Dorong Pertumbuhan Pengguna, IDN Media Luncurkan Aplikasi Baru

IDN Media baru-baru ini meluncurkan aplikasi “IDN App”, bertujuan untuk meningkatkan konsumsi konten untuk platform media miliknya. Selama ini perusahaan melihat, cara baru orang dalam mengonsumsi berita yakni makin personal, khususnya di kalangan milenial dan gen Z.

Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO IDN Media Winston Utomo mengungkapkan, UGC (user generated content) adalah fitur penting dari sebuah media. UGC dapat menciptakan konten yang lebih relevan dan hyperlocal untuk masyarakat. Selama platform mampu menerapkan filtering secara sistematis (dan menggunakan AI agar lebih akurat dan cepat), UGC dapat berjalan dengan baik.

Winston turut menambahkan, aplikasi baru ini diharapkan menjadi platform berbagi informasi dan pengetahuan untuk pengguna. Hal ini sejalan dengan visi IDN Media untuk mendemokratisasi informasi. Sejak diluncurkannya IDN App, perusahaan mengklaim telah mengalami pertumbuhan pengguna yang menjanjikan dan mendapatkan respons positif.

Fitur menarik

IDN App dilengkapi dengan beberapa fitur menarik untuk para penggunanya. Ada fitur Topik, pengguna dapat memilih topik berita yang sesuai dengan minat mereka. Lalu ada pula fitur Tanya Jawab, memungkinkan pengguna menulis pertanyaan tentang topik yang diminati atau menjawab pertanyaan dari pengguna lainnya. Sekilas fitur kedua ini mirip konsep yang diterapkan Quora atau forum online ala Kaskus.

Selain itu aplikasi juga memiliki fitur Tulis Artikel yang dapat dimanfaatkan para pengguna yang tertarik untuk menulis artikel di IDN Media. Setiap artikel buatan pengguna yang berhasil tayang akan mendapatkan poin yang dapat ditukarkan ke uang tunai.

“Lebih dari itu, IDN App juga bercita-cita untuk menjadi platform di mana orang-orang dapat menyuarakan opini mereka dan saling berbagi pengetahuan. Kami sangat antusias dengan hadirnya IDN App dan berharap dapat membawa dampak positif bagi masyarakat melalui aplikasi ini,” imbuh Co-Founder & COO IDN Media William Utomo.

Application Information Will Show Up Here

IDN Officially Acquires Demi Istri Production House, Introducing IDN Pictures

IDN Media has officially announced the acquisition of an independent film company or production house, Demi Istri Production on May 12, 2020. Demi Istri Production was founded in 2013 by director Fajar Nugros with producer Susanti Dewi. After the acquisition, the two will join IDN Media to lead IDN Pictures.

IDN Media’s CEO, Winston Utomo revealed to DailySocial that IDN Media is committed to continuing its vision to democratize information and become a one-stop content platform for Millennial and Gen Z in Indonesia.

“We believe that film is not just a piece of art but also a medium that can inspire many of Indonesia’s millennials and Gen Z. Therefore, we are excited to enter the film industry. After meeting Fajar and Santi, we are very confident, then finally launched IDN Pictures together,” Utomo said.

In the middle of 2019, IDN Media has acquired one of the GGWP.id (GGWP) esports media. GGWP will be part of the IDN Media extended family which includes IDN Times, Popbela, Popmama, Yummy, IDN Creative, IDN Event, and IDN Creative Network.

Creating original content

CEO IDN Media Winston Utomo
IDN Media’s CEO, Winston Utomo

Fajar Nugros and Susanti Dewi have been experienced in the Indonesian film industry. Both of them have also been involved in the production of various films, such as Cinta Brontosaurus (2013), Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017), Yowis Ben (2018 & 2019), and Terbang Menembus Langit (2018).

Through film, IDN intends to freshen the Indonesian film industry while at the same time bringing positive influence to the community. IDN Pictures is currently developing some titles and it is to airing soon. It’s still undisclosed at this moment.

“Just like a production house, we use insights from IDN Media’s audience to make films that can inspire and entertain millennials and Gen Z. Our films will later be screened on several platforms such as cinema, OTT, and other video-on-demand platforms,” ​​Winston said.

As IDN Pictures targeting the film industry, it’ll help to stir up the competition of production houses that specifically creates original films. Previously, local players like Visinema, supported by GDP Venture, wanted to develop a comprehensive studio ecosystem. The aim is to help end-to-end film processes, from concept maturation, talent development, production, distribution to monetization.

Application Information Will Show Up Here

Luncurkan IDN Pictures, IDN Media Resmi Akuisisi Rumah Produksi “Demi Istri Production”

IDN Media secara resmi telah mengumumkan akuisisi sebuah perusahaan film independen atau rumah produksi film Demi Istri Production pada 12 Mei 2020. Demi Istri Production didirikan tahun 2013 oleh sutradara Fajar Nugros dan produser Susanti Dewi. Pasca akuisisi, keduanya akan bergabung dengan IDN Media untuk memimpin IDN Pictures.

Kepada DailySocial CEO IDN Media Winston Utomo mengungkapkan, IDN Media berkomitmen melanjutkan visinya untuk mendemokratisasi informasi dan menjadi one-stop content platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia.

“Kami percaya bahwa film bukanlah hanya sekadar karya seni, namun juga merupakan suatu medium yang dapat menginspirasi banyak milenial dan gen Z di Indonesia. Oleh sebab itu, kami tertarik untuk terjun ke industri film. Setelah bertemu Fajar dan Santi, kami semakin yakin dan akhirnya bersama-sama meluncurkan IDN Pictures,” kata Winston.

Pertengahan tahun 2019 lalu, IDN Media telah mengakuisisi salah satu media esports GGWP.id (GGWP). GGWP akan menjadi bagian dari keluarga besar IDN Media yang di dalamnya terdapat IDN Times, Popbela, Popmama, Yummy, IDN Creative, IDN Event, dan IDN Creative Network.

Siapkan konten original

CEO IDN Media Winston Utomo
CEO IDN Media Winston Utomo

Fajar Nugros dan Susanti Dewi sebelumnya telah lama berkecimpung di industri film Indonesia. Keduanya juga telah terlibat dalam proses produksi berbagai film, seperti Cinta Brontosaurus (2013), Moammar Emka’s Jakarta Undercover (2017), Yowis Ben (2018 & 2019), dan Terbang Menembus Langit (2018).

Melalui film diharapkan bisa dapat memberikan warna baru di industri film Indonesia sekaligus membawa pengaruh positif bagi masyarakat. Saat ini sudah ada beberapa film yang sudah di rencanakan oleh IDN Pictures dan akan segera tayang. Untuk filmnya, masih belum dapat disebutkan saat ini.

“Seperti production house, kita menggunakan insights yang kita dapatkan dari audience IDN Media untuk membuat film yang dapat menginspirasi dan menghibur milenial dan gen Z. Film kita nantinya akan tayang di beberapa platform seperti bioskop, OTT, dan platform menonton lainnya,” kata Winston.

Dengan masuknya IDN Pictures menyasar industri film secara langsung ikut meramaikan production house yang secara khusus menciptakan film orisinal. Sebelumnya pemain lokal seperti Visinema yang didukung GDP Venture, ingin mengembangkan ekosistem studio yang komprehensif. Tujuannya untuk membantu proses film secara end-to-end, mulai dari pematangan konsep, pengembangan bakat, produksi, distribusi hingga monetisasi.

Application Information Will Show Up Here

East Ventures and Its Portfolios Initiated Indonesia Pasti Bisa Project

Amidst the Covid-19 pandemic outbreak throughout Indonesia, East Ventures along with some of its portfolios have collaborated to make a contribution. They’ve launched the crowdfunding platform named Indonesia Pasti Bisa to collect funds and channel it for Nusantics to produce its own Covid-19 test kit.

There are three of East Ventures’ portfolios took part in this initiative. First and the main player is Nusantics. The deep-tech genomic startup has just announced the funding last week and currently developing a test kit for Covid-19. The project is part of Nusantics’ job as a member of the Research Force and Technology Innovation Task Force for Handling Covid-19 (TFRIC19) formed by BPPT.

This is another initiation from venture capital to take part in the effort against the pandemic. Prior to this, MDI and its portfolios have created the Indonesia Bergerak dashboard.

The test kit development

In the next three weeks, Nusantics will develop qPCR test kit specifically designed for Indonesian people based on Covid-19 research from all around the globe. The company is to produce 100 sets of qPCR as prototypes and massive production for 100,000 test kits.

In time, Nusantics will be launching the whole-genome sequencing to map the virus causing Covid-19 in Indonesia. The genomic mapping of various kinds of the virus becomes important due to the virus mostly mutating to different kind of form based on the environment.

Nusantics’ CEO, Sharlini Eriza Putri said, “The technology Nusantics uses in microbiome skin analysis is almost the same as the technology needed to detect Covid-19. Nusantics team has experience in designing our medical tests and bioinformatics analysis in similar projects. The urge to be of service to the nation and an appropriate background encourages us to contribute.”

The second startup that took part in the initiative is KoinWorks. In Indonesia, KoinWorks can certainly play a role in providing and managing the fund-collecting platform.

“It is a privilege for us to contribute to Indonesia by engaging and playing an active role in this activity against Covid-19. KoinWorks will use its expertise and technology in crowdfunding activities to provide a clear and transparent accountability platform. The technology we use is the same with the one we use to gather thousands of lenders to set funds on our platform,” Co-Founder and Executive Chairman of KoinWorks Willy Arifin said.

Next, the IDN Media. IDN Media CEO Winston Utomo admitted that he had never hesitated to take part in presenting relevant and useful content for readers, including with positive initiatives amid the Covid-19 pandemic.

IDN Media feels some kind of social responsibility to take part in efforts to suppress the spread of Covid-19. We believe Indonesia Pasti Bisa initiated by East Ventures and several other partners can be the right platform to contribute to the suppression of the spread of Covid-19 in Indonesia. Through the platform “IDN Times news (part of IDN Media), which reaches more than 45 million readers throughout Indonesia, we are ready to maintain transparency of this initiative and periodically convey its developments to the wider community,” he explained.

Crowdfunding

For the initial stage, East Ventures is targeting to raise IDR 10 billion funding. The Rp9 billion will be allocated to support Nusantics in providing 100,000 test kits, while Rp1 billion will be used for whole-genome sequencing projects. East Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, Wilson hopes Indonesia Pasti Bisa can definitely be non-profit funds to be channeled properly through the East Ventures network.

“By running the platform based on a result-oriented, accountability and transparent foundation, we hope that everyone can participate confidently through donations and move together for our beloved Indonesia, against the Covid-19 virus. Indonesia Can Definitely Make Covid Test Kits -19 alone, “added Willson.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

East Ventures dan Portofolionya Luncurkan Inisiatif “Indonesia Pasti Bisa”

Di tengah pandemi Covid-19 yang terus menyebar di Indonesia East Ventures dan jajaran portofolionya berupaya menggabungkan keahlian untuk mengambil peran. Mereka meluncurkan platform urun dana “Indonesia Pasti Bisa” untuk mengumpulkan dana dan membiayai Nusantics untuk memproduksi test kit Covid-19 sendiri.

Ada tiga startup portofolio East Ventures yang mengambil peran di sini. Yang pertama dan  menjadi ujung tombak adalah Nusantics. Startup deep-tech bidang genomic iniyang baru mengumumkan perolehan pendanaannya minggu lalu, tengah mengembangkan test kit untuk pengujian infeksi Covid-19. Proyek ini adalah bagian tugas Nusantics sebagai anggota Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan Covid-19 (TFRIC19) yang dibentuk BPPT.

Ini adalah inisiatif lain perusahaan modal ventura untuk ambil peran dalam menghadapi pandemi ini. Sebelumnya MDI Ventures dan portofolionya telah membangun dasbor Indonesia Bergerak.

Pengembangan test kit

Selama 3 pekan ke depan, Nusantics akan mengembangkan test kit aPCR yang didesain spesifik untuk populasi Indonesia berdasarkan hasil riset tentang Covid-19 dari seluruh dunia. Perusahaan berkomitmen untuk memproduksi 100 set test kit qPCR sebagai prototipe, kemudian melakukan produksi masal dengan target 100.000 test kit.

Secara bersamaan Nusantics juga akan melaksanakan proyek whole genome sequencing  untuk memetakan mutasi virus penyebab Covid-19 yang menyebar di Indonesia. Pemetaan genomika berabgai varian virus ini penting karena virus cenderung untuk bermutasi dengan cepat ke beragam bentuk yang unik sesuai wilayah penyebarannya.

CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri mengatakan, “Teknologi yang Nusantics gunakan dalam analisa skin microblome hampir sama dengan teknologi yang dibutuhkan untuk mendeteksi Covid-19. Personel Nusantics memiliki pengalaman dalam mendesain medical test kita dan analisis bioinformatics di proyek sejenis. Keinginan untuk berbakti kepada bangsa dan latar belakang yang sesuai mendorong kam iuntuk ikut berkontribusi.”

Startup kedua yang turut mengambil peran adalah KoinWorks. Di Indonesia Pasti Bisa KoinWorks berperan dalam menyediakan dan mengelola platform urun dana.

“Merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi kami untuk berkontribusi untuk Indonesia dengan terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan melawan Covid-19 ini. KoinWorks akan menggunakan keahlian dan teknologi kami dalam aktivitas crowdfunding untuk menyediakan platform akuntabilitas yang jelas dan transparan. Teknologi yang kami gunakan adalah teknologi yang sama saat kami mengumpulkan ribuan pendana untuk mendanai sebuah pinjaman di platform kami,” terang Co-Founder dan Executive Chairman KoinWorks Willy Arifin.

Kemudian yang ketiga adalah IDN Media. CEO IDN Media Winston Utomo mengaku pihaknya tak pernah ragu untuk turut mengambil peran dalam menyuguhkan konten-konten yang relevan dan berguna bagi pembaca, termasuk dengan inisiatif positif di tengah pandemi Covid-19.

IDN Media merasa memiliki tanggung jawab sosial untuk ambil bagian dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. Kami meyakini Indonesia Pasti Bisa yang diinisiasi East Ventures dan beberapa partnert lainnya dapat menjadi platform yang tepat untuk berkontribusi bagi penekanan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Melalui platform berita IDN Times (bagian dari IDN Media) yang menjangkau lebih dari 45 juta pembaca di seluruh Indonesia, kami siap menjaga transparansi dari inisiatif ini dan secara berkala menyampaikan perkembangannya kepada masyarakat luas,” terangnya.

Urun dana

Untuk tahap awal, East Ventures menargetkan bisa menghimpun pendanaan Rp10 miliar. Dana senilai Rp9 miliar akan digunakan untuk mendukung Nusantics dalam menyediakan 100.000 test kit, sedangkan dana Rp1 miliar digunakan untuk proyek whole gnome sequencing. Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson berharap dengan adanya Indonesia Pasti Bisa ada dana non-profit yang bisa tersalurkan dengan baik melalui network East Ventures.

“Dengan meletakkan fondasi platform berasaskan result-oriented, accountability dan transparancy, kami berharap agar semua orang bisa berpartipasi dengan yakin lewat donasi dan bersama-sama bergerak untuk Indonesia yang kita cintai, melawan virus Covid-19. Indonesia Pasti Bisa membuat test-kit covid-19 sendiri,” imbuh Willson.

DStour #83: Berkunjung ke Kantor Baru IDN Media

Bertujuan menampung lebih banyak pegawai yang makin banyak jumlahnya dan memenuhi kebutuhan tim internal untuk memproduksi konten yang berkualitas, IDN Media memindahkan kantor pusat mereka, dari sebelumnya di kawasan Palmerah ke kawasan Gatot Subroto. Ruangan kerja dan fasilitas yang sarat nuansa khas Indonesia didesain khusus untuk meningkatkan kenyamanan pegawai bekerja dan berkolaborasi.

Dipandu CEO IDN Media Winston Utomo, berikut liputan DStour selengkapnya.

Kunci Kesuksesan Ekspansi Regional adalah Penguatan Fondasi Bisnis Dalam Negeri

Ekspansi regional adalah suatu ambisi yang selalu ingin dicapai para founder startup. Namun, negara ini begitu luas dan menjadi incaran para pemain luar yang ingin masuk. Maka, kunci utama yang harus dilakukan sebelum mewujudkannya yakni memperkuat fondasi bisnis dalam negeri sebagai pemain dominan.

Topik ini dibahas dalam salah satu sesi Indonesia PE-VC Summit 2020 di Jakarta pekan lalu (15/1). Menghadirkan para panelis Hendrik Susanto (Traveloka), Winston Utomo (IDN Media), Ashish Saboo (General Atlantic), Jeffrey Yuwono (Sorabel) dan dimoderatori oleh Melisa Irene (East Ventures).

“Kita harus mendapatkan keuntungan di Indonesia sebelum mencari tempat lain atau mencari mesin (pertumbuhan bisnis) lalu mengakselerasinya? Menurut saya, pertumbuhan dari dalam negeri (lebih kami utamakan),” kata Co-Founder & CEO Sorabel Jeffrey Yuwono.

Menurutnya, Sorabel sudah mendekati posisi profitabilitas dan sedang dalam proses eksperimen ke sejumlah negara sebelum merealisasikan ambisinya tersebut pada tahun depan. Diklaim pertumbuhan bisnis Sorabel sepanjang tahun 2019 tumbuh hingga 3,5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

“Indonesia adalah pasar besar dengan banyak peluang, pertanyaannya hanyalah apakah kamu bersedia menempatkan ekspansi regional di sisi teratas (dibandingkan Indonesia)?,” tambah dia.

Chief Investment Officer of Traveloka Hendrik Susanto menambahkan, perluasan bisnis ke pasar yang berbeda di Asia Tenggara menjadi target yang menarik buat startup Indonesia. Akan tetapi, yang perlu ditekankan adalah membangun posisi yang kuat di dalam negeri.

Menjadi pemain yang dominan di Indonesia memudahkan Traveloka terutama saat membangun kebiasaan traveling para penggunanya. Seluruh insight tersebut menjadi kekuatan perusahaan untuk berkembang di regional.

“Menurut kami ini, (ekspansi) adalah sifat dari bisnis kami. Traveloka ekspansi pertama kali ke Malaysia, lalu Thailand, Vietnam, kami hanya ekspansi ketika kami menemukan formula bagaimana bisa (sukses),” ucap Hendrik.

Traveloka bisa menjadi salah satu contoh paling relevan buat startup lokal. Mereka tergolong startup lokal paling awal yang ekspansi ke Asia Tenggara pada 2015, sementara di saat yang bersamaan startup luar berbondong-bondong masuk ke Indonesia.

Akan tetapi, bukan menjadi jaminan meski sukses di Indonesia dapat menuai hal yang sama di negara lain. Managing Director General Atlantic Ashish Saboo menyebutkan kunci utama yang harus dipegang adalah menyesuaikan produk sesuai kebutuhan masyarakat di negara tersebut.

“Produk kamu dan layanan kamu perlu disesuaikan dengan berbagai kebutuhan pasar yang berbeda. Anda harus mulai dari awal (untuk itu),” terang Saboo.

General Atlantic adalah investor terbaru untuk Ruangguru. Mereka adalah perusahaan investasi yang tergolong memiliki minat tinggi terhadap startup edtech, portofolio-nya datang dari berbagai negara.

Sementara itu, IDN Media melakukan pendekatan yang berbeda. Mereka memilih untuk hyperlocal daripada memilih ekspansi regional. Founder & CEO IDN Winston Utomo menjelaskan pada tahun lalu perusahaan mengembangkan kantor hyperlokal di 10 lokasi untuk membuat konten yang hyperlocal sesuai kebutuhan pembaca di daerah masing-masing.

Strategi ini dilatarbelakangi oleh pangkal masalah, ternyata konten informasi yang disediakan oleh media mainstream terpusat mengenai Jakarta saja. Padahal, informasi tersebut tidak dibutuhkan oleh pembaca di Medan, misalnya.

“Bagaimana kita bisa menyediakan konten yang serelevan mungkin untuk tiap pembaca kita, caranya dengan hyperlocal dan UGC adalah kekuatan kami. Ini bukan soal personalisasi konten, tapi menyediakan suplai konten yang berkualitas tinggi dan relevan sesuai kebutuhan pembaca,” kata Winston.

Eksperimen Sorabel

Tampilan situs Yabel
Tampilan situs Yabel

Di saat yang sama, Jeffrey juga menjelaskan saat ini perusahaan sedang dalam proses eksperimen di Filipina (dengan merek Yabel), Malaysia dan Vietnam untuk melihat respons pasar sebelum mereka benar-benar terjun langsung. Dalam pipeline, Sorabel juga incar eksperimen di Taiwan, Australia dan Timur Tengah.

“Kami ingin mencari tahu negara mana yang akan kita pilih dan fokuskan, cara apa yang benar, bagaimana kami bisa belajar cukup ketika scale up bisnis, kami cukup yakin itu bisa bekerja.”

Oleh karena itu, pendekatan yang dipakai adalah melakukan rangkaian eksperimen dengan modal minim. Berbeda jauh dengan yang biasa dipakai perusahaan kebanyakan, menaruh banyak investasi di tahap awal.

“Pada dasarnya kami membangun kecerdasan tanpa menghabiskan uang karena saya pikir pembelajaran ini jauh lebih berharga pada tahap (pendanaan) ini daripada menghabiskan semua. [..] Kapital itu berharga untuk masa-masa seperti ini,” pungkasnya.

IDN Media Resmi Akuisisi Media Esports GGWP.id (UPDATED)

IDN Media secara resmi telah mengumumkan akuisisi terhadap salah satu media esports GGWP.id (GGWP). GGWP akan menjadi bagian dari keluarga besar IDN Media yang di dalamnya terdapat IDN Times, Popbela, Popmama, Yummy, IDN Creative, IDN Event, dan IDN Creative Network.

Setelah proses akuisisi ini rampung, GGWP tetap dipimpin Ricky Setiawan yang akan membawahi 60 anggota tim. Akuisisi ini dilandasi oleh pergerakan industri esports yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir, terutama di Indonesia.

Pihak IDN Media percaya pertumbuhan esports yang terjadi saat ini hanyalah permulaan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya jumlah pemain, penonton, dan penggemar esports di Indonesia dan diproyeksikan akan terus meningkat di tahun 2019 dan 2020.

“Kami sangat bersemangat untuk memasuki industri esports dan bekerja dengan Ricky dan seluruh tim GGWP.id. Kami percaya bahwa fenomena esports baru saja dimulai. Dengan GGWP.id kami memimpikan untuk perusahaan esports terbesar dan paling berpengaruh di wilayah ini untuk milenial dan Gen Z,” jelas Founder & CEO IDN Media Winston Utomo.

GGWP sendiri saat ini menjalankan 4 jenis unit bisnis di kancah e-sports yang cukup lengkap. Tanya media mereka juga memiliki tim dan tournament platform. Unit-unitnya meliputi esports media, esports tournament platform, esports team, dan esports creative.

Selain itu GGWP juga menyelenggarakan salah satu acara game terbesar di Indonesia, Game Prime, bersama dengan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif) dan AGI (Asosiasi Game Indonesia).

“Kami sangat senang dengan bergabung dengan IDN Media dan untuk bekerja sama dengan Winston, William, dan seluruh tim IDN Media. Sebagai perusahaan media terkemuka untuk milenial dan Gen Z di Indonesia, IDN Media dapat membantu kami menjangkau lebih banyak audien dan mempercepat kami visi untuk membuat esports tersedia untuk semua orang,” jelas founder dan CEO GGWP Ricky Setiawan.

Visi esports untuk semua

Kepada DailySocial, Winston menceritakan bahwa setelah akuisisi mereka akan fokus untuk mencapai visi melalui unit-unit bisnisnya. Unit esports mediaesports tournament platformesports team, dan esports creative yang dimiliki GGWP akan dioptimalkan untuk memenuhi visi “to make esports available for everyone“, selaras dengan visi dari IDN Media yaitu “membawa dampak positif untuk masyarakat”.

Dengan akuisisi ini teknologi GGWP akan dimigrasikan ke teknologi milik IDN Media, termasuk cross distribution di media sosial.

“Jadi basically, tetep di bawah IDN Media, tapi secara operasional tetap independen tapi semuanya tetap kolaborasi,” terang Winston menjelaskan posisi GGWP pasca akuisisi.

Winston melihat bahwa industri esports di Indonesia saat ini masih ada pada tahap awal meski sudah mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Jumlah pemain, jumlah media, jumlah kompetisi dan jumlah elemen-elemen yang ada di industri ini memang sudah cukup banyak, tapi masih berpeluang untuk tumbuh lebih banyak. Peluang tersebut yang coba dimaksimalkan melalui keahlian yang dimiliki tim GGWP.

Permainan game, menurut Winston, pada dasarnya juga memberikan dampak positif seperti melatih kerja sama dan fokus.

Winston berharap, dengan majunya ekosistem dan industri esports di Indonesia juga menjadi peluang bagi industri game tanah air untuk bisa tumbuh dan berkembang, memiliki IP (intellectual property) sendiri yang dikenal masyarakat luas.

“Jumlah pemain di industri ini bertambah, tapi harusnya masih bisa banyak lagi. Dan bagaimana GGWP itu bisa bikin esports bisa tersedia untuk semuanya, baik meraka yang ada di daerah atau orang yang sama sekali belum pernah bersentuhan dengan game atau esports,” imbuh Winston.

Targetkan Generasi Muda, IDN Media Luncurkan Aplikasi Resep Makanan Yummy

Fokus menargetkan generasi muda, IDN Media meluncurkan aplikasi resep makanan Yummy yang sudah bisa diunduh di Google Play dan App Store. Kepada DailySocial, CEO IDN Media Winston Utomo menyebutkan, sebelumnya Yummy sudah diluncurkan dalam versi beta dan diuji coba kepada pengguna beberapa waktu yang lalu. Hingga bulan Juni 2019, Yummy sudah diunduh 150 ribu kali dan fokus ke tiga fitur utama, yaitu resep masakan, cara memasak dan fitur komunitas yang bisa dimanfaatkan antar pengguna untuk berbagi resep.

“IDN Media melihat memasak bukan sekedar hobi, tapi sudah menjadi tren dan gaya hidup di kalangan milenial hingga Gen-Z. Melihat potensi tersebut akhirnya kami memutuskan untuk fokus kepada dunia kuliner dan merilis Yummy.”

Ketiga fitur tersebut bisa dimanfaatkan oleh pecinta kuliner yang ingin mengetahui secara lebih resep menarik yang umum hingga rekomendasi secara khusus resep milik sesama pengguna. Yummy juga memberikan kesempatan kepada pengguna yang bergabung dalam komunitas untuk mendapatkan poin yang nantinya bisa ditukar dengan uang tunai. Pengguna cukup mengunggah resep buatan mereka sendiri ke aplikasi dan halaman khusus komunitas Yummy.

Saat ini Yummy sudah memiliki sekitar ratusan resep makanan dan mengklaim lebih dari 80 juta pengunjung video setiap bulannya. Yummy juga menawarkan personalisasi ke pengguna yang ingin mencari resep secara khusus atau menyaring resep berdasarkan dana memasak yang dimiliki, waktu memasak hingga memasak menyesuaikan porsi yang diinginkan.

“Kami sangat antusias dengan peluncuran aplikasi Yummy ini, terutama berkat dukungan dari pengguna setia saat versi Beta diluncurkan. Kami berharap Yummy bisa menjadi platform yang berguna untuk kalangan milenial dan Gen-Z yang memiliki hobi memasak,” kata Winston.

Berencana akuisisi

Setelah mengantongi pendanaan seri C yang dipimpin EV Growth, perusahaan modal ventura patungan East Ventures, Sinar Mas dan Yahoo! Jepang awal tahun 2019 lalu, IDN Media masih fokus untuk mengembangkan tujuh produk mereka, yaitu IDN Times, Popbela.com, Popmama.com, Yummy, IDN Creative, IDN Event, dan IDN Creator Network.

Untuk menambah pilihan produk, IDN Media masih memiliki beberapa target dan rencana yang ingin dicapai. Di antaranya adalah menjelajahi peluang untuk akuisisi agar bisa mempercepat pertumbuhan bisnis.

“Pada akhirnya saya berharap IDN Media bisa mencapai target dan visi perusahaan yaitu memberikan impact yang positif untuk lingkungan sekitar,” tutup Winston.

Application Information Will Show Up Here

IDN Media Receives Series C Funding Led by EV Growth

IDN Media today (08/1) has announced the series C funding led by EV Growth – a joint venture capital of East Ventures, Sinar Mas, and Yahoo! Japan; special for advanced funding. Participated also in this round True Digital & Meria Platform (part of Charoen Pokphand group, Thailand) and LINE Ventures. The nominal hasn’t been informed.

The additional funding is to be allocated to fasten the platform development with “nationwide hyperlocal” strategy, to boost product / technology offering, and explore the acquisition / strategic partnership. In terms of strategic partnership, IDN Media provides seed funding to Cetaku startup and collaborates with Rappler Indonesia.

Winston Utomo, IDN Media’s Founder & CEO said the series C funding is a beginning to realize the long-term vision.

“The series C funding is a crucial event in our journey. A mission to be the voice of millennials and gen Z is our current homework. We’ll keep working hard to be a company which brings positive impact in public,” he said.

William Utomo, as the other founder and also IDN Media’s COO stated the rapid business growth, supported by reliable team.

“In terms of business, we’ve been partnered with more than 2000 brands in the last 12 months to help business development by connecting them to our audience. We’ll keep improving the technology / product offering,” he added.

Winston and William Utomo, IDN Media's Founders / IDN Media
Winston and William Utomo, IDN Media’s Founders / IDN Media

IDN Media was founded in June 8th, 2014 in Surabaya by Utomo brothers. They currently operating five business units consist of four digital media (IDN Times, Popbela, Popmama, and Yummy) with three business agency (IDN Creative, IDN Event, and IDN Creator Network).

Wilson Cuaca, Managing Partner EV Growth said, “I know IDN Media will grow into a big company since I met Winston and William for the first time. They’re not only have vision but also strong in implementation and operation. They have a great and loyal user base, and the most important one, they’ve created a healthy and sustainable business.

Kay Lim, Head of LINE Ventures also performed a speech. He appreciates IDN Media’s significant growth in such short time. He believes, along with LINE and other partners, IDN Media can create a revolution of media industry and become the biggest digital media in Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here