh ini UangTeman telah berekspansi ke beberapa wilayah, di antaranya Jabodetabek, Jogja, Magelang, Solo, Klaten, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Bali. UangTeman kini mulai merambah ke Sumatera. Kota pertama yang dipilih adalah Palembang, menyusul kemudian Jambi dan Lampung.

Pihak UangTeman mengatakan tingginya jumlah aplikasi pinjaman yang masuk dari Palembang selama dua tahun terakhir menjadi faktor pertimbangan bagi perusahaan untuk membuka akses ini. Untuk kota tersebut, ditargetkan kontribusi jumlah pinjaman yang tersalurkan dapat mencapai Rp5 miliar atau 5% dari total target.

“Sebelum UangTeman buka akses di Palembang, ada ribuan aplikasi masuk dari sana. Di samping itu, pengembangan usaha mikro di Palembang cukup besar karena termasuk salah satu pendapatan yang tinggi. Bersamaan dengan ulang tahun UangTeman yang kedua, akhirnya kami putuskan untuk melayani masyarakat di kota ini,” ucap Deputi CEO UangTeman Rio Quiserto dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Kinerja UangTeman

Hingga kuartal pertama 2017, UangTeman mengklaim telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp20 miliar, tumbuh 100% secara year-on-year (YoY) dengan tingkat kredit macet di bawah 3%. Kenaikan tersebut dikarenakan pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan secara berkesinambungan, membuat pengajuan aplikasi pinjaman jadi lebih mudah.

“Dari 2015 ke 2016, jumlah nasabah kami tumbuh 300%. Hal ini berdampak pada total penyaluran pinjaman yang naik hingga empat kali lipat sebesar Rp35 miliar. Masyarakat dapat memperoleh pinjaman tanpa jaminan dan tatap muka karena semua prosesnya online, bisa akses lewat situs atau aplikasi di smartphone,” ujar CEO & Founder UangTeman Aidil Zulkifli.

Aidil melanjutkan, “Kami optimis, UangTeman tidak hanya menjadi primadona bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu berkontribusi bagi pertumbuhan inklusi keuangan yang berdampak pada tumbuhnya perekonomian bangsa.”

Application Information Will Show Up Here

UangTeman Bidik Transaksi 100 Miliar Rupiah Tahun Depan

Prospek bisnis fintech yang cerah, membuat pemainnya jadi makin agresif menumbuhkan bisnisnya. Misal, PT Alpha Digital Indonesia (UangTeman) yang membidik total penyaluran (transaksi) tumbuh tiga kali lipat pada tahun depan dibanding pencapaian di 2016, jadi Rp 100 miliar dari posisi saat ini Rp 25 miliar.

Caranya dengan merambah model bisnis pinjam meminjam langsung perorangan atau P2P lending, settlement loan, dan produk khusus khusus UMKM di 2017. Tak hanya itu, pihak Uang Teman juga akan menargetkan ekspansinya ke luar Pulau Jawa, di antaranya Bali, Makasar, Balikpapan, Palembang, Jambi, dan kota lainnya di Sumatera.

Saat ini UangTeman sudah menyalurkan pinjaman sebanyak Rp25 miliar dengan jumlah nasabah lebih dari 5 ribu orang, di mana setengah diantara mereka sudah melakukan peminjaman ulang.

Adapun lokasi peminjam yang sudah dilayani UangTeman tersebar sekitar 80% terpusat di Jabodetabek, sisanya di Yogyakarta, Magelang, Solo, Klaten, Bandung, Surabaya, dan Semarang.

“Tahun ini, total penyaluran kami tumbuh tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Di 2017, kami berharap transaksi bisa tumbuh tiga kali lipat kembali jadi Rp 100 miliar,” ucap CEO & Co-Founder UangTeman Aidil Zulkifli.

Direktur Marketing dan Komunikasi UangTeman Donna Arifin menambahkan hingga Desember 2016 jumlah pinjaman pertama sudah meningkat jadi Rp 3 juta dari sebelumnya maksimal Rp 2 juta. Bagi peminjam yang sudah lunas, sambungnya, dapat meminjam kembali dan berpeluang memperoleh pinjaman maksimal Rp 4 juta.

“Bagi peminjam pertama maksimal Rp 3 juta, biaya layanan 1% per hari, dan jangka waktu 10 hari sampai 30 hari. Prosesnya pengajuannya tinggal mengakses website dan aplikasi mobile UangTeman,” ucap Donna.

Biaya layanan dapat berkurang secara bertahap bagi nasabah yang melakukan pinjaman kedua, ketiga, dan seterusnya. Adapun biaya layanan tersebut dapat turun hingga 0,7% per hari.

Permudah proses pinjaman

Untuk mendukung pencairan dana lebih cepat, UangTeman meluncurkan aplikasi mobile terbaru versi Android 2.0 dan iOS di bulan ini. Aplikasi ini diklaim dapat mempercepat pencairan dana untuk peminjam jadi 15 menit sejak pengajuan, dari sebelumnya harus menempuh waktu selama dua hari.

CTO UangTeman Darmawan Zaini mengatakan, selama ini akselerasi proses peminjaman dari nasabah mayoritas menggunakan desktop sekitar 60% dan sisanya dari aplikasi mobile 40%. Inovasi ini, sambung Darmawan, diharapkan dapat membuat komposisi jadi bergeser ke aplikasi mobile.

“Sebenarnya kami sudah luncurkan aplikasi Android versi 1.0 di Maret 2016. Sampai awal bulan ini sudah mencatatkan lebih dari 46 ribu pengunduh. Kami targetkan dapat meningkat hingga 300% di tahun depan,” terangnya.

Proses pengajuannya, nasabah tinggal mengunggah fotocopy KTP dan foto pribadi. Jika disetujui, maka pinjaman pertama dengan besaran maksimal Rp3 juta akan ditransfer ke rekening yang bersangkutan dengan biaya layanan 1% per hari dan jangka waktu 10-30 hari.

Seluruh proses pengajuan, diklaim tidak seluruhnya disetujui pihak UangTeman, mengingat harus ada good strong risk management. Dari total aplikasi yang masuk hanya sekitar 25%-30% saja yang disetujui.

“Sejak UangTeman pertama kali sudah ada lebih dari 50 ribu aplikasi pinjaman yang masuk dan tidak semuanya disetujui. Pasalnya, kami menggunakan algoritma yang secara otomatis dapat tahu karakteristik peminjam. Aplikasi terbaru ini, memiliki teknologi yang lebih kuat dalam hal verifikasi data dan credit scoring. Terlihat dari kredit macet masih di bawah 3%,” pungkas Deputi CEO UangTeman Rio Quiserto.

Application Information Will Show Up Here

DScussion #64: Kontribusi UangTeman dan Potensi Fintech Indonesia 5 Tahun Ke Depan

UangTeman adalah salah satu pelopor startup fintech di Indonesia telah berhasil membuktikan bahwa layanan teknologi keuangan disambut baik oleh masyarakat dan regulator, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam 5 tahun ke depan, Aidil memprediksi Indonesia bisa menjadi acuan fintech di Asia Tenggara jika didukung sepenuhnya oleh regulator. Selain itu UangTeman memberikan justifikasinya tentang bunga tinggi yang dikenakan dan bagaimana performa perusahaan, dalam hal ini NPL atau kredit macet, bila dibandingkan dengan bank.

Simak kembali perbincangan dengan CEO UangTeman Aidil Zulkifli dalam DScussion berikut ini.

Menilik Lima Poin “Policy Paper” yang Diajukan UangTeman ke OJK

Meski masih belia, namun industri fintech Indonesia kini mulai bergeliat dan hal ini bisa dilihat dari digelarnya perhelatan akbar pertama fintech di IFFC 2016. Cepat atau lambat, regulasi juga akan hadir karena industri finansial sendiri adalah industri yang sudah mapan dan sarat aturan. UangTeman sebagai salah satu pemainnya memutuskan untuk tidak menunggu dan mereka pun menginisiasi diskusi terkait peraturan melalui policy paper yang dikirimkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebagai sektor baru, fintech adalah industri yang tengah bergeliat di Indonesia namun regulasinya masih abu-abu. Pun demikian, bukan berarti tidak ada yang mengambil inisiatif. UangTeman contohnya. Salah satu pemain fintech Indonesia ini memprakasai diskusi terkait regulasi dengan pihak salah satu regulator finansial di Indonesia, yaitu OJK.

[Baca juga: Survei Fintech Indonesia 2016: 61 Persen Startup Fintech Anggap Regulasi di Indonesia Belum Jelas]

CEO UangTeman Aidil Zulkilfi mengatakan, “Kami bergerak dalam bidang finansial dan bila Anda bergerak di bidang ini, maka regulasi adalah salah satu hal yang harus dipedulikan. […] Bila regulasi [yang dibentuk] adalah ‘smart regulation’ maka akan menciptakan keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak konsumen. Itu adalah dasar dari policy paper yang kami ajukan dan kami juga menyarankan agar jangan membuat regulasi yang terlalu ketat, tetapi buat yang pas atau cukup untuk melindungi hak konsumen.”

Policy paper UangTeman yang terdiri dari 83 halaman dan diajukan sejak Juni 2016 ini disusun dengan berkaca pada kerangka aturan serupa untuk online lending di Australia, Tiongkok, Inggris, dan Amerika Serikat. Secara garis besar, ada lima poin utama yang menjadi fokus, yaitu Perlindungan Konsumen, Standar Sistem Online, Perlindungan Data, Penagihan Kredit, dan Manajemen Resiko dan Keuangan.

Perlindungan Konsumen

Tim UangTeman / DailySocial
Tim UangTeman / DailySocial

Ada tiga poin yang disarankan UangTeman terkait perlindungan konsumen yaitu keterbukaan dan transparasi informasi, perlindungan konsumen dari kondisi terjebak dalam utang, dan pemasaran yang wajar bagi penyedia jasa pinjaman online.

Dalam keterbukaan informasi, UangTeman menyarankan adanya kejelasan dalam hal sistem dan skema pemberian pinjaman, keuntungan pengguna jasa, resiko, biaya-biaya yang dikenakan, hingga syarat dan kondisi  yang berlaku. Keberadaan kalkulator untuk menghitung biaya pinjaman, kode etik, dan prosedur penanganan keluhan juga disarankan untuk tersedia. Hal lain yang dirasa perlu diupayakan yaitu adanya kebijakan pemerintah untuk membuka akses bagi penyedia jasa pinjama online terhadap sistem informasi debitur yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Di sisi perlindungan konsumen dari kondisi terjebak dalam utang, UangTeman menyarankan untuk melarang praktik roll over atau pengajuan utang kembali untuk pinjaman dengan bunga yang tinggi. Sedangkan untuk pemasaran, Uang Teman mengusulkan agar terdapat pengaturan yang memiliki ketentuan yang mengadopsi SE OJK 12/2014 yang diberlakukan kepada penyedia jasa pinjaman online atau dengan mengikutsertakan penyedia jasa pinjaman online ke dalam pengertian di pasal 1 POJK1/2013 sehingga penyedia jasa pinjaman online tunduk terhadapnya.

Standar Sistem Online

Tiga poin usulan UangTeman untuk standar sistem online yaitu penggunaan protokol SSL atau TLS, perlindungan dan pemeliharaan sistem, dan pedoman perilaku dalam menerima data atau informasi.

UangTeman mengusulkan bahwa pemerintah wajib menentukan tingkat SSL apa yang digunakan oleh penyedia jasa dan mempertimbangkan besar kecilnya dampak bila terjadi peretasan. Keperluan untuk audit sistem secara berkala, baik itu oleh penyedia jasa atau pemerintah, juga disarankan untuk perlindungan dan pemeliharaan sistem. Terakhir, pemerintah juga disarankan untuk menerbitkan panduan perilaku dalam menerima data atau informasi agar konsumen lebih berhati-hati terhadap segala informasi yang diterimanya.

Perlindungan Data

Dalam hal perlindungan data, UangTeman mengklaim bahwa semua data mereka ada di data center lokal yang sesuai dengan UU ITE No 82 tahun 2012 dan Aidil mengusulkan agar pemerintah menegaskan ini kepada semua penyedia jasa pinjaman online. Selain itu, kewajiban untuk memasang privacy policies di situs, menggunakan perangkat lunak perlindungan data yang terpercaya, dan memiliki kebijakan internal dalam hal siapa yang berhak mengakses dan mengelola data juga diusulkan untuk diatur.

[Baca juga: Daftar Startup Fintech di Indonesia]

Penagihan Kredit

Penagihan kredit di Indonesia tidak selalu berjalan dengan baik yang biasanya dekat dengan kekerasan. UangTeman mengusulkan bahwa pemerintah perlu membuat panduan yang lebih ketat terhadap proses penagihan kredit ini yang sesuai dengan etika dan bisa melindugi konsumen. Izin mengenai aktivitas penagihan dan juga pihak yang berhak untuk melakukan penagihan pun perlu dipertimbangkan kembali mengingat perusahaan pinjaman online hanya bertindak sebaga fasilitator.

Manajemen Resiko dan Keuangan

[Kiri] CEO UangTeman Aidil Zulkilfli / DailySocial
[Kiri] CEO UangTeman Aidil Zulkilfli / DailySocial
Usulan UangTeman dalam hal manajemen resiko meliputi kualitas keuangan dan kelembagaan perusahaan pinjaman online dan pelaksanaan manajemen resiko perusahaan.

Dalam hal kualitas keuangan dan kelembagaan, UangTeman mengusulkan untuk adanya aturan mengenai modal minimum, kewajiban untuk menjaga rasio-rasio keuangan, dan kewajiban melaporkan kondisi keuangan kepada OJK. Sedangkan dalam hal pelaksanaan, resiko kredit, resiko teknologi, dan resiko operasional adalah hal yang perlu dipertimbangkan regulasinya.

[Baca juga: Kadin Prediksikan Investasi Fintech Indonesia Capai $8 Miliar Pada 2018]

Aidil sendiri berharap bahwa policy paper UangTeman yang diajukan dapat menjadi bahan pertimbangan regulator dalam menyusun regulasi industri fintech di Indonesia. Meski demikian, ia juga menyerahkan kembali sepenuhnya kepada pihak regulator untuk hal-hal lebih detail seperti modal minimum yang diperlukan oleh perusahaan. OJK sendiri memiliki rencana untuk mengeluarkan aturan terkait industri fintech di Indonesia pada akhir tahun 2016 ini.

Application Information Will Show Up Here

DScussion #63: UangTeman dan “Fintech 3.0”

Teman berbincang dalam DScussion kali ini adalah CEO UangTeman Aidil Zulkifli. Aidil yang berasal dari Singapura ini mencoba membuktikan bahwa mereka bisa memberikan pinjaman secara online di Indonesia, berbasiskan algoritma khusus dan manajemen risiko agar peminjam tidak terjebak dalam situasi tidak bisa mengembalikan utangnya.

Aidil juga berbagai insight soal buzzword fintech (financial technology) dan menganggap saat ini adalah era fintech 3.0 di Indonesia. Berikut ini diskusi lengkapnya.

UangTeman Luncurkan Aplikasi Mobile untuk Platform Android

Ada yang baru dari startup Indonesia yang menyediakan layanan pinjaman mikro jangka pendek secara online UangTeman. Hari ini (3/3), UangTeman mengumumkan kehadiran mereka dalam aplikasi mobile untuk perangkat Android. UangTeman berharap, lewat aplikasi mobile ini mereka dapat lebih dekat dan menjangkau lebih banyak nasabah yang ingin mengajukan pinjaman.

CEO UangTeman Aidil Zulkifli mengatakan, “Setelah hampir satu tahun kami beroperasi, kami hadir dengan inovasi yang dapat memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan dana pinjaman dengan meluncurkan layanan aplikasi mobile [untuk Android]. Kami berharap [dapat] semakin dekat dengan nasabah sehingga dapat meningkatkan layanan semaksimal mungkin.”

[Baca juga: Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman]

Lebih jauh Aidil juga mengklaim bahwa kini UangTeman telah menerima lebih dari 5000 pengajuan aplikasi peminjaman melalui platform mereka. Dari total pengajuan tersebut, 65% konsumen menggunakan perangkat mobile saat mengajukan pinjaman. Ini yang menjadi alasan utama UangTeman mengambil keputusan untuk meluncurkan aplikasi mobile.

Ketika disinggung apakah ada target akuisisi pengguna lewat peluncuran aplikasi ini, Aidil hanya menjawab sambil tersenyum, “Harapannya sih bisa [naik] sampai ratusan ribu atau lebih.”

Aplikasi UangTeman sendiri terbilang cukup mudah untuk digunakan. Di halaman muka, tanpa perlu masuk sebagai member, pengguna akan langsung dihadapkan pada kalkulator pinjaman. Lewat kalkulator tersebut, pengguna bisa mengatur jumlah pinjaman yang akan diajukan, melihat tanggal jatuh tempo, dan bunga yang dikenakan.

[Baca juga: Aidil Zulkifli: Bunga Pinjaman UangTeman Tidak Akan Capai 30 Persen untuk Satu Bulan]

Direktur Produk dan Teknologi UangTeman Darmawan Zaini menjelaskan bahwa setelah mengisi jumlah pinjaman, nasabah masih harus mengisi formulir untuk mengisi identitas. Formulir yang disediakan tidak berbeda dengan yang diakses melalui situs UangTeman.

Selain itu, Darmawan juga mengungkap bahwa UangTeman juga telah mengadopsi teknologi big data untuk melihat tren terkait dengan sektor finansial di Indonesia. Nantinya, big data  tersebut akan jadi alat bantu Uangteman untuk mengambil keputusan melalui algoritma yang dikembangan internal dalam menentukan layak atau tidaknya seorang nasabah mendapatkan pinjaman.

Saat ini layanan UangTeman telah menjangkau wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Solo, Magelang, dan Klaten. Aidil mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat ini UangTeman akan kembali memperluas jangkauan layanan ke kota Bandung. Tak menutup kemungkinan juga untuk membuka layanan di kota-kota besar lain seperti Surabaya dan Denpasar.

[Baca juga: Di Balik Polemik UangTeman dan Regulasi Peminjaman Uang]

Sebagai informasi, layanan UangTeman yang beroperasi di bawah payung PT Digital Alpha Indonesia ini adalah startup yang memberikan pinjaman mikro jangka pendek dengan jumlah pinjaman maksimal Rp 2.000.000 dan bunga maksimal satu persen per hari. Namun, dengan peluncuran aplikasi mobile ini, UangTeman memberikan promo bebas bunga, bunga nol persen, kepada nasabah yang mengajukan pinjaman pada periode 3-9 Maret 2016 melalui aplikasi mobile mereka.

Application Information Will Show Up Here

Tak Cuma Startup, Amar Bank Coba Masuki Layanan KTA Online dengan Tunaiku

Awal tahun ini, DailySocial mengeluarkan laporan mengenai lanskap startup Indonesia. Dalam laporan itu disebutkan sektor finansial teknologi menjadi salah satu yang diprediksikan menguat di tahun ini. Salah satu yang ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu adalah layanan pinjaman kredit tanpa agunan (KTA). Tak hanya startup, sektor ini juga turut diramaikan oleh pihak bank. Amar Bank, yang berasal dari Surabaya, melalui layanan Tunaiku mencoba merangkul teknologi untuk proses pengajuan KTA.

KTA sendiri sejatinya merupakan produk perbankan. Hanya saja sejak teknologi semakin canggih beberapa pihak mulai meramu layanan KTA dengan pendekatan teknologi. Proses-proses yang selama ini berlangsung secara luring dipermudah dan diubah menjadi daring. Mulai dari proses pengajuan aplikasi, verifikasi, dan pencairan dana pun bisa berlangsung secara daring.

Apa yang ditawarkan Tunaiku serupa dengan UangTeman dan Taralite. Hanya saja ada perbedaan di beberapa aspek, seperti pilihan jangka waktu peminjaman dan besaran suku bunga yang harus dibayarkan. Seperti disajikan di halaman resminya, Tunaiku menyediakan pilihan 6 bulan sebagai pinjaman paling cepat. Sedangkan UangTeman yang sejak dari awal memposisikan diri sebagai KTA jangka pendek yang memungkinkan melakukan pinjaman dengan jangka pelunasan selama 10 hari.

[Baca juga: Melihat Lebih Dekat Proses Bisnis UangTeman]

Jika UangTeman memberikan keringanan bunga untuk peminjam terpercaya atau mereka yang sudah pernah meminjam dan melunasi tepat waktu, bahkan sebelum jatuh tempo, Tunaiku hadir dengan penawaran bunga 3% untuk setiap bulannya.

Satu hal menarik yang bisa dibahas dari layanan KTA daring seperti Tunaiku dan UangTeman ini adalah penggunaan teknologinya. Teknologi di sektor finansial teknologi harusnya lebih kompleks, termasuk keamanan sistemnya.

UangTeman, seperti diceritakan kepada DailySocial, mengungkapkan pihaknya telah menerapkan teknologi big data didukung dengan algoritma risiko kredit dengan sistem real-time. Teknologi tersebut yang digunakan untuk mengelola data peminjam dan juga menentukan pengajuan pinjaman. Teknologi yang seharusnya menjadi inti dari layanan finansial teknologi untuk layanan KTA daring.

[Baca juga: Di Balik Polemik UangTeman dan Regulasi Praktik Peminjaman Uang]

Saya pribadi belum banyak informasi mengenai teknologi-teknologi di balik Tunaiku. Yang jelas Tunaiku belum menyediakan sistem khusus untuk pengajuan aplikasi pinjaman. Mereka masih menggunakan fasilitas surel untuk pengajuan aplikasi pinjaman, seperti yang mereka tuliskan di halaman mereka.

Menyimak paparan Tunaiku adalah seperti melihat bagaimana bank meng-online-kan layanan mereka. Meskipun terlihat lebih canggih, tapi cara mereka membawakan layanan ini tanpa spirit startup. Teknologi yang diusung cenderung tidak up-to-date, sedangkan skema peminjamannya tidak menarik UangTeman yang memungkinkan adanya fleksibilitas masa pinjaman dan nilai bunga pinjaman. Hal ini yang menjadi kelebihan startup ketimbang cara berpikir bank yang masih konservatif.

Jika bank lain membuat layanan serupa dan tidak belajar dari bagaimana Tunaiku dijalankan, mereka pantas khawatir bahwa dalam lima tahun mendatang bisnis KTA akan semakin dikuasai startup fintech yang lebih mengerti bagaimana kebutuhan konsumen di masa sekarang.