BMW Connected Hadirkan Integrasi Smartphone dan Mobil yang Lebih Mendalam dari Apple CarPlay atau Android Auto

Setelah mencoba memproyeksikan masa depan dunia otomotif lewat mobil konsep Vision Next 100, BMW kembali berfokus pada kemajuan teknologi digital yang bisa konsumen nikmati dalam waktu dekat. Di ajang Microsoft Build, pabrikan asal Jerman tersebut memperkenalkan debutnya dalam ranah asisten virtual smartphone: BMW Connected.

Oke, bukan sepenuhnya asisten virtual macam Siri atau Cortana, akan tetapi paling tidak BMW Connected mempunyai fungsionalitas yang serupa. Aplikasi iPhone ini akan mencoba mengamati agenda harian Anda, kemudian memberikan notifikasi saat sudah waktunya untuk berangkat. Lebih lanjut, ia juga akan menampilkan informasi lalu lintas secara real-time sekaligus menyimpan data lokasi-lokasi yang sering Anda kunjungi.

Bukannya trio asisten virtual yang kita kenal (Siri, Cortana dan Google Now) sudah bisa melakukan semua itu? Betul, akan tetapi kelebihan BMW Connected terletak pada integrasinya yang mendalam dengan sistem infotainment ConnectedDrive milik mayoritas mobil BMW.

Siri dan Google Now kan sudah ada di Apple CarPlay dan Android Auto, yang tidak lain merupakan wujud integrasi smartphone dengan dashboard mobil? Benar, akan tetapi integrasi tersebut hanyalah sebatas fungsi infotainment saja. BMW Connected sedikit lebih canggih dengan menawarkan fungsi-fungsi seperti membuka dan mengunci pintu mobil, menyala-matikan AC dan lain sebagainya, yang sampai detik ini masih belum bisa diberikan Apple CarPlay maupun Android Auto.

BMW Connected dirancang menggunakan platform Azure besutan Microsoft, memastikan update fitur-fitur baru bisa dikirim secara reguler sekaligus sinkronisasi yang bisa diandalkan setiap saat. Sejauh ini BMW Connected baru tersedia untuk pasar Amerika Serikat saja, namun berkat fleksibilitas yang ditawarkan Azure, BMW bisa lebih mudah melakukan ekspansi layanan ini ke kawasan lain dalam beberapa waktu ke depan.

Sumber: Engadget dan BMW.

YesBoss Mulai Ekspansi Regional dengan Akuisisi HeyKuya Filipina

Layanan asisten virtual YesBoss melihat potensi bisnis di kawasan regional dan mulai merambah negara tetangga dengan mengakuisisi HeyKuya yang berbasis di Filipina dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. Keduanya secara umum memilih fitur dan cara kerja serupa, mengandalkan layanan berbasis SMS untuk membantu konsumen memenuhi kebutuhannya. HeyKuya akan berubah nama menjadi YesBoss Filipina dengan CEO sekarang, Shahab Shahibi, menjadi Managing Director-nya.

HeyKuya, yang artinya dalam bahasa Tagalog adalah “kakak laki-laki”, didirikan oleh Machine Ventures pada bulan Oktober 2015 dan telah melayani pemesanan makanan dan pemesanan tiket perjalanan ke 15 ribu pengguna dan menangani 500 pemesanan setiap harinya. Shahibi tentang akuisisi ini berkomentar, “YesBoss dan HeyKuya memiliki passion yang sama dalam meningkatkan pertumbuhan yang cepat sembari mempertahankan nilai kultural yang ada pada perusahaan.”

Indonesia dan Filipina adalah dua negara dengan penduduk padat di kawasan Asia Tenggara dan memiliki karakteristik mirip sebagai penikmat messaging. Mencoba menyasar pasar yang tanpa mengharuskan penggunanya menggunakan smartphone atau mengunduh aplikasi merupakan cara menarik untuk mendapatkan lebih banyak pengguna.

YesBoss sendiri disebutkan saat ini telah menangani lebih dari 800 ribu percakapan sejak berdiri bulan Juni 2015. Co-Founder dan CEO YesBoss Group Irzan Raditya terhadap akuisisi ini mengatakan, “Pengguna kami saat ini maupun pengguna pada masa yang akan datang akan sangat diuntungkan saat sedang traveling di Asia Tenggara karena mereka akan mendapatkan pelayanan dengan kualitas yang sama dari asisten pribadi virtual mereka.”

Secara regional, sebelumnya di Malaysia sudah lebih muncul layanan serupa dengan nama Be Malas, tapi kini Be Malas sudah pivot dan bertransformasi menjadi platform e-commerce.

YesBoss telah memperoleh pendanaan awal di bulan Oktober 2015, dipimpin oleh 500 Startups dan melibatkan Convergence Ventures dan IMJ Investment Partners. Irzan beranggapan, “Conversational commerce di Asia Tenggara adalah the next big thing dan kami percaya bahwa salah satu kunci untuk menjadi juara dalam ranah conversational commerce di Asia Tenggara adalah dengan berkolaborasi.”

Berikut ini adalah perbincangan kami dengan Irzan  di bulan September 2015 soal on-demand economy:

Aplikasi Terbaru SoundHound Ingin Gantikan Siri dan Google Now

Memanfaatkan pengalamannya di bidang teknologi pengenalan lagu, SoundHound baru-baru ini meluncurkan sebuah aplikasi asisten virtual yang dilengkapi dengan teknologi pengenal suara yang canggih. Didapuk Hound, aplikasi ini sebelumnya sudah menjalani tahap beta pada bulan Juni tahun kemarin.

Hound secara langsung ingin menggantikan peran Siri dan Google Now. Misi ini memang terdengar cukup ambisius, akan tetapi Hound sudah siap dengan bekal yang cukup untuk bersaing menghadapi asisten virtual lainnya.

Keunggulan utama Hound adalah teknologi Speech-to-Meaning. Pada dasarnya, Hound dapat memahami instruksi maupun pertanyaan pengguna tanpa harus mengandalkan kata atau frasa tertentu. Artinya, pengguna bisa berbicara dengan Hound layaknya ia bercakap-cakap dengan orang lain.

Hound mengombinasikan teknologi pengenal suara dan pemahaman bahasa yang alami secara bersamaan. Hasilnya, interaksi dengan Hound bisa berlangsung mulus dan cepat, dimana instruksi maupun pertanyaan dari pengguna akan ditangkap secara akurat.

Hound

Hound dapat ‘dipanggil’ dengan mengatakan “OK, Hound…” Menariknya, ia bisa mempertahankan konteks sekaligus memahami pertanyaan lanjutan yang diberikan. Jadi semisal Anda sempat bertanya soal sesuatu, Anda tak perlu mengulanginya lagi untuk bertanya lebih lanjut tentang hal itu.

Sejauh ini Hound diklaim bisa menjawab lebih dari 100 topik pertanyaan, mulai dari ramalan cuaca, informasi hotel, mata uang, pertanyaan seputar gizi, skor pertandingan olahraga, navigasi, musik dan masih banyak lagi. SoundHound juga telah bermitra dengan Yelp dan Uber untuk mengintegrasikan kedua layanan tersebut ke dalam Hound.

Hound

Integrasi Yelp ini memungkinkan Hound untuk menjawab pertanyaan seputar lokasi-lokasi bisnis di sekitar secara mendetail, sedangkan integrasi Uber berarti pengguna dapat memesan kendaraan hanya dengan menggunakan suaranya. Mulai dari lokasi penjemputan sampai tujuan, semuanya dilontarkan lewat perintah suara.

Saat ini Hound sudah keluar dari fase beta dan siap untuk dikonsumsi publik, baik yang menggunakan perangkat iOS ataupun Android. Sayang sepertinya ia baru tersedia di beberapa negara saja, dan Indonesia masih belum termasuk.

Sumber: Business Wire.

Halodiana Mulai Babak Baru Persaingan Layanan Asisten Virtual dengan Luncurkan Aplikasi Mobile

Setelah diperkenalkan ke publik September silam, kini Halodiana menapaki babak baru persaingan layanan asisten virtual dengan meluncurkan sebuah aplikasi mobile. Aplikasi ini diklaim menjadi aplikasi mobile untuk asisten virtual pertama di Indonesia. Sedikit berbeda dengan versi SMS. Di dalam aplikasi mobile ini Halodiana dilengkapi dengan fasilitas seperti status pesanan (requested, on process, on delivery, completed, atau canceled) dan melihat history percakapan dan pemesanan yang dusah dilakukan sebelumnya. Continue reading Halodiana Mulai Babak Baru Persaingan Layanan Asisten Virtual dengan Luncurkan Aplikasi Mobile

Tingkatkan Kinerja Siri, Apple Akuisisi VocalIQ

Seperti yang kita tahu, Siri di iOS 9 kini jauh lebih cerdas daripada sebelum-sebelumnya. Akan tetapi hal itu tidak dianggap Apple sebagai titik untuk berhenti dan berfokus pada hal lain. Malahan, Tim Cook dkk baru saja mengakuisisi sebuah startup yang bisa kian menyempurnakan kinerja Siri. Continue reading Tingkatkan Kinerja Siri, Apple Akuisisi VocalIQ

Layanan Asisten Pribadi Virtual YesBoss Raih Pendanaan

Co-Founder dan CEO YesBoss Irzan Raditya / DailySocial

Terjun sebagai pionir di ranah conversation commerce, layanan Yesboss telah meraup pendanaan awal. Pendanaan putaran ini melibatkan pemodal ventura Convergence Ventures, IMJ Investment Partners, dan dipimpin oleh 500 Startups yang segera dikucurkan untuk merekrut talenta terbaik dan pengembangan produk.

Continue reading Layanan Asisten Pribadi Virtual YesBoss Raih Pendanaan

The Rise of Virtual Assistant Business

Simplicity is something commonly offered by technology, and one of services which will potentially become a trend is virtual assistant-based product. There are currently some virtual assistants released, such as Be Malas in Malaysia, YesBoss in Indonesia, and the latest Sribu’s DiANA. Such virtual assistant business exploits simplicity and uses it as its business core. Continue reading The Rise of Virtual Assistant Business

Musio Ialah Robot Imut yang Bisa Berkomunikasi Dua Arah Secara Alami

Apple punya Siri, Google punya Google Now, dan Microsoft punya Cortana. Masing-masing merupakan asisten virtual yang mengemban tugas untuk membantu pengguna smartphone menjalani kegiatan sehari-harinya. Masalahnya, mereka belum bisa berinteraksi secara alami layaknya seorang asisten di dunia nyata. Continue reading Musio Ialah Robot Imut yang Bisa Berkomunikasi Dua Arah Secara Alami

Sirius, Asisten Virtual Open-Source yang Bisa Dikustomisasi

Di masa yang akan datang, dunia teknologi tampaknya tidak akan pernah kehabisan stok asisten virtual. Pasalnya, selain yang ditawarkan masing-masing raksasa teknologi – Apple Siri, Google Now, Microsoft Cortana dan BlackBerry Assistant – sebuah proyek open-source bernama Sirius bisa melahirkan seabrek asisten virtual baru. Continue reading Sirius, Asisten Virtual Open-Source yang Bisa Dikustomisasi

Asisten Virtual Microsoft, Cortana, Akan Layani Pengguna Perangkat Android dan iOS

Setelah beberapa lama menjalani karirnya, Cortana banyak dianggap orang-orang sebagai perpaduan antara Google Now dan Apple Siri. Cortana tidak hanya pintar merangkum informasi dari internet, tetapi ia juga dapat menyajikannya ke hadapan pengguna dengan penuh kepribadian seperti halnya Siri. Continue reading Asisten Virtual Microsoft, Cortana, Akan Layani Pengguna Perangkat Android dan iOS